Anda di halaman 1dari 26

BENTUK LAHAN ASAL MARIN

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
GEOMORFOLOGI UMUM
Yang dibina oleh Bapak Drs. Sudarno Herlambang, M.Si

Oleh:

Siswati (120721435382)

Radityo Utomo (120721645449)

Falik Wardana (120721435450)

Windya Wahyu L (120721435495)

Mila Lishowabi (120721435413)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN GEOGRAFI
OKTOBER 2012
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Sebagian besar permukaan bumi (71%) tertutup oleh laut,sedangkan luas


daratanya kurang dari 30%. Laut yang luas disebut lautan atau samudra. Samudra
yang ada di bumi adalah Samudra Pasifik atau Lautan Teduh seluas 179,7 km2;
Samudra Atlantik seluas 93,4 km2; Samudra Hindia 74,9 km2.

Berbeda dengan danau yang sebagian besar berair tawar, laut ber air asin. Itu
dikarenakan kadar garam di dalam air laut sangat tinggi. Tiap -tiap laut memilikli
kadar garam yang berbeda, factor yang memepengaruhi besar kecilnya kadar
garam dalm laut adalah sebagai berikut:

1. Banyak atau sedikitnya air tawar yang masuk ke laut. Artinya, makin banyak air
tawar yang masuk ke laut, kadar garan air laut makin rendah.

2. Besar kecil penguapan. Artinya, makin besar penguapan, maka kadar garam air
laut makin tinggi.

3. Aliran air laut. Artinya, jika air laut di suatu tempat mud ah mengalir ke laut
yang lain, lebih-lebih ke laut terbuka, laut itu memiliki kadar garam yang rendah.
Sebaliknya, laut yang terisolasi memiliki kadar garam tinggi, misalnya Laut
Tenggah, Laut Hitam, Laut Kaspia.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari geomorfologi asal marin?


2. Apa pengertian dari daerah pantai?
3. Apa saja klasifikasi pantai?
4. Bagaimana perkembangan garis pantai?
5. Bagaimana topografi daerah pantai?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian geomorfologi asal marin .


2. Mengetahui pengertian dari daerah pantai
3. Mengetahui klasifikasi pantai
4. Mengetahui perkembangan garis pantai
5. Mengetahui topografi daerah pantai
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Geomorfologi Asal Marin

Geomorfologi asal marin merupakan bentuk lahan yang terdapat di


sepanjang pantai. Proses perkembangan daerah pantai itu sendiri sangat
dipengaruhi oleh kedalaman laut. Semakin dangkal laut maka akan semakin
mempermudah terjadinya bentang alam daerah pantai , dan semakin dalam laut
maka akan memperlambat proses terjadinya bentang alam di daerah pantai.

Selain dipengaruhi oleh kedalaman laut, perkembangan bentang lahan


daerah pantai juga dipengaruhi oleh:

1. Struktur, tekstur, dan komposisi batuan di daerah pantai.

2. Keadaan bentang alam atau relief dari daerah pantai atau daerah di daerah
sekitar pantai tersebut.

3. Proses geomorfologi yang terjadi di daerah pantai tersebut yang disebabkan


oleh tenaga eksogen di garis pantai, misalnya angin, air, es, gelombang, dan
arus laut.

4. Proses endogen juga berpengaruh dalam pembentukan dan perkembangan


bentang alam di daerah pantai, misalnya tenaga vulkanisme, diastrofisme,
pelipatan, patahan, dan sebagainya.

5. Kegiatan gelombang, arus laut, pasang nai k dan pasang surut, serta kegiatan
organisme yang ada di laut yang menyebabkan perubahan di daerah pantai

Daerah pantai dan pesisir d i Indonesia banyak difungsikan sebagai


tempat wisata. Hal ini karena daerah Indonesia yang memiliki banyak pulau
dan garis pantai, dan karakteristik lautan seperti arus laut, ombak, jenis pasir
yang berbeda yang menyebabkan perbedaan setiap pantai.
2.2 Pengerian Daerah Pantai

Berdasarkan tahap-tahap perkembangannya, karakteristik garis pantai


dapat dibedakan menjadi bebe rapa pengertian, yaitu:

1.Pantai (Shore)

Pantai (shore) adalah daerah yang terletak antara air pasang dan surut,
garis batas darat-laut disebut Shore line
2. Garis Pantai (Shoreline)

