php/jpwk/articl
e/view/1290Pengembangan Kawasan Agropolitan di Kabupaten Kulonprogo
Daerah Istimewa YogyakartaBambang Trihartanto Suroyo, Wiwandari Handayani
https://syahriartato.wordpress.com/2013/02/17/j
urnal-pembangunan-perkotaan/ JURNAL PEMBANGUNAN
PERKOTAAN
Adapun beberapa pokok bahasan yang perlu di tampilkan dalam melakukan review,
diantaranya:
1. Latar Belakang Teori dan Tujuan Penelitian
Mengungkapkan beberapa landasan teori yang digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam
penelitiannya dan tujuan apa yang ingin dicapai.
2. Metode
Mengungkapkan mengenai metode apa yang digunakan, subjek penelitian, teknik pengumpulan
data, alat pengumpul data, dan analisis data yang digunakan.
3. Hasil dan Pembahasan
Dalam pokok bahasan ini mengambil hasil dari penelitian yang telah dilakukan dengan
memberikan deskripsi secara singkat, jelas, dan padat.
Masih belum jelas juga?? Ok, berikut contoh review jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia.
Judul: Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada PT. Pei Hai
International Wiratama Indonesia)
(Oleh : Ida Ayu Brahmasari dan Agus Suprayetno)
1. Lata Belakang Teori dan Tujuan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (Explanatory research) yang akan membuktikan
hubungan kausal antara variabel bebas (independent variable) yaitu variabel motivasi kerja,
variable kepemimpinan, dan variabel budaya organisasi; variabel antara (intervening variable)
yaitu variable kepuasan kerja karyawan; dan variabel terikat (dependent variable) yaitu kinerja
perusahaan. Penelitian ini juga merupakan penelitian korelasional, yaitu penelitian yang berusaha
untuk melihat apakah antara dua variabel atau lebih memiliki hubungan atau tidak, dan seberapa
besar hubungan itu serta bagaimana arah hubungan tersebut (Indriyantoro dan Supomo (1999)
dalam Yasa, (2006:29).
Penelitian ini menganggap bahwa, a) motivasi kerja, kepemimpinan, dan budaya organisasi
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, dan b) motivasi kerja,
kepemimpinan, budaya organisasi dan kepuasan kerja karyawan berpengaruh siginifikan
terhadap kinerja perusahaan.
Tujuan penelitian adalah untuk membuktikan dan menganalisis 1). Pengaruh motivasi kerja,
kepemimpinan, dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan dan kinerja
perusahaan, serta 2). Pengaruh kepuasaan kerja karyawan terhadap kinerja perusahaan.
2. Metode
Subyek penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia di
Surabaya dan Jombang sejumlah 1.737 orang pegawai.
Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil data primer dan menyebar kuisioner yang
diberikan kepada responden / sampel penelitian yang dipilih dengan menggunakan simple
random sampling yang berjumlah 325 dari 1.737 total populasi.
Variabel bebas, variabel antara, dan variabel terikat dalam kuisioner penelitian ini diukur dengan
menggunakan skala Likert dengan skala penilaian (skor) 1 sampai dengan 5.
Validitas instrumen dalam penelitian ini diuji dengan cara menghitung korelasi Pearson dari skor
tiap item pertanyaan dengan skor totalnya. Sedangkan untuk reliabilitas menggunakan Alpha
Chronbach >0,60.
Dalam perhitungan pengolahan data, peneliti mempergunakan alat bantu yang berupa program
aplikasi komputer yaitu SPSS versi 13.0 dan AMOS versi 4.0.
