Anda di halaman 1dari 3

Permenkes 75-82

2. Menghubungkan perlengkapan
a. Dalam setiap ruang bedah atau ruang kegiatan medis lain harus ada seperangkat lampu
bedah yang dapat dinyalakan dengan tenaga dari CDPK, misalnya dari baterai serta
waktu pindah beban paling lambat 0,5 detik.
b. Padamnya satu lampu dari seperangkat lampu tidak boleh menghentikan kegiatan
pembedahan.
c. Pada CDPK harus juga terhubung lampu pencahayaan khusus.
d. Perlengkapan medis yang digunakan untuk menjamin kesinambungan fungsi bagian
organ yang penting, harus dapat berjalan normal kembali selambat-lambatnya dalam
waktu 10 detik.

3. Persyaratan umum
a. CDPK harus terjamin kerjanya sekurang-kurangnya selama 3 jam serta dapat secara
otomatis mengambil alih beban.
b. CDPK dalam setiap ruang atau kelompok ruang harus disertai isyarat yang mudah
terlihat.

4. Pembangkit Tenaga Listrik (PTL)


a. Baterai yang diperbolehkan digunakan sebagai CDPK hanya jenis Ni-Cd atau baterai Pb.
Baterai kendaraan bermotor tidak boleh digunakan.
b. Baterai yang telah bekerja selama 3 jam terus menerus dengan beban nominal pada cos ϕ
= 0,8, dapat diisi penuh kembali dalam waktu 6 jam.

F. Menguji instalasi
1. Agar instalasi listrik dapat digunakan dengan baik, instalasi itu perlu diulang uji secara
berkala dan pengguna instalasi harus mempunyai dokumen yang telah diatur.
2. Semua instalasi harus diuji terlebih dahulu, baik resistansinya, sifat konduktornya serta
kemampuan kabel saat diberi beban maksimum.
3. Instalasi listrik harus tetap memenuhi syarat ketentuan meskipun mengalami perubahan
dan penambahan serta gambar instalasi listrik dan diagram PHBK harus diperbaiki jika
terjadi perubahan atau penambahan pada instalasi.

5. Pengujian berkala
1. Haruslah dilakukan pengujian berkala terhadap instalasi yang digunakan kemudian hasil
harus dicatat dalam buku uji.
2. Uji coba CDPK harus dilakukan dengan pembebanan sekurang-kurangnya 50 % daya
nominal
BAB VIII
KETENTUAN UNTUK PROTEKSI DASAR

A. Insulasi dasar bagian aktif


1. Bagian Aktif harus tertutup seluruhnya dengan insulasi yang hanya dapat dilepas
dengan merusaknya.

B. Penghalang atau Selungkup


1. Bagian aktif harus berada di dalam selungkup atau di belakang penghalang yang
memberikan tingkat proteksi
2. Lubang yang terdapat pada instalasi diusahakan agar sekecil mungkin.
3. Penghalang dan selungkup harus terpasang dengan kokoh di tempatnya dan
mempunyai kestabilan dan daya tahan yang memadai untuk mempertahankan tingkat
proteksi
4. Diperlukan label peringatan apabila perangkat dapat menyimpan muatan

BAB IX
PENUTUP

Persyaratan teknis yang lebih spesifik dan atau yang bersifat alternatif serta penyesuaian
persyaratan prasarana instalasi elektikal pada rumah sakit oleh masing-masing daerah
disesuaikan dengan kondisi dan kesiapan kelembagaan di daerah.
Sebagai pedoman/petunjuk kelengkapan dapat digunakan Standar Nasional Indonesia (SNI)
terkait lainnya.

Pasokan daya listrik 16-21

 Uji dan inspeksi operasional


a. Peralatan level 1 harus diinspeksi tiap bulan dan diuji operasi tiap kuartal dengan terbebani
minimum selama 3 menit sesuai dengan yang ditentukan bagi kelasnya yang mana yang lebih
singkat
Termasuk dalam inspeksi peralatan adalah hal-hal berikut:
a. Batere dan peralatan pengisi/ peralatan pengendali harus diperiksa untuk memastikan
kebersihannya dan keadaannya memuaskan dan tidak terdapat kondisi lingkungan yang tidak
biasa atau sebab-sebab lain yang dapat mempengaruhi kinerjanya.
b. Permukaan elektrolit batere harus diperiksa, dan bila diperlukan ditambah seperlunya.
c. Suatu uji pembebanan harus dilakukan dan tegangan keluaran, tegangan batere, dan waktu
pengujian harus dicatat pada waktu pengujian dimulai dan pada waktu selesai untuk tiap set
batere.
d. Nilai beban harus diperiksa untuk memastikan bahwa hal itu masih berada dalam nilai nominal
peralatan.
Lampiran A
(informatif)

 Disetujui
Dalam menentukan penerimaan suatu instalasi, prosedur, peralatan, atau bahan, instansi yang berwenang
dapat mendasarkan pada pemenuhan terhadap standar SNI atau standar lainnya.

 Instansi yang berwenang


Bila keselamatan publik adalah hal utama, pihak yang berwenang dapat berupa departemen atau
perorangan di tingkat pusat, propinsi, atau kota seperti misalnya Kepala Dinas Kebakaran; Kepala Rayon
Dinas Kebakaran; Biro Pencegahan Kebakaran, Kantor Tenaga Kerja, atau Dinas Kesehatan; Dinas Tata
Bangunan, Inspektur Listrik, atau pihak lain yang mempunyai status kewenangan.

 Terdaftar
Beberapa organisasi tidak melihat peralatan sebagai terdaftar bila alat tersebut tidak diberi label.

 Pasokan daya listrik tak terinterupsi (PDTT)


PDTT biasanya memonitor dan mengikuti voltase dan frekuensi sumber normal.

 Seleksi kelas Pasokan Daya Darurat sebaiknya diambil dari catatan umur biaya masa lalu dan
problem penyaluran bahan bakar karena cuaca dan kondisi geografis/lingkungan.
 Yang berwenang, petugas yang terlatih sebaiknya berada dan terbiasa dengan buku manual operasi
dari sakelar pemindah dan sebaiknya mampu untuk menentukan sumber pengganti yang tepat dari
daya sebelum memindahkan secara manual.
 Benda-benda yang digantung seperti pipa, konduit, dakting dan perlengkapan peralatan yang
berkaitan dengan SPDD sebaiknya diikat dalam dua arah untuk menahan ayunan dan gerakan yang
berlebihan di daerah zona gempa bumi.

Anda mungkin juga menyukai