Anda di halaman 1dari 3

UROLITHIASIS

ETIOLOGI:
1. Diet  defisiensi vitamin A  deskuamasi epitelium.
2. Mengubah zat terlarut dan koloid kemih  dehidrasi meningkatkan konsentrasi dari cairan
kemih hingga mereka dapat menjadi presipitat. Pengurangan koloid urin, dimana menyerap
zat terlarut atau mukoprotein, dimana kalsium kelat, mungkin hasil pengkristalan dan
pembatuan
3. Penurunan sitrat urin  kadar sitrat pada urin 300-900mg 24h-1 (1,6-4,7 mmol 24h-1)
sebagai asam sitrat,.
4. Infeksi renal  infeksi membantu pembentukan batu urinary. Umumnya saat urin
terinfeksi dengan staphylococcus dan escherrichia coli
5. Inadekuat penyerapan urin dan stasis urinari  batu cenderung terbentuk saat urin tidak
lewat dengan bebas
6. Prolong immobilisasi  immobilisasi karna berbagai macam  batu kalsium fosfat
7. Hiperparatiroid  mengarah ke hiperkalsemi dan hipercalsiuria.
TIPE BATU GINJAL
1. Kalsium oksalat  bentuk irregular, dibungkus dengan proyeksi tajam, biasanya
menyebabkan pendarahan. Permukaan batu berubah warna karna darah, batu monohidrat
dan radiodense
2. Batu fosfat  (kalsium fosfat sering dengan ammonium magnesium fosfat (struvit), halus
dan putih kotor. Biasanya tumbuh di urin alkalin, terutama saat urin mengandung
organisme Proteus. Biasanya besar dan terkumpul di sistem penampung. Mudah dilihat
pada gambar radiografi.
3. Asam urat dan batu urat  keras, halus, sering multiple. Beraneka ragam dari kuning
merah kecoklatan dan kadang beraneka bentuk. Batu asam urat murni itu radiolusen dan
terlihat pada pengeluaran urogram sebagai filling deffectm dimana biasanya terjadi
kesalahan untutk tumor transisional pada saluran urinarius atas. Kehadiran batu asam urat
di konfirmasi dengan CT. kebanyakan mengadnung kalsium, sehingga dapat
memperlihatkan bayangan lemah pada radiografi. Pada anak, campuran ammonium dan
sodium urat dapat ditemukan. Mereka kuning, halus dan rapuh. Mereka radiolusen kecuali
terkontaminasi dengan garam kalsium.
4. Batu sistin  batu yang tidak umum, muncul pada traktur urinarius pada pasien dengan
cacat kongenital yg mengarahkan ke sistinuria. Heksagonal, translusen, Kristal putih dari
sistin hanya muncul pada asam urin. Seringnya multipel dan tumbuh di penampung. Pink
atau kuning saat pertama kali diangkat, berubah warna menjadi kehijauan saat terkena
udara. Gambaran radioopak karna mengandung sulfur dan sangat keras.
5. Batu xanthine  sangat jarang. Halus dan bulat, warna merah bata, lamasi pada seksi
silang.
GEJALA KLINIS
Batu ginjal umum. 50% pasien usia 30-50 tahun. Perbandingan cowo:cewe 4:3.
Gejala macam-macam dan kadang mengaburkan hingga batu ditemukan pada radiografi.
1. Batu tersembunyi  bahkan batu staghorn besar dapat tidak menimbulkan gejala pada
waktu yang lama, selama itu ada destruksi progresif dari parenkim ginjal. Uraemia
mungkin jadi indikasi pertama dari batu bilateral, meski infeksi sekunder biasanya
menunjukan gejala duluan
2. Nyeri  gejala yang mengarah pada 75% orang dengan batu urinary. Nyeri pasti renal
terletak di posterior pada sisi ginjal, pada sisi anterior dari hipokondrika, atau di keduanya.
Dapat memburuk pada saat berjalan, sebagian saat naik tangga. Kolic ureteric  nyeri
yang menyakitkan melewati pinggang ke pangkal paha. Umumnya, tiba-tiba menyebabkan
pasien untuk menggeliut. Nyeri dihasilkan dari atu ginjal jarang lebih dari 8 jam kehadiran
infeksi. Tidak ada pireksia, meski frekuensi nadi meningkat karena nyeri hebat. Kolic
ureter sering disebabkan oleh batu yang memasuki ureter tapi juga terjadi saat saat batu
bersarang di pelviureteric junction. Keparahan kolik tidak berhubungan dengan besar batu.
PEMERIKSAAN ABDOMINAL
Saat kolik ureteric menyerang ada kekakuan dari otot lateral abdominal tapi tidak seperti rectus
