DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MULIA BARU
Jalan P. Bandala No. 18 Telp. 0534-32628
A. Pendahuluan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatifyang dilakukan oleh pemeritah,
pemerintah daerah dan/atau masyarakat. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
B. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat
yang (1) memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat, (2)
mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu, (3) hidup dalam lingkungan sehat, dan (4) memiliki
derajat kesehatan yang optimal baik individu, keluarga, kelompok,dan masyarakat. Untuk mewujudkan
tujuan tersebut, Puskesmas tidak hanya melakukan kegiatan UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) yang
bersifat kuratif (penyembuhan penyakit), tetapi Puskesmas juga mengintegrasikan kegiatan UKP dengan
UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) yang fokus pada pemeliharaan kesehatan serta pencegahan dan
menanggulangi masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat.
C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
Tujuan umum kegiatan UKM adalah untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerja.
Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat di bidang kesehatan
2. Meningkatkan peran serta masyarakat di bidang kesehatan
3. Menciptakan lingkungan bersih dan sehat
4. Meningkatkan capaian kegiatan program kesehatan
D. Kegiatan Pokok dan Rincin Kegiatan
Program Kegiatan Rincian Kegiatan Peran Lintas Sektor Peran Lintas Progran
KIA Penanggulangan Melakukan koordinasi Melakukan komunikasi,
kematian ibu, bayi, dan pelaksanaan tugas informasi, eduasi,dan
balita pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat
kerjasama tingkat Melakukan pembinaan dan
Kecamatan/Kelurahan bimbingan di wilayah kerja
Gizi dengan SKPD/unit terkait Melakukan pencatatan dan
Penanggulangan KEP, Melakukan pembinaan pelaporan
anemia, GAKY, KVA, Kewilayahan Melakukan monitoring dan
gizi lebih Memfasilitasi evaluasi kegiatan
Promosi kesehatan Kegiatan promotif pemberdayaan dan Memberikan rekomendasi
(sosialisasi, penyuluhan, peningkatan kesehatan terkait masalah kesehatan
deinfo, pembinaan) masyarakat berbasis masyarakat
Kesehatan PHBS kewilayahan
lingkungan Pemantauan jentik Motor penggerak
Pelaksana monitoring dan
P2 Program DBD evaluasi
Desinfo PTM dan PM
Perkesmas PHN
Ketapang,
Mengetahui, Penanggung jawab UKM
Kepala Puskesmas Mulia Baru
A. Pendahuluan
Secara umum puskesmas dapat diartikan sebagai satu satuan organisasi yang diberikan kewenangan
kemandirian oleh dinas Kesehatan untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan di wilayah
kerja/kecamatan. Ada tiga fungsi yang dijalankan puskesmas yaitu, 1)Menggerakan pembangunan berwawasan
kesehatan, 2) Memberdayakan masyarakat dan keluarga, 3)Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Puskesmas Mulia Baru adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang. Dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan di wilayah kerja, perlu dilakukan fasilitasi pembangunan yang berwawasan
kesehatan.
B. Latar Belakang
Salah satu fungsi puskesmas adalah sebagai pusat pemberdayaan masyarakat. Dalam menjalankan fungsi
tersebut, Puskesmas berupaya agar warga di wilayah kerja puskesmas, baik perorangan, keluarga dan
masyarakat memiliki kesadaran, kemauan, dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup
sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan serta ikut
menetapkan, memyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
Tujuan umum kegiatan pemberdayaan masyarakat adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat di wilayah kerja.
Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan kemandirian masyarakat di bidang kesehatan
2. Meningkatkan peran serta masyarakat di bidang kesehatan
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
Kegiatan pokok pemberdayaan masyarakat adalah dengan pembinaan langsung ke masyarakat, dengan
rincian kegiatan antara lain :
1. Pelatihan-pelatihan
2. Pertemuan
3. Refresh materi
4. Penyuluhan
5. Perlombaan (lomba adminitrasi kesehatan, lomba balita sehat, dan lain sebagainya)
E. Cara Melaksanakan Kegiatan
Cara melaksanakan pemberdayaan masyarakat adalah dengan pelatihan, pertemuan-pertemuan,
penyuluhan, refresh materi.
F. Sasaran
Sasaran program kegiatan fasilitasi pemberdayaan masyarakat ini adalah masyarakat, tokoh/pemuka
masyarakat, lintas sektor, kader kesehatan, siswa/remaja, dan kelompok masyarakat/karang taruna.
G. Jadwal Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Desember 2015 sesuai dengan RPK (Rencana
Pelaksanaan Kegiatan) Puskesmas Mulia Baru.
H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Setiap kegiatan yang tercantum dalam RPK dievaluasi oleh Kepala Puskesmas dan penanggung jawab
UKM, apakah kegiatan terlaksana sesuai jadwal RPK atau terjadi pergeseran jadwal.
