PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Untuk memecahkan masalah ekonomi yang begitu kompleks, Indonesia memerlukan
penajaman (focusing) strategi pembangunan ekonomi yang diharapkan mampu memberi
solusi atas persoalan yang ada, tanpa menimbulkan persoalan baru. Oleh karena itu, strategi
yang dipilih hendaknya memiliki karakteristik (attributes) sebagai berikut:
Pertama, strategi yang dipilih haruslah memiliki jangkauan kemampuan memecahkan
masalah ekonomi yang luas sedemikian rupa, sehingga sekali strategi yang bersangkutan
diimplementasikan, sebagian besar persoalan ekonomi dapat terselesaikan;
Kedua, strategi yang dipilih untuk diimplementasikan tidak mengharuskan penggunaan
pembiayaan eksternal (pinjaman luar negeri dan impor) yang terlalu besar, sehingga tidak
menambah utang luar negeri yang telah besar saat ini;
Ketiga, strategi yang dipilih hendaknya tidak dimulai dari nol, melainkan dapat
memanfaatkan hasil-hasil pembangunan sebelumnya, sehingga selain tidak menimbulkan
kegamangan di dalam masyarakat, juga hasil-hasil pembangunan sebelumnya tidak menjadi
sia-sia;
Keempat, strategi yang dipilih untuk diimplementasikan mampu membawa perekonomian
Indonesia ke masa depan yang lebih cerah, di mana Indonesia mampu menjadi saling sinergis
(interdepency economy) dengan perekonoian dunia dan bukan perekonomian yang
tergantung (dependency economy) pada negara lain.
Strategi pembangunan sistem agribisnis yang bercirikan yakni berbasis pada
pemberdayagunaan keragaman sumberdaya yang ada di setiap daerah (domestic resources
based), akomodatif terhadap keragaman kualitas sumberdaya manusia yang kita miliki, tidak
mengandalkan impor dan pinjaman luar negeri yang besar, berorientasi ekspor (selain
memanfaatkan pasar domestik), diperkirakan mampu memecahkan sebagian besar
permasalahan perekonomian yang ada. Selain itu, strategi pembangunan sistem agribisnis
yang secara bertahap akan bergerak dari pembangunan yang mengandalkan sumberdaya alam
dan SDM belum terampil (factor driven), kemudian beralih kepada pembangunan agribisnis
yang digerakkan oleh barang-barang modal dan SDM lebih terampil (capital driven) dan
kemudian beralih kepada pembangunan agribisnis yang digerakkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan SDM terampil (innovation-driven), diyakini mampu mengantarkan
perekonomian Indonesia memiliki daya saing dan bersinergis dalam perekonomian dunia.
B. TUJUAN PEMBAHASAN
Untuk mengetahui supestor agribisnis hilir.
BAB II
PEMBAHASAN
Pertanian terbagi 2 :
- Pertanian Lahan Basah atau Sawah
Merupakan usaha tani yang dilaksanakan pada hamparan yang sangat membutuhkan perairan.
Perairan sawah biasanya dilakukan untuk komoditi padi,jagung dan kacang-kacang.
- Perairan Lahan Kering atau Ladang
Adalah pertanian yang tidak membutuhkan pengairan.Komoditas lading biasanya berupa
palawija,umbi-umbian dan holtikultura.
2. Perkebunan
Merupakan usaha tani di lahan kering yang ditanami dengan tanaman industri yang laku di
pasar, seperti : karet, kelapa sawit, tebu, cengkeh , dan lain-lain.
3. Peternakan
Merupakan usaha tani yang dilakukan dengan membudidayakan ternak. Usaha ternak
dibedakan atas:
Peternakan unggas (ayam dan itik)
Peternakan kecil (kambing,domba,kelinci,babi dan lain-lain)
Ternak besar (kerbau,sapi dan kuda)
4. Perikanan
Perikanan adalah semua kegiatan yang terorganisir berhubungan dengan pengelolaan dan
pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi,
pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis
perikanan.
Perikanan tangkap, dapat dibedakan menjadi perikanan perairan (sungai dan danau)
dan perikanan air laut.
Perikanan budidaya, dapat dibedakan dalam perikanan kolam, perikanan rawa,
perikanan empang dan perikanan tambak.
5. Kehutanan
Adalah kegiatan pertanian yang dilakukan untuk mempoduksi atau memamfaatkan hasil
hutan,baik yang timbuh atau hidup secara alami maupun yang telah dibudidayakan Uraian di
atas menunjukkan bahwa kegiatan agribisnis merupakan kegiatan yang berbasis pada
keunggulan sumberdaya alam (on-farm agribusiness) yang terkait erat dengan penerapan
teknologi dan keunggulan sumberdaya manusia bagi perolehan nilai tambah yang lebih besar
BAB III
PENUTUP
Colin Coulson-Thomson. 1999. ‘Public Relations, Pedoman Praktis Untuk PR’ (Terjemahan).
Bumi Aksara, Jakarta.
Onong Uchjana Effendi. 1993. ‘Human Raltions and Public Relations’. Penerbit Mandar
Maju, Bandung.
Saragih, Bungaran. 1998. “Kumpulan Pemikiran Agribisnis: Paradigma Baru Pembangunan
Ekonomi Berbasis Pertanian”. Yayasan Persada Mulia Indonesia.
Soekarno, SD. 1996. ‘Public Relations, Pengertian Fungsi dan Peranannya’. Penerbit CV.
Papiries, Surabaya.
Sudjijono, Budi.2008. Resesi Dunia dan Ekonomi Indonesia.Jakarta: Golden Terayon Press
KATA PENGANTAR
Bissmillahirahmanirahim
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu
Rasa syukur patut kami panjatkan kehadirat ALLAH S.W.T yang telah mengijinkan dan
memberi nikmat kemudahan kepada kami dalam menyusun dan menulis makalah
“SUPESTOR AGRIBISNIS HILIR”
Hal yang paling mendasar yang mendorong kami menyusun makalah ini adalah tugas dari
mata kuliah AGRIBISNIS untuk mencapai nilai yang memenuhi syarat perkuliahan.
Pada kesempatan ini kami semua mengucapkan banyak terimakasih yang tak terhingga atas
bimbingan dosen dan semua pihak sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik
Andai ada kekurangan dalam makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................................ 1
B. Tujuan pembahasan................................................................................... 1
MAKALAH
SUPESTOR AGRIBISNIS HILIR
DISUSUN OLEH :
NAMA : NAWIATI
NIM :
PRODI : AGRIBISNIS
OLEH :
NAMA : NAWIATI
NIM :
PRODI : AGRIBISNIS