Shoreline adalah garis yang membatasi permukaan daratan dan permukaan


air. Garis batas ini selalu beruba -rubah sesuai dengan permukaan air laut. Garis
pantai tertinggi terjadi pada saat terjadi pasang naik setinggi -tingginya, sedangkan
garis pantai terendah terjadi pada saat terjadi pasang surut serendah -rendahnya.
3. Pantai Depan (Foreshore)

Foreshore adalah daerah sempit yang terdapat pada pantai yang terletak di
antara garis pasang naik tertinggi dengan garis pasang surut terendah.
4. Pantai Belakang (Backshore)
Backshore adalah bagian dari pantai yang terlet ak di antara pantai
depan (foreshore) dengan garis batas laut tetap (coastline). Daerah ini hanya akan
tergenang air apabila terjadi gelombang pasang yang besar. Dengan demikian
daerah ini akan kering apabila tidak terjadi gelombang pasang yang intensitasn ya
besar. Bentang alam seperti ini biasanya terdapat pada daerah pantai yang terjal,
misalnya di pantai selatan Pulau Jawa.

5. Pesisir (Coast) dan Garis Pesisir (Coastline)


Coast adalah daerah pantai yang tidak menentu dan cenderung meluas ke
daratan. Sedangkan coastline adalah garis batas laut yang tetap dari pesisir.
Daerah pesisir ini mempunyai kemiringan lereng yang landai dengan luas yang
tidak begitu besar pada daerah tepi pantai yang sebagian besar merupakan
daerah pantai terjal.
6. Endapan Pantai (Beaches)
Beaches merupakan endapan hasil kegiatan laut yang terdapat di pantai.
Menurut tempat terjadinya, beaches ini dapat dibedakan menjadi beberapa
macam, yaitu:
a. Endapan bawah pantai depan (lower forest beach), merupakan jenis
endapan yang terdapat di bagian bawah pantai depan. Endapan ini juga
merupakan hasil dari kegiatan gelombang dan arus litoral.

b. Endapan atas pantai depan (upper foresher beach), merupakan jenis


endapan pantai yang terdapat pada bagian atas pantai depan. Endapan
pantai ini terbentuk karena hasil kegiatan gelombang.

c. Endapan pantai belakang (backshore beach), merupakan jenis endapan


pantai yang terdapat pada pantai belakang yang sempit. Endapan pantai
ini merupakan gabungan dari hasil kegiatan gelombang yang bes ar, aliran
air dari gelombang pasang naik setinggi -tingginya, angin, serta aliran
sungai yang membawa material batuan ke pantai belakang tersebut.
7. Lepas pantai (Off shore)
Lepas pantai adalah daerah yang meluas dari garis pasang surut terendah
ke arah laut, dibedakan:

a. Inshore, meluas dari garis pasang -surut sampai gosong


pasir(bar) atau daerah empasan(breakers).

b. Off shore, meluas di sebelah luar, araeh ke laut.


2.3. Klasifikasi Pantai

Antara pantai yang satu dengan garis pantai yang lainnya mempunyai
perbedaan. Perbedaan dari masing -masing jenis pantai tersebut umumnya
disebabkan oleh kegiatan gelombang dan arus laut.

Menurut Johnson, pantai dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:

1. Pantai yang Tenggelam (Shoreline of submergence )

Shoreline of submergence merupakan jenis pantai yang terjadi apabila


permukaan air mencapai atau menggenangi permukaan daratan yang mengalami
penenggelaman. Disebut pantai tenggelam karena permukaan air berada jauh di
bawah permukaan air yang sekarang. Untuk mengetahui apakah laut mengalami
penenggelaman atau tidak dapat dilihat dari keadaan pantainya. Naik turunnya
permukaan air laut selama periode glasial pada jaman pleistosin menyebabkan
maju mundurnya permukaan air laut yang sangat besar. Selain itu, penenggelaman
pantai juga bisa terjadi akibat penenggelaman daratan. Hal ini terjadi karena
permukaan bumi pada daerah tertentu dapat mengalami pengangkatan atau
penurunan yang juga dapat mempengaruhi keadaan permukaan air laut. Pengaruh
ini sangat terlihat di daerah pantai dan pesisir.

