Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Pengertian
Autoclave adalah suatu alat yang terdapat di ruang laboratorium yang berfungsi
sebagai alat mensterilisasikan suatu benda dengan cara menggunakan uap
bersuhu dan bertekanan tinggi (1210C, 15 lbs). Jadi tekanan yang bekerja ke
seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi = 15 pounds per
square inch). selama kurang lebih 15 menit Penurunan tekanan pada autoklaf
tidak dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme, melainkan
meningkatkan suhu dalam autoklaf.
B. Prinsip
Uap panas yang dihasilkan oleh autoklaf bersumber dari uap panas yang
dihasilkan oleh api. Autoklaf dapat dioperasionalkan pada suhu 115-1500˚C.
Sterilisasi efektif bila dilakukan pada lamanya waktu, misalnya pada media
nutrisi yang volumenya 25-50ml disterilisasikan di autoklaf dengan suhu
121˚C selama 15-20 menit pada tekanan 1.5kg/cm2. Agar autoklaf dapat
difungsikan maka pemeliharaan dan perawatannya harus selalu diperhatikan.
C. Fungsi
• Microbiology
Alat sterilisasi media, reagen, flask, tube, petri disk, beaker glass dan
peralatan gelas lainnya
Untuk dekontaminasi atau membunuh mikroorganisme
• Medicine
• Body piercing
• Veterinary science
• Dentistry
• Podiatry
• Metallurgy
D. Bagian-Bagian
1. Tombol pengatur waktu mundur (timer)
2. Katup pengeluaran uap.
3. Pengukur tekanan
4. Klep pengaman
5. Tombol on-off
6. Termometer
7. Lempeng sumber panas
8. Aquades (H2O)
9. Sekrup pengaman
10. Batas penambah air.
D. Komponen Autoclave
1. Element pemanas (HEATER)
Elemen pemanas adalah komponen yang dapat mengubah energi listrik
menjadi energi kalor (panas). Pada dasarnya heater terbuat dari
kumparan/lilitan kawat tembaga yang jika dialiri arus listrik akan
menghasilkan energi panas. Elemen pemanas pada dasarnya dpat dibagi
menjai 2 yaitu :
• Elemen basah
Yaitu elemen pemanas yang dapat bekerja jika terdapat media benda
cair. Elemen ini akan rusak jika tidak ada dalam media tersebut ketika
masih teraliri arus listrik.
• Elemen kering
Yaitu elemen pemanas yang bekerja dengan media udara, atau dapat
dikatakan dapat bekerja tanpa media. Elemen kering bertentangan
dengan elemen basah, jadi elemen ini akan rusak jika terkena
cairan/larutan.
2. Pompa Vacum
Pada autoclave pompa vacum berfungsi untuk menghisap udara atau uap
campuran dari kamar/ruang sterilisasi (chamber), setelah proses sterilisasi
selesai uap panas akan segera hilang. Sehingga saat yuser membuka lied
handle terbuka uap panas yang ada di dalam chamber sudah berkurang
sehingga tidak membahayakan yuser saat mengeluarakan alat/peralatan
yang hendak dipakai dari dalam Autoclave.
3. Timer
Timer pada autoclave berfungsi sebagai pengaturan waktu lama atau
sebentarnya proses sterilisasi, sesuai dengan kebutuhan/penggunaan yang
di inginkan.
4. Presure Gauge (meter tekanan)
Presure gauge berfungsi untuk mengetahiu tekanan uap yang berada
didalam autoclave saat proses sterilisasi berlangsung.
E. Cara Kerja
1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf.
Jika air kurang dari batas yg ditentukan,maka dapat ditambah air sampai
batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, utk menghindari terbentuknya
kerak dan karat.
2. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol bertutup
ulir,maka tutup hrs dikendorkan.
3. Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak
ada uap yang keluar dr bibir autoklaf. Klep pengaman jgn dikencangkan
terlebih dahulu.
4. Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu
121°C.
5. Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen
autoklaf dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep
pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai.
Penghitungan waktu 15' dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dlm kompartemen
turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada
preissure gauge menunjuk ke angka nol).Kemudian klep-klep pengaman
dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati.
