BAB I
PENDAHULUAN
dengan energi terbarukan di sini adalah energi non-fosil yang berasal dari alam
dan dapat diperbaharui. Bila dikelola dengan baik, sumber daya itu tidak akan
habis.
krisis energi dunia yaitu pada tahun 70-an dan salah satu energi itu adalah energi
surya. Energi itu dapat berubah menjadi arus listrik yang searah yaitu dengan
menggunakan silikon yang tipis. Bila sel-sel itu terkena sinar matahari maka
pada sambungan itu akan mengalir arus listrik. Besarnya arus/tenaga listrik itu
tergantung pada jumlah energi cahaya yang mencapai silikon itu dan luas
2
permukaan sel itu. Teknologi ini cukup canggih dan keuntungannya adalah
harganya murah, bersih, mudah dipasang dan dioperasikan dan mudah dirawat.
fotovoltaik adalah investasi awal yang besar dan harga per kWh listrik yang
Pertama, energi yang digunakan adalah energi yang tersedia secara cuma-cuma.
yang bergerak, sehingga tidak perlu penggantian suku cadang dan penyetelan
pada pelumasan. Keempat, peralatan bekerja tanpa suara dan tidak berdampak
Almanda, 1997).
pembangkit tenaga listrik masih sangat minim sehingga belum dapat diandalkan
sebagai alternatif pengganti bahan bakar fosil yang selama ini menjadi
kemampuan modul sel surya yang belum optimal dalam mengubah energi
surya, diantaranya temperatur sel surya, jumlah sel dalam modul, dan rangkaian
kombinasi rangkaian seri paralel panel sel surya untuk menemukan kombinasi
rangkaian yang lebih sederhana namun daya output yang dihasilkan optimum
dan hambatannya minimum dan menemukan cara agar energi matahari yang
didapatkan dari rangkaian sel surya dapat digunakan kembali saat malam hari.
1. 2. Perumusan Masalah
surya.
1. 3. Batasan Masalah
2. Penyimpanan energi sebatas battery isi ulang Pb-Acid 6V, 4,2Ah yang
ada di pasaran.
1. 4. Tujuan Penelitian
yang tinggi.
1. 5. Manfaat Penelitian
singkat
Sistematika penulisan tugas akhir ini dibagi dalam lima bab, yaitu:
Bab I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang metode penelitian secara keseluruhan dari masing-
Bab ini menjelaskan tentang hasil dan analisa dari uji coba dan
pengamatan alat.
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat ditarik selama proses
BAB II
LANDASAN TEORI
2. 1. Efek Fotolistrik
bahwa elektron dipancarkan dari permukaan logam jika cahaya yang frekuensinya
cukup tinggi jatuh ke permukaan itu ( diperlukan cahaya ultraungu untuk hampir
semua logam, kecuali logam alkali). Gejala ini dikenal sebagai efek fotolistrik.
tak bergantung dari intensitas cahaya. Berkas cahaya yang kuat menghasilkan
fotoelekron lebih banyak daripada berkas cahaya yang lemah yang berfrekuensi
Dipandang dari teori gelombang ialah fakta bahwa energi fotoelektron dan
bergantung pada frekuensi cahaya yang dipakai. Frekuensi yang lebih tinggi
Atom-atom dalam hampir semua zat padat kristaline, baik logam atau non
sistem tunggal dari elektron milik bersama dari kristal keseluruhan. Sebagai ganti
dari setiap atom individual, kristal keseluruhan memiliki pita energi yang terdiri
6
7
Kehadiran pita energi, jurang (gap) yang terdapat diantaranya dan banyak
pita itu terisi elektron, tidak saja menentukan kelakuan listrik suatu zat padat,
Tingkat energi ini disebut energi band gap yang didefinisikan sebagai
2.3. Doping
bervalensi tiga atau lima maka terbentuk semikonduktor yang tak murni, yang
atom takmurnian akan menggeser beberapa atom silikon dari kisi-kisi kristal.
Empat dari lima elektron valensi akan mengisi ikatan kovalen dan yang kelima
energi sekitar 0,05 eV untuk Si. Takmurnian ini akan memberikan kelebihan
8
semikonduktor intrinsik hanya tiga ikatan kovalen yang diisi, kekosongan yang
lubang dan dapat menerima elektron. Takmurnian ini karenanya dikenal sebagai
Muatan positif
Difusi dari proton
insulator pada temperatur yang sangat rendah, namun pada temperatur ruangan
seperti isolator akan tetapi memiliki celah energi yang kecil (1 eV atau kurang)
konduksi. Hal tesebut dapat dijelaskan dengan pita-pita energi seperti gambar
2.4.
9
2.4. Persambungan
yang menetralkan di silikon tipe-n telah bergabung dengan lubang yang berasal
dari bahan tipe p dan telah menyeberangi persambungan. Ion yang tak
Terjadinya medan
listirk
Pita konduksi
Type p
Pita valensi
Tipe n
untuk mendapatkan tenaga listrik dengan menggunakan sel surya (solar cell).
Dimana komponen utama dari sistem surya fotovoltaik adalah modul yang
Gambar 2.3 menunjukkan sel surya adalah suatu alat yang mengubah
energi matahari menjadi energi listrik secara langsung. Sel surya merupakan
komponen elektronik yang terbuat dari kristal silicon dengan sambungan p-n
(Simon, 1991).
betipe p dan n ( p-n junction semikonduktor) yang jika terkena sinar matahari
maka akan terjadi aliran electron dan aliran elektron inilah yang disebut sebagai
energi listrik.
Bagian utama pengubah energi sinar matahari menjadi energi listrik adalah
berpengaruh terhadap efisiensi dari sel surya. Sinar matahari terdiri dari
diharapkan dapat menyerap sebanyak mungkin radiasi sinar yang berasal dari
cahaya matahari.
dalam gambar 2.4. Ketika radiasi cahaya matahari jatuh diatas sambungan p-n
Sinar matahari
Elektroda atas (-)
Arus
Electrode bawah (+) listrik
Gambar 2.4 Proses pengubahan energi matahari menjadi energi listrik pada sel
surya(Anonim 3, 2006)
sambungan tersebut mengenai foton dengan energi tertentu seperti gambar 2.2.
Ketika sinar matahari yang terdiri dari photon–photon jatuh pada permukaan
12
bahan sel surya (absorber), akan diserap, dipantulkan, atau diewatkan begitu saja
seperti terlihat pada gambar 2.4 dan hanya photon dengan tingkat energi tertentu
yang akan membebaskan elekton dari ikatan atomnya sehingga mengalirlah arus
listrik.
membebaskan electron dari ikatan kovalennya, energi foton (hc) harus sedikit
Jika energi photon terlalu besar daripada energi band gap maka ekstra
energi tersebut akan dirubah dalam bentuk panas pada sel surya. Karenanya
sangat penting pada sel surya untuk mengatur bahan yang dipergunakan yaitu
Agar efisiensi sel surya bisa tinggi maka photon yang berasal dari sinar
dan rekombinasi serta memperbesar konduktivitas dari bahannya. Agar foton bisa
dengan jangkauan yang lebar, sehingga memungkinkan untuk bisa menyerap sinar
2003).
13
beberapa sel surya yang disebut dengan modul sel surya. Pada modul sel surya,
sel surya dihubungkan secara seri atau paralel untuk menghasilkan tegangan, arus,
atau daya yang tinggi. Permukaan modul ditutup dengan kaca atau materi
Sel surya menghasilkan arus dan arus ini beragam besarnya tergantung
hubungan tersebut. Karakteristik awal suatu modul sel surya diukur diruangan
tertutup agar mudah dilaksanakan dalam waktu singkat dan memungkinkan untuk
di cek kembali.
Arus Listik
Arus listrik (mA), Daya (mW)
Daya
Tegangan (Volt)
Gambar 2.5 Grafik arus terhadap tegangan sebagai karakteristik sel surya (Boulder, 2004)
Ketika tegangan sel surya sama dengan nol atau digambarkan sebagai “ sel
surya hubung pendek “, “arus rangkaian pendek” atau Isc (short circuit current)
yang sebanding dengan irradiasi terhadap sel surya yang dapat diukur. Nilai Isc
14
Jika arus sel surya sama dengan nol maka sel surya tersebut digambarkan
sebagai “rangkaian terbuka“ dan tegangan sel surya kemudian menjadi “tegangan
irradiasi bersifat logaritmis, dan penurunan yang lebih cepat disertai peningkatan
temperatur.
memeberi informasi yang lebih nyata dan lengkap mengenai kinerja modul sel
surya namun membutuhkan waktu yang lama. Hal ini disebabkan perubahan-
perubahan musim tahunan yang secara langsung mempengaruhi kinerja modul sel
surya.
kurva dibawah menunjukkan bahwa terdapat titik daya maksimum yang disebut
rangkaian terbuka dan arusnya IMPP lebih rendah dibandingkan dengan arus
rangkain pendek. Pada titik daya maksimum (MPP), arus dan tegangan memiliki
15
hubungan yang sama dengan irradiasi dan temperatur sebagaimana arus rangkaian
Efisiensi sel surya ($) adalah perbandingan antara daya listrik maksimum
sel surya atau daya output yang dikeluarkan sel surya dengan daya pancaran
(radiant) atau daya input yang berasal dari cahaya matahari pada sel surya.
I MMP xVMMp
= X 100% (2.1)
( Intensitascahaya)(luasPanel )
pout
= X 100% (2.2)
G. A
$ menunjukkan nilai efisiensi dalam persen (%), Pout adalah daya output
W/m² dan A menunjukkan luas permukaan modul sel surya dalam m².
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi efisiensi modul sel surya yaitu
jumlah cahaya yang mengenai sel surya, temperatur, jumlah sel surya dalam
modul sel surya, luas area setiap sel surya, jenis silicon, hambatan pada kabel, dan
gelombangnya yaitu :
1. Sinar Ultra Violet (UV) yang termasuk sinar tidak tampak dan terdiri atas :
3. Sinar Infra Merah yang termasuk sinar tidak tampak dan terdiri dari :
• Sudut datang sinar matahari; sinar datang tegak lurus memberikan energi
sinar yang lebih besar dibanding yang datangnya condong, karena sinar
datang tegak lurus akan menyinari wilayah yang lebih sempit dibanding
• Panjang hari, bergantung pada musim dan letak lintang suatu tempat.
17
semakin turun.
(incoming solar radiation) yang terdiri dari radiasi langsung (direct radiation) dan
radiasi baur (difusse radiation). Dari seluruh radiasi yang datang hanya
Kisaran radiasi PAR mendekati radiasi sinar tampak. Rerata energi radiasi yang
datang di permukaan atmosfer selama satu tahun disebut tetapan radiasi surya
Konversi satuan radiasi yang banyak digunakan (Woodward FI, Sheehy JE,
1983):
1 J.m-2.s-1 = 1 W.m-2
Tegangan dan daya output yang dihasilkan oleh setiap sel surya sangat
kecil sehingga perlu merangkai beberapa sel surya menjadi modul sel surya.
sumber energi listrik dalam rangkaian listrik. Ada dua jenis rangkaian yan g
18
dapat dipakai sel surya yaitu rangkaian seri dan rangkaian paralel. Penentuan
jenis rangkaian sel surya disesuaikan dengan nilai tegangan dan arus keluaran
surya yang sama dengan tegangan yang dihasilkan oleh sebuah sel surya dalam
rangkaian pararel. Rangkaian jenis ini jarang ditetapkan karena menghasilkan arus
V Tegangan (volt)
Gambar 2.6 Grafik arus terhadap tegangan sebagai karakteristik rangkaian paralel sel
surya (Franz Kininger, 2003)
V1 = V2 = V3 = … = Vn (2.3)
I 1 + I2 + I3 + … + In = In (2.4)
19
rangkaian dan tegangan total yang dihasilkan sama dengan jumlah tegangan yang
V Tegangan (volt)
Gambar 2.8 Grafik arus terhadap tegangan sebagai karakteristik rangkaian seri sel surya
(Franz Kininger, 2003)
V1 + V2 + V3 + … + Vn = Vn (2.5)
I1 = I2 = I3 = … = In (2.6)
Aliran listrik ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak di dalam suatu
penghantar. Arah arus listrik (I) yang timbul pada penghantar berlawanan arah
dari suatu penghantar dalam satuan waktu tertentu disebut sebagai kuat arus
listrik. Kuat arus listrik adalah jumlah muatan listrik yang mengalir dalam kawat
penghantar tiap satuan waktu. Jika dalam waktu t mengalir muatan listrik sebesar
Q
I= (2.7)
t
t = Waktu (sekon)
Hambatan diukur dalam satuan Ohm (O). Dengan mengatur hambatan, akan dapat
listrik.
