Anda di halaman 1dari 3

Laporan Praktikum Kimia

Permanganometri
James Winston Limmade & Stevanus R. XII MIA 1 (9 &17)

SMA BUNDA HATI KUDUS


Grogol, Jakarta Barat, Indonesia
Tujuan:
Menentukan kadar reduktor menggunakan oksidator yang sudah diketahui
molaritasnya.

Alat & Bahan:


 Erlenmeyer 3 buah
 Buret dan klem
 Labu ukur
 Baskom
 Gelas kimia 250 mL
 Gelas kimia 50 mL
 Pipet
 Gelas ukur 10 mL
 Pengaduk
 Pipet gondok dan pro pipet
 Larutan KMnO4
 Larutan H2SO4
 Garam Fe2+
 Kran buret

Dasar Teori:
Permanganometri merupakan suatu penetapan kadar atau reduktor dengan
jalan dioksidasi dengan larutan baku Kalium Permanganat (KMnO 4) dalam
lingkungan asam sulfat encer. Metode permanganometri didasarkan pada reaksi
oksidasi ion permanganat. Oksidasi ini berlangsung dalam suasana asam, netral, dan
alkalis, dimana kalium permanganate merupakan oksidator yang kuat sebagai titran.
Titrasi ini didasarkan atas titrasi reduksi dan oksidasi atau redoks. Kalium permangant
inilah yang telah digunakan meluas lebih dari 100 tahun. Pada teknik titrasi ini biasa
digunakan untuk menentukkan kadar oksalat atau besi dalam suatu sampel. Kalium
Permanganat merupakan peran oksidator yang paling baik untuk menentukan kadar
besi yang terdapat dalam sampel dalam suasana asam dengan menggunakan larutan
asam sulfat (H2SO4). Permanganometri juga bisa digunakan untuk menentukan kadar
belerang, nitrit, fosfit, dan sebagainya.  Sedikit permanganat dapat terpakai dalam
pembentukan kholor. Reaksi ini terutama kemungkinan akan terjadi dengan garam–
garam besi, kecuali jika tindakan -tindakan pencegahan yang khusus diambil. Dengan
asam bebas yang sedikit berlebih, larutan yang sangat encer, temperature yang rendah,
dan titrasi yang lambat sambil terus menerus, bahaya dari penyebab ini telah
dikurangi sampai minimal. Pereaksi kalium permanganate bukan merupakan larutan
baku primer dan karenanya perlu dibakukan terlebih dahulu. Pada percobaan ini untuk
membakukan kalium permanganate dapat digunakan natrium oksalat yang
merupakan standar primer yang baik untuk permanganat dalam larutan asam.

Cara kerja:
1. Menimbang dan mengambil 2 gr Fe2+
2. Melarutkannya ke dalam gelas kimia 50 mL dengan menggunakan kurang
lebih 10 mL air
3. Memasukkan 1 tetes H2SO4 2M kedalam gelas kimia tersebut
4. Mengaduk larutan tersebut dengan pengaduk
5. Memasukkan larutan tersebut kedalam labu ukur 100 mL dan
menambahkan air kedalam labu ukur 100 mL.
6. Mengambil 10 mL larutan tersebut dengan menggunakan pipet gondok
7. Memasukkannya kedalam Erlenmeyer dan melakukannya untuk 2 gelas
Erlenmeyer lainnya
8. Memasukkan 5 mL H2SO4 kedalam masing-masing Erlenmeyer tersebut
9. Memasukkan larutan KMnO4 0,02M ke dalam buret yang tertutup oleh
klem sampai batas ukur
10. Menempatkan Erlenmeyer dibawah buret
11. Melakukan titrasi (membuka kran untuk mengalirkan larutan KMnO4 ke
dalam Erlenmeyer sampai berubah warna merah muda)
12. Mencatat volum yang dibutuhkan untuk mengubah warna larutan di
dalam Erlenmeyer

Hasil pengamatan:
Titrasi 1 = 7,9 mL
Titrasi 2 = 7,9 mL
Titrasi 3 = 7,9 mL

Anda mungkin juga menyukai