MINERAL
Disusun oleh:
Kelompok 3
Intan Adrikni 123020348
Reynaldo Mahendra 123020355
Al Rivan Marsyah 123020357
Hana Nurulan Asri 123020368
Puspita Yuni Anggorowati 123020370
Agung Sutriaman 123020372
Ratu Asyifawati Rahma 123020375
Hamas Faqih 123020426
PENDAHULUAN
Semua mahluk hidup memerlukan unsur anorganik atau mineral untuk proses
kehidupan yang normal. Semua jaringan ternak dan makanan atau pakan mengandung
mineral dalam jumlah dan proporsi yang sangat beragam. Unsur mineral merupakan salah
satu komponen yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup di samping karbohidrat,
lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu. Sebagai
contoh, bila bahan biologis dibakar, semua senyawa organik akan rusak; sebagian besar
karbon berubah menjadi gas karbon dioksida (CO hidrogen menjadi uap air, dan Nitrogen
menjadi uap Nitrogen (N) Sebagian besar mineral akan tertinggal dalam bentuk abu dalam
bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan terjadi penggabungan antar individu atau
dengan oksigen sehingga terbentuk garam anorganik (Davis dan Mertz 1987).
Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi, tetapi tidak atau
belum semua mineral tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral esensial dan non
esensial. Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses fisiologis
makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-unsur
mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu mineral makro dan mineral
mikro. Mineral makro diperlukan untuk membentuk komponen organ di dalam tubuh.
Mineral mikro yaitu mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya
terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil. Mineral non esensial adalah logam
yang perannya dalam tubuh makhluk hidup belum diketahui dan kandungannya dalam
jaringan sangat kecil. Bila kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh makhluk hidup
yang bersangkutan. Mineral Mikro adalah salah satu zat gizi yang juga penting bagi tubuh
selain karbohidrat, protein, lemak dan Mineral Makro. Terdiri dari : Besi (Fe), Seng (Zn),
Iodium (I), Selenium (Se), Tembaga, Mangan, Flour, Kobal, Kromium, Timah, Nikel,
Vanadium, silicon.
PEBAHASAN
makro dan mineral mikro. Mineral makro dibutuhkan dengan jumlah > 100 mg per hari
sedangkan mineral mikro dibutuhkan dengan jumlah <100 mg per hari. Mikromineral
adalah mineral yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Mineral Mikro adalah salah satu zat
gizi yang juga penting bagi tubuh selain karbohidrat, protein, lemak dan Mineral Makro.
Mineral Mikro terdiri dari : Besi (Fe), Seng (Zn), Iodium (I), Selenium (Se), Tembaga (Cu),
Mangan (Mn), Flour, Kobalt, Kromium (Cr), Timah, Nikel, Vanadium, silicon.
1. Besi (Fe)
Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat didalam tubuh manusia
dewasa.dan hewan yaitu sebanyak 3-5 gr didalam tubuh manusia dewasa, di mana 70
storage) yang terdiri dari feritin edan homossiderin terdapat dalam hati, limfa dan sum-sum
tulang :
Sumber baik besi adalah makanan hewani ,seperti daging,ayam dan ikan .Sumber
baik lainnya adalah telur, serealia tumbuk, kacang kacangan, sayuran hijau dan beberapa
jenis buah.
Pada umumnya besi di dalam daging, ayam dan ikan mempunyai ketersediaan
biologic tinggi ,besi didalam serealia dan kacang kacangan mempunyai ketersediaan
biologic sedang,dan besi didalam sebagian besar sayuran ,terutama yang mengandung asam
Widya karya pangan dan gizi tahun 1998 menetapkan AKG besi untuk Indonesia sbb:
· Bayi : 3-5 mg
· Remaja perempuan : 14 – 25 mg
· Dewasa perempuan : 14 – 26 mg
· Ibu menyusui : + 2 mg
· Manula perempuan : 14 mg
2. Zeng (Zn)
Seng merupakan komponen penting pada struktur dan fungsi membran sel, sebagai
antioksidan, dan melindungi tubuh dari serangan lipid peroksidase. Seng berperan dalam
sintesis dan transkripsi protein, yaitu dalam regulasi gen. Pada suhu tinggi,tubuh banyak
mengeluarkan keringat dan seng dapat hilang bersama keringat sehingga perlu penambahan
(Richards 1989; Ahmed et al. 2002). Ikatan enzim seng yang merupakan katalis reaksi
hidrolitik melibatkan enzim pada bagian aktif yang bertindak ”superefisien”. Enzim
Sumber utama Zeng adalah daging, unggas, telur, ikan, susu, keju, hati, lembaga
gandum, ragi, selada, roti dan kacang-kacangan. Sumber paling baik adalah sumber protein
hewani, terutama daging, hati, kerang, biji-bijian (lengkap), serelia, leguminosa dan telur.
