1.4 Panduan - Umum - Bimtek - K13 - SD - 2017 - Rev - Judul Cover PDF
1.4 Panduan - Umum - Bimtek - K13 - SD - 2017 - Rev - Judul Cover PDF
PANDUAN UMUM
BIMBINGAN TEKNIS DAN PENDAMPINGAN
PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 SEKOLAH DASAR
ii
KATA PENGANTAR
Kurikulum 2013 telah digunakan sebagai pedoman dalam
proses pembelajaran mulai tahun 2013 secara bertahap.
Sampai dengan tahun 2016, Kurikulum 2013 telah
dilaksanakan di 25% sekolah dasar dan pada tahun 2017
ditargetkan tambahan sebanyak 35% sekolah dasar atau
sekitar 52.572 sekolah dasar di seluruh Indonesia.
Kunci dari pelaksanaan Kurikulum 2013 terletak pada guru,
sehingga guru perlu diberikan pembekalan yang cukup dalam
bentuk bimbingan teknis (Bimtek) dan pendampingan
penerapan Kurikulum 2013 di sekolah. Melalui kegiatan
bimtek dan pendampingan kurikulum diharapkan guru
mampu dan terampil mengimplementasikan Kurikulum 2013
secara kreatif, inspiratif, dan konsisten. Panduan Umum
Bimbingan Teknis dan Pendampingan Pelaksanaan
Kurikulum 2013 Sekolah Dasar disusun dalam rangka
menyediakan panduan bagi para semua pihak yang terlibat
dalam kegiatan bimtek dan pendampingan.
Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
penyusunan panduan ini diucapkan terima kasih, semoga
panduan ini berfungsi sebagaimana yang diharapkkan.
iii
iv
DAFTAR ISI
v
F. MATERI PENDAMPINGAN 45
BAB IV PEMBAGIAN TUGAS DAN PEMBIAYAAN ........... 46
A. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB INSTANSI 46
B. PEMBIAYAAN 48
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 160 Tahun 2014
tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan
Kurikulum 2013 pasal 4, dinyatakan bahwa: Satuan
pendidikan dasar dan pendidikan menengah dapat
melaksanakan Kurikulum Tahun 2006 paling lama sampai
dengan tahun pelajaran 2019/2020. Ketentuan ini memberi
kesempatan kepada sekolah yang belum siap
melaksanakan K13 untuk tetap melaksanakan Kurikulum
2006 sambil melakukan persiapan-persiapan sehingga
selambat-lambatnya pada tahun 2020 sekolah tersebut
telah mengimplementasikan K13 setelah mencapai
kesiapan yang optimal. Sebagai langkah awal, yang telah
dilakukan dalam rangka persiapan Pelaksanaan
Kurikulum 2013 adalah melakukan Bimbingan Teknis
(Bimtek) bagi pendidik dan tenaga kependidikan di
sekolah serta unsur-unsur lain yang terlibat langsung
dalam proses pendidikan.
Kurikulum 2013 telah diterapkan sejak tahun 2014, 2015,
2016 secara berturut-turut di 6,25%, 18,75%, dan 25%
sekolah dasar di seluruh Indonesia. Dengan demikian
sampai dengan tahun 2016, Kurikulum 2013 telah
dilaksanakan di 37.034 sekolah dasar. Pada tahun
pelajaran 2017/2018 ditargetkan pelaksanaan Kurikulum
2013 di 35% sekolah dasar sasaran baru atau sebanyak
52.572 sekolah, sehingga diharapkan sebanyak 60% dari
seluruh sekolah dasar telah menerapkan Kurikulum 2013.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan Kurikulum 2013
di sekolah dasar, perlu dilakukan pelatihan kepada semua
1
pihak yang melakukan pembinaan, serta pendampingan
terhadap pelaksana di tingkat satuan pendidikan,
termasuk kepala seokolah, guru, serta pengawas. Bentuk
peningkatan wawasan, pengetahuan dan keterampilan
semua instruktur kurikulum mengikuti dinamika
perkembangan kebijakan dan peraturan.
Merujuk perkembangan kebijakan kementerian, semua
pelatih Kurikulum 2013 sekolah dasar, mulai narasumber
nasional (NN), instruktur provinsi (IN), dan instruktur
kabupaten/kota (IK) penyebutannya pada tahun 2017
disederhanakan menjadi Instruktur Kurikulum. Pelatihan
Instruktur Kurikulum pada tahun 2017 perlu dilakukan
dengan maksud untuk memberikan penyegaran dan
updating terhadap perkembangan terbaru dalam bentuk
bimbinga teknis. Dengan kata lain, pelatihan instruktur
kurikulum di sekolah dasar dilakukan dalam bentuk
bimbingan teknis, sehingga mengacu pada Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 33/PMK.02/2016 tentang
Standar Biaya Masukan, satuan jam yan dipakai dalam
kegiatan bimbingan teknis adalah 60 menit.
