SKRIPSI
Oleh :
NADIA FIANY
1307101010105
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan
memenuhi syarat-syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Kedokteran
Oleh: NADIA
FIANY
NIM.1307101010105
. ~ _. .,/'
cir. Nur Wahyuniati, M. Imun dr Raihan. Sp.A (K)
NIP. 19850303 201404 2 001 NIP. 1 680610 200003 2 006
Telah lulus Ujian Skripsi pada hari Kamis tanggal 29 Desember 2016
11
KATA PENGANTAR
iii
8. Dosen dan seluruh staf pengajar Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas Syiah Kuala.
9. Tim Pengelola Skripsi yang mendukung dan bekerja dengan baik demi
proses penyelesaian skripsi ini dengan tepat waktu.
10. Keluarga besar Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala dan semua
pihak terkait yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak
dapat dapat disebutkan satu persatu.
11. Kepala Kecamatan Baitussalam, Keuchik dan Bidan Desa, serta seluruh
warga Kecamatan Baitussalam atas kerjasama dan dukungannya sehingga
peneliti dapat melaksanakan penelitian.
Penulis menyadari bahwa skripsi penelitian ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran
yang membangun demi penyempurnaan tulisan ini. Akhir kata penulis berharap
semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Nadia Fiany
iv
ABSTRAK
Stunting merupakan salah satu permasalahan yang masih dihadapi oleh Indonesia
hingga saat ini. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi
stunting di Indonesia sebesar 30,7 %. Sedangkan prevalensi stunting di Aceh
sebesar 42%. Stunting merupakan masalah yang disebabkan oleh kurangnya
nutrisi selama masa pertumbuhan dan perkembangan di awal kehidupan. Stunting
berhubungan dengan perkembangan otak yang tidak maksimal, berkurangnya
kekuatan mental dan kemampuan belajar , penurunan prestasi sekolah, dan
penurunan produktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
ASI eksklusif dengan Rendahnya Kejadian stunting pada bayi usia 6 bulan di
Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar. Penelitian ini merupakan penelitian analitik
observasional dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini menggunakan
teknik total sampling pada populasi bayi usia 6 bulan di Kecamatan Baitussalam,
Aceh Besar. Panjang bayi diukur menggunakan infantometer , hasil pengukuran
kemudian dimasukkan kedalam kurva WHO. Bayi dikategorikan stunting apabila
skor TB/U < -2 SD. Sedangkan pemberian ASI eksklusif ditentukan melalui
wawancara menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan dari 34 bayi
usia 6 bulan di Kecamatan Baitussalam, 67,6 % bayi mendapatkan ASI eksklusif
dan 32,4% bayi tidak ASI eksklusif. Hasil pengukuran panjang bayi menunjukkan
5,9 % bayi stunting, 82% bayi normal, dan 11,8 % bayi tinggi. Analisis data yang
digunakan adalah mann-whitney dengan interval kepercayaan 95% dan didapatkan
p-value 0,023 ( < 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan
yang signifikan ASI eksklusif dengan rendahnya kejadian stunting pada bayi usia
6 bulan di Kecamatan Baitussalam Aceh Besar.
Kata Kunci : Stunting, ASI Eksklusif
v
ABSTRACT
Stunting is a problem that still occurs in Indonesia. Basic Health Research 2013
noted that prevalence of stunting in Indonesia is 30,7 %,but what worse is
prevalence of stunting in the province of Aceh is higher (42 %). Stunting is a
chronic malnutrition problem during the most critical periods of growth and
development in early life. Stunting is associated with an under developed brain,
diminished mental ability and learning capacity, poor academic performance, and
productivity.This Research was observational analysis with cross sectional study
design. This research using total sampling technique on 6 months babies in
district Baitussalam, Aceh Besar. Baby’s height was measured using infantometer
and interpreted using WHO growth charts. Stunting is defined as height for age is
below -2 SD from the median of the WHO Child Growth Standards. Exclusive
breastfeeding was determined through interviews using questionnaire. The result
of research showed among 34 babies, 67,6 % babies were exclusive breastfed
babies and 32,4 % were non-exclusive breastfed babies. Height measurements
result showed 5,9% babies were stunting, 82% babies were normal heights, and
11,8 % babies were tall. Data analysis used mann-whitney test with 95 %
confidence intervals and showed p value 0,023 ( <0,05). The conclusion from this
study showed the correlation between exclusive breastfeeding and the low
incidence of stunting on 6 months babies in district Baitussalam, Aceh Besar.