Serelia tumbuk dan kacang-kacangan merupakan sumber yang terbaik namun mempunyai
a. Bayi : 3-5 mg
b. Anak-anak : 8-10 mg
d. Ibu hamil : + 5 mg
e. Ibu menyusui : + 10 mg
3. Iodium (I)
Iodin merupakan komponen esensial tiroksin dan kelenjar tiroid. Tiroksin berperan
dalam meningkatkan laju oksidasi dalam sel sehingga meningkatkan Basal Metabolic Rate
pembentukan Adenosin Trifosfat (ATP) berkurang dan lebih banyak dihasilkan panas.
Tiroksin juga mempengaruhi sintesis protein (Mills1987; Darmono 1995). Iodin secara
tersebut terutama terjadi dalam usus halus, meskipun dapat berlangsung pula dalam
lambung. Dalam usus, iodin bebas atau iodat mengalami reduksi menjadi iodida sebelum
diserap tubuh. Dalam peredaran darah, iodida menyebar ke dalam cairan ekstraseluler
seperti halnya klorida. Iodida yang masuk ke dalam kelenjar tiroid dengan cepat dioksidasi
dan diubah menjadi iodin organik melalui penggabungan dengan tiroksin. Proses tersebut
terjadi pula secara terbatas dalam ovum (Graham 1991; Puls 1994; Lee et al. 1999).
Sumber iodium di antaranya adalah : sayur-sayuran, ikan laut, dan rumput laut.
Sedangkan fungsi dari iodium di antaranya dalah sebagai komponen esensial tiroksin dan
kelenjar tiroid.
4. Selenium (Se)
Sumber : Makanan hasil laut, daging, hati, serelia, sayuran, sayuran, bergantung pada
5. Tembaga (Cu)
metabolisme, pembentukan hemoglobin, dan proses fisiologis dalam tubuh (Richards 1989;
berperan dalam pembebasan besi dari sel ke plasma. Tembaga juga merupakan komponen
dari protein darah, antara lain eritrokuprin, yang ditemukan dalam eritrosit (sel darah
merah) yang berperan dalam metabolisme oksigen (Darmono 1995; 2001). Selain ikut
berperan dalam sintesis hemoglobin, tembaga merupakan bagian dari enzim-enzim dalam
sel jaringan. Tembaga berperan dalam aktivitas enzim pernapasan,sebagai kofaktor bagi
gelap pada kulit dan rambut). Sitokrom oksidase, suatu enzim dari gugus heme dan atom-
atom tembaga, dapat mereduksi oksigen (Davis dan Mertz 1987; Mills 1987; Sharma et
al.2003).
Tembaga terdapat luas didalam makanan. Sumber utama tembaga adalah tiram,
kerang, hati, ginjal, kacang-kacangan, unggas, biji-bijian , serelia, dan cokelat. Air juga
mengandung tembaga dan jumlahnya bergantung pada jenis pipa di gunakan sebagai
sumber air.
Angka Kecukupan Tembaga (Cu) Yang Dianjurkan
Kekurangan tembaga karena makanan jarang terjadi, oleh karena itu, AKG untuk tembaga
di Indonesia belum ditentukan. Amerika serikat menetapkan jumlah tembaga yang aman
6. Mangan
termasuk piruvatanya dan karboksilse asetil CoA dan dehidrogenase isositrat dalam siklus
krebs dan mitokondria; bentuk mitokondria ;dismutase super oksida yang menolong
melindungi membran mitokondria. Yang lebih menarik adalah hubungannya dengan enzim
Lokasi : Terbanyak di dalam tulang, jaringan di dalam hati, pankreas, jaringan saluran
7. Flour
Sumber flour di antaranya adalah air, makanan laut, tanaman, ikan dan makanan hasil
ternak.
AKG : Konsumsi fluor yang dianggap cukup dan aman adalah 1,5 – 4,0 mg/sehari.
