PENDAHULUAN
sebuah aktivitas. Tangan sebagai anggota gerak atas memiliki peran penting
dalam aktivitas sehari-hari. Namun aktivitas yang berlebihan pada tangan dan
Masalah tersebut bisa terjadi pada siapapun karena setiap manusia disepanjang
(Purwanti, 2011)
Cidera pada berbagai otot, tendon dan saraf pada tangan biasanya
biasanya timbul yaitu rasa tidak nyaman, kebas, rasa pegal atau nyeri pada
pergelangan tangan maupun jari terutama bagian ibu jari, jari telunjuk maupun
dalam mengetik. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya profesi yang berkaitan
1
Aktivitas yang banyak menggunakan tangan dalam waktu yang lama
kombinasi antara kekuatan dan pengulangan gerak yang lama pada jari tangan.
Dapat pula disebabkan kerena getaran atau fibrai atau kesalahan posisi yang
terjadi dalam jangka waktu yang lama salah satunya pada pekerja komputer
(Septiawati, 2013).
Dewasa ini, penggunaan komputer yang dirasakan cukup memberikan
secara efektif dan efisien membuat sebagian orang rela menghabiskan waktu
melakukan kesalahan dalam menggunakan papan kerik dan mouse yang akan
Faktor-faktor tersebut antara lain gerakan pergelangan tangan atau jari tangan
berulang, kontraksi yang kuat pada tendon, gerakan pergelangan tangan yang
2
hampir selalu ditemukan dalam setiap kasus penyakit akibat kerja di beberapa
peningkatan jumlah kasus carpal tunnel syndrome akibat kerja sebesar kurang
dan hampir 80 ribu kasus cedera yang terjadi antara tahun 1994 sampai 2006
Angkasa Pura 1 yang dilakukan oleh Made Adi dkk (2016) mendapatkan hasil
Penilaian ini dilakukan dengan tes spesifik pada setiap karyawan yang
tahun 2018?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
3
Untuk mengetahui hubungan frekuensi mengetik dengan
2018.
1.3.2.2 Untuk menguji konsistensi hasil penelitian sebelumnya
4
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mengetik
2.1.1 Definisi Mengetik
Asal mula kata mengetik sebenarnya adalah tiruan bunyi tuts
atau tombol yang ditekan. Bunyi tik yang dihasilkan adalah suara dari
tuts pada mesin yang bisa ditekan. Dengan demikian mengetik adalah
menghasilkan bunyi tik-tik baik pada mesin ketik manual, mesin ketik
( abdullah,2014 ).
2.3 Carpal Tunnel Syndrome
2.3.1 Anatomi Pergelangan Tangan
Nervus Medianus
Nervus medianus adalah salah satu saraf lengan bawah yang
dua radiks yaitu radiks lateralis dan radiks medialis. Radiks lateralis
medialis yang menerima serabut dari C8 dan T1. Radiks lateralis dan
6
cubitalis medial dari arteri brachialis, melintas antara caput m.
dikelilingi dan dibentuk oleh tiga sisi dari tulang – tulang carpal. Di
pollicis, dan bagian atas dari m. flexor pollicis brevis (Pecina dkk,
2010).
Komponen ulnaris dari N. Medianus memberikan cabang
sensorik ke permukaan jari kedua, ketiga dan sisi radial jari keempat.
7
banyak variasi anatomi yang menciptakan variabilitas patologi yang
syndrome petama kali dikenali sebagai suatu sindroma klinik oleh Sir
James Paget pada kasus stadium lanjut fraktur radius bagian distal.
Marie dan C.Foix pada tahun 1913. Dan istilah carpal tunnel
2015).
2.3.3 Epidemiologi
Prevalensi carpal tunnel syndrome di seluruh dunia
8
resiko terkena carpal tunnel syndrome 3 kali lebih besar dari pada
Italia 329 kasus per 100.000 orang. Seiring peningkatan jumlah kasus
Pada 45% kasus, penyebabnya idiopatik. Dari segi literatur medis, ada
parah dan waktu penyembuhan yang lebih lama. Wanita yang sedang
9
2.3.5 Faktor Risiko
Menurut Bur (2015) terdapat beberapa faktor resiko carpal
menggunakan tangan.
2. Inflamasi
Inflamasi dari membrane mukosa yang mengeliligi tendo
tunnel syndrome.
3. Umur
Umur dalam penelitian ini adalah usia responden dalam
berlangsung.
a. Kelompok usia muda: 18-25 tahun
b. Kelompok usia dewasa : 26-35 tahun
c. Kelompok usia tengah : 36-45 tahun
d. Kelompok usia tua : > 45 tahun
4. Trauma
Dislokasi, fraktur atau hematom pada lengan bawah,
10
frekuensi gerakan berulang semakin tinggi risiko terjadinya carpal
tunnel syndrome.
6. Pekerjaan Menggenggam/menjepit dengan Kekuatan
Pekerjaan dengan tenaga/kekuatan pada tangan akan
langsung pada jaringan otot yang lunak. Sebagai contoh, pada saat
apabila hal ini sering terjadi, dapat menyebabkan rasa nyeri otot
yang menetap.
7. Postur Janggal Pada Pergelangan Tangan
Postur Daerah tangan/pergelangan tangan termasuk deviasi
11
Teori insufisiensi mikro - vaskular mennyatakan bahwa
carpal tunnel syndrome, terutama kesemutan, mati rasa dan nyeri akut,
bervariasi sesuai dengan integritas suplai darah dari saraf dan tekanan
pada median saraf dapat dijelaskan oleh kompresi iskemik saja dan
terganggu(Bachrodin, 2011).
