Satuan Acuan Penyuluhan
Satuan Acuan Penyuluhan
Topik:
Sub Topik:
Sasaran:
Hari, Tanggal:
Tempat:
Ruang Tunggu Rawat Inap Pandan Wangi RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Pelaksana:
Waktu:
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
B. Pokok Bahasan
1. Menjelaskan pengertian GGK
2. Menjelaskan klasifikasi GGK
3. Menjelaskan penyebab GGK
4. Menjelaskan pencegahan GGK
5. Menjelaskan penatalaksanaan GGK
6. Menjelaskan perawatan GGK
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. Media
1. Flipchart
2. Leaflet
G. Job Description
1. Penyaji
o Menggali pengetahuan peserta penyuluhan tentang perawatan
pasien GGK (gagal ginjal kronik)
o Menyampaikan materi untuk peserta penyuluhan agar bisa
memahami hal-hal tentang isi, makna, dan maksud dari penyuluhan
2. Moderator
o Bertanggung jawab atas kelancaran acara
o Membuka dan menutup acara
o Mengatur waktu penyajian sesuai dengan rencana kegiatan
3. Fasilitator
o Membantu kelancaran acara penyuluhan
o Mendorong peserta untuk bertanya kepada penyaji
o Membagikan leaflet kepada semua peserta penyuluhan
4. Observer dan Notulen
o Mengamati jalannya acara penyuluhan
o Mencatat pertanyaan peserta
o Mengevaluasi serangkaian acara penyuluhan mulai dari awal
hingga akhir
H. Setting Tempat
I. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
o Kontrak waktu dan tempat diberikan satu hari sebelum acara
dilaksanakan
o Pengumpulan SAP dilakukan satu hari sebelum pelaksanaan
penyuluhan
o Peserta hadir pada tempat yang telah ditentukan
o Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa yang
bekerja sama dengan Tim PKRS RSUD Dr. Soetomo Surabaya
o Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum
dan saat penyuluhan dilaksanakan
2. Kriteria Proses
o Acara dimulai tepat waktu
o Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
o Peserta mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah
dijelaskan
o Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan
o Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan POA (Plan of Action)
o Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description
3. Kriteria Hasil
o Peserta yang datang sejumlah 7 orang atau lebih
o Ada umpan balik positif dari peserta, seperti dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh pemateri (penyaji)
o Peserta mampu menjawab dengan benar sebanyak 75% dari
pertanyaan penyaji
Materi Penyuluhan
A. Pengertian GGK
Gagal ginjal kronik adalah gangguan fungsi ginjal yang menurun secara
cepat dan fungsi tersebut tidak dapat kemali seperti semula, yaitu dimana
ginjal mengalami kegagalan dalam mempertahankan keseimbangan cairan
dan elektrolit.
B. Klasifikasi GGK
Salah satu fungsi ginjal adalah memfiltrasi protein, sehingga normalnya
tidak ditemukan protein dalam urin. Pemeriksaan urin rutin merupakan
suatu pemeriksaan yang amat sederhana untuk mengetahui apakah terdapat
gangguan fungsi ginjal. Berdasarkan kemampuan filtrasinya, gagal ginjal
dibagi menjadi:
C. Penyebab GGK
1. Kurang minum
2. Minuman beralkohol
3. Minuman bersoda
4. Tekanan darah tinggi
5. Infeksi penyakit
6. Pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat
7. Penyakit bawaan
8. Batu saluran kencing
E. Penatalaksanaan GGK
1. Observasi keseimbangan cairan antara yang masuk dan yang keluar (input
- output)
2. Batasi cairan yang masuk
3. Cuci darah (hemodialisis)
4. Operasi
5. Pengambilan batu
6. Transplantasi ginjal (cangkok ginjal)
7. Nutrisi
8. Obat-obatan
Tujuan Diet pada pasien dengan penyakit Gagal Ginjal Kronik adalah:
1. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan
memperhitungkan sisa fungsi ginjal, agar tidak memberatkan kerja
ginjal
2. Mencegah dan menurunkan kadar ureum darah yang tinggi
(uremia)
3. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit
4. Mencegah dan mengurangi progresifitas gagal ginjal, dengan
memperlambat turunnya laju filtrasi gloerulus
Pada penderita GGK sering terjadi mual, muntah, anoreksia, dan gangguan
lain yang menyebabkan asupan gizi tidak adekuat / tidak mencukupi.
Syarat pemberian Diet pada Gagal Ginjal Kronik adalah:
1. Energi cukup, yaitu 35 kkal/kg BB
2. Protein rendah, yaitu 0,6 - 0,75 gr/kg BB
3. Lemak cukup, yaitu 20 - 30 % dari kebutuhan total energi,
diutamakan lemak tidak jenuh ganda
4. Karbohidrat cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi yang
berasal dari protein dan lemak
5. Natrium dibatasi, apabila ada hipertensi, oedema, asites, oliguria,
atau anuria. Banyak natrium yang diberikan antara 1 - 3 gr
6. Kalium dibatasi (60 - 70 mEq) apabila ada hiperkalemia (kalium
darah > 5,5 mEq), oliguria, atau anuria
7. Cairan dibatasi, yaitu sebanyak jumlah urine sehari ditambah
dengan pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan (± 500
ml)
8. Vitamin cukup, bila perlu berikan suplemen pridoksin, asam folat,
vitamin C, dan vitamin D
9. Ada tiga jenis Diet yang diberikan menurut berat badan pasien,
yaitu:
Diet Rendah Protein I
30 gr protein diberikan kepada pasien dengan berat
badan 50 kg
Diet Rendah Protein II
35 gr protein diberikan kepada pasien dengan berat
badan 60 kg
Diet Rendah Protein III
40 gr protein diberikan kepada pasien dengan berat
badan 65 kg
Daftar Pustaka
Almatsier. 2016. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Edisi Ke-6. Jakarta: Gramedia.
Brunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
EGC.
Rendi, Clevo M. 2012. Asuhan Keperawatan Medikal Bedal dan Penyakit Dalam.
Yogyakarta: Noha Medika.