Terjadinya arus listrik dari kutub positif ke kutub negatif dan aliran
elektron dari kutub negatif ke kutub positif, disebabkan oleh adanya beda
potensial antara kutub positif dengan kutub negatif, dimana kutub positif
Hubungan antara Tegangan listrik (V) dan Kuat arus listrik (I), terlihat
pada hukum Ohm yang berbunyi: Besar kuat arus listrik dalam suatu penghantar
asalkan suhu penghantar tetap. Hasil bagi antara beda potensial (V) dengan kuat
arus (I) dinamakan hambatan listrik atau resistansi (R) dengan satuan ohm ( ).
V
R= (2.8)
I
V=RxI (2.9)
rangkaian adalah :
dw = V dQ = V I d t (2.10)
Tranfer energi tiap satuan waktu disebut daya yang ditunjukkan dengan P.
dw
=P=VI (2.11)
dt
yang saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai
1. Rangkaian seri
22
Elemen dalam suatu rangkaian dinamakan seri dengan yang lain jika sama
Elemen dalam suatu rangkaian dinamakan paralel dengan yang lain jika
lintasan lebih dari satu untuk aliran arus listrik melewati untuk melewati semua
1. Rangkaian seri-paralel
2. Rangkaian Paralel-seri
seri.
a. Battery Primer
b. Battery Sekunder
Baterry isi ulang adalah battery yang dapat kembali bermuatan penuh
dengan penerapan energi listrik. Battery berasal dari beberapa bentuk berbeda
penyimpan energi dan berfungsi sebagai pelengkap dalam sistem energi yang
diperbarui.
Battery kering adalah sejenis battery asam timbal tertutup. Battery kering
tidak menggunakan cairan untuk elektrolit atau asam akinya tapi sedikit seperti
lem atau gel. Battery ini didesain untuk dapat disi ulang bebas perawatan atau
ke elektrolit atau asam aki untuk menurunkan gerakan didalam kotak battery.
biasanya terjadi pada battery sel basah, dan menaikkan lebih besar hambatan
bahwa saat oksigen normalnya dihasilkan di plat positif dalam semua battery asam
timbal diserap oleh plat negatif. Ini membuat hasil dari hidrogen di plat negatif.
Rekombinasi dari oksigen dan hidrogen menghasilkan air (H2O), yang mana
menggantikan dalam battery. Karena itu, battery bebas perawatan, seperti tidak
butuh pengairan, dan harus tidak pernah dibuka karena ini dapat menyebabkan
Jika dibuka, sel kehilangan tekanan, dan udara luar akan ”meracuni” plat
rekombinasi.
memiliki ketetapan dan penampilan dari agar petroleum. Battery lebih kekurangan
asam, memberikan lebih perlindungan untuk plat, karena itu battery ini lebih baik
Perbedaan antara battery basah tradisional dan sel gel adalah sel basah
tidak memiliki katup segel tertutup dengan tekanan tertentu, seperti battery basah
tidak bekerja dalam prinsip rekombinasi. Battery basah memiliki elektrolit cair
yang dapat menyebabkan korosi dan tumpah jika diangkat atau ditusuk. Karena
itu, battery basah tidak dapat membawa udara tanpa kotak tertentu. Battery basah
tidak dapat dikirim melalui pos atau parcel atau digunakan dekat alat elektronik
untuk aki dengan kapasitas arus 45 AH, maka aki tersebut dapat mencatu arus 45
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Maret Sub Lab Fisika dan lantai IV gedung MIPA baru mulai Desember 2005
3.2.1 Alat
1. Luxmeter digital
2. Multimeter digital
26
3. Panel sel surya plat datar silicon monokristal : dimensi (126 x 104 x 8
6. Stop Watch
7. Termometer
3.2.2 Bahan
1. Kabel penghubung 25
keluaran masing-masing sel surya, pengujian karakteristik panel sel surya dalam
ruang dengan di luar ruang, menentukan koefisien konversi pada kondisi standar
(STC), merangkai panel sel surya menjadi modul sel surya dengan rangkaian seri
paralel dan menganalisa perbandingan hasil tegangan dan arus serta daya yang
didapat dari rangkaian seri, paralel, seri-paralel dan paralel-seri. Kemudian energi
atau tegangan dan arus yang maksimum atau optimal dari rangkaian sel surya
Tahapan penelitian meliputi persiapan dan pengujian alat dan bahan yang
akan digunakan dalam penelitian, pengukuran nilai tegangan battery sesaat setelah
dibeli, pengujian keluaran rangkaian panel sel surya dengan lampu bohlam
permukaan panel sel surya, pengujian karakteristik rangkaian panel sel surya, dan
pengujian penyimpanan energi rangkaian panel sel surya ke dalam battery Pb-
Acid 6 V.4,2Ah.
Menyusun rangkaian
panel sel surya
Analisa data
28
Mengacu pada gambar 3.1 alat ukur yang digunakan pada penelitian ini
pengukuran perlu adanya penyamaan skala dan penyamaan skala pada masing-
masing alat ukur dengan memakai peralatan digital dengan menyamakan satuan
yang akan digunakan pada tombol alat itu dengan mengukur power supply.
Untuk luxmeter digital diujicobakan pada sinar matahari atau lampu dan
untuk kedua multimeter, yang satu digunakan sebagai amperemeter dan yang
dengan mengukur nilai pada power supply sebelum dipakai untuk mendapatkan
data penelitian penyamaan alat ukur diperlukan, begitu pula dalam mendapatkan
Gambar 3.2 Pengujian luxmeter dengan sinar matahari dan lampu bohlam 100 watt
seperti pada gambar 3.2. hal itu dilakukan untuk mengetahui intensitas maksimum
dihasilkan oleh sumber cahaya bernilai maksimum pada posisi tegak lurus
terhadap datangnya cahaya. Dimana jarak antara permukaan panel sel surya dan
Sel Surya
tidak konstan sehingga pengujian karakteristik sel surya dilakukan dengan lampu
bohlam 100Watt. Alat yang digunakan adalah voltmeter dan amperemeter. Bentuk
rangkaian pengujian karakteristik panel sel surya dan rangkian panel sel surya
panel sel surya diukur dengan voltmeter dan ammeter seperti gambar 3.3. setelah
itu beberapa panel sel surya disusun rangkaian seri terlebih dahulu seperti pada
gambar 2.1 dan dalam mendapatkan karakteristik panel sel surya maka dalam
yang disusun seri terlebih dahulu adalah dua panel sel surya kemudian tiga sel
panel surya selanjutnya sampai banyaknya panel sel surya maksimal 10 panel sel
Gambar 3.3 Pengujian karakteristik rangkaian penel sel surya bohlam 100 watt
Seperti pada pengujian luxmeter digital dengan lampu bohlam maka pada
pengujian karakteristik panel dan rangkaian panel sel surya diletakkan dibawah
Gambar 3.4 Rangkaian pengujian karakteristik untuk rangkaian dua paralel dan tiga seri
panel sel surya
31
sinar matahari adalah lampu dengan intensitas dan daya yang hampir menyamai
intensitas dan daya yang dimiliki oleh sinar matahari yakni lampu bolam 100Watt
panel sel surya dan rangkaian panel sel surya dengan beberapa bentuk rangkaian.
rangkaian panel sel surya yang masing-masing telah dihubungkan dengan dua
Pengukuran daya dilakukan dengan hasil tegangan dan arus yang telah diperoleh
dari pengambilan data, karena daya merupakan faktor perkalian antara arus dan
potensiometer.
dengan rangkaian paralel, seperti halnya waktu merangkai seri pada rangkaian
pararel seperti pada gambar 2.2 dan terlebih dahulu dua panel sel surya, tiga panel
sel surya sampai sepuluh panel sel surya yang ada disusun secara pararel. Diambil
32
data keluarannya, juga pada saat rangkaian antara seri dan pararel dirangkai jadi
terlebih dahulu baru dipararel, yang dirangkai adalah dimulai dengan tiga panel
sel surya sampai sepuluh panel sel surya. Dimulai lagi untuk pengambilan data
panel sel surya yang dirangkai pararel-seri dengan cara merangkai kebalikan dari
seri-pararel yaitu terlebih dahulu dirangkai seri baru setelah itu dipararel.
Pada saat pengambilan data, satu dan beberapa panel diletakkan pada
tempat yang berdekatan dan memiliki ketinggian atau jarak antara lampu dan
rangkaian panel sel surya yang diusahakan sama, serta diukur pada saat waktu
battery dikosongkan, diukur dengan multimeter untuk mengetahui isi battery telah
kosong untuk nantinya diisi dengan energi yang didapat dari rangkaian panel sel
surya.
dalam berbagai aplikasi rangkaian panel sel surya sangat penting. Penyimpanan
energi listrik dari rangkaian seri panel sel surya yang umumnya terdiri dari
rangkaian panel sel surya memerlukan waktu yang sangat lama karena arus sangat
sel surya dengan battery. Dimana battery yang dipakai adalah yang memiliki label
6 V 4,2 AH dalam penyambungan ini nilai range dari tegangan atau voltase dan
arus listrik diperhatikan antara yang dihasilkan oleh rangkaian panel sel surya
dengan nilai tegangan atau voltase dan arus listrik yang battery dapat terima.
Dapat diperoleh data energi yang dapat disimpan oleh battery per jamnya.
diperbesar dua kali lipat. Proses pengisian battery dapat dilakukan tanpa
menggunakan pengontrol arus. Rangkaian terdiri dari beberapa buah panel sel sel
panel sel surya atau tunggal, data kedua dengan dua panel sel surya yang
mendapatkan rangkaian panel sel surya yang bagaimana yang paling cepat
mengisi battery 6V, 4.2Ah. Kutub positif panel sel surya dihubungkan dengan
kutub positif battery dan kutub negatif panel sel surya dihubungkan dengan kutub
negatif battery. Data yang diambil dalam tahap ini adalah berupa kenaikan
tegangan pada battery dalam jangka waktu yang ditentukan. Akan dibandingkan
lama pengisian battery oleh masing-masing rangkaian panel sel surya satu dengan
yang lain.
Dari nilai efisiensi konversi energi yang dikumpulkan oleh battery per jam
BAB IV
Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian yang mencakup hasil
pengujian karakteristik panel sel surya, hasil pengujian keluaran rangkaian seri,
pararel, seri-pararel dan pararel-seri panel sel surya, hasil pengujian timer
penyimpanan energi ke aki kering, seperti yang telah dilakukan pada bab III.
4.1. Hasil Pengujian Karakteristik Tegangan- Arus (V-I) Panel Sel Surya
25
20
Arus (mA)
15
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tegangan (volt)
Gambar 4.1 Grafik tegangan-arus hasil pengujian karakteristik panel sel surya.
35
Arus rangkaian pendek atau Isc (short circuit current) terjadi pada saat
tegangan panel sel surya dengan nol. Besarnya nilai Isc pada pengukuran ini
adalah 25mA. Tegangan rangkaian terbuka atau Voc (open circuit voltage) terjadi
pada saat arus sel surya sama dengan nol. Besarnya nilai Voc pada pengujian ini
Pada pengujian ini intensitas cahaya yang mengenai panel sel surya adalah
63,09 Watt/m2 yang dihasilkan lampu bohlam 100 Watt. Nilai titik daya
maksimum atau MPP (maximum power point) adalah 151.2 mWatt terjadi pada
saat VMPP = 7.2 volt dan IMPP = 21 mA. Dengan menggunakan persamaan 2.3
Dari gambar 4.1 dapat dilihat karakteristik sel surya yaitu semakin besar
nilai tegangan maka arus yang mengalir semakin kecil. Karakteristik tersebut
berbeda dengan sumber tegangan (voltage source) maupun sumber arus (current
Source). Sumber tegangan yang ideal akan memberikan tegangan yang konstan
ketika diberikan beban yang bervariasi dan sumber arus yang ideal akan
memberikan arus yang konstan ketika diberikan beban yang bervariasi. Dengan
demikian sel surya tidak biasa disebut sebagai sumber tegangan maupun sumber
arus.
36
4.2 Hasil Pengujian Karakteristik Tegangan-Arus (V-I) Rangkaian Seri Panel Sel Surya
Hasil pengujian karakteristik rangkaian untuk beberapa panel sel surya yang
disusun secara seri dapat ditampilkan pada grafik dalam gambar 4.2.
