Anda di halaman 1dari 18

METODE PELAKSANAAN

Nama Pembangunan Rumah Layak Huni Wilayah Kabupaten Aceh


Pekerjaan : Utara 6 (OA)
Kegiatan : Pengembangan Rumah Sehat Sederhana
Tahun
Anggaran : 2017

1. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

A. PEKERJAAN PERSIAPAN , terdiri dari :


Pembersihan Lapangan, Pengukuran dan pemasangan bowplank,
Plat nama Penerima rumah, ADM/dokumentasi.

B. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI, terdiri dari:


Galian tanah pondasi, Pemasangan Pondasi batu gunung/batu kali,
urugan kembali galian pondasi dan urugan tanah bawah lantai.

C. PEKERJAAN BETON BERTULANG, terdiri dari :


Pekerjaan beton bertulang struktural yaitu Sloof, Kolom Teras, Kolom
Praktis, Ring Balok dan top gevel.

D. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLASTERAN Terdiri dari :


Pekerjaan pasangan batu bata dan plesteran.

E. PEKERJAAN LANTAI Terdiri dari :


Pekerjaan pasangan keramik lantai 40x40 Cm, dan pekerjaan lantai
20x20 Cm.

F. PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND terdiri dari :


Pekerjaan pemasangan rangka kuda-kuda baja ringan Zincalum,
Penutup atap dan Rabung Zincalum T = 0.25 mm, lisplank papan 2/20,
rangka plafond dengan multiplek t = 4 mm beserta list plafond.

G. PEKERJAAN KUSEN PINTU, JENDELA DAN KUNCI terdiri dari :


Pekerjaan kosen kayu, pintu, jendela, ventilasi, dan pemasangan
daun pintu dan jendela.

H. PEKERJAAN PENGECATAN terdiri dari :


Pekerjaan pengecatan dinding, kosen, listplank, plafon , dan lain-
lain.

I. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK terdiri dari :


Pekerjaan pemasangan instalasi listrik, saklar, stop kontak dan
pemasangan lampu, pemasangan box panel, dan sebagainya.

J. PEKERJAAN SANITAIR terdiri dari :


Pekerjaan instalasi air bersih, air kotor, kloset, pemipaan ,
Septictank/rembesan dan sebagainya.
2. METODE PELAKSANAAN

A. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Pembersihan Lapangan

Sebelum pekerjaan dimulai, lapangan pekerjaan terlebih dahulu


harus dibersihkan dari segala kotoran / sampah dan akar-akar kayu.

Membuat Direksi keet / Pondasi Kerja untuk tempat menyimpan


bahan-bahan bangunan, tempat para pekerja dan sebagai Kontor
Direksi.

2. Pengukuran dan Pemasangan Bowplank

Menancapkan kayu tegak dan kuat, ukuran tiang kayu minimal 5/7
cm dan papan bouwplank bagian atasnya harus diketam rata dan
bersih.

Peil ketinggian lantai ( + 0,00 ) disesuaikan dengan yang ada dari


permukaan tanah atau jalan yang telah ada / terdekat / sesuai
gambar. Ketinggian lantai bangunan yang akan dibangun harus
sama dengan bangunan yang telah ada.

Semua pengukuran terlebih dahulu harus diketahui dan disaksikan


oleh pihak Direksi.

Pemasangan bouwplank harus dilakukan sebelum pekerjaan tanah


dimulai dan disaksikan oleh pemberi tugas.

3. Plat Nama Penerima Rumah

Memasang pamplet penerima rumah, didepan lokasi yang akan


dikerjakan.

4. ADM / Dokumentasi

Setiap akan dilaksanakannya pengerjaan harus dilakukan


pengambilan dokumentasi dengan tujuan untuk memudahkan
proses ADM berjalan sesuai dengan yang direncanakan, dan
sebagai bukti pelaksanaan pekerjaan, pengambilan dokumentasi
dilakukan pada saat mulai pengerjaan sampai selesainya
pengerjaan

B. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI


1. Galian Tanah pondasi

a. Tanah dimana pondasi akan dipasang harus digali sampai


mencapai tanah keras, atau minimal harus sama seperti pada
gambar bestek.
b. Setiap penggalian tanah untuk pondasi selesai dilaksanakan,
pemborong harus memberitahukan kepada Direksi Konsultan
untuk mendapat persetujuan.
c. Pemborong harus menjaga agar seluruh galian tanah tidak
digenangi air yang timbul dari hujan, parit serta mata air lain.
d. Pemborong harus segera membuang tanah bekas galian yang
tidak diperlukan keluar bangunan.