I. Pencatatan, Pelaporan, dan evaluasi Kegiatan
Pelaporan kegiatan dilakukan oleh Kepala Puskesmas, Kepala Sub Bag Tata Usaha, Penanggung jawab
UKM, dan/atau pelaksana program. Dokumentasi yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah :
1. SK Kepala Puskesmas
2. Rencana kegiatan, Kerangka acuan dan SPO pemberdayaan masyarakat, SPO pelaksanaan SMD (Survey
Mawas Diri),
3. Dokumen pelaksanaan (notulen, daftar hadir)
Evaluasi dilakukan oleh Kepala Puskesmas bersama penanggung jawab UKM, dan/atau pelaksana
program setelah kegiatan selesai dilaksanakan.
Ketapang,
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Mulia Baru Penanggung jawab UKM
A. Pendahuluan
Upaya peningkatan kualitas pelayanan publik perlu dilakukan melalui pembenahan berbagai aspek, antara
lain kelembagaan, kepegawaian, tata laksana, akuntabilitas dan pengawasan guna menghasilkan pelayanan
publik yang prima yaitu pelayanan yang cepat, murah, aman, berkeadilan dan akuntabel. Oleh sebab itu
Puskesmas diharapkan mampu menjadi garda terdepan dari pelayanan pemerintah yang ada di tengah-tengah
masyarakat dengan pembinaan kepada pelaksana program.
B. Latar Belakang
Semakin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan membawa konsekuensi bagi
puskesmas untuk meningkatkan sistem manajemen pelayanan Puskesmas yang baik. Oleh sebab itu Puskesmas
harus memberikan pelayanan yang berkualitas seperti cepat dan akurat. Selain itu harus dapat menjamin
terhadap keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pasien.
Puskesmas sebagai penyedia pelayanan kesehatan dasar perlu menetapkan jenis-jenis pelayanan yang
disediakan bagi masyarakat. Untuk memastikan program pelayanan agar tepat sesuai tujuan maka diadakan
pembinaan terhadap pelaksana program.
C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
Tujuan Umum
Penanggung jawab UKM Puskesmas mempunyai kewajiban untuk memberikan arahan dan dukungan
bagi pelaksana dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab agar program atau kegiatan yang dilaksanakan
dapat bejalan sesuai rencana.
Tujuan khusus :
1. Memberikan arahan pada pelaksana program dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan.
2. Mempermudah dan memperlancar pelaksana program dalam melaksanakan kegiatan
3. Mengatasi permasalahan yang ditemui dalam kegiatan
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
Penanggung jawab UKM memberikan bimbingan dan arahan kepada pelaksana program.
E. Cara Melaksanakan Kegiatan
Penanggung jawab UKM Puskesmas melakukan verifikasi terhadap laporan bulanan pelaksana program.
Pembinaan dapat dilakukan dalam bentuk pendampingan, pertemuan-pertemuan, diskusi maupun konsultasi.
F. Sasaran
Sasaran program dalam kegiatan ini adalah :
Terlaksananya penanggung jawab UKM Puskesmas memberikan arahan dan dukungan bagi pelaksana dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan dilakukan setiap bulan disesuaikan dengan jadwal kegiatan setiap program.
H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Kegiatan ini dievaluasi setiap bulan oleh kepala puskesmas dan penanggung jawab UKM.
I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Dokumentasi yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah bukti pembinaan berupa formulir monitoring
pelaksanaan kegiatan. Pelaporan kegiatan ini dilakukan ketika telah selesai melakukan kegiatan. Pelaporan
dilakukan oleh penanggung jawab UKM dengan memeriksa atau menganalisis laporan kegiatan yang dibuat
oleh pelaksana program untuk kemudian diserahkan kepada Kepala Puskesmas.
Ketapang,
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Mulia Baru Penanggung jawab UKM
A. Pendahuluan
Pelayanan kesehatan yang baik merupakan kebutuhan bagi setiap orang. Semua orang ingin dilayani
dan mendapatkan kedudukan yang sama pada pelayanan kesehatan. Dalam Undang-Undang Dasar
tahun1945 Pasal 28 dan Pasal 34 menyatakan negara menjamin setiap warga negara mendapatkan hidup
sejahtera, tempat tinggal, kesehatan, dan pelayanan kesehatan yang ada di Indonesia. Oleh sebab itu
puskesmas diharapkan mampu menjadi garda terdepan dari pelayanan pemerintah yang ada di tengah-
tengah masyarakat.
B. Latar Belakang
Semakin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan membawa konsekuensi bagi
puskesmas untuk meningkatkan sistem manajemen pelayanan puskesmas yang baik. Oleh sebab itu
puskesmas harus bisa memberikan pelayanan yang berkualitas cepat dan akurat. Selain itu harus dapat
menjamin terhadap keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pasien.
Melihat data yang ada, kunjungan masyarakat ke Puskesmas Mulia Baru pada tahun 2014 sebanyak 9878
kunjungan dan pada tahun 2015 total kunjungan masyarakat ke Puskesmas Mulia Baru sebanyak 16.631
kunjungan. Oleh karena itu kami yakin bahwa masyarakat akan tetap memanfaatkan pelayanan yang
diberikan puskesmas.