F. Cara Kalibrasi
Untuk mendeteksi jika autoklaf bekerja dengan baik atau sempurna dapat
digunakan dengan pengujian mikroba yang bersifat termofilik dan memiliki
endospora yaitu Bacillus Stearothermophilus. Dalam bentuk kertas spora strip
dimasukan kedalam autoklaf dan disterilkan, setelah proses sterilisasi
kemudian ditumbuhkan pada media. Jika media tetap bening maka
autoklaf bekerja secara baik.Kalibrasi digunakan untuk menguji apakah fungsi
alat, suhu, waktu, tekanan
G. Cara Pemeliharaan
Apabila autoklaf telah selesai digunakan, maka air aquadest yang ada di dalam
autoklaf sebaiknya dibersihkan atau dikuras bagian dalamnya menggunakan
lap kering. Selanjutnya simpan autoklaf pada tempat yang kering dan bersih.
H. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan
• Bagian bawah autoclave harus terisi air bebas mineral sampai setinggi
penyangga
• Pastikan bahwa air akan cukup selama proses sterilisasi
• Pastikan autoclave tertutup dan karet pengunci terpasang dilekukannya
• Katup udara keluar harus terbuka
• Pastikan pemanas hidup
• Pastikan katup pengaman terpasang selama pemanasan
• Pastikan proses selesai sebelum melepas tutup atau membuka
• Pastikan bahan yang disterilisasi cukup lama didiamkan sampai dingin
WATERBATH
A. Pengertian
Water Bath merupakan peralatan yang berisi air yang bisa mempertahankan
suhu air pada kondisi tertentu selama selang waktu yang ditentukan.
B. Prinsip Kerja
Pada saat dingin mensterilisasi steker dihidupkan, dipilih suhu (temperatur)
yang diinginkan (jika memungkinkan) dan atur. Pengaturan harus dilakukan
sesuia dengan pembacaan thermostat (bila tersedia), atau sesuai dengan suatu
sistem pengawasan suhu.
C. Fungsi Waterbath
1. Pemanasan pada suhu rendah 300C sampai 1000C
2. Menguapkan zat atau larutan dengan suhu yang tidak terlalu tinggi
D. Bagian-bagian Waterbath :
1. Pengatur suhu
2. pengaman kedudukan tinggi air
3. penangas air bisa dilengkapi motor penggerak sehingga dapat berfungsi
sebagai alat pengocok
4. elemen pemanas dengan listrik
5. tangas uap mempunyai satu hingga enam buah lubang untuk
menaruh/meletakkan benda yang akan diuapkan
E. Cara Kerja Waterbath
1. Air dimasukkan ke dalam bejana
2. Atur suhu yang dikehendaki dan hidupkan water bath
3. Masukkan benda yang akan dipanaskan ke dalam air ( untuk tangas air )
letakkan benda pada salah satu lubang ( untuk tangas uap ), ingat lubang
lain yang tidak digunakan tetap ditutup.
F. Cara Penyimpanan Waterbath
1. Sebagai media pemanas digunakan air suling ( jangan menggunakan air
sumur, karena menyebabkan korosi )
2. Selesai digunakan ( jika menggunakan listrik ) matikan arus listrik dan
dicabut dari arus listrik
3. Jika hendak disimpan air ( media pemanas ) dikosongkan.
G. Cara Perawatan Waterbath
1. Untuk perawatan, bersihkan alat hanya dengan lap bersih yang dibasahi air
kemudian lap dengan kain kering setiap selesai menggunakan alat
2. Box kontrol jangan sampai tersiram atau kemasukkan air karena dapat
berakibat tersengat tegangan listrik ( berbahaya ) atau alat akan menjadi
rusak
3. cara rutin air dapat diganti atau ditambahi +/-2 bulan sekali
H. Kalibrasi
Paling tidak dilakukan dua kali per tahun (2x/tahun), termometer waterbath
harus dicek oleh petugas yang bertanggung jawab untuk hal ini atau seseorang
yang diberi tugas oleh Kepala laboratorium, dengan menggunakan termometer
terkalibrasi. Interval uji penyimpanan (deviasi) harus didokumentasikan/
dicatat pada buku peralatan. Bila alat teroperasi tanpa mengindahkan
suhu yang diinginkan, prosedur ini tidak perlu dilakukan, alat harus diberi
label yang sesuai untuk ini.
Dalam kasus terjadinya penyimpangan lebih tinggi atau lebih rendah +/- 50C,
yang ditunjukkan oleh termometer pada alat, harus ditentukan faktor koreksi
(suhu yang diinginkan/ suhu terukur) dan dicantumkan secara jelas pada alat.
Pada kasus lainnya dari deviasi suhu yang diijinkan, harus didokumentasikan
pada buku alat.
SUMBER:http://tugasinstrumen.blogspot.co.id/2013/02/waterbath_6.html
@Minggu, 15 Januari 201715.33