2. Pekerjaan Pondasi Batu Gunung

2.1. Bahan
a. Batu Gunung
Batu gunung yang dipakai harus bermutu tinggi, kuat, bersih,
bersudut (tidak bulat), tanpa retak-retak, dan tidak ada cacat
mempengaruhi mutunya. Kwalitas yang diperlukan adalah agar
merata dengan kerapatan penuh (padat), dan harus begitu
kuatnya serta ketahanan sehingga bias dipakai untuk setiap
maksud yang ditentukan, batu itu hendaknya mempunyai berat
jenis tidak kurang dari 2,6 %. Batu kali yang dipakai adalah
batu sungai yang dibelah atau batu gunung yang keras. Sama
sekali tidak diizinkan memakai batu sungai dalam bentuk bulat
atau batu endapan dan batu yang digunakan harus disetujui
mengajukan contoh batu kepada Direksi Pengawas.

b. Pasir-pasir pasangan yang dipakai harus berupa pasir keras,


bersih dan sebelum diaduk dengan semen harus dalam
keadaan kering. Pasir yang digunakan harus disetujui Direksi
Pengawas.

c. Semen-semen yang dipakai adalah Portland cement Type I, dan


mendapat persetujuan Direksi Pengawas. Rekanan hanya
diperbolehkan memakai dari satu jenis Pc untuk seluruh
pekerjaan.

d. Air yang dipakai untuk adukan spesie harus air tawar yang
bebas dari larutan-larutan lain, yang membahayakan konstruksi.
Air yang dipergunakan harus mendapat persetujuan Direksi
Pengawas.

2.2. Penyimpanan Bahan

Semua batu untuk pasangan yang ditumpuk ditempat kerja


harus diatur penempatannya sedemikian rupa supaya dapat
mengambilnya dengan mudah waktu pengerjaan, dan ditentukan
oleh Direksi Pengawas.

2.3. Campuran Adukan


Campuran adukan spesie batu gunung atau batu kali adalah 1 Pc : 4
pasir

2.4. Syarat Pengadukan


a. Kalau pengadukan mempergunakan mixer (mesin perncampur)
perencanaanya harus sudah mendapat persetujuan Direksi
Pengawas dan waktu pencampuran setelah semua bahan-bahan
masuk kedalam mixer, minimum 1,5 menit.
b. Mortal yang dicampur hendaknya hanya cukup untuk
pemakaian dalam waktu singkat dan semua material-material
yang tak dipakai sesudah 30 menit dari penambahan air kepada
campuran tersebut harus dibuang.

2.5. Syarat Pemasangan Batu Gunung / Batu Kali

a. Pekerjaan-pekerjaan pasangan hendaknya


diselesaikan sesuai dengan bentuk serta ukuran seperti yang
dicantumkan pada gambar. Apabila setelah pekerjaan pasangan
diselesaikan ternyata tidak sesuai dengan bentuk dan ukuran
yang diperlihatkan dalam gambar, maka pasangan tersebut
harus dibongkar dan diganti oleh rekanan atas biaya sendiri.
b. Jika masalah-masalah lapangan yang tidak sesuai
dengan gambar bestek atau syarat-syarat bestek, maka rekanan
harus melapor terlebih dahulu pada Direksi Pengawas.
c. Variasi (perubahan) dalam pondasi, dapat diterima
atau diperintah oleh Direksi Pengawas jika ternyata keadaan
pada suatu tempat pekerjaan berbeda dengan keadaan yang
diharapkan semula, dan tambahan atau pengurangan biayanya
akan diperhitungkan sebagai pekerjaan tambahan/kurangan.
Perubahan kedalaman atau lebar pondasi tidak diizinkan tanpa
persetujuan Direksi Pengawas.
d. Batu gunung untuk pasangan harus bersih, tanpa
kotoran-kotoran organik atau lain-lainnya dan dipasang setelah
dibersihkan dengan sempurna, seperti yang telah disetujui oleh
Direksi Pengawas.

2.6. Urugan Tanah

Urugan tanah kembali setelah dilakukan pemasangan pondasi


batu kali, urugan dilakukan di pinggir-pinggir lobang yang
timbul.

a. Penggurugan dilakukan sesuai dengan gambar bestek atau


petunjuk.

b. Tanah urugan harus dibasahi dengan air pada saat


dipadatkan.