Puskesmas sebagai penyedia pelayanan kesehatan dasar perlu menetapkan jenis-jenis pelayanan yang
disediakan bagi masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan permasalahan kesehatan yang ada di
wilayah kerjanya dengan mendapatkan masukan dari masyarakat melalui proses pemberdayaan
masyarakat.
C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
Tujuan Umum :
Untuk mengetahui kebutuhan dan harapan masyarakat/sasaran terhadap kegiatan UKM puskesmas
Tujuan Khusus :
1. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap kegiatan UKM puskesmas
2. Mengetahui umpan balik dari masyarakat tentang pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas Mulia Baru
3. Mengetahui prioritas usulan kegiatan UKM Puskesmas Mulia Baru
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
Kegiatan pokok : mengidentifikasi kebutuhan masyarakat terhadap kegiatan UKM
Rincian kegiatan :
1. Mengidentifikasi kegiatan UKM
2. Mengidentifikasi kebutuhan melalui MMD, temu pelanggan, pertemuan lintas sektor, dll
3. Menganalisa hasil identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat
4. Membuat prioritas usulan program/kegiatan UKM
E. Cara Melaksanakan Kegiatan
Penilaian kebutuhan masyarakat dilakukan dengan megidentifikasi kegiatan UKM berdsrkan cakupan
program, hasil SPM (Standar Pelayanan Minimal), dan PKP (Penilaian Kinerja Puskesmas). Petugas
melakukan identifikasi melalui MMD (Musyawarah Masyarakat Desa), temu pelanggan, pertemuan lintas
sektor kemudian dilakukan analisis untuk membuat prioritas usulan kegiatan UKM dan klasifikasi
kegiatan UKM yang akan menjadi bahan untuk menyusun rencana Puskesmas.
F. Sasaran
Sasaran program dalam kegiatan ini adalah :
1. Teridentifikasinya kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap kegiatan UKM
2. Tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan (RUK) UKM.
G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
2015 2016
NO Kegiatan
Des Jan Feb M ar Apr M ei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 Identifikasi Kegiatan UKM x
2 Identifikasi Kebutuhan x
MMD x
Temu Pelanggan
Pertemuan lintas sektor x x
3 Analisa hasil kebutuhan msyarakat
4 Membuat prioritas usulan kegiat-
an UKM
Ketapang,
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Mulia Baru Penanggung jawab UKM
A. Pendahuluan
Keberhasilan pelaksanaan manajemen puskesmas ditentukan oleh konsistensi dan kepatuhan para
pelaksana dalam melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan pada perencanaan puskesmas. Artinya
sebaik apapun rencana dibuat jika tidak dilaksanakan tidak akan membuahkan hasil yang optimal.
Untuk menjamin konsistensi dan kepatuhan terhadap pelaksana rencana, dilakukan kegiatan pengawasan
dan monitoring melalui lokakarya mini puskesmas yang dilakukan setiap bulan. Pencapaian kegiatan pada
akhir tahun dilakukan evaluasi dalam bentuk penilaian.
B. Latar Belakang
Penilaian kinerja puskesmas merupakan rangkaian kegiatan manajemen puskesmas untuk menilai
bagaimana kemampuan pencapaian terhadap target yang telah ditetapkan dalam rencana. Dengan
dilakukannya penilaian kinerja puskesmas diharapkan masalah-masalah yang timbul dapat diselesaikan
dan ditindaklanjuti. Oleh karena itu penilaian kinerja puskesmas merupakan salah satu unsur penting
dalam mengukur pencapaian program dan kegiatan pelayanan kesehatan yang dilakukan, dengan demikian
diharapkan terdapat peningkatan prestasi puskesmas baik kualitas maupun kuantitas.
C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
Tujuan umum :
Tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam mendukung tujuan
pembangunan kesehatan.
Tujuan khusus :
1. Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan serta manajemen
puskesmas pada akhir tahun kegiatan
2. Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat kategori
kelompok puskesmas
3. Mendapatkan informasi analisis kinerja puskesmas dan bahan masukan dalam penyusunan rencana
kegiatan puskesmas dari dinas kesehatan kabupaten untuk tahun yang akan datang
4. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari penyebab dan latar belakang
serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian
kinerja puskesmas
5. Puskesmas dan Dinas Kesehatan dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan
segera pada tahun yang akan datang berdasarkan prioritasnya.
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
1. Penetapan Target Puskesmas
Target puskesmas yaitu tolok ukur dalam bentuk angka nominal atau presentase yang akan dicapai
puskesmas pada akhir tahun
Penetapan besaran target setiap kegiatan yang akan dicapai masing-masing puskesmas bersifat spesifik
dan berlaku untuk puskesmas yang bersangkutan, berdasarkan hasil pembahasan bersam antara Dinas
Kesehatan Kabupaten dan Puskesmas pada saat penyusunan rencana kegiatan puskesmas.
