Abstrak
PT. Liga Indonesia adalah Perseroan Terbatas yang bergerak dalam pengelolaan peraturan
sepakbola di Indonesia. Dimana dalam PT. Liga Indonesia terdapat bagian pengadaan barang
dimana untuk pengolahan data masih dilakukan secara manual, sehingga kesulitan dalam
penanganan dokumen-dokumen yang banyak, seperti kesulitan dalam mencari data, kesalahan
perhitungan, dan pembuatan laporan sehingga membuat pemimpin perusahaan menyadari
kebutuhan untuk pembuatan sistem informasi untuk memecahkan masalah ini. Dalam
menganalisis dan merancang sistem informasi pengadaan barang metode pengumpulan data
yang yang digunakan terdiri dari studi observasi, wawancara dan literatur, serta analisis dan
desain sistem menggunakan diagram yang terkandung dalam UML (Unified Modeling
Language). Hasil Analisis dan desain sistem pengadaan barang diharapkan dapat membantu
bagian pengadaan PT. Liga Indonesia untuk mempercepat proses pengolahan data, dan
pencetakan laporan sehingga kelemahan dalam sistem yang lama dapat teratasi dan juga
menanggulangi kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh manusia (human error).
36
Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No.2, September 2011 ISSN 2085-725X
37
Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No.2, September 2011 ISSN 2085-725X
disiplin lainnya. Sedangkan metodologi obyek akan dilengkapi dengan alat dan
berorientasi obyek adalah metode tehnik di dalam mengembangkan sistem.
penyelesaian masalah dengan
menggunakan pendekatan berorientasi c. Perancangan Sistem berorientasi
obyek” obyek
Analisa berorientasi obyekmempunyai Perancangan berorientasi obyek
beberapa konsep dasar yang berguna untuk merupakan tahap lanjutan setelah analisa
mempermudah pemahaman yaitu: berorientasi obyek, perancangan
1) Pengkapsulan yaitu penyatuan antara berorientasi obyek adalah suatu
proses-proses yang terjadi dan sejumlah pendekatan yang digunakan untuk
data yang dikelola ke dalam suatu menspesifikasi kebutuhan-kebutuhan
bentuk kelompok tertentu. system dengan mengkolaborasikan obyek-
2) Abstraksi yaitu dalam mengembangkan obyek, atribut-atribut dan metode-metode
perangkat lunak, seorang programmer yang ada. [3]
akan menggunakan/menciptakan
sejumlah obyek, dimana obyektersebut Tujuan perancangan sistem itu untuk
akan ada dan berperilaku pada sistem. memahami kebutuhan kepada pemakai
3) Pewarisan yaitu konsep dimana suatu sistem (user) dan memberikan gambaran
obyekmemiliki sejumlah perilaku yang yang jelas serta rancang bangun yang
dimiliki oleh obyeklain dalam suatu lengkap.
hirarki tertentu. Perancangan berorientasi obyek bertujuan
4) Polymorphisme yaitu konsep dimana untuk :
beberapa obyekdapat memiliki metode • Sitematika proses pendisaian
yang sama dengan aksi yang berbeda. • Menghasilkan pendisaian model
program
Tujuan dari analisa berorientasi obyekyaitu • Memberikan gambaran pemecahan
untuk menentukan kebutuhan pemakai masukkan dengan efektif
secara akurat. Pendekatan-pendekatan yang
dipakai dalam analisa berorientasi d. Pengertian UML (Unified Modeling
obyekantara lain: Language)
1) Pendekatan top-down yaitu
memecahkan masalah ke dalam bagian- Menurut Munawar [4] mendefinisikan
bagian terkecil / perlevel sehingga Unified Modeling Language sebagai
mudah untuk diselesaikan. berikut : Salah satu alat bantu yang sangat
2) Pendekatan modul yaitu membagi handal di dunia pengembangan sistem yang
sistem ke dalam modul-modul yang berorientasi obyek.
dapat beroperasi tanpa ketergantungan. Hal ini disebabkan karena UML
3) Penggunaan alat-alat bantu dalam menyediakan pemodelan visual yang
bentuk grafik dan teks sehingga mudah memungkinkan bagi pengembang sistem
untuk dimengerti serta dikoreksi bila untuk membuat cetak biru atas visi mereka
terjadi perubahan. dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti
serta dilengkapi dengan mekanisme yang
Pendekatan dalam analisa berorientasi efektif untuk berbagi (sharing) dan
obyekdilengkapi dengan alat-alat dan mengkomunikasikan rancangan mereka
tehnik-tehnik yang dibutuhkan dalam dengan yang lain.
pengembangan sistem, sehingga akhir dari UML merupakan standar yang relatif
sistem yang dikembangkan akan terbuka yang di kontrol oleh Object
didapatkan sistem yang terdefinisi dengan Management Group (OMG), sebuah
baik dan jelas. Maka analisa berorientasi konsorsium terbuka yang terdiri dari
banyak perusahaan. Dimana OMG dibentuk
38
Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No.2, September 2011 ISSN 2085-725X
untuk membuat standar-standar yang proses dan perubahan apa saja yang terjadi
mendukung interoperabilitas, khusunya secara internal dan output apa yang
untuk sistem berorientasi obyek. dihasilkan.
39
Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No.2, September 2011 ISSN 2085-725X
b. Struktur Organisasi
c. Analisa Proses
Analisa proses yaitu menganalisa proses
bisnis dan aktivitas yang sedang berjalan
pada PT. Liga Indonesia alat yang
digunakan untuk melakukan analisa proses
adalah activity diagram
40
Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No.2, September 2011 ISSN 2085-725X
d. Identifikasi Kebutuhan
Gambar 7. Use Case Diagram Transaksi
Berdasarkan hasil analisa dan uraian umum
mengenai sistem yang sedang berjalan pada
PT. Liga Indonesia, maka dapat
diidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan
yang diperlukan untuk sistem yang akan
diusulkan.