2.7. Timbunan Tanah


Bahan urugan yang diperlukan harus dari pasir urug atau
tanah pasir yang baik, banyak mengandung butiran-butiran
serta tidak banyak mengandung bahan organik seperti misalnya
akar tumbuh-tumbuhan sampah serta bahan-bahan lainnya.

c. Penggurugan dilakukan sesuai dengan gambar bestek


atau petunjuk.

d. Tanah urugan harus dibasahi dengan air pada saat


dipadatkan.

e. Pemborong harus mengajukan contoh bahan urugan


kepada Direksi/ Konsultan, sebelum dan sesudah diadakan
pengurugan. Pemborong harus memberi tahukan kepada
Direksi / konsultan untuk mendapat persetujuan.

C. PEKERJAAN BETON BERTULANG

1. Lingkup Pekerjaan

a. Beton bertulang dengan perbandingan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr


harus dibuat untuk :
b. Sloof
c. Kolom
d. Balok
e. Kolom-kolom praktis, balok latai
f. Ring balok
g. Tempat-tempat lain yang mempergunakan beton
bertulang sesuai dengan gambar rencana.

2. Bahan/material

 Pasir beton koral harus bermutu baik, tidak mengandung bahan


organik, Lumpur dan sejenisnya. Koral Kerikil yang
dipergunakan mempunyai gradasi 2-3 cm dapat memenuhi
persyaratan PBI – 1971.

 Air yang digunakan untuk adukan mortal dan merawat beton


harus bersih, tawar dan bebas dari bahan kimia yang dapat
mempengaruhi daya rekat semen seperti air asin, asam alkali
atau bahan organik lainnya.

 Tulangan besi beton yang digunakan harus bebas dari minyak,


kotoran, cat karat lepas dan lain-lain yang dapat merusak/
mengurangi kekuatan besi. Untuk kolom Utama menggunakan
tulangan U-24 polos, untuk sloof dan balok digunakan tulangan
Untuk Untuk U-24 polos dan untuk sengkang digunakan Untuk
U-24 polos.

 Besi tulangan yang telah digunakan berulang kali tidak boleh


lagi dipergunakan,
 Diameter besi masing-masing jenis beton bertulang yang
dipergunakan dapat dilihat pada gambar bestek. Diameter besi
tidak berpedoman pada permintaan pembelian/ faktur, tetapi
berdasarkan ukuran lapangan sesuai dengan ukuran besi yang
ada pada gambar rencana.

 Besi beton harus disimpan dengan baik, tidak menyentuh tanah


dan tidak boleh disimpan diudara yang terbuka untuk jangka
waktu lama.

3. Bekesting

 Bekesting/cetakan dibuat dari papan bermutu baik dikelasnya


tebal 2 cm, dengan rangka kayu ukuran 5/5. cetakan harus
dibuat dan disangga sedemikan rupa sehingga dapat meredam
getaran-getaran atau lendutan-lendutan akibat tekanan
adukan beton. Cetakan/bekesting sedemikian rupa sehingga
mempermudah pembongkaran tanpa merusak beton.

 Untuk mempermudah pembongkaran cetakan pada permukaan


cetakan diolesi pelicin beton.

 Khusus untuk cetakan kolom lebih tinggi dari 2 meter dari


dasar kolom harus dilengkapi dengan lubang/jendela untuk
masuknya pengecoran dan tidak dibenarkan pengecoran
dijatuhkan lebih dari ½ meter.

 Pemasangan bekisting harus rapi, cukup kuat dan kaku untuk


menahan getaran dan kejutan gaya yang diterima tanpa
merubah bentuk. Kerapihan dan ketelitian pemasangan
bekisting harus diperhatikan agar setelah bekisting dibongkar
memberikan bidang-bidang yang rata.

 Celah-celah antara papan harus rapat agar pada waktu


pengecoran air tidak merembes keluar. Sebelum pekerjaan
pengecoran dilakukan, bekisting harus dibersihkan dari segala
kotoran.

4. Adukan

 Adukan beton bertulang dengan perbandingan campuran 1 Pc ;


2 Ps : 3 Kr harus digunakan pada pondasi tapak/setempat,
kolom-kolom, sloof, Portal memanjang/ melintang, ringbalk
balok latai dan segala sesuatu yang masuk dalam pekerjaan
beton bertulang.

 Adukan dengan perbandingan 1 Pc; 3 Ps : 6 Kr digunakan


untuk beton tidak bertulang.

5. Pelaksanaan Pekerjaan

 Penyetelan dan pemasangan besi tulangan


Semua tulangan harus dipasang pada posisi yang tepat hingga
tidak dapat berubah dan bergeser pada waktu adukan
digetarkan. Penyetelan besi tulangan harus memperhitungkan
dengan tebal selimut beton terhadap ukuran yang ditentukan
hubungan sloof dengan pondasi stall/pondasi menerus batu
kali serta kolom dengan dinding harus dipasang besi angker
(stick) setiap 75 cm sesuai gambar.