Penetapan target ditentukan dengan mempertimbangkan :
a. Besarnya masalah yang dihadapi puskesmas.
b. Keberhasilan tahun lalu dalam menangani masalah.
c. Hambatan dan rencana tindak lanjut.
d. Ketersediaan sumber daya maupun lingkungan fisik.
e. Target (sasaran)
2. Prosedur Penilaian Kinerja
a. Kepala Puskesmas membentuk tim kecil puskesmas untuk melakukan kompilasi hasil pencapaian.
b. Masing-masing penanggung jawab kegiatan melakukan pengumpulan data pencapaian.
c. Masing-masing penanggung jawab melakukan analisis masalah, identifikasi masalah, mencari
penyebab masalah, mengenali faktor-faktor pendukung dan penghambat.
d. Tim kecil puskesmas menyusun rencana pemecahannya dengan mempertimbangkan
kecenderungan timbulnya masalah ataupun kecenderungan untuk memperbaiki dengan metode
analisis sederhana menggunakan data yang ada.
e. Hesil perhitungan analisis data dan usulan pemecahannya dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten.
F. Sasaran
Semua kegiatan puskesmas target sudah ditetapkan pada saat menyusun RUK
G. Jadwal Kegiatan
2016
No Kegiatan
Jan Feb M ar Apr M ei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1. Pembentukan Tim Kecil x
2. Pemantauan hasil kegiatan secara
x x x x x x x x x x x x
periodik (bulanan, triwulan,tahunan)
3. Pengumpulan data dan pengolahan
x x x x x x x x x x x x
data hasil kegiatan
4. Konsultasi dan bimbingan dari
x x
Dinas Kesehatan Kabupaten
5. Memberikan laporan perhitungan
x x
kinerja
6. Menerima umpan balik nilai akhir
kinerja puskesmas berikut penjelasan
x
dalam perbaikan perhitungan bila
mana terjadi kesalahan
7. Menyajikan hasil akhir perhitungan
cakupan dan mutu kegiatan dalam x
bentuk sarang laba-laba
8. Menganalisis masalah dan penyebab
masalah, merumuskan pemecahan
x
masalah dan rencana perbaikan se-
kaligus rencana usulan kegiatan
A. Pendahuluan
Pelayanan publik oleh aparatur negara dewasa ini telah menjadi isu strategis karena tingkat kualitas kinerja
pelayanan publik akan menentukan baik buruknya pelayanan kepada masyarakat dan pada gilirannya akan
menentukan citra dari aparatur pemerintah. Peningkatan kualitas pelayanan publik diharapkan akan
memperbaiki citra pemerintah di mata masyarakat, karena dengan kualitas pelayanan publik yang semakin
baik, kepuasan dan kepercayaan masyarakat dapat diwujuhkan.
Upaya peningkatan kualitas pelayanan publik perlu dilakukan melalui pembenajan berbagai aspek, antara
lain kelembagaan, kepegawaian, tatalaksana, akuntabilitas dan pengawasan guna menghasilkan pelayanan
publik yang prima yaitu pelayanan yang cepat, aman, berkeadilan, dan akuntabel.
Sehubungan dengan hal itu, langkah strategis untuk mendorong upaya perbaikan dalam peningkatan
kualitas pelayanan publik ialah dengan mengetahui umpan balik masyarakat terhadap pelayanan yang
diberikan puskesmas
B. Latar Belakang
Dalam konteks mutu, pelanggan adalah raja. Oleh karena itu pemberi pelayanan kesehatan sebagai pelayan
raja harus memperhatikan apa yang diinginkan oleh raja. Dengan demikian pemberi pelayanan harus
mengidentifikasi bagaimana penilaian pelanggan terhadap jasa yang telah ia terima.
Kegiatan untuk mengetahui penilaian pelanggan terhadap pelayanan yang ia terima mengacu pada
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 16 tahun2014 tentang pedoman Survei
Kepuasan Masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik.
Mutu dan Kinerja Pelayanan perlu diupayakan untuk ditingkatkan secara berkesinambungan, oleh karena
itu umpan balik dari masyarakat dan pengguna pelayanan puskesmas secara aktif diidentifikasi sebagai
bahan untuk menyempurnakan pelayanan puskesmas.
C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
Tujuan umum :
Mengetahui tanggapan masyarakat tentang mutu palayanan UKM Puskesmas Mulia Baru.
Tujuan khusus :
1. Mengidentifikasi tanggapan masyarakat, kebutuhan, dan harapan masyarakat terhadap program UKM
Puskesmas Mulia Baru.
2. Mengetahui umpan balik dari masyarakat tentang palaksanaan progran UKM Puskesmas Mulia Baru.
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
1. Temu pelanggan
2. Lokakarya mini triwulanan.
Rincian kegiatan :
1. Menginventaris tanggapan dari masyarakat terhadap pelaksanaan program UKM.
2. Menganalisa penyebab masalah dalam pelaksanaan program UKM.
3. Rencana tindak lanjut untuk mengatasi masalah dalam pelaksanaan progran UKM.
E. Cara Melaksanakan Kegiatan
Pembahasan dengan masyarakat dilakukan melalui Survei Mawas Diri (SMD), Musyawarah Masyarakat
Desa (MMD), maupun pertemuan-pertemuan konsultatif dengan masyarakat.
