Anda di halaman 1dari 28

GENETIKA : Ilmu yang mempelajari

Pewarisan Sifat (Hereditas)


•Pada awal Orang Bertani atau Berternak, menyeleksi tumbuhan atau hewan yang unggul
untuk dibudidayakan
•Sampai abad ke 20, banyak orang percaya kekeliruan bahwa sifat-sifat didapat selama
hidupnya diteruskan ke anaknya
•Sifat-sifat dari kedua tetuanya bercampur pada zuriatnya dan tak dapat balik (Teori
Percampuran (“Blending”)

Genetika Moderen mulai


Setelah percobaan kuantitatif
Pada tanaman kapri (Pisum
sativum) Mendel

Copyright © Alex Hartana


Hukum Segregasi (Hukum Mendel I)
Sepasang Alel = bentuk ALTERNATIF dari
Gen
Gen (Alel)
Heterosigot A a

gamet

A a
Pada waktu pembentukan gamet, alel dari sepasang gen suatu sifat
bersegregasi (berpisah)

Copyright © Alex Hartana


Hukum Berpadu Bebas (Independent Assortment)
(Hukum Mendel II)

R r Pasangan R r
Gen Bebas
Y y y Y
atau

R r R r
Y y y Y
gamet gamet
Pada waktu pembentukan gamet F1, masing-masing alel
dari gen sifat pertama (Y atau y) Berpadu Bebas dengan
masing-masing alel dari gen sifat kedua (R atau r)
Copyright © Alex Hartana
TEORI KROMOSOM (Walter Sutton (AS) dan Theodor Boveri (Jerman))
1902

Copyright © Alex Hartana


• Genetika Kromosom (Mitosis)
• Genetika Kromosom (Meiosis)
• Pindah Silang dan Rekombinasi

Copyright © Ence Darmo Jaya Supena


• Frekuensi Rekombinasi Antar Gen

Copyright © Ence Darmo Jaya Supena


• Jarak Genetik dan Rekombinasi
Rumus

Contoh Soal

Copyright © Ence Darmo Jaya Supena


Latihan (Soal 1)

Copyright © Ence Darmo Jaya Supena


Latihan (Soal 2)

Copyright © Ence Darmo Jaya Supena


Penyelesaian (Soal 2)

Copyright © Ence Darmo Jaya Supena


Asal Muasal Kehidupan

 Bumi purba didominasi oleh prokariot  Pembentukan


senyawa organik
secara abiotik
Awal Mula Kehidupan
 Pembentukan senyawa organic secara abiotik
 Pembentukan polimer hayati
 Kerjasama Molekular
 Pembentukan kantong membran sel Pembentukan material
genetik

Polimer hayati terbentuk

Pembentukan membran
Evolusi : Keanekaragaman makhluk hidup

Variasi

Perbedaan fitness

Seleksi Alam

Adaptasi
Fig. 24.24

Copyright © 2002 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings


• Tipe Seleksi Alami

Fig. 23.12
Copyright © 2002 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings
• Spesiasi

 In allopatric speciation,
geographic separation
of populations restricts
gene flow.
 In sympatric speciation,
speciation occurs in
geographically overlapping
populations when biological
factors, such as chromosomal
changes and nonrandom
mating, reduce gene flow

Fig. 23.12
Copyright © 2002 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings
Copyright © Ence Darmo Jaya Supena
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PERUBAHAN FREKUENSI GENETIK 18
Populasi dari suatu spesies yang terpisah karena adanya penghalang
geografi (sebagai isolat geografi) akan terpisah bebas dibandingkan dengan
deme-deme yang saling berdekatan. Aliran gen antar isolat geografi akan
terbatas oleh penghalang geografi tersebut dan seleksi alam yang berbeda
akan mengarahkan pada adaptasi lokal. Allela-allela yang berbeda
barangkali terfiksasi atau hadir dalam frekuensi sangat berbeda.

1. MIGRASI
Salah satu contoh dari aliran gen
dan migrasi searah yang
mempengaruhi perubahan
frekuensi genetik dapat dilihat pada
gambar 9.2 (Mettler et.al., 1988)

`
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PERUBAHAN FREKUENSI GENETIK 19

Suatu bagian dari populasi Pulau tersebut adalah migran (M) dan bagian lain
adalah penghuni asli (1 – M); Frekuensi allela A dan a di Daratan (Pulau
besar atau kontinental) adalah P dan Q, sedangkan frekuensi allela A dan a
di suatu Pulau adalah p dan q.