Hendaknya air minum mengalami fluorodisasi sehingga mengandung 1 bagian flour/ 1 juta
Kobalt (Co) merupakan unsur mineral esensial untuk pertumbuhan hewan, dan
merupakan bagian dari molekul vitamin B12. Konversi Co dari dalam tanah menjadi
vitamin B12 pada makanan hingga dicerna hewan nonruminansia kadang-kadang disebut
sebagai siklus kobalt. Ternak ruminansia (sapi, domba, dan kambing) memakan hijauan
pakan, di mana tanaman menyerap kobalt dari dalam tanah dan bakteri-bakteri yang ada di
dalam lambung (rumen) menggunakan kobalt dalam penyusunan vitamin B12. Hewan
menyerap vitamin B12 dan mendistribusikannya ke seluruh jaringan tubuh (Davis dan
Mertz 1987; Mills 1987; Darmono 1995). Semua bangsa hewan membutuhkan vitamin
sehingga secara tidak langsung memerlukan kobalt. Ternak babi dan unggas tidak
mempunyai mikroflora dalam saluran pencernaan untuk mengubah kobalt dalam ransum
sehingga harus mendapat vitamin B12 yang cukup dalam ransum (Lee et al. 1999).
Sumber utamanya adalah vitamin B12, B1, dan sayuran berdaun hijau. AKG:
Sebagian besar kobal dalam tubuh terikat dalam vitamin B12 plasma darah mengandung
9. Kromium (Cr)
tanaman bergantung pada jenis tanaman, kandungan krom tanah dan musim. Sayuran
mengandung 30 hingga 50 ppm, biji-bijian dan serealia utuh 30 hingga 70 ppm dan buah 20
ppm. Hasil laut dan daging merupakan sumber kromium yang baik.
b) Sumber Mineral Makro
1. Natrium
Sumber : Garam dapur, makanan yang diproses dengan garam dapur, makanan hasil laut,
2. Klorida
Sumber : Garam dapur dan makanan yang dilah dengan garam dapur, makanan hasil laut,
Lokasi : Anoin utamacairan ekstraseluler, hanya kurang dari 15% dalam cairan intraseluler.
3. Kalium
Lokasi : Kation utama cairan intraseluler, hanya sedikit dalam cairan ekstraseluler.
4. Kalsium
Sumber : Susu dan hasil olahannya, ikan, udang, kerang dan kepiting; kacang-kacangan dan
5. Fosfor
6. Magnesium
Lokasi : 60% dalam tulang dan gigi. 20% di otot, sisanya di jaringan lunak lain dan dalam
cairan tubuh.
7. Sulfur
AKG orang dewasa: dicukupi oleh asam amino esensial yang mengandung sulfur.
1. Besi (Fe)
Besi berperan dalam proses respirasi sel, yaitu sebagai kofaktor bagi enzim–enzim
yang terlibat didalam reaksi oksidasi reduksi. Metabolisme energi ,di dalam tiap sel ,besi
langkah akhir metabolism energi. Sebanyak lebih dari 80 % besi yang ada dalam tubuh
Menurunnya produkytivitas kerja pada kekerangan besi disebabkan oleh dua hal yaitu
dan terjadi penumpukan asam laktat yang akan menyebabkan rasa lelah.
Kemampuan belajar,ada perbedaan antara keberhasilan belajar anak anak yang
menderita anemia gizi besi dan anak – anak sehat,defisiensi besi berpengaruh negative
Sistem kekebalan ,respon kekebalan sel oleh limfosit T terganggu karena berkurangnya
DNA. Berkurangnya sisntesis DNA ini disebabkan oleh gangguan enzim reduktalase
Pelarut obat obatan , obat obatan tidak larut air oleh enzim mengandung besi dapat
2. Zn
· Zn Sebagai bagian dari enzim atau sebagai kofaktor pads kegiatan lebih dari 200
enzim.
· Zn berperan dalam berbagai aspek metabolisme seperti reaksi yang berkaitan dengan
· Zn sebagai bagian integral enzim DNA polymerase dan RNA polymerase yang
luka.
sperma.
· Zn berperan dalam kekebalan yaitu, dalam sel T dan pembentukan antibody oleh sel B.
3. Iodium (I)
Iodin (I) diperlukan tubuh untuk membentuk tiroksin, suatu hormon dalam kelenjar
tiroid. Tiroksin merupakan hormone utama yang dikeluarkan oleh kelenjar tiroid. Setiap
molekul tiroksin mengandung empat atom iodin (Darmono 1995). Sebagian besar iodin
diserap melalui usus halus, dan sebagian kecil langsung masuk ke dalam saluran darah
melalui dinding lambung. Sebagian iodin masuk ke dalam kelenjar tiroid, yang kadarnya 25
kali lebih tinggi dibanding yang ada dalam darah (Mills 1987). Namun bila jumlah yang
sedikit ini tidak terdapat dalam bahan pakan maka ternak akan kekurangan iodin. Lebih dari
setengah iodin dalam tubuh terdapat pada kelenjar perisai (tiroid). Meskipun sebagian besar
iodin tubuh terdapat dalam kelenjar tiroid, iodin juga ditemukan dalam kelenjar ludah,
lambung, usus halus, kulit, rambut, kelenjar susu, plasenta, dan ovarium (Puls 1994; Stangl
et al. 2000).
