Anda di halaman 1dari 8

Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No.

2, September 2011 ISSN 2085-725X

ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI


PENGADAAN BARANG DENGAN METODOLOGI
BERORIENTASI OBYEK : STUDI KASUS PT. LIGA
INDONESIA
Deni Mahdiana
Fakultas Teknologi Informasi – Universitas Budi Luhur
deni.mahdiana@budiluhur.ac.id

Abstrak

PT. Liga Indonesia adalah Perseroan Terbatas yang bergerak dalam pengelolaan peraturan
sepakbola di Indonesia. Dimana dalam PT. Liga Indonesia terdapat bagian pengadaan barang
dimana untuk pengolahan data masih dilakukan secara manual, sehingga kesulitan dalam
penanganan dokumen-dokumen yang banyak, seperti kesulitan dalam mencari data, kesalahan
perhitungan, dan pembuatan laporan sehingga membuat pemimpin perusahaan menyadari
kebutuhan untuk pembuatan sistem informasi untuk memecahkan masalah ini. Dalam
menganalisis dan merancang sistem informasi pengadaan barang metode pengumpulan data
yang yang digunakan terdiri dari studi observasi, wawancara dan literatur, serta analisis dan
desain sistem menggunakan diagram yang terkandung dalam UML (Unified Modeling
Language). Hasil Analisis dan desain sistem pengadaan barang diharapkan dapat membantu
bagian pengadaan PT. Liga Indonesia untuk mempercepat proses pengolahan data, dan
pencetakan laporan sehingga kelemahan dalam sistem yang lama dapat teratasi dan juga
menanggulangi kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh manusia (human error).

1. Pendahuluan 2) Sering terjadinya kesalahan pencatatan


a. Latar Belakang yang menye-babkan masih adanya
Dengan semakin pesatnya perkembangan kerangkapan data.
komputer dewasa ini, dimana komputer 3) Pembuatan laporan membutuhkan
telah dipergunakan diberbagai bidang waktu yang cukup lama karena harus
keilmuan dengan ruang lingkup kerja yang mencari arsip-arsip yang jumlahnya
sangat luas. Sehingga dengan adanya banyak.
sistem komputer yang dapat mendukung
dan mampu mengelola serta menyajikan c. Tujuan Penulisan
model informasi yang diharapkan membuat 1) Memberikan solusi dari permasalahan
produktivitas kerja semakin meningkat, pada bagian pengadaan yang ada pada
waktu dan biaya akan semakin efektif dan PT. Liga Indonesia.
efisien serta keakuratan hasil pengolahan 2) Meminimalisir kesalahan dengan
data tercapai. PT. Liga Indonesia sebagai memberikan pencatatan yang sesuai dan
suatu perseroan terbatas yang didalam akurat.
kegiatannya membutuhkan efisiensi dan 3) Memberikan penyimpanan data yang
kemudahan dalam melakukan proses lebih aman, sehingga memudahkan
pengadaan barang. dalam pencarian data.
4) Memudahkan dalam mengontrol data
b. Masalah masukan dan keluaran dalam penyajian
1) Kurangnya keamanan data, seperti informasi tentang pengadaan barang
kehilangan data dan manipulasi data. sehingga laporan dapat dilakukan secara
cepat dan akurat.

36
Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No.2, September 2011 ISSN 2085-725X

