Anda di halaman 1dari 8

MASIH SEPUTAR, PRO KONTRA

UNBK
11 Jan @Opini

Oleh : NIA KURNIASIH (Guru SDN


Tegaln Kunir Lor II Mauk Kab.
Tangerang )
Biasa. Ya, setiap ada perubahan, pasti ada pro dan kotra. Salah satunya
penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) disebut
juga Computer Based Test ( CBT) adalah sistem ujian nasional dengan
menggunakan komputer sebagai media ujiannya.

UNBK pertama kali dilaksanakan pada tahun 2016 pada tingkat


SMA, namun hanya sekolah tertentu yang memenuhi standar kelayakan
yang bisa melaksanakan ujian dengan sistem UNBK. Adapun syarat
umumnya adalah ketersediaan komputer yang memadai
denganmenyiapkan perangkat hardware dan juga software-nya. SDM yang
mengerti tentang system UNBK dan pernyataan kesanggupan dari sekolah
terkait pelaksanaanya.

Beberapa persyaratan

utama penyelenggaraam. Pertama, sekolah harus menyediakan sarana


komputer dengan spesifikasi (minimal) sebagai berikut: a) Server ; PC /
Tower / Desktop (bukan laptop), Processor 4 core dan clock rate minimal
1,6 GHz (64 bit), RAM 8 GB, DDR 3, Harddisk 250 GB, Sistem Operasi (64
bit): Windows Server / Windows 8 / Windows 7 / Linux Ubuntu 14.04, LAN
CARD (NIC) 2 unit mendukung GigaByte, UPS (tahan 15 menit), Jumlah
server dengan rasio 1:40 (1 server maksimal untuk 40 client)
dan Cadangan 1 server.
b) Klien ; PC atau Laptop, Monitor minimal 12 inci, Processor minimal single
core, RAM minimal 512 MB, Sistem Operasi: Windows XP / Windows 7 /
Windows 8 / LINUX / MAC / Chrome OS, Web Browser: Exambro versi
terbaru, Hardisk minimal tersedia 10 GB (free space), Kartu LAN, Jumlah
klien dengan rasio 1: 3 (1 klien untuk 3 peserta), Cadangan minimal
10%, Headset / earphone (untuk ujian mendengarkan SMA / MA dan SMK)

Kedua, Jaringan Area Lokal (Local Area Network -


LAN): Switch 10/100/1000 Mbps dengan jumlah port sesuai dengan jumlah
komputer pada setiap setiap server. Serta Setiap server harus memiliki
saklar sendiri (tidak digabung dengan server lain)

Pelaksanaan UNBK, sebagaimana telah disampaikan diawal tulisan,


ada pro dan kontra. Sebagian pihak menilai pelaksanaan UNBK terkesan
terburu-buru serta masih minimnya sosialisasi. Kondisi tersebut, bisa
menjadi kendala kedepannya. Namun di pihak lain justru melihat
pelaksanaan UNBK, merupakan sebuah ide cemerlang dan merupakan
terobosan yang memiliki banyak efek positif.

Plus

Kelebihan UNBK, antara lain; Pertama, lebih menghemat anggaran. Tidak


memerlukan biaya pencetakan hingga pendistribusian. Dana tersebut
dapat dialihkan dan dimaksimalkan di sektor pendidikan lain seperti
pengadaan beasiswa, kelengkapan sarana dan prasarana.

Kedua, keterlambatan soal UN bisa diminalisir. Belajar dari kejadian


sebelumnya dalam pelaksanaan UN terkadang terjadi keterlambatan berkas
soal UN yang menyebabkan jadwal ujian harus diundur. Daerah yang riskan
mengalami masalah tersebut adalah daerah yang ada di pedalaman yang
sulit untuk diakses. Namun jika menerapkan UNBK maka kejadian seperi itu
akan sangat kecil bisa terjadi karena soal bisa diakses secara online.