Frekuensi allela a pada generasi ke 0 adalah qo, sedangkan frekuensi


allela a pada generasi ke 1 adalah q1 maka :

q1 = q0 (1 – M) + QM = q0 – q0M + QM = q0 – M (q0 – Q)

Perubahan dalam gen frekuensi pada satu generasi yaitu sebesar delta q.
 q = q1 - q0 = q0 – M (q0 – Q) - q0 = – M (q0 – Q)

Pada kasus diatas :


qo = 0,40
q1 = qo (1 – M) + QM = 0,40 (0,80) + 0,70 (0,20) = 0,46

 q = 0,46 – 0,40 = 0,06

`
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PERUBAHAN FREKUENSI GENETIK
28

2. SELEKSI
Ketika nilai fitness didapat dari perbandingan relatif terhadap genotipe
lain maka nilai fitness ini disebut suatu fitness relatif. Nilai fitness yang
diambil bersifat arbiter yaitu bernilai satu.

Nilai-nilai tersebut dikaitkan dengan perubahan frekuensi allelanya dapat


dilihat pada table 9.4.

Tabel 9.4. Viabilitas pada seleksi organisme diploid

`
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PERUBAHAN FREKUENSI GENETIK 33

Datanya adalah sebagai berikut :


Tabel 9.5

Dari tabel tersebut frekuensi p0 = sebelum seleksi = (0,25 + 0,25)= 0,5,


sedangkan frekuensi p1 = setelah seleksi = 0,35 + 0,24 = 0,59

Tetapi dengan menggunakan rumus :


+/+ = (p2 W11) = (0,25 x 1) = 0,25
+/i = (2pq W12 ) = 2(0,5 x 0,5)0,69 = 0,34
i/i = (q2 W22) = (0,25 x 0,49) = 0,12
W = 0,25 + 0,34 + 0,12 = 0,71
P1 = (0,25 + 0,17 ) / 0,71 = 0,59 `
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PERUBAHAN FREKUENSI GENETIK 35

3. MUTASI
a. Mutasi satu arah (irreversible mutation)

Jika po adalah frekuensi allela A pada populasi awal dan  adalah


laju mutasinya untuk perubahan dari allela A menjadi allela a

Jika p1 adalah frekuensi allela A setelah satu generasi, maka


frekuensi gen A akan menurun sebesar  p =  po
Maka,

Pada generasi pertama :


p1 = po +  p = po - po = po (1 - )

Pada generasi kedua :


p2 = p1 (1 - ) = po (1 - ) (1 - ) = po (1 - )2

Sehingga frekuensi gen setelah t generasi adalah :


pt = po (1 - )t

`
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PERUBAHAN FREKUENSI GENETIK 36
Hal ini berarti allela A akan hilang dari populasi, oleh karena nilai  sangat
kecil dibandingkan dengan nilai 1, maka
(1 - )t dapat diperkirakan nilainya sama dengan e-  t dimana e adalah
bilangan natural yang nilainya sebesar 2,718.

Maka persamaannya menjadi :


pt = po e-  t dan qt = 1 - po e-  t (q = frekuensi allela a)

Bagaimana kecepatan evolusi pada kondisi adanya factor mutasi ?

Berapa generasi yang dibutuhkan untuk merubah frekuensi allela A nilainya


menjadi dua kalinya(dari p = 0,96 menjadi p = 0,48)jika hanya ada factor
mutasi dengan laju sebesar = 10-5 ?

Jawab :
ln pt/p1 0,69
t = ________ = __________ = 69.000 generasi
- 10-5

untuk merubah dari p = 0,96 menjadi 0, 03 adalah


5 x 69.000 generasi = 345.000 generasi.
Suatu waktu yang sangat lama.
`
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PERUBAHAN FREKUENSI GENETIK 37

b. Mutasi dua arah atau bolak-balik (Reversible mutation)

Bila allela A bermutasi menjadi allela a dengan kecepatan  dan allela a


bermutasi menjadi allela A dengan kecepatan v, maka frekuensi gen (pt)
akan berkurang sebesar –pt dan naik sebesar (1 – pt)v.
Sehingga perubahan  pt sama dengan –pt + (1 – pt)v

Frekuensi gen pada generasi berikutnya p t+1 adalah

p t+1 = pt +  pt = v + (1 -  - v) pt

Pada titik keseimbangan frekuensi gen tidak akan berubah lagi


( pt = 0)

v
^
p=
 + v

`
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PERUBAHAN FREKUENSI GENETIK 38
Sebagai contoh :
apabila laju mutasi sebesar

 = 2 x 10-5 dan v = 10-5

Akan mengarah pada keseimbangan dengan nilai p^ sebesar ½

Sehingga nilai frekuensi genetik setelah t gegenerasi adalah :

pt = ^ ^ e - (
p + (po - p) + v) t

dimana,
po adalah frekuensi gen dari allela A pada awal generasi.
Jika t naik maka e - ( + v) t menurun sampai dengan 0 dari arah positif.

Apabila po < p^ maka perbedaan antara frekuensi gen awal dan nilai
keseimbangan adalah negatif.

Sehingga pt naik secara monoton menjadi p^ ketika nilai po < p^ ; sebaliknya


pt menurun secara monoton menjadi p^ ketika po > p. ^

Anda mungkin juga menyukai