Keywords : stunting, Exclusive Breastfeeding
vi
DAFTAR ISI
Halaman
vii
3.5.1 Variabel penelitian ...................
3.5.2 Definisi operasional .................
3.6 Alat/Instrumen Penelitian....................
3.7 Teknik Pengumpulan Data Penelitian
3.7.1 Sumber data..............................
3.6.2 Metode pengumpulan data ......
3.8 Prosedur Penelitian..............................
3.9 Pengolahan Data Penelitian.................
3.10 Analisis Data Penelitian ......................
3.11 Alur Penelitian ....................................
LAMPIRAN.......................................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 3.1
Gambar 3.2
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Formula untuk
Anak Normal .
Tabel 4.1 Karakteristik S
Tabel 4.2 Karakteristik P
Tabel 4.3 Hubungan ASI
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
xi
DAFTAR SINGKATAN
AA : Arachnoid Acid
ASI : Air Susu Ibu
BBLR : Bayi Berat Lahir Rendah
DHA : Docosahexaenoic Acid
EGF : Epidermal Growth Factor
IGF : Insulin like Growth Factor
KMS : Kartu Menuju Sehat
MP-ASI : Makanan Pendamping Air Susu Ibu
TGF : Transforming Growth Factor
Riskesdas : Riset Kesehatan Dasar
WHO : World Health Organization
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
8
Baitussalam, yaitu sebesar 47,8%. Rendahnya pemberian ASI eksklusif
dipengaruhi oleh adanya susu formula, dan juga pemberian makanan terlalu dini
6
akibat minimnya pengetahuan tentang ASI.
Pada tahun 2014 terdapat penelitian mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi kejadian stunting pada anak balita di wilayah pedesaan dan
perkotaan di Jember. Penelitian ini menemukan bahwa pemberian ASI eksklusif
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada wilayah
9
pedesaan dan perkotaan. Penelitian yang sama juga telah dilaksanakan pada anak
Taman Kanak-kanak di Kecamatan Darul Imarah Banda Aceh. Penelitian ini
menunjukan adanya hubungan anak yang tidak diberikan ASI eksklusif terhadap
stunting pada anak Taman Kanak-kanak di Kecamatan Darul Imarah, Banda
10
Aceh. Hasil Penelitian lain yang dilakukan oleh siti Harisah, menunjukkan tidak
ada perbedaan signifikan antara pemberian ASI eksklusif dan susu formula
11
terhadap panjang badan anak usia 1-2 tahun.
Deteksi dini stunting penting agar dapat dilakukan perbaikan untuk
mengejar ketinggalan pertumbuhannya. Berdasarkan hasil studi literatur yang
telah dilakukan, penelitian mengenai hubungan ASI eksklusif dengan kejadian
stunting pada bayi usia 6 bulan belum pernah dilakukan di Aceh. Oleh karena itu,
peneliti tertarik untuk meneliti apakah ada hubungan ASI eksklusif dengan
rendahnya kejadian stunting pada bayi umur 6 bulan di Kecamatan Baitussalam,
Aceh Besar.
4
5
Tabel 2.1 Formula untuk pendekatan Rata-rata Tinggi dan Berat Bayi dan
16
Anak Normal
3. Endoktrin
Pengaruh hormon sudah terjadi sejak dalam kandungan, yaitu saat
janin berusia 4 bulan. Hormon yang paling berpengaruh adalah
hormon pertumbuhan somatotropin yang dikeluarkan oleh kelenjar
17
pituitary.
Somatotropin (growth hormone) merupakan hormon yang
disekresikan oleh kelenjar hipofisis . Hormon ini mulai diproduksi
pada minggu ke-9 dan terus meningkat produksinya hingga minggu
ke-20. Setelah itu, produksi hormon somatotropin akan menetap
17
hingga bayi lahir.
4. Radiasi
Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 minggu sangat
merugikan bayi. Radiasi dapat menyebabkan kematian janin,
17
kerusakan otak, mikrosefali atau cacat bawaan lainnya.