25
20
15
Arus (mA)
10
4 panel
5 panel 7 panel 9 panel
6 panel 10 panel
5
2 panel
Gambar 4.2 Grafik tegangan- arus hasil pengujian karakteristik rangkaian seri panel sel surya
Terlihat bahwa semakin bertambahnya panel sel surya yang dirangkai seri maka semakin besar atau
bertambah pula nilai tegangan Voc (open circuit voltage) yang diperoleh saat rangkaian seri panel sel surya terkena
sinar matahari, sedang untuk arus Isc (short circuit current) terlihat bahwa arus mangalami penurunan nilai yang
Dapat dilihat pada masing-masing data yang telah dibuat menjadi grafik untuk dilihat nilai Voc (open
circuit voltage) dan Isc (short circuit current) serta nilai titik daya maksimum atau MPP (maximum power point)
Hasil pengujian karakteristik rangkaian untuk beberapa panel sel surya yang disusun secara seri dapat
Pada pengujian untuk satu panel sel surya terlihat bahwa arus rangkaian
pendek atau Isc (short circuit current) terjadi pada saat tegangan rangkaian seri dua
panel sel surya dengan nol. Tegangan rangkaian terbuka atau Voc (open circuit
voltage) terjadi pada saat arus rangkaian seri dua panel sel surya sama dengan nol.
Dalam rangkaian seri panel sel surya bekerja pula prinsip rangkaian listrik
bertambahnya jumlah panel yang ada dalam rangkaian maka semakin besar
hambatan yang ada dalam rangkaian seri panel sel surya. Karenanya
mempengaruhi nilai arus yang diperoleh rangkaian panel sel surya, semakin besar
Nilai titik daya maksimum atau MPP (maximum power point) yang
bertambahnya panel sel surya yang berada dalam rangkaian, dalam data tabel 4.2
yang berasal dari gabungan data karakteristik rangkaian seri terlihat bahwa pada
jumlah panel sel surya terbanyak yaitu sepuluh sel surya yang dirangkai seri
memiliki keluaran daya maksimum atau PMpp yang paling besar diantara
rangakain seri yang lain, yaitu sebesar 1536.47 mW, dengan nilai tegangan paling
38
besar dan arus paling kecil diantara rangkaian seri dengan jumlah panel sel surya
yang lain.
dengan persamaan 2.8. Pada beberapa nilai efisiensi yang didapatkan untuk
rangkaian seri adalah berkisar kurang lebih 15 hingga 21 %, ini berarti dari
seluruh energi matahari yang diterima oleh rangkaian seri panel sel surya hanya
berkisar 15 hingga 21persen energi matahari saja yang dapat diubah menjadi
energi listrik.
Nilai efisiensi sangat dipengaruhi oleh nilai daya maksimum yang dimiliki
oleh rangkaian, banyaknya intensitas cahaya matahari yang dapat diterima oleh
panel surya dalam rangkaian dan jumlah panel surya yang terdapat dalam
rangkaian.
4.3 Hasil Pengujian Karakteristik Tegangan-Arus (V-I) Rangkaian Paralel Panel Sel Surya
Hasil pengujian karakteristik rangkaian untuk beberapa panel sel surya yang disusun secara pararel
dapat ditampilkan seperti pada gambar 4.3. Dalam rangkaian paralel ini, seperti pada rangkaian seri panel sel
surya bekerja dengan prinsip rangkaian listrik dimana tiap panel sel surya memiliki hambatan dalam. Setiap
penambahan panel sel surya maka hambatan pada rangkaian paralel panel sel surya semakin kecil. Semakin kecil
nilai hambatan dalam rangkaian maka nilai arus yang diperoleh rangkaian paralel panel sel surya semakin besar.
39
220
10 panel
200
9 panel
180
8 panel
160
7 panel
140
6 panel
Arus (mA)
120
5 panel
100
4 panel
80
3 panel
60
2 panel
40
1 panel
20
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tegangan (Volt)
Gambar 4.3 Grafik tegangan- arus hasil pengujian karakteristik rangkaian paralel panel sel surya
Terlihat bahwa semakin bertambahnya panel sel surya yang dirangkai paralel maka semakin kecil atau
berkurang nilai tegangan Voc (open circuit voltage), sedang untuk arus Isc (short circuit current) terlihat bahwa arus
mangalami kenaikan nilai tiap penambahan panel sel surya ke dalam rangkaian, sehingga dapat dilihat pada
masing-masing data yang telah dibuat menjadi grafik untuk dilihat nilai Voc (open circuit voltage) dan Isc (short
circuit current) serta nilai titik daya maksimum atau MPP (maximum power point) untuk masing-masing rangkaian
paralel.
Hasil pengujian karakteristik rangkaian untuk beberapa panel sel surya yang disusun secara paralel
Pada pengujian karakteristik untuk rangkaian paralel panel sel surya diperoleh dengan menggunakan
prinsip rangkaian seri panel sel surya dimana yang berbeda adalah susunan sambungan masing-masing panel dan
terlihat pada tabel bahwa arus rangkaian pendek atau Isc (short circuit current) terjadi pada saat tegangan
rangkaian paralel dua panel sel surya dengan nol. Besarnya nilai Isc pada pengukuran untuk rangkaian paralel dua
panel sel surya adalah 49.8 mA, lebih besar daripada Isc yang dihasilkan oleh satu panel sel surya dan dua panel sel
Dalam tabel hasil pengujian rangkaian paralel untuk dua sampai sepuluh
panel sel surya terlihat memiliki arus rangkaian pendek atau Isc (short circuit
current) lebih besar daripada Isc yang dimiliki oleh satu panel sel surya, serta nilai
arus Isc yang dihasilkan oleh rangkaian paralel lebih besar daripada nilai arus Isc
Tegangan rangkaian terbuka atau Voc (open circuit voltage) terjadi pada
saat arus rangkaian paralel dua panel sel surya sama dengan nol. Besarnya nilai
Voc pada pengujian ini adalah 9.46 volt, lebih kecil dari pada nilai Voc yang
dihasilkan oleh satu panel sel surya dan juga lebih kecil daripada nilai Voc dua
Dapat dilihat dari tabel bahwa nilai dari tegangan rangkaian terbuka atau
Voc (open circuit voltage) yang dihasilkan oleh rangkaian paralel untuk Dua
sampai sepuluh panel sel surya lebih kecil daripada nilai Voc yang didapatkan
oleh satu panel sel surya, kecuali rangkaian pararel empat panel sel surya yang
Bisa dikatakan antara nilai Voc, Isc, VMpp, dan IMpp yang diperoleh
rangkaian seri dan paralel berbanding terbalik. Dan dapat diketahui dari data yang
dihasilkan penelitian ini rangkaian paralel dari keseluruhan panel sel surya
memiliki nilai titik daya maksimum atau MPP (maximum power point) yang
paling tinggi nilainya adalah nilai titik daya maksimum atau MPP (maximum
power point) milik rangkaian paralel sepuluh panel sel surya yaitu sebesar
1210.28 mW. Data yang dihasilkan oleh rangkaian seri dan rangkaian paralel
panel sel surya dapat dibandingkan dari daya maksimum rangkaian seri memiliki
Bila dilihat dari teori seharusnya daya yang dihasilkan dari rangkaian seri
dan paralel adalah sama, untuk jumlah panel dalam rangkaian dan yang berbeda
hanya nilai arus dan tegangan yang dihasilkan oleh rangkaian seri dan paralel
yaitu untuk rangkaian seri menghasilkan tegangan lebih besar daripada yang
dihasilkan rangkaian paralel untuk jumlah panel sel surya yang sama.
memiliki perbedaan sudut antara lampu dan tiap panel dalam pengambilan data.
yang diterima oleh rangkaian hanya 15 hingga 18 persen saja yang dapat diubah
42
menjadi energi listrik. Jika dibandingkan dengan rangkaian seri, efisiensi yang
Pada rangkaian seri dan rangkaian parallel, jika dilihat untuk nilai efisiensi
juga dipengaruhi oleh nilai daya maksimum yang dimiliki oleh rangkaian,
banyaknya intensitas cahaya matahari yang dapat diterima oleh panel surya dalam
4.4 Hasil Pengujian Karakteristik Tegangan-Arus (V-I) Rangkaian Seri-paralel Panel Sel Surya
Pada grafik 4.4 terlihat bahwa rangkaian seri-paralel untuk panel sel surya
hanya bisa dilakukan oleh lebih dari dua panel sel surya, karena untuk dua panel
sel surya hanya bisa diseri atau paralel saja tidak bisa dikombinasikan. Dalam
grafik terlihat bahwa arus rangkaian pendek atau Isc (short circuit current) yang
diperoleh semakin kecil nilainya dengan bertambahnya panel sel surya yang
120
110
100
90
80
Arus (mA)
70
60
50
40
30
20 6 panel 7 panel
10 3 panel 5 panel 4 panel 9 panel 8 panel10 panel
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Tegangan (Volt)
Gambar 4.4 Grafik tegangan- arus hasil pengujian karakteristik rangkaian seri-paralel
panel sel surya
43
Nilai untuk tegangan rangkaian terbuka atau Voc (open circuit voltage)
mengalami kenaikan nilai dengan bertambahnya panel sel surya yang digabung ke
dalam rangkaian seri paralel, jadi dapat dikatakan pada rangkaian seri-paralel
Dalam data pada tabel 4.4 pengujian karakteristik untuk rangkaian seri
paralel ini didapatkan arus rangkaian pendek atau Isc (short circuit current) pada
rangkaian seri-paralel untuk tiga panel sel surya hasilnya dua kali lebih besar
daripada yang dihasilkan rangkaian seri untuk tiga panel sel surya. Namun
rangkaian seri-paralel lebih besar nilainya daripada nilai Voc yang dihasilkan
rangkaian paralel tapi lebih kecil dari pada nilai Voc yang dihasilkan oleh
rangkaian seri.
44
Dalam tabel 4.4 dapat dilihat bahwa nilai Isc mengalami penurunan yang
sangat sedikit dalam penambahan panel sel surya pada rangkaian, dan pada
rangkaian seri paralel untuk empat panel sel surya nilai Voc yang diperoleh
memiliki nilai yang lebih tinggi daripada yang diperoleh lima panel sel surya.
Begitu juga yang diperoleh rangkaian seri-paralel enam panel sel surya bernilai
lebih tinggi dengan nilai yang diperoleh rangkaian seri-paralel tujuh panel sel
surya, dan yang diperoleh rangkaian seri-paralel delapan panel sel surya bernilai
lebih tinggi dengan nilai yang diperoleh rangkaian seri-paralel sembilan panel sel
surya.
paralel dari keseluruhan panel sel surya memiliki nilai titik daya maksimum atau
MPP (maximum power point) yang paling tinggi nilainya adalah nilai titik daya
sepuluh panel sel surya yaitu sebesar 1574.15 mW, dan jika dibandingkan dengan
hasil PMpp yang diperoleh dari rangkaian seri dan rangkaian paralel maka nilai dari
rangkaian seri-paralel panel sel surya lebih besar daripada kedua rangkaian
tersebut.
20%, dengan pengertian bahwa dari seluruh cahaya matahari yang diterima oleh
rangkaian panel sel surya hanya 12 hingga 20 persen cahaya matahari yang dapat
dimiliki oleh rangkaian seri dan rangkaian paralel, rangkaian seri-paralel memiliki
nilai efisiensi lebih kecil. Namun untuk nilai efisiensi pada sepuluh panel sel
45
4.5 Hasil Pengujian Karakteristik Tegangan-Arus (V-I) Rangkaian Paralel-seri Panel Sel Surya
Pada grafik 4.8 dapat dilihat nilai tegangan rangkaian terbuka atau Voc (open
circuit voltage) yang diperoleh tiap panel sel surya yang dirangkai paralel-seri
terdapat disekitar kurang lebih 18 volt atau bisa dikatakan mengalami kenaikan
nilai Voc yang sedikit, dan dalam grafik terlihat bahwa semakin bertambahnya
panel sel surya yang digabung ke dalam rangkaian paralel-seri maka semakin
besar nilai arus rangkaian pendek atau Isc (short circuit current) yang diperoleh.