4. Selenium (Se)
yang terbentuk di dalam tubuh menjadi ikatan yang tidak bersifat toksik. Peroksida dapat
berubah menjadi radikal bebas yang dapat mengoksidasi asam lemak tidak jenuh yang ada
pada membran sel, sehingga merusak membran sel tersebut. Selenium berperan serta dalam
sistem enzim yang mencegah terjadinya radikal bebas dengan menurunkan konsentrasi
peroksida dalam sel, sedangkan vitamin E menghalangi bekerjanya radikal bebas setelah
penggnaan vitamin E.
Selenium dan vitamin E melindungi membran sel dari kerusakan oksidatif, membantu
reaksi oksigen dan hidrogen pada akhir rantai metabolisme, memindahkan ion melalui
membran sel dan membantu sintesa immununoglobulin dan ubikinon. Glutation peroksidse
berperan di dalam sitosol dan mitokondria sel, sedangkan vitamin E di dalam membran sel
Karena selenium mengurangi produksi radikal bebas di dalam tubuh, mineral mikro
ini mempunyai potensi untuk mencegah penykit kanker dan penyakit degenaratif lainnya.
Bukti tentang hal ini belum cukup untuk menganjurkan penggunaan selenium sebagai
dalam sistem bakteri. Selenium juga merupakan bgian dari kompleks asam amino RNA.
5. Tembaga (Cu)
Fungsi utama enzim di dalam adalah sebagai bagian dari enzim. Enzim-enzim
mengandung tembaga mempunyai berbagai macam peranan yang berkaitan dengan reaksi
· Tembaga berperan dalam mencegah anemia dengan cara membanu absorbs besi,
merangsang sisntesis hemoglobin , melepas simpanan besi dari feritin dalam hati dan
· Tembaga berperan dalam perubahan asam amino tirosin menjadi melanin, yaitu pigmen
dan kulit.
· Tembaga juga berperanan dlam pngikatan silanh kolagen yang diperluka untuk
menjaga kekuatannya.
6. Mangan
Dalam tubuh, Mn berperan sebagai katalisator dari beberapa reaksi metabolik yang
penting pada protein, karbohidrat, dan lemak. Pada metabolisme protein, Mn mengaktifkan
interkonversi asam amino dengan enzim spesifik seperti arginase, prolinase, dipeptidase.
Pada metabolism karbohidrat, Mn berperan aktif dalam beberapa reaksi konversi pada
kofaktor dalam sintesis asam lemak rantai panjang dan kolesterol. metabolisme energi &
sintesis lemak
7. Flour
Fungsi : Mineralisasi tulang dan pengerasan email gigi. Pada saat gigi dan tulang
dibentuk, pertama terbentuk kristal hidroksiapatit yang terdiri atas kalsium dan fosfor.