 Pelaksanaan Pengecoran :

a. Sebelum pekerjaan pengecoran dilaksanakan bekisting dicek


terhadap kelurusan, baik arah vertical maupun arah horizontal.

b. waktu pengecoran diselingi dengan pengetukan bekisting


secukupnya agar material mortal dapat padat secara merata.

c. Pekerjaan yang tidak susuai dengan ketentuan ini harus


dibongkar dan diperbaiki atas biaya pemborong.

d. Sebelum pengecoran dilakukan, sisi dalam papan bekisting


harus bebas dari segala macam kotoran harus tersiram denga
air hingga merata.

e. Sebelum melaksanakan pengecoran beton, pemborong harus


memberitahukan terlebih dahulu depada direksi/pengawas
untuk mendapatkan persetujuannya. Jika tidak ada
pemberitahuan, maka pemborong dapat diperintahkan untuk
membongkar dan menyingkirkan beton yang dicor atas biaya
pemborong.

f. Pengecoran harus selesai sebelum adonan mulai mengental,


yang dalam keadaan normal biasanya dalam waktu 30 menit.

g. Tidak dibenarkan melakukan pengecoran pada waktu hujan,


kecuali pemborong dapat mengambil tindakan-tindakan
pencegahan kerusakan yang dapat disetujui oleh direksi/
pengawas.

h. Adukan harus dipadatkan dengan menggunakan vibrator


mekanis dan dilaksanakan pada waktu adukan diisi dalam
mal/bekisting.

i. Untuk mencegah pengeringan beton terlalu cepat harus


diambil tindakan-tindakan sebagai berikut :

 Semua cetakan yang telah diisi adonan beton harus terus


menerus diasahi sampai cetakan/bekesting dibongkar.

 Jika menurut penilaian direksi teknis cetakan beton dapat


dibongkar sebelum umur 14 (empat belas) hari namun
penyiraman dilakukan sampai 14 hari berturut-turut.

Direksi/pengawas mempunyai wewenang untuk menolak


konstruksi beton yang cacat seperti :
- Konstruksi beton yang keropos
- Konstruksi beton tidak sesuai dengan bentuk yang
direncanakan, atau letaknya tidak seperti yang ditunjukkan
dalam gambar.
- Konstruksi beton yang tidak tegak lurus.
- Konstruksi beton yang berisikan klayu atau benda-benda lain
yang dapat memperlemah konstruksi.

D. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLASTERAN

1. Lingkup Pekerjaan

DETAIL KONSTRUKSI BAHAN


1. Alas Pondasi Pasir pasang
2. Dasar pondasi Pas. Batu kosong
3. Pondasi batu gunung / Pas. Batu dgn campuran 1 Pc :
kali 4 Ps
4. Dinding bangunan Pas. Batu bata 1 batu, ½ batu
5. Permukaan dinding dengan spesi campuran 1 : 2
bangunan dan 4 ( tasram )
Dinding biasa Plesteran dengan campuran 1
Pc : 4 Ps
1 Pc : 2 Ps
Kolom, balok yang nampak

a. Pasangan bata adukan 1 Pc : 4 Ps dipasang pada dinding


bangunan tolak angin dan dinding penutup di tas ring balok.

b. Adukan yang dipergunakan adalah 1 Pc : 4 Ps.

c. Batu bata yang dipergunakan batu bata biasa dengan


ukuran 5,5 x 11 x 22 cm, kualitas baik. Bata harus kuat,
tidak mudah pecah, mempuyai ukuran yang seragam, dengan
pembakaran yang baik tidak cacat. Sebelum didatangkan ke
lapanagan pekerjaan, kontraktor harus memberikan contoh
untuk mendapatkan persetujuan Direksi.

2. Pemasangan dan Cara Kerja

a. Adukan harus diadukan dengan mesin pengaduk


(Molen atau manual).

b. Pasangan harus tegak lurus, waterpass dalam satu


garis dan berjarak sama dengan tebal spesi 1-2 cm.
Pasangan batu bata harus dibersihkan terlebih dahulu dari
kotoran yang melekat, baru kemudian dilaksanakan pekerjaan
pemasangan dengan spesifikasi campuran 1 Pc ; 4 Ps. Bentuk
dan ukuran spesifikasi batu bata harus benar benar terisi
dengan spesifikasi campuran semen dengan pasir pasang. Jadi
tidak dibenarkan ada celah atau ruang kosong diantara dua sisi
batu bata