5) Meningkatkan efektifitas kerja identifikasi kebutuhan, alat yang


khususnya dalam pengolahan data agar digunakan adalah Activity Diagram dan
dapat menghasilkan informasi yang Use Case Diagram
dibutuhkan dengan lengkap serta dapat
dihasilkan setiap saat jika diperlukan. 3) Rancangan Sistem
Tahap Perancangan Sistem adalah
d. Ruang lingkup / Batasan Masalah merancang sistem secara rinci
Agar tidak menyimpang pada pokok berdasarkan hasil analisa sistem yang
permasalahan yang sebenarnya mengenai ada, sehingga menghasilkan model
sistem pengadaan barang pada PT. Liga sistem baru yang diusulkan,Alat-alat
Indonesia. Penulis hanya membatasi pada yang digunakan pada tahap perancangan
proses transaksi pengadaan barang dimulai sistem sebagai berikut : Rancangan
dari bagian pengadaan melakukan Class Diagram, Rancangan dialog
pembuatan surat permintaan pengadaan Layar dan Squence Diagram
barang/jasa (sppbj), pembuatan purchase
order (po), penerimaan barang dan nota, 2. Tinjauan Pustaka
sampai dengan pembuatan laporan. a. Pengertian Sistem Informasi
Sistem adalah kumpulan dari elemen-
e. Metode Penelitian elemen yang berinteraksi untuk mencapai
Metode penelitian adalah menggambarkan suatu tujuan tertentu [1]
cara mengumpulakan data yang di perlukan Informasi adalah data yang diolah menjadi
sebagai bahan untuk menyusun tugas akhir bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti
ini adalah sebagai berikut : bagi yang menerimanya [1]
1) Metode Pengumpulan Data. Sistem informasi adalah suatu sistem di
Metode pengumpulan data yaitu dalam suatu organisasi yang
mendapatkan data dengan cara : mempertemukan kebutuhan pengolahan
a) Observasi transaksi harian, mendukung operasi,
Kegiatan ini dilakukan untuk bersifat manajerial dan kegiatan strategi
mengumpulkan data dengan cara dari suatu organisasi dan menyediakan
pengamatan langsung dengan hal-hal pihak luar tertentu dengan laporan-laporan
yang berkaitan dengan sistem informasi yang diperlukan” [2]
penjualan jasa layanan internet
b) Wawancara b. Analisa Berorientasi Obyek
Mempelajari dan menganalisa sistem Menurut Whitten [3] analisa berorientasi
yang sedang berjalan serta mendapatkan obyek (Object-Oriented Analysis) adalah
data langsung dari sumbernya dengan pendekatan yang digunakan untuk :
tanya jawab dan wawancara diharapkan 1) Mempelajari obyek-obyek yang ada
informasi yang diperoleh benar-benar untuk mengetahui apakah obyek
dapat dipertanggung jawabkan atas tersebut dapat digunakan berulang kali
pertanyaan yang diajukan. atau dapat disesuaikan untuk keperluan
c) Studi Kepustakaan yang baru.
Dilakukan dengan cara membaca buku- 2) Menggambarkan obyek yang baru atau
buku yang berkaitan dengan masalah modifikasi obyek, yang akan
penjualan jasa layanan internet. dikombinasikan dengan obyek-obyek
yang sudah ada dalam sebuah aplikasi
2) Analisa Sistem. bisnis komputer yang bermanfaat.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini Metodologi adalah kesatuan metode-
yaitu manganalisa sistem yang ada yaitu metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep,
mempelajari dan mengetahui apa yang pekerjaan, aturan-aturan yang digunakan
akan dikerjakan sistem yang ada serta oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau

37
Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No.2, September 2011 ISSN 2085-725X

disiplin lainnya. Sedangkan metodologi obyek akan dilengkapi dengan alat dan
berorientasi obyek adalah metode tehnik di dalam mengembangkan sistem.
penyelesaian masalah dengan
menggunakan pendekatan berorientasi c. Perancangan Sistem berorientasi
obyek” obyek
Analisa berorientasi obyekmempunyai Perancangan berorientasi obyek
beberapa konsep dasar yang berguna untuk merupakan tahap lanjutan setelah analisa
mempermudah pemahaman yaitu: berorientasi obyek, perancangan
1) Pengkapsulan yaitu penyatuan antara berorientasi obyek adalah suatu
proses-proses yang terjadi dan sejumlah pendekatan yang digunakan untuk
data yang dikelola ke dalam suatu menspesifikasi kebutuhan-kebutuhan
bentuk kelompok tertentu. system dengan mengkolaborasikan obyek-
2) Abstraksi yaitu dalam mengembangkan obyek, atribut-atribut dan metode-metode
perangkat lunak, seorang programmer yang ada. [3]
akan menggunakan/menciptakan
sejumlah obyek, dimana obyektersebut Tujuan perancangan sistem itu untuk
akan ada dan berperilaku pada sistem. memahami kebutuhan kepada pemakai
3) Pewarisan yaitu konsep dimana suatu sistem (user) dan memberikan gambaran
obyekmemiliki sejumlah perilaku yang yang jelas serta rancang bangun yang
dimiliki oleh obyeklain dalam suatu lengkap.
hirarki tertentu. Perancangan berorientasi obyek bertujuan
4) Polymorphisme yaitu konsep dimana untuk :
beberapa obyekdapat memiliki metode • Sitematika proses pendisaian
yang sama dengan aksi yang berbeda. • Menghasilkan pendisaian model
program
Tujuan dari analisa berorientasi obyekyaitu • Memberikan gambaran pemecahan
untuk menentukan kebutuhan pemakai masukkan dengan efektif
secara akurat. Pendekatan-pendekatan yang
dipakai dalam analisa berorientasi d. Pengertian UML (Unified Modeling
obyekantara lain: Language)
1) Pendekatan top-down yaitu
memecahkan masalah ke dalam bagian- Menurut Munawar [4] mendefinisikan
bagian terkecil / perlevel sehingga Unified Modeling Language sebagai
mudah untuk diselesaikan. berikut : Salah satu alat bantu yang sangat
2) Pendekatan modul yaitu membagi handal di dunia pengembangan sistem yang
sistem ke dalam modul-modul yang berorientasi obyek.
dapat beroperasi tanpa ketergantungan. Hal ini disebabkan karena UML
3) Penggunaan alat-alat bantu dalam menyediakan pemodelan visual yang
bentuk grafik dan teks sehingga mudah memungkinkan bagi pengembang sistem
untuk dimengerti serta dikoreksi bila untuk membuat cetak biru atas visi mereka
terjadi perubahan. dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti
serta dilengkapi dengan mekanisme yang
Pendekatan dalam analisa berorientasi efektif untuk berbagi (sharing) dan
obyekdilengkapi dengan alat-alat dan mengkomunikasikan rancangan mereka
tehnik-tehnik yang dibutuhkan dalam dengan yang lain.
pengembangan sistem, sehingga akhir dari UML merupakan standar yang relatif
sistem yang dikembangkan akan terbuka yang di kontrol oleh Object
didapatkan sistem yang terdefinisi dengan Management Group (OMG), sebuah
baik dan jelas. Maka analisa berorientasi konsorsium terbuka yang terdiri dari
banyak perusahaan. Dimana OMG dibentuk