Kemudian flour akan menggantikan gugus hidroksil (OH) pada kristal tersebut dan
membentuk fluoropatit. Pembentukan fluoropatit ini menjadikan gigi dan tulang tahan
terhadap kerusakan. Fluor diduga dapat mencegah osteoporosis (tulang keropos) pada
orang dewasa dan orang tua. fluorordisasi air minum, masyarakat terutama anak-anak akan
terlindungi dari karies gigi ini. Penambahan fluorida pada pasta gigi juga melindungi
8. Kobalt
Fungsi : Kobal merupakan vitamin B12 (kobalmin). Vitamin ini diperlukan untuk
mematangkan sel darah merah dan menormalkan fungsi semua sel. Kobal mungkin juga
9. Kromium (Cr)
Fungsi : Krom dibutuhkan dalam metabolisme karbohidrat dan lipida. Krom bekerja
sama dengan pelepasan dalam memudahkan masuknya glukosa ke dalam sel-sel, dengan
demikian dalam pelepasan energi, percobaan pada hewan menunjukan bahwa kekurangan
insulin normal. Dalam keadaan berat defisiensi krom dapat menunjukkan sindroma mirip
diabetes. Krom diduga merupakan bagian dari ikatan organik faktor toleransi terhadap
glukosa (glucose tolerance factor) bersama asam nikotinat dan glutation. Toleransi terhadap
glukosa tampaknya dapat diperbaiki dengan suplementasi krom. Hal ini harus dilakukan
dibawah pengawasan dokter. Konsentrasi krom di dalam jaringan tubuh menurun dengan
1. Natrium
Fungsi : Kation utama cairan ekstra seluler, mengatur osmolaritas cairan, pH dan volume
2. Klorida
Fungsi : Berfungsi bersama natrium sebagai buffer, keseimbangan elektrolit, aktifitas enzim
3. Kalium
4. Kalsium
Fungsi : Mineral utama dalam tulang dan gigi; berperan dalam kontraksi & relaksasi otot,
5. Fosfor
Fungsi : Berperan dalam pemindahan energi; kalsifikasi tulang dan gigi; absorpsi dan
Fungsi : Magnesium bentuk ion berfungsi sebagai aktivator banyak enzim dengan demikian
mempengaruhi hampir semua proses tubuh; mineralisasi tulang dan gigi, sintesis protein,
7. Sulfur
Fungsi : Sulfur berasal dari makanan terikat pada asam amino yang mengandung sulfur
yang diperlukan untuk sintesis zat-zat penting. Berperan dalam reaksi oksidasi-reduksi.
1. Fe
• Fe yang dibebaskan dari proses degradasi Hb dan porfirin dapat secara cepat terlihat
• Feritin serum secara cepat diambil oleh hati dan mungkin oleh sel –sel lain.Besi feritin
intrseluler juga dimobilisasi untuk diangkut kesumsum tulang Untuk mobilisasi tersebut Fe
yang ada dalam pusat inti feritin harus direduksidikilasi dan dipindahkan kedalam plasma,
2. Zinc
Di dalam pangkreas seng digunakan untuk membuat enzim pencernaan, yng pda
waktu mkan dikeluarkan ke dalam saluran cerna. Dengan demikaian saluran cerna
menerima seng dari dua sumbar, yaitu dri makanan dan dari cairan pencernan yang kembali
dengan besi, bentuk simpanan ini akan dibuang bersama sel-sel dinding usus halus yang
umurnya adalah 2-5 hari. Metalotionien di dalam hati mengikat seng hingga di
3. Tembaga
Dalam plasma darah ,tembaga mula – mula diikat pada albumin dan suatu protein
kemungkinan fungsi enzimatiknya ,juga mengangkut tembaga kedalam sel seluruh tubuh
3. Sebagian kecil cu diangkut melalui transkuprein dan albumin ; rendahnya berat molekul
dari pool –cu dalam plasma mungkin tidak merupakan sumber Cu seluler yang nyata.
1. Besi
Sebelum diabsorsi dalam tubuh besi dibebaskan dari ikatan organic seperti
protein.Sebagian besar besi dalam bentuk feri direduksi menjadi bentuk fero.hal ini terjadi
dalam suasana asam di dalam lambung dengan adanya HCL dan vitamin C yang terdapat
dalam makanan
Absorsi terutama terjadi dalam usus halus dengan bantuan alat angkut protein
khusus,yaitu transferin dab feritin.,Transferin mukosa mengangkut besi besi dari saluran
cerna kedalam sel mukossa dan memindahkan ketrasferin reseptor yang ada dalam sel
mukosa.Transferin mukosa kemudian kembali ke rongga saluran cerna untuk mengikat besi
lain ,sedangkan trasferin reseptor mengangkut besi melalui darah kesemua jaringan tubuh.