3. Pekerjaan Plasteran
a. Pekerjaan plasteran mengikuti semua pekerjaan plasteran baik
di luar maupun di dalam bangunan sesuai dengan gambar
rencana dengan lingkup pekerjaan sebagai berikut :
- Plasteran
adukan 1 Pc : 2 Ps, dipergunakan pada dinding
trasram serta pada permukaan pasangan batu trasram
lainnya.
- Plasteran
adukan 1 Pc : 4 Ps, dipergunakan pada kolom praktis
dan ring balok yang terlihat, dinding beton, serta
seluruh beton yang terlihat lainnya, kecuali ditentukan
lain pada gambar rencana.

b. Bahan semen, pasir dan air yang dipergunakan sama sepeti


yang dipersyaratkan pada pekerjaan beton, khusus untuk pasir
harus diayak.

4. Pemasangan dan Cara Kerja

a. Ketebalan Plasteran untuk seluruh konstruksi minimal 10 mm,


termasuk lapisan acuan kecuali ditentukan lain dalam gambar
rencana.

b. Seluruh pekerjaan yang tertanam di dinding/beton telah


selesai seluruhnya dan mendapat persetujuan Direksi untuk
memulai pekerjaan.

c. Seluruh permukaan dinding dan beton yang akan diplaster


harus bersih dan tidak mengandung minyak, dan sebelum
diplaster harus disiram dan dibasahi dengan air hingga jenuh.

d. Untuk memperoleh permukaan yang sempurna bidang


plasteran dibagi-bagi dengan kepala plasteran yang dipasang
klos sementara dari kayu.

e. Seluruh pekerjaan plasteran harus rata tidak bergelombang,


lurus dan siku.

f. Setelah pekerjaan selesai dari proses pengerasan awal sampai


permukaan plasteran mengering harus dirawat dengan
penyiraman air.

g. Plasteran yang tidak sempurna misalnya bergelombang retak-


retak, tidak tegak lurus dan hal lain yang tidak indah terlihat,
tidak sesuai dengan estetika arsitektural harus diperbaiki
sesuai dengan perintah Direksi.

E. PEKERJAAN PLANTAI

1. Lingkup Pekerjaan
 Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah : Seluruh lantai
bangunan
 Permukaan lantai Beton tumbuk diplester halus. (disesuaikan
dengan gambar dan daftar kwantitas)
 Permukaan Lantai dipasang keramik ukuran 40 x 40 cm, lantai
dan ukuran 20 x 20 cm (disesuaikan dengan gambar dan
daftar kwantitas)
 Warna keramik untuk lantai adalah disesuaikan dengan ukuran
40 x 40 cm.

2. Adukan
 Adukan dengan perbandingan 1 Pc ; 4 Ps : 5 Kr dipakai untuk
pemasangan lantai rabat beton tumbuk dengan ketebalan
maksimal 4 cm.

 Adukan dengan perbandingan 1 Pc ; 4 Ps : 5 Kr dipakai untuk


pemasangan lantai keramik dengan ketebalan maksimal 4 cm.

3. Pelaksanaan Pekerjaan

 Pemasangan lantai rabat beton di atas pasir urug padat


setebal 15 cm terlebih dahulu dilapisi mortar setebal maksimal
5 cm dimana sebelumnya diteliti kebenaran pemadatan tanah
urug dan pasir urug di bawahnya serta ketepatan peil yang
ditentukan.

 Pemasangan lantai keramik terlebih dahulu dilapisi mortar


setebal maksimal 4 cm dimana sebelumnya diteliti kebenaran
pemadatan tanah urug dan pasir urug di bawahnya serta
ketepatan peil yang ditentukan.

 Pekerjaan lantai yang tidak lurus water pass, siarnya tidak


lurus, berombak, naik turun diperbaiki atas biaya pemborong.
Lantai yang sudah dipasang harus di pel dan bersihkan.

 Lantai keramik yang akan dipasang harus dipersiapkan terlebih


dahulu dengan teliti, ketinggian peil harus benar-benar
waterpass sesuai ukuran dalam gambar bestek.

F. PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND

Secara umum pekerjaan ini bahan untuk pekerjaan atap


meliputi pengadaan tenaga kerja, peralatan dan bahan-bahan,
lengkap terpasang sampai berfungsi sesuai dengan gambar
rencana / detail serta memenuhi syarat-syarat dalam buku ini dan
mendapat persetujuan Direksi.

