Biomedik Dasar
Biomedik Dasar
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anatomi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari ana yang artinya memisah-
misahkan atau mengurai. Dan tomos yang artinya memotong-motong, jadi anatomi berarti
mengurai dan memotong.
Ilmu bentuk dan susunan tubuh di peroleh dengan cara mengurai badan melalui
potongan bagian-bagian dari badan dan hubungan alat tubuh satu dengan yang lainnya
sedangkan fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal fungsi atau pekerjaan dari tiap
jaringan tubuh atau bagian dari alat tubuh tersebut dan untuk mengetahui perubahan yang
terjadi pada tubuh orang sakit kita harus terlebih dahulu mengetahui struktur dan fungsi tiap
alat-alat dari susunan tubuh manusia yang sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Makanisme dan sifat khusus tubuh manusia hidup di luar pengendalian kita sendiri,
misalnya rasa haus dan lapar yang membuat kita mencari minum dan makan,perasaan dingin
membuat kita mencari kehangatan dan perlindungan. Manusia sebenarnya bergerak secara
otomatis karena kita mempunyai perasaan, fikiran, dan pengetahuan yang merupakan suatu
rangkaian kehidupan yang otomatis memungkinkan kita hidup pada berbagai keadaan. Pada
manusia gugusan sel berfungsi khusus yang terdiri dari system saluran pencernaan untuk
mencerna dan mengabsorpsi makanan.
System pernafasan berfungsi untuk mengambil oksigen dan mengeluarkan karbon
dioksida di sebut tata cara kerja. Pada masing-masing system berperan dalam fungsi tubuh
secara keseluruhan. Jadi ilmu fisiologi adalah ilmu yang berfungsi untuk menjelaskan faktor-
faktor fisik dan kimia yang bertanggung jawab terhadap asal-usul perkembangan dan
kemajuan kehidupan dari virus atau bakkteri yang paling sederhana sampai manusia yang
paling rumit
Cabang Ilmu Anatomi :
a) Anatomi Makroskopis: Ilmu anatomi yang mempelajari susunan tiap-tiap oran tubuh dengan
jalan memotong dan memisah-misahkan bagian-bagian dari tubuh.
b) Anatomi Mikroskopis: Ilmu anatomi yang mempelajari susunan tiap-tiap organ tubuh dengan
menggunakan kaca pembesar atau mikroskop, misalnya mempelajari tentang sel dan
penyelidikian tentang jaringan.
c) Anatomi Sistemik: Ilmu anatomi yang mempelajari tentang setiap sistem yang terdapat
dalam tubuh. Setiap sistem dalam tubuh mempunyai jaringan yang sama dan membentuk
fungsi yang khusus, misalnya sistem otot, sistem jantung dan lainnya.
d) Anatomi Regional: Ilmu anatomi yang mempelajari letak organ-organ tubuh satu dengan
lainnya. Hal ini penting dalam melakukan pembedahan (operasi), misalnya mengetahui letak
saraf. pembuluh darah dan lainnya.
e) Anatomi Perkembangan (embriologi): Ilmu anatomi yang mempelajari perubahan-perubahan
pada sel pertama kehamilan sampai anak lahir.
f) Anatomi Permukaan (surface anatomy): Ilmu anatomi yang mempelajari tentang letak organ-
organ dalam tubuh yang diproyeksikan ke permukaan tubuh.
g) Anatomi Perbandingan (Comperative anatomy): Ilmu anatomi yang berhubungan dengan
persamaan dan perbedaan antara susunan tubuh manusia dengan makhluk yang lebih rendah
(binatang).
h) Anatomi Radiologi (anatomy X-ray): Ilmu yang mempelajari susunan organ-organ tubuh
manusia secara radiologi.
i) Anatomi Antroologi: Ilmu yang mempelajari tentang ukuran tubuh manusia yang berbeda
antara satu bangsa dengan bangsa yang lain.
B. Perumusan Masalah
Yang menjadi permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini yaitu :
1. Rangkuman Penjelasan tentang Unit 1: Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia
2. Rangkuman Penjelasan tentang Unit 2 : Sistem Kerangka Tulang Manusia
3. Rangkuman Penjelasan tentang Unit 3 : Sistem Keranka Otot Manusia
4. Rangkuman Penjelasan tentang Unit 4 : Sistem Peredaran Darah Manusia
5. Rangkuman Penjelasan tentang Unit 5 : Sistem Pencernaan Makanan Manusia
6. Rangkuman Penjelasan tentang Unit 6 : Sistem Pernafasan Manusia
7. Rangkuman Penjelasan tentang Unit 7 : Metabolisme dan Klasifikasi Bahan Makanan
8. Rangkuman Penjelasan tentang Unit 8 : Sistem Endokrim Manusia
9. Rangkuman Penjelasan tentang Unit 9 : Sistem Urinaria Manusia
10. Rangkuman Penjelasan tentang Unit 10 : Sistem Reproduksi Manusia
11. Rangkuman Penjelasan tentang Unit 11 : Sistem Saraf Pusat Manusia
12. Rangkuman Penjelasan tentang Unit 12 : Saraf Tepi Manusia
13. Rangkuman Penjelasan tentang Unit 13 : Sistem Kulit Manusia
14. Rangkuman Penjelasan tentang Unit 14 : Sistem Penginderaan Manusia
C. Tujuan
Yang menjadi tujuan pembuatan makalah ini yaitu :
1. Untuk menambah wawasan bagi pembaca tentang bab-bab dalam Anatomi dan fisiologi
Manusia secara ringkas
2. Untuk melatih penulis agar dapat menulis sebuah makalah yang baik.
3. Sebagai pelengkap tugas mata kuliah Materi Biomedik
BAB II
PEMBAHASAN
5. Lengkungan pektoralis
Terdiri daripada 2 tulang yaitu:
a. Tulang selangka
o Berbentuk batang dan melengkung sedikit.
o Bersendi dengan manubrium sterni pada satu ujung dan akromion pada ujung
yang lain.
o Berfungsi untuk mengalirkan daya dari lengan ke badan manusia.
b. Tulang belikat
o Berbentuk sekeping tulang pipih yang berupa segitiga.
o Membentuk tonjolan akromion dan korakoid yang merupakan
perpanjangan spina skapulae.
o Kavitas glenoidalis (bagian tulang belikat) bersendi dengan kepalatulang
lengan atas bagian depan.
6. Lengkungan pelvis
Terdiri dari 2 tulang kiri dan kanan yang simetris. Tulang-tulang pada kedua bagian ini
berikatan antara satu sama lain di simfisis pubis pada bahagian ventral.Lengkungan ini
terbagi atas:
a. Ilium yang bersendi dengan tulang kelangka.
b. Iskium (atau tulang pelana)
c. Pubis (atau tulang ari-ari)
C. Unit 3 : Sistem Kerangka Otot Manusia
Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi seperti untuk alat gerak,
menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot polos, otot jantung dan
otot rangka. Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan
rambut setelah mendapat rangsangan. Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu :
1. kontraktibilitas : kemampuan untuk berkontraksi / memendek
2. Ekstensibilitas : kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan
yang ditimbulkan saat kontraksi
3. Elastisitas : kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah
berkontraksi. Saat kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan
relaksasi.
Jenis-jenis otot :
a. otot lurik
a) Nama lain: otot rangka, otot serat lintang (musculus striated) atau otot involunter
b) Struktur : serabut panjang, berwarna/lurik dengan garis terang dan gelap, memiliki inti dalam
jumlah banyak dan terletak dipinggir
c) Kontraksi: menurut kehendak kita (dibawah kendali sistem syaraf pusat), gerakan cepat,
kuat, mudah lelah dan tidak beraturan
d) Struktur anatomi dari otot rangka
b. Otot Polos
a) Nama lain : otot alat-alat dalam / visceral / musculus nonstriated / otot involunter
b) Struktur : bentuk serabut panjang seperti kumparan, dengan ujung runcing, dengan inti
berjumlah satu terletak dibagiann tengah.
c) Kontraksi : tidak menurut kehendak atau diluar kendali sistem saraf pusat, gerakan lambat,
ritmis dan tidak mudah lelah.
c. otot jantung
a) Nama lain: Myocardium atau musculus cardiata atau otot involunter
b) struktur : Bentuk serabutnya memanjang, silindris, bercabang. Tampak adanya garis terang
dan gelap. memiliki satu inti yang terletak di tengah
c) Kontraksi: tidak menurut kehendak, gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah lelah
D. Unit 4 : Sistem Peredaran Darah Manusia
1. Cairan Darah (Plasma Darah)
Terdiri dar i: air (90 - 92) %zat-zat terlarut (sari makanan, garam mineral, enzim, hormon, zat-zat sisa, protein
plasma, serum plasma)
Protein plasma terdiri dari :
a) Albumin : Berfungsi untuk menjaga tekanan osmosis darah
b) Globulin : Berfungsi untuk membentuk protrombin dan antibodi (serum darah)
c) Fibrinogen : Berfungsi untuk membekukan darah
2. Serum darah: Serum darah dibangun oleh senyawa globulin, terdiri dari:
a. Aglutinin : Berfungsi untuk menggumpalkan protein asing (antigen = aglutinogen)
b. Presipitin : Berfungsi untuk mengendapkan antigen
c. Antitoksi : Berfungsi untuk menghancurkan atau memecahkan antigen
d. Opsonin : Berfungsi untuk menggiatkan sifat fagosit dari leukosit
Golongan darah
Golongan darah ditemukan oleh ahli Imunologi Dr. landsteiner dan Donath.
Golongan darah manusia dikelompokkan atas 4 macam (dikenal dengan sistem ABO) berdasarkan perbedaan
antigen (aglutinogen) dan antibodi (aglutinin), yaitu:
1. Golongan darah A
Dalam eritrosit mengandung aglutinogen A dan dalam plasma mengandung aglutinin b
2. Golongan darah B
Dalam eritrosit terkandung aglutinogen B dan dalam plasma terkandung aglutinin a
3. Golongan darah AB
Dalam eritrosit terkandung aglutinogen A dan B, dalam plasma tidak terkandung agglutinin
4. Golongan darah O
Dalam eritrosit tidak terkandung aglutinogen, dalam plasma terkandung aglutinin a dan b
Peredaran darah
Cairan tubuh diedarkan melalui pembuluh darah dan pembuluh limfe.
Alat-alat peredaran Darah terdiri dari:
1. jantung (heart/cor)
2. Pembuluh darah (pembuluh darah vena /pembuluh darah balik dan pembuluh darah arteri / pembuluh darah
nadi.
3. kapiler-kapiler / pembuluh darah halus : (arteriole dan venule)
a. JANTUNG
1. Dindingnya terdiri atas 3 lapis yaitu : Perikardium, merupakan selaput pembungkus jantung, Miokardium: otot
jantung, dan Endokardium : selaput yang membatasi ruangan jantung
2. Ruangan jantung : Jantung mempunyai 4 ruangan jantung yaitu :
a) 2 serambi (atrium) yaitu atrium sinister / kiri dan atrium dekster / kanan
b) 2 bilik (ventrikel) yaitu vebtrikel sinister / kiri dan ventrikel dekster / kanan. Dinding bilik (ventrikel) jantung
lebih tebal dibandingkan dengan dinding serambi (atrium). Dinding bilik kiri lebih tebal dibandingkan dinding
bilik kanan
c) 3. Klep jantung
Antara ruang jantung dihubungkan oleh klep atau katub jantunh seperti:
1. valvula trikuspidalis = klep jantung berdaun tiga yang terletak antara atrium kanan dengan ventrikel kanan.