Bimtek dan pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013
di sekolah dasar diselenggarakan secara terkoordinatif
antara Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota, LPMP, dan satuan
pendidikan sesuai dengan tugas dan peran masing-
masing. Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar akan
melaksanakan bimbinga teknis tim pengembang
kurikulum 2013 sekolah dasar tingkat pusat yang terdiri
atas instruktur kurikulum tingkat pusat dan provinsi,
sedangkan LPMP akan menyelenggarakan bimbingan
teknis terhadap instruktur kurikulum tingkat kabupaten/
2
kota serta guru sasaran melalui kegiatan bimbingan teknis
dan pendampingan.
Agar semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan
Bimtek dan pendampingan tersebut dapat menjalankan
peran/tugasnya dengan baik, perlu disusun Panduan
Bimbingan Teknis dan Pendampingan Pelaksanaan
Kurikulum 2013 Sekolah Dasar. Panduan ini antara lain
mencakup latar belakang, landasan hukum, tujuan,
sasaran, pendanaan, konsep dasar bimtek, konsep dasar
pendampingan, strategi pelaksanaan bimtek dan
pendampingan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan.
Dengan panduan ini diharapkan ada persamaan persepsi
dan langkah pembinaan dalam melaksanakan bimbingan
teknis dan pendampingan penerapan Kurikulum 2013 di
sekolah dasar.
B. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17
tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Nasional
Tahun 2005-2025;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17
Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyeleng-
garaan Pendidikan jo Nomor 66 Tahun 2010;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
beserta perubahannya jo Nomor 32 Tahun 2013 jo.
Nomor 23 Tahun 2015;
3
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar
Sarana dan Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan
Umum;
7. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan di
Kabupaten/Kota jo Nomor 23 Tahun 2013;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 Tentang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014 Tentang
Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014 Tentang
Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan
Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014 tentang
Mutan Lokal Kurikulum 2013;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 105 Tahun 2014 tentang
Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 160 Tahun 2014 Tentang
4
Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan
Kurikulum 2013;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2015 tentang
Penumbuhan Budi Pekerti;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2015 tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan;
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran
pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan
Menengah;
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2016 tentang
Komite Sekolah;
5
22. Peraturan Bersama Direktur Jenderal Pendidikan
Dasar dan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
5496/C/KR/2014 dan Nomor 7915/D/KP/2014
Tentang Petunjuk Teknis Pemberlakuan Kurikulum
Tahun 2006 dan Kurikulum 2013 pada Sekolah
Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.
C. TUJUAN PANDUAN
Penyusunan panduan secara umum bertujuan untuk
menyediakan acuan bagi semua pihak dalam
melaksanakan bimbingan teknis dan pendampingan
pelaksanaan Kurikulum 2013 sekolah dasar tahun 2017.
Secara khusus penyusunan panduan ini bertujuan untuk:
1. Menyediakan acuan bagi semua lembaga tingkat pusat,
provinsi, kabupaten/kota dan satuan pendidikan
dalam melaksanakan kegiatan bimbingan teknis dan
pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013 di
Sekolah dasar;
2. Memfasilitasi semua pihak dalam merencanakan,
melaksanakan, dan melaporkan pelaksanaan bimtek
dan pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013
tahun anggaran 2017;
3. Menyediakan acuan teknis termasuk struktur program
dan materi bimbingan teknis di tingkat pusat, provinsi,
kabupaten/kota, dan sekolah sasaran agar pelaksanaan
bimtek implementasi Kurikulum 2013 dapat berjalan
secara efektif dan efisien.
4. Memfasilitasi semua pihak dalam rangka penguatan,
penyegaran, dan peningkatan pemahaman pengawas,
6
kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, dan
orangtua serta komite sekolah, untuk mendukung
penerapan kurikulum secara efektif dan efisien.
D. SASARAN PANDUAN
Sasaran pengguna Panduan Bimbingan Teknis dan
Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 Tahun 2017
antara lain:
1. Penyelenggara bimtek instruktur pusat;
2. Penyelenggara bimtek instruktur kabupaten/kota;
3. Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar;
4. Pusat Kurikulum dan Perbukuan;
5. Pusat Penilaian Pendidikan;
6. P4TK, LPPKS, dan LPMP;
7. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;
8. Kepala sekolah dasar pelaksana Kurikulum 2013;
9. Pengawas SD; dan
10. Guru kelas, guru mata pelajaran agama, guru
pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan di sekolah
dasar.
7
BAB II
BIMBINGAN TEKNIS PELAKSANAAN
KURIKULUM 2013
8
kepala sekolah dari sekolah sasaran Kurikulum
2013 tahun 2017.
Narasumber atau instruktur bimtek pelaksanaan
kurikulum 2013 berasal dari unsur tim pengembang
kurikulum, praktisi pendidikan, akademisi, dan
manajemen bidang pendidikan, dengan rincian sebagai
berikut.
a. Tim Pengembang Kurikulum (TPK) dengan kriteria:
Penulis KI, KD, Silabus, dan pedoman tematik/
mata pelajaran
Penulis pedoman penilaian
Penulis buku teks tematik/matapelajaran
b. Praktisi pendidikan seperti guru, kepala sekolah,
pengawas, pegiat pendidikan dengan kriteria:
Telah mengikuti ToT bimtek dan pendampingan
Kurikulum 2013 yang diselenggarakan oleh
Direktorat PSD, LPMP atau Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota dengan hasil sekurang-
kurangnya BAIK.