1) Entry Data Departemen
2) Entry Data Barang
3) Entry Data Supplier
4) Cetak SPPBJ (Surat Permintaan
Pengadaan Barang/Jasa) Gambar 8. Use Case Diagram Laporan
5) Cetak PO (purchase order)
6) Cetak TTN (Tanda Terima Nota) 4. Rancangan sistem
7) Cetak TTK (Tanda Terima Kwitansi) a. Rancangan Class Diagram
8) Laporan Pengadaan Barang
9) Laporan Penerimaan Barang
supplier
10) Laporan Pembayaran departemen
sppbj po id_supp
nm_supp
id_dept no_po
no_sppbj alamat
nm_dept tgl_po
1 1..* tgl_sppbj 1 1..* 1..* 1 telp
no_sppbj
id_dept fax
get_departemen() id_supp
Untuk menjelaskan indentifikasi kebutuhan simpan_departemen()
ubah_departemen()
get_sppbj()
get_po()
1 get_supplier()
simpan_sppbj() simpan_supplier()
hapus_departemen()
maka digunakan Use case diagram 1..*
simpan_po()
1..*
ubah_supplier()
hapus_supplier()
detil_sppbj
jml_sppbj
hrg_sppbj 1 ttn
spek no_ttn
detil_po
ket tgl_ttn
jml_po
hrg_po no_ref_ttn
get_detil_sppbj() 1..* no_po
simpan_detil_sppbj()
barang get_detil_po()
simpan_detil_po() get_ttn()
id_brg simpan_ttn()
ubah_detil_po()
nm_brg
1
satuan
hrg_satuan
1..*
get_barang()
simpan_barang() 1
ubah_barang() rekening ttk
hapus_barang() id_rek no_ttk
nm_rek tgl_ttk
1..* 1..* no_ref_kwit
get_rekening() no_ttn
simpan_rekening()
ubah_rekening() get_ttk()
hapus_rekening() jurnal simpan_ttk()
tgl_jurnal
posisi
jumlah
get_jurnal()
simpan_jurnal()
41
Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No.2, September 2011 ISSN 2085-725X
open()
bers ih()
get_s upplier()
buat_k ode_supplier()
input()
input ()
s impan()
s impan()
s impan_s upplier()
get_s upplier()
ubah()
ubah()
ubah_s upplier()
get_s upplier()
display _l istview()
hapus ()
hapus()
hapus_supplier()
get_s upplier()
display _l istview()
batal()
bers ih()
get_s upplier()
display _l istview()
buat_k ode_supplier()
: Bagian : FrmMenuUtama : FrmCetakSP PBJ : CtrlCetakS PPBJ : sppbj : departemen : barang : detil_sppbj
Pengadaan
open()
open()
bersih()
get_sppbj()
pilih_departemen()
loop
cari_barang()
cari_barang()
get_barang()
display_barang()
input_jml_psn()
input_jml_ps n()
hit ung_jumlah()
display_jumlah()
input_spek, ket()
input_spek,ket()
t ambah()
tambah()
hit ung_total()
display_listview()
display_total()
cetak()
cetak()
simpan_sppbj()
loop simpan_detil_sppbj()
display_cetak()
batal()
bersih()
get_sppbj()
get_departemen()
buat_no_sppbj()
isi_combo_dept()
Gambar 12. Rancangan Layar Form Cetak Gambar 15. Sequence Diagram Cetak
SPPBJ (Surat Permintaan Pengadaan SPPBJ (Surat Permintaan Pengadaan
Barang/Jasa) Barang/Jasa)
42
Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No.2, September 2011 ISSN 2085-725X
Daftar Pustaka
: Bagian : FrmMenuUtama : FrmLap_Pembelian : CtrlLap_Pembelian : ttk : ttn : po : supplier : detil_po : barang
Pengadaan
open()
open()
[1] Jogiyanto. Analisis & Desain Sistem
bersih()
get_ttn()
Sistem Informasi, 2005.
get_po()
get_supplier()
[3] Whitten, Jeffery L., Lonnie D.
get_detil_po()
Bentley, Kevin C. Dittman. System
Analisis and Design Methods. 6th
get_barang()
display_cetak()
batal()
ed. New York : McGraw-Hill, 2004.
bersih()
5. Penutup
a. Kesimpulan
1) Penggunaan sistem kompu-terisasi
dapat membantu bagian pengadaan
barang PT. Liga Indonesia
mempercepat proses-proses pengolahan
data, pembuatan laporan-laporan dan
pencetakan sehingga kekurangan pada
sistem yang lama dapat teratasi.
2) Sistem komputerisasi dapat
menaggulangi kesalahan-kesa-lahan
yang dilakukan oleh manusia (human
error).
b. Saran
1) Kemampuan karyawan bagian
pengadaan harus ditingkatkan guna
menunjang sistem administrasi
pengadaan barang yang telah
terkomputerisasi dengan baik.
2) Sebaiknya dibuatkan cadangan agar
apabila terjadi kerusakan, PT. Liga
Indonesia tidak kehilangan data
tersebut.
3) Melakukan pemeliharaan ter-hadap
peralatan komputer baik dalam segi
perangkat keras (Hardware) maupun
perangkat lunak (Software) sehingga
sistem komputerisasi dapat berjalan
dengan baik.
43