Anda di halaman 1dari 9

Peran:

Ibu Lia :

Pak Zaki :

Alifa :

Afika :

Sheila :

Pedagang 1 : Vinda Ambitha Ambarwati

Pedagang 2 : Tazkia Sapara Sofyan

Dokter :

Perawat :

Ahli Gizi :

Narator :

Perawat Lab :

Dikota Bandung yang terkenal dengan kesibukan para warganya dan kepadatan aktivitas para
penduduknya . Hidup sebuah Keluarga kecil yang harmonis . Pak Zaki sebagai Kepala Keluarga berprofesi
sebagai Rektor di salah satu Universitas swasta terkemuka di Bandung , sedangkan istrinya Ibu Lia
berprofesi sebagai Kepala sekolah di salah satu Sekolah Menengah Atas Negri terkenal Di Bandung. Pak
Zaki dan Bu Lia Memilikki dua orang anak perempuan yang sangat cantik namun memilikki perbedaan
umur yang sangat jauh , Anak nya yang pertama Bernama Afika sedang menempuh jenjang pendidikan S2
Fakultas Hukum dikampus yang pimpin oleh ayahnya , sedangkan anak nya yang kedua bernama Alifa
masih duduk di bangku Sekolah Dasar kelas 5 . Karena profesi kedua orang tua nya yang sangat penting
di institusi nya masing-masing membuat keadaan keluarga tersebut menjadi keluarga yang kurang dalam
hal berkomunikasi . Sehingga seringkali anak-anak nya merasa kurang perhatian maupun kasih sayang.

Pada suatu pagi di ruang makan…..

Pak Zaki : Mah , bapak kayak nya malam ini akan pulang larut malam lagi . Soalnya akan ada rapat
bersama pimpinan Yayasan.

Ibu Lia : Oh begitu ya pak , Mamah juga sepertinya akan pulang larut malam lagi . Soalnya mamah
juga akan ada rapat bersama para guru membahas Ujian Nasional .

Tiba-tiba Alifa datang dan duduk di samping ayah dan ibu nya.

Alifa : Mah alifa pulang sekolah nanti ada kegiatan renang .

Ibu Lia : Oh Iya , kamu diantar mobil sekolah kan ? nanti mamah kasih uang lebih buat kamu jajan
di luar .

Alifa : (Hanya terdiam tanpa menjawab sepatah katapun)


Ibu Lia : Sarapan dulu sebelum berangkat sekolah , mamah semalam beli ayam saus keju kesuka-
an kamu.

Pak Zaki : Iya …. Mamah tidak sempat masak kan semalam pulang malam . Kamu nanti berenang
nya hati-hati ya sayang . pulang nya minta diantar bis sekolah saja seperti biasa . Bapak
tidak bisa jemput karena sibuk . Mengerti ya sayang ?

Alifa : Iya pa . (Jawab Alifa sembari menunduk dan memakan ayam saus keju yang Ibu Lia
belikan)

Tidak heran memang melihat Alifa menunduk murung , Karena ia merasa bahwa kesibukan orang tuanya
membuat ia semakin merasa tidak di perhatikan. Lalu saat sarapan pagi sedang berlangsung tiba-tiba
datang Afika yang merupakan Anak kedua dari Pak Zaki.

Afika : Aduh … mamah beli lagi makanan di luar . Kemarin kita sarapan makanan kaleng . seka-
rang sarapan ayam keju . sekali-kali masak sayur sop kesukaan aku dong mah. Atau bikin
tempe bacem . aduh kangen masakan mamah .

Alifa : Iya mah . Alifa juga kangen telur buncis buatan mamah . besok bikin ya mah ( Ucap Alifa
dengan tatapan memelas)

Ibu Lia : Aduh sayang … maapin mamah ya . Mamah sampai 5 bulan kedepan akan sangat sibuk
dan pulang larut malam . kalian kalau mau makan apa-apa bilang aja sama mamah . Nanti
mamah kasih uang nya .

Pa Zaki : Iya , atau nanti kalau bapak dan mamah santai bapak ajak kalian berdua makan diluar ya

Alifa&Afika : (Saling menatap)

Pa Zaki : Yasudah bapak mau berangkat kerja dulu . Afika nanti kamu ke kampus bawa saja mobil
sendiri . Bapak hari ini di jemput mobil kampus , Bapak ada rapat bersama pimpinan
Yayasan. Pulang pasti larut malam jadi kamu tidak usah menunggu , langsung pulang
saja.

Afika : Iya pak . (Jawabnya Ketus)

Tiba-tiba…..TOT…………TOT………………….