Memiliki sertifikat pendidik.
Memiliki pengalaman sebagai narasumber
minimal tingkat kabupaten sebagai guru inti
atau guru pemandu mata pelajaran.
Bila memungkinkan berasal dari sekolah yang
telah mengimplementasikan Kurikulum 2013.
c. Akademisi seperti Dosen LPTK, Widyaiswara P4TK,
Widyaiswara LPMP dengan kriteria:
Memiliki latar belakang pendidikan sesuai mata
pelajaran yang difasilitasi.
9
Telah mengikuti ToT bimtek dan pendampingan
Kurikulum 2013 yang diselenggarakan oleh
Direktorat PSD, LPMP atau Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota dengan hasil sekurang-kurangnya
BAIK.
Bersedia melaksanakan tugas
d. Manajemen bidang pendidikan yang berasal dari
lembaga/instansi:
Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar
Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Pusat Penilaian Pendidikan
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan.
10
d. Sikap percaya, yaitu yang menerima bimtek dan
pendampingan memiliki sikap percaya kepada
fasilitator bahwa informasi, saran, solusi, dan contoh
yang diberikan adalah yang memang sesuai dengan
kurikulum dan fasilitator percaya bahwa para
peserta bimtek dan pendampingan memiliki
kemauan kuat untuk memahami dan akan
melaksanakan kurikulum dengan baik;
e. Berdasarkan kebutuhan, yaitu materi bimtek dan
pendampingan adalah materi yang relevan dan
masih belum dikuasai dan/atau memerlukan
penguatan;
f. Berkelanjutan, yaitu bahwa bimtek dan
pendampingan pelaksanaan kurikulum dilanjutkan
oleh guru/sekolah sendiri dan/atau melalui KKG
dan KKKS di gugus sekolah, forum Komite Sekolah,
dan forum lainnya yang relevan.
11
b. Meningkatkan keterampilan instruktur kurikulum
dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013
sekolah dasar sesuai dengan perkembangan;
c. Memberikan bekal kepada semua instruktur dengan
bahan dan materi yang diperlukan untuk
mendampingi sekolah dalam menerapkan
Kurikulum 2013;
d. Memfasilitasi dan mendampingi satuan pendidikan
dalam menerapkan Kurikulum 2013 secara efektif
dan efisien, sesuai dengan landasan psikologis
pengembangan kurikulum;
e. Memberikan penguatan kepada peserta bimtek
berkenaan dengan materi pokok, materi umum, dan
materi penunjang terkait dengan implementasi
Kurikulum 2013.
f. Mengembangkan keterampilan peserta bimtek
dalam melaksanakan pendampingan terhadap guru,
kepala sekolah, pengawas, dan pemangku
pendidikan di sekolah dalam implementasi
Kurikulum 2013.
g. Memberikan fasilitasi kepada sekolah sasaran dalam
menerapkan Kurikulum 2013.
h. Memberikan bantuan konsultasi, pemodelan
(modelling) dan penguatan secara personal, dan
spesifik (coaching) bagi guru, kepala sekolah,
pengawas, dan pemangku pendidikan dalam
implementasi Kurikulum 2013 secara langsung di
sekolah.
i. Membantu memberikan solusi kontekstual dalam
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sekolah
12
sasaran dalam implementasi Kurikulum 2013 di
sekolah.
j. Meningkatkan keterampilan guru dalam
menggunakan buku guru dan siswa, menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), mengelola
pembelajaran, melakukan penilaian pembelajaran,
mengisi buku rapor, dan menerapkan literasi serta
penguatan pendidikan karakter dalam
pembelajaran.
13
b. Bimtek Tim Pembina Kurikulum 2013 Sekolah Dasar
Tingkat Kabupaten/Kota
Penyelenggara : LPMP
Tempat : LPMP/Provinsi
Peserta : sekitar 16.352 orang instuktur
kurikulum kabupaten/kota
Unsur Peserta : widyaiswara P4TK, LPMP, tim
manajemen LPMP, Kasi Kur Dinas
Pendidikan Kab/Kota, Pengawas,
dan praktisi pendidikan
c. Bimtek Tim Pembina Kurikulum 2013 Sekolah Dasar
Tingkat Sekolah
Penyelenggara : LPMP
Tempat : LPMP/Kab/Kota/Gugus
Sasaran : 52.572 SD dan sekitar 210.288
orang guru
Unsur Peserta : Kepala sekolah, guru kelas I, guru
kelas IV, dan guru agama
14
POLA BIMTEK K-13 DI SD TAHUN 2017
Narsum: Narasumber dan Jumlah: 650 orang
Instruktur Kurikulum
Peserta: Instruktur Kurikulum,
raktisi, Dit. PSD, Puskurbuk,
Puspendik, LPTK, P4TK, LPMP
Narsum: LPMP, Widyaiswara, Jumlah: + 12.547 orang
Instruktur, LPTK, Pengawas,
Peserta: Unsur LPMP,
Kepsek, Praktisi Pendidikan
Widyaiswara, Instruktur, Kasi
Kur Kab/Kota, Praktisi
Pendidikan
15
Pola Bimtek Pelaksanaan Kurikulum 2013 Sekolah
Dasar, dapat menggunakan pola bimtek dengan alokasi
waktu 30 JP, @ 60 menit atau 39 JP @ 60 menit.