Ketiga, meminimalisir kecurangan. Kecurangan kadang dilakukan saat


ujian oleh sebagian siswa, seperti mencontek pekerjaan
temannya. Penerapan sistem ujian nasional berbasis komputer
kebiasaanmencotek, akan sulit untuk dilakukan karena menurut informasi
soal ujian nasional diacak. Jadi antara satu komputer dengan komputer
yang lain soal pada nomor yang sama berbeda.

Keempat, Lebih memudahkan. UNBK lebih memudahkan siswa, ketimbang


ujian nasional secara manual/konvensional. Penggunakan komputer, siswa
hanya menggunakan mouse sebagai navigasi untuk memilih jawaban
benar.

Kelima, hasil ujian bisa diketahui dengan cepat. Waktu yang dibutuhkan
untuk mengetahui hasil ujian terbilang hanya sebentar karena menerapkan
jaringan internet yang terkoneksi dengan server pusat jadi tidak seperti
ujian manual yang mesti mengirim berkas ujian dulu ke pusat untuk
diperiksa.

Minus

Selain memiliki kelebihan, juga punya kekurangan, antara


lain; Pertama, tidak sedikit sekolah yang belum memiliki jumlah komputer
yang belum memadai. Kendala pelaksanaan paling nyata adalah minimnya
jumlah komputer. Sehingga belum semua sekolah mampu
melaksanakan UNBK. Terlebih lagi sekolah yang ada di daerah
pelosok, yang sama sekali tidak memiliki komputer semakin menambah
permasalahan dalam pelaksanaan.

Kedua, Jaringan internet yang belum merata. UNBK dilaksanakan secara


online dan syarat yang paling utama lancarnya ujian adalah ketersediaan
jaringan internet. Fakta berbicara bahwa jaringan internet di beberapa
daerah sangat sulit diakses. Apalagi jika harus digunakan untuk
melaksanakan UNBK yang membutuhkan jaringan internet yang kuat.

Ketiga, jumlah komputer yang tidak seimbang dengan jumlah peserta UN.
Pelaksanaan secara bergelombang, sedikit banyaknya akan berpengaruh
pada psikologi siswa. Selain potensi kecurangan bisa terjadi, karena siswa
yang terlebih dahulu ujian mempunyai kesempatan untuk menceritakan
kepada teman-temannya yang belum ujian soal-soal yang muncul dalam
UN walaupun potensi tersebut terbilang kecil.

Kelima, aliran listrik. Memang di kota aliran listrik sudah memadai namun
bagaimana dengan sekolah yang ada di daerah perbatasan/pelosok yang
masih belum bisa teraliri listrik.

Keenam, memunculkan masalah sosial. UNBK bisa memunculkan


kecemburuan sosial, karena sebagian siswa sudah menikmati kemudahan
melaksanakan ujian nasional menggunakan komputer - sedangkan dipihak
lain siswa yang sekolahnya belum memiliki fasilitas yang memadai masih
harus melaksanakan UN secara manual.

Fakta Menarik

Ada sisi lain yang cukup menarik untuk kita utarakan kembali, dari UNBK;

1. Siswa menjawab soal ujian lebih cepat selesai. Penggunaan sistem yang
ada pada UNBK, siswa tidak perlu khawatir akan kesalahan dalam
pengisian biodata yang wajib diisi pada LJK. Karena pada UNBK cukup
memasukkan Username dan Password di komputer.
2. Gak perlu takut kalau gaptek. Siswa yang mengalami kesulitan akan
dipandu oleh petugas yang sudah ahli di bidangnya seperti teknisi.
Dipastikan tak akan menyulitkan siswa dalam mengerjakan, meskipun
bukan orang yang mahir menggunakan komputer.

3. Nilai kejujuran relatif lebih baik. Resiko terjadi kecurangan atau


manipulasi data, kebocoran soal dan lain sebagainya akan semakin tipis.

4. Siswa tidak takut tidak lulus. Mulai tahun 2015, kelulusan sepenuhnya
akan ada di tangan pihak sekolah. Sementara nilai UN ini berapapun tidak
lagi menjadi faktor penentu kelulusan.