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM)
melalui program AMOS versi 4.0 dan pembahasan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada
bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal penting dalam penelitian ini sebagai berikut: 1)
Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan 2)
Kepemimpinan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan 3) Budaya
organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan 4) Motivasi
kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan 5) Kepemimpinan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan 6) Budaya organisasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja perusahaan 7) Kepuasan kerja karyawan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Critical Review
Secara keseluruhan, jurnal ini sudah cukup lengkap dan memenuhi standar penulisan. Namun,
ada beberapa hal yang menjadi critical review antara lain penulis tidak menuliskan secara
eksplisit model penelitian yang digunakan meskipun model penelitian telah tercermin dari
hipotesis yang ada (secara implisit). Meskipun tidak ada keharusan untuk mencantumkan model
penelitian secara eksplisit, namun akan lebih baik bila model penelitian dicantumkan juga
sehingga memudahkan pembaca dalam memahami isi jurnal/penelitian. Sehingga dengan adanya
model penelitian akan dapat menjelaskan lebih rinci dari sumber mana alasan-alasan yang
dikemukakan oleh penulis tentang penyebab motivasi kerja, kepemimpinan, dan budaya kerja
dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Misalnya, pembaca tentunya akan bertanya-
tanya metode apa yang digunakan penulis sehingga bisa mengungkapkan alasan / argumen
penyebab motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan tapi tidak tidak terlalu
berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Akan lebih baik pula, apabila penulis dapat menjelaskan hasil penelitiannya berdasarkan
karakteristik responden. Olehnya itu teknik pengambilan sampel sebaiknya dengan stratified
random sampling. Selain itu, dalam melakukan proses pengumpulan data penulis menggunakan
metode dengan mengirimkan kuesioner kepada responden. Hal ini dapat memberikan hasil yang
bias diantaranya karena adanya kemungkinan diganggu orang lain, kemungkinan responden
memberikan jawaban yang tidak sesuai, dan kurangnya kontrol.
Untuk lebih mengetahui lebih jauh tentang pengaruh motivasi kerja, kepemimpinan, budaya
organisasi terhadap kinerja perusahaan dan dampaknya, maka penulis sebaiknya melakukan
penelitian lanjutan dengan memadukan pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif.
B. Nama Penulis
C. Nama Jurnal
Deskripsi Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dalam Pembelajaran Matematika Di
Kelas V SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango
Pendidikan menjadi kebutuhan yang primer, karena dengan arus globalisasi yang semakin pesat,
manusia harus dapat mengikuti perkembangan zaman. Salah satu cara yang
ditempuh adalah dengan belajar. Dengan belajar, manusia diharapkan dapat
menyerap informasi sebanyak-banyaknya melalui pembelajaran dan dapat menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Di samping itu, siswa atau pembelajar harus bisa
ikut berpartisipasi, ikut mencoba dan melakukan
sendiri yang sedang dipelajari. Pembelajaran yang mengacu pada pembelajaran
aktif adalah jika guru mampu menciptakan suatu kondisi belajar yang
memungkinkan siswa berkembang secara optimal. Salah satu metode pembelajaran yang biasa
diterapkan guru dalam kelas di SDN 6 Bulango Selatan adalah metode ceramah.
Pembelajaran matematika dengan metode ceramah
cenderung meminimalkan keterlibatan siswa dalam belajar dan siswa menjadi kurang aktif.
Kenyataan ini nampak pada siswa kelas V di SDN 6 Bulango Selatan,
sebagian siswa mengalami kesulitan belajar mata pelajaran matematika. Agar ketuntasan
belajar siswa dapat tercapai salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif yang di maksud adalah model pembelajaran
kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement
Divisions). Pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang
paling sederhana,dan merupakan model yang
paling baik untuk permulaan bagi guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif (Slavin,
2010:143). Slavin (dalam Asma, 2006:51) menjelaskan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe
STAD (Student Team Achievement Divisions), siswa ditempatkan
dalam kelompok belajar beranggotakan empat atau lima orang siswa yang
merupakan campuran dari kemampuan akademik yang berbeda, sehingga dalam
setiap kelompok terdapat siswa yang berprestasi tinggi, sedang dan rendah atau variasi jenis
kelamin, kelompok ras dan etnis, atau kelompok sosial lainnya.