Pelaksanaan bimtek guru sasaran dapat dilakukan
dengan sistem swakelola atau sistem bantuan
pemerintah. Pelaksanaan bimtek guru sasaran dengan
sistem bantuan pemerintah peruntukannya termasuk
prosedurnya mengacu apda sistem swakelola
Alokasi
No Materi
Waktu*)
1 Materi Umum 6
1.1 Kebijakan dan Dinamika Perkembangan (1)
Kurikulum
1.2 Penguatan Pendidikan Karakter (2)
19
Alokasi
No Materi
Waktu*)
3.1 Kuisioner tingkat pemahaman (1)
3.2 Pembukaan: Kebijakan Peningkatan (1)
Mutu Pendidikan
3.3 Penutupan: Review dan Evaluasi Bimtek (1)
Jumlah Keseluruhan 30
*) 1 jam bimtek= 60 menit
Alokasi
No Materi
Waktu*)
1 Materi Umum 7
1.1 Kebijakan dan Dinamika Perkembangan (2)
Kurikulum
1.2 Penguatan Pendidikan Karakter (2)
1.3 Penerapan Literasi Dalam Pembelajaran (2)
1.4 Penyelenggaraan Pendampingan (1)
2 Materi Pokok 28
2.1 Kompetensi, Materi, Pembelajaran dan (2)
Penilaian
2.2. Praktik Analisis Kompetensi, Materi (4)
Pembelajaran, Pembelajaran, dan
20
Alokasi
No Materi
Waktu*)
Penilaian (Tematik Terpadu,
Matematika dan PJOK)
2.3. Psiko-edukatif (1)
2.4. Perancangan Pembelajaran dan (6)
Penilaian
a. Praktik Penyusunan Program (3)
Tahunan (Prota) dan Program
Semester (Promes), Pemetaan KD,
dan silabus
b. Penyusunan RPP (3)
2.5. Inspirasi Pembelajaran melalui (2)
Tayangan Video Pembelajaran
2.6. Praktik Penyusunan Instrumen (3)
Penilaian
2.7. Praktik Pembelajaran dan Penilaian di (6)
sekolah
2.8. Praktik Pengolahan dan Pelaporan (4)
Penilaian Hasil Belajar
3 Materi Penunjang 4
3.1. Tes Awal (1)
3.2. Pembukaan: Kebijakan Peningkatan (1)
Mutu Pendidikan
3.3. Tes Akhir (1)
3.4. Penutupan: Review dan Evaluasi Bimtek (1)
Jumlah Keseluruhan 39
*) 1 jam bimtek = 60 menit
21
Aspek Penilaian peserta bimtek Kurikulum 2013
dengan peserta adalah instruktur kurikulum, baik
bimtek pusat maupun kabupaten/kota, bertujuan
untuk memberikan gambaran yang objektif tentang
pencapaian hasil kinerja. Hasil penilaian untuk
mengetahui tingkat pemahaman peserta. Selain itu,
penilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui
keberhasilan penyelenggaraan bimtek dalam mencapai
tujuan dan sasarannya, serta sebagai usaha
penyempurnaan bimtek selanjutnya.
Tabel 1. Pembobotan
Kategori Nilai Bobot Bobot
Nilai Sikap (NS) 40 % 70%
Nilai Keterampilan (NK) 60%
Tes Akhir (TA) 30%
Nilai akhir diperoleh dari:
NA = [{(NS x 40%) + (NK x 60%)} x 70% ] + [(TA x 30%)]
Hasil penilaian tersebut dikategorikan dengan skala
kualifikasi sbb.
22
Tabel 2. Skala Kualifikasi Penilaian
Nilai Predikat
86 – 100 Baik sekali
75 – 85 Baik
65 – 74 Cukup
55 – 64 Kurang
≤ 54 kurang sekali
5. Sertifikat
Peserta yang mengikuti seluruh proses bimtek akan
mendapatkan sertifikat. Peserta bimtek yang
dilaksanakan oleh pusat (Direktorat Pembinaan SD)
akan memperoleh sertifikat dari Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah, peserta bimtek yang
24
dilaksanakan oleh LPMP akan memperoleh sertifikat
dari Kepala LPMP setempat sebagai instruktur
kurikulum tingkat kabupaten/kota atau sebagai guru
sasaran pelaksana Kurikulum2013.