38
Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No.2, September 2011 ISSN 2085-725X

untuk membuat standar-standar yang proses dan perubahan apa saja yang terjadi
mendukung interoperabilitas, khusunya secara internal dan output apa yang
untuk sistem berorientasi obyek. dihasilkan.

e. Diagram UML b. Konsep Dasar Sistem Pengadaan


Ada banyak diagram di dalam UML Barang
(unified Modeling Language), penulis akan
membahas diagram yang digunakan dalam Pada dasarnya sistem pengadaan barang
melakukan analisa dan rancangan sistem merupakan sebuah sistem yang digunakan
pengadaan barang sebagai berikut : untuk melaksanakan proses pemenuhan
barang yang belum ada sebelumnya.
1) Use Case Diagram Pengadaan barang disini adalah pengadaan
Use Case diagram adalah diagram yang barang yang dibayarkan secara tunai
menggambarkan kebutuhan sistem dari kepada supplier dengan maksud untuk
sudut pandang user, yang memperlihatkan memenuhi permintaan barang dari
hubungan-hubungan yang terjadi antara karyawan PT. Liga Indonesia, baik
actors dengan use case dalam sistem. keperluan untuk mengisi persediaan atau
2) Activity Diagram untuk memenuhi kebutuhan.
Activity Diagram adalah salah satu cara Sasaran dari sistem pengadaan barang
untuk memodelkan event-event yang terjadi adalah untuk memastikan bahwa barang
dalam suatu use case. yang dipesan dengan barang yang diterima
3) Class Diagram sesuai dengan persyaratan mutu, jumlah
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika kebutuhan dan ketepatan waktu
diinstansiasi akan menghasilkan sebuah pengiriman. Jika kegiatan tersebut dapat
obyek dan merupakan inti dari tercapai maka proses kegiatan yang terjadi
pengembangan dan desain berorientasi didalam perusahaan tersebut tidak akan
obyek. Class menggambarkan keadaan terganggu dalam pemenuhan kebutuhan
(atribut / properti) suatu sistem, sekaligus barang.
menawarkan layanan untuk memanipulasi Tujuan pelaksanaan sistem pengadaan
keadaan tersebut (metode / fungsi). barang tersebut adalah sebagai berikut:
Class diagram menggambarkan struktur 1) Mempermudah pembuatan laporan
dan deskripsi class, package dan obyek dengan informasi yang akurat dan
beserta hubungan satu sama lain seperti dalam waktu yang tepat.
containment, pewarisan, asosiasi, dan lain- 2) Sebagai alat bantu bagi pihak
lain. manajemen dalam mengawasi
4) Sequence diagram pelaksanaan sistem khususnya di bagian
Sequence diagram menggambarkan pengadaan barang.
interaksi antar obyek di dalam dan di
sekitar sistem (termasuk pengguna, display 3. Analisa sistem
dan sebagainya) berupa message yang a. Sejarah Organisasi
digambarkan terhadap waktu. Sequence
diagram terdiri atas dimensi vertikal PT. Liga Indonesia adalah suatu Perseroan
(waktu) dan dimensi horizontal (obyek- Terbatas yang begerak dalam bidang
obyek yang terkait). mengelola regulasi pertandingan sepakbola
Sequence diagram biasa digunakan untuk indonesia. PT. Liga Indonesia berdiri sejak
menggambarkan skenario atau rangkaian bulan Agustus tahun 2009, yang
langkah-langkah yang dilakukan sebagai sebelumnya pada tahun 2005 sampai tahun
respons dari sebuah event untuk 2009 adalah (BLI) Badan Liga Sepakbola
menghasilkan output tertentu. Diawali dari Indonesia, yang merupakan salah satu
apa yang men-trigger aktivitas tersebut, cabang dari PSSI (Persatuan Sepakbola