Pada bentang lahan yang disebabkan oleh proses geomorfologi, pantai


yang tenggelam dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Hal ini dapat dilihat dari
bentuk pantai yang berbeda sebagai akibat dari pengaruh gelombang dan arus laut.
Jenis-jenis pantai tersebut antara lain:

a. Lembah sungai yang tenggelam

Pada umumnya lembah sungai yang tenggelam ini disebut estuarium,


sedangkan pantainya disebut pantai ria. Lembah sungai ini dapat mengalami
penenggelaman yang disebabkan oleh pola aliran sungai serta komposisi dan
struktur batuannya.
b. Fjords(lembah glasial yang tenggelam)

Fjords merupakan pantai curam yang berbentuk segitiga atau berbentuk


corong. Fjords atau lembah glasial yang tenggelam ini terjadi akibat pengikisan
es. Ciri khas dari bagian pantai yang tenggelam ini yaitu panjang, sempit,
tebingnya terjal dan bertingkat -tingkat, lautnya dalam, dan kadang -kadang
memiliki sisi yang landai. Pantai fjords ini terbentuk apabila daratan mengalami
penurunan secara perlahan-lahan. Bentang lahan ini banyak terdapat di pantai laut
di daerah lintang tinggi, dimana daerahnya mengalami pembekuan di musim
dingin. Misalnya di Chili, Norwegia, Tanah Hijau, Alaska, dan sebagainya.

c. Bentuk pengendapan sungai


Bentuk pengendapan sungai dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
(1) Delta, yaitu endapan sungai di pantai yang berbentuk segitiga dan cembung ke
arah laut;

(2) Dataran banjir, yaitu sungai yang terdapat di kanan dan kiri sungai yang terjadi
setelah sungai mengalami banjir;

(3) Kipas alluvial, yaitu bentuk pengendapan sungai seperti segitiga, biasanya
terdapat di daerah pedalaman, dan ukurannya lebih kecil bila dibandingkan
dengan delta, serta sungainya tidak bercabang -cabang.
d. Bentuk pengendapan glacial

Bentuk pengendapan ini disebabkan oleh proses pencairan es.

e. Bentuk permukaan hasil diastrofisme

Bentuk kenampakan ini dapat diilustrasikan sebagai fault scraps (bidang


patahan), fault line scraps (bidang patahan yang sudah tidak asli), graben (terban),
dan hocgbacks. Setelah mengalami penenggelaman, fault scraps, fault line scraps,
dan dinding graben akan langsung menjadi pantai.

f. Bentuk permukaan hasil kegiatan gunung api


Jenis pantai yang disebabkan oleh kegiatan gunung ap i ini dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu: (1) Merupakan hasil kegiatan kerucut
vulkanis (mound), yang menyebabkan terbentuknya pantai yang cembung ke luar;
(2) Merupakan hasil kegiatan aliran lava (lava flow), yang menyebabkan
terbentuknya pantai yan g cekung ke luar.

2. Pantai yang Terangkat (Shoreline of emergence)

Pantai ini terjadi akibat adanya pengangkatan daratan atau adanya


penurunan permukaan air laut. Pengangkatan pantai ini dapat diketahui dari
gejala-gejala yang terdapat di lapangan dengan sifat yang khas, yaitu:

a. Terdapatnya bagian atau lubang dataran gelombang yang terangkat

Di daerah ini banyak dijumpai teras -teras pantai (stacks), lengkungan


tapak (arches), pantai terjal (cliffs), serta gua-gua pantai (caves).
b. Terdapatnya teras-teras gelombang

Teras gelombang ini terbentuk pada saat permukaan air mencapai tempat -
tempat di mana teras tersebut berada. Teras -teras ini merupakan batas permukaan
air.

c. Terdapatnya gisik (beaches)

Gisik yaitu tepian laut yang terdapat di atas permukaan air laut yang
terjadi karena adanya pengangkatan dasar laut.

d. Terdapatnya laut terbuka


Laut terbuka ini terjadi karena adanya dasar laut yang terangkat.

e. Garis pantai yang lurus (straight shoreline)

Erosi gelombang dan pengendapannya pada la ut dangkal cenderung


menurunkan bentang lahan dan menyebabkan dasar laut dasar laut yang dangkal
menjadi datar. Apabila dasar laut yang dangkal tersebut sekarang mengalami
pengangkatan, maka garis pantai yang terbentuk akan kelihatan lurus.
3. Pantai yang Netral (Neutral shoreline)

Jenis pantai ini terjadi di luar proses penenggelaman dan pengangkatan,


misalnya pantai yang terjadi pada delta, plain hanyutan, terumbu karang, gunung
api, gumuk-gumuk pasir, dan jenis pantai yang merupakan hasil dari sesar
(patahan).