IV. Hipotesis
V. Metode
Sebelum dilakukan pengambilan dan pengumpulan data. Data keseluruhan dikelompokkan terlebih
dahulu menjadi 2 jenis data, yaitu :
2. Data sekunder, merupakan data yang diperoleh melalui buku–buku referensi berupa pengertian–
pengertian dan teori–teori yang ada hubungannya dengan permasalahan yang sedang diteliti. Yang
menjadi sumber data adalah guru dan siswa.
Adapun prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain observasi, wawancara dan
dokumentasi.
1. Observasi
Observasi merupakan langkah awal dalam melakukan penelitian, observasi dilakukan untuk mengetahui
secara detail tentang lokasi maupun kondisi tempat (sekolah) yang akan di teliti baik dari segi siswa,
guru bahan ajar, sumber belajar, lingkungan belajar dan sebagainya.
2. Wawancara
3. Dokumentasi
Sedangkan analisis data dalam penelitian ini, Milles dan Hubberman (dalam Tohirin, 2012 : 141)
menjelaskan bahwa analisis data merupakan langkah-langkah
untuk memproses temuan penelitian yang telah ditranskripkan melalui proses
reduksi data, yaitu data disaring dan disusun lagi, dipaparkan, diverifikasi atau dibuat kesimpulan.
VII.Review/ Komentar
Secara konten keseluruhan jurnal ini sudah terlihat sangat baik dalam hal mendeskripsikan apa yang
ingin disampaikan oleh peneliti. Karena penelitian ini termasuk penelitian yang menggunakan metode
secara kualitatif yakni dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Deskripsi yang detail dan
mendalam tentang kasus merupakan sebuah keharusan bagi peneliti kualitatif. Kemudian dari segi
struktural, meskipun dalam penelitian kualitatif narasi yang disampaikan berdasarkan dengan
kebutuhan penelitian, namun akan lebih baik lagi jika ditambahkan poin masalah atau pertanyaan
penelitian. Hal ini tentunya akan membantu peneliti untuk mempermudah dalam hal mengkategorikan
atau mengklasifikasikan tujuan penelitiannya. Seperti pertanyaan “bagaimana cara menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Stad dalam pembelajaran Matematika di kelas V SDN 6 Bulango Selatan
Kabupaten Bone Bolango?” dan “mengapa siswa Matematika di kelas V SDN 6 Bulango Selatan
Kabupaten Bone Bolango memerlukan model pembelajarn kooperatif tipe Stad?” .
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam
pembelajaran matematika, telah dilaksanakan dengan baik,
terdiri dari 6 (enam) langkah utama yaitu: Menyampaikan tujuan pembelajaran
dan memberi motivasi, menyajikan materi, mengorganisasikan siswa dalam
kelompok belajar, membimbing kelompok bekerja dan belajar, memberikan evaluasi, dan
memberikan penghargaan. Dampak dari pembelajaran tersebut dapat
dilihat atau diamati dengan jelas ketika proses pembelajaran berlangsung, yaitu
guru ataupun siswa sudah menerapkan langkah-langkah model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan benar, sehingga proses pembelajaran berjalan dengan baik, interaksi
guru dengan siswa, siswa dengan siswa terlihat baik, selain itu siswa dapat berinteraksi dan bekerja
sama dalam kelompok.
Kata kunci : Penerapan, Model pembelajaran kooperatif tipe STAD, pembelajaran matematika.
IX. Referensi
Asma, Nur. 2006. Model pembelajaran kooperatif. Jakarta: Depertemen Pendidikan Nasional
http://nopiwanabadi.blogspot.com/2011/5/hakikat-pembelajaranmatematika.html
Jonson, D. W., & Johnson, R.1991, Learning Together and Alone, Cooperative and individualisti
learning. Boston: Allyn and Bacon.
Sagala, Syaiful, 2009, Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan
Problematika Belajar dan Mengajar, Alfabeta, Bandung
Tohirin. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling –
Pendekatan Praktid untuk Peneliti Pemula dan Dilengkapi dengan Contoh Transkip Hasil
Wawancara Serta Model Penyajian Data.
Sumber: http://jaymi-psikologi.blogspot.com/2014/10/contoh-review-jurnal-psikologi.html