25
2. Tugas dan Tanggung Jawab LPMP
a. Melakukan koordinasi pendataan terkait jumlah
sekolah sasaran, jumlah guru kelas 1, jumlah guru
kelas 4, jumlah guru agama/guru PJOK, jumlah
pengawas, jumlah SD Inti atau gugus sekolah
dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;
b. Mengirim data sekolah sasaran pelaksana
kurikulum ke Direktorat Pembinaan SD;
c. Melakukan validasi data SD pada saat Asistensi
Pendataan Pendampingan pelaksanaan kuri-
kulum;
d. Membuat data base di setiap kabupaten/kota;
e. Mengikuti Sosialisai tentang Bimtek dan
Pendampingan Kurikulum 2013 dari Ditjen
Dikdasmen Kemdikbud;
f. Mengirimkan data Instruktur Kurikulum ke
Direktorat Pembinaan SD;
g. Melakukan bimtek kabupaten/kota implementasi
Kurikulum 2013 bagi instruktur kabupaten/kota
(IK);
h. Melakukan bimtek kepada Guru Sasaran
implementasi Kurikulum 2013 bagi guru kelas 1,
guru kelas 4, guru agama dan kepala sekolah
sasaran implementasi kurikulum 2013 pada tahun
2017;
i. Menetapkan Sekolah Penerima Dana Bantuan
Pemerintah Pendampingan Kurikulum 2013
Tahun 2017;
j. Menyalurkan Dana Bantuan Pemerintah
Pendampingan Kurikulum 2013 Tahun 2017;
26
k. Melakukan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan
bimtek dan pendampingan implementasi kuri-
kulum;
l. Mengumpulkan laporan pertanggungjawaban
akhir dari sekolah inti dan sekolah imbas terkait
pemanfaatan dana bantuan pemerintah
(blockgrant) implementasi kurikulum;
m. Membuat laporan pelaksanaan bimtek implemen-
tasi kurikulum.
27
4. Tugas dan Tanggung Jawab Sekolah Inti dan Sekolah
Imbas
a. Mengusulkan data guru yang akan mengikuti
bimtek kurikulum2013;
b. Mengikuti asistensi pendataan bimtek
implementasi kurikulum;
c. Menandatangani MoU Bantuan Dana Pemerintah
untuk Bimtek Guru Sasaran dan atau Dana
Bantuan Pemerintah untuk Pendampingan dengan
LPMP;
d. Melakukan pertemuan di SD Inti untuk
perencanaan penggunaan dana bantuan
pendampingan kurikulum;
e. Mengambil dana dan melaporkan penerimaan
dana bantuan
f. Menyelenggarakan pendampingan implementasi
kurikulum dengan menggunakan dana bantuan
g. Membuat dan mengirim Laporan Pertanggung-
jawaban dana bantuan pemerintah pendampingan
implementasi kurikulum ke LPMP dan tembusan
ke Dinas Pendidikan Kab./Kota.
28
1) memantau kemajuan program bimtek
pelaksanaan kurikulum;
2) mengetahui tingkat keberhasilan program
bimtek pelaksanaan kurikulum; dan
3) mengidentifikasi lesson learned (kendala, solusi,
dan good practice) selama bimtek pelaksanaan
kurikulum.
b. Aspek Monitoring dan Evaluasi
Beberapa aspek yang dilihat dalam kegiatan
monitoring dan evaluasi meliputi:
1) Kesesuaian antara rancangan dan pelaksanaan
kegiatan bimtek pelaksanaan kurikulum dalam
hal waktu pelaksanaan, tempat pelaksanaan,
pelaksana, narasumber/instruktur, sasaran,
cakupan materi, mekanisme/skenario, dan
output (ketercapaian tujuan);
2) Kendala/masalah yang dihadapi serta
penyelesaian yang telah dan/atau akan
dilaksanakan;
3) Hal-hal yang mempermudah/mendukung
terlaksananya bimtek pelaksanaan kurikulum;
4) Lesson learned.
29
d. Waktu Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi
Kegiatan monitoring dan evaluasi oleh Direktorat
Pembinaan SD dilaksanakan pada saat kegiatan
bimtek guru sasaran pelaksana kurikulum.
Sejumlah sekolah sasaran ditetapkan sebagai
sampel.
2. Pelaporan
Pelaporan kegiatan Bimtek Kurikulum 2013 akan
dilakukan oleh masing-masing instansi pelaksana
bimtek.
LPMP menyusun laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan program bimtek pelaksanaan kurikulum
tingkat Kabupaten/Kota dan bimtek guru sasaran,
yang mencakup Laporan Pelaksanaan Kegiatan dan
Laporan Keuangan.
Pelaporan pelaksanaan monitoring dan evaluasi secara
nasional disusun oleh Direktorat Pembinaan SD
berdasarkan laporan yang disusun oleh masing-
masing petugas yang melaksanakan monitoring dan
evaluasi di semua provinsi di Indonesia.
3. Layanan Informasi
Layanan informasi dapat menghubungi:
a) Direktorat Pembinaan SD, Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan dengan alamat:
Subdit Kurikulum, Direktorat Pembinaan SD Gd. E
Lantai 18 Kemendikbud Telp. 021 5725989
30
b) LPMP setempat;
c) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat.
31
BAB III
PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI
KURIKULUM
A. KONSEP DASAR PENDAMPINGAN KURIKULUM
2013 SEKOLAH DASAR
1. Pengertian dan Cakupan Pendampingan
Pendampingan implementasi Kurikulum adalah
proses pemberian bantuan penguatan pelaksana-
an Kurikulum yang diberikan oleh pengawas
kepada kepala sekolah dan guru yang telah
dilatih Kurikulum 2013.
Pendampingan juga dapat diikuti oleh tenaga
kependidikan lainya, orang tua/komite sekolah,
dan pemangku kepentingan di sekolah dasar
sesuai kurikulum yang berlaku.
Pendampingan menjadi alat pemberdayaan dan
pengembangan personal yang ampuh dan efektif
dalam membantu seseorang mengembangkan
karirnya.
Pendampingan dapat menciptakan kerjasama
antara dua orang (pendamping dan sasaran) yang
biasanya bekerja di bidang yang sama atau
berbagi pengalaman yang mirip.
Pendampingan dapat menciptakan hubungan
kerja yang bermanfaat didasarkan pada sikap
saling percaya dan menghormati.
2. Tujuan Pendampingan
Tujuan umum pendampingan implementasi
Kurikulum 2013 adalah memberikan penguatan
32
pemahaman tentang konsep dan strategi implementasi
kurikulum kepada kepala sekolah dan guru yang telah
dilatih oleh pendamping dalam hal ini pengawas
sekolah untuk menjamin keterlaksanaan kurikulum
secara efektif dan efisien.
Secara khusus tujuan pendampingan implementasi
Kurikulum 2013 sebagai berikut.
a. Memberikan fasilitasi dalam implementasi
kurikulum di sekolah.
b. Memberikan bantuan konsultasi, pemodelan
(modelling) dan penguatan secara personal, dan
spesifik (coaching) dalam pelaksanaan kurikulum
secara langsung di sekolah.
c. Membantu memberikan solusi kontekstual dalam
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
dalam melaksanakan kurikulum di sekolah.
d. Membangun budaya mutu sekolah kepada
pengawas, kepala sekolah, guru, tenaga
kependidikan, orangtua/komite sekolah, dan
pemangku kepentingan di sekolah melalui
program pendampingan yang dilakukan secara
inovatif, kontekstual, dan berkelanjutan.
e. Meningkatkan pemahaman guru berkenaan
dengan isi buku guru dan siswa, rencana
pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian,
pengelolaan program muatan lokal, dan kegiatan
ekstrakurikuler, serta interaksi orang tua dalam
pembelajaran anak.
f. Meningkatkan keterampilan guru dalam
menggunakan buku guru dan siswa, menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),
33
mengelola pembelajaran, melakukan penilaian
pembelajaran, mengisi buku rapor, serta mengelola
interaksi orang tua dalam pembelajaran.
3. Prinsip-prinsip Pendampingan
Pendampingan dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
a. Profesional: yaitu hubungan yang terjadi antara
pemberi pendampingan dan penerima
pendampingan adalah untuk peningkatan
kemampuan profesional dan bukan atas dasar
hubungan personal.
b. Kolegial: yaitu hubungan kesejawatan antara
pemberi dan penerima pendampingan. Dengan
prinsip ini maka antara pengawas sekolah, kepala
sekolah, dan guru pemberi bantuan serta
pengawas, kepala sekolah, dan guru yang
menerima bantuan memiliki kedudukan setara,
yang satu tidak lebih tinggi dibandingkan lainnya.
c. Sikap saling percaya: yaitu pengawas sekolah,
kepala sekolah, dan guru yang menerima
pendampingan memiliki sikap percaya kepada
pemberi pendampingan bahwa informasi, saran,
dan contoh yang diberikan adalah yang memang
dikehendaki Kurikulum.
d. Berkelanjutan: yaitu hubungan profesional yang
terjadi antara pemberi dan penerima
pendampingan berkelanjutan setelah pemberi
pendampingan secara fisik sudah tidak lagi berada
di lapangan, dilanjutkan melalui e-mail, sms, atau
alat lain yang tersedia.
34
e. Kolektif dan menyeluruh: yaitu pendampingan
dilaksanakan dengan melibatkan semua unsur
yang meliputi pengawas, kepala sekolah, guru,
tenaga kependidikan lain, orangtua/komite
sekolah, dan pemangku kepentingan lain.
f. Berdasarkan kebutuhan: yaitu materi
pendampingan adalah materi teridentifikasi
sebagai aspek yang masih memerlukan penguatan
dan kegiatan penguatan akan memantapkan
pengetahuan dan ketrampilan penerima
pendampingan.
g. Semangat Maju Bersama: yaitu bahwa semua
unsur yang terlibat dalam pendampingan memiliki
semangat maju untuk meningkatkan pendidikan
Indonesia.
35
dilaksanakan dengan IN minimal 2 kali, dan ON minimal
2 kali.
1. Pola Pendampingan
Pendampingan Kurikulum 2013 dilaksanakan dengan
menggunakan sistem kombinasi antara in-service
training (IN) dan on the job training (ON). Pendamping-
an dimulai dengan pertemuan di gugus (IN-1
Persiapan), sebagai awal sosialisasi Kurikulum 2013
diikuti oleh seluruh kepala sekolah guru dari sekolah
sasaran. Pendampingan berikutnya (ON-1) dan (ON-2)
adalah pendampingan oleh pendamping pada saat
pembelajaran secara operasional di sekolah sasaran,
khususnya guru kelas yang melaksanakan Kurikulum
2013. Pola pendampingan Kurikulum 2013 sebagai
berikut.
36
2. Tahapan Pendampingan
Tahapan pendampingan Kurikulum 2013 di sekolah
dasar terdiri dari (a) persiapan, (b) pelaksanaan, (c)
monitoring dan evaluasi,dan (d) pelaporan.
a. Persiapan Pendampingan, meliputi :
1) Penyusunan Panduan Pendampingan
Kurikulum 2013.
2) Penyusunan bahan dan materi
pendampingan yang dilakukan oleh
Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar dengan
melibatkan sejumlah unsur seperti
perguruan tinggi, Puskurbuk, Puspendik,
LPMP, dan tenaga kependidikan, (pengawas,
kepala sekolah, guru), praktisi pendidikan
dan unsur lain terkait. Bahan pendukung
pendampingan antara lain contoh silabus,
contoh RPP, contoh penilaian, contoh rapor,
contoh pembelajaran berbasis masalah (PBL),
contoh pembelajaran berbasis proyek, contoh
pembelajaran berbasis penemuan, dan
instrumen tentang pemahaman peserta
pendampingan dan instrumen observasi
kelas.
3) Penetapan sekolah sasaran pendampingan.
4) Penyiapan narasumber pendampingan.
5) Pendataan guru sasaran, yang meliputi data
tentang nama guru, pangkat dan golongan,
jenjang guru, dan guru kelas yang diampu
serta data lain yang diperlukan.
6) Bimtek bagi pendamping.
37
b. Pelaksanaan Pendampingan
1) Pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013
dilaksanakan di gugus dan sekolah
pelaksana Kurikulum 2013 melaui kegiatan
IN di gugus/SD Inti dan ON di kelas.
Pelaksanaan IN dijadwalkan di luar jam
pembelajaran.
2) Waktu pelaksanaan pendampingan (ON di
kelas) selama 2,5 hari per sekolah. Setengah
hari pertama kegiatan persiapan
pendampingan yang dilaksanakan setelah
selesai pembelajaran. Hari kedua,
pendampingan dilakukan melalui observasi
pembelajaran bagi guru kelas I. Hari ketiga
pendampingan dilakukan melalui observasi
pembelajaran bagi guru kelas IV.
3) Guru Agama dan/ Guru PJOK sebagai guru
sasaran pendampingan tetap mengikuti
kegiatan pendampingan di sekolah inti
sesuai dengan Topik yang terkait muatan
pelajaran Agama dan pelajaran PJOK,
misalnya RPP, Pelaksanaan Pembelajaran
Tematik, dan Penilaian. Pelaksanaan
Pendampingan di sekolah tergambar pada
diagram berikut:
38
Gambar 3. Skema Pelaksanaan Pendampingan
Kurikulum 2013
39
4) Sosialisasi hasil pendampingan dilakukan di
SD Inti pelaksana Kurikulum 2013. Peserta
sosialisasi juga berasal dari SD pelaksana
Kurikulum 2013 dan SD yang belum
melaksanakan Kurikulum 2013.
Apabila lokasi sekolah sasaran pelaksana
Kurikulum 2013 tidak terjangkau oleh Sekolah
Inti (Gugus) maka pendampingan dapat
dilaksanakan di sekolah masing- masing.
41
setempat, kemudian dikirim ke LPMP.
Sedangkan instrumen monev yang telah diisi
oleh pendamping secara online diolah dan
dianalisis oleh Kemendikbud.
2) Laporan pelaksanaan pendampingan oleh
pengawas mencakup informasi kegiatan IN
dan ON.
C. JADWAL PENDAMPINGAN
Jadwal pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013 di
sekolah dasar disusun oleh Direktorat Pembinaan Sekolah
Dasar dengan memperhatikan ketersediaan anggaran dan
proses pencairannya dengan rencana sebagai berikut.
NO KEGIATAN WAKTU
A. Persiapan Pendampingan
Penyiapan Bahan, Materi, dan
Januari s.d April
1. Panduan Pandampingan
2017
Kurikulum 2013
Penyiapan Narasumber Pebruari s.d Maret
2.