1. Lingkup Pekerjaan

a. Kuda – kuda, gording pada gedung dipergunakan Rangka Baja


ringan buatan pabrik yang telah memiliki standar dan Baja WF
Buatan pabrik. Memasang kuda – kuda disesuai dengan bestek
dan gambar rencana.

b. Memasang atap seng Genteng 0,30 mm unutk bangunan dan


Seng BJLS 0.30 Cat Pabrik untuk Kandang . Rabung Genteng
0,35 mm untuk Bangunan dan Rabung Seng BJLS 0.30 cat
Pabrik untuak kandang.

c. Memasang lisplank ukuran 2/25 cm (Papan Kls II)

d. Kayu-kayu penggantung plafon berkualitas baik dan kering,


halus dan tidak cacat/ retak-retak. Kayu untuk lagur-lagur
induk yang menempel pada dinding berukuran 5/10 cm, untul
lagur induk ukuran 5/7 dan lagur anak ukuran 5/5 cm.

e. Langit-langit ruangan dipasang plapon triplek tebal 4 mm, dan


pada bagian tepi dipasang lis profil 1/2 sesuai dengan gambar
rencana.

f. Pada tritisan dipasang plapon papan rider dari kayu meuranti,


dan pada bagian tepi dipasang lis profil 1/2 sesuai dengan
gambar rencana.

2. Syarat-syarat Umum dan Peraturan

a. Syarat-syarat umum Dokumen Tender menjadi bagian yang


tidak terpisah dari bagian ini.
b. Persyaratan-persyaratan konstruksi Baja dan istilah-istilah
teknik menjadi satu kesatuan dalam bagian ini.
c. Kecuali tercantum lain dalam spesifikasi ini, semua pekerjaan
bahan / Baja harus sesuai dengan standar di bawah ini :
- Peraturan Muatan Indonesia ( PMI )
- Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (UBBI ).
- Peraturan Konstruksi Baja Indonesia.
- Standar Industri Indonesia ( SII ).

3. Bahan-bahan

Semua bahan / material harus baru sesuai dengan spesifikasi


di bawah ini, kecuali tercantum lain dalam gambar rencana.
Seluruh jenis bahan sebelum didatangkan ke lapangan, harus
diberikan contoh terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan
Direksi.

a. Rangka Baja Ringan dan Rangka Baja WF Yang digunakan


harus memenuhi standar.
- Kwalitas baik , kokoh, kuat dan utuh.
- Ukuran sesuai dengan konstruksi rencana baja
- Baja untuk kuda – kuda, gording harus dibor sesuai
dengan rangkaiannya dan untuk lisplank harus dimeni,
harus kering, lurus tidak bermata dan tidak pecah-
pecah.
- Ukuran baja disesuaikan dengan ukuran yang
direncanakan dalam gambar bestek.
b. Kayu
- Ukuran kayu harus sesuai dengan gambar detail dan
merupakan ukuran bersih (ukuran jadi ).
- Kayu / papan harus kering, lurus tidak bermata dan
memenuhi syarat-syarat yang dicantumkan dalam
PKKI.

c. Triplek 4 mm
- Mutu terbaik, tidak ada cacat dengan ukuran ketebalan
4 mm untuk triplek
- Ketebalan disesuaikan dengan gambar detail.

d. Cat
- Atap dan Rabung Seng Genteng 0,30 mm dan o.35 mm
untuk Banguanan dan Atap dan Rabung seng BJLS 0.30
Cat Pabrik
- Bahan penutup atap dan perabung atap adalah seng
Genteng 0,30 atau BJLS 0.30 Cat Pabrik untuk Kandang
Isolasi
- Seng harus mempuyai permukaan yang utuh.
- Kerapatan pada pemasangan baik.
- Warna harus sama, untuk ini ditentukan kemudian oleh
Direksi.

4. Cara Pelaksanaan
a. Pekerjaan Baja
 Pabrikasi :
Sebelum pabrikasi, kontraktor harus melapor
kepada Direksi Lapangan untuk diperiksa di lapangan
apakah gambar tulangan sesuai dengan ukuran yang
tentukan di gambar. Pabrikasi harus secara jelas
menyatakan hal-hal sebagai berikut di bawah :
- Semua dimensi lay out dalam sistematik.
- Unit ukuran yang dipakai untuk bentuk struktur dan
berat per/unit.
- Dimensi bagian-bagian konstruksi, berat dan detail
konstruksi. Semua pengertian dan perubahan-
perubahan detail hanya dilakukan seizin Direksi
Lapangan.

b. Pemasangan
 Pemasangan bagian-bagian konstruksi harus sesuai
dengan gambar rencana dan petunjuk pemasangan.
 Selama pelaksanaan pemasangan, kayu-kayu konstruksi
tidak berhubungan langsung dengan tanah.
 Jika terjadi kerusakan, seperti bengkok, bagian yang di
atas putus dan kesalahan teknis, maka konstruksi
segera diperbaiki sesuai dengan gambar.
 Pemasangan bagian-bagian konstruksi harus lurus,
kokoh dan bebas dari puntiran-puntiran, bengkokan-
bengkokan dan sambungan-sambungan yang
menganga.