2. Valvula bicuspidalis = klep jantung berdaun dua, terletak antara atrium kiri dengan ventrikel kiri
3. syaraf jantung : Nodus S.A ( Nodus bang menjadi serabut purkinje
sinus arterio) disebut juga nodus keith - flack, merupakan serabut-serabut saraf yang terdapat pada dinding
atrium kanan dekat muaravena cava superior dan vena cava inferior. Serabut saraf ini merupakan cabang dari
sistem syaraf tak sadar dan juga dipengaruhi saraf vagus (saraf ke- 10) Nodus A.V (Nodus atrium ventrikel)
disebut juga simpul tawara, terdapat pada perbatasan antara serambi (atrium) dan bilik (ventrikel)
Berkas His, terdapat pada sekat antar bilik yang bercabang-cabang menjadi serabut purkinje mekanisme aliran
rangsang sehingga jantung berdenyut adalah :
stimulus –> Nodus S. A —> Berkas His —> Serabut purkinje —> Kontraksi bilik (ventrikel)
4. Tekanan/denyut jantung
Berkaitan dengan menguncup dan mengembangnya jantung , dikenal 2 macam tekanan darah yaitu:
a. Sistole : Peristiwa menguncupnya bilik dan darah keluar dari jantung (jantung kontraksi). Pada orang normal
tekanan nya sekitar 120 mm Hg
b. Diastole arah : Peristiwa mengembangnya bilik jantung dan darah masuk ke jantung (jantung relaksasi), pada
orang normal tekanannya sekitar 80 mm Hg
Alat untuk mengukur tekanan darah disebut Sphigmomanometer
b. Pembuluh darah
Macam-macam pembuluh darah:
1. Arteri (pembuluh darah nadi), yaitu pembuluh darah yang membawa darah keluar dari jantung. Terdiri dari:
a) Arteri pulmonalis : Merupakan pembuluh nadi yang membawa darah menuju paru-paru
b) Aorta : Merupakan pembuluh darah besar yang membawa darah menuju seluruh tubuh
Pada pangkal batang nadi terdapat klep berbentuk bulan sabit (Valvula semilunaris) yang berfungsi untuk
menjaga aliran darah agar tetap searah.
2.Vena (pembuluh darah balik) yaitu pembuluh darah yang membawa darah menuju ke jantung.
3.Vena Pulmonalis : yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari paru-paru menuju ke jantung
4.Vena cava inferior : pembuluh darah yang membawa darah dari bagian bawah tubuh menuju jantung.
5.Vena cava superior : Yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari bagian atas tubuh menuju ke jantung
6.Pembuluh darah kapiler : Pembuluh darah halus, yang langsung berhubungan dengan jaringan tubuh. Pada
pembuluh darah kapiler terdapat hubungan antara pembuluh darah arteri dengan pembuluh darah vena.
Pembuluh darah kapiler tersusun atas satu lapis sel pipih satu lapisan.
Pertukaran material dalam pembuluh darah kapiler ke sel terjadi melalui mekanisme difusi,
dan sistem transport aktif. Aliran darah dalam kapiler lebih lambat sehingga memungkinkan proses pertukaran
menjadi lebih efektif
a. Venule
b. Pembuluh darah kapiler dari vena
c. Arteriole
d. Pembuluh darah kapiler dari arteri
-Peredarah darah tertutup : Peredaran darah yang terjadi dimana darah mengalir hanya melalui pembuluh
darah, tanpa pernah langsung menembus sel-sel atau jaringan tubuh.
-Peredaran darah ganda : Sistem peredaran darah manusia disebut sistem peredaran darah ganda, sebab sekali
darah berdar melintasi jantung sebanyak dua kali.
E. Unit 5 : Sistem Pencernaan Makanan
Pengertian: Pencernaan Manusia adalah suatu proses perombakan bahan makanan yang masuk ke dalam
tubuh (secara mekanik maupun secara kimiawi) yang dilakukan oleh organ - organ pencernaan untuk
mendapatkan zat - zat yang bermanfaat di dalamnya.
1. Pencernaan secara mekanik : suatu proses perombakan bahan makanan yang masuk ke dalam
tubuh dari yang berukuran besar menjadi berukuran kecil yang dilakukan oleh organ - organ
pencernaan.
2. Pencernaan secara kimiawi : suatu proses perombakan bahan makanan yang masuk ke dalam
tubuh yang dilakukan oleh enzim - enzim pencernaan.
3. Enzim : zat -zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar pencernaan untuk membantu proses
pencernaan makanan
Bahan Makanan
1. Protein : zat pembangun , terdiri atas protein hewani dan protein nabati
2. Karbohidrat : sumber energi
3. Lemak : sumber energi , terdiri atas lemak hewani dan lemak nabati
ketiga zat diatas harus melalui proses pencernaan dahulu untuk dapat diserap oleh tubuh.
1. Vitamin : zat pelindung dan pengatur yang terdiri atas , yaitu larut dalam air (vitamin B dan
C) dan larut dalam lemak (vitamin A,D,E, dan K)
2. Air : merupakan komponen terbesar penyusun tubuh (zat pelarut universal). Sekitar 60% dari
berat tubuh manusia adalah air
3. Mineral : zat pelindung dan pengatur yang terdiri atas , yaitu mineral makro dan mikro
Uji Bahan Makanan
1. Uji Protein :
a) menggunakan larutan biuret
b) ditambahkan setetes demi setetes pada bahan makanan yang telah digerus dan dilarutkan oleh air
c) hasil positif apabila larutan berwarna ungu
2. Uji Zat Gula :
a) menggunakan larutan fehling A dan fehling B (benedict)
b) ditambahkan langsung pada bahan makanan yang telah digerus dan dilarutkan air lalu dipanaskan
c) hasil positif terdapat endapam berwarna merah bata
3. Uji Lemak :
a) menggunakan kertas minyak
b) hasil positif apabila kertas minyak terlihat ternoda.
Organ Pencernaan
1. Rongga mulut :
a) Gigi
b) Lidah
c) Kelenjar air liur (saliva)
F. UNIT 6 : Sistem Pernafasan Manusia
Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang
karbondioksida ke lingkungan. Pernapasan adalah proses ganda yaitu terjadinyapertukaran
gas di dalam jaringan atau “pernapasan dalam” dan yang terjadi didalam paru-paru
“pernapasan luar”. Pernapasan Luar yang merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara
darah dan udara. Pernapasan Dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran
darah ke sel-sel tubuh.
1. PENGAMBILAN NAFAS
Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara dilakukan
dengan dua cara pernapasan, yaitu :
a. Respirasi / Pernapasan Dada
: Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut Tulang rusuk terangkat ke
atasRongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil sehingga
udara masuk ke dalam badan
b. Respirasi/Pernapasan Perut Ototdifragma pada perut mengalami kontraksi
: Diafragma datar Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara
pada dada mengecil sehingga udara pasuk ke paru-paru.
Proses Kimiawi Respirasi Pada Tubuh Manusia :
SALURAN PERNAPASAN
1. Nares anterior
Adalah saluran-saluran di dalam lubang hidung, dimana saluran itu bermuara ke vestibulum
(rongga) hidung.
Vestibulum ini dilapisi dengan epitelium bergaris yang bersambung dengan kulit.
Lapisan nares anterior memuat sejumlah kelenjar sebaseus yang ditutupi oleh bulu kasar.
Kelenjar-kelenjar ini bermuara ke dalam rongga hidung.
2. Rongga Hidung
Dilapisi dengan epitelium silinder dan sel spitel berambut yang mengandung sel cangkir atau
sel lendir sehingga permukaan nares basah dan berlendir.
Selaput lendir ini kaya akan pembuluh darah, yang bersambung dengan lapisan farinx dan
dengan semua sinus yang mempunyai lubang masuk dalam rongga hidung.
Sewaktu udara melalui hidung, udara di saring oleh bulu-bulu (vestibulum) dan
karena kontak dengan permukaan lendir yang dilaluinya membuat udara menjadi hangat.
Penguapan air dari permukaan selaput lendir menyebabkan kondisi rongga hidung lembab.
Hidung menghubungkan lubang-lubang sinus udara para nasalis yang masuk kedalam rongga
hidung dan lubang naso-lakrimal yang menyalurkan air mata (bawah rongga nasalis)
3. Farinx (tekak)
: pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak sampai persambungannya dengan usofagus.
Terletak dibelakang hidung (naso-farinx), dibelakang mulut (oro-farinx) dan di belakang
larinx (farinx-laringeal)
4. Larinx (tenggorokan)
:Terletak didepan bagian terendah farinx, memisahkannya dari kolumna vertbra servikalis
dan masuk ke dalam trakhea di bawahnya.
Terdiri atas kepingan tulang rawan yang diikat bersamaan oleh ligamen dan membran.
Yang terbesar diantaranya tulang rawan tiroid depannya terdapat benjolan
subkutaneus (jakun).
Tulang rawan krikoid terletak dibawah tiroid berbentuk lingkaran lengkap
Tulang rawan lainnya ialah kedua tulang krawan aritenoid (belakang krikoid), tulang rawan
kuneiform dan kornikulata.
Epiglottis berupa katup tulang rawan, membantu menutup larinx sewaktu menelan.
Larinx dilapisi selaput lendir yang sama seperti yang terdapat didalam trakea, kecuali pita
suara dan bagian epiglottis. Pita suara terletak di dalam larinx (T.R. tiroid sampai T.R.
aritenoid).
Gerakan pada T.R. aritenoid otot laringeal pita suara ditegangkan atau dikendorkan
udara melalui glottis suara dihasilkan. Tulang rawan pada larinx mengatur suara dan menutup
lubang atas sewaktu menelan. Trakhea (Batang tenggorok). Trakea adalah tuba yang
memiliki diameter sekitar 20-25 mm dan panjang sekitar 9 cm. Trakea terletak dari laring ke
bronkus utama yang merupakan jalan masuk udara menuju paru-paru.
Tersusun oleh jaringan otot, tulang rawan (agar trakea tetap terbuka), serta selaput
lendir (epitelium bersilia). Silia bergerak atas kearah larinx menyebabkan debu dan butiran
halus lainnya yang masuk dalam pernapasan dapat dikeluarkan. Di dalam rongga dada, trakea
bercabang menjadi dua cabang tenggorok (bronkus). Di dalam paru-paru, cabang tenggorok
bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil disebut bronkiolus. Ujung
bronkiolus berupa gelembung kecil yang disebut gelembung paru-paru (alveolus).
5. Paru-paru
: Jaringan paru elastik, berpori dan seperti spons. Paru-paru terletak di dalam rongga dada.