METABOLISME :
Fe yang dibebaskan dari proses degradasi Hb dan porfirin dapat secara cepat terlihat
sumsum tulang untuk mensintesisi Hb kembali atau dimana saja dibutuhkan.Feritin serum
secara cepat diambil oleh hati dan mungkin oleh sel –sel lain.Besi feritin intrseluler juga
dimobilisasi untuk diangkut kesumsum tulang Untuk mobilisasi tersebut Fe yang ada dalam
pusat inti feritin harus direduksidikilasi dan dipindahkan kedalam plasma ,dimana
2. ZINC
Enzim yang sama berperan dalam pengeluaran amoniak dan didalam produksi
hidroklorida yang diperlukan untuk pencernaan sebagai bagian dari enzim peptidase
karbosil yang terdapat didalam cairan pangkreas, dan dalam pencernaan protein. Zn juga
dihubungkan dengan hormone insulin yang dibentuk dida;lam pangkreas walaupun tidak
Tingkat penyerapannya sedikit banyaknya ada hubungan dengan status Zn lebih besar
dari normal dalam defesiensi Zn . dayaguna Zn makanan juga merupakan faktor dalam
menentukan penyerapan, walaupun ini tidak banyak variasinya atau tidak sekritis Fe. Pitat
dan serat yang banyak dalam biji-bijian merupakan faktor-faktor utama yang menurunkan
kurang pada orang yang dengan diet berserat tinggi. Penyerapan Zn sedikit banyak
berkompetisi dengan ion-ion metal transisi, terutama Fe2+ , Fe3+, dan Cu2+. Penyerapan Zn
memerlukan energi dan tingkatan oleh sitrat.dalam air susu manusia banyak Zn terikat
dalam sitrat dan daya gunanya lebih tinggi dari Zn yang terikat oleh protein. Setelah
penyerapan dan pemindahan Zn dalam plasma, Zn terikat dalam 3 komponen yang satu
dengan yang lainnya.sebagian diikat oleh albumin, walauoun cukup besar yang terikat pada
antiprotease, α-makroglobulin.
METABOLISME
Di dalam pangkreas seng digunakan untuk membuat enzim pencernaan, yng pda
waktu mkan dikeluarkan ke dalam saluran cerna. Dengan demikaian saluran cerna
menerima seng dari dua sumbar, yaitu dri makanan dan dari cairan pencernan yang kembali
ke pngkreas dinmakn sikrulasi entropangkreatik. Bila di komsumsi seng tinggi, didalam sel
dinding saluran cerna sebagian diubah menjadi metalotionein sebagai simpanan, sehingga
absobrsi berkurang. Seperti halnya dengan besi, bentuk simpanan ini akan dibuang bersama
sel-sel dinding usus halus yang umurnya adalah 2-5 hari. Metalotionien di dalam hati
mengikat seng hingga di butuhkan oleh tubuh. Metalotionien diduga mempunyai peranan
3. YODIUM
Pembentukan dan sekresi tiroglobulin sebagai bahan dasar hormon thyroid dilakukan
oleh sel-sel thyroid. Setiap molekul tiroglobulin mengandung 140 asam amino tirosin, dan
tirosin merupakan substrat utama yang berikatan dengan yodium untuk membentuk hormon
thyroid dimana hormon ini dibentuk dalam molekul tiroglobulin. Oksidase ion yodida
adalah langkah penting dalam pembentukan hormon thyroid yaitu perubahan ion yodida
menjadi bentuk yodium teroksidasi yang kemudian mampu berikatan langsung dengan
asam amino tirosin. Proses oksidasi ini dipermudah oleh enzim peroksidase dan hidrogen
organifikasi tiroglobulin. Yodium yang telah dioksidasi dalam bentuk molekul akan terikat
langsung tetapi perlahan-lahan dengan asam amino tirosin, tetapi bila yodium yang btelah
teroksidasi disertai dengan sistem enzim peroksidasi, maka proses ini dapat terjadi dalam
beberapa detik atau menit. Stadium akhir dari yodinasi tirosin adalah pembentukan dua
hormon thyroid yang penting yaitu tiroksin dan triyodotironin. Tirosin mula-mula
bergabung membentuk tiroksin (T4), dan satu molekul diyodotironin bergabung dengan
4. SELENIUM
Absorbsi selenium terjadi pada bagian atas usus halus secara aktif, selenium diangkut oleh
albumin dan alfa-2 globulin. Absorbsi lebih efesien, bila tubuh dalam keadaan kekurangan
5. MANGAN
Mekanisme absorpsi mangan hingga sekarang belum diketahui dengan pasti. Seperti
halnya dengan mineral mikro lainnya, faktor makanan mempengaruhi absorpsi mangan.
Besi dan kalsium menghambat absorpsi mangan. Mangan diangkut oleh protein
transmanganin dalam plasma. Setelah diabsorpsi, mangan dalam waktu singkat terlihat
dalam empedu dan dikeluarkan melalui feses. Taraf mangan dalam jaringan diatur oleh
oleh sekresi selektif melalui empedu. Pada penyakit hati, mangan menumpuk dalam hati.
6. FLOUR
Sebagian flour dari makanan atau minuman diserap oleh lambung dan sebagian lagi
oleh usus kecil. Dari 90% F diserap, setengahnya dikeluarkan lagi dan setengah bagian
lainnya digunakan sebagai bagian integral tulang dan gigi. Dengan tidak dipengaruhi oleh
jumlah yang dikonsumsi, kadar flour dalam darah selalu konstan. Hal ini berkat
kemampuan ginjal untuk mengaturnya. Selain dalam darah, F juga terdapat dalam jaringan
(lunak), saliva, susu dan darah janin : yang konsentrasinya leboh rendah.
