DINAS KESEHATAN
I. Pedahuluan
Indonesia mengalami transisi epidemiologi penyakit dan kematian yang
disebabkan oleh pola gaya hidup ,meningkatnya sosial eknonomi dan bertambahnya harapan
hidup. Pada awalnya penyakit didominasi oleh penyakit menular, namun saat ini penyakit
tidak menular (PTM) terus mengalami peningkatan dan melebihi penyakit menular .
III. Tujuan
A. Umum
Tersedianya data dan informasi epidemiologi PTM sebagai dasar pengambilan
keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan ,evaluasi program PTM
,ganguan akibat kecelakaan ,dan tindak kekerasan serta upaya peningkatan kewaspadaan
serta respon yang cepat dan tepat secara nasional ,provinsi ,dan kabupaten kota.
B. Khusus.
1. Tersedianya data faktor risiko PTM.
2. Tersedianya data kasus PTM.
3. Tersedianya informasi PTM secara terus menerus sebagai dasar penentuan strategi
pengendlian PTM.
1
4. Tersedia informasi PTM sebagai dasar untuk menetapkan ,prioritas penaggulangan
PTM di masyarakat
5. Tersedianya informsi PTM sebagai dasar perencanaan ,pemantauan ,penilaian ,dan
evaluasi progran pengendalian PTM.
6. Terselenggaranya kewaspadaan dini dan tanggap darurat PTM.
V. Sasaran
A. Pengelola program pengendalian penyakit tidak menular (Pusat, profinsi,kabupaten /
kota , Puskesmas , unit pelaksana teknis.(UPT)
B. Penanggung jawab surveilans di:
1. RS,
2. Puskesmas
3. Unit Peelaksana Teknis.(UPT)
4. Balai pengobatan /klinik swasta.
5. Laboratorium
6. Organisasi profesi.
2
3. Surveilans PTM sebagai bahan informasi bagi pengambil kebijakan dan pelaksana
program
4. Pelaksana kegiatan surveilans harus dilakukuan secara efektif dan efisien
melalui pengawasan dan pembinaan yg harus ditingkatkan intensitas dan kualitas
melalui pemantapan sistem dan prosedur. Pengawasan dan pembinaan dilaksanskan
secara komprehensif dan berbasis kinerja.
5. Survelains dilaksanakan melalui pengembangan kemitraan dan jejaring
secara multi disiplin, lintasprogram, dan lintas sektor.
B. Strategi :
1. Meningkatkan penyelenggaraan surveilans PTM dengan mengintergasikan dengan
sistem surveilans terpadu di puskesmas maupun RS serta surveilans penyakit melalui
pengembangan regitri PTM terpadu berbasis komunitas ,RS, maupun spesifik seperti
patologi, radiologi, laboratorium, dll.
2. Pertemuan berkala surveilans PTM dilaksanakan secara teratur atau
sesuai kebutuhn untuk melakukan validasi data, analisa situasi PTM dan faktor resiko,
monitoring, evaluasi, dan menyusun rencana kerja surveilans PTM.
3. Mendorong pembiayaan surveilans PTM disemua tingkat.
4. Advokasi dan dukungan peraturan perundang undangan .
5. Pengembangan sistem surveilans PTM kebutuhan progam secara nasional dan kabupaten
6. Peningkatan mutu data dan informasi epidemiologi.
7. Peningkatan kapasitas SDM dalam surveilans PTM.
8. Penguatan jejaring surveilans PTM .
9. Peningkatan pemanfaatan teknologi komunikasi informasi eletromedia yang terintergrasi
dan interaktif.
10. Mendorong terlaksananya kegiatan teknis surveilans epidemiologi sesuai peran dan
mekanisme kerjanya.
3
C. Jumlah Pengunjung yang dilayani