F. Sasaran
Sasaran program dalam kegiatan ini adalah :
1. Terlaksananya Survei Mawas Diri.
2. Terlaksananya Musyawarah Masyarakat Desa
3. Terlaksananya kegiatan temu pelanggan
4. Terlaksananya Lokakarya mini lintas sektor triwulanan
G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
2015 2016
No Kegiatan
Nov Des Jan Feb M ar Apr M ei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1. Persiapan
2. SMD
3. MMD
4. Temu Pelanggan
5. Lokakarya mini triwulan
Ketapang,
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Mulia Baru Penanggung jawab UKM
A. Pendahuluan
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten
Ketapang, maka perlu dilakukan evaluasi melalui survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
publik. Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan publik wajib untuk selalu meningkatkan kinerja
sehingga bisa memenuhi harapan.
B. Latar Belakang
Dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan harus dilakukan secara konsisten dengan memperhatikan
kebutuhan dan harapan masyarakat, sehingga pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dapat
dilakukan secara cepat, tepat, bermutu, terjangkau sesuai standar serta tidak diskriminatif.
Oleh karena itu upaya peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat merupakan kegiatan yang
dilaksanakan secara terus menerus dan berkelanjutan.
C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
Tujuan umum :
Survey ini untuk mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan secara berkala sebagai bahan untuk
menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik.
Tujuan khusus :
1. Sebagai gambaran bagi masyarakat tentang kinerja pelayanan unit yang bersangkutan.
2. Mengetahui kelemahan dari masing-masing unit penyelenggara pelayanan publik.
3. Mengukur secara berkala penyelenggaraan pelayanan yang telah dilaksanakan oleh unit pelayanan
publik.
4. Sebagai umpan balik dalam memperbaiki layanan.
5. Sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik.
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
1. Melakukan survey kepuasan pelanggan setiap hari melalui media kotak saran, telepon, SMS,
email, menindaklanjuti dan memberi tanggapan kepada pelanggan pada pertengahan bulan
selanjutnya.
2. Melakukan survey setiap semester yakni Maret dan September dimana survey berkaitan dengan
kepuasan sebagai konsumen yang diukur dengan kuesioner yang telah disusun berdasarkan
Peraturan Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara No. KEP/25/M.PAN/2/2004.
3. Melakukan temu pelanggan setiap semester yakni Maret dan September kemudian
menindaklanjuti dan memberikan tanggapan pada pelanggan di pertengan bulan berikutnya.
4. Melakukan identifikasi kebutuhan pelanggan berdasarkan survey harian, survey semester dan temu
pelanggan sebagai masukan kepada tim mutu dan kepala puskesmas untuk perbaikan kualitas
pelayanan.
5. Mengevaluasi dan menindaklanjuti kebutuhan masyarakat.
E. Cara Melakukan Kegiatan
1. Melakukan survey kepuasan pelanggan setiap hari melalui media kotak saran, telepon, sms, email,
menindaklanjuti dan memberikan tanggapan kepada pelanggan di pertenganhan bulan berikutnya.
2. Melakukan survey kepuasan pelanggan dengan cara :
a. Koordinasi tim survey, menentukan jumlah responden masing-masing unit pelayanan.
b. Menentukan waktu survey dan cara survey
c. Pengumpulan data dari masing-masing unit pelayanan.
d. Evaluasi, rencana tindak lanjut, dan tindak lanjut.
3. Melakukan temu pelanggan dengan kegiatan sebagai berikut :
a. Mengundang pelanggan puskesmas, tokoh masyarakat dan kader
b. Paparan kegiatan dan program-program yang diselenggarakan di puskesmas.
c. Pengisisan kuesioner oleh pelanggan puskesmas, tokok masyarakat, dan kader yang hadir
tentang kinerja puskesmas dalam upaya kesehatan masyarakat.
d. Saran dan kritik dari pelanggan puskesmas
e. Evaluasi, rencana tinda lanjut, dan tindak lanjut
4. Pelaporan
a. Hasil survey kepuasan masyarakat dan publikasi hasil survey wajib dilaporkan paling lambat 1
bulan berikutnya setelah pelaksanaan pengukuran survey kepuasan masyarakat.
b. Hasil survey kepuasan masyarakat, dilaporkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Ketapang.
F. Sasaran
1. Tingkat pencapaian kerja unit pelayanan instansi pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
2. Penataan sistem, mekanisme, dan prosedur pelayanan, sehingga pelayanan dapat dilaksanakan
secara lebih berkualitas, berdaya guna dan berhasil guna.
3. Tumbuhnya kreativitas, prakarsa dan peran serta masyarakat dalam upaya peningkatan kualitas
pelayanan publik.