5. Pemasangan Atap
Cara pemasangan seng untuk pekerjaan atap ini
diserahkan kepada pemborong dengan mendapat
persetujuan dari Direksi. Pemasangan atap seng harus lurus,
rapat dan rapi.

6. Pekerjaan Plafon
Penggantung dan angkur-angkur baut untuk plafon harus
ditanamkan kuat kedalam plat / balok-balok beton maupun
dinding.

Rangka utama digantung terhadap beton dengan penggantung-


penggantung besi beton diameter 6 mm yang dipaku ( faastining
sistem ) dengan paku angker ramset / hilti, ukuran diameter 1/2
‘’, setiap maksimum 2 M2 bidang langit-langit.

Bidang permukaan rangka harus rata, lurus, waterpase dan tidak


ada bagian-bagian yang bergelombang.

Pemasangan plafon harus dipasang sesuai dengan pola yang


tertera dalam gambar. Tepi-tepinya harus lurus satu sama lain
dan rata.

G. PEKERJAAN KUSEN PINTU, JENDELA DAN KUNCI

1. Lingkup Pekerjaan

------------------------------------------------------------------------
------------------------
Detail Konstruksi
Bahan
------------------------------------------------------------------------
------------------------
- Kosen pintu / jendela - Kayu Kls II
- Daun pintu masuk - Kayu Kls II
- Ventilasi kotak kaca - Kaca polos 5
mm
- Jendela kaca polos (tingkap) - Kaca polos 5mm

- Listplank - Papan kayu


- Jalusi - Kayu Kls II
---------------------------------------------------------------------------
-----------------------

1. Pintu papan panel, menggunakan papan Meranti Batu


kwalitas baik, dipasang pada tempat sesuai dengan gambar
rencana.
2. Ventilasi kaca ambang kayu, dengan ambang serta jalusi
dari kayu Meranti Batu kwalitas baik, dipasang pada
tempat sesuai dengan gambar rencana.

3. Syarat-syarat

a. Dimensi daun pintu harus sesuai dengan gambar-gambar


rencana.
b. Buatkan shop drawing (gambar kerja lapangan).

4. Bahan-bahan

a. Kayu
- Ukuran kayu harus sesuai dengan gambar detail dan
merupakan ukuran bersih (ukuran jadi ).
- Kayu / papan harus kering, lurus tidak bermata dan
memenuhi syarat-syarat yang dicantumkan dalam
PKKI.

b. Kaca
- Kaca harus bermutu baik, tidak retak dan
sempurna datar.
- Ketebalan kaca 5 mm untuk jendela.
- Pemasangan kaca harus masuk dalam rangkanya,
setiap pemasangan kaca harus diberi list, didempul
dan dirapikan dan tidak menimbulkan bunyi bila
ditiup angin.

- Kaca yang telah dipasang harus bersih dan dilap,


yang retak / tergores harus diganti.

5. Tata Cara Kerja

a. Pekerjaan kayu
Perikasa semua pekerjaan yang berhubungan dengan
permukaan setempat sebelum dilanjutkan dengan
pekerjaan kayu.

b. Setiap perbaikan, perubahan dan penggantian


pekerjaan kayu yang disebabkan kurang baiknya
pekerjaan tanpa penambahan biaya. Semua pekerjaan
ini harus dikerjakan serapi mungkin.

c. Semua kayu yang dipakai tidak boleh bahan bekas dan


tidak boleh dimenie / diresidu terlebih dahulu sebelum
di periksa oleh konsultan pengawas.

d. Daun-daun dibuat dengan rangka kayu Meranti Batu,


daun pintu kamar mandi dilapisi Alumunium pada
bagian dalam ruangan.
e. Pada setiap pintu dipasang 3 buah engsel dan pada
jendela 2 buah engsel.

H. PEKERJAAN PENGECATAN

1. Lingkup Pekerjaan

Secara umum pekerjaan ini meliputi pengadaan


pekerjaan. Peralatan dan bahan-bahan sehubungan
dengan pengecatan sesuai dengan spesifikasi.
Pekerjaan pengecatan terdiri dari :

a. Pengecatan dinding / beton : plamur dan cat


tembok 3 kali (minimal).

b. Pengecatan plafon triplek 4 mm: plamur dan cat


tembok 3 kali (minimal).

c. Pengecatan kayu kosen, pintu, jendela, lisplank,


ventilasi, lis profil dan lain-lain : meni kayu, dempul
dan cat kayu 3 kali (minimal).