5. Infeksi
TORCH (Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes
Simplex) merupakan infeksi intrauterin yang sering menyebabkan
cacat bawaan pada janin. Infeksi lainnya yang dapat menyebabkan
penyakit pada janin adalah varisela, Coxsackie, Echovirus, malaria,
lues, HIV, polio, campak, listeriosis, leptospira, mikoplasma, virus
17
influenza, dan virus hepatitis.
6. Imunitas
Rhesus atau ABO inkompatibilitas merupakan kondisi golongan
darah antara ibu dan bayi berbeda sewaktu masa kehamilan. ABO
inkompatibilitas sering menyebabkan abortus, hidrops fetalis, kern
17
icterus, atau lahir mati.
b. Faktor Postnatal
1. Ras/suku bangsa
Pertumbuhan dipengaruhi oleh ras/suku bangsa. Bangsa kulit putih
atau ras eropa cenderung mempunyai pertumbuhan somatik yang
17
lebih tinggi daripada bangsa Asia.
2. Gizi
Faktor gizi merupakan faktor yang memegang peran penting dalam
proses tumbuh kembang anak. Kebutuhan nutrisi anak berbeda
dengan kebutuhan nutrisi orang dewasa. Anak membutuhkan
nutrisi yang seimbang agar dapat tumbuh dan berkembang dengan
15
baik. Kalori, protein, iodium, vitamin A, zink, dan besi (fe)
18
merupakan beberapa zat gizi yang mempengaruhi tinggi badan.
Pengaruh langsung dari pemberian nutrisi yang tidak adekuat,
termasuk karbohidrat, protein dan mikronutrein disebabkan oleh
penyakit, ketidaksediaan makanan, dan juga kurangnya pemberian
16
makanan anak.
Berdasarkan penelitian di Amerika menunjukkan bahwa bayi yang
diberi ASI tumbuh lebih cepat selama 3 hingga 6 bulan, dan mulai
19
melambat pada 6 sampai 9 bulan selanjutnya.
3. Hormon
Kelainan hormon seperti growth hormone, insulin like growth
factor, testosterone, estrogen, tiroid hormon, kortisol, insulin
17
mempengaruhi berat dan tinggi anak.
2.5 Stunting
2.5.2 Etiologi
1
Gambar 2.1 Penyebab stunting
Normal Patologis
Varian
Genetik Pertumbuhan
terlambat
Pubertas
terlambat
Stunting
Keterangan
3.3.1 Populasi
Populasi penelitian ini adalah bayi berusia 6 bulan pada bulan November-
Desember 2016 di Kecamatan Baitussalam.
16
17
17
Kriteria eksklusi :
1. Menderita down’s syndrome.
2. Menderita penyakit kronis (diare kronis, asma, anemia, penyakit
jantung, penyakit ginjal)
3. Orang tua dengan perawakan pendek, yaitu dibawah persentil 3 standar
deviasi kurva CDC.
Independen Dependen
1. Analisis Univariat
Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan frekuensi dan
karakteristik setiap variabel penelitian (variabel dependen dan variabel
independen).
Rumus:
f1
= × 100%
n
Keterangan:
P = Persentase
f1 = Frekuensi teramati
n = Jumlah responden
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen. Uji yang
digunakan dalam analisis ini adalah uji mann-whitney untuk
mengetahui hubungan ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada
bayi umur 6 bulan.
Uji mann-whitney dilakukan menggunakan program komputer dengan
taraf signifikansi 0,05. Kriteria pengambilan kesimpulan analisis data
adalah sebagai berikut :
a. H0 diterima dan Ha ditolak bila p > 0,05
b. Ha diterima dan H0 ditolak bila p ≤ 0,05
3.11 Alur Penelitian
Kriteria Kriteria
eksklusi inklusi
Analisis data
Hasil
22
23
23
1.Frekuensi
Menyusu dalam 1
hari
-Kurang dari 8
kali
- 8 kali atau lebih 0 0 21 75,0 4 100,0 25 73,5
total 2 100,0 28 100,0 4 100,0 34 100,0
2.Durasi setiap
Menyusu
-5-10 menit
-Lebih dari 10
menit
total
3.Menggunakan
kedua payudara
setiap menyusu
-Ya
-Tidak 2 100,0 2 7,1 0 0 4 11,8
total 2 100,0 28 100,0 4 100,0 34 100,0
Tabel diatas menunjukkan bahwa 100% bayi yang stunting frekuensi menyusui
dalam 1 hari kurang dari 8 kali, durasi setiap menyusu lebih dari 10 menit, dan
tidak menggunakan kedua payudara secara bergantian tiap menyusu.