120
10 panel
110
100 9 panel
90
8 panel
80
7 panel
Arus (mA)
70
6 panel
60
5 panel
50
40 4 panel
30 3 panel
20
10
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Tegangan (Volt)
Gambar 4.5 Grafik tegangan- arus hasil pengujian karakteristik rangkaian paralel-seri panel sel
surya
Pada tabel 4.5 dapat dilihat antara nilai Isc yang diperoleh rangkaian
paralel-seri empat dan lima panel sel surya mengalami kenaikan yang sangat
46
sedikit, begitu pula dengan delapan panel sel surya dan sembilan panel sel surya,
sedangkan nilai Voc pada rangkaian paralel-seri walaupun bertambah tapi tidak
signifikan.
pararel-seri lebih besar, sedang untuk nilai Voc pada rangkaian seri lebih besar
rangkaian paralel nilai Isc yang diperoleh rangkaian paralel-seri lebih besar dan
untuk nilai Voc rangkaian paralel lebih kecil daripada nilai Voc rangkaian paralel-
seri.
rangkaian pararel-seri lebih besar kecuali untuk rangkaian pararel-seri tiga panel
sel surya yang nilai Iscnya lebih kecil daripada nilai Isc yang diperoleh rangkaian
seri-pararel tiga panel sel surya yaitu sebesar 25 mA, dimana rangkaian seri-
Untuk nilai Voc rangkaian pararel-seri lebih kecil daripada nilai Voc yang
diperoleh rangkaian seri-pararel kecuali untuk tiga panel sel surya, dimana pada
47
rangkaian seri-pararel tiga panel sel surya nilai Vocnya lebih kecil daripada nilai
keseluruhan panel sel surya memiliki nilai titik daya maksimum atau MPP
(maximum power point) yang paling tinggi nilainya adalah sepuluh panel sel surya
sebesar 1092.78 mW, jika dibandingkan dengan rangkaian seri, pararel dan seri-
pararel maka PMpp yang diperoleh rangkaian paralel–seri lebih kecil daripada
dimana itu berarti dari keseluruhan sinar matahari yang diperoleh panel sel surya
hanya 9 hingga 16 persen dari sinar matahari tersebut yang menjadi energi listrik.
rangkaian panel sel surya, nilai efisiensi yang diperoleh rangkaian paralel-seri
yang paling kecil diantara rangkaian yang lain. Sehingga dapat dilihat bahwa cara
menyambung atau menyusun panel sel surya juga berpengaruh terhadap nilai
efisiensi.
4.6 Hasil Pengujian Pengisian Battery dengan Rangkaian Seri Panel Sel
6.5
1 panel
6
5.5 2 panel
5
3 panel
Tegangan Battery (Volt)
4.5
4 panel
4
3.5 5 panel
3 6 panel
2.5
7 panel
2
1.5 8 panel
1 9 panel
0.5
10 panel
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24
Gambar 4.6 Grafik Pengujian pengisian battery oleh rangkaian seri panel sel surya
dengan sinar lampu bohlam 100 Watt
Dalam pangujian ini battery 6V, 4,2 Ah dihubungkan langsung dengan
masing-masing rangkaian panel sel surya tanpa alat pengontrol untuk melihat
pengaruhnya terhadap pengisian energi yang diperoleh rangkaian panel sel surya.
Dengan menggunakan lampu 100Watt sebagai sumber cahaya yang tetap nilai
intensitasnya.
ini, yang memiliki intensitas sebagai sumber cahaya tidak tetap dan perubahan
harus lebih besar dari tegangan pada battery, jika penurunan intensitas secara
dratis hingga nilai tegangan yang diperoleh rangkaian panel sel surya kurang
49
dari tegangan yang ada pada battery maka tegangan pada battery akan dengan
sendirinya keluar untuk mengisi rangkaian seri panel sel surya dimana hal
Namun untuk pengisian battery dengan sinar lampu 100 Watt adalah
intensitas cahaya lampu bohlam yang maksimal dan mendekati nilai intensitas
matahari. Dalam pengisian battery pada grafik 4.6 untuk rangkaian seri terlihat
rangkaian seri memiliki kendala dalam hal nilai arus, sedangkan dalam battery
sendiri terdapat hambatan dalam yang mana dalam proses pengisian rangkaian
seri panel sel surya akan dengan sendirinya mengisi battery menyesuaikan dengan
4.7 Hasil Pengujian Pengisian Battery dengan Rangkaian Paralel Panel Sel
5.5 2 panel
5
3 panel
4.5
4 panel
4
3.5 5 panel
3 6 panel
2.5
7 panel
2
1.5 8 panel
1 9 panel
0.5
10 panel
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24
susunan rangkaian panel sel surya yang dipakai sebagai sumber tagangan pengisi
battery. Hasil pengujian dapat dilihat pada gambar 4.7 grafik pengujian pengisian
battery.
pengisian battery lebih singkat atau cepat daripada satu panel sel surya, dan
semakin bertambahnya jumlah panel sel surya dalam rangkaian maka semakin
cepat pula pengisian battery, jika dibandingkan dengan rangkaian seri yang
memiliki jumlah panel sel surya yang sama rangkaian paralel memiliki waktu
yang lebih cepat dalam hal mengisi daripada rangkaian seri panel sel surya. Lama
pengisian battery oleh rangkaian paralel lebih hemat waktu dua kali lipat daripada
51
rangkaian paralel, yang kemungkinan besar disebabkan oleh besarnya nilai arus
semakin besar arus maka semakin cepat battery penuh. Saat mengisi battery nilai
arus dan tegangan yang masuk berubah dengan sendirinya sesuai dengan nilai
6.5
3 panel
6
5.5
4 panel
Tegangan Battery (Volt)
5
4.5 5 panel
4
6 panel
3.5
3
7 panel
2.5
2 8 panel
1.5
1 9 panel
0.5
10 panel
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Gambar 4.8 Grafik Pengujian pengisian battery oleh rangkaian seri-paralel panel sel surya
dengan sinar lampu bohlam 100 watt
Hasil pengujian pengisian battery dengan rangkaian seri-pararel panel sel
surya dapat dilihat pada gambar 4.8, pada gambar tersebut menunjukkan bahwa
seperti halnya pada pengujian karakteristik rangkaian seri-pararel panel sel surya
yaitu yang dapat dirangkai seri-pararel mulai dari 3 panel sel surya, dan untuk
52
jumlah panel sel terbesar yang dirangkai ke dalam rangkaian seri-pararel yaitu
sepuluh panel sel surya dalam mengisi penuh battery selama 3,5 jam berada pada
Pada gambar grafik diatas dapat diketahui semakin banyak jumlah panel
sel surya yang ada dalam rangkaian seri-paralel akan bertambah cepat atau singkat
waktu lama pengisian, sedang bila dibandingkan dengan rangkaian seri dan
pararel dimana mulai dengan tiga panel sel surya dengan lampu bohlam 100Watt
pengisian battery lebih cepat daripada rangkaian seri, akan tetapi lama pengisian
gambar 4.9, dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa rangkaian paralel-seri
untuk jumlah panel sel surya yang terkecil 3 panel sel surya dengan sinar lampu
bohlam 100Watt memiliki waktu 9 jam supaya battery 6 volt penuh, sedangkan
untuk jumlah panel sel surya yang terbesar yang digunakan yaitu 10 panel sel
surya membutuhkan waktu selama 2,5 jam untuk dapat mengisi penuh battery 6V,
6.5
6
3 panel
5.5
5 4 panel
Tegangan Battery (Volt)
4.5
5 panel
4
3.5 6 panel
3
7 panel
2.5
2 8 panel
1.5
9 panel
1
0.5 10 panel
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Gambar 4.9 Grafik Pengujian pengisian battery oleh rangkaian paralel-seri panel sel surya
dengan sinar lampu bohlam 100 Watt
terjadi penyusutan waktu seperti rangkaian panel yang lainnya jika ditambahkan
panel sel surya dalam rangkaian yang digunakan. Nilai arus yang dihasilkan oleh
rangkaian paralel-seri lebih besar daripada nilai arus yang dihasilkan oleh
rangkaian seri dan rangkaian seri-paralel , karena itu rangkaian paralel-seri lebih
cepat dan singkat waktu pengisian battery daripada rangkaian seri dan rangkaian
seri-paralel.
Namun jika dengan rangkaian paralel yang menghasilkan nilai arus yang
waktu yang lebih cepat, itu kemungkinan dikarenakan pada battery memiliki
hambatan yang tertentu sehingga pada saat rangkaian paralel dihubungkan dengan
battery maka tegangan yang masuk menyesuaikan dengan nilai hambatan yang
54
ada pada battery, dan kemungkinan antara nilai arus yang masuk ke battery dari
rangkaian paralel menjadi lebih kecil daripada nilai arus yang masuk ke battery
4.10 Hasil Pengujian Pengisian Battery dengan Rangkaian Panel Sel Surya
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5
Lama Pengisian (jam)
Gambar 4.10 Grafik Pengujian pengisian battery oleh rangkaian panel sel surya
dengan sinar lampu bohlam 100 Watt
rangkaian panel sel surya yang dipakai sebagai sumber tagangan pengisi battery.
Pada grafik 4.10 menunjukkan hasil dari pengujian pengisian battery dengan
rangkaian pararel dapat mengisi battery dengan cepat, dua kali lipat lebih cepat
25
22.5 seri
Lama Pengisian battery (jam)
20
17.5
15
12.5
paralel seri-paralel
10
7.5
5
2.5
0
paralel-seri
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah panel sel surya dalam Rangkaian
Gambar 4.11 Grafik Pengujian Lama pengisian battery-jumlah panel sel surya dalam
rangkaian panel sel surya dengan sinar lampu bohlam 100 Watt
surya sepuluh panel sel surya, yang mana dalam pengisian ulang battery 6 Volt,
4,2 Ah hingga penuh memakan waktu 3,5 jam. Bila dibandingkan dengan
rangkaian seri dan paralel yaitu rangkaian seri-pararel dalam pengisian battery
memiliki lama waktu pengisian battery lebih cepat daripada rangkaian seri, akan
selama 2,5 jam untuk dapat mengisi penuh battery 6V, 4,2 Ah hingga penuh.