Pendampingan 2017
Penetapan Sekolah Inti
3. April-Mei 2017
Pendampingan
Penyaluran Dana Bantuan
4. Agustus 2017
Pemerintah untuk Pendampingan
Pendataan guru calon peserta
5. Mei 2017
pendampingan
Bimtek Tim Pengembang
6.
Kurikulum 2013
42
NO KEGIATAN WAKTU
43
Contoh ON: Bulan Agustus 2017 Minggu ke-4 (ON-1) dan
September 2017 Minggu-1 (ON-2)
No Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
44
6. direkomendasikan oleh atasan/pejabat yang
berwenang;
7. dapat mengoperasikan komputer/laptop/notebook;
8. memiliki kemampuan berkomunikasi sebagai master
teacher yang profesional.
E. SASARAN PENDAMPING
1. Sasaran pendampingan adalah Guru SD Kelas I, II, III,
IV, V, VI, guru agama, serta guru pendidikan jasmani,
olahraga dan kesehatan (PJOK) di sekolah sasaran,
dan pelaksanaan pendampingan dilakukan melalui
metode kunjungan pendamping ke gugus dan
sekolah sasaran.
2. Jumlah sekolah sasaran pendampingan pelaksanaan
Kurikulum 2013 setiap tahun ditetapkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
disesuaikan dengan sasaran program jangka
menengah.
F. MATERI PENDAMPINGAN
Materi pendampingan disusun berdasarkan kebutuhan
pendamping maupun guru sasaran dalam penerapan
Kurikulum 2013. Materi pendampingan telah disiapkan
oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, yang meliputi
materi materi umum, pokok dan penunjang sesuai dengan
struktur program bimbingan teknis.
Materi pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013
sekolah dasar tahun 2017 telah dilakukan revisi oleh tim
pengembang tingkat pusat, untuk disesuaikan dengan
dinamika perkembangan kebijakan kementerian.
45
BAB IV
PEMBAGIAN TUGAS DAN PEMBIAYAAN
A. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB INSTANSI
1. Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai
instansi pusat memiliki tugas dan tanggung jawab:
a. Menyusun disain pelaksanaan pendampingan
b. Menetapkan sasaran pendampingan
c. Merumuskan kriteria calon pendamping
d. Koordinasi dengan Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan (LPMP), Dinas Kabupaten/Kota
terkait Program Pendampingan.
e. Menyusun draf panduan teknis pendampingan
f. Menyiapkan materi pendampingan
g. Melakukan monitoring pelaksanaan pendam-
pingan
h. Menyusun laporan pelaksanaan pendampingan
tingkat nasional.
46
c. Melaksanakan Workshop Koordinasi Pendam-
pingan Tim Pendamping Kab/Kota.
d. Menyalurkan Dana Bantuan Pemerintah (Bantah)
Pendampingan ke sekolah sasaran.
e. Membuat laporan pelaksanaan pendampingan
yang akan dilaporkan ke Direktorat Pembinaan
SD
3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota memiliki tugas
dan tanggung jawab:
a. Mensosialisasikan teknis pendampingan ke
gugus.
b. Mengajukan calon tim pendamping ke LPMP.
c. Memberikan pertimbangan penetapan tim
pendamping.
d. Menyiapkan dana mandiri bagi gugus yang
belum mendapatkan dana pendampingan dari
LPMP.
e. Membuat laporan pelaksanaan pendampingan
yang akan dilaporkan ke LPMP.
4. Pengawas Sekolah Dasar memiliki tugas dan
tanggung jawab:
a. Mengikuti bimtek pendampingan pelaksanaan
kurikulum yang diselenggarakan oleh LPMP.
b. Menyusun jadwal kegiatan pendampingan.
c. Melaksanakan pendampingan di gugus.
d. Melakukan pendampingan kepada SD Pelaksana
Kurikulum 2013.
47
5. Kepala Sekolah dan Guru Sekolah Dasar Sasaran
memiliki tugas dan tanggung jawab:
a. Mengikuti pendampingan yang diselenggarakan
di gugus.
b. Mendapatkan pendampingan oleh pengawas di
sekolah.
c. Menerima Dana Bantuan Pemerintah (Bantah)
Pendampingan.
d. Membuat laporan pelaksanaan pendampingan.
B. PEMBIAYAAN
1. Sumber pembiayaan program pendampingan
pelaksanaan Kurikulum di Sekolah Dasar, bersumber
dari APBN yang dilaksanakan melalui Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah dan Bantuan Pemerintah
(Bantah).
2. Bimtek Instruktur Kurikulum 2013 yang dilaksanakan
oleh pusat dengan sumber dana dari APBN
3. Bimtek Instruktur Kurikulum 2013 Kabupaten/Kota
dilaksanakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan, atau bentuk lain yang ditetapkan.
4. Pendampingan sekolah sasaran dilaksanakan oleh
sekolah dengan dukungan dana bantuan pemerintah
yang bersumber dari APBN dan/atau APBD atau
sumber lainnya.
48
49
50