Keamanan

Menurut sumber Republika, co.id Jakarta – pada informatika dan teknologi


terdapat klasifikasi level dalam menentukan keamanan sesuatu termasuk
dalam pelaksanaan UNBK. Oleh karena itu, kecurangan dan kebocoran
sangat ditentukan seberapa level keamanan yang dimiliki
penyelenggaranya.

"Kalau dilihat dari Kementerian Pendidika dan Kebudayaan, itu servernya


dari pusat mengirim ke lokal," ujar Pakar Teknologi dan Informasi (TI) dari
Institut Masyarakat Telekomunikasi (Mastel), Nonot Harsono kepada
Republika, (3/4). Hal ini kemungkinan besar cara Kemendikbud
menghindari jaringan yang tidak bisa diandalkan. Dengan kata lain server
pusat lebih diandalkan keamannnya.

Menurutnya, Level keamanan yang dipakai Kemendikbud cukup baik. Hal


ini bisa menurunkan tingkat kebocoran sedikit lebih baik dibandingkan
menyimpan sepenuhnya di server lokal. Meski sudah dianggap cukup baik,
lamanya waktu pentransferan data dari pusat ke lokal harus menjadi
pertimbangan.

Masalahnya, pengambilan data oleh hacker memiliki kemungkinan besar


terjadi di area tersebut. Semakin panjang tenggang waktu antara
pentransferan ke hari pelaksanaan UNBK, maka ini memiliki kesempatan
lebih besar untuk diretas oleh hacker.

"Harus dipertimbangkan berapa lama ditransfernya data dari Jakarta ke


daerah. Kalau waktunya satu hari sebelum pelaksanaan, ya itu berarti
peretas punya waktu semalam untuk ambil data. Kalau beberapa jam
sebelum pelaksanaan, si peretas jelas tidak punya waktu banyak," kata
Nonot.
Selain itu, Beliau juga menerangkan, lamanya data ‘ngendon’ di suatu
server juga harus diperhatikan. Kalau ditempatkannya lebih lama di lokal,
maka kemungkinan hacking bisa terjadi di wilayah ini. "Begitu juga
sebaliknya saat berada di pusat," Tandasnya.

Perubahan

Kata orang bijak, tidak ada yang tidak berubah di dunia ini. Kecuali
perubahan itu sendiri. Maka perubahan itu sesuatu yang pasti terjadi, pada
siapapun dan pada apapun, tak terkecuali dalam dunia pendidikan. Maka
seluruh komponen bangsa, terutama yang terkait dengan pendidikan harus
terus berubah. Berubah kearah yang lebih baik, karena itu pilihan yang
terbaik, dari yang paling baik.

Siap atau belum siap hanya sebuah keadaan. Hal yang pasti perubahan
akan datang, hanya soal waktu. Maka hanya satu pilihan, kita terus belajar
untuk berubah. Paling tidak untuk mengimbangi dan mengikuti perubahan.
Kalau tidak maka kita akan tertinggal oleh perubahan. Bahkan bisa terlindas
oleh perubahan. Bagaimana …..? (Editor, Eddy Kusmaya)

Pelaksanaan UNBK Hemat Anggaran Hingga Rp100 Miliar


Sumber: antara

15 Maret 2018
Pelaksanaan UNBK sebanyak 78 persen biayanya sekitar Rp35 miliar.

tirto.id - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyebutkan Ujian


Nasional Berbasis Komputer (UNBK) menghemat anggaran hingga 70 persen.

Sebelum UNBK, anggaran untuk Ujian Nasional (UN) mencapai Rp135 miliar dan saat ini
anggaran yang digunakan untuk UNBK sebanyak 78 persen hanya Rp35 miliar.

"UNBK sangat berpengaruh pada anggaran penggandaan dan penyaluran naskah ujian. Dengan
UNBK menghemat anggaran hingga 70 persen," ujar Sekretaris Balitbang Kemdikbud Dadang
Sudiyarto di Jakarta, Kamis (15/3/2018).