Ibu LIa : Nak , itu mobil sekolah sudah menjemput . Ini uang Untuk kamu ( Ucap Bu Lia sambil
memberi uang 50.000 kepada Alifa)

Alifa : Yasudah , kak afika .. bapak.. mamah.. Alifa berangkat dulu ya . Assalamualaikum..

Pak zaki : Iya , Hati-hati . Waalaikumsallam. Bapak juga mau berangkat , mobil kampus sudah
menunggu di depan . Assalamualaikum.
Afika : Waalaikumsaalam .

Bu lia : Mamah Juga mau berangkat ya , kamu kuliah siang kan ? hati hati ya sayang di jalan nya.
Nanti siang mamah transfer uang ya . makan sama teman-teman mu ya ena-enak ya nak
( Ucap bu lia sambil tersenyum ).. DADAH … ( Bu lia melambai sembari berlari kecil meni-
nggalkan rumah )

Afika : Iya ma…………..

Disekolah Alifa …..

Alifa : ( Hanya diam dan termenung )

Sheila : Kamu kenapa Alifa ?

Alifa : Aku lapar , tadi dirumah cuman sarapan sedikit.

Sheila : Di luar sekolah kan ada yang jual bakso gorong kesukaan kita .. kamu beli lagi gak ?

Alifa : Boleh , yuk beli yuk ……….( Jawab ALifa kegirangan sembari berlari kea rah penjual bakso
goring )

Setibanya di Tempat penjual Bakso goreng……….

Penjual 1 : Ayo dek di beli ………..Bakso goreng ….. enakkkkk …

Sheila : Teh … mau beli dong lima ribu .

Alifa : Aku juga mang …

Penjual 1 : Asssshiapppppppppppppppp …. Mau pake ini gak neng ?

Alifa : Oh itu the yang buat gurih-gurih ya teh ? mau dong teh . yang banyak ya .

Sheila : Teh, aku juga . Pake pedes ya mang !

Penjual 1 : Ashiap neng ! ( sambil menuangkang bumbu serbuk instans pedas dan gurih )

Alifa : Teh lagi dong bubuk nya !

Penjual 1 : Aduh … Yang mana yang ditambah neng ?

Alifa : Itu teh yang gurih nya , yang warna putih !

Penjual 1 :Ashiappp , tapi ga akan ke asinan emang nya neng ?


Alifa : Engga teh .

Penjual pun meberikan bakso goreng yang telah dibumbui kepada Alifa dan Sheila . Alifa dan Sheila pun
memberikan uang 10.000 kepada penjual bakso goreng . Lalu Sheila dan Alifa pun berlari kecil menuju
taman sekolah untuk mencari tempat duduk dan menikmati bakso goreng kesukaan mereka berdua.

Sheila : Duh enak banget ya fa !

Alifa : Iya nih , aku suka banget sama bumbu gurih dari si teteh nya . ( Ucap Alifa sambil me-
menyantap bakso goreng miliknya dengan lahap )

TRENG…TRENG…TRENG …. Bel masuk pelajaran pertama berbunyi , itu berarti bahwa Alifa dan Sheila
harus masuk kelas . Alifa memang sering sekali jangan sembarangan dan menyukai makanan yang bercita
rasa gurih . Ditambah dengan ibu Lia yang memanjakan nya dengan uang . Meski begitu , dalam hati
kecilnya alifa menginginkan ibunya memasak dirumah dan ia menyantap masakan ibunya . Waktu
semakin cepat berlalu , menunjukan pukul 14.00 WIB , Saat nya Alifa pulang sekolah dan mengikuti
kegiatan berenang yang di adakan oleh sekolah nya . Setibanya di tempat berenang ………….

Sheila : Alifa , aku lapar nih ..

Alifa : Sama , biasanya jam segini kalau aku dirumah aku memasak mie instan yang aku beli di
di warung dekat rumah .

Sheila : Hah ? kamu suka makan mie instan . aku sih kalau ketauan mamah ku pasti dimarahin.

Alia : Iya , aku mah masak mie nya pas mamah aku ga ada , mamah aku kan sibuk kerja . Bapak
aku juga sibuk sering banget pulang malem . tiap hari aku cuman di kasih uang . Jadi ,
aku bisa memakan apa saja yang aku mau .

Sheila : Emang kakakmu tidak tahu ?

Alifa : Kakak ku sibuk kuliah , pulang kerumah sore atau maghrib . Aku lebih sering sendiri
Yasudah hayu kita beli ciki-ciki an aja yu . aku juga pngen banget minum soda .

SheiLa : Ayukss … tapi kan kamu tadi pas jam istirahat juga minum soda ? memang nya kamu
tidak akan sakit ? nanti kalau kamu sakit kan dimarahi ibumu.