4.1.3 Hubungan ASI Eksklusif dengan Rendahnya Kejadian Stunting
Pemberian ASI
Panjang ASI Tidak ASI Total
Badan Bayi Eksklusif EKsklusif p-value
n % N % n %
Stunting
Normal
Tinggi
4.2 Pembahasan
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian, analisis dan pembahasan yang sudah
dilakukan maka peneliti dapat mengambil kesimpulan yaitu:
1. Cakupan ASI Eksklusif pada bayi usia 6 bulan di Kecamatan
Baitussalam sudah baik.
2. Prevalensi stunting pada bayi usia 6 bulan di Kecamatan Baitussalam
rendah.
3. Terdapat hubungan ASI Eksklusif dengan rendahnya kejadian stunting
pada bayi usia 6 bulan di Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar.
5.2 Saran
1. Perlunya penelitian lebih lanjut mengenai faktor – faktor lainnya yang
berhubungan dengan stunting pada bayi.
2. Bagi peneliti lain disarankan untuk memperluas area penelitian.
3. Bagi petugas kesehatan di Posyandu serta orang tua bayi agar dapat
melakukan pemantauan tinggi badan anak secara rutin agar dapat
dilakukan intervensi segera apabila terdapat permasalahan pada
pertumbuhan anak.
4. Bagi tenaga medis dan instansi terkait dihar\apkan untuk melakukan
promosi kesehatan yang menyeluruh dan meningkatkan kepedulian
masyarakat mengenai pentingnya ASI Eksklusif sebagai faktor yang
mempengaruhi status gizi bayi, khususnya dalam mencegah stunting.
27
28
28
DAFTAR PUSTAKA
2. Unicef World Health Organization (WHO) The World Bank. Levels and
Trends in Child malnutrition. Midwifery. 2014;4:3p.
8 Dinas Kesehatan Aceh Besar. Profil Kesehatan Aceh Besar 2016. 2016
:33p.
11. Harisah S. Perbandingan Panjang Badan Anak Usia 1-2 Tahun yang
Mendapatkan ASI Eksklusif dan Susu Formula di Kecamatan Darul
Imarah, Kabupaten Aceh Besar Tahun 2015. 2015:100p
13. Roesli U. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta. Penertbit Buku Puspa Swara;
2009:7-10p.
14. Fikawati S, Syafiq A. Gizi Ibu dan Bayi. Jakarta. Penerbit PT Grafindo
Persada. 2015:58-60p.
15. Chamidah AN. Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan
Anak [Internet]. Vol. 1, Jurnal Pendidikan Khusus. 2012:3-4p. Available
from: http://journal.uny.ac.id/index.php/jpk/article/view/789
16. Robert M. Kliegman, Bonita Stanton, Joseph St. Geme, Nina Felice Schor
REB. Nelson Textbook of Pediatrics. 19th Revis. Elsevier - Health
Sciences Division; 2011:45-50p.
19. Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama;
2009.
20. Suparisa IDN,Bakri B, Fajar I. Penilaian status gizi. Jakarta : EGC. 2012 :;
23p
21. Bloem MW, de Pee S, Hop LT, Khan NC, Laillou A, Minarto, et al. Key
strategies to further reduce stunting in Southeast Asia: lessons from the
ASEAN countries workshop. Food Nutr Bull. 2013;34(2 Suppl):8–16.
22. Stunting WHY, The R, Target S. Reaching the global target to reduce
stunting: What will it cost and how will we pay for it? 2015;1–5. Available
from: http://thousanddays.org/reaching-the-global-target-to-reduce-
stunting-what-will-it-cost-and-how-will-we-pay-for-it/
LAMPIRAN 2
Kepada Yth
Bapak/Ibu
di-
Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Nadia Fiany
NIM : 1307101010105
Alamat : Jl.Masjid As-shadaqah no.1A, Lamlagang, Banda Aceh
No. Hp : 085246075188
Adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda
Aceh, sedang melakukan penelitian yang akan diajukan sebagai syarat penulisan
skripsi demi mencapai gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) dengan judul
“Hubungan ASI Eksklusif dengan Rendahnya Kejadian Stunting pada Bayi
Usia 6 Bulan di Kecamatan Baitussalam Aceh Besar”.