2. Syarat-syarat

Pemborong harus memberikan jaminan tertulis


kepada pemilik bahwa semua pekerjaan cat sesuai
dengan spesifikasi, tidak menggelembung, tidak
mengelupas dan cacat -cacat lain selama 2 tahun
sesudah penyerahan terakhir.

3. Bahan-bahan
Pengecatan dinding tembok / beton bagian dalam /
luar, dan plafon menggunakan cat tembok setara
produk ICI/ Setara. Sedangkan untuk pengecatan
kosen, pintu, jendela, ventilasi, lis profil, dan
permukaan kayu lainnya menggunakan cat Minyak
merk Kuda Terbang atau setara.

a. Cat harus dalam bungkus asli dan utuh. Pada lebel


tersebut ada keterangan-keterangan tentang
nama pabrik, susunan kimia dan aturan pakai.
b. Pengujian :
Contoh cat diambil secara priodik dari kaleng
yang dibuka di lapangan dan
dicocokkan/disesuaikan dengan cat yang belum
dibuka apakah sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan.

4. Tata Cara Kerja

a. Pemborong bertanggung jawab atas


kesempurnaan hasil pekerjaan, pemborong harus
mengerjakan pengecatan sedemikian rupa
sehingga hasilnya baik dan sempurna, walaupun
pemborong harus mengecat lebih dari dua kali
untuk lapisan akhirnya tanpa adanya biaya
tambahan.
b. Periksa semua pekerjaan yang mendahului
pengecatan apakah sudah selesai semua. Jangan
memulai mengecat bila keadaan masih kotor dan
pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan belum
selesai.
c. Semua cara-cara pengecatan harus sesuai dengan
petunjuk pabrik, terutama mengenai urutan
pengecatan.

I. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

1. Lingkup Pekerjaan

-----------------------------------------------------------------------------
---------------------
Detail Konstruksi Bahan
-----------------------------------------------------------------------------
---------------------
- Saklar - Mutu Baik
- Stop Kontak
- Mutu Baik
- Lampu ruangan -
Lampu HE 18 watt
Merk Philips
- Lampu selasar
- Lampu HE 11
watt Merk Philips
-----------------------------------------------------------------------------
---------------------

2. Mutu Bahan

a. Lampu
Lampu untuk kandang digunakan lampu HE 18 watt. Dan
untuk Km/Wc lampu HE 11 Watt

b. Stop Kontak
Stop kontak digunakan dari type terbenam dengan luas
persegi warna putih dipasang 1,50 meter di atas lantai.

c. Saklar
Type saklar dipasang 1,50 meter di atas lantai.

d. Isolator
Isolator untuk kabel di atas plafon dari jenis keramik
dipasang pada konstruksi atap atau langit-langit
memakai sekrup galvanis.

e. Pengamanan Zakering
Pengamanan Zakering yang digunakan untuk kapasitas
lebih rendah atau sama dengan 35 A, dipakai type
pattron.

f. Kabel
Terkecuali dinyatakan lain dalam gambar, semua kabel
adalah type NYM untuk bengkel dan NYA untuk ruang
kelas. Dipakai kabel produksi Kabelindo dengan sertifikat
LKM.

g. Pipa Saluran Kabel


Pipa PVC class C untuk saluran listrik ruang kelas
lengkap dengan perlengkapan penyambungan.

J. PEKERJAAN SANITAIR.

1. Lingkup Pekerjaan

------------------------------------------------------------------
--------
Detail Konstruksi
Bahan

----------------------------------------------------------------------
-----
- Instalsi Air Bersih - Pipa PVC dia ½” dan
¾”
- Kran Air - Lavatori dll
- Instalasi Air kotor - Pipa PVC 3”dan 4”
- Closet - Floor drain dll

----------------------------------------------------------------------
-----

2. Mutu Bahan

a. Pipa
Pipa untuk instalasi air digunakan pipa PVC ½ “ dan
¾’ dengan mutu terbaik.
b. Kran Air
Kran air digunakan dari type yang bagus.
c. Lavatori
Lavatori digunakan hurus sesuai dengan merk yang
terbaik.
d. Pipa Saluran
Pipa PVC class C untuk saluran air kotor pada KM/WC
lengkap dengan perlengkapan penyambungan.

Bireuen, 05 Juni
2017
Penawar,
CV. RIZKITA KARYA

RIZAL FAHLUZI, ST
Direktur

Anda mungkin juga menyukai