Alifa : Aku udah sering kok minum soda .. kamu tau kan di dekat sekolah kita ada yang jual
gulali yang di bawah nya di kasih air soda ?

Sheila : Iya.. (Jawab Sheila heran)

Alifa : Aku setiap pulang sekolah suka beli itu . seger tau . hehehehheh
Sheila : Kata mamah aku kalau sering minum soda nanti perut nya gede tau , terus giginya bolong
terus kata kakak aku kalau sering minum soda mata aku bakal ada busa nya , hehe.

Alifa : Hahahaah . masa ah ? aku engga kenapa-napa tuh .

Sheila dan Alifa pun bergegas menuju warung yang terletak di samping pintu masuk kolam renang …

Pedagang 2 : Beli apa neng ?

Sheila : Mau beli ciki ini bu .. ( Ucap Sheila sambil membawa ciki-ciki an yang ia suka )

Alifa : Aku mau ini bu ( Ucap Alifa sembali memperlihat makanan yang ia pilih ) bu .. ada soda
gak ?

Pedagang 2 : Iya ada lah neng , mau soda rasa apa ?

Alifa : Mau soda itu aja yang merah bu ..

Pedagang 2 : Ya . Semuanya jadi 20.000 .

Alifa dan Sheila pun membayar makanan yang ia beli dan bergegas menuju kolam renang karena pluit
pelatih olah raga mereka telah berbunyi . Itu berarti aktivitas berenang akan segera berenang . Waktu
semakin cepat berlalu , tidak terasa waktu menunjukan pukul 16.30 WIB . Alifa pun selesai dengan
aktivitas berenang nya dan berpamitan kepada Sheila sahabatnya untuk bergegas pulang . Sheila di
jemput oleh ayah nya sedangkan Alifa diantar pulang oleh mobil sekolah . Setibanya dirumah Alifa merasa
lapar kembali dan berfikir untuk memasak mie instan serta daging sapi kemasan kaleng yang tersedia di
dalam kulkas rumah nya . Pada saat ia menyantap makan nya , tiba-tiba terdengar suara mobil digarasi .
Tidak lain dan tidak bukan itu adalah mobil yang dikendarai oleh kakanya .

Afika : Dek , kamu makan apa ?

Alifa : Makan mie sama kornet . ( Jawab Alifa Ketus )

Afika : Ya allah dek , kamu masak sendiri ? kan di kulkas ada buah-buah an atau kamu kan bisa
telepon kakak kalo pengen makan . kakak kan bisa beliin kamu makanan tadi di jalan

Alifa : (Hanya terdiam dan melanjutkan makan )

Afika : Hemmmmm kamu boleh makan mie instan tapi jangan sering sering ya dek .. kamu tau
ga ?

Alifa : Tau apa ? ( Jawab Alifa sembari memasang raut muka penasaran)

Afika : Hahaha gini ya dek , kamu dengerin kakak , mie itu susah di cerna . paling sebentar tubuh
kamu butuh waktu 3 hari but cerna mie yang kamu makan . Terus mie instan itu ga baik
buat kesehatan kamu . kalo kebanyakan makan mie nanti pencernaan kamu bakal ke
ganggu . Terus usus kamu nanti kelilit sama mie instan mau ? hahaha ( Ucap Afika pada
adiknya sembari tersenyum dan tertawa kecil )

Alifa : (Alifa terdiam sejenak dan berfikir , alifa berfikir apa yang kakak nya ucapkan hanyalah
lah gurauan dan ia tidak terlalu memikirkan nya)

Waktu menunjukan pukul 21.40 , Ibu Lia tiba di rumah dan membawa belanjaan dari supermarket. Ibu Lia
membeli beberapa makanan siap saji yang tidak merepotkan untuk dimasak keesokan hari nya . tiba-
tiba…………………………

Afika : Mamah udah dating …. (Ucap Afika pada Bu Lia yang terlihat sangat kelelahan)

Bu Lia : Iya fika , adek mu mana ?

Afika : Ada mah , tidur tadi . Mamah bawa apa ?

Bu Lia : Mamah bawa makanan , biasa tadi mampi ke supermarket . ( Ucap bu lia sambil me-
nyantap sesuatu yang ia beli sebelumnya di supermarket)

Afika : Mamah kok selalu membeli makanan siap saji (cemberut)

Bu lia : Ya memang nya kenapa kan mamah sekarang sibuk, kamu harus meengerti sama
mamah, mamah lagi capek kamu malah Tanya mamah seperti itu (nada keras)

Afika : Bukan maksudnya begitu mah, afika mau berbicara serius dengan mamah

Bu lia : Sudah ya nak, mamah mau istirahat karena besok mamah paagi-pagi harus kerja lagi
(bergegas pergi membawa makanan siap saji dan pergi kekamar)

Afika : Tapi mah (sentak afika dengan raut wajah kecewa)

Bu lia langsung bergegas pergi ke kamar tidur dengan perasaan kesal dan dengan raut wajah kecapean,
afika merasakan ibu nya tidak peduli lagi, afika pun bergegas kembali ke kamar dengan memikirkan
keadaan rumah sudah tidak harmonis seperti dahulu… Pa zaki tidak pulang karena ada lembur kerja
dikantornya..