4. Pantai Majemuk (Compound shorelines)

Jenis pantai ini terjadi sebagai gabungan dua atau lebih proses di atas.
Berarti dalam suatu daerah bisa terjadi proses penenggelaman, pengangkatan,
pengendapan, dan sebagainya.
2.4. Perkembangan garis pantai
1.Perkembangan pantai tenggelam

a. Stadia awal (Early Youth), ditandai oleh garis pantai yang tidak teratur,
banyak teluk yang dipisahkan oleh daratan yang menjorok ke laut.
b. Stadia muda (Youth), ditandai oleh erosi yang meninggkat, arus se panjang
pantai mengendapkan materi yang tererosi membentuk spit danhook,
terbentuknya offshore bar dan terbentuk laguna
.2. Perkembangan pantai timbul
a. Stadia awal, ditandai oleh garis -garis pantai tidak teratur, landai dengan
laut dangkal.
b. Stadia muda, ditandai dengan gelombang mengeruk dasar laut dangkal
dan menggangkatnya ke zone surf membangun off shore bar, off shore
bar muncul dan membentuk laguna.
c. Stadia dewasa, mulai terbentuk cliff rendah, gelombang langsung ke darat
karena off shore dirusak dan laguna terendapi.
d. Stadia tua, erosi lanjut sehingga head land terpotong, hasil kikisan
gelombang diendapkan di teluk -teluk kecil menyebabkan garis pantai
lurus
2.5. Topografi Pantai
Erosi gelombang sangat mempengaruhi terjadinya garis pantai. Banyak
faktor yang mempengaruhi terjadinya erosi gelombang, misalnya ukuran dan
kekuatan gelombang, kemiringan lereng dan ketinggian garis pantainya,
komposisi batuannya, kedalaman airnya, arus, sungai, angin, organisme, serta
lamanya proses tersebut berla ngsung.
Apabila gelombang di laut dalam menghempas pantai yang curam, maka
sebagian besar air akan membalik kembali ke laut dan mengerosi lereng kliff
tersebut dan naik dari permukaan air yang dangkal.

1. Kekuatan Gelombang
Gelombang pasang yang menghempas pantai merupakan penyebab
pengikisan gelombang secara langsung. Bekas -bekas pengikisan gelombang
tersebut menyebabkan semakin besarnya kekuatan gelombang.

Bentuk-bentuk hasil erosi


a. Gua laut (sea caves), terbentuk karena cliff mengalami erosi
bawah (under cutting) oleh pukulan gelombang arus

.
b. Celah (cleff), erosi oleh gelombang atau arus yang menimpa retakan atau
patahan menyebabkan terbentuknya celah di pantai.

c. Teras-teras(wave cut teraraces), terjadi karena dasar laut dangkal tererosi,


Permukaan menjadi rata kemudian terangkat.
2. Kenampakan Hasil Kerja Gelombang

Seperti halnya tenaga pengikis yang lain, tenaga gelombang juga dapat
menyebabkan pengendapan selain menyebabkan pengikisan, sehingga di satu sisi
menebabkan kerusakan pantai dan di sisi yang lain akan menyebabkan
berkembang atau terbentuknya garis pantai.

Ada beberapa kenampakan bentang lahan hasil kegiatan gelombang, yaitu:

a. Goresan gelombang pantai


Bekas dari gelomang di pantai akan terlihat jelas apabila struktur batuan
yang menyusun pantai tersebut tidak seragam. Batuan yang mudah
tererosi akan lebih cepat terkikis bila dibandingkan dengan batuan yang
resisten. Kenampakan ini banyak dijumpai pada pantai yang berusia
tua.
b. Pantai curam (kliff) dan teras-teras pantai
Apabila dinding pantai kliff yang tersusun dari jenis batuan yang tidak
tahan erosi dihantam gelombang yang cukup tinggi, maka batuan
tersebut tidak hancur sekaligus. Sebagian material batuan akan
menumpuk di bagian bawah dan dapat mempengaruhi kerja dari
gelombang. Apabila tumpukan material tersebut mengalami pengikisan,
maka tanah pantai kliff tersebut akan mengalami
longsor(landslide) secara vertikal sehingga terbentuk teras -teras
gelombang. Lebar teras gelombang itu sendiri tergantung pada faktor -
faktor penyebab erosi gelombangnya. Semakin kuat gelombangnya,
maka teras-teras gelombangnya akan bertambah lebar.
c. Stack
Stack yaitu tiang-tiang baru yang terpisah dari daratan.tersusun dari
batuan yang resisten sehingga bertahan dari pukulan gelombang.
d. Arc
Arc yaitu batuan berlubang tembus akibat kikisan gelombang,tersusun
dari batuan yang lunak(tidak resisten).

e. Head land
Head land yaitu batuan daratan resisten yang menjorok ke laut akaibat
erosi gelombang,terdiri atas batuan lava dan breksi.