abdominis. Perkusi lewat ginjal menyebabkan nyeri seperti ditusuk dan mungkin ada tenderness
saat palpasi dalam yang gentle. Hidronefrosis atau pyonefrosis mengarah ke bengkak yang
terpalpasi pada pinggang jarang ditemukan.
1. Hematuria  kadang menjadi gejala yang mengarah dari sakit batu dan hanya satu-
satunya. Jumlah darah sedikit.
2. Piuria  infeksi biasanya muncul di batu dan sebagian bahata saat ginjal terobstruksi.
Sebagai penyebab penekanan pada alat penampung yang berdilatasi, organisme di injeksi
ke sirkulasi dan perawatan hidup sptikaemia dapat berkembang cepat. Efek mekanikal dari
batu mengiritasi urotelium mungkin menyebabkan piuria bahkan saat ketidak hadiran
infeksi
INVESTIGASI DARI SUSPEK SAKIT BATU URINARI
1. Radiografi  memperlihatkan ginjal, ureter, dan buli. Opasitas yang muncul relative pada
traktus urinarius saat respirasi biasanya batu. Pengapuran nodus mesenterika dan opasitas
antara traktus makan kadang dapat diperlihatkan menjadi anterior dari badan vertebral
dalam radiografi lateral.
Summary box: opasitas pada radiografi plain abdominal yang dapat membingungkan batu
ginjal
- Pengapuran getah bening mesenterika
- Batu empedu atau di appendiks
- Tablet atau badan asing di saluran maka (ex. Siklopenthiazide(navidrex-K))
- Flebolits  kalsifikasi dari dinding vena, terutama di pevis
- Pengerasan ujung dari iga 12
- Pengapuran ginjal pada lesi tbc
- Pengapuran kelenjar adrenal
2. Peningkatan kontras CT  disenangi spiral, menjadi andalan untuk investigasi akus
ureteric kolik
3. Exretion urography  menetapkan kehadiran dan letak anatomis dari batu. Juga
memberika informasi penting tentang fungsi dari ginjal lain
4. Scanning ultrasound  paling banyak digunakan untuk pengobatan dengan extracorporeal
shock wave lithotipsy (ESWL)
PENGOBATAN OPERASI DARI BATU URINARI
1. Majemen konservatif  batu < 0,5cm secara spontan lewat, kecuali terimpaksi. Semua
tindakan pembedahan ada resiko komplikasi dan tindakan tidak penting harus dihindari.
Batu ginjal kecil dapat menyebabkan gejala dengan menyumbat calix atau bertindak
sebagai inti infeksi sekunder. Bagaimanapun, kebanyakan dapat diobservasi sampai
mereka lewat.
2. Pengobatan preop  jika ada infeksi urinary, pemberian antibiotik yang cocok diberikan
dan diteruskan selama dan setelah operasi sesuai standart.
3. Operasi untuk batu  dapat dilakukan dengan teknik akses minimal
METODE MODERN DARI PENGAMBILAN BATU
1. Batu ginjal :
- Nefrolitotomi perkutaneus  melibatkan penempatan dari jarum berlubang ke alat
penmapung ginjal melalui jaringan lunak dari pinggang dan parenkim ginjal. Kawat
dimasukan melalui jarum untuk memandu jalan dari beberapa dilator, dimana
memperbesar traktur ke ginjal sampai cukup besar untuk nefroskop digunakan melihat
batu. Batu kecil  mungkin dapat digenggam dibawah penglihatan dan diambil
keseluruhan. Batu yg lebih besar  dihancurkan dulu dengan ultrasound, laser, atau
pipa electrohidraulik dan dikeluarkan dalam serpihan. Tatget  seluruh bagian jika
memungkinkan dan butuh bbrp waktu jika batu besar. Saat operasi selesai  penyerap
nefrostomi di tinggalkan di dalam, mendekompresi ginjal dan memberikan akses
berulang jika partikel batu tersisa. Kadang tindakan ini digabung dengan ESWL pada
perawatan dari batu kompleks. Inti batu di buang secara perkutaneus dan lebih perifer
dengan ESWL. Komplikasi perkutaneus nefrolitotomi termasuk :
1. Perdarahan dari parenkim ginjal yang ditusuk
2. Perforasi dari kolekting sistem
3. Perforasi dari kolon atau kavitas pleural saat penempatan dari traktus perkutaneus.
2. Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL)  batu urinary ada struktur kristalin.
Dornier Machine ,

Anda mungkin juga menyukai