7. COBALT
Absorbsi terjadi pada bagian atas usus halus mengikuti mekanisme absorbsi besi.
Absorbsi meningkat bila konsumsi besi rendah. Sebanyak 85% ekskresi kobal dilakukan
8. TEMBAGA
Absorsi sedikit terjadi didalam lambung dan sebagian besar di bagian atas usus halus
secara aktif dan pasif.Absorbsi terjadi dengan alat angkut protein pengikat tembaga
metalotionin yang juga berfungsi dalam absorbsi seng dan kadmium.Tembaga diangkut
keseluruh tubuh oleh seruloplasminin dan transkuprein.Tembaga juga dikeluarkan dari hati
,sebagai bagian dari empedu.Didalam saluran cerna tembaga dapat diabsorsi kembali atau
METABOLISME
Dalam plasma darah ,tembaga mula – mula diikat pada albumin dan suatu protein
kemungkinan fungsi enzimatiknya ,juga mengangkut tembaga kedalam sel seluruh tubuh
molekul dari pool –cu dalam plasma mungkin tidak merupakan sumber Cu seluler yang
nyata.
9. KROMIUN
Krom dalam bentuk Cr+++ diabsorbsi sebanyak 10% hingga 25%. Bentuk lain krom
hanya diabsorbsi sebanyak 1%. Mekanisme absorbsi belum diketahui dengan pasti.
Absorbsi dibantu oleh asam-asam amino yang mencegah krom mengendap dalam media
alkali usus halus. Jumlah yang diabsorbsi tetap hingga konsumsi sebanyak 49 ug, setelah
itu ekskresi melalui urin meningkat. Ekskresi melalui urin meningkat oleh konsumsi gula
Seperti halnya besi, krom diangkut oleh transferin. Bila tingkat kejenuhan transferin
1. Besi (Fe)
Kelebihan :
Kelebihan besi jarang terjadi karena makanan ,tetapi dapat disebabkan oleh suplemen besi,
dan pingsan.
Kekurangan :
Menurunnya kemampuan kerja, kekurangan energi pada umumnya menyebaabkan pucat,
2. Zeng (Zn)
Kelebihan :
c. Kelebihan sampai sebanyak 2 gram atau lebih dapat menyebabkan muntah, diare,
Kekurangan :
3. Iodium (I)
Kekurangan :
Gondok, kretinisme, pembesaran kelenjar tiroid, hambatan mental dan pertumbuhan pada
Kelebihan :
Pembesaran
4. Selenium (Se)
Kelebihan :
kuku rontok, serta luka-luka pada kulit dan sistem saraf. Kecenderungan menggunakan
suplemen selenium untuk mencegah kanker harus dilakukan secara hati-hati, jangan sampai
dosis berlebihan.
Kekurangan :
Kekurangan selenium pada manusia karena makanan yang dikonsumsi belum bayak
diketahui. Pada tahun 1979 para ahli dari Cina melaporkan hubungan antara status selenium
tubuh dengan penyakit kesban, dimana terjadi kardiomiopati atau degenerasi otot jantung
yang terutama terlihat pada anak-anak dan perempuan dewasa (keshan adalah sebuah
propinsi di Cina). Penyakit keshan-Beck pada anak remaja menyebabkan rasa kaku,
pembengkakan dan rasa sakit pada sendi jari-jari yang diikuti osteoartritis secara umum,
yang terutama dirasakan pada siku, lutut dan pergelangan kaki. Pasien yang mendapat
makanan prenteral total yang pada umumnya tidak mengandung selenium menunjukkan
aktivitas glutation peroksidase rendah dan kadar selenium dalam plasma dan sel darah
merah yang rendah. Beberapa pasien menjadi lemah, sakit pada otot-otot dan terjadi
kardiomiopati pasien kanker mempunyai taraf selenium plasma yang rendah. Kekurangan
5. Tembaga (Cu)
Kelebihan :
· Menyebabkan nekrosis hati atau serosis hati.
diare. Berbagai tahap perdarahan intravascular dapat terjadi ,begitupun nekrosis sel-sel hati
dan ginjal.