Dengan ini memohon kesediaan Ibu untuk dapat menjadi responden dalam
penelitian saya sebagai subjek penelitian. Dalam pelaksanaannya saya
mengharapkan saudara/i untuk mengisi form kuisioner yang telah disediakan
dengan keadaan yang sebenarnya dan berpartisipasi dalam mendukung penelitian.
Semua data yang didapat akan dijaga dan dijamin kerahasiannya.
Terimakasih atas kerja sama dan kesediaan saudara/i.
( Nadia Fiany)
LAMPIRAN 3
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
( )
LAMPIRAN 4
Nomor Responden :
Tanggal Wawancara :
Nama Pewawancara :
Waktu :
Pekerjaan Ibu
Alamat
Jumlah Anak
Tinggi Badan Ayah
Tinggi Badan Ibu
Identitas Bayi
Nama Bayi
Tanggal Lahir Bayi
Usia Bayi
Jenis Kelamin Bayi
Berat Badan Lahir
Panjang Badan Bayi
a.Panjang Lahir b.Panjang sebelumnya c. Panjang saat ini
Pekerja an Ayah
Nama ibu Pekerja
NO Usia Ibu Alamat
1 EP 35 tahun LP PS IRT
3 As 26 tahun LU PS IRT
4 M 33 tahun KM PS IRT
5 AS 27 tahun LP W IRT
6 KH 20 tahun LA PS IRT
7 CM 35 tahun LB PS PNS
8 NR 35 tahun LB W IRT
12 AF 25 tahun B PS IRT
13 A 25 tahun BK PS IRT
14 YK 35 tahun KM B IRT
15 NH 30 tahun LU PS IRT
16 SC 25 tahun LU W IRT
17 CD 30 tahun BK PS IRT
18 S 35 tahun BK PS IRT
20 V 24 tahun LB W IRT
40
40
21 ES 34 tahun ML PS IRT
22 MY 25 tahun ML B IRT
23 A 35 tahun ML W IRT
26 NR 38 tahun C B IRT
27 YN 42 tahun C W IRT
28 KM 27 tahun K PS IRT
31 L 36 tahun K PS IRT
32 SD 38 tahun CP W IRT
Ket :
LP = Lampineung
LU = Lam Ujong
KM = Klieng Meuria
LB = Labui
LA = Lam Asan
BK = Blang Krueng
B = Baet
ML = Mireuk Lamreudeup
C = Cadek
K = Katju
CP = Cot Paya
KCA = Klieng Cot Aron
42
42
LAMPIRAN 7
ANALISA DATA
Frequency Table
Usiaresponden
pekerjaanayah
Valid PNS
Pegawai Swasta Wiraswasta lainnya
Missing System
Total
pekerjaanibu
Valid PNS
Tidak Bekerja
Total Missing System Total
tinggiayah
Valid 160-164 cm
165-169 cm
170-174 cm
175-179 cm
180-184 cm
Total Missing System Total
tinggiibu
Valid 155-159 cm
160-164 cm
165-169 cm
170-174 cm
Total Missing System Total
JenisKelaminBayi
PanjangBadanBayi
PemberianASI
Frekuensimenyusudalam1hari
Menggunakankeduapayudara
CROSSTABULATION
PanjangBadanBayi * Frekuensimenyusudalam1hari Crosstabulation
Count
Frekuensimenyusudalam1hari
kurang dari 8 8 kali atau Total
kali lebih 2
PanjangBadanBayi stunting 2 0
normal 7 21 28
Tinggi 0 4 4
Total 9 25 34
Total
PemberianASI * PanjangBadanBayi Crosstabulation
Count
PemberianASI
Total
Mann-Whitney Test
Ranks
PemberianASI
ASI Eksklusif
b
Test Statistics
Mann-Whitney U
Wilcoxon W
BIODATA PENELITI