Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kegiatan sehari- hari, uang selalu saja dibutuhkan untuk membeli atau membayar
berbagai keperluan. Dan yang menjadi masalah terkadang kebutuhan yang ingin dibeli
tidak dapat dicukupi dengan uang yang dimilikinya. Kalau sudah demikian, mau tidak
mau kita mengurangi untuk membeli berbagai keperluan yang dianggap tidak penting,
namun untuk keperluan yang sangat penting terpaksa harus dipenuhi dengan berbagai
cara seperti meminjam dari berbagai sumber dana yang ada.
Porum pegadaian sebagai satu- satunya perusahaan diindonesia yang menyelenggarakan
bisnis gadai dan sarana pendanaan alternative telah ada sejak lama dan banyak dikenal
masyarakat Indonesia, terutama dikota kecil. Selama ini pegadaian selalu identik dengan
kesusahan dan kesengsaraan, orang yang dating biasanya berpenampilan lusuh dengan
wajah tertekan, tetapi hal itu kini semua berubah. Porum pegadaian telah berubah diri
dengan membangun citra baru. Cukup membawa agunan, seseorang terbuka peluang
untuk mendapatkan pinjaman sesuai dengan nilai taksiran barang tersebuta. Agunan
dapat berbentuk apa saja asalokan berupa benda bergerak dan bernilai ekonomis.
Disamping itu, pemohon juga perlu menyerahkan surat atau bukti kepemilikan dan
identitas diri, selain itu, kini porum pegadaian banyak menawarkan produk lain selain
hanya gadai tradisional.

1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui apa yang dimaksud pegadaian
dan bagaimana cara menjalankan gadai.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan pegadaian?
2. Apa saja tujuan pegadaian?
3. Apa saja kegiatan dari pegadaian?
4. Bagaimana proses pinjaman atas dasar hukum gadai?
5. Apa saja Manfaat Pegadaian?
6. Apa itu pegadaian syariah?
7. Bagaimana mekanisme syariah?
8. Bagaimana perbedaan pegadaian konvesional dan syariah beserta bank?

1|Pegadaian
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Pegadaian adalah suatu badan atau organisasi yang bergerak dalam bidang
pelayanan jasa peminjaman uang dengan menggadaikan suatu barang sebagai
jaminannya. Nasabah yang ingin mendapatkan uang pinjaman harus menggadaikan
barang sebagai jaminan. Baru kemudian pihak pegadaian memberikan pinjaman uang
sebanding dengan nilai jaminan barangnya. Tiap peminjaman memiliki jangka waktu
berlaku. Nasabah dapat melunasi pinjamannya/menebus barangnya sesuai dengan jumlah
pinjaman sebelum jangka waktu tersebut habis. Jika pinjaman tidak lunas dibayar sampai
jangka waktu habis, maka barangnya akan hangus. Jika sudah hangus, maka barang tidak
bisa ditebus dan akan dilelang oleh pihak pegadaian. Dalam blog archive karangan Indra
(2009).
Pegadaian juga bekerja sama dengan beberapa pihak diluar untuk mempermudah
dalam hal proses transaksi yaitu dengan beberapa toko atau supplier barang dagai seperti
dimaksudkan dalam kitap undang – undang hukum perdata pasal 1150 diatas. Tugas
pokoknya member pinjaman kepada masyarakat atas dasar hukum gadai agar – barang
terkemuka. Dalam hal ini pegadaian melakukan kerja sama untuk mendapatkan informasi
harga barang di pasaran yang nantinya dapat digunakan sebagai acuan pada proses
penaksiran harga barang gadai.
Pengertian gadai dan perusahaan umum pegadaian di Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Gadai
Menurut Kitab Undang – Undang Hukum Perdata pasal 1150, gadai adalah hak
yang diperoleh seorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak.
2. Perusahaan umum penggadaian
Perusahaan umum penggadaian adalah satu –satunya badan usaha di Indonesia
yang secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga
keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana kemasyarakat atas
dasar hukum masyarakat tidak dirugikan kegiatan lembaga keuangan informal
yang cenderung memanfaatkan kebutuhan dana memdesak dari masyarakat.

