Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL HOME VISITE

Di Susun oleh :
Dwi Madya N.R S.Kep 4006180014
Rina Dayanti S.Kep 4006180012
Wahyu Sudana S.Kep 4006180030
Venna Soleha W S.Kep 4006180005

PROGRAM PROFESI NERS


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
DHARMA HUSADA BANDUNG
2019
PRE PLANNING HOME VISIT

I. LATAR BELAKANG
Dalam rangka peningkatan pengembangan pelayanan kesehatan jiwa di
Ruang Rawat Inap Gelatik Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, salah satu
aspek penting yang menjadi perhatian dalam rangka upaya rehabilitasi dan
spiritual yaitu peran serta keluarga untuk berpartisipasi aktif dalam pelayanan
kesehtan gangguan jiwa pada pasien yang dilakukan perawatn atau rawat inap
dalam hal ini adalah di ruang rawat inap gelatik yang menjadi salah satu ruang
rawat inap pada pasien dengan gangguan jiwa perempuan akut.
Peningkatan peran keluarga pada pelayannan terapi rehabilitasi klien
gangguan jiwa dapat ditingkatkan oleh petugas kesehatan yang bersangkutan
salah satunya dengan “home visite”. Home Visite atau kunjungan rumah adalah
salah satu teknik pengumpulan data dengan jalan mengunjungi rumah klien
untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi klien dan untuk
melengkapi data klien yang sudah ada yang diperoleh dengan teknik lain dan
juga membantu klien dalam proses terapi maupun untuk melakukan pendidikan
kesehatan terkit dengan kebutuhan pasien selama dirawat.
Salah satu pasien yang saat ini menjadi kelolaaan adalah Ny. C dengan
Diagnosa keperawatan gangguan persepsi sensori halusinasi yang sudah dua
kali dirawat di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat. Pasien yang
bersangkutan pada dasarnya kooperatif dan mendapat dukungan dari keluarga,
namun berdasarkan pengkajian di temukan data bahwa klien masuk rumah sakit
jiwa dengan cara datang ditemani oleh keluarga dengan alasan pada saat masuk
rumah sakit jiwa klien sering marah-marah, melempar batu, berbicara dan
tertawa sendiri. Dengan alasan tersebut, keluarga klien takut akan menjadi
ancaman bagi dirinya sendiri atau pun orang lain sehingga keluarga klien
berinisiatif untuk datang ke Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat. Sebelumnya
riwayat pengobatan yang pernah dijalani kurang efektif karena putusnya obat
sebelumnya.
Berdasarkan hal tersebut maka kunjungan rumah merupakan alternatif
baik untuk dilakukan sebagai salah satu untuk membantu proses perubahan
respon maladaptive klien hal ini menjadi alasan bahwa kunjungan rumah akan
didapatkan informasi data fisik maupun nonfisik dan keluarga yang dibutuhkan
untuk proses terapi di rumah sakit secara lengkap dan sesuai dengan keadaan
nyata klien, selain itu juga dapat memberikan motivasi dan informasi terhadap
keluarga klien agar klien adapat diterima keberadaanya dan diperlakukan
sewajarnya baik dilingkungan keluarga maupun dilingkungan masyarakat.

II. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Untuk melengkapi dan mengklasifikasi data yang didapat dari klien serta
melakukan asuhan keperawatan, yaitu memberikan penyuluhan kesehatan
jiwa kepada keluarga khususnya keperawatan yang dihadapi klien
b. Tujuan Khusus
Mengidentifikasi riwayat kesehatan klien yaitu :
- Riwayat penyakit yang diderita klien baik sebelum maupun sesudah
dirawat di RSJ.
- Mengidentifikasi riwayat kesehatan keluarga, apakah ada yang
menderita gangguan jiwa.
- Mengidentifikasi tentang klien, apakah klien mempunyai masalah
dalam keluarga, lingkungan, masyarakat, tempat kerja
- Mengklasifikasi data yang didapat dari klien dan keluarga.
- Melakukan intervensi (Penkes) kepada keluarga tentang perawatan
klien.
- Menjelaskan kepada keluarga tentang penyakit yang dialami klien dan
cara mengatasinya.
- Keluarga dapat membuat jadwal aktifitas dirumah termasuk minum obat
secara teratur dan memonitoring klien dilingkungan keluarga
III. PELAKSANAAN
a. Waktu
Kegiatan Home Visite ini dilakukan pada hari sabtu, tanggal 06 Maret 2019.
b. Tempat
Kegiatan Home Visite ini dilakukan di KP.BABAKAN KIDUL Rt 004/005,
Kelurahan Cigugur Tengah, Kabupaten Cimahi, Kecamatan Cimahi Tengah
Kode Pos 40522.
c. Sasaran
Pasien dan keluarga
IV. METODA
Pendidikan Kesehatan
V. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
a. Kondisi Pasien
Data Subjektif :
- Pasien mengatakan melihat dan mendengar suaminya di ruangan
b. Data Objektif :
- Pasien terlihat diam
- Pasien tidak berinisiatif untuk berinteraksi dengan orang lain
- Pasien terkadang terlihat senyum dan berbicara sendiri
- Pasien berulang dirawat di RSJ karena putus obat.
c. Diagnosa : Halusinasi (Penglihatan dan Pendengaran)
d. Tindakan Keperawatan :
e. SPTK untuk keluarga sesuai dengan diagnosa yang diterapkan
- Tujuan Keperawatan : Keluarga mampu merawat pasien di rumah
- Tindakan Keperawatan :
SP 1 :
- Identifikasi masalah keluarga dalam merawat pasien
- Jelaskan tentang halusinasi
 Pengertian Halusinasi
 Jenis halusinasi yang dialami pasien
 Tanda dan gejala halusinasi
 Cara merawat pasien halusinasi (cara berkomunikasi, pemberian
obat dan pemberian aktivitas kepada pasien)
- Sumber-sumber pelayanan kesehatan yang bisa dijangkau
- Bermain peran cara merawat
- Rencana tindak lanjut keluarga, jadwal keluarga untuk merawat pasien
SP 2 :
- Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1)
- Latih keluarga merawat pasien
- RTL keluarga/jadwal keluarga untuk merawat pasien
SP 3 :
- Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1 & 2)
- Latih keluarga merawat pasien
- RTL keluarga/jadwal keluarga untuk merawat pasien
SP 4 :
- Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1,2,&3)
- Evaluasi kemampuan pasien
- RTL keluarga :
 Follow up
 Rujukan