Kekurangan :
terjadi demineralisasi tulang-tulang. Bayi gagal tumbuh kembang edema dengan serum
6. Mangan
Kelebihan :
Keracunan karena kelebihan mangan dapat terjadi bila lingkungan terkontaminasi oleh
mangan. Pekerja tambang yang mengisap mangan yang ada pada debu tambang untuk
jangka waktu lama, menunjukkan gejala-gejala kelainan otak disertai penampilan dan
Kekurangan :
Kekurangan mangan pernah terlihat pada manusia. Kebutuhan mangan kecil, sedangkan
mangan banyak terdapat dalam makanan nabati. Kekurangan mangan menyebabkan steril
pada hewan jantan dan betina. Keturunan dari induk yang menderita kekurangan mangan,
besi dan kalsium perlu diperhatikan karena kedua zat gizi ini menghambat absorbsi mngan.
Kekurangan mangan sering terjadi bersamaan dengan kekurangan besi. Makanan tinggi
Kelebihan :
Kelebihan fluor dapat menyebkan keracunan. Hal ini baru terjadi pada dosis sangat tinggi
Gejalanya adalah fluorosis (perubahan warna gigi menjadi kekuningan), mulas, diare, sakit
Kekurangan :
Kekurangan fluor terjadi di daerah dimana air minum kurang mengandung fluor.
Akibatnya adalah kerusakan gigi dan keropos tulang pada orang tua.
8. Kobalt
Kekurangan :
Terjadi bila kekuangan vitamin B12. Karena faktor intrinsik, sindroma gangguan absorpsi
dan gastrektomi.
Kelebihan :
Belum diketahui karena belum ada penelitian yang menunujukan tentang seseorang yang
mengidap penyakit akibat kelebihan kobalt. Percaya saja bahwa sesuatu yang berlebihan.
9. Kromium (Cr)
Kekurangan :
Kekurangan krom karena makanan jarang terjadi, oleh karena itu AKG untuk krom belum
ditentukan.
Kelebihan :
Kelebihan krom karena makanan belum pernah ditemukan. Pekerja yang terkena limbah
industri dan cat yang mengandung krom tinggi dikaitkan dengan kejadian penyakit hati dan
kanker paru-paru. Kromat adalah bentuk krom dengan valensi 6, tubuh tidak dapat
mengoksidasi krom makanan dengan valensi 3 yang tidak toksik menjadi bentuk vlensi 6
yang toksik. Jadi, krom di dalam makanan tidak ada kaitannya dengan kanker paru-paru.
1. Natrium
2. Klorida
Akibat kekurangan : Dalam keadaan normal jarang terjadi, hanya terjadi pada muntah dan
3. Kalium
Akibat kekurangan : Kekurangan jarang terjadi. Dapat terjadi sebagai akibat penyakit
Akibat kelebihan : Otot lemah dan muntah-muntah. Hiperkalemia akut dapat menyebabkan
4. Kalsium
Akibat kekurangan :
Gangguan pertumbuhan pada anak-anak; tulang keropos (osteoporosis) pada orang dewasa.
Akibat kelebihan :
Sembelit, resiko batu ginjal, kerusakan tulang, gangguan absorpsi mineral lain.
5. Fosfor
Akibat kelebihan : Dapat menarik kalsium dari tubuh dan diekskresi sehingga
menimbulkan kejang.
6. Magnesium
Akibat kekurangan : Lemah, bingung, halusinasi, sukar menelan, gagal jantung, gangguan
peretumbuhan anak.
7. Sulfur
Akibat kelebihan : Terjadi bila konsumsi asam amino mengndung sulfur berlebihan pada
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Mikromineral adalah mineral yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, mineral mikro
· Besi (Fe) : makanan hewani ,seperti daging,ayam dan ikan .Sumber baik lainnya
adalah telur, serealia tumbuk, kacang kacangan, sayuran hijau dan bebebrapa jenis
buah
· Seng (Zn) : daging, unggas, telur, ikan, susu, keju, hati, lembaga gandum, ragi, selada,
· Selenium (Se) : Makanan hasil laut, daging, hati, serelia, sayuran, sayuran
· Flour : air, makanan laut, tanaman, ikan dan makanan hasil ternak
2. Makro mineral mempunyai fungsi dan peranan tersendiri yang penting bagi tubuh.
3. Mineral juga dapat menyebabkan dampak negatif apabila kekurangan dan kelebihan, ini
dapat disebabkan dari makanan dan aktifitas yang terjadi, seperti muntah, diare, dan
Untuk kelangsungan hidup yang wajar dan sehat hendaknya kita harus
memperhatikan semua hal – hal yang dapat menunjang kesehatan baik dari hal yang besar