sel surya lebih cepat dalam pengisian battery daripada rangkaian seri-paralel panel
sel surya, dan itu dapat dilihat pada grafik menunjukkan bahwa rangkaian paralel-
56
seri lebih cepat dalam mengisi battery dengan selisih yang waktu yang cukup
Dengan perbandingan dalam pengisian battery pada gambar 4.11 ini dapat
diketahui bahwa dalam penyusunan panel sel surya dalam rangkaian dapat
maksimum yang dapat berpengruh pula dalam pengisian battery. Dapat diketahui
bahwa dalam pengujian pengisian battery, pada battery didalamnya memiliki nilai
resistansi yang tertentu sehingga saat rangkaian panel sel surya yang telah
mana tiap-tiap rangkaian memiliki nilai tegangan dan arus yang berbeda maka
BAB V
5.1 Kesimpulan
berikut :
rangkaian seri, paralel, dan paralel-seri panel sel surya yaitu 1536,47 mW,
pengisiannya yaitu 2,5 jam untuk sepuluh panel sel surya dibandingkan
dengan rangkaian seri, paralel, seri-paralel panel sel surya yaitu 6 jam, 3,5
5.2 Saran
sebagai berikut:
Daftar Pustaka
Lampiran 1
Pengukuran Intensitas Lampu Bohlam 100Watt Dengan Luxmeter
Dioda Test:
Test arus : 1mA±0,6 mA
Ketidakpastian ± (3%+2 digit)
Arus searah 2mA ±(0,8% +2 digit) 1@A
20mA ±(0,8% +2 digit) 10@A
200mA ±(0,8% +2 digit) 100@A
20A ±(1,2% +5 digit) 10mA
Arus AC 2mA ±(1% +5 digit) 1@A
20mA ±(1% +5 digit) 10@A
200mA ±(1% +5 digit) 100@A
20A ±(2% +5 digit) 10mA
Resistansi 200 ohm ±(0,8% +3 digit) 0,1 0hm
2K ±(0,8% +3 digit) 1 0hm
20K ±(0,8% +3 digit) 10 ohm
200K ±(0,8% +3 digit) 100 ohm
2M ±(0,8% +3 digit) 1K
20M ±(1,2% +5digit) 10K
T = 25°C
I = 63,09 watt/m2
Jarak antara lampu dan panel sel surya = 20 cm
Nilai ketidakastian untuk tegangan = ±(0,5% +2 digit)= ± 1mV= ± 0,001V
Nilai ketidakpastian untuk arus = ±(0,8% +2 digit)= ± 10@A= ± 0,01mA
No Tegangan (Volt) Arus (mA) Tegangan (Volt) Arus (mA) Tegangan (Volt) Arus (mA)
1 3.20± 0.02 24.00±0.19 3.20± 0.02 24.00±0.19 3.20± 0.02 24.00±0.19
2 3.10± 0.02 23.00±0.18 3.10± 0.02 23.00±0.18 3.10± 0.02 23.00±0.18
3 3.23± 0.02 23.00±0.18 3.23± 0.02 23.00±0.18 3.23± 0.02 23.00±0.18
4 3.31± 0.02 21.00±0.17 3.31± 0.02 21.00±0.17 3.31± 0.02 21.00±0.17
5 3.44± 0.02 24.00±0.19 3.44± 0.02 24.00±0.19 3.44± 0.02 24.00±0.19
6 3.23± 0.02 23.00±0.18 3.23± 0.02 23.00±0.18 3.23± 0.02 23.00±0.18
7 3.36± 0.02 21.00±0.17 3.36± 0.02 21.00±0.17 3.36± 0.02 21.00±0.17
8 3.13± 0.02 20.00±0.16 3.13± 0.02 20.00±0.16 3.13± 0.02 20.00±0.16
9 3.68± 0.02 23.00±0.18 3.68± 0.02 23.00±0.18 3.68± 0.02 23.00±0.18
10 3.70± 0.02 22.00±0.18 3.70± 0.02 22.00±0.18 3.70± 0.02 22.00±0.18
11 3.78± 0.02 20.00±0.16 3.78± 0.02 20.00±0.16 3.78± 0.02 20.00±0.16
12 3.34± 0.02 23.00±0.18 3.34± 0.02 23.00±0.18 3.34± 0.02 23.00±0.18
13 3.50± 0.02 20.00±0.16 3.50± 0.02 20.00±0.16 3.50± 0.02 20.00±0.16
14 3.57± 0.02 21.00±0.17 3.57± 0.02 21.00±0.17 3.57± 0.02 21.00±0.17
15 3.80± 0.02 19.00±0.15 3.80± 0.02 19.00±0.15 3.80± 0.02 19.00±0.15
No Tegangan (Volt) Arus (mA) Tegangan (Volt) Arus (mA) Tegangan (Volt) Arus (mA)
1 3.20± 0.02 24.00±0.19 3.20± 0.02 24.00±0.19 3.20± 0.02 24.00±0.19
2 3.10± 0.02 23.00±0.18 3.10± 0.02 23.00±0.18 3.10± 0.02 23.00±0.18
60
No Tegangan (Volt) Arus (mA) Tegangan (Volt) Arus (mA) Tegangan (Volt) Arus (mA)
1 3.20± 0.02 24.00±0.19 3.20± 0.02 24.00±0.19 3.20± 0.02 24.00±0.19
2 3.10± 0.02 23.00±0.18 3.10± 0.02 23.00±0.18 3.10± 0.02 23.00±0.18
3 3.23± 0.02 23.00±0.18 3.23± 0.02 23.00±0.18 3.23± 0.02 23.00±0.18
4 3.31± 0.02 21.00±0.17 3.31± 0.02 21.00±0.17 3.31± 0.02 21.00±0.17
5 3.44± 0.02 24.00±0.19 3.44± 0.02 24.00±0.19 3.44± 0.02 24.00±0.19
6 3.23± 0.02 23.00±0.18 3.23± 0.02 23.00±0.18 3.23± 0.02 23.00±0.18
7 3.36± 0.02 21.00±0.17 3.36± 0.02 21.00±0.17 3.36± 0.02 21.00±0.17
8 3.13± 0.02 20.00±0.16 3.13± 0.02 20.00±0.16 3.13± 0.02 20.00±0.16
9 3.68± 0.02 23.00±0.18 3.68± 0.02 23.00±0.18 3.68± 0.02 23.00±0.18
10 3.70± 0.02 22.00±0.18 3.70± 0.02 22.00±0.18 3.70± 0.02 22.00±0.18
11 3.78± 0.02 20.00±0.16 3.78± 0.02 20.00±0.16 3.78± 0.02 20.00±0.16
12 3.34± 0.02 23.00±0.18 3.34± 0.02 23.00±0.18 3.34± 0.02 23.00±0.18
13 3.50± 0.02 20.00±0.16 3.50± 0.02 20.00±0.16 3.50± 0.02 20.00±0.16
14 3.57± 0.02 21.00±0.17 3.57± 0.02 21.00±0.17 3.57± 0.02 21.00±0.17
15 3.80± 0.02 19.00±0.15 3.80± 0.02 19.00±0.15 3.80± 0.02 19.00±0.15
Panel 10
Lampiran 2
Hasil Pengujian Karakteristik Satu Panel dan Rangkaian panel Sel Surya
T = 25°C
I = 63,09 Watt/m2
Jarak antara lampu dan panel sel surya = 20 cm
Sudut :
Sin 900 = 1
Sin 800 = 0.98
62
Dioda Test:
Test arus : 1mA±0,6 mA
Ketidakpastian ± (3%+2 digit)
2 2
V I
P=P +
V I
Karakteristik Panel Sel Surya
Sudut = 800
I MMP xVMMp
= X 100%
( Intensitascahaya)(luasPanel )
I MMP xVMMp
= X 100%
( Intensitas cahaya )(luasPanel )
= 286.96 x10 3 Watt x100% = 17.62%
2 x(63.09Watt / m 2 x sin 80 x 0.126mx0.104m)
I MMP xVMMp
= X 100 %
( Intensitas cahaya )(luasPanel )
= 370.4 x10 3Watt x100%
2 x(63.09Watt / m 2 sin 700 x0.126mx0.104m) + 63.09Watt / m 2 sin 80 0 x0.126mx0.104m
= 15.64%
I MMP xV MMp
= X 100%
( Intensitascahaya)(luasPanel )
= 306.08x10 3Watt x100%
2 x(63.09Watt / m sin 70 x0.126mx0.104m) + 63.09Watt / m2 sin 800 x0.126mx0.104m
2 0
= 12.92 %
I MMP xVMMp
= X 100%
( Intensitascahaya)(luasPanel )
= 230.85 x10 3 watt x100% = 9.74 %
2 x(63.09Watt / m sin 70 x0.126mx0.104m) + 63.09Watt / m 2 sin 80 0 x0.126mx0.104m
2 0
Sudut : 700
I MMP xVMMp
= X 100%
( Intensitascahaya)(luasPanel )
474.83x10 3Watt
= x100% = 15.28 %
63.09 watt / m 2 sin 700 x 4 x0.126mx0.104m
I MMP xVMMp
= X 100%
( Intensitascahaya)(luasPanel )
69
I MMP xVMMp
= X 100%
( Intensitascahaya)(luasPanel )
552.55 x10 3 Watt
= x100% = 17.78 %
63.09 watt / m 2 sin 70 0 x 4 x0.126mx0.104m
I MMP xVMMp
= X 100%
( Intensitascahaya)(luasPanel )
387 x10 3 Watt
= x100% = 12.45%
63.09 watt / m 2 sin 70 0 x 4 x0.126mx0.104m
NO Tegangan (Volt) delta V (V) Arus (mA) delta I (mA) Resisitor (Ohm) delta R(ohm) Daya (mWatt) delta P(mwatt)
1 0.89 0.00 102.30 0.81 5 0.04 91.04 0.86
2 3.16 0.01 101.50 0.81 10 0.08 320.74 3.02
3 5.94 0.03 95.30 0.76 25 0.20 566.08 5.34
4 6.73 0.03 92.00 0.73 50 0.40 619.16 5.84
5 8.35 0.04 81.10 0.64 75 0.60 677.19 6.39
6 8.59 0.04 77.30 0.61 100 0.80 664.00 6.26
7 8.76 0.04 64.10 0.51 120 0.96 561.51 5.30
8 8.80 0.04 52.30 0.41 150 1.20 460.24 4.34
9 8.83 0.04 44.00 0.35 175 1.40 388.52 3.67
10 8.84 0.04 35.30 0.28 200 1.60 312.05 2.94
11 8.89 0.04 30.13 0.24 250 2.00 267.86 2.52
12 8.94 0.04 27.12 0.21 300 2.40 242.45 2.29
13 9.00 0.04 21.12 0.17 400 3.20 190.08 1.79
14 9.10 0.04 10.94 0.09 800 6.40 99.55 0.93
15 9.20 0.04 5.07 0.04 1500 12.00 46.64 0.44
16 9.25 0.04 3.76 0.03 2000 16.00 34.78 0.32
17 9.26 0.04 2.65 0.02 3000 24.00 24.53 0.23
18 9.29 0.04 1.00 0.00 9000 72.00 9.29 0.09
19 9.36 0.04 0 0 ~ ~ 0 0
I MMP xVMMp
= X 100%
( Intensitascahaya)(luasPanel )
= 667.19 x10 3Watt x100%
2 x(63.09Watt / m sin 60 x0.126mx0.104m) + 3(63.09Watt / m 2 sin 700 x0.126mx0.104m)
2 0
= 17.97 %
NO Tegangan (Volt) delta V (V) Arus (mA) delta I (mA) Resisitor (Ohm) delta R(ohm) Daya (mWatt) delta P(mwatt)
1 0.33 0.00 47.40 0.38 5 0.04 15.64 0.14
2 0.83 0.00 46.40 0.37 10 0.08 38.51 0.36
3 2.80 0.01 44.20 0.35 50 0.40 123.76 1.17
72
I MMP xVMMp
= X 100%
( Intensitascahaya)(luasPanel )
= 552.25x10 3Watt X100%
2 x(63.09Watt / m 2 sin 600 x0.126mx0.104m) + 3(63.09Watt / m2 sin 700 x0.126mx0.104m)
= 13.87 %
NO Tegangan (Volt) delta V (V) Arus (mA) delta I (mA) Resisitor (Ohm) delta R(ohm) Daya (mWatt) delta P(mwatt)
1 0.30 0.00 49.44 0.40 2 0.01 14.83 0.14
2 3.12 0.01 48.76 0.39 25 0.20 152.13 1.43
3 6.95 0.03 48.54 0.39 50 0.40 337.35 3.18
4 7.82 0.03 47.95 0.38 100 0.80 374.97 3.53
5 8.85 0.04 46.52 0.37 150 1.20 411.70 3.88
6 9.50 0.04 45.24 0.36 175 1.40 429.78 4.05
7 9.91 0.04 41.85 0.33 200 1.60 414.73 3.91
8 10.90 0.05 39.54 0.31 225 1.80 430.99 4.07
9 13.18 0.07 34.41 0.28 300 2.40 453.52 4.28
10 17.57 0.09 28.39 0.22 500 4.00 498.81 4.70
11 17.98 0.09 25.13 0.20 600 4.80 451.83 4.26
12 18.45 0.09 17.80 0.14 750 6.00 328.41 3.10
13 18.50 0.09 8.54 0.07 1500 12.00 157.99 1.49
14 18.80 0.09 3.45 0.02 4000 32.00 64.86 0.61
15 18.85 0.09 1.52 0.01 10000 80.00 28.65 0.27
16 18.96 0.0948 0.00 0 ~ ~ 0 0
I MMP xVMMp
= X 100%
( Intensitascahaya)(luasPanel )
= 49.81x10 3Watt x100%
2 x(63.09Watt / m sin 60 x 0.126mx0.104m) + 3(63.09Watt / m 2 sin 700 x0.126mx0.104m)
2 0
= 13.23%
73
NO Tegangan (Volt) delta V (V) Arus (mA) delta I (mA) Resisitor (Ohm) delta R(ohm) Daya (mWatt) delta P(mwatt)