39
Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No.2, September 2011 ISSN 2085-725X

Seluruh Indonesia). Karena untuk


mengikuti peraturan yang di terapkan FIFA
bahwa setiap negara yang mengurusi
seluruh pertandingan sepakbola di
indonesia, dimana di Negara Indonesia
diwakili oleh PSSI (induk organisasi
indonesia), dan PSSI menunjuk PT. Liga
Indonesia untuk mengelola sepakbola di
Indonesia yang beralamatkan di Rasuna
Office Park Unit DO-07 Komplek Apart
Taman Rasuna Jakarta

b. Struktur Organisasi

Gambar 2. Activity Diagram


Gambar 1. Struktur Organisasi Permintaan Barang
PT. Liga Indonesia

c. Analisa Proses
Analisa proses yaitu menganalisa proses
bisnis dan aktivitas yang sedang berjalan
pada PT. Liga Indonesia alat yang
digunakan untuk melakukan analisa proses
adalah activity diagram

Gambar 3. Activity Diagram


Pemesanan Barang

Gambar 4. Activity Diagram Pembayaran

40
Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No.2, September 2011 ISSN 2085-725X

Gambar 5. Activity Diagram Laporan

d. Identifikasi Kebutuhan
Gambar 7. Use Case Diagram Transaksi
Berdasarkan hasil analisa dan uraian umum
mengenai sistem yang sedang berjalan pada
PT. Liga Indonesia, maka dapat
diidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan
yang diperlukan untuk sistem yang akan
diusulkan.
1) Entry Data Departemen
2) Entry Data Barang
3) Entry Data Supplier
4) Cetak SPPBJ (Surat Permintaan
Pengadaan Barang/Jasa) Gambar 8. Use Case Diagram Laporan
5) Cetak PO (purchase order)
6) Cetak TTN (Tanda Terima Nota) 4. Rancangan sistem
7) Cetak TTK (Tanda Terima Kwitansi) a. Rancangan Class Diagram
8) Laporan Pengadaan Barang
9) Laporan Penerimaan Barang
supplier
10) Laporan Pembayaran departemen
sppbj po id_supp
nm_supp
id_dept no_po
no_sppbj alamat
nm_dept tgl_po
1 1..* tgl_sppbj 1 1..* 1..* 1 telp
no_sppbj
id_dept fax
get_departemen() id_supp
Untuk menjelaskan indentifikasi kebutuhan simpan_departemen()
ubah_departemen()
get_sppbj()
get_po()
1 get_supplier()
simpan_sppbj() simpan_supplier()
hapus_departemen()
maka digunakan Use case diagram 1..*
simpan_po()

1..*
ubah_supplier()
hapus_supplier()

detil_sppbj
jml_sppbj
hrg_sppbj 1 ttn
spek no_ttn
detil_po
ket tgl_ttn
jml_po
hrg_po no_ref_ttn
get_detil_sppbj() 1..* no_po
simpan_detil_sppbj()
barang get_detil_po()
simpan_detil_po() get_ttn()
id_brg simpan_ttn()
ubah_detil_po()
nm_brg
1
satuan
hrg_satuan
1..*
get_barang()
simpan_barang() 1
ubah_barang() rekening ttk
hapus_barang() id_rek no_ttk
nm_rek tgl_ttk
1..* 1..* no_ref_kwit
get_rekening() no_ttn
simpan_rekening()
ubah_rekening() get_ttk()
hapus_rekening() jurnal simpan_ttk()
tgl_jurnal
posisi
jumlah

get_jurnal()
simpan_jurnal()