Menurut teori getara gejala carpal tunnel syndrome bisa
12
karpal tunnel. Lundborg dkk mencatat edema epineural pada saraf
diikuti oleh anoksia yang akan merusak endotel. Kerusakan endotel ini
sembab yang timbul terutama pada malam atau pagi hari akan
Apabila kondisi ini terus berlanjut akan terjadi fibrosis epineural yang
13
iskemik saraf. Keadaan iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian
naiknya berat badan dan IMT. IMT yang rendah merupakan kondisi
dengan IMT minimal ≥25 lebih mungkin untuk terkena carpal tunnel
1. Mati rasa
2. Kesemutan
4. Rasa seperti tersengat listrik pada ibu jari, telunjuk, dan jari
14
Carpal tunnel syndrome memiliki karakteristik gejala yang
timbul pada bagian tangan, namun pada kasus berat, gejalanya dapat
pemeriksaan yaitu :
1. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada
syndrome adalah:
a. Phalen's test : Penderita diminta melakukan fleksi
15
Gambar 2.2 Phalen’s Test (Sumber Munir, 2017)
menyokong diagnosa.
120 detik timbul gejala seperti carpal tunnel syndrome, tes ini
menyokong diagnosa.
i. Luthy's sign (bottle's sign): Penderita diminta melingkarkan
ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas. Bila kulit
17
atau nyeri
Wormser Parestesia < 1 Menit
( reverse atau nyeri
Phalen)
Tourniquet Parestesia 83% 15 Detik
atau nyeri
Thenar Penurunan 36% - -
atrophy masa otot
Pressure Parestesia 60 detik
Test ( jika>10d
etik<5deti
k)
Hiperestesia Tidak
Parah
Hipoestesia Parah
Durkaan’s Parestesia <30 detik
atau nyeri
Sumber Munir, 2017
2. Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik)
Pemeriksaan Elektromiografi dapat menunjukkan adanya
18
Pemeriksaan radiologi dengan menggunakan sinar-X
ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis. Foto polos leher
syndrome
4. Pemeriksaan Laboratorium
Bila etiologi Carpal tunnel syndrome belum jelas,
(Munir 2017).
Faktor Resiko
1. Pekerjaan
2. Inflamasi
3. Umur Sumber Munir 2017
4. Trauma 2.4 Kerangka Teori
5. Pekerjaan Menggenggam /
3. Teori Getaran
7. Gerakan Tangan Berulang
Pemeriksaan Fisik
2. Phalen’s Carpal tunnel syndrome
1. Tinel’s
2. Phalen’s
Ya Tidak
3. Wormser ( reverse Keterangan
Phalen) = Yang diteliti
= Tidak diteliti
2.5 Kerangka 4. Tourniquet Konsep
Variabel 5. Thenar atrophy Independen
BAB III
METODE PENELITIAN
20
3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian
dilakukan dengan pengamatan sesaat atau dalam satu periode tertentu dan
setiap subyek studi hanya dilakukan satu kali pengamatan selama penelitian
(Notoatmodjo, 2014).
3.3.1 Populasi
21
( Notoatmodjo, 2014 ). Jumlah sampel yang digunakan dalam
sehari.
22
3.5.1.2 Variabel Terikat (Dependent)
Tunnel nervus
Syndrome medianusditingka
t pergelangan
tangan,ditandai
dengan bukti
peningkatan
23
tekanan dalam
trowongan carpal
dan penurunan
fungsi saraf
ditingkat itu
Kriteria Inklusi
Sampel Penelitian
Ya / Tidak CTS
24
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Hasil Penelitian
Laporan Penelitian
penting dari suatu penelitian. Dimana tujuan dari analisis ini adalah agar
diperoleh suatu kesimpulan dari masalah yang diteliti. Data yang telah
1. Analisis univaria
masing – masing variabel, baik variabel bebas dan variabel terikat. Pada
mengunakan rumus :
100%
25
Keterangan :
P : Prosentase
N : Jumlah sampel
2. Analisis bivariat
Keterangan :
26
3.9 Masalah Etika Penelitian
3. Convidentiality (kerahasiaan)
27
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
Pengajuan
Judul
1 Proposal
Penyusunan
Proposal
2 Penelitian
Mengurus
Perijinan
3 Penelitian
Pemilihan
Sampel
4 Penelitian
Penelitian
5 Langsung
Pengumpulan
Data
6 Penelitian
Analisis Data
7 Penelitian
Penyusunan
Laporan
8 Penelitian
28
DAFTAR PUSTAKA
Semarang, Indonesia
No. 14
29
Campbell, William W. DeJong’s The Neurologi Examination, 6th Edition.
Luca dkk. 2015. Carpal Tunnel Syndrome: Clinic Features, diagnosis, and
Made Adhi dkk. 2016. Hubungan Posisi Pergelangan Tangan Saat Mengetik
Fisioterapi Indonesia
Rakyat. 2009 .
30
Notoatmodjo, S. 2014. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
PRESS. 2010
Surakarta.
2004.
https://media.neliti.com/media/publications/57980-ID-ergonomic-
risk-factors-during-typing-and.pdf
77(1)-17
31
Tana, Lusianawaty et al. Carpal tunnel syndrome Pada Pekerja Garmen di
32