1 0.12 0.00 22.14 0.18 2 0.01 2.66 0.02
2 0.24 0.00 22.08 0.18 5 0.04 5.30 0.05
3 0.68 0.00 21.97 0.18 25 0.20 14.93 0.14
4 1.58 0.00 21.05 0.17 50 0.40 33.26 0.31
5 2.67 0.01 20.98 0.17 100 0.80 56.01 0.52
6 4.38 0.02 20.85 0.17 200 1.60 91.32 0.86
7 6.34 0.03 19.80 0.16 300 2.40 125.53 1.18
8 7.63 0.03 19.74 0.16 400 3.20 150.61 1.42
9 9.63 0.04 19.58 0.16 450 3.60 188.56 1.78
10 12.18 0.06 19.35 0.15 500 4.00 235.68 2.22
11 17.38 0.09 19.08 0.15 750 6.00 331.61 3.12
12 21.40 0.10 18.81 0.15 1000 8.00 402.53 3.80
13 25.90 0.12 18.64 0.14 1250 10.00 482.78 4.55
14 29.80 0.14 18.44 0.14 1500 12.00 549.51 5.18
15 32.80 0.16 18.17 0.14 1750 14.00 595.98 5.62
16 44.30 0.22 16.99 0.13 2000 16.00 752.66 7.10
17 46.90 0.23 16.92 0.13 2500 20.00 793.54 7.49
18 49.60 0.24 15.52 0.12 3000 24.00 769.79 7.26
19 50.30 0.25 15.23 0.12 3250 26.00 766.07 7.22
20 52.80 0.26 13.11 0.10 3500 28.00 692.20 6.53
21 54.90 0.27 10.95 0.09 4000 32.00 601.16 5.67
22 55.40 0.28 8.81 0.07 5000 40.00 488.07 4.60
23 56.60 0.28 5.61 0.04 7500 60.00 317.52 3.00
24 57.60 0.29 4.45 0.03 10000 80.00 256.32 2.41
25 58.60 0.29 3.23 0.02 15000 120 189.278 1.79
26 59.30 0.30 2.61 0.02 20000 160 155.0102 1.46
27 59.50 0.30 1.97 0.01 25000 200 117.215 1.10
28 59.70 0.30 1.85 0.01 30000 240 110.445 1.04
29 60.00 0.30 1.35 0.01 35000 280 81 0.80
30 60.20 0.30 0 0 ~ ~ 0 0
NO Tegangan (Volt) delta V (V) Arus (mA) delta I (mA) Resisitor (Ohm) delta R(ohm) Daya (mWatt) delta P(mwatt)
1 0.70 0.00 124.30 0.99 5 0.04 87.01 0.82
2 1.78 0.01 123.00 0.98 10 0.08 218.94 2.07
3 4.20 0.02 113.50 0.90 25 0.20 476.70 4.50
74
I MMP xVMMp
= X 100 %
( Intensitas cahaya )(luasPanel )
748.25 x10 3Watt
= x100%
4 x(63.09Watt / m 2 x0.126mx0.104m) + 2(63.09Watt / m 2 x0.126mx0.104m)
= 16.6 %
NO Tegangan (Volt) delta V (V) Arus (mA) delta I (mA) Resisitor (Ohm) delta R(ohm) Daya (mWatt) delta P(mwatt)
1 0.40 0.00 48.00 0.38 5 0.04 19.20 0.18
2 0.80 0.00 47.30 0.38 10 0.08 37.84 0.36
3 1.80 0.00 46.59 0.37 25 0.20 83.86 0.79
4 2.15 0.01 45.32 0.36 40 0.32 97.43 0.91
5 2.75 0.01 45.02 0.36 50 0.40 123.80 1.17
6 3.85 0.01 43.90 0.35 75 0.60 169.01 1.59
7 6.87 0.03 41.64 0.33 100 0.80 286.07 2.70
8 10.24 0.05 39.82 0.31 150 1.20 407.76 3.84
9 14.40 0.07 37.55 0.30 300 2.40 540.72 5.10
10 16.55 0.08 35.84 0.29 350 2.80 593.15 5.60
11 19.40 0.10 34.68 0.28 400 3.20 672.79 6.34
12 22.25 0.11 32.09 0.26 500 4.00 714.00 6.73
13 23.30 0.11 29.58 0.23 600 4.80 689.21 6.50
14 24.40 0.12 25.46 0.20 750 6.00 621.22 5.86
15 24.65 0.12 23.91 0.19 900 7.20 589.38 5.56
16 24.95 0.12 21.33 0.17 1000 8.00 532.18 5.02
17 25.05 0.12 19.15 0.15 1250 10.00 479.70 4.52
18 25.25 0.12 17.27 0.13 1400 11.20 436.07 4.11
19 25.35 0.12 15.45 0.12 1600 12.80 391.66 3.69
20 25.95 0.13 10.24 0.08 1800 14.40 265.72 2.50
75
I MMP xVMMp
= X 100%
( Intensitas cahaya )(luasPanel )
= 714 x10 3 Watt x100%
4 x(63.09Watt / m 2 x0.126mx 0.104 m) + 2(63.09Watt / m 2 x0.126mx 0.104m)
= 15.84%
I MMP xVMMp
= X 100%
( Intensitascahaya)(luasPanel )
605.72 x10 3 Watt
= x100%
4 x(63.09Watt / m 2 x0.126mx 0.104m) + 2(63.09Watt / m 2 x0.126mx0.104 m)
= 13.34%
NO Tegangan (Volt) delta V (V) Arus (mA) delta I (mA) Resisitor (Ohm) delta R(ohm) Daya (mWatt) delta P(mwatt)
1 0.13 0.00 21.65 0.17 2 0.01 2.94 0.028
2 0.50 0.00 21.57 0.17 10 0.08 10.79 0.10
3 1.84 0.00 21.54 0.17 25 0.20 39.63 0.37
4 5.37 0.02 21.19 0.17 100 0.80 113.79 1.07
5 8.74 0.04 21.16 0.17 200 1.60 184.93 1.74
6 10.33 0.05 21.12 0.17 300 2.40 218.17 2.06
7 15.97 0.08 19.87 0.16 600 4.80 317.32 2.99
8 22.34 0.11 19.66 0.16 800 6.40 439.20 4.14
9 25.88 0.12 19.53 0.16 1000 8.00 505.43 4.77
10 27.99 0.13 19.44 0.16 1250 10.00 544.12 5.13
11 31.24 0.16 19.33 0.15 1500 12.00 603.87 5.70
12 35.53 0.18 19.14 0.15 1750 14.00 680.04 6.41
13 43.85 0.21 19.09 0.15 2000 16.00 837.10 7.90
14 54.52 0.27 18.55 0.14 2250 18.00 1011.34 9.54
15 55.81 0.28 16.23 0.13 2750 22.00 905.80 8.54
16 56.49 0.28 16.01 0.12 3000 24.00 904.40 8.53
17 57.14 0.29 13.62 0.11 3500 28.00 778.24 7.34
18 57.32 0.29 13.18 0.10 4250 34.00 755.48 7.12
19 58.47 0.29 10.97 0.09 4500 36.00 641.41 6.05
20 58.59 0.29 8.62 0.07 5000 40.00 505.04 4.76
21 59.66 0.30 6.14 0.04 6000 48.00 366.31 3.46
22 60.56 0.30 4.27 0.03 12500 100.00 258.59 2.43
23 61.62 0.30 3.16 0.02 15000 120.00 194.71 1.83
24 62.36 0.31 2.56 0.02 20000 160.00 159.64 1.50
25 63.05 0.31 2.16 0.01 25000 200.00 136.19 1.28
26 63.22 0.31 1.65 0.01 30000 240.00 104.31 0.98
27 64.36 0.32 1.55 0.01 35000 280.00 99.76 0.94
28 65.35 0.32 1.54 0.01 40000 320.00 100.63 0.94
29 66.18 0.33 1.19 0.00 45000 360.00 78.75 0.74
30 66.84 0.33 0.00 0 ~ ~ 0 0.00
= 18.6%
NO Tegangan (Volt) delta V (V) Arus (mA) delta I (mA) Resisitor (Ohm) delta R(ohm) Daya (mWatt) delta P(mwatt)
1 0.60 0.00 146.00 1.17 2 0.01 87.60 0.82s
2 4.90 0.02 141.00 1.12 10 0.08 690.90 6.51
3 6.90 0.03 128.20 1.02 25 0.20 884.58 8.34
4 7.60 0.03 117.50 0.94 50 0.40 893.00 8.42
77
I MMP xVMMp
= X 100%
( Intensitascahaya)(luasPanel )
= 893 x10 3Watt x100%
( 2 x (63.09 sin 60 x0.126 x0.104) + 2 x(63.09 sin 70 0 x0.126 x 0.104) + 3 x(63.09 sin 80 0 x0.126 x 0.104))Watt
0
= 16.41%
I MMP xVMMp
= X 100%
( Intensitas cahaya )(luasPanel )
= 754.4 x10 3Watt x100%
(2 x(63.09 sin 60 x0.126x0.104) + 2 x(63.09 sin 700 x0.126x0.104) + 3x(63.09 sin 800 x0.126x0.104))Wat
0
= 13.88 %
delta Daya
NO Tegangan (Volt) delta V (V) Arus (mA) delta I (mA) Resisitor (Ohm) R(ohm) (mWatt) delta P(mwatt)
1 0.15 0.00075 70.53 0.56424 2 0.016 10.5795 0.0998068
2 3.5 0.0175 69.44 0.55552 15 0.12 243.04 2.2928348
3 6.03 0.03015 67.38 0.53904 25 0.2 406.3014 3.8330397
4 7.36 0.0368 64.58 0.51664 50 0.4 475.3088 4.4840543
5 8.61 0.04305 61.24 0.48992 100 0.8 527.2764 4.9743156
6 9.14 0.0457 59.4 0.4752 125 1 542.916 5.1218593
7 11.47 0.05735 53.95 0.4316 150 1.2 618.8065 5.8378088
8 12.72 0.0636 50.4 0.4032 200 1.6 641.088 6.0480121
9 13.21 0.06605 46.23 0.36984 225 1.8 610.6983 5.7613162
10 15.12 0.0756 38.24 0.30592 250 2 578.1888 5.4546222
11 16.29 0.08145 32.84 0.26272 300 2.4 534.9636 5.0468365
12 16.99 0.08495 25.55 0.2044 400 3.2 434.0945 4.0952393
13 17.97 0.08985 21.54 0.17232 500 4 387.0738 3.6516469
14 18.31 0.09155 17.44 0.13952 750 6 319.3264 3.0125192
15 18.43 0.09215 13.43 0.10744 1000 8 247.5149 2.3350509
16 18.63 0.09315 8.34 0.06672 1500 12 155.3742 1.4657973
17 18.66 0.0933 3.4 0.0272 2500 20 63.444 0.5985295
18 18.68 0.0934 1.21 0.00968 10000 80 22.6028 0.2132344
19 18.69 0.09345 0.8 0.0064 20000 160 14.952 0.1410569
20 18.7 0.0935 0 0 ~ #VALUE! 0 0
I MMP xVMMp
= X 100%
( Intensitascahaya)(luasPanel )
= 641.09x10 3 Watt x100%
2 x(63.09 sin 60 x0.126x0.104) + 2 x(63.09 sin 70 0 x0.126x0.104) + 3x(63.09 sin 800 x0.126x0.104))Wa
0
= 11.8 %
= 21.47%
I MMP xVMMp
= X 100%
( Intensitas cahaya )(luasPanel )
= 903.72 x10 3Watt x100%
4 x(63.09Watt / m sin 70 x0.126mx0.104m) + 4 x(63.09Watt / m 2 sin 600 x0.126mx0.104m)
2 0
= 15.62%
30 38.15 0.19075 0 0 ~ ~ ! 0 0
I MMP xVMMp
= X 100%
( Intensitas cahaya )(luasPanel )
= 912.4 x10 3Watt x100%
4 x(63.09Watt / m sin 70 x0.126mx0.104m) + 4 x(63.09Watt / m 2 sin 600 x0.126mx0.104m)
2 0
= 15.77 %
NO Tegangan (Volt) delta V (V) Arus (mA) delta I (mA) Resisitor (Ohm) delta R(ohm) Daya (mWatt) delta P(mwatt)
1 0.84 0.0042 94.5 0.756 5 0.04 79.38 0.7488694
2 2.9 0.0145 93 0.744 10 0.08 269.7 2.5443447
3 4.18 0.0209 89.4 0.7152 25 0.2 373.692 3.5254033
4 5.34 0.0267 87.4 0.6992 50 0.4 466.716 4.4029899
5 7.36 0.0368 85.2 0.6816 75 0.6 627.072 5.9157854
6 8.5 0.0425 84 0.672 100 0.8 714 6.7358625
7 9.1 0.0455 83.7 0.6696 125 1 761.67 7.1855804
8 11.34 0.0567 77 0.616 150 1.2 873.18 8.2375636
9 12.15 0.06075 75.6 0.6048 175 1.4 918.54 8.665489
10 13.79 0.06895 69.7 0.5576 200 1.6 961.163 9.0675936
11 15 0.075 65.5 0.524 225 1.8 982.5 9.2688865
12 15.24 0.0762 59.8 0.4784 250 2 911.352 8.5976776
13 16.27 0.08135 53.2 0.4256 275 2.2 865.564 8.1657144
14 16.5 0.0825 42.8 0.3424 300 2.4 706.2 6.6622775
15 17.28 0.0864 37 0.296 400 3.2 639.36 6.0317102
16 17.75 0.08875 29.3 0.2344 500 4 520.075 4.9063777
17 18.25 0.09125 21.9 0.1752 750 6 399.675 3.7705264
18 18.31 0.09155 15 0.12 1000 8 274.65 2.5910429
19 18.58 0.0929 7.5 0.06 2000 16 139.35 1.3146253
20 18.79 0.09395 1.75 0.014 5000 40 32.8825 0.3102129
21 18.81 0.09405 0 0 ~ #VALUE! 0 #DIV/0!