f. Strategi Komunikasi Terapeutik


 Fase Orientasi
 Salam Terapeutik & Perkenalan
Selamat pagi bapak dan ibu, perkenalkan kami dari STIKes Dharma
Husada Bandung, kami adalah mahasiswa keperawatan, yang
ditugaskan untuk melakukan kunjungan ke rumah pasien yang
bernama Ny C. Tujuan kunjungan kami pada hari ini, untuk
membantu proses keperawatan Ny C melalui pengumpulan data
yang lengkap dan juga ingin memberitahukan penyuluhan tentang
peranan keluarga dalam merawatt Ny C di rumah sakit, dan juga
bagaimana cara merawat Ny. C di rumah bila sudah pulang
nantinya.
 Evaluasi/Validasi
Baiklah bapak dan ibu, sebelumnya saya ingin menanyakan tentang
alasan Ny.C di rawat? Apakah Ny.C sebelumnya pernah di rawat
juga? Bapak/ibu bisa menceritakan kepada saya apa penyebab Ny.C
bisa sakit? Menurut pendapat bapak/ibu apa sebenarnya yang di
alami oleh Ny.C ? Apakah didalam keluarga ada yang sakit sama
dengan seperti Ny.C ? Apa bapak/ibu sering mengunjungi Ny.C ?
Kapan terakhir kali bapak/ibu mengunjungi Ny.C ? Selain
bapak/ibu, siapa saja yang sering mengunjungi Ny.C ?
 Kontrak
Bapak/ibu, hari ini saya akan mengajak bapak dan ibu mengobrol
sambil berdiskusi tentang cara merawat keluarga Bapak / Ibu
khuusnya Ny.C, kita akan berdiskusi sekitar 1-2 jam. Tujuannya
agar ibu dapat merawat Ny.C di rumah. Bapak/ Ibu kita hari ini akan
berdiskusi dimana?
 Fase Kerja
Apakah bapak dan ibu mengetahui tentang keadaan yang dialami
oleh Ny.C ? Baiklah Bapak/Ibu, saya akan menjelaskan dan
menceritakan tentang kondisi atau keadaan terakhir yang dialami
Ny.C. Saat ini Ny.C marah-marah sudah terkendalikan baik dengan
teman-teman ataupun perawat disana dan sudah tidak takut lagi
untuk berbincang-bincang dengan teman-temannya. Saat ini Ny.C
masih suka berbicara sendiri. Ny.C selalu ingin bertemu dengan
keluarganya yang bernama Tn.E. Ny.C sudah diajarkan cara
mengontrol halusinasi yaitu dengan cara mengenal halusinasinya
dan mengontrol halusinasi dengan cara menghardik, bercakap-
cakap dengan oranglain, melakukan aktivitas sehari-hari yang
positif,dan minum obat secara teratur. Bisakah bapak/ibu
menceritakan kenapa Ny.C bisa dirawat di RS? Adakah dalam
keluarga bapak/ibu yang mengalami masalah seperti ini? Usaha apa
saja yang telah bapak/ibu lakukan untuk mencapai kesembuhan
Ny.C dan bagaimana kesembuhannya? Bagaimana sikap keluarga
dalam menghadapi keadaan Ny.C selama ini ? Bagaimana harapan
bapak/ibu dengan dirawatnya Ny.C di RS ? Menurut bapak/ibu apa
yang sedang dialami Ny.C ? Bagaimana tanggapan keluarga jika
Ny.C pulang kerumah? Dan bagaimana penerimaan lingkungan
terhadap Ny.C ? Berdasarkan hasil pengkajian yang saya lakukan
dalam merawat Ny.C kami mendapatkan beberapa masalah yaitu
gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran dan penglihatan,
serta gangguan isi pikir: waham.
Baiklah bu sebelum kita berdiskusi, saya akan menjelaskan
sedikit tentang Halusinasi, apa sebelumnya ibu pernah mendengar
istilah tersebut atau apa yang bapak ketahui tentang Halusinasi?
Halusinasi merupakan gangguan atau perubahan persepsi dimana
pasien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi.
Suatu penerapan panca indera tanda adanya rangsangan dari luar.
Suatu penghayatan yang dialami suatu persepsi melalui panca
indera tanpa stimulus eksteren : persepsi palsu.
Gejala klinis dari Halusinasi antara lain : bicara sendiri, tertawa
sendiri, marah tanpa sebab, menyendiri, dan melamun Cara untuk
mencegah timbulnya yaitu dengan menganjurkan klien untuk
mengungkapkan apa yang dia lihat dan didengarkan, kapan waktu
terjadi, berapa lama halusinasi itu datang, bagaimana perasaan klien
saat halusinasi datang, situasi seperti apa yang menyebabkan
halusinasi datang. Bantu untuk mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik yaitu : saat halusinasi datang klien bisa menutup mata
atau telinga sambil berkata “kamu tidak nyata,kamu palsu atau bisa
diiringi dengan istigfar”. Bantu klien untuk bercakap-cakap dengan
oranglain atau keluarga, melakukan aktifitas positif seperti :
membereskan tempat tidur, mencuci piring, menyapu halaman dan
seterusnya. Dan yang terakhir bisa dengan minum obat secara
teratur. Apa yang bapak/ibu lakukan kepada Ny C sehingga
penyakitnya kambuh ? apa menurut bapak lingkungan sudah cukup
membantu dalam penyembuhan Ny.C ?
Bapak/ibu, sebelum Ny C dibawa ke rumah sakit jiwa pusat Jawa
Barat, apakah yang bapak/ibu lakukan dalam pengobatan Ny C ?
Jika Ny C pulang dari rumah sakit jiwa apakah Ibu sering
mengontrol ke pelayanan kesehatan terdekat ? Dengan kondisi Ny
C sekarang, Ny C lebih banyak membutuhkan perhatian dari
keluarga dan orang-orang terdekatnya.
Bapak dan ibu, jika Ny C pulang ada beberapa hal yang bisa
bapak/ibu lakukan dalam merawat Ny C di rumah, seperti:
Membantu Ny C memenuhi kebutuhan sehari-hari, melibatkan Ny
C dalam kebutuhan sehari-hari yang dilakukan dan keluarga,
mendengarkan keluhan yang di rasakan Ny C, memberikan pujian
bila Ny C dapat melakukan tugasnya, memberikan jalan keluar jika
Ny C mengalami masalah, tetap mempertahankan tentang jadwal
minum obat karena minum obat secara teratur sangat penting bagi
kesembuhan klien.

 Terminasi
a. Evaluasi
Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah kita mengobrol dan
berdiskusi tadi ? Apakah bapak/ibu merasa senang ?” apakah
bapak/ibu dapat mengulangi cara merawat Ny C ?” bagus Pak /
Ibu .
b. Rencana Tindak Lanjut
Kesepakatan keluarga untuk terlibat dalam asuhan keperawatan
(baik di rumah maupun di rumah sakit)” Saya harap, bapak/ibu
lebih peduli kepada Ny C agar Ny C merasa di perdulikan , ya
bu”.
c. Kontak Yang Akan Datang
Baiklah pak/ibu, mungkin ini penjelasan dari kelompok kami
tentang cara merawat pasien dengan gangguan persepsi sensori
: halusinasi pendengaran dan penglihatan. Terima kasih atas
kerjasamanya bapak dan ibu, selamat siang, Assalamu’alaikum.

Anda mungkin juga menyukai