Gambar 6. Use Case Diagram File Master

Gambar 9. Rancangan Class Diagram

41
Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No.2, September 2011 ISSN 2085-725X

b. Rancangan Dialog Layar


1) Struktur Tampilan

Gambar 13. Rancangan Layar Form Cetak


Laporan Pengadaan Barang

c. Rancangan Sequence Diagram


: Bagi an : FrmMenuUtama : FrmSupplier : CtrlSupplier : supplier
Pengadaan
open()

open()
bers ih()
get_s upplier()

dis play _listview()

buat_k ode_supplier()

input()
input ()

s impan()
s impan()
s impan_s upplier()

get_s upplier()

Gambar 10. Struktur Tampilan Layar pilih_list view()


display _l istview()

Sistem Informasi Pengadaan barang


pilih_listview()

ubah()
ubah()
ubah_s upplier()

get_s upplier()

display _l istview()

2) Rancangan Layar pilih_list view()


pilih_listview()

hapus ()
hapus()
hapus_supplier()

get_s upplier()

display _l istview()

batal()
bers ih()
get_s upplier()

display _l istview()

buat_k ode_supplier()

Gambar 14. Sequence Diagram Entri


Data Supplier

: Bagian : FrmMenuUtama : FrmCetakSP PBJ : CtrlCetakS PPBJ : sppbj : departemen : barang : detil_sppbj
Pengadaan
open()

open()
bersih()
get_sppbj()

Gambar 11. Rancangan Layar Form Entri buat_no_sppbj()


get_departemen()

Data Suplier pil ih_departemen()


isi_combo_dept()

pilih_departemen()

loop
cari_barang()
cari_barang()
get_barang()

display_barang()

input_jml_psn()
input_jml_ps n()
hit ung_jumlah()

display_jumlah()

input_spek, ket()
input_spek,ket()

t ambah()
tambah()
hit ung_total()

display_listview()

display_total()

cetak()
cetak()
simpan_sppbj()

loop simpan_detil_sppbj()

display_cetak()

batal()
bersih()
get_sppbj()

get_departemen()

buat_no_sppbj()

isi_combo_dept()

Gambar 12. Rancangan Layar Form Cetak Gambar 15. Sequence Diagram Cetak
SPPBJ (Surat Permintaan Pengadaan SPPBJ (Surat Permintaan Pengadaan
Barang/Jasa) Barang/Jasa)

42
Jurnal TELEMATIKA MKOM, Vol.3 No.2, September 2011 ISSN 2085-725X

Daftar Pustaka
: Bagian : FrmMenuUtama : FrmLap_Pembelian : CtrlLap_Pembelian : ttk : ttn : po : supplier : detil_po : barang
Pengadaan
open()

open()
[1] Jogiyanto. Analisis & Desain Sistem
bersih()

Informasi: Pendekatan Terstruktur


pilih_bulan()
pilih_bulan() Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis.
pilih_tahun()
pilih_tahun()
Yogyakarta: ANDI, 2005.
catek()
[2] Leitch Robert A., Davis Roscoe K.
cetak()
get_ttk()

get_ttn()
Sistem Informasi, 2005.
get_po()

get_supplier()
[3] Whitten, Jeffery L., Lonnie D.
get_detil_po()
Bentley, Kevin C. Dittman. System
Analisis and Design Methods. 6th
get_barang()

display_cetak()

batal()
ed. New York : McGraw-Hill, 2004.
bersih()

[4] Munawar. Pemodelan Visual


dengan UML. .Yogyakarta : Graha
Ilmu, 2005
Gambar 16. Sequence Diagram
Cetak Laporan Pengadaan Barang

5. Penutup

a. Kesimpulan
1) Penggunaan sistem kompu-terisasi
dapat membantu bagian pengadaan
barang PT. Liga Indonesia
mempercepat proses-proses pengolahan
data, pembuatan laporan-laporan dan
pencetakan sehingga kekurangan pada
sistem yang lama dapat teratasi.
2) Sistem komputerisasi dapat
menaggulangi kesalahan-kesa-lahan
yang dilakukan oleh manusia (human
error).

b. Saran
1) Kemampuan karyawan bagian
pengadaan harus ditingkatkan guna
menunjang sistem administrasi
pengadaan barang yang telah
terkomputerisasi dengan baik.
2) Sebaiknya dibuatkan cadangan agar
apabila terjadi kerusakan, PT. Liga
Indonesia tidak kehilangan data
tersebut.
3) Melakukan pemeliharaan ter-hadap
peralatan komputer baik dalam segi
perangkat keras (Hardware) maupun
perangkat lunak (Software) sehingga
sistem komputerisasi dapat berjalan
dengan baik.

43

Anda mungkin juga menyukai