Dadang menjelaskan anggaran yang mengalami penurunan hanya untuk penggandaan dan
distribusi naskah, sedangkan untuk pengawasan tetap. Hal itu dikarenakan dalam satu ruangan,
baik UNBK maupun UN berbasis Kertas Pensil (UNKP) pengawas tetap dua.

"Bedanya kalau UNBK, yang satu proktor yang satu pengawas, tapi kalau UNKP dua-duanya
adalah pengawas," ujar dia.

Pihaknya menargetkan ke depan, semakin banyak sekolah yang menggunakan UNBK.

Kemdikbud menyatakan UN 2018 akan diikuti 8,1 juta peserta didik yang berasal dari 95.780
satuan pendidikan dari berbagai jenjang sekolah menengah pertama (SMP) sederajat, sekolah
menengah atas (SMA) sederajat dan pendidikan kesetaraan.

Untuk jenjang SMK, UN akan dimulai pada 2 hingga 5 April 2018. Jenjang SMA/madrasah aliyah
(MA) diselenggarakan pada 9 sampai dengan 12 April 2018. Sedangkan untuk peserta didik
yang tidak dapat mengikuti UN pada tanggal yang ditentukan dapat mengikuti UN susulan pada
17 dan 18 April 2018.

Baca juga:

 Mendikbud Targetkan Seluruh Siswa SMA dan SMK Ikut UNBK Tahun 2018
 UNBK 2018 di NTT Hanya Diikuti 328 dari 801 SMA/SMK

Pada jenjang SMP/madrasah tsanawiyah (MTs), UN akan dilaksanakan pada 23 sampai dengan
26 April 2018. Sedangkan UN susulan akan diselenggarakan pada 8 dan 9 Mei 2018.

Untuk pendidikan kesetaraan program Paket C, UN dilaksanakan pada tanggal 27, 28, atau 29,
30 April dan 2 Mei 2018. Sedangkan untuk program Paket B, UN akan dilaksanakan pada
tanggal 4, 5, 6, dan 7 Mei 2018. Ujian nasional susulan untuk program Paket B dan Paket C akan
dilaksanakan pada tanggal 11 sampai dengan 14 Mei 2018.

Baca juga artikel terkait UNBK 2018 atau tulisan menarik lainnya Dipna Videlia
Putsanra
(tirto.id - dip/dip)

Sumber: antara
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra

Subscribe for updates

Biaya ya ng be rk ura ng ha nya pada pe ngga ndaa n dan penyalura n na ska h uj ia n

Mendikbud: UNBK Hilangkan 99% Kecurangan


Senin, 25 Maret 2019 | 13:51

Mendikbud Muhadjir Effendy. Foto: wikipedia


YOGYAKARTA- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir
Effendy mengatakan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) telah
berhasil menghilangkan hingga 99% kecurangan.

"Dengan UNBK ini, soal satu dengan yang lain tidak sama. Dan hampir empat tahun
UNBK ini, menghilangkan 99% kecurangan," katanya di Yogyakarta, Senin.

Muhadjir mengatakan Ujian Nasional (UN) saat ini memiliki tingkat kepercayaan
yang tinggi karena UNBK berhasil menghilangkan kecurangan dalam ujian, yang
dulu sistemik dan terstruktur.

UNBK, menurut dia, juga meningkatkan kepercayaan diri siswa karena hasilnya
diakui oleh publik maupun lembaga terkait.

"Karena UN dijamin kejujurannya. Itu karena memang kita fokus pada kejujuran
dulu, baru sekarang secara bertahap kita benahi aspek kualitas UN," ujarnya
menambahkan.

Sebanyak 1.524.104 murid Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mengikuti Ujian


Nasional mulai Senin.

Ujian Nasional tingkat SMK berlangsung 25 Maret hingga 28 Maret, dan mencakup
mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan Teori Kejuruan.
Hingga 99,5 persen ujian nasional tingkat SMK dilakukan berbasis komputer.
(ant/gor)

Anda mungkin juga menyukai