Berbentuk kerucut dan terdiri ada dua buah yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-
paru kanan terdiri atas tiga lobus (belahan) yang disebabkan oleh fisura yaitu lobus atas,
tengah dan bawah. Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua lobus yaitu lobus atas dan
bawah.
Setiap lobus tersusun atas lobula. Pipa kecil bronkhial masuk kedalam setiap lobula
yang berakhir menjadi kantong udara paru-paru (alveolus). Alveolus dalam paru-paru
jumlahnya sangat banyak, lebih kurang 300 juta alveolus. Luas permukaan seluruh alveolus
diperkirakan 100 kali lebih besar daripada permukaan tubuh. Alveolus dikekelingi pembuluh-
pembuluh kapiler darah dan pertukaran gas terjadi.
Pembuluh darah dalam paru-paru.
Arteri pulmonalis membawa darah yang sudah tidak mengandung oksigen dari
ventrikel kanan jantung ke paru-paru saluran bronkhial arteriola kapiler dinding
alveoli difusi pertukaran gas kapiler paru-paru bersatu pembuluh darah lebih besar vena
pulmonaris meninggalkan paru-paru membawa darah berisi oksigen ke atrium jantung
kiri aorta seluruh tubuh.arteri bronkhialis membawa darah yang kaya oksigen dari aorta
torasika ke paru-paru guna memberi makanan dan mengantarkan oksigen kedalam jaringan
paru-paru.
Arteri pulmonalis membawa darah yang sudah tidak mengandung oksigen dari
ventrikel kanan jantung ke paru-paru saluran bronkhial arteriola kapiler dinding
alveoli difusi pertukaran gas kapiler paru-paru bersatu pembuluh darah lebih besar vena
pulmonaris meninggalkan paru-paru membawa darah berisi oksigen ke atrium jantung
kiri aorta seluruh tubuh.Arteri bronkhialis membawa darah yang kaya oksigen dari aorta
torasika ke paru-paru guna memberi makanan dan mengantarkan oksigen kedalam jaringan
paru-paru.
Karbondioksida hasil buang metabolisme menembus membran alveoler-kapiler dari
kapiler darah ke alveoli, pipa bronkhial dan trakea keluar melalui mulut dan hidung.
Empat proses yang berhubungan dengan pernapasan pulmoner (pernapasan external) :
1. Ventilasi pulmorter atau gerak pernapsan yang menukar udara dalam alveoli dengan udara
luar
2. Arus darah melalui paru-paru
3. Distribusi arus udara dan arus darah sedemikian sehingga jumlah tepat dari
setiapnya dapat mencapai semua bagian tubuh.
4. Difusi gas yang menembus membran pemisah alveoli dan kapiler. CO2 lebih
mudah berdifusi daripada O2.
Pernapasan jaringan atau pernapasan internal.
Darah yang telah menjenuhkan hemoglobin dengan oksigen (oksihemoglobin)
mengintari tubuh kapiler oksigen dilepaskan kedalam jaringan dan sebgai gantinya darah
akan berikatan dengan karbondioksida sebagai hasil buangan oksigen.
Kapasitas Paru-paru
Udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan pernapasan biasa disebut
udara pernapasan (udara tidal). Volume udara pernapasan pada orang dewasa lebih kurang
500 ml Udara yang dapat masuk setelah mengadakan inspirasi biasa disebut udara
komplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.Udara yang dapat dikeluarkan setelah
ekspirasi biasa disebut udara suplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.
Kecepatan dan pengendalian pernapasan
Mekanisme pernapasan diatur dan dikendalikan oleh dua faktor utama :
1. Pengendalian oleh saraf
: Pusat pernapasan ialah pusat otomatik dalam medula oblongata yang mengeluarkan impuls
eferen ke otot pernafasan.
impuls → radix saraf servikalis impuls saraf frenikus diafragma bagian yang lebih
rendah pada sumsum belakang saraf interkostalis otot interkostalis → kontraksi ritmik. Otot
diafragma (kira-kira lima belas kali setiap hari).
2. Pengendalian saraf kimiawi
: faktor utama dalam pengendalian dan pengaturan frekwensi, kecepatan dan dalamnya
gerakan pernafasan. Pusat pernapasan didalam sumsum sangat peka pada reaksi kadar alkali
darah.
Karbondioksida adalah produk asam dari metabolisme, dan bahan kimia yang asam
ini merangsang pusatpernapasan untuk mengirim keluar impuls saraf yang bekerja atas otot
pernafasan.
3. Emosi, rasa sakit dan takut
4. Impuls aferen
5. Pengendalian secara sadar.
Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang
karbondioksida ke lingkungan. Pernapasan adalah proses ganda yaitu terjadinyapertukaran
gas di dalam jaringan atau “pernapasan dalam” dan yang terjadi didalam paru-paru
“pernapasan luar”. Pernapasan Luar yang merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara
darah dan udara. Pernapasan Dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran
darah ke sel-sel tubuh.
G. UNIT 7 : Metabolisme dan Klasifikasi Bahan Makanan
Metabolisme
: Perubahan kimiawi yg terjadi dlm tubuh utk pelaksanaan berbagai fungsi vitalnya.Setiap sel
terdiri dari protoplasma yg mempunyai kemampuan utk mengambil oksigen & keperluan
lainnya disamping itu menyisihkan bahan tertentu sbg bahan buangan termasuk
karbohidrat. Kecepatan Metabolisme.
: Basal metabolisme merupakan jumlah keseluruhan aktivitas metabolisme dalam keadaan
istirahat fisik & mental dalam hal ini oksigen diperlukan sedikit karena jaringan bekerja
paling sedikit.kecepatannya diukur pada orang istirahat,sebelum makan,sebelum minum
&malam hari.
FAKTOR YG MEMPENGARUHI KECEPATAN METABOLISME :
1. Ukuran tubuh
2. Umur
3. Jenis kelamin
4. Iklim
5. Jenis pekerjaan.
6. Ketegangan saraf juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi pernafasan & kerja
jantung.
7. Kalori di dalam tubuh digunakan untuk menghindari berat badan,mempertahankan suhu
tubuh dan membiarkan persedian untuk aktifitas fungsional semua sel jaringan,kelenjar &
organ.
PROSES METABOLISME
Metabolisme hidratarang
Sebagai hasil dari pencernaan dan absorpsi gula dan zat tepung yang ada dalam darah berupa
glukosa ,jumlah gula dalam darah normal 100 mg glukosa dalam 1 cm darah. Amilase
mengubah semua zat tepung menjadi maltosa.
ABSORPSI
Didalam jaringan terjadi oksidasi karbohidrat untuk menyediakan
Panas dan energi. Kelebihannya disimpan sebagai lemak, dan penambahan berat badan.
METABOLISME LEMAK
Lemak yg tidak segera diperlukan setelah absorpsi disimpan organ tubuh dalam jaringan
adiposa. Bila lemak telah dimetabolisme dihati maka akan terdapat ampas berupa zat keton
yang hanya terbatas dapat digunakan, kalau banyak dihasilkan dihati maka akan mnjadi
kalori dalam darah, hal ini terjadi waktu kelaparan. Pencernaan lipase lambung menghasilkan
sedikit hidrolisa lemak, lipase pankreas dan lipase usus memecah lemak menjadi gliserin dan
asam lemak. Absorpsi gliserin dan asam lemak oleh lacteal disalurkan ke duktus masuk
kealiran darah kemudian dialirkan kesetiap jaringan tubuh.
Produksi buangan hasil pembakaran lemak dlm jaringan dieksresikan oleh ;
a. Paru paru dlm bentuk air dan karbondioksida.
b. Kulit dlm bentuk keringat.
c. Ginjal slm bentuk air seni.
d. Jalan pencernaan dlm bentuk feses.
METABOLISME PROTEIN.
: Sejumlah besar asam amino dibentuk sebagai hasil pemecahan protein bila kelebihan
protein maka kelebihan asam amino pada metabolism dalam hati untuk mengeluarkan
nitrogen. Hanya karbon, hydrogen dan oksigen dapat digunakan untuk memproduksi panas
dan energy.
Proses pencernaan metabolisme protein meliputi :
a. Dalam lambung, pepsin dan asam lambung (HCL) mengubah protein menjadi pepton, renin
menghasilkan kasein dari kasinogen dan pepsin HCL(asam lambung) mengubah kasein
mnjadi pepton.
b. Dalam usus tripsin memecah protein dan pepton mnjadi polipeptida eripsin polipeptida
mnjadi asam amino.Sel tubuh memisahkan asam amino yang khusus setiap sel unttk
perbaikan dan pertumbuhan.
Pengendalian metabolisme.
Mekanisme pengendalian berfungsi untuk memastikan bahwa setiap sel tidak hanya berfungsi
sebagai unit saja melainkan juga sbg bagian dari sebuah organisasi tubuh.
Dua pengemdalian yg penting :
a. SISTEM PERSARAFAN PUSAT TAK SADAR
apa bila sekelompok otot tidak dipersarafi maka akan terlihat kelumpuhan pada anak anak
otot dan berhenti berfungsi akibatnya pertumbuhan terhambat.
b. ORGAN ENDOKRIN
menghasilkan zat yang bersifat kimiawi yang memelihara kesehatan tubuh dan menimbulkan
aktivitas metabolisme berkurang.sebaiknya sekresi diperbesar metabolisme berjalan dengan
kecepatan tinggi.
CARA MEMPERTAHANKAN SUHU TUBUH
Suhu normal dipertahankan dengan imbangan yang tepat antara panas yang dihasilkan
dan panas yang dihilangkan,hal ini dikendalikan oleh pusat pengatur panas dalam
nipotalamus yang sangat peka trhdp suhu dari darah. Panas dihasilkan oleh aktivitas
metabolic dalam otot, tulang dan hati untuk mempertahankan produksi panas yang normal
diperlukan jumlah bahan bakar yang tepat.
Panas berlebihan bisa disebabkan oleh kombinasi suhu luar kegiatan fisik dan keringat.
Pelepasan panas dirangsang oleh vasodilatasi (pelebaran) pembuluh darah pada kulit akibat
pengeluaran keringat. Suhu turun terjadi karena vasokontriksi berlangsung lama.
KLASIFIKASI BAHAN MAKANAN
Klasifikasi bahan makanan terdiri dari;
PROTEIN
: kelompok makanan yg mengandung nidrogen,berguna utk pertumbuhan,perbaikan dan
pertumbuhan baru.
Jenis protein terdiri dari :
a. Protein kelas A semua protein hewani
a) Miosin dlm daging ikan.
b) Albumin dlm putih telur dari susu dan darah dlm daging.
c) Kasinogen trdpt dlm susu apabila dibekukan dan dlm keju.
d) Globulin sejenia globulin darah.
e) Vitelin zat mirip globulin trdpt dlm kuning telur.
b. Protein kelas B protein nabati berasal dari tumbuh-tumbuhan :
a) Glutein protein dari gandum dan sejenianya.
b) Ligumen sejenis kacang-kacangan (buncis,kacang polong dan kedele).
2. HIDRAT ARANG (KARBOHIDRAT)
: Kelompok ini menyediakan panas dan energy untuk tubuh, karbon dan oksigen
membentuk karbon dioksida yg menghasilkan energi.