Keesokan harinya..

Bu lia : afika alifa, kemari nak kita sarapan dulu (menyiapkan makanan untuk sarapan)

Afika : iya mah afika segera kesana (dengan raut wajah senang hati)

Bu lia : afika mana adekmu kenapa tidak ikut sarapan dengan kita
Afika : kurang tahu mah padahal tadi masih kedenger suaranya

Bu lia : coba kamu ke kamar nya samperin sana

Afika : baik mah kakak ke atas dulu nyusul adek buat makan bareng (bergegas pergi)

Setelah tiba dikamar, afika sambil jalan keatas dan menyusul kamar adeknya, saat dibuka pintunya alifa
terbaring dibawah tempat tidur dengan seragam dan tas sekolah nya…. Saat itu…

Afika : dek ayoo makan dekk (ketuk pintu)

Afika : dek kok gak buka pintunya, lagi ngapain dek tadi kakak denger suara kamu loh (mengetuk keras)

Afika : dek… dek… dek… (membuka pintu dengan kerasnya)

Alifa : (terbaring lemas, wajah pucat, tangan tremor, bagian leher bengkak)

Afika : astagfirulloh dek, kamu kenapa dek wajahmu pucat gini dek, kenapa leher mu bengkak gini dek

Alifa : (tangan tremor tidak bisa berkata apa-apa)

Tiba-tiba afika langsung berteriak karena khawatir melihat kondisi adek nya terbaring lemas, tangan
tremor dan bagian leher bengkak)…

Afika : mamah mamah mamah, alifa mah, cepat kesini mah (sambil teriak)

Bu lia : ada apa kamu teriak mamah sedang makan (santai makan)

Afika : cepat mamah ke atas, alifa terbaring lemas mahh (sambil teriak)

Bu lia : apa kamu bilang nak (sambal wajah panic, dan langsung lari ke atas untyk menghampiri)

Bu lia : astagfirulloh anakku, kenapa dia bisa seperti ini, apa awalnya kak

Afika : afika tidak tahu apa yg terjadi pada adek, tiba-tiba seperti ini.

Bu lia : ayo kita bawa ke rumah sakit

Setibanya di rumah sakit, bu Lia pun memanggil-manggil nama suster dan dokter untuk segera menangani
anak nya.

Bu lia : sister dokter tolongin anak saya suster dokter cepat

Dokter : ada apa ini bu?


Bu lia : tolongin anak saya dok, anak saya tiba-tiba tergeletak di kamar dengan kondisi seperti ini .

Dokter : baik bu silahkan ibu duduk dulu saya mau periksa anak ibu terlebih dahulu , sus siapkan alat nya
untuk dipasang infus.

Dokter langsung memeriksa keadaan alifa, dan afika menelpon ayah nya untuk memberitahu keadaan
adiknya yang di bawa ke rumah sakit .

Tutt ,tutt, tuuuut

Pak zaki : hallo assalamu'alaikum,

Afika : ayah ade di bawa ke rs kasih bunda ayah sekarang cepetan kesini (sambil menangis )

Pak zaki : astagfirullah ade kenapa nak ?? Ya sudah ayah langsung kesana sekarang.

Afika : pokoknya ayah cepetan kesini, hati-hati dijalan yah

Beberapa jam kemudian ayah pun tiba di RS, dan Dokter serta suster pun telah selesai melakukan
pemeriksaan kepada alifa dan memberitahukan keadaan alifa

Dokter : keluarga Nn.alifa

Pak zaki : iya dok, saya ayah dari alifa

Dokter : silahkan duduk pak, pak jadi begini hasil dari pemeriksaan tadi yang saya dapatkan ternyata alifa
mengalami pembengkakan di kelenjar tiroid yang ada di leher dan biasanya itu disebabkan karena
makanan yang kurang baik untuk di konsumsi seperti makanan cepat saji .

Pak zaki : Astagfirullah dok , ini semua salah saya sebagai orang tua yang kurang memperhatikan makan
yang dikonsumsi anak saya dan Karena kebiasaan kami membeli makanan cepat saji karena saya dan istri
saya yang super sibuk sama masalah perkejaan.

Anda mungkin juga menyukai