I MMP xVMMp
= X 100%
( Intensitas cahaya )(luasPanel )
= 982 .5 x10 3 Watt x100%
4 x (63.09Watt / m sin 70 x0.126 mx 0.104 m) + 4 x(63.09Watt / m 2 sin 60 0 x 0.126 mx 0.104 m
2 0
= 16.99%
I MMP xVMMp
= X 100%
( Intensitas cahaya )(luasPanel )
= 905 .85 x10 3Watt x100%
(63 .09 x 0.126 x 0.104 + 4 x (63 .09 sin 80 0 x 0.126 x 0.104 ) + 4 x (63 .09 sin 70 0 x 0.126 x 0.104 ))Watt
= 12.59%
I MMP xV MMp
= X 100%
( Intensitascahaya)(luasPanel )
= 1007.17 x10 3 Watt x100%
(63.09 x0.126 x0.104 + 4 x(63.09 sin 80 0 x0.126 x0.104) + 4 x(63.09 sin 70 0 x0.126 x0.104))Wat
= 14%
= 20.18%
I MMP xVMMp
= X 100%
( Intensitascahaya)(luasPanel )
= 1210 .28 x10 3 watt x100%
( 2 x (63.09 sin 80 x 0.126 x0.104 ) + 4 x(63.09 sin 70 0 x 0.126 x 0.104) + 4 x(63.09 sin 60 0 x0.126 x 0.104))Watt
0
= 15.9 %
I MMP xVMMp
= X 100%
( Intensitascahaya)(luasPanel )
= 1574 .14 x10 3 watt x100%
( 2 x (63.09 sin 80 x 0.126 x0.104 ) + 4 x(63.09 sin 70 0 x 0.126 x 0.104) + 4 x(63.09 sin 60 0 x0.126 x 0.104))Watt
0
= 20.68 %
I MMP xVMMp
= X 100%
( Intensitas cahaya )(luasPanel )
= 1092 .72 x10 3 watt x100%
( 2 x (63.09 sin 80 0 x0.126 x0.104 ) + 4 x (63.09 sin 70 0 x0.126 x0.104) + 4 x(63.09 sin 60 0 x0.126 x0.104))Watt
88
= 14.35%
Rangkaian Seri
Rangkaian Seri Isc (mA) Voc (Volt)
NO Panel Surya VMpp (Volt) IMpp (mA) PMpp (mW)
1 1 panel surya 25 9.56 7.2 21 151.2
2 2 panel surya 24 21.5 16.9 20 338
3 3 panel surya 24 30 24 17.5 420
4 4 panel surya 23 38.5 29.77 15.95 474.8315
5 5 panel surya 22.69 46.3 33.9 17.17 582.063
6 6 panel surya 22.14 60.2 46.9 16.92 793.548
7 7 panel surya 21.65 66.84 54.52 18.55 1011.346
8 8 panel surya 22 76.91 65.12 19.07 1241.8384
9 9 panel surya 21.91 87.24 68.64 17.75 1218.36
10 10 panel surya 20.48 97.9 87.25 17.61 1536.4725
Rangkaian Pararel
Rangkaian Pararel Isc (mA) Voc (Volt)
NO Panel Surya VMpp (Volt) IMpp (mA) PMpp (mW)
1 1 panel surya 25 9.56 7.2 21 151.2
2 2 panel surya 49.8 9.46 6.8 42.2 286.96
3 3 panel surya 67 9.43 8 46.3 370.4
4 4 panel surya 89.5 9.63 7.29 77.5 564.975
5 5 panel surya 102.3 9.36 8.35 81.1 677.185
6 6 panel surya 124.3 9.34 7.3 102.5 748.25
7 7 panel surya 146 8.97 7.6 117.5 893
8 8 panel surya 164.6 8.89 6.8 132.9 903.72
9 9 panel surya 185.6 8.75 7.8 150.9 1177.02
10 10 panel surya 205.8 8.84 7.66 158 1210.28
Rangkaian Seri-pararel
Rangkaian Seri-pararel Isc (mA) Voc (Volt)
NO Panel Surya VMpp (Volt) IMpp (mA) PMpp (mW)
1 3 panel surya 49.5 9.77 8.34 36.7 306.078
2 4 panel surya 48.3 21.55 14.95 36.96 552.552
3 5 panel surya 47.4 19.6 14.67 35.6 522.252
4 6 panel surya 48 26.98 22.25 32.09 714.0025
5 7 panel surya 47.3 26.93 23 32.8 754.4
6 8 panel surya 45.32 38.15 27.05 33.75 912.3985
7 9 panel surya 45 33.95 27.45 33 905.85
8 10 panel surya 40.83 49.23 44.95 35.02 1574.149
Rangkaian Pararel-seri
89
Lampiran 3
Penyimpanan Energi Sel Surya ke Dalam Battery
Lama penyinaran (/jam) tegangan (Volt) Lama penyinaran (/jam) tegangan (Volt)
0 0.33 13 5.6
1 2.51 14 5.65
2 3.18 15 5.7
3 3.8 16 5.72
4 4.07 17 5.75
90
5 4.72 18 5.8
6 5.11 19 5.84
7 5.26 20 5.88
8 5.4 21 5.91
9 5.42 22 5.95
10 5.5 23 5.98
11 5.52 24 6.01
12 5.58
Item T = 25°C
I = 63,09 Watt/m2
VMPP 16.9 Volt
IMPP 20 mA
PMPP 338 mWatt
Lama pengisian Aki 22 jam
Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
0 0.25 12 5.7
1 3.56 13 5.74
2 4.11 14 5.77
3 4.65 15 5.8
4 5.15 16 5.86
5 5.31 17 5.9
6 5.4 18 5.92
7 5.52 19 5.93
8 5.56 20 5.95
9 5.6 21 5.99
10 5.62 22 6.03
11 5.67
Lama penyinaran ( jam) tegangan (Volt) Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
0 0 5.5 5.69
0.5 3.75 6 5.75
1 4.57 6.5 5.8
1.5 4.77 7 5.84
2 5.27 7.5 5.86
2.5 5.42 8 5.89
91
Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
0 0.01 11 5.68
1 3.15 12 5.7
2 4.52 13 5.77
3 4.8 14 5.8
4 5.2 15 5.81
5 5.3 16 5.87
6 5.4 17 5.9
7 5.47 18 5.93
8 5.54 19 5.95
9 5.57 20 6
10 5.62
Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
0 0.35 5.5 5.79
0.5 3.52 6 5.84
1 3.8 6.5 5.85
1.5 4.84 7 5.87
2 5.06 7.5 5.9
2.5 5.46 8 5.93
3 5.52 8.5 5.95
3.5 5.63 9 5.97
4 5.65 9.5 5.99
4.5 5.7 10 6.03
92
5 5.77
Item T = 25°C
I = 63,09 Watt/m2
VMPP 8.34 Volt
IMPP 36.7 mA
PMPP 306.078 mWatt
Lama pengisian Aki 10jam
Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
0 0 5.5 5.58
0.5 2.75 6 5.6
1 3.1 6.5 5.67
1.5 3.25 7 5.73
2 3.43 7.5 5.78
2.5 3.58 8 5.84
3 4.46 8.5 5.88
3.5 5.15 9 5.94
4 5.21 9.5 5.97
4.5 5.3 10 6
5 5.47
Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
0 0.6 5 5.75
0.5 3.2 5.5 5.77
1 3.52 6 5.8
1.5 4.25 6.5 5.83
2 4.88 7 5.85
2.5 5.2 7.5 5.88
3 5.5 8 5.9
3.5 5.62 8.5 5.95
4 5.66 9 6
4.5 5.7
Item T = 25°C
I = 63,09 Watt/m2
VMPP 29.77 Volt
IMPP 15.95 mA
PMPP 474.8315 mWatt
Lama pengisian Aki 18 jam
Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
0 0.18 10 5.7
1 3.97 11 5.75
2 4.2 12 5.8
3 4.95 13 5.83
4 5.31 14 5.89
5 5.47 15 5.95
6 5.5 16 5.97
7 5.56 17 5.99
8 5.6 18 6.04
9 5.67
Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
0 0.18 5 5.85
0.5 3.9 5.5 5.87
1 4.49 6 5.89
1.5 4.87 6.5 5.91
2 5.02 7 5.93
2.5 5.55 7.5 5.95
3 5.64 8 5.97
3.5 5.7 8.5 5.99
4 5.81 9 6.02
4.5 5.83
Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
0 0.06 4.5 5.72
0.5 2.9 5 5.77
1 3.43 5.5 5.8
1.5 3.85 6 5.81
2 4.93 6.5 5.85
2.5 5.46 7 5.88
3 5.5 7.5 5.93
3.5 5.68 8 5.96
4 5.7 8.5 6
Item T = 25°C
I = 63,09 Watt/m2
VMPP 10.75 Volt
IMPP 36 mA
PMPP 387 mWatt
Lama pengisian Aki 9 jam
Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
0 0 5 5.7
0.5 2.92 5.5 5.74
1 3.17 6 5.77
1.5 4.25 6.5 5.8
2 4.58 7 5.84
2.5 5.24 7.5 5.89
3 5.45 8 5.91
3.5 5.58 8.5 5.97
4 5.62 9 6
4.5 5.65
Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
0 0.01 9 5.71
1 4.15 10 5.75
2 4.52 11 5.78
3 5.25 12 5.82
4 5.31 13 5.86
5 5.48 14 5.93
95
6 5.53 15 5.96
7 5.63 16 6
8 5.69
Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
0 0.51 5 5.75
0.5 4.18 5.5 5.81
1 4.83 6 5.85
1.5 4.95 6.5 5.9
2 5.03 7 5.93
2.5 5.16 7.5 5.95
3 5.35 8 5.98
3.5 5.55 8.5 5.99
4 5.67 9 6.01
4.5 5.71
Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
0 0.45 4.5 5.79
0.5 3.56 5 5.85
1 5.15 5.5 5.88
1.5 5.46 6 5.9
2 5.56 6.5 5.93
2.5 5.61 7 5.96
3 5.67 7.5 5.99
3.5 5.73 8 6.02
4 5.77
Item T = 25°C
I = 63,09 Watt/m2
VMPP 17.57 Volt
IMPP 29.39 mA
PMPP 498.8123 mWatt
Lama pengisian Aki 8 jam
Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
0 0.1 4.5 5.75
0.5 5.17 5 5.8
1 5.35 5.5 5.82
1.5 5.48 6 5.86
2 5.57 6.5 5.89
2.5 5.62 7 5.93
3 5.66 7.5 5.98
3.5 5.7 8 6
4 5.72
Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
0 0.35 8 5.73
1 4.46 9 5.8
2 4.69 10 5.82
3 4.92 11 5.87
4 5.27 12 5.9
5 5.54 13 5.95
6 5.6 14 6
7 5.62
Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
0 0.07 4 5.82
0.5 4.73 4.5 5.86
97
1 5.31 5 5.9
1.5 5.48 5.5 5.94
2 5.55 6 5.97
2.5 5.62 6.5 5.99
3 5.73 7 6.03
3.5 5.79
Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
0 0 4 5.7
0.5 4.94 4.5 5.72
1 5.19 5 5.75
1.5 5.32 5.5 5.8
2 5.43 6 5.86
2.5 5.52 6.5 5.94
3 5.62 7 6
3.5 5.65
Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
0 0.25 3.5 5.77
0.5 5.18 4 5.8
1 5.43 4.5 5.84
1.5 5.52 5 5.89
2 5.6 5.5 5.94
2.5 5.71 6 5.99
3 5.75 6.5 6.01
Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
0 0.65 6.5 5.74
0.5 4.65 7 5.76
1 4.92 7.5 5.8
1.5 5.21 8 5.83
2 5.34 8.5 5.87
2.5 5.4 9 5.89
3 5.48 9.5 5.91
3.5 5.52 10 5.93
4 5.58 10.5 5.95
4.5 5.61 11 5.97
5 5.65 11.5 5.99
5.5 5.68 12 6.02
6 5.7
Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
0 0.07 3.5 5.89
0.5 4.76 4 5.9
1 5.61 4.5 5.93
1.5 5.75 5 5.95
2 5.8 5.5 5.97
2.5 5.82 6 6
3 5.86
Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
0 0.18 3.5 5.7
99
Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
0 0.59 3 5.76
0.5 5.19 3.5 5.8
1 5.36 4 5.82
1.5 5.47 4.5 5.88
2 5.62 5 5.93
2.5 5.7 5.5 6
Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
0 0.15 5.5 5.72
0.5 5.16 6 5.78
1 5.31 6.5 5.81
1.5 5.36 7 5.88
2 5.4 7.5 5.9
2.5 5.47 8 5.92
3 5.52 8.5 5.95
3.5 5.55 9 5.97
4 5.59 9.5 5.99
4.5 5.62 10 6.02
5 5.68
100
Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
0 0.45 3 5.88
0.5 4.99 3.5 5.9
1 5.57 4 5.95
1.5 5.68 4.5 5.99
2 5.72 5 6.03
2.5 5.8
Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
0 0.56 3 5.66
0.5 3.69 3.5 5.75
1 5.02 4 5.82
1.5 5.39 4.5 5.89
2 5.53 5 5.96
2.5 5.62 5.5 6
Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
0 0.05 3 5.77
0.5 5.15 3.5 5.8
1 5.31 4 5.89
1.5 5.59 4.5 5.96
2 5.69 5 6
101
2.5 5.71
Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
0 0.35 4.5 5.74
0.5 5.21 5 5.78
1 5.41 5.5 5.8
1.5 5.48 6 5.89
2 5.52 6.5 5.91
2.5 5.57 7 5.95
3 5.61 7.5 5.98
3.5 5.64 8 6.01
4 5.71
Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
0 0.1 2.5 5.89
0.5 5.05 3 5.92
1 5.71 3.5 5.98
1.5 5.8 4 6.03
2 5.85
Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
0 0 2.5 5.74
0.5 3.98 3 5.8
102
Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
0 0.41 2 5.78
0.5 5.36 2.5 5.87
1 5.56 3 5.96
1.5 5.72 3.5 6
Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
0 0.35 3.5 5.8
0.5 5.37 4 5.87
1 5.49 4.5 5.91
1.5 5.62 5 5.95
2 5.67 5.5 5.99
2.5 5.7 6 6.02
3 5.78
Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
0 0.01 2 5.86
0.5 5.21 2.5 5.94
103
1 5.76 3 6
1.5 5.81
Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
0 0.03 2 5.8
0.5 4.49 2.5 5.88
1 5.63 3 5.94
1.5 5.71 3.5 6
Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
0 0 1.5 5.85
0.5 5.45 2 5.92
1 5.8 2.5 6
Waktu Lama penyinaran ( jam) tegangan (Volt) Waktu Lama penyinaran ( jam) tegangan (Volt)
6:00 0 0 12:00 6 5.36
7:00 1 3 13:00 7 5.4
8:00 2 3.5 14:00 8 5.44
9:00 3 4 15:00 9 5.48
10:00 4 4.8 16:00 10 5.52
11:00 5 5.3
Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
6:00 0 0 12:00 6 5.47
7:00 1 3.8 13:00 7 5.57
104
Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
6:00 0 0 11:00 5 5.69
6:30 0.5 4 11:30 5.5 5.75
7:00 1 4.7 12:00 6 5.78
7:30 1.5 4.99 12:30 6.5 5.81
8:00 2 5.4 13:00 7 5.85
8:30 2.5 5.51 13:30 7.5 5.89
9:00 3 5.56 14:00 8 5.9
9:30 3.5 5.59 14:30 8.5 5.95
10:00 4 5.61 15:00 9 6
10:30 4.5 5.65
Waktu Lama penyinaran ( jam) tegangan (Volt) Waktu Lama penyinaran ( jam) tegangan (Volt)
6:00 0 0 11:00 5 5.8
6:30 0.5 3.59 11:30 5.5 5.83
7:00 1 3.99 12:00 6 5.87
7:30 1.5 5.08 12:30 6.5 5.9
8:00 2 5.25 13:00 7 5.93
8:30 2.5 5.5 13:30 7.5 5.96
9:00 3 5.6 14:00 8 5.98
9:30 3.5 5.65 14:30 8.5 5.99
10:00 4 5.7 15:00 9 6.02
10:30 4.5 5.75
Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
6:00 0 0.2 11:30 5.5 5.6
6:30 0.5 3 12:00 6 5.65
7:00 1 3.25 12:30 6.5 5.7
7:30 1.5 3.4 13:00 7 5.78
8:00 2 3.5 13:30 7.5 5.8
8:30 2.5 3.6 14:00 8 5.84
105
Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
6:00 0 0.37 11:00 5 5.75
6:30 0.5 3.5 11:30 5.5 5.78
7:00 1 3.9 12:00 6 5.8
7:30 1.5 4.5 12:30 6.5 5.83
8:00 2 5 13:00 7 5.87
8:30 2.5 5.55 13:30 7.5 5.9
9:00 3 5.6 14:00 8 5.94
9:30 3.5 5.67 14:30 8.5 5.96
10:00 4 5.7 15:00 9 6.01
10:30 4.5 5.71
Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
6:00 0 0 12:00 6 5.59
7:00 1 4 13:00 7 5.65
8:00 2 4.3 14:00 8 5.68
9:00 3 5 15:00 9 5.71
10:00 4 5.48 16:00 10 5.79
11:00 5 5.53
Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
6:00 0 0.4 10:30 4.5 5.9
6:30 0.5 4 11:00 5 5.95
7:00 1 4.5 11:30 5.5 5.96
7:30 1.5 4.9 12:00 6 5.93
8:00 2 5.25 12:30 6.5 5.94
8:30 2.5 5.58 13:00 7 5.95
9:00 3 5.65 13:30 7.5 5.96
9:30 3.5 5.76 14:00 8 5.99
10:00 4 5.85 14:30 8.5 6.04
106
Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
6:00 0 0.25 11:00 5 5.78
6:30 0.5 3 11:30 5.5 5.8
7:00 1 3.5 12:00 6 5.83
7:30 1.5 3.9 12:30 6.5 5.86
8:00 2 5 13:00 7 5.9
8:30 2.5 5.5 13:30 7.5 5.96
9:00 3 5.6 14:00 8 5.98
9:30 3.5 5.7 14:30 8.5 5.99
10:00 4 5.71 15:00 9 6.01
10:30 4.5 5.75
Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
6:00 0 0.5 11:00 5 5.73
6:30 0.5 3 11:30 5.5 5.75
7:00 1 3.5 12:00 6 5.79
7:30 1.5 4.25 12:30 6.5 5.83
8:00 2 4.75 13:00 7 5.88
8:30 2.5 5.45 13:30 7.5 5.9
9:00 3 5.55 14:00 8 5.92
9:30 3.5 5.59 14:30 8.5 5.97
10:00 4 5.68 15:00 9 6.02
10:30 4.5 5.7
Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
6:00 0 0.19 12:00 6 5.65
7:00 1 4.25 13:00 7 5.67
8:00 2 4.75 14:00 8 5.71
9:00 3 5.3 15:00 9 5.77
10:00 4 5.4 16:00 10 5.82
11:00 5 5.5
Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
6:00 0 0 10:30 4.5 5.75
107
Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
6:00 0 0.02 10:00 4 5.79
6:30 0.5 3.48 10:30 4.5 5.78
7:00 1 5.2 11:00 5 5.88
7:30 1.5 5.43 11:30 5.5 5.89
8:00 2 5.63 12:00 6 5.95
8:30 2.5 5.67 12:30 6.5 5.97
9:00 3 5.71 13:00 7 5.98
9:30 3.5 5.76 13:30 7.5 6
Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
6:00 0 0.2 12:00 6 5.6
7:00 1 4.5 13:00 7 5.69
8:00 2 4.78 14:00 8 5.77
9:00 3 5 15:00 9 5.84
10:00 4 5.36 16:00 10 5.89
11:00 5 5.55
Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
6:00 0 0 9:30 3.5 5.9
6:30 0.5 4.75 10:00 4 5.92
7:00 1 5.45 10:30 4.5 5.95
7:30 1.5 5.75 11:00 5 5.96
8:00 2 5.8 11:30 5.5 5.98
8:30 2.5 5.84 12:00 6 6.02
9:00 3 5.87
Waktu Lama penyinaran (/ jam) tegangan (Volt) Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
6:00 0 0.05 9:30 3.5 5.72
6:30 0.5 5 10:00 4 5.73
7:00 1 5.24 10:30 4.5 5.75
7:30 1.5 5.4 11:00 5 5.85
8:00 2 5.5 11:30 5.5 5.93
8:30 2.5 5.6 12:00 6 5.96
9:00 3 5.7 12:30 6.5 6
Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
6:00 0 0.07 9:30 3.5 5.77
6:30 0.5 5.25 10:00 4 5.81
7:00 1 5.47 10:30 4.5 5.85
7:30 1.5 5.55 11:00 5 5.9
8:00 2 5.65 11:30 5.5 5.95
8:30 2.5 5.73 12:00 6 6
9:00 3 5.75
Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
6:00 0 0.17 11:30 5.5 5.77
6:30 0.5 4.75 12:00 6 5.82
7:00 1 5 12:30 6.5 5.86
7:30 1.5 5.3 13:00 7 5.9
8:00 2 5.4 13:30 7.5 5.92
8:30 2.5 5.46 14:00 8 5.94
9:00 3 5.5 14:30 8.5 5.96
9:30 3.5 5.55 15:00 9 5.98
109
Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
8:00 0 0.74 10:30 2.5 5.92
8:30 0.5 5 11:00 3 5.94
9:00 1 5.7 11:30 3.5 5.96
9:30 1.5 5.84 12:00 4 5.98
10:00 2 5.86 12:30 4.5 6.02
Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
8:00 0 0.3 11:30 3.5 5.75
8:30 0.5 3.5 12:00 4 5.76
9:00 1 5.29 12:30 4.5 5.79
9:30 1.5 5.45 13:00 5 5.9
10:00 2 5.65 13:30 5.5 5.96
10:30 2.5 5.67 14:00 6 6
11:00 3 5.72
Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
8:00 0 0.03 11:00 3 5.79
8:30 0.5 5.2 11:30 3.5 5.82
9:00 1 5.4 12:00 4 5.85
9:30 1.5 5.5 12:30 4.5 5.9
10:00 2 5.66 13:00 5 5.95
10:30 2.5 5.75 13:30 5.5 6
Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
8:00 0 0 12:30 4.5 5.65
8:30 0.5 5.25 13:00 5 5.72
9:00 1 5.36 13:30 5.5 5.79
110
Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
8:00 0 0.69 10:30 2.5 5.87
8:30 0.5 5 11:00 3 5.92
9:00 1 5.66 11:30 3.5 5.98
9:30 1.5 5.76 12:00 4 6.04
10:00 2 5.82
Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
8:00 0 0.22 11:00 3 5.66
8:30 0.5 3.78 11:30 3.5 5.71
9:00 1 5.14 12:00 4 5.82
9:30 1.5 5.48 12:30 4.5 5.86
10:00 2 5.59 13:00 5 5.95
10:30 2.5 5.63 13:30 5.5 6
Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
8:00 0 0.09 11:00 3 5.8
8:30 0.5 5.2 11:30 3.5 5.85
9:00 1 5.4 12:00 4 5.92
9:30 1.5 5.6 12:30 4.5 5.97
10:00 2 5.71 13:00 5 6
10:30 2.5 5.74
Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
8:00 0 0.11 11:30 3.5 5.69
111
Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
8:00 0 0.09 10:00 2 5.92
8:30 0.5 5.15 10:30 2.5 5.95
9:00 1 5.8 11:00 3 6
9:30 1.5 5.88
Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
8:00 0 0.4 10:30 2.5 5.75
8:30 0.5 4 11:00 3 5.84
9:00 1 5.25 11:30 3.5 5.98
9:30 1.5 5.58 12:00 4 6.05
10:00 2 5.69
Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
8:00 0 0.08 10:00 2 5.76
8:30 0.5 5.4 10:30 2.5 5.81
9:00 1 5.62 11:00 3 5.94
9:30 1.5 5.74 11:30 3.5 6
Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
8:00 0 0.1 10:30 2.5 5.89
8:30 0.5 5.4 11:00 3 5.9
9:00 1 5.52 11:30 3.5 5.94
9:30 1.5 5.66 12:00 4 5.96
10:00 2 5.73 12:30 4.5 6.01
112
Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
9:00 0 0.02 10:30 1.5 5.94
9:30 0.5 5.25 11:00 2 6
10:00 1 5.82
Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt) Waktu Lama penyinaran (jam) tegangan (Volt)
9:00 0 0.5 10:30 1.5 5.81
9:30 0.5 4.5 11:00 2 5.94
10:00 1 5.75 11:30 2.5 6
Waktu Lama penyinaran (/ jam) tegangan (Volt) Waktu Lama penyinaran (/ jam) tegangan (Volt)
9:00 0 0.35 11:00 2 6.02
9:30 0.5 5.55
10:00 1 5.87
10:30 1.5 5.99