Jenis zat karbohidrat, terdiri atas;
a. Zat tepung :
a) Butir-butir gandum, jagung, terigu, beras dan sagu.
b) Akar umbi-umbian misalnya kentang.
c) Selulosa jenis tepung yang dijumpai daalm batang dan tangkai tanaman misalnya sagu.
d) Glikogen : zat tepung yang berasal dari hewani, terdapat dalam otot dan hati.
b. Zat gula :
a) Sakarosa,gula tebu dan gula umbi-umbian
b) Maltosa,yg terbentuk krn hidrolisa zat tepung.
c) Dekstrosa : glukosa, gula buah-buahan dan madu.
KELOMPOK KARBOHIDRAT, terdiri dari;
a) Monosakarida,sakarida tunggal misalnya fruktosa dan galaktosa.
b) Disakarida,sakarida rangkap dua misalnya sukrosa,maltose dan laktosa.
c) Polisakarida ialah karbohidrat seperti tepung dan selulosa.
d) Glikogen merupakan hasil perubahan larutan sakarida tunggal dlm tubuh yg menjadi zat
tepung hewani dan merupakan bentuk karbohidrat yg dpt disimpan dlm hati dan otot saat
diperlukan dan dlm keadaan tertentu glikogen hati dpt diubah kembali mnjadi monosakarida
biasa.
3. LEMAK
Diambil dari sumber hewani dan nabati, lemak terdiri dari karbon, hydrogen dan oksigen.
Contoh : lemak hewani, susu, mentega, keju dan kuning telur. Guna lemak dalam tubuh sama
dengan karbohidrat menghasilkan panas dan energi. Lemak dan karbohidrat merupakan
makanan yg mnjadi sumber bahan bakar.
4. AIR
Air sngt penting bagi kesehatan, dua pertiga dari berat tubuh terdiri dari air. Air merupakan
bagian yang besar dari jaringan yang berfungsi untuk melarutkan berbagai zat, membantu
perubahan kimiawi dlm zat pencernaan. Sejumlah air dalam tubuh juga diperoleh dari hasil
oksidasi makanan.
Tiap hari air diterima. Dikeluarkan.
Dari air minum Sebagai urin 1.500 ml
Air dlm makanan Melalui kulit 500 ml
Proses oksidasi Melalui pernafasan 400 ml
Dalam feses 200 ml
Keseimbangan air dalam tubuh, harus dipertahankan supaya yang masuk dan keluar dibuat
seimbang pada beberapa penyakit;
a) Diabetes melitus urin lbh banyak keluar sehingga orgnya akan mnjadi haus dan banyak
minum.
b) Edema,kelebihan air yg diterima sedangkan pengurangan berkurang.
c) Dehidrasi,pengeluaran cairan lbh banyak sedangkan pemasukan berkurang.
5. GARAM-GARAM
Garam kalsium,disediakan oleh susu, keju, kuning telur dan sayuran khusus kol dan wortel,
bahan ini diperlukan oleh semua jaringan dibawa oleh darah dan penggunaannya oleh sekresi
paratiroid diperlukan untuk pembentukan tulang gigi dan untuk pembekuan darah.
a. Garam belerang, disediakan oleh semua bahan protein yg penting untuk kesehatan setiap
jaringan.
b. Garam zat besi, terdapat dalam daging, telur, keju, roti dan sayuran hijau, ini diperlukan
untuk pembentukan hemoglobin dan mengikat oksigen mendistribusikannya keseluruh tubuh,
kekurangannya menimbulkan anemi kekurangan zat besi.
c. Garam natrium klorida terdapat dalam sebagian makanan dan garam dapur natrium klorida.
d. Garam kalium, terdapat hampir semua makanan yang mengandung protein,garam ini sangat
banyak dijumpai dlm cairan jaringan instraseluler.
e. Garam fosfor, terdpt dalam susu, kuning telur, telur ikan dan sayuran berwarna hijau,
terdapat disetiap jaringan tubuh penting untuk energy otot dan energi saraf serta membuat
susunan yang tepat bagi jaringan keras seperti tulang dan gigi.
f. Garam yodium, terdapat dalam bahan hasil laut dan tumbuh-tumbuhan dekat laut, yodium
dalam tubuh mengatur keseimbangan metabolisme yang dirangsang oleh sekresi kelenjar
tiroid.
6. VITAMIN
: unsur penting u/ hidup,kesehatan dan pertumbuhan diperlukan u/ metabolisme tubuh.
Vitamin ini diklasifikasikan menurut daya larutnya :
a. Vitamin yg larut dlm lemak
b. Vitamin yg larut dlm air.Umumnya vitamin diserap dlm usus halus.
c. Vitamin yg larut dlm lemak,mencakup vitamin A,D,E dan K.
Secara umum klasifikasi bahan pangan dibedakan menjadi 3.
Bahan pangan nabati yang diklasifikasikan berdasarkan sifat fisik nya
Bahan pangan nabati yang diklasifikasikan berdasarkan sifat biologi nya
Bahan pangan nabati yang diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia nya
Klasifikasi bahan pangan nabati berdasarkan sifat fisiknya:
1. Bahan pangan yang bertekstur lunak, misalnya sayuran dan beberapa jenis buah-
buahan.
2. Bahan pangan yang bertekstur keras, misalnya berbagai jenis umbi-umbian, bahan-
bahan asal batang, beberapa jenis buah-buahan (apel, pir, jambu biji etc).
3. Bahan pangan yang bertekstur ulet, misalnya bahan-bahan yang berasal dari batang
atau akar. Bahan-bahan pangan seperti ini biasanya banyak mengandung serat
kasar.
4. Bahan pangan yang bertekstur rapuh, misalnya bahan baku olahan yang sudah
dikeringkan seperti gaplek.
5. Bahan pangan yang bertekstur kenyal, lentur dan elastik, misalnya beberapa jenis
buah-buahan tertentu.
Klasifikasi bahan pangan nabati berdasarkan sifat kimia nya :
1. Bahan pangan nabati berprotein tinggi, misalnya biji-bijian dan kacang-
kacangan.
2. Bahan pangan nabati sumber karbohidrat, contohnya serealia, umbi-umbian.
Bahan pangan sumber karbohidrat masih dibedakan menjadi 3 golongan:
3. Bahan pangan nabati sumber lemak, contohnya kelapa sawit, avocado
4. Bahan pangan nabati sumber mineral, contoh; sayuran hijau dan buah-buahan.
5. Bahan pangan nabati sumber vitamin. comtoh; sayuran dan buah-buahan
6. Bahan pangan nabati yang mengandung banyak air, contoh; tomat, semangkah,
jeruk.
7. Bahan pangan nabati yang menandung racun, contoh: umbi gadung (HCN), koro
benguk (HCN dan asam fitat), biji kecipir, jengkol, kluwak dll.
H. UNIT 8 : Sistem Endokrim
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang
menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk
mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa
oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan"
tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar
eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran
gastroinstestin.
a. Kelenjar endokrin (endocrineglarul) terdiri dari (1) kelenjar hipofise atau
pituitari(hypophysisor pituitary glanrl) yang terletak di dalam rongga kepala dekat dasar otak;
(2) kelenjar tiroid (thyroidglanrl) atau kelenjar gondok yang terletak di leher bagian depan;
(3) kelenjar paratiroid (parathyroidglanrl) dekat kelenjar tiroid; (4) kelenjar
suprarenal (suprarenalglanrl) yang terletak di kutub atas ginjal kiri-kanan; (5) pulau
Langerhans (islets oflangerhans) di dalam jaringan kelenjar pankreas; (6) kelenjar
kelamin (gonarl) laki di testis dan indung telur pada wanita.Placenta dapat juga dikategorikan
sebagai kelenjar endokrin karena menghasilkan hormon.
b. Kelenjar hipofise berukuran tidak lebih besar dari kacang tanah terletak terlindung di dasar
tengkorak. Kelenjar ini terbagi atas 2 bagian, bagian depan dan bagian belakang. Bagian
belakang merupakan kelanjutan dari hiPotalamus (bagian dari otak). Kelenjar ini
menghasilkan hormon pertumbuhan (growth hormone),hormon perangsang tiroid (TSH),
perangsang gonad (FSH), dan lain-lain.
c. Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok berbentuk mirip kupu-kupu yang menempel di bagian
depan batang tenggorok (trachea). Kelenjar ini ikut naik turun pada waktu menelan.
Pembesaran kelenjar tiroid disebut goiter atau struma.Pembesaran ini dapat disebabkan oleh
kebanyakan produksi hormone atau karena kekurangan iodium hingga produksi hormon
berkurang, dan pada kasus lain karena tumor. Produksi hormon yang berlebihan dapat
menyebabkan gejala jantung berdebar, yang bila berlarut-Iarut akan melemahkan jantung,
banyak keringat dan berat badan turun, serta mata menonjol seperti ikan koki. Pembesaran
tiroid yang aktif disebut hot nodule dan yang tidak aktif disebut cold nodule.
d. Kelenjar paratiroid menghasilkan parathormon yang turut mengatur kadarcalcium darah.
Kelenjar ini berukuran sebesar beras, beIjumlah 4, terletak di sudut-sudut kelenjar tiroid,
karena itu kadang-kadang ikut terpotong pada operasi tiroid. Jika itu terjadi, bagi yang
bersangkutan tidak terlalu menjadi masalah jika masih ada 1-2 kelenjar yang tertinggal.
Tanpa kelenjar ini yang bersangkutan akan mengalami kejang otot karena gangguan
kadar calcium darah.
e. Kelenjar suprarenal, bagian pinggir (cortex) dan
tengah (medulla). Bagiancortexmenghasilkan hormon pengatur keseimbangan cairan dan
elektrolit tubuh(adrenocorticotrophichormone, ACTH) dan vital untuk kehidupan.
Bagianmedulla menghasilkan adrenalin dan juga merupakan bagian dari sistem simpatis.
Kelenjar suprarenal juga menghasilkan sex-hormone dalarn jumlah sedikit.
f. Kelenjar pancreas melalui pulau-pulau langerhans yang tersebar di dalamnya menghasilkan
honnon insulin dan glucagon. Kedua hormon ini mengatur kadar dan penggunaan glukosa
dalarn darah. Gangguan produksi honnon insulin mengakibatkan terjadinya penyakit diabetes
mellitus
Ciri-ciri urine yang normal : Jumlahnya rata-rata 1-2 liter sehari, tetapi beda-beda
sesaui jumlah cairan yang dimasukan. Banyaknya bertambah pula bila terlampau banyak
protain dimakan, sehingga tersedia cukup cairan yang diperlukan untuk melarutkan ureanya.
Warnanya bening oranye pucat tanpa endapan, tetapi adakalanya jenjot lendir tipis tanpak
terapung di dalamnya.
Baunya tajam.
Reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata-rata 6.
Berat jenis berkisat dari 1010 sampai 1025.
Komposisi urine normal : Urine terutama terdiri atas air, urea, dan natrium klorida. Pada
seseorang yang menggunakan diet yang rata-rata berisi 80 sampai 100 gram protein dalam 24
jam, jumlah persen air dan benda padat dalam urine adalah seperti berikut:
Air 96%
Benda padat 4% (terdiri atas urei 2% dan produk metabolik lain 2%)
Ureum adalah hasil akhir metabolisme protein. Berasal dari asam amino yang telah
dipindah amonianya di dalam hati dan mencapai ginjal, dan diekskresikan rata-rata 30 gram
sehari. Kadar ureum darah yang normal adalah 30 mg setiap 100 ccm darah, tetapi hal ini
tergantung dari jumlah normal protein yang dimakan dan fungsi hati dalam pembentukan
ureum
Asam urat. Kadar normal asam urat di dalam darah adalah 2 sampai 3 mg setiap 100 cm,
sedangkan 1,5 sampai 2 mg setiap hari diekskresikan ke dalam urine.
Kretin adalah hasil buangan kreatin dalam otot. Produk metabolisme lain mencangkup
benda-benda purin, oksalat, fosfat, sulfat, dan urat.
Elektrolit atau garam, seperti natrium kalsium dan kalium klorida, diekskresikan untuk
mengimbangijumlah yang masuk melalui mulut.
J. UNIT 10 : Sistem Reproduksi Manusia
a. Intrgonadal
1. Pada Pria
a) Alat Kelamin Dalam : Alat kelamin dalam pria terdiri atas : testis, saluran kelamin dan kelenjar
kelamin.
- Testis
Testis disebut juga gonad jantan. Alat ini jumlahnya sepasang, bentuknya bulat telur.
Testis tersimpan di dalam suatu kantong yang disebut skrotum. Kantong ini terletak di luar
rongga perut. Fungsi testis adalah sebagai alat untuk memproduksi sel- sel sperma dan juga
memproduksi hormon kelamin jantan yang disebut testoteron. Didalam testis banyak terdapat
pembuluh- pembuluh halus disebut tubulus seminiferus.
- Saluran Reproduksi (Kelamin) Pria
Sperma yang dihasilkan oleh testes akan keluar melalui saluran kelamin, yang terdiri
atas :
Epididimis yaitu saluran yang keluar dari testis. Saluran ini panjang dan berkelok- kelok di
dalam skrotum. Setiap testis mempunyai satu epididimis. Oleh sebab itu, epididimis manusia
berjumlah sepasang kanan dan kiri. Di dalam epididimis ini sperma disimpan untuk
sementara waktu, dan di sinilah sperma menjadi masak dan dapat bergerak menuju saluran
berikutnya, yaitu vas deferens.
Vas Deferens merupakan saluran lanjutan dari epididimis. Kalau epididimis merupakan
saluran yang berkelok- kelok maka vas deferens merupakan saluran lurus dan mengarah ke
atas. Bagian ujungnya terdapat di dalam kelenjar prostat. Fungsi vas deferens ini adalah
untuk jalanya (mengangkut) sperma dari epididimis menuju ke kantong sperma atau vesikula
seminalis.
Saluran Ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantong semen dengan
uretra. Saluran ini mempunyai keistimewaan, yaitu mampu menyemrotkan sperma tinggi
masuk ke uretra dan selanjutnya keluar.
Uretra adalah saluran yang terdapat di dalam penis. Uretra merupakan saluran akhir dari
saluran reproduksi. Uretra terdapat di dalam penis. Saluran ini mempunyai dua fungsi, yaitu :
(1) sebagai alat pengeluaran, yaitu saluran untuk membuang urine keluar tubuh serta (2)
sebagai saluran kelamin, yaitu sebagai saluran semen darikantong mani.
- Kelenjar Kelamin
Disamping testis (gonad) dan slauran kelamin, alat kelamin manusia juga di lengkapi
kelenjar- kelenjar kelamin. Kelenjar ini bertugas memproduksi getah- getah kelamin.
Kelenjar tersebut terdiri atas :
Vesikula Seminalis disebut kantong mani atau kantong semen. Jumlahnya sepasang, tetapi
terikat menjadi satu kantong. Dinding vesikula seminalis dapat menghasilkan getah berwarna
kekuningan yang banyak mengandung zat getah kelamin. Cairan ini yang mencukupi
kebutuhan makanan bagi sel- sel sperma.
Kelenjar Prostat menghasilkan getah yang dialirkan ke saluran sperma.
Kelenjar Bulbouretra (Cowper) menghasilkan getah yang dialirkan ke uretra. Getah yang
dihasilkan berupa lendir.
Sperma yang dihasilkan oleh testis, setelah bercampur dengan getah- getah dari kelenjar
kelamin akan membentuk suatu komponen yang disebut semen. Pada saat terjadi perkawinan
(kopulasi), semen dipancarkan keluar melalui uretra.
b) Alat Kelamin Luar : Alat kelamin luar pria terdiri atas penis dan skrotum.
- Penis
merupakan alat kelamin luar yang penting untuk kopulasi atau persetubuhan.
Kopulasi adalah hubungan kelamin antara pria dan wanita yang bertujuan untuk
memindahkan semen ke saluran kelamin wanita.
Di dalam penis tedapat uretra, yaitu suatu saluran yang dikelilingi oleh jaringan erektil yang
rongganya banyak dan banyak mengandung pembuluh darah. Apabila karena sesuatu hal,
rongga ini berisi penuh oleh darah maka penis akan tegang dan mengembang disebut Ereksi.
Alat reproduksi pria mulai dapat berfungsi semenjak masa puber, yaitu lebih kurang usia 14
tahun sampai tua, selama manusia itu dalam keadaan sehat.
Scrotum merupakan selaput pembungkus testis yang merupakan pelindung testis serta mengatur
suhu yang sesuasi bagi spermatozoa
2. Pada wanita
a) Alat Kelamin Luar
Alat kelamin luar wanita terdiri atas : vulva, labium, saluran urine dan saluran kelamin.
- Vulva,
yaitu suatu celah paling luar dari alat kelamin wanita. Dapat di bagi menjadi 2, yaitu :
- Labium mayor
merupakan sepasang bibir besar yang terletak dibagian luas dan membatasi vulva. Di
depan lambium mayor terdapat tonjolan kecil yang disebut klitoris (kelentit). Pada klitoris
terdapat jaringan erektil sehingga dapat berereksi seperti halnya penis pada laki- laki.
- Labium minor
merupakan sepasang bibir kecil yang terletak di bagian dalam dan membatasi vulva.
Ke dalam vulva bermuara dua saluran, yaitu saluran urine (uretra) dan saluran kelamin atau
vagina.
- Vagina
merupakan saluran akhir dari saluran kelamin. Terdapat sebuah lipatan kulit menutupi
sebagian lubang vagina. Lipatan kulit tersebut disebut himen(selaput dara).
b. Ekstragonadal
1. Payudara
Payudara manusia berbentuk kerucut dan memanjang dari iga kedua atau ketiga sampai iga
keenam atau ketujuh.
Payudara memiliki jaringan kelenjar yang terdiri atas 15-25 lobus, masing- masing bermuara
di duktus ekretorius dan berakhir pada putting susu. Tiap duktus melebar ketika memasuki
basis putting susu untuk membentuk sinus susu yang befungsi sebagai reservoir susu selama
masa menyusui. Tiap lobus terdiri dari 50-75 lobulus yang bermuara ke dalam suatu suatu
duktus ekrestorius.
Putting susu dan aerola mengandung otot polos yang berfungsi untuk menyempitkan aerola
dan menekan putting susu sehingga putting susu tegak dan keras, dengan demikian akan
mempermudah pengosongan sinus susu. Kulit putting susu dan aeropla berpigmen banyak
dan tidak berambut, tetapi kadang-kadang pada aerola mengandung folikel rambut.
3. Kulit
Di berbagai area tertentu tubuh, kulit memiliki sensitifitas yang lebih tinggi dan
responsive secara seksual, misalnya kulit di bagian bokong dan lipat paha dalam. Protein di
kulit mengandung pheromone (sejenis metabolit steroid dari keratinosit epidermal lemak.
Yang berfungsi sebagai “parfum” daya tarik seksual. Pheromone juga ditenukan juga di
dalam urine, plasma keringat dan kelenjar air liurOrgan Reproduksi Wanita
Salah satu hal yang penting untuk diketahui dalam kesehatan reproduksi adalah memahami
anatomi dan organ reproduksi. Organ reproduksi adalah bagian-bagian tubuh yang berfungsi dalam
proses melanjutkan keturunan. Berikut adalah penjelasan mengenai Organ reproduksi wanita,
menurut R. Wahyudi (2002: 13-17):
a) Tuba Fallopii (saluran telur), yaitu saluran yang terdapat di kiri dan kanan rahim yang berfungsi untuk
dilalui oleh ovum dari indung telur menuju rahim.
b) Ovarium (indung telur), yaitu organ di kiri dan kanan rahim yang berfungsi memproduksi sel telur
(ovum). Setiap satu bulan sekali indung telur kiri dan kanan secara bergiliran akan mengeluarkan sel
telur. Apabila tidak terjadi pembuahan, maka sel telur akan ikut keluar pada saat
menstruasi. Ovarium mengandung 400.000 sel telur, namun hanya akan mengeluarkan 400 sel telur
sepanjang kehidupannya.
c) Uterus (rahim), yaitu tempat janin dibesarkan, bentuknya seperti buah alpukat gepeng dan berat
normalnya 30-50 gram. Pada saat dalam keadaan tidak hamil, besar rahim hanya sebesar telur ayam
kampung.
d) Cervix (leher rahim), yaitu bagian bawah rahim. Pada saat persalinan tiba, maka leher rahim
membuka sehingga bayi dapat keluar.
e) Vagina (lubang senggama), yaitu saluran berbentuk silinder yang sangat elastis dan berlipat-lipat.
Fungsinya adalah sebagai tempat penis pada saat bersenggama, tempat keluarnya bayi dan
menstruasi.
f) Mulut vagina, yaitu awal dari vagina, merupakan rongga penghubung rahim dengan bagian luar
tubuh.
g) Klitoris (klentit), yaitu sebuah benjolan daging kecil yang paling peka dari seluruh
alatkelamin perempuan. Klitoris banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf.
h) Bibir vagina, terdiri dari labia mayora dan labia minora. Labia mayora adalah bagian yang terluar dari
mulut vagina yang ditumbuhi oleh bulu, labia minora terletak dibelakang labia mayora yang banyak
menganding pembuluh darah dan syaraf.
i) Vulva, adalah organ seksual perempuan yang paling luar atau sering juga disebut sebagai bukit
kemaluan (mons veneris), tempat tumbuhnya rambut kemaluan.
j) Tulang kemaluan, adalah tulang yang terletak didepan kantung kencing.
k) Rambut kemaluan, terletak pada daerah bukit kemaluan dan labia mayora. Rambut kemaluan ini
berfungsi untuk menyering kotoran agar tidak langsung masuk ke dalam vagina.
l) Kandung kencing, adalah tempat penampungan sementara air yang berasal dari ginjal (air seni)
m) Uretra (saluran kencing), adalah saluran untuk mengeluarkan air seni.
n) Mulut uretra, adalah akhir dari uretra.
o) Selaput dara (hymen), adalah selaput tipis yang terletak pada 1/3 luar vagina. Selaput dara tidak
mengandung pembuluh darah. Robeknya selaput dara biasanya karena hubungan seks (masuknya
alat kelamin laki-laki ke dalam vagina), tetapi selaput dara juga bisa robek akibat dari olah raga berat
misal berkuda atau bersepeda
K. Unit 11 : Sistem Syaraf Pusat
1. Otak : Otak merupakan pusat pengatur dari segala kegiatan manusia. Otak terletak di
rongga tengkorak dan dibungkus oleh tiga lapis selaput kuat yang disebut meninges. Selaput paling
luar disebut duramater, paling dalam adalah piamater dan yang tengah disebut arachnoid. Di antara
ketiga selaput tersebut terdapat cairan serebrospinal yang berfungsi untuk mengurangi benturan atau
goncangan. Peradangan yang terjadi pada selaput ini dinamakan meningitis. Penyebabnya bisa
karena infeksi virus. Otak manusia terbagi menjadi tiga bagian yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil
(cerebellum) dan sumsum lanjutan.
Stratum germinativum merupakan lapisan basal yang selselnya aktif membelah untuk
membentuk sel-sel kulit baru ke arah luar. Lapisan ini memproduksi pigmen melanin. Pigmen
inilah yang menentukan warna kulit seseorang. Melanin mampu melindungi jaringan kulit
agar terhindar dari bahaya sinar ultraviolet.
Stratum granulosum berasal dari desakan sel-sel yang terbentuk di lapisan Malpighi.
Pada lapisan ini terjadi akumulasi keratin. Keratin menyebabkan sel-sel pada lapisan ini
kehilangan nukleus dan akhirnya mati.
Stratum corneum merupakan lapisan yang terdapat di permukaan kulit. Lapisan ini
dikenal sebagai lapisan tanduk yang tersusun dari sel-sel mati yang siap mengelupas. Selsel
ini bersifat keras dan tahan terhadap air. Di tempat tertentu lapisan ini mengalami penebalan
seperti penebalan di telapak tangan dan tapak kaki.
Jaringan dermis lebih tebal daripada epidermis. Dermis tersusun oleh jaringan ikat
dan kolagen. Di dalam lapisan ini terdapat bagian-bagian seperti pembuluh darah, folikel
rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat, serabut saraf, dan lapisan lemak subkutans.
Pembuluh darah berfungsi menyuplai oksigen dan nutrisi ke jaringan epidermis dan
dermis. Selain itu, pembuluh darah juga berperan penting dalam mengatur suhu tubuh.
Folikel rambut merupakan kantong yang mengelilingi akar rambut. Dari folikel ini
akan tumbuh rambut yang berwarna hitam. Warna hitam pada rambut disebabkan oleh
adanya melanin.
Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak untuk mencegah kekeringan kulit
dan rambut, selain itu juga melindungi kulit dari bakteri. Kulit yang mempunyai jaringan
lemak (jaringan adipose), dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan.
Kelenjar keringat pada kulit berbentuk seperti pembuluh yang bergelung, tersusun
dari sel-sel yang berfungsi menyerap cairan di sekitar kapiler dan menyimpannya di dalam
pembuluh. Kelenjar ini mengalami desakan ke permukaan kulit dan jika ada rangsangan dari
luar atau dari dalam tubuh akan menghasilkan keringat.
Kelenjar keringat terdapat di seluruh permukaan tubuh dan jumlahnya lebih kurang
2,5 juta. Permukaan tubuh yang paling sedikit mengandung kelenjar keringat adalah telapak
tangan, ujung jari, dan kulit wajah. Aktivitas kelenjar keringat berada di bawah pengaruh
pusat pengatur suhu di hipotalamus dengan enzim brandikinin. Dalam keadaan normal, tubuh
kita mengeluarkan keringat sebanyak 50 cc per jam.
Keringat merupakan air yang di dalamnya mengandung garam-garam dan urea.
Keluarnya keringat dari permukaan kulit membantu menurunkan suhu tubuh.
N. Unit 14 : Sistem Penginderaan
Saat manusia baru lahir indera penciuman nya lebih kuat dari manusia dewasa karena
dengan indera ini bayi dapat mengenali ibunya. Asal tahu saja indera penciuman manusia
dapat mendeteksi 2000 - 4000 bau yang berbeda.
Bagian-bagian hidung manusia
Hidung manusia di bagi menjadi dua bagian rongga yang sama besar yang di sebut
dengan Nostril. Dinding pemisah di sebut dengan septum, septum terbuat dari tulang yang
sangat tipis. Rongga hidung di lapisi dengan rambut dan membran yang mensekresi lendir
lengket.
a. Rongga hidung (nasal cavity) berfungsi untuk mengalirkan udara dari luar ke tenggorokan
menuju paru paru. Rongga hidung ini di hubungkan dengan bagian belakang tenggorokan.
Rongga hidung di pisahkan oleh langit-langit mulut kita yang di sebut dengan Palate.
b. Mucous membrane berfungsi mengahangatkan udara dan melembabkannya. Bagian ini
membuat mucus (lendir atau ingus) yang berguna untuk menangkap debu, bagkteri, dan
partikel-partikel kecil lainnya yang dapat merusak paru-paru.
Cara kerja alat penciuman (hidung) manusia
Indera penciuman mendeteksi zat yang melepaskan molekul-molekul di udara. Dia
atap rongga hidung terdapat olfactory epithelium yang sangat sensitif terhadap molekul-
molekul bau, karena pada bagian ini ada bagian pendeteksi bau(smell receptors). Receptor ini
jumlahnya sangat banyak ada sekitar 10 juta.
Ketika partikel bau tertangkap oleh receptor, sinyal akan di kirim ke theolfactory
bulb melalui saraf olfactory. Bagian inilah yang mengirim sinyal ke otak dan kemudian di
proses oleh otak bau apakah yang telah tercium oleh hidung kita, apakah itu harumnya bau
sate padang atau menyengat nya bau selokan.
Informasi Penyakit Gangguan Telinga, Hidung, Tenggorokan
THT. Telinga, Hidung & Tenggorokan
>> Lokasi dan fungsi dari telinga, hidung dan tenggorokan berhubungan erat.
Kelainan pada organ-organ tersebut didiagnosis dan diobati oleh dokter spesialis yang disebut
otolaringologis.
1. TELINGA
: organ untuk pendengaran dan keseimbangan, yang terdiri dari telinga luar, telinga tengah
dan telinga dalam.
Telinga luar menangkap gelombang suara yang dirubah menjadi energi mekanis oleh
telinga tengah. Telinga tengah merubah energi mekanis menjadi gelombang saraf, yang
kemudian dihantarkan ke otak. Telinga dalam juga membantu menjaga keseimbangan tubuh.
a. Telinga Luar
: Telinga luar terdiri dari daun telinga (pinna atau aurikel) dan saluran telinga (meatus
auditorius eksternus).
Telinga luar merupakan tulang rawan (kartilago) yang dilapisi oleh kulit, daun telinga
kaku tetapi juga lentur. Suara yang ditangkap oleh daun telinga mengalir melalui saluran
telinga ke gendang telinga.
Gendang telinga adalah selaput tipis yang dilapisi oleh kulit, yang memisahkan telinga
tengah dengan telinga luar.
b. Telinga Tengah
Teling tengah terdiri dari gendang telinga (membran timpani) dan sebuah ruang kecil
berisi udara yang memiliki 3 tulang kecil yang menghubungkan gendang telinga dengan
telinga dalam. # Ketiga tulang tersebut adalah: Maleus (bentuknya seperti palu, melekat pada
gendang telinga) # Inkus (menghugungkan maleus dan stapes) # Stapes (melekat pda jendela
oval di pintu masuk ke telinga dalam).
Getaran dari gendang telinga diperkuat secara mekanik oleh tulang-tulang tersebut dan
dihantarkan ke jendela oval.
Telinga tengah juga memiliki 2 otot yang kecil-kecil:
# Otot tensor timpani (melekat pada maleus dan menjaga agar gendang telinga tetap
menempel)
# Otot stapedius (melekat pada stapes dan menstabilkan hubungan antara
stapedius dengan jendela oval.
Jika telinga menerima suara yang keras, maka otot stapedius akan berkontraksi sehingga
rangkaian tulang-tulang semakin kaku dan hanya sedikit suara yang dihantarkan.
Respon ini disebut refleks akustik, yang membantu melindungi telinga dalam yang rapuh
dari kerusakan karena suara. Tuba eustakius adalah saluran kecil yang menghubungkan teling
tengah dengan hidung bagian belakang, yang memungkinkan masuknya udara luar ke dalam
telinga tengah.
Tuba eustakius membuka ketika kita menelan, sehingga membantu menjaga tekanan udara
yang sama pada kedua sisi gendang telinga, yang penting untuk fungsi pendengaran yang
normal dan kenyamanan.
c. Telinga Dalam
Telinga dalam (labirin) adalah suatu struktur yang kompleks, yang terdiri dari 2 bagian
utama:
# Koklea (organ pendengaran)
# Kanalis semisirkuler (organ keseimbangan).
Koklea merupakan saluran berrongga yang berbentuk seperti rumah siput, terdiri dari
cairan kental dan organ Corti, yang mengandung ribuan sel-sel kecil (sel rambut) yang
memiliki rambut yang mengarah ke dalam cairan tersebut. Getaran suara yang dihantarkan
dari tulang pendengaran di telinga tengah ke jendela oval di telinga dalam menyebabkan
bergetarnya cairan dan sel rambut. Sel rambut yang berbeda memberikan respon terhadap
frekuensi suara yang berbeda dan merubahnya menjadi gelombang saraf.
Gelombang saraf ini lalu berjalan di sepanjang serat-serat saraf pendengaran yang
akan membawanya ke otak.
Walaupun ada perlindungan dari refleks akustik, tetapi suara yang gaduh bisa
menyebabkan kerusakan pada sel rambut.
Jika sel rambut rusak, dia tidak akan tumbuh kembali.
Jika telinga terus menerus menerima suara keras maka bisa terjadi kerusakan sel rambut yang
progresif dan berkurangnya pendengaran.
Kanalis semisirkuler merupakan 3 saluran yang berisi cairan, yang berfungsi membantu
menjaga keseimbangan.
Setiap gerakan kepala menyebabkan ciaran di dalam saluran bergerak.
Gerakan cairan di salah satu saluran bisa lebih besar dari gerakan cairan di saluran lainnya;
hal ini tergantung kepada arah pergerakan kepala.
Saluran ini juga mengandung sel rambut yang memberikan respon terhadap gerakan cairan.
Sel rambut ini memprakarsai gelombang saraf yang menyampaikan pesan ke otak, ke
arah mana kepala bergerak, sehingga keseimbangan bisa dipertahankan.
Jika terjadi infeksi pada kanalis semisirkuler, (seperti yang terjadi pada infeksi telinga tengah
atau flu) maka bisa timbul vertigo (perasaan berpu
2. HIDUNG
Hidung merupakan organ penciuman dan jalan utama keluar-masuknya udara dari dan ke
paru-paru.
Hidung juga memberikan tambahan resonansi pada suara dan merupakan tempat
bermuaranya sinus paranasalis dan saluran air mata.
Hidung bagian atas terdiri dari tulang dan hidung bagian bawah terdiri dari tulang rawan
(kartilago).
Di dalam hidung terdapat rongga yang dipisahkan menjadi 2 rongga oleh septum,
yang membentang dari lubang hidung sampai ke tenggorokan bagian belakang.
Tulang yang disebut konka nasalis menonjol ke dalam rongga hidung, membentuk
sejumlah lipatan.
Lipatan ini menyebabkan bertambah luasnya daerah permukaan yang dilalui udara.
Rongga hidung dilapisi oleh selaput lendir dan pembuluh darah.
Luasnya permukaan dan banyaknya pembuluh darah memungkinkan hidung menghangatkan
dan melembabkan udara yang masuk dengan segera.
Sel-sel pada selaput lendir menghasilkan lendir dan memiliki tonjolan-tonjolan kecil seperti
rambut (silia).
Biasanya kotoran yang masuk ke hidung ditangkap oleh lendir, lalu disapu oleh silia
ke arah lobang hidung atau ke tenggorokan. Cara ini membantu membersihkan udara
sebelum masuk ke dalam paru-paru.
Bersin secara otomatis membersihkan saluran hidung sebagai respon terhadap iritasi,
sedangkan batuk membersihkan paru-paru.
Sel-sel penghidu terdapat di rongga hidung bagian atas.
Sel-sel ini memiliki silia yang mengarah ke bawah (ke rongga hidung) dan serat saraf yang
mengarah ke atas (ke bulbus olfaktorius, yang merupakan penonjolan pada setiap saraf
olfaktorius/saraf penghidu). Saraf olfaktorius langsung mengarah ke otak.
a. SINUS PARANASALIS
Tulang di sekitar hidung terdiri dari sinus paranasalis, yang merupakan ruang
berrongga dengan lubang yang mengarah ke rongga hidung.
Terdapat 4 kelompok sinus paranasalis:
Sinus maksilaris
Sinus etmoidalis
Sinus frontalis
Sinus sfenoidalis.
Dengan adanya sinus ini maka:
berat dari tulang wajah menjadi berkurang
kekuatan dan bentuk tulang terpelihara
resonansi suara bertambah.
Sinus dilapisi oleh selapus lendir yang terdiri dari sel-sel penghasil lendir dan silia.
Partikel kotoran yang masuk ditangkap oleh lendir lalu disapu oleh silia ke rongga hidung.
Pengaliran dari sinus bisa tersumbat, sehingga sinus sangat peka terhadap ifneksi dan
peradangan (sinusitis).
Tenggorokan (faring) terletak di belakang mulut, di bawah rongga hidung dan diatas
kerongkongan dan tabung udara (trakea).
Tenggorokan terbagi lagi menjadi:
- nasofaring (bagian atas)
- orofaring (bagian tengah)
- hipofaring (bagian bawah.
Tenggorokan merupakan saluran berotot tempat jalannya makanan ke kerongkongan
dan tempat jalannya udara ke paru-paru.
Tenggorokan dilapisi oleh selaput lendir yang terdiri dari sel-sel penghasil lendir dan
silia.
Kotoran yang masuk ditangkap oleh lendir dan disapu oleh silia ke arah kerongkongan
lalu ditelan.
Tonsil (amandel) terletak di mulut bagian belakang, sedangkan adenoid terletak di
rongga hidung bagian belakang.
Tonsil dan adenoid terdiri dari jaringan getah bening dan membantu melawan infeksi.
Ukuran terbesar ditemukan pada masa kanak-kanak dan secara perlahan akan menciut. Pada
puncak trakea terdapat kotak suara (laring), yang mengandung pita suara dan berfungsi
menghasilkan suara.
Jika mengendur, maka pita suara membentuk lubang berbentuk huruf V sehingga
udara bisa lewat dengan bebas. Jika mengkerut, pita suara akan bergetar, menghasilkan suara
yang bisa dirubah oleh lidah, hidung dan mulut sehingga terjadilah percakapan. Epiglotis
merupakan suatu lembaran yang terutama terdiri dari kartilago dan terletak di atas serta di
depan laring.
Selama menelan, epiglotis menutup untuk mencegah masuknya makanan dan cairan ke
dalam trakea.
Cara Mengatasinya :
Hidung mempunyai tugas menyaring udara dari segala macam debu yang masuk ke
dalam melalui hidung. Tanpa penyaringan ini mungkin debu ini dapat mencapai paru-paru.
Bagian depan dari rongga hidung terdapat rambut hidung yang berfungsi menahan butiran
debu kasar, sedangkan debu halus dan bakteri menempel pada mukosa hidung. Dalam rongga
hidung udara dihangatkan sehingga terjadi kelembaban tertentu.
Mukosa hidung tertutup oleh suatu lapisan yang disebut epitel respirateris yang terdiri
dari sel-sel rambut getar dan sel “leher”. Sel-sel rambut getar ini mengeluarkan lendir yang
tersebar rata sehingga merupakan suatu lapisan tipis yang melapisi mukosa hidung dimana
debu dan bakteri ditahan dan melekat. Debu dan bakteri melekat ini tiap kali dikeluarkan ke
arah berlawanan dengan jurusan tenggorokan. Yang mendorong adalah rambut getar hidung
dimana getarannya selalu mengarah keluar. Gerakannya speerti cambuk, jadi selalu
mencambuk keluar, dengan demikian bagian yang lebih dalam dari lapisan bulu getar ini
selalu bersih dan “steril”. Biasanya pada pagi hari hal ini dapat dicapai.
Dengan penjelasan sepintas tersebut diatas dapat dengan mudah dipahami, bahwa
segala sesuatu yang masuk (khusussnya obat) ke dalam hidung secara sengaja tidak boleh
menghalangi fungsi dari rambut getar sebagaimana dijelaskan di atas. Harga pH lapisan
lendir sekitar 5,5-5,6 pada orang dewasa, sedangkan pada anak-anak 5-6,7 pada pH kurang
dari 6,5 biasanya tidak diketemukan bakteri dan bila lebih dari 6,5 mulai ada bakteri.
Bila kedinginan pH lendir hidung akan cenderung naik, sebaliknya bila kepanasan
cenderung pH menurun. Pada waktu pilek, pH lendir alkalis, sehingga teori sebenarnya dapat
disembuhkan denan mudah dengan cara menurunkan pHnya, yaitu kearah asam. Jadi
pemberian obat dengan tujuan mengembalikan kondisi normal dari rongga hidung akan
menolong.
Obat hidung biasanya diberikan dengan tiga cara : :
1. Yang biasanya adalah dengan meneteskan pada bagian tiap lubang hidung dengan
menggunakan pipet tetes.
2. Dengan cara disemprotkan, alatnya ada yang jenis untuk mendapatkan hasil
semprotan beruba kabut (atomizer) ada juga yang agak halus (neulizer) artinya lebih halus
dari atomizer.
3. Dengan cara mencucikan dengan alat “nasal douche”
4. Dapat juga dengan cara “inheler”, diisap-isap.
Anatomi fisiologi hidung
Obat untuk hidung sama halnya dengan obat untuk mata, termasuk obat keras yang
diawasi oleh DITJEN POM. Namun demikian ada juga yang dapat dibeli bebas, oleh karena
itu seorang apoteker harus tahu dan menyadari bahwa suatu ketika akan mengadakan diskusi
dengan penderita yang akan beli obat tetes hidung secara bebas. Disitulah keputusan terletak
ditangan apoteker.
Proetz dan yang lain yang ahli dalam bidang fisiologi hidung menyatakan bahwa
“semua infeksi pada rongga hidung bagaimanapun sumbernya hanya satu yaitu kegagalan
system penyaringan dari hidung itu sendiri”, Dia menekankan sekali lagi bahwa kelembaban
(moisture) memegang peranan utama dalam mekanisme pertahanan hidung yaitu gerakan
cilia yang bergerak secara bertahap mendorong semua yang lengket pada mucus dari arah
belakang ke depan lubang hidung tertutup dengan membran mucus respiratori. Epitel bagian
respiratori terdiri dari sel silia yang diantaranya ada sel-sel goblet. Sel-sel goblet merupakan
kelenjar mucus dan setiap kelenjar ini mukusnya secara teratur didorong keluar oleh aksi
cambukan cilia. Dibagian bawah mucus tersebut terjalin jaringan pembuluhan darah vena
yang mengatur peredaran darah di hidung.
Hingga sekarang gerakan cilia dipengaruhi syaraf atau tidak belum diketahui dengan
jelas. Namun demikian studi Burn menyatakan adanya asetilkholin yang terbentuk di situ dan
bahwa konsentrasi kholinesterase sudah ditetapkan. Ternyata konsentrasi kholinesterase yang
sangat kecil menghambat mempercepat cilia, sedangkan konsentrasi yang lebih besar
memperlambat gerakan. Atropin dan kurare memperlambat gerakan cilia. Efeknya adalah
berlawanan.
Kelenjar mucus nampaknya keluar terus-menerus karena aktivitas kelenjar bukan
karena sesuatu yang pasif, sebagaimana terdahulu diduga. Untuk membuktikan gejala
fisiologis tersebut dilakukan percobaan penyuntikan fluorecein secara intravena. Ingelstedt
dan Ivstam memperlihatkan bahwa fluorecein ini tidak terdeteksi pada sekresi hidung yang
normal, walaupun sekresi ini juga di transfer dari darah ke cairan lendir hidung. Penderita
alergi rhinitis kronik, juga memperlihatkan hal yang sama. Tetapi pada rhinitis akut atay
sinusitis pewarna tadi (fluorecein) terdeteksi pada sekresi dengan menguji eksudat. Pada
rhinitis akut eksudat keluar secar pasif (dgn sendirinya). Mukus (lendir) melindungi mukosa
dari pengaruh larutan histamin, namun bila mucus dihilangkan maka, fluorecein dapat
terdeteksi. Suntikan antihistamin juga ternyata memacu inflamasi tersebut.
Mukus merupakan system agak kental, pseudoplastik dan merupakan mukoprotein.
Pada keadaan normal benda asing, seperti debu, bakteri, puder dan tetes minyak semua
terperangkap dalam film mucus dan dibawa keluar dari rongga hidung. Komposisi yang pasti
dari mucus tidak diketahui, karena secara kimia sulit dianalisis.
Telah diketemukan bahwa mukoprotein terdiri dari ikatan polimer dari glukosamin
dan atau ikatan asam glukoronat yang terikat terikat pada suatu komponen protein. Ikatan ini
melalui ikatan ion, kovalen (ester, anhidrad), hydrogen dan mungkin juga ikatan lain.
Selanjutnya dikatakan bahwa mucus hidung 6 kali kental disbanding cairan lambung/nmukus
lambung. Kekentalan mucus hidung ini penting sehubungan dengan fungsi cilia, kali terlalu
encer tidak baik begiitu pun bila sebaliknya (sulit bagi silia untuk melempar film mucus).