3. Kenampakan Hasil Pengendapan Gelombang


Kenampakan bentang lahan hasil pengendapan gelombang ada beberapa
macam, yaitu:

a. Gisik (beach)

Gisik merupakan suatu bentuk pengendapan yang terjadi di pantai. Gisik


terletak tinggi di atas pantai belakang atau pada posisi lainnya pada pantai depan.
Kadang-kadang gisik ini terlihat seperti jembatan yang bertingkat -tingkat turun ke
arah laut. Material pada gisik ini terdiri dari kerikil yang bulat -bulat, kerikil yang
kasar (gravel), dan pasir.

b. Gosong pasir(bar)

Gosong pasir merupakan endapan pasir atau kerikil di laut sejajr garis pantai

1. Off shore bar(barrier bar) terdapat di laut lepas,hasil pengendapan


backswash;
2. Laguna(lagoon), laut dangkal antara daratan dan off shore bar;
3. Tombolo, endapan yang menghubungkan daratan dengan pulau, sebagai
akibat reflaksi gelombang karena rintangan pulau tersebut.

c. Guguk pasir pantai (coast dunes)

Adalah timbunan pasir dipantai sebagai akibat hasil aktivitas angin dan vegetasi.

1. Free dunes, timbunan pasir di pantai oleh pengendapan angin tanpa di


bantu vegetasi;
2. Impended dunes, timbunan pasir di pantai oleh pengendapan angin dan
vegetasi atau topografi kasar.
4. Arus litoral
Bahan-bahan endapan hasil pengikisan oleh arus laut kemudian diendapkan lagi di
tempat lain. Jika endapan ini telah sampai dipermukaan air makka akan terbentuk:
spits, connecting bar, hooks dan loops.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Geomorfologi asal marin merupakan bentuk lahan yang terdapat di


sepanjang pantai. Proses perkembangan daerah pantai itu sendiri sangat
dipengaruhi oleh kedalaman laut. Semakin dangkal laut maka akan semakin
mempermudah terjadinya bentang alam daerah pantai, dan semakin dalam laut
maka akan memperlambat proses terjadinya bentang alam di daerah pantai.

Proses marin berlangsung intensif pada daerah pantai pesisir, khususnya


pada garis pantai di wilayah pesisir tersebut, bahkan ada diantaranya yang
sampai puluhan kilometer masuk ke pedalaman. Selain itu, berbagai
proses lain seperti proses tektonik pada masa lalu, erupsi gunung api,
perubahan muka air laut, dan lain – lain sangat besar pengaruhnya
terhadap kondisi medan pantai da n pesisir beserta karakteristik lainnya.
Adakalanya proses marin di kawasan ini berkombinasi dengan proses
angin (aeolin). Medan yang terbentuk dari kombinasi proses ini bersifat
spesifik.
Berbagai proses berlangsung di daerah pantai dan pesisir, yang
tenaganya berasal dari ombak, arus, pasang surut, tenaga tektonik,
menurunnya permukaan air laut maupun lainnya. Proses ini berpengaruh
terhadap medan dan karakteristikya, serta mempengaruhi perkembangan
wilayah pantai maupun pesisir tersebut.
DAFTAR RUJUKAN

- http://geography-site.co.uk/pages/physical/coastal/stacks.html

-Utoyo,Bambang.2007”Geografi Membuka Cakrawala Dunia ” Bandung;Setia


Purnama Inves

-http://tugasgeografi.wordpress.com/2011/03/10/sedimentasi/

-http://id.wikipedia.org/wiki/pantai

-http://www.scribd.com/doc/1139314/pantai -dan-pesisir-laut

-http//dhayatgeo.blogspot.com/2011/12/abrasi -dan-sedimentasi-pantai.html

-http://earthy-moony.blogspot.com/2010/09/bentuklahan -asal-proses-marin.html

Anda mungkin juga menyukai