G. Jadwal Kegiatan
2016
No. Kegiatan
Jan Feb M ar Apr M ei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1. Survey kepuasan pelanggan
melalui kotak saran,telepon, x x x x x x x x x x x x
sms, email
2. Menindak lanjuti dan memberi-
kan tanggapan kepada pelang- x x x x x x x x x x x x
gan atas kritik dan saran
3. Melakukan Survey Indeks x x
Kepuasan Masyarakat
4. Pelaporan hasil survey x x
5. Temu pelanggan
6. Pelaporan hasil Temu
pelanggan
7. Evaluasi, rancana tindak lan- x x x x x x x x x x x x
jut, dan tindak lanjut
H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
1. Hasil survey kepuasan masyarakat dan publikasi hasil survey wajib dilaporkan paling lambat 1
bulan berikutnya setelah pelaksanaan pengukuran survey kepuasan masyarakat.
2. Hasil survey kepuasan masyarakat, dilaporkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Ketapang.
Ketapang,
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Mulia Baru Penanggung jawab UKM
A. Pendahuluan
Sehubungan dengan adanya Penataan Organisasi yang menyebabkan beberapa tenaga/karyawan dilakukan
mutasi baik karena promosi atau penyegaran ataupun karena adanya karyawan baru yang masuk maka
perlu dilakukan pelatihan orientasi karyawan baru di instansi kerja. Hal ini dilakukan untuk memberikan
orientasi tentang tempat, aturan serta larangan yang ada di tempat kerja, serta tentang tugas pokok fungsi
yang akan menjadi tanggung jawab karyawan tersebut sehingga dapat cepat beradaptasi dan dapat
menjalankan tugas pokok fungsinya dengan baik.
B. Latar Belakang
Karyawan baru di suatu instansi yang baru pertama kali tentu mengalami kesulitan dalam hal orientasi
tempat maupun ketugasannya tanpa diberikan suatu pelatihan orientasi karyawan baru yang memberikan
gambaran tentang visi misi organisasi, aturan larangan serta tugas pokok fungsi yang nanti menjadi
tanggung jawabnya.
Karyawan baru harus mengikuti orientasi supaya memahami tugas pokok dan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya. Karyawan wajib mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan yang dipersyaratkan
untuk menunjang keberhasilan upaya puskesmas.
Penanggung jawab Upaya Puskesmas dan Pelaksana yang baru ditugaskan di Puskesmas harus mengikuti
kegiatan orientasi pelaksanaan Upaya Puskesmas agar memahami tugas pokok dan tanggung jawab.
C. Tujuan
Tujuan umum
Penanggung jawab UKM dan pelaksana program yang baru ditugaskan agar dapat memahami apa yang
menjadi tugas, peran, tanggung jawab mereka, keterkaitan dengan Upaya Puskesmas yang lain, maupun
keterkaitan dengan keseluruhan tugas pokok dan fungsi Puskesmas,
Tujuan khusus
1. Penanggung jawab UKM dan pelaksana program yang baru dapat mengetahui visi misi organisasi
tempat kerja
2. Penanggung jawab UKM dan pelaksana program yang baru mengetahui tugas pokok fungsi puskesmas
3. Penanggung jawab UKM dan pelaksana program yang baru mengetahui tugas pokok fungsi yang
diberikan kepadanya.
4. Penanggung jawab UKM dan pelaksana program yang baru mengetahui perannya dalam organisasi
tempat kerja
5. Penanggung jawab UKM dan pelaksana program yang baru mengetahui tanggung jawab dalam
organisasi
6. Penanggung jawab UKM dan pelaksana program yang baru mengetahui lingkungan tempat kerja
7. Penanggung jawab UKM dan pelaksana program yang baru mengetahui kegiatan UKM yang
dilakukan di puskesmas.
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
1. Penanggung jawab UKM dan pelaksana program yang baru melakukan pelatihan orientasi
2. Kepala Puskesmas memberikan sekilas tentang gambaran umum tempat kerja
3. Kepala Puskesmas atau penanggung jawab UKM dan atau pelaksana program yang lama memberikan
informasi tentang Visi Misi organisasi kerja
4. Kepala Puskesmas memberikan informasi tentang tugas pokok fungsi Puskesmas
5. Kepala Puskesmas memberikan informasi tentang tugas pokok fungsi yang diberikan kepadanya
6. Penanggung jawab UKM dan atau pelaksana program yang lama memberikan informasi tentang
kegiatan UKM yang ada di Puskesmas
7. Penanggung jawab UKM dan atau pelaksana program yang lama memberikan informasi terkait
pencatatan dan pelaporan
F. Sasaran
1. Kepala Puskesmas
2. Penanggung jawab UKM Puskesmas
3. Pelaksana kegiatan program
Ketapang,
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Mulia Baru Penanggung jawab UKM
Lansia merupakan seorang dewasa sehat yang mengalami proses perubahan menjadi
seorang yang lemah dan rentan yang diakibatkan karena berkurangnya sebagian besar cadangan
sistem fisiologis dan meningkatnya kerentanan terhadap berbagai penyakit dan kematian (Setiati
et al, 2009). Menurut data dari Biro Pusat Statistik (2012), di Indonesia jumlah penduduk 60
tahun ke atas (lanjut usia) menurut kabupaten/kota dan Keadaan Kesehatan sebesar 15.454.360
dengan keadaan kesehatan baik 39%, keadaan keadaan kesehatan cukup sebesar 43% dan dengan
keadaan kesehatan kurang sebesar 18%. Keberadaan lansia seringkali dipersepsikan secara
negatif, dianggap sebagai beban keluarga dan masyarakat sekitarnya serta dianggap sebagai
individu yang tidak mandiri.Kenyataan ini mendorong semakin berkembangnya anggapan bahwa
menjadi tua identik dengan semakin banyaknya masalah yang dialami oleh lansia.Lansia
cenderung dipandang masyarakat tidak lebih dari sekelompok orang yang ketergantungan
dengan orang-orang yang ada disekitarnya (Huda, 2004).Kemandirian pada lansia dinilai dari
kemampuannya untuk melakukan aktivitas sehari-hari (Maryam, 2008). Menurut penelitian yang
dilakukan 2 Suardana dan Ariesta pada tahun 2012 tentang karakteristik lansia dengan
kemandirian aktivitas sehari-hari didapatkan bahwa kemandirian aktivitas sehari-hari
dipengaruhi oleh usia, tingkat pendidikan, status perkawinan, serta kondisi kesehatan.