Anderson dan Rubin yakin bahwa sedikitnya 20 % kasus gejala penyakit hidung disebabkan
kenaikan kekentalan mucus tersebut yang mengarah ke keringan. Kekeringan disebabkan
banyak factor antara lain suhu, debu, alergi, obat (atropin, stimulasi atau depresi otonomik)
dan serangan virus.
pH normal mucus hidung dilaporakan oleh Febricant, yaitu sekitar 5,5 sampai 6,5
banyak laporan bahwa pH mucus ini alkali atau lebih alkali dari harga tersebut di atas
(perbedaan tersebut disebabkan cara pemeriksaannya) udara dingin cenderung menyebabkan
pH ke arah alkali. Kemampuan pendaparan hidung kurang baik.
Sejauh ini belum ada laporan cera pengukuran tonisitas lendir hidung dalam pustaka.
Namun demikian secara langsung dapat dikatakan bahwa larutan isotoni sama dengan darah
(0,9 % NaCl), juga harus dibuat untuk tonisitas hidung. Penelitian juga menyatakan bahwa
mucus hidung cukup tinggi toleransinya terhadap tonisitas pada range hipertoni.
Respon cilia terhadap obat
1. Larutan NaCl baik cilia manusia maupun pada kelinci tetap aktif untuk jangka
waktu yang lama dalam larutan 0,9 % NaCl pada suhu antara 25-30°C. bila konsentrasi NaCl
dinaikkan pada bagian tertentu cilia berhenti bergerak, beberapa jam kemudian tempat lain
dan seterusnya. Pada konsentrasi 4-4,5 % semua silia berhenti. Bila membran dicuci dengan
konsentrasi air suling dan diganti NaCl 0,9 % cilia aktif kembali. Bila konsentrasi berkurang
aktivitasnya, pada 0,2-0,3 % cilia berhenti. Walaupun sama-sama tidak aktif, namun kejadian
belakangan tidak dapat diperbaiki dengan menaikkan konsentrasi NaCl jadi kerusakan cilia
pada keadaan encer permanen
2. Pengurangan ion kalsium, penggunaan senyawa tartrat, citrat, oksalat dan bahan
penghelat Ca lainnya akan menghentikan gerakan cilia.
3. Minyak, akan tinggal lama melengket pada film mucus dan akan mempengaruhi
aktivitas normal dari cilia. Minyak tidak baik untuk pembawa, karena menimbulkan lipoid
pneumonia. Minyak tumbuhan yang bebas asam lemak dikatakan tidak menimbulkan
masalah, namun minyak mineral atau hewan tetap tidak cocok.
4. Protargol, larutan koloid akan mengurangi gerakan cilia
5. Larutan perak dan Zink, juga demikian. Larutan perak nitrat 0,5 % sudah
menghancurkan cilia begitu juga zink sulfat.
6. Larutan cocain, larutan lebih besar dari 2,5 % menyebabkan paralisisi cilia, begitu
juga efedrin HCl lebih besar dari 1%
7. Kamfer, Timol, Menthol, Eukaliptol dan senyawa eteris lainnya menyebabkan
penurunan kecepatan gerak cilia. Kurang dari 1 %. Dalam bentuk uap tidak mempengaruhi
(inheler)
8. Antibiotik, Soda penisilin tidak merusak cilia bila diberikan dalam bentuk larutan
250-500 unit/ml (dalam larutan NaCl isotoni). Pada konsentrasi 5000 unit terjadi penurunan
kecepatan cambukan cilia dengan diselingi berhenti. Suspensi tirotrisina dalam air (1 : 2000
dan 1:5000) menekan sama sekali aktivitas cilia.
9. Atropin, pemberian oral atropin menyebabkan kekeringan atau penghentian gerakan
cilia. Pemberian local mereduksi produksi mucus.
Absorbsi Obat
Absorbsi obat lewat mucus hidung terkadang baik atau lebih baik dari oral. Rute
intranasal nampaknya ideal karena menghasilkan efek langsung ke vascular dan mudah
pemberiannya. Namun demikian cara ini jarang dijumpai sehari-hari.
Tonndorf dan pembantunya mengkaji absorbsi hiosin dan atropin dari selaput lendir
manusia. Mereka mengevaluasi denga cara mengamati hambatan produksi saliva sebagai cara
untuk menguji absorbsi obat. Penemuan mereka didemonstrasikan sebagai pemberian obat
melalui hidung.
Untuk k semua kasus, produksi saliva untuk kontrol berbeda nyata dengan yang
mengandung obat, sediaan kapsul yang paling lambat responnya, diikuti larutan oral.
Perlambatan respon nampaknya tergantung pada waktu yang diperlukan untuk melarutkan
kapsul dan padatan garam alkalod.
Injeksi subkutan memberikan respon yang paling cepat dan tetes hidung menyusul
sesudahnya
Pemberian hiosin dalam bentuk semprotan (spray) responnya tidak sebaik tetes
hidung. Akan tetapi apabila 0,01 % Na-Laurilsulfat ditambahkan pada tempat absorbsi obat,
maka responnya akan sebaik respon tetes hidung.
Pengkajian kelompok lain dengan rute pemberian sublingual (dibawah lidah),
diperoleh hasil yang lebih rendah dibandingkan terhadap baik subkutan maupun tetes
hidung. Tidak dijumpai komplikasi loka. Monto dan Rebuck (DOM 915) melaporkan
pemberian vitamin B 12 melalui rute hidung. Penulis ini menemukan bahwa inhalasi kristal
vitamin B 12 dalam larutan NaCl isotonis dan dalam puder lactose menghasilkan respon
klinik dan hematologis pada 12 penderita anemia pernisiosa, ada perbaikan.
Obat yang sering diberikan untuk pengobatan hidung :
- Antibiotik
- Sulfasetamide
- Vasokontriktor
- Germisid
- Antiseptik
Yang perlu diperhatikan bahwa rambut getar dalam rongga hidung sangat peka
terhadap beberapa macam obat misalnya obat yang mengandung Efedrin HCl, konsentrasi
paling tinggi yang dapat ditahan adalah 3% lebih tinggi dari kadar tersebut akan mengerem
kerja dari rambut getar.
Larutan adrenalin yang asam (adrenalin 1 % pH 3) juga akan mengerem kerja dari
rambut getar hidung
Larutan kokain HCl hanya dapat digunakan sampai konsentrasi paling tinggi 2,5 %
Larutan protalgol mempunyai pengaruh yang nyata terhadap rambut getar hidung
karena mengendapklan protein (padahal lendir yang diekskresikan di daerah rambut getar
sebagian bersar terdiri dari protein)
Parafin cair jika digunakan sebagai bahan pembawa (baik sebagai pelarut atau
mengahsilkan suspensi) akan memberikan suatu lapisan pada mukosa hidung, hingga secara
tidak langsung dapat mengurangi kerja rambut getar, jadi tetes hidung dengan paraffin cair
sebaiknya dihindari.
Reaksi alkali seperti misalnya garam sulfat, hendaknya juga dihindari karena biasanya
pH larutan sulfat sangat alkali yaitu pHnya antara 10-11. sebagai pelarut bukan lagi air yang
dipakai melainkan propilenglikol, larutan sulfat dalam propilen glikol tak perlu dialkalikan,
jadi reaksinya sedikit asam (karena sulfa merupakan asam lemah)
Obat tetes hidung harus isoosmotik dengan secret hidung atau isoosmotik dengan
cairan tubuh lainnya yaitu sama denagn larutan NaCl 0,9% . pengisotonisan ini perlu sekail
maksudnya agar tidak mengganggu fungsi rambut getar, epitel. Sedikit hipertoni masih
diperkenankan. Sebagai bahan pengiisotoni digunakan NaCl atau glukosa
Tetes hidung harus steril dan untuk untuk menjaga agar oabat terhindar dari
kontaminasi, maka penambahan preservatif juga dilakukan misalnya dengan nipagin atau
nipasol atau kombinasi keduanya. Nipagin dipakai 0,04-0,01 %; sedangkan campurannya
dapat dibuat dengan kombinasi Nipagin (0.026%) + Nipasol (0.014%)
Secara umum untuk obat (tetes) hidung harus diperhatikan :
Sebaiknya digunakan pelarut air
Jangan menggunakan obat yang cenderung akan mengerem fungsi rambut getar epitel
pH larutan sebaiknya diatur sekitar 5,5-6,5 dan agar pH tersebut stabil hendaknya
ditambahkan dapar (buffer)
Usahakan agar larutan isotonic
Agar supaya obat dapat tinggal lama dalam rongga hidung dapat diusahakan penambahan
bahan yang menaikkan viskositasnya agar mendekati secret lendir hidung
Hendaknya dihindari larutan obat (tetes) hidung yang bereaksi alkali
Penting untuk diketahui jangan sampai bayi diberi tetes hidung yang mengandung menthol,
karena dapat menyebabkan karam (kejang) pada jalan pernafasan
Harus tetap stabil selama dalam pemakaian pasien
Harus mengandung antibakteri untuk mereduksi pertumbuhan bakteri selama dan pada saat
obat diteteskan.
Dapar fosfat untuk obat tetes hidung (pH 6,5) dapat digunakan dan dibuat seperti
tersebut dibawah ini
NaH2PO4. H2O 0,65
NaH2PO4. 7 H2O 0,54
NaCl 0,45
Benzalkonium klorida 0.01-0,10%
Air suling secukupnya 100 ml
Beberapa obat simpatomimetik (atropin, hiosin, skopolamin) karena mudah teroksidasi jadi
perlu penambahan antioksidan dan juga kontrol pH.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan :
Sikap anatomi ,suatu keadaan ketika tubuh berdiri tegak menghadap ke depan, tangan dan
kaki dirapatkan (seperti dalam keadaan bersiap)
Sejumlah 206 tulang membentuk sistem kerangka manusia dewasa
Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi seperti untuk alat gerak, menyimpan
glikogen dan menentukan postur tubuh.
Cairan darah terdiri dari:
air (90 - 92) %zat-zat terlarut (sari makanan, garam mineral, enzim, hormon, zat-zat sisa, protein
plasma, serum plasma)
Pernapasan atau respirasi adalah pertukaran gas antara makhluk hidup
(organisme) dengan lingkungannya
Metabolisme merupakan perubahan kimiawi yg terjadi dlm tubuh utk pelaksanaan berbagai
fungsi vitalnya.
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang
menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk
mempengaruhi organ-organ lain.
Urinaria adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah
bebas dari zat – zat yang tidak tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat – zat yang
masih dipergunakan oleh tubuh
Reproduksi merupakan proses menghasilkan individu baru dari organisme sebelumnya.
. Iritabilitas adalah kemampuan menanggapi rangsangan
Kulit terdiri dari 3 lapisan,yaitu:
1. Epidermis ( kulit ari )
2. Dermis ( kulit hangat/ korium )
3. Subkulit ( subkutan )
Sistem pengindraan adalah organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis
rangsangan tertentu.
B. Saran
Komunitas rekam medis akan memiliki wawasan yang luas mengenai prospek
teknologi informasi serta mampu menjembatani klinisi (pengguna dan penyedia utama
informasi kesehatan) dengan para ahli komputer (informatika) yang bertujuan merancang
desain aplikasi dan sistem agar dapat menghasilkan produk aplikasi manajemen informasi
kesehatan di rumah sakit yang lebih efektif dan efisien
DAFTAR PUSTAKA