2.2 Tujuan Pegadaian


Sifat usaha pegadaian pada prinsipnya adalah menyediakan pelayanan bagi
kemanfaatan umum dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip
pengelolaan. Sifat yang lain adalah memberi pinjaman untuk jangka waktu pendek, yaitu
berkisar antara 3 sampai 6 bulan dalam jumblah yang relative kecil. Pinjaman jangka
menengah dan panjang tidak diberikan oleh pegadaian. Oleh karena itu pegadaian
mempunai tujuan sebagai berikut:

2|Pegadaian
1. Turut melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijakan dan program
pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya
melalui penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai.
2. Pencegahan praktik ijon, pegadaian gelap, riba dan pinjaman tidak wajar lainnya.
Agar tercapai apa yang menjadi tujuannya, pegadaian perlu melakukan upaya
strategis, yaitu:
a. Melakukan penelitian melalui lembaga keuangan (formal atau informal)
yang melakukan praktik pelepasan uang, mempunyai tujuan dan misi yang
sama dengan pegadaian. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kelebihan
dan kelemahan lembaga tersebut dalam melakukan operasinya. Cara ini
memang membutuhkan sumber daya dan waktu yang cukup besar dan
lama, namun pemberian cakrawala tentang aktivitas pelepasan uang dan
menjadi dasar pemikiran dalam menyusun strategi selanjutnya.
b. Reorentasi pasar.
Dalam mengembangkan sayap usahanya perlu melakukan reorentasi pasar,
karena pegadaian berkonsentrasi pada daerah perkotaan di jawa. Namun
dalam perwujudannya, tetap berpegang pada perinsip efisien. Artinya,
tidak harus membangun kantor secara fisik, tetapi berkerja sama dengan
perusahaan yang bergerak dibidang gedung perkantoran. Dengan demikian
waktu dan dana yang dibutuhkan untuk merealisasikannya relatif cepat
dan kecil.

2.3 Kegiatan Pengadaian


Kegiatan pegadaian, yaitu sebagai berikut :
1. Penghimpun dana
Dana yang diperlukan oleh perum pegadaian untuk melakukan kegiatan usahanya
berasal dari :
Pinjaman jangka pendek dari perbankan.
Dana jangka pendek sebagian besar adalah dalam bentuk ini (sekitar 80% dari
total dana jangka pendek yang dihimpun).
a. Pinjaman jangka pendek dari pihak lainnya (utang kepada rekan, utang
kepada nasabah, utang pajak, biaya yang masih harus dibayar, pendapatan
diterima dimuka, dan lain – lain).
b. Penerbitan obligasi Sampai dengan tahun 1994, perum pegadaian sudah 2
kali menerbitkan obligasi yang jangka waktunya masing – masing 5 tahun.
Pertama pada tahun 1993 sebesar Rp 25 milyar dan kedua pada tahun
1994 sebesar Rp25 milyar. Sehingga pada tahun 1994 total nilai obligasi
yang diterbitkan sebesar Rp 50 milyar.
c. Modal sendiri
Modal yang dimiliki perum pedagaian terdiri dari :

3|Pegadaian
1) Modal awal, yaitu kekayaan Negara diluar APBN sebesar Rp 205
milyar.
2) Penyertaan modal pemerintah.
3) Laba ditahan, laba ditahan ini merupakan akumulasi sejak
perusahaan pegadaian ini berdiri pada masa Hindia Belanda.
2. Penggunaan dana
Dana yang telah berhasil dihimpun kemudian digunakan untuk mendanai kegiatan
usaha perum pegadaian. Dana tersebut digunakan untuk hal – hal sebagai berikut:
a. Uang kas dan likuid lain
Perum pegadaian memerlukan dana likuid yang siap digunakan untuk
berbagai macam kebutuhan.
b. Pembelian dan pengadaan berbagai macam bentuk aktiva tetap dan
intentaris Aktiva tetap berupa tanah dan bangunan sedangkan inventaris
ini tidak secara langsung dapat menghasilkan penerimaan perum
pegadaian namun sangat penting agar kegiatannya dapat dijalankan
dengan baik.
c. Pendanaan kegiatan operasional Kegiatan operasional perum pegadaian
memerlukan dana yang tidak kecil.
d. Penyaluran dana Penggunaan dana yang utama adalah untuk disalurkan
dalam bentuk pembiayaan atas dasar hukum gadai. Penyuluhan dana ini
diharapkan akan dapat menghasilkan penerimaan dari bunga yang
dibayarkan oleh nasabah. Penerimaan inilah yang merupakan penerimaan
utama bagi perum pegadaian dalam menghasilkan keuntungan.
e. Investasi lain Kelebihan dana atau idle-fund, yang belum diperlukan untuk
mendanai kegiatan operasional maupun belum dapat disalurkan kepada
masyarakat, dapat ditanamkan dalam berbagai macam bentuk investasi
jangka pendek dan menengah.
3. Produk dan jasa perum pegadaian Produk dan jasa yang ditawarkan perum
pegadaian kepada masyarakat meliputi sebagai berikut :
a. Pemberian pinjaman atas dasar hukum gadai
Pemberian pinjaman atas dasar hukum gadai berarti masyarakat pemberian
pinjaman atas dasar penyerahan barang bergerak oleh penerima pinjaman.
b. Penaksiran nilai barang
Jasa ini dapat diberikan oleh perum pegadaian karena usahan ini
mempunyai peralatan penaksir serta petugas yang sudah berpengalaman
dan terlatih dalam menaksir nilai suatu barang yang akan digadaikan. Atas
jasa penaksiran yang diberikan, perum pegadaian memperoleh penerimaan
dari pemilik barang berupa ongkos penaksiran.
c. Penitipan barang

4|Pegadaian
Jasa lain yang ditawarkan oleh perum pegadaian adalah penitipan barang.
Perum pegadaian dapat meyelenggarakan jasa tersebut karena perusahaan
ini mempunyai tempat penyimpanan barang bergerak yang cukup
memadai. Masyarakat menitipkan barang dipegadaian pada dasarnya
karena alasan keamanan penyimpenan, terutama bagi masyarakat yang
akan meninggalkan rumahnya untuk jangka waktu yang lama. Atas jasa
penitipan yang diberikan, perum pegadaian memperoleh penerimaan dari
pemilik barang berupa ongkos penitipan.
d. Jasa lain
Disamping ketiga jasa tersebut, kantor perum pegadaian tertentu juga
menawarkan jasa lain seperti kredit pada pegawai dengan penghasilan
tetap, gold counter atau tempat penjualan emas.
Portal PERUM pegadaian (2005-2009), menjelaskan bahwa produk dan
layanan pegadaian sebagai berikut :
1) Kredit Cepat Aman (KCA) Kredit KCA adalah pinjaman
berdasarkan hukum gadai dengan prosedur pelayanan yang mudah,
aman dan cepat. Dengan usaha ini, Pemerintah melindungi rakyat
kecil yang tidak memiliki akses kedalam perbankan.
2) Kredit Angsuran Sistem Fidusia (KREASI) Membantu
mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengan (UMKM)
serta menyejahterakan masyarakat merupakan suatu misi yang
diemban Pegadaian sebagai sebuah BUMN.
3) Kredit Angsuran Sistem Gadai (KRASIDA) KRASIDA
merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha Mikro dan
Kecil (dalam rangka pengembangan usaha) atas dasar gadai
dengan pengembalian pinjaman dilakukan melalui mekanisme
angsuran.
4) Gadai Syariah (AR-RAHN) RAHN adalah produk jasa gadai yang
berlandaskan pada prinsi-prinsip Syariah, dimana nasabah hanya
akan dipungut biaya administrasi dan Ijaroh (biaya jasa simpan dan
pemeliharaan barang jaminan).
5) Jasa Taksiran Jasa Taksiran adalah suatu layanan kepada
masyarakat yang peduli akan harga atau nilai harta benda miliknya.
6) Jasa Titipan Dalam dunia perbankan, layanan ini dikenal sebagai
safe deposit box. Harta dan surat berharga perlu di jaga
keamanannya agar tidak sampai hilang, rusak atau di salahgunakan
orang lain.
7) KRISTA KRISTA adalah kredit Usaha Rumah Tangga, yang
diberikan kepada Usaha Rumah Tangga untuk pengembangan

5|Pegadaian
usahanya. Salah satu bentuk fasilitas pinjaman yang dapat
diperoleh para Usaha Rumah Tangga adalah kredit KRISTA.
8) AR-RAHN Untuk Usaha Mikro Kecil (ARRUM) Bagi para
pengusaha mikro kecil, kini telah hadir Pembiayaan ARRUM
untuk pengembangan usaha Anda dengan berprinsip syariah.
9) MULIA Mulia (Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi)
adalah penjualan logam Mulia oleh Pegadaian kepada masyarakat
secara tunai, dan agunan dengan jangka waktu Fleksibel. Akad
MULIA adalah persetujuan atau kesepakatan yang dibuat bersama
antara Pegadaian dan Nasabah atas sejumlah pembelian Logam
Mulia disertai keuntungan dan biaya-biaya yang disepakati
10) Kiriman Uang Cara Instan, Cepat, Dan Aman (KUCICA)
KUCICA Adalah suatu produk pengiriman uang dalam dan luar
negeri yang bekerjasama dengan Western Union

2.4 Proses Pinjaman Atas Dasar Hukum Gadai


1. Barang yang dapat digadaikan Pada dasarnya, hamper semua barang bergerak
dapat digadaikan di pegadaian dengan pengecualian untuk barang – barang
tertentu. Barang yang dapat digadaikan meliputi :
a. Barang Perhiasan Perhiasan yang terbuat dari emas, perak, platina, intan,
mutiara, dan batu mulia.
b. Kendaraan Mobil, sepeda motor, sepeda dan lain – lain.
c. Barang elektronik Kemera, refrigerator, freezer, radio, tape recorder, video
player, televise, dan lain – lain.
d. Barang rumah tangga Perlengkapan dapur, perlengkapan makan, dan lain-
lain.
e. Mesin – mesin
f. Tekstil
g. Barang lain yang dianggapbernilai oleh perum pegadaian
2. Barang yang tidak dapat digadaikan meliputi :
a. Binatang ternak Karena memerlukan tempat penyimpanan khusus dan
memerlukan cara pemeliharaan khusus.
b. Hasil bumi Karena mudah busuk atau rusak.
c. Barang dagangan dalam jumblah besar Karena memerlukan tempat
penyimpanan yang sangat besar yang tidak dimiliki oleh pegadaian.
d. Barang yang cepat rusak, busuk, atau susut
e. Barang yang amat kotor f. Kendaraan sangat besar.
f. Barang – barang seni yang sulit ditaksir
g. Barang yang sangat mudah terbakar
h. Senjata api, amunisi, dan mesiu

6|Pegadaian
i. Barang yang disewabelikan
j. Barang milik pemerintah
k. Barang illegal.

Penaksiran Mengingat besarnya jumlah pinjaman sangat tergantung pada nilai barang
yang akan digadaikan, maka barang yang akan diterima dari calon peminjam terlebih
dahulu harus ditaksir nilainya oleh petugas penaksir. Petugas penaksir adalah orang yang
sudah mendapatkan pelatihan khusus dan berpengalaman dalam melakukan penaksiran
barang yang akan digadaikan. Pedoman dasar penaksiran telah ditentukan oleh perum.
Pegadaian agar penaksiran atas suatu barang dapat sesuai dengan nilai yang sebenarnya.
Pedoman penaksiran yang dikelompokan atas dasar jenis barang adalah sebagai berikut :

1. Barang kantong
a. Emas
 Petugas penaksir melihat Harga Pasar Pusat (HPP) dan standar
taksiran logam yang telah ditetapkan oleh kantor pusat. Harga
pedoman untuk keperluan penaksiran ini selalu disesuikan dengan
perkembangan harga yang terjadi.
 Petugas penaksir melakukan pengujian karatase dan berat.
 Petugas penaksir menentukan nilai taksiran.
b. Permata
 Petugas penaksir melihat harga standar taksiran pertama yang telah
ditetapkan oleh kantor pusat. Standar ini selalu disesuaikan dengan
perkembangan pasar permata yang ada.
 Petugas penaksiran melakukan pengujian kualitas dan barat
permata.
 Penaksir menentukan nilai taksiran.
2. Barang gudang
(mobil, mesin, barang elektronik, tekstil, dan lain - lain)
 Petugas penaksir melihat Harga Pasar Setempat (HPS) dari barang. Harga
pedoman untuk keperluan penaksiran ini selalu disesuaikan dengan
perkembangan harga yang terjadi.
 Petugas penaksir menentukan harga taksir Nilai taksir terhadap suatu
objek barang yang akan digadaikan tidak ditentukan sebesar harga pasar,
melainkan setelah dikaitkan dengan presntase tertentu.
 Pemberian pinjaman Nilai taksiran atas barang yang akan digadaikan tidak
sama dengan besarnya pinjaman yang diberikan. Setelah nilai teksir
ditentukan, meka petugas menentukan jumlah uang pinjaman yang dapat
diberikan. Penentuan jumblah uang pinjaman ini juga berdasarkan
persentase tertentu terhadap nilai taksir, dan persentase ini juga telah
ditentukan oleh perum pegadaian berdasarkan golongan yang besarnya

7|Pegadaian
berkisar antara 80 hingga 90%. Pinjaman kemudian digolongkan atas
dasar jumblah untuk menentukan syarat – syarat pinjaman seperti
besarnya sewa modal, jangka waktu pelunasan, jadwal atau waktu
pelelangan. Pemberian uang pinjaman kepada nasabah dilakukan oleh
kasir tanpa ada potongan biaya selain untuk premi asuransi.
 Pelunasan Sesuai dengan syarat yang telah ditenukan pada waktu
pemberian pinjaman, nasabah mempunyai kewajiban melakukan
pelunasan pinjaman yang telah diterima.
 Pelelangan Penjualan barang yang digadaikan melalui suatu pelelangan
akan dilakukan melalui perum pegadaian pada saat yang telah ditentukan
dimuka apabila hal – hal berikut terjadi :
1) Pada saat masa pinjaman habis atau jatuh tempo, nasabah tidak
bisa menebus barang yang digadaikan dan membayar kewajiban
lainnya karena berbagai alasan.
2) Pada saaat masa pinjaman habis atau jatuh tempo, nasabah tidak
memperpanjang batas waktu pinjamannya karena berbagai alasan.

Hasil pelelangan barang yang digadaikan akan digunakan untuk melunasi seluruh
kewajiban nasabah kepada perum pegadaian yang terdiri dari :

1. Pokok pinjaman
2. Sewa modal atau barang
3. Biaya lelang Apabila barang yang digadaikan tidak laku dileleng atau dijual
dengan harga yang lebih rendah dari pada nilai taksir yang telah dilakukan pada
awal pemberian pinjaman kepada nasabah yang bersangkutan, maka barang yang
tidak laku dilelang tersebut dibeli oleh Negara dan kerugian yang timbul
ditanggung oleh perum pegadaian.

2.5 Manfaat Pegadaian


Bagi nasabah Manfaat utama yang diperoleh oleh nasabah yang meminjam dari perum
pegadaian adalah ketersediaan dana dengan prosedur yang relative lebih sederhana dan
dalam waktu yang lebih cepat terutama apabila dibandingkan dengan kredit perbankan.
Maka nasabah juga dapat memperoleh manfaat berupa :
1. Penaksiran nilai suatu barang bergerak dari pihak atau instusi yang telah
berpengalaman dan dapat dipercaya. Penafsiran atas suatu barang antara penjual
dan pembali sering sulit sampai pada suatu kesepakatan yang sama. Untuk
mengatasi perbeedaan persepsi atas nilai suatu barang, kedua belah pihak bisa
menghubungi perum pegadaian sebagai pihak yang netral untuk melakukan
penaksiran atas barang tersebut.
2. Penitipan suatu barang bergerak pada tempat yang aman dan dapat dipercaya.
Nasabah yang akan berpergian, merasa kurang aman menempatkan barang

8|Pegadaian
bergeraknya ditempat sendiri, atau tidak mempunyai sarana penyimpanan suatu
barang bergerak dapat menitipkan barangnya di perum pegadaian.
3. Bagi perum pegadaian Manfaat yang diharapkan dari perum pegadaian sesuai jasa
yang diberikan kepada nasabahnya adalah :
a. Penghasilan yang bersumber dari sewa modal yang dibayarkan oleh
peminjam dana.
b. Penghasilan yang bersumber dari ongkos yang dibayarkan oleh nasabah
memperoleh jasa tertentu dari perum pegadaian.
c. Pelaksanaan dari misi perum pegadaian sebagai suatu Badan Usaha Milik
Negara yang bergerak dalam bidang pembiayaan berupa pemberian
bantuan kepada masyarakat yang memerlukan dana dengan prosedur dan
cara yang relatife sederhana. Berdasarkan peraturan pemerintah No.10
Tahun 1990, laba yang diperoleh oleh perum pegadaian digunakan untuk :
1) Dana pembangunan semesta (55%)
2) Cadangan umum (20%)
3) Cadangan tujuan (5%)
4) Dana sosial (20%)

2.6 Pegadaian Sistem Syariah


1. Pengertian
Gadai dilihat dari sisi fiqih disebut “Ar- Rahn” yaitu suatu akad (perjanjian)
pinjam- meminjam dengan menyerahkan barang milik sebagai tanggungan utang.
Perjanjian Gadai pada prinsipnya diterimah dan diakui dalam Islam, berdasarkan
firman Allah Swt. Dalam transaksi rahn (gadai syariah) dikenal beberapa istilah
yang harus dipahami oleh setiap individu yang melaksanakan transaksi. Rahn
dalam pengertian hukum perdata adalah sama dengan gadai, tetapi dalam
pengertian Syariah (Islam) terdapat hal- hal yang spesifik yang tidak terdapat
pada pengertian gadai , yaitu sebagai berikut.
a. Rahn artinya tetap, kekal, dan jaminan . Menurut beberapa mazhab, rahn
berarti perjanjian penyerahan harta yang oleh pemiliknya dijadikan
jaminan utang yang nantinya dapat dijadikan sebagai pembayar hak
piutang tersebut, baik seluruhnya maupun sebagian.
b. Rahn adalah produk jasa berupa pemberian pinjaman menggunakan
system gadai dengan berlandaskan prinsip- prinsip syariat islam, di mana:
tidak menentukan tarif jasa dari besarnya uang pinjaman.
c. Rahn dalam hokum islam dilakukan secara sukarela atas dasar tolong
menolong dan tidak untuk semata- mata mencari keuntungan.

2. Landasan hukum pegadaian syariah


Sebagai referensi atau landasan hukum pinjam-meminjam dengan jaminan (borg)
adalah firman Allah Swt. Berikut.
‫سفَ ٍر َعلَى ُك ْنت ُ ْم َو ِإ ْن‬ ٌ ‫ضةٌ فَ ِره‬
َ ‫َان كَا ِتبا ت َِجد ُوا َولَ ْم‬ َ ‫َم ْقبُو‬
Apabila kamu dalam perjalanan dan tidak ada orang yang menuliskan utang,
maka hendaklah dengan rungguhan yang diterima ketika itu (Al-Baqarah:283).

9|Pegadaian
Diriwayatkan oleh Ahmad, Bukhari, Nasai, dan Ibnu Majah dari Anas r.a. ia
berkata:“Rasulullah Saw. Merungguhkan baju besi kepada seorang yahudi di
Madinah ketika beliau mengutangkan gandum dari seorang yahudi”.
Dari hadist di atas dapat dipahami bahwa agama islam tidak membeda-bedakan
antara orang muslim dan non-muslim dalam bidang muamalah, maka seorang
muslim tetap wajib membayar utangnya sekalipun kepada non-muslim.
3. Mekanisme Operasional Pegadaian Islam
Dari landasan islam tersebut ,maka mekanisme operasional pegadaian islam
dapat digambarkan sebagai berikut;Melalui akad rahn,nasabah menyerahkan
barang bergerak dan kemudian dan kemudian penggadaian menyimpan dan
merawatnya di tempat yang telah disediahkan oleh penggadaian.Akibat yang
timbul dari proses penyimpanan adalah timbulnya biaya-biaya yang meliputi nilai
investasi tempat penyimpanan,biaya perawatan,dan keseluruhan proses
kegiatannya. Atas dasar ini di benarkan bagi pegadaian mengenakan biaya sewa
kepada nasabah sesuai jumlah yang di sepakati oleh kedua belah pihak.
Penggadaian islam akan memperoleh keuntungan hanya dari beasewa tempat
yang di pungut bukan tambahan berupa bunga atau sewa modal yang di
perhitungkan dari uang pinjaman. Sehingga di sini dapat dikatakan proses pinjam
meminjam uang hanya sebagai “lipstick” yang akan menarik minat konsumen
untuk menyimpan barangnya di pegadaian.
Adapun ketentuan atas persyaratan yang menyertai akad tersebut meliputi :
a. Akad. Akad tidak mengandung syarat fasik /batil seperti murtahin
mensyaratkan barang jaminan dapat di manfaatkan tanpa batas.
b. Marhun Bih ( pinjaman ). Pinjaman merupakan hak yang wajib di
kembalikan kepada murtahin dan bisa di lunasi dengan barang yang di
rahn-kan tersebut. Serta, pinjaman itu jelas dan tertentu.
c. Marhun ( barang yang di rahn kan ). Marhun bisa di jual dan nilainya
seimbang dengan pinjaman, memiliki nilai, jelas ukurannya, milik sah
penuh dari rahin, tidak terkait dengan hak orang lain, dan bisa di serahkan
baik materi maupun manfaatnya.
d. Jumlah maksimum dana rahn dan nilai likuidasi barang yang di rahn kan
serta jangka waktu rahn di tetapkan dalam prosedur.
e. Rahin dibebani jasa manajemen atas barang berupa : biaya asuransi,
penyimpanan,keamanan,dan pengolahan serta administrasi.
f. Untuk dapat memperoleh layanan dari pegadaian, masyarakat hanya
cukup menyerahkan harta geraknya (emas,berlian,kendaraan,dll ) untuk di
titipkan disertai dengan copy tanda pengenal. Kemudian staf penaksir akan
menentukan nilai taksiran barang bergerak tersebut yang akan di jadikan
sebagai patokan perhitungan pengenaan sewa simpanan ( jasa simpanan )
dan pelapon uang pinjaman yang dapat di berikan. Taksiran barang yang
ditentukan berdasarkan nilai instrinsik dan harga pasar yang telah di
tetapkan oleh forum pagadaian. Maksimum uang pinjaman yang dapat di
berikan adalah sebesar 90% dari nilai taksiran barang.
g. Setelah melalui tahapan ini, pegadaian islam dan nasabah melakukan akad
dengan kesepakatan:

10 | P e g a d a i a n
1) Jangka waktu penyimpanan barang dan pinjaman ditetapkan
selama maksimum 4 bulan.
2) Nasabah bersedia membayar jasa simpanan sebesar Rp 90,-(
Sembilan puluh rupiah) dari kelipatan taksiran Rp 10.000,-per
sepuluh hari yang di bayar bersamaan pada saat melunasi
pinjaman.
3) Membayar biaya administrasi yang besarnya ditetapka oleh
pegadaian pada saat pencaiaran uang pinjaman.

2.7 Mekanisme Produk Syariah


Produk gadai ( Ar-Rahn )
Untuk mengajukan permohonan permintaan gadai, calon nasabah harus terlebih dahulu
memenuhi kebutuhan berikut:
a. Membawa fotokopi KTP atau identitas lainnya ( SIM, paspor, dan lain-lain )
b. Mengisi permulir permintaan rahn
c. Menyerahkan barang jaminan ( marhun ) bergerak, seperti:
d. Perhiasan emas, berlian
e. Kendaraan bermotor
f. Barang-barang elektronik
g. Selanjutnya, presedur pemberian pinjaman ( Marhun Bih) dilakukan melalui
tahapan berikut:
1) Nasabah mengisi fermulir permintaan rahn
2) Nasabah menyerahkan formulir permintaan rahn yang dilampiri dengan
fotokopi; idenditas serta barang jaminan ke loket.
3) Petugas pegadaian menaksir ( marhun ) agunan yang diserahkan
4) Besarnya pinjaman / marhun bih adalah sebesar 90% dari taksiran
marhun.
5) Apabila disepakati besarnya pinjaman, nasabah menandatangani akad dan
menerima uang pinjaman.

2.8 Perbedaan Pegadaian Konvensional dengan Pegadaian Syariah serta dengan bank

Pegadaian Konvensional Pegadaian Syariah


Didasarkan pada Peraturan Pemerintah Didasarkan pada Peraturan Pemerintah
Nomor 103 tahun 2000 Nomor 103 tahun 2000 dan Hukum Agama
Islam
Biaya administrasi berdasarkan prosentase Biaya administrasi menurut ketetapan
berdasarkan golongan barang berdasarkan golongan barang
Bila lama pengembalian pinjaman lebih dari Bilamana lama pengembalian pinjaman lebih
perjanjian barang gadai dilelang kepada dari akad, barang gadai nasabah dijual
masyarakat kepada masyarakat
Sewa modal dihitung dengan: Prosentase x Jasa simpanan dihitung dengan: konstanta x
uang pinjaman (UP) taksiran
Maksimal jangka waktu 4 bulan Maksimal jangka waktu 3 bulan
Uang Kelebihan (UK)= hasil lelang- (uang Uang kelebihan (UK) = hasil penjualan -
pinjaman + sewa modal + biaya lelang) (uang pinjaman + jasa penitipan + biaya

11 | P e g a d a i a n
penjualan)
Bila dalam satu tahun uang kelebihan tidak Bila dalam satu tahun uang kelebihan tidak
diambil, uang kelebihan tersebut menjadi diambil, diserahkan kepada Lembaga ZIS
milik pegadaian
1 hari dihitung 15 hari 1hari dihitung 5 hari
Mengenakan bunga (sewa modal) terhadap Tidak mengenakan bunga pada nasabah yang
nasabah uang memperoleh pinjaman mendapatkan pinjaman
Istilah- istilah yang digunakan: Istilah- istilah yang digunakan:
 Gadai  Rahn
 Pegadaian  Murtahin
 Nasabah  Rahin
 Barang Pinjaman  Marhun
 Pinjaman  Marhun Bih

Perbedaan Pegadaian dengan Bank


Pegadaian Bank
Prosedur pemberian dana mudah dan cepat Prosedur sulit dan lama
dan tidak berbelit-belit
Untuk masyarakat yang meminjam dana kecil Hanya peminjam besar dan terpercaya
karena pegadaian merambah ke kalangan
masyarakat atas
Dengan jaminan barang sehari- hari seperti Barang jaminan bernilai tinggi karena
emas dan barang elektronik lainya pinjaman dalam jumlah besar
Bunga rendah dan sesuai dengan kesepakatan Bunga pasar dan berfluktuasi
Bila tidak bisa dibayar, barang yang Bila tidak membayar didatangi debt
digadaikan akan disita untuk dilelang collector, sebelum diusut ke pengadilan

12 | P e g a d a i a n
BAB III

PENUTUP

3.1 Gadai adalah hak yang diperoleh seorang yang mempunyai piutang atas suatu barang
bergerak. Barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh
seorang yang mempunyai utang atau oleh seorang lain atas nama orang yang mempunyai
utang. Perusahaan Umum Pegadaian adalah satu-satunya badan usaha di Indonesia yang
secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa
pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas dasar hukum gadai
seperti dimaksud dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150 di atas . Tugas
Pokoknya adalah memberi pinjaman kepada masyarakat atas dasar hukum gadai agar
masyarakat tidak dirugikan oleh kegiatan lembaga keuangan informal yang cenderung
memanfaatkan kebutuhan dana mendesak dari masyarakat. Hal ini didasari pada fakta
yang terjadi di lapangan bahwa terdapat lembaga keuangan yang seperti lintah darat dan
pengijon yang dengan melambungkan tingkat suku bunga setinggi-tingginya. Kegiatan
usaha Perum Pegadaian dipimpin sebuah dewan direksi yang terdiri dari seorang direktur
utama dan beberapa direktur.

13 | P e g a d a i a n
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir.2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Huda, Nurul dan Heykal Mohamad. 2010. Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan Teoritis dan
Praktis. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Suhendi, Hendi.2008. Fiqh Muamalah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Soemitra, Andri.2009. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana Media Group

Rivai, Adriana Permata Viethzal dan Ferry N. Idroes.2007. Bank and Fincial Institution
Management. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

14 | P e g a d a i a n

Anda mungkin juga menyukai