Berdasarkan hal tersebut, faktor yang masih dapat dimodifikasi atau dikontrol adalah kondisi
kesehatan. Secara umum, semakin menua seseorang, kondisi kesehatan juga akan mengalami
penurunan. Berdasarkan hasil Riskesdas (2013) diketahui bahwa prevalensi penyakit yang sering
diderita lansia adalah hipertensi, penyakit radang sendi, PPOK, kanker, dan diabetes melitus.Di
posyandu lansia Puskesmas Kedaton penyakit paling banyak yang diderita lansia adalah
hipertensi yaitu sebesar 54%. Berdasarkan Riskesdas (2013) terdapat sebesar 26,5% penduduk
Indonesia yang mengalami penyakit hipertensi sedangkan pada kelompok umur ≥60 terdapat
sebesar 57,6% penduduk yang berusia lebih dari 60 mengalami hipertensi. Kondisi kesehatan
seorang lansia selain dipengaruhi oleh penyakit juga secara tidak langsung dipengaruhi oleh hal
lain seperti status gizi. Masalah gizi pada lansia perlu menjadi perhatian khusus karena
mempengaruhi status kesehatan dan mortalitas. Gizi kurang maupun gizi lebih pada masa dewasa
akan memperburuk kondisi fungsional dan kesehatan fisik (McNaughton, 2012). Status gizi
buruk atau kurang akan menyebabkan lansia sulit dalam melakukan aktivitas sehari-hari (Setiani,
2011). 3 Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti hubungan antara status
gizi dengan tingkat kemandirian lansia serta hubungan antara penyakit hipertensi dengan tingkat
kemandirian lansia.
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
1. Tujuan Umum
Meningkatkan status kesehatan dan kualitas kehidupan lansia agar dapat menikmati masa
tua yang sejahtera, bahagia dan berdaya guna bagi diri, kehidupan keluarga dan masyarakat
sesuai dengan lingkungannya.
2. Tujuan Khusus
a. Menjaga dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran lansia baik secara psikis maupun
fisik.
b. Menjalin tali silaturahmi para lansia di desa gunungsari dan Pakuniran
c. Menjaga kestabilan psikologi dan psikososial para lansia
d. Dengan adanya kesepakatan dari hasil evaluasi program akhir tahun 2016,maka diambil
keputususan untuk menambah dua kelompok posyandu yang terintegrasi dengan posbindu
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Pelayanan kesehatan di kelompok usia lanjut meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan
mental emosional. Kartu Menuju Sehat (KMS) usia lanjut sebagai alat pencatat dan pemantau
untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita (deteksi dini) atau ancaman masalah
kesehatan yang dihadapi dan mencatat perkembangannya dalam Buku Pedoman
Pemerilaharaan Kesehatan (BPPK) usia lanjut atau catatan kondisi kesehatan yang lazim
digunakan di puskesmas.
Jenis pelayanan kesehatan yang dapat diberikan kepada usia lanjut di puskesmas atau di
kelompok (Posyandu/karang lansia, dll) sebagai berikut :
1. Pemeriksaan aktifitas kegiatan sehari-hari (Activity of daily living) meliputi kegiatan
dasar dalam kehidupan,seperti makan/minum, berjalan, mandi, berpakaian,naik turun
tempat tidur, buang air besar/kecil dan sebagainy
2. Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental emosional,
dengan menggunakan metode 2 menit pada KMS usia lanjut.
3. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan
dan dapat dicatat pada grafik Indeks Massa Tubuh (IMT
4. Pengukuran tekanan darah dan penghitungan denyut nadi selama satu menit.
5. Pemeriksaan haemoglobin darah dengan menggunakan Talquist, Sahli atau Cuprisulfat.
6. Pemeriksaan kadar gula dalam urine sebagai deteksi awal adanya penyakit diabetes
mellitus (DM)
7. Pemeriksaan kadar protein dalam urine urine sebagai deteksi awal adanya penyakit
ginjal.
8. Pemeriksaan kolesterol, mata, telinga, tenggorokan, gigi dan mulut dll.
9. Melakukan rujukan bila mana ada keluhan dan atau ditemukan kelainan darisemua
pemeriksaan di atas.
10. Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas bagi anggota Kelompok Usia Lanjut yang
tidak datang, dalam rangka kegiatan perawatan kesehatan masyarakat (Public Health
Nursing). Kegiatan lain yang dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi setempat
antara lain :
1. Pemberian makanan tambahan (PMT) penyuluhan sebagai contoh menu makanan
dengan memperhatikan aspek kesehatan dan gizi usia lanjut serta menggunakan
bahan makanan yang berasal dari daerah tersebut.
2. Kegiatan olah raga antara lain senam usia lanjut, gerak jalan santai dan lain
sebagainya untuk meningkatkan kebugaran
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima terhadap usia lanjut di kelompok,
mekanisme pelaksanaan kegiatan sebaiknya dilaksanakan secara terintegrasi dengan
program posbindu dan pengadaan senam untuk para lansia.yang mana dalam kegiatan
tersebut dilaksanakan pengukuran kesehatan secara keseluruhan.dan sebelum pengukuran
kesehatan, diadakan senam untuk kesegaran jasmani para lansia yang datang di
posyandu.adapun tahap kegiatan posyandu lansia digunakan adalah sistem 5 tahapan (5
Meja) sebagai berikut :
1. Tahap pertama : pendaftaran usia lanjut sebelum pelaksanaan pelayanan.
2. Tahap kedua : pencatatan kegiatan sehari-hari yang dilakukan usia lanjut,
penimbangan badan dan pengukuran tinggi badan,pengukuran lingkar
perut,pengukuran body scale dengan alat posbindu
3. tahap ketiga : pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kesehatan, dan pemeriksaan
status mental
4. Tahap keempat : pemeriksaan Laboratorium sederhana (GDS,Kolestero, Asam Urat)
5. Tahap kelima : pemberian penyuluhan dan konseling serta pemberian pengobatan
dasar.
F. SASARAN
a. Kegiatan- kegiatan pelayanan program sesuai dengan kebutuhanan harapan masyarakat.
b. Kelompok masyarakat terutama para lansia yang ada diwilayah puskesmas MuliaBaru .
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
NO KEGIATAN BULAN
4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Membentuk kader posyandu lansia
2 Koordinasi lintas program UKM
3 Menyusun jadwal kegiatan
4 Menyampaikan jadwal kepada kader
dan sasaran
5 Mempersiapkan alat dan perlengkapan
6 Melaksanakan kegiatan bersama
lintas program yang lain
Adapun kegiatan posyandu lansia yang sudah terbentuk yaitu :
1. Posyandu terintegrasi posbindu Kasih Ibu setiap tanggal : 17 setiap bulan.
2. Posyandu terintegrasi posbindu Ayah Bunda setiap tanggal : 15 setiap bulanny
3. Posyanduterintegrasi posbindu Buah Hati setiap tanggal :25 setiap bulannya
4. Posyandu terintegrasi posbindu senja ceria setiap tanggl: 5 setiap bulannya
5. Posyandu terintegrasi posbindu sehat Mandiri setiap tanggal: 23 setiap bulannya
Mengetahui
Kepala Puskesmas Mulia Baru Pelaksana Kegiatan
Lansia merupakan seorang dewasa sehat yang mengalami proses perubahan menjadi
seorang yang lemah dan rentan yang diakibatkan karena berkurangnya sebagian besar cadangan
sistem fisiologis dan meningkatnya kerentanan terhadap berbagai penyakit dan kematian (Setiati
et al, 2009). Menurut data dari Biro Pusat Statistik (2012), di Indonesia jumlah penduduk 60
tahun ke atas (lanjut usia) menurut kabupaten/kota dan Keadaan Kesehatan sebesar 15.454.360
dengan keadaan kesehatan baik 39%, keadaan keadaan kesehatan cukup sebesar 43% dan dengan
keadaan kesehatan kurang sebesar 18%. Keberadaan lansia seringkali dipersepsikan secara
negatif, dianggap sebagai beban keluarga dan masyarakat sekitarnya serta dianggap sebagai
individu yang tidak mandiri.Kenyataan ini mendorong semakin berkembangnya anggapan bahwa
menjadi tua identik dengan semakin banyaknya masalah yang dialami oleh lansia.Lansia
cenderung dipandang masyarakat tidak lebih dari sekelompok orang yang ketergantungan
dengan orang-orang yang ada disekitarnya (Huda, 2004).Kemandirian pada lansia dinilai dari
kemampuannya untuk melakukan aktivitas sehari-hari (Maryam, 2008).
Menurut penelitian yang dilakukan 2 Suardana dan Ariesta pada tahun 2012 tentang
karakteristik lansia dengan kemandirian aktivitas sehari-hari didapatkan bahwa kