Anda di halaman 1dari 2

KELASKU KAPALKU TENGGELAM DI DARATAN

Tok..tok... , “bangun nak”,panggil ibuku pagi itu,sontak aku langsung terbangun dan
cepat – cepat bergegas dari tempat tidurku,biasanya kalau sudah ibu ku yang memanggil itu
tandanya aku sudah telat bangun pagi,jadi aku langsung bergegas mandi gosok gigi dan
sarapan ,lalu pamit untuk berangkat kesekolah ,hari itu hari sabtu,aku sangat memfavoritkan
hari sabtu karena di hari ini ada pelajaran olahraga,dan seperti kebanyakan siswa lainnya
pasti pelajaran inilah yang paling ditunggu-tunggu,karena biasanya kami sekelas pasti di beri
waktu bebas untuk bermain- main sambil olahraga dan kejar- kejaran kesana kemari. Pagi itu
adalah pagi yang cerah ,matahari bersinar dengan sedikit berwan, tiba- tiba di tengah
perjalanku kesekolah terdengar

Ngeeeenggg.....ngeeeeeenggg....ngeeengg ... Begitulah kira-kira suaranya ,itu adalah suara


bel sekolahku yang memang suaranya sangat aneh dan mirip suara motor pak Timbul yang
merupakan tukang besi tua dekat rumahku,karena bel telah berbunyi lalu kupercepat
langkahku karena takut gerbang sekolah telah ditutup,tapi syukurlah guru yang bertugas
waktu itu adalah guru olahragaku pak Boto namanya,ia adalah guru terfavorit
disekolahku,selain lucu ia juga sangat baik dan ramah kepada semua murid,jadi aku
diperbolehkan masuk olehnya hehehhehe, “terima kasih pak guru” ,ucapku waktu itu.

Lalu sesampainya disekolah aku langsung menaiki tangga di gedung sekolahku yang
paling tua diantara semua gedung ,namun walaupun begitu tangganya masih saja terlihat
kokoh dan kuat, sesampainya di lantai dua aku masuk kekelasku dan aneh saja aku melihat
begitu banyak daun masuk ke kelasku ,ini adalah keanehan pertama yang kutemukan pagi
ini,namun aku mengabaikannya begitu saja,kemudian aku langsung memerintahkan temanku
yang piket untuk membersihkan dedaunan tadi .
Setelah selesai ibadah pagi ,karena guru belum datang, kami biasa nongkrong di depan
kelas dan duduk duduk di tangga depan kelas,nah inilah keistimewaan kelasku,kelasku
berada di lantai dua di pojokan sekolah ,jadi kami selalu bisa memandang mandang keluar
sekolah dan melihat sekeliling sekolah ,dan bahkan jika cuaca sedang baik dari kejauhan
kami bisa melihat ujung tiang dari jembatan ikonik kotaku Kota Batam, Jembatan Barelang.

Nah barulah keanehan kedua terjadi pagi ini ,yakni tampak banyak sekali burung ntah
apalah nama burung itu,tapi jumlahnya banyak sekali beterbangan di atas sekolah kami
,awalnya kami sangat antusias melihat burung- burung yang beterbangan ini,tapi kemudian
perlahan – lahan awan mulai gelap kelabu, sinar matahari yang begitu cerah mulai tertutup
oleh awan hitam itu,dan keantusiasan kami mulai berubah menjadi sedikit takut dan khawatir,
waktu itu guru kami belum juga datang ke kelasku untuk mengajar ,jadi kuputuskan saja
untuk mengajak teman- temanku masuk kembali ke kelas karena tampaknya hujan akan
segera turun . Tidak lama setelah itu angin begitu kencang pun datang dan meniup pepohonan
di di sekitar kami ,termasuk pohon kelapa dekat kelasku yang tergoncang goncang karena
angin kencang,nah kemudian keanehan selanjutnyapun terjadi pagi itu,tiba tiba saja batu
pengganjal pintu kelasku menghilang dari bawah meja guru, batu itu biasa kami jadikan
pengganjal pintu kami yang memang sudah rusak parah dan belum juga di ganti oleh
sekolah,tapi kami tidak pernah marah karena memang waktu itu sekolahku sedang dalam
pembangunan dan renovasi gedung baru jadi mungkin masih belum sempat memperbaiki
pintu kelas kami .

Tiba-tiba darrrrr.durrrr..derrrrr..duarrr sontak membuat kami sekelas terkejut dan


membuat beberapa anak perempuan teman- temanku mengangis karena ketakutan, selang
beberapa menit kemudian tiba- tiba pintu kelas kami yang hanya kami ganjal pake kursi
karena batu pengganjalnya hilang terhempas didorong angin dan menimbulkan suara yang
sangat mengejutkan, suasana ini menambah ke khawatiran kami sekelas ,ditambah lagi angin
kencang dan hujan badai diluar yang menghantam kelas kami ,tak lama setelah pintu kami
terhempas dan terbuka angin kencang masuk dan air hujan ikut masuk dengan derasnya ke
dalam kelas kami, airpun mulai menggenang membanjiri kelas kami sampai kesudut sudut
kelas ,angin kencang juga telah banyak menyerakkan kertas- kertas dan buku buku kami .

Tapi, aku tidak tinggal diam saja sebagai ketua kelas waktu itu aku langsung mengumpulkan
8 jagoan kelasku , ada Doli Albet Nando Reza Nuel Ricky Doni dan Jupri
Untuk menangani situasi ini kami sebelumnya membagi tugas ,Reza,Doli,dan Doni yang tubuhnya
paling besar bertugas mendorong pintu dan menjaganya agar tetap tertutup ,sisanya bertugas
menyapu dan mengepel lantai yang mulai kebanjiran ,waktu itu memang tidak ada perempuan yang
ambil bagian ,karena hampir semuanya ketakutan dan menangis ,jadi kamilah yang ambil alih, bukan
perkara mudah memang melawan hujan badai ini dan memepertahankan kelas agar tidak banjir dan
tertiup angin kencang ,sesekali aku pun ikut mendorong pintu yang begitu beratnya karena dorogan
dari angin di luar ,menariknya setiap kali kami kelelahan kami akan terus berfantasi sedang berada
di tengah laut di sebuah kapal dengan badai yang begitu kencang , menganggap setiap dari kami
adalah anggota bajak laut tangguh yang tidak takut badai ,wkwkkwkw maklumlah waktu itu kami
masih kekanak-kanakan karena kami masih SD , beberapa kali pintu terhempas dan kami terjatuh
karena mendorong pintu ,sampai baju kami basah basahanpun tak kami perdulikan ,kami
menganggap ini semua sebagai pengganti hiburan kami sekaligus olahraga karena hari ini sudah
pasti tidak ada pelahjaran olahraga karena hujan .

Akhirnya hampir sekitar 1 jam melawan badai dari dalam kelas ,hujanpun mulai reda dan ,guru
kami masuk ke kelas kami dan terkejut melihat baju kami yang basah kuyup,hampir saja guru kami
marah kepada kami ,tapi karena teman teman sekelasku membela kami dan menceritakan apa yang
sebenarnya terjadi akhirnya guru kami menjadi tidak marah bahkan tertawa dan merasa bangga
masih memiliki anak murid yang berani dan dan rela berkorban ,singkat cerita kamipun di
perintahkan untuk mengganti pakaian kami yang basah ke kantor guru dan kami boleh kembali
kekelas dan menerima hadiah coklat dan permen dari guru dan teman teman ku yang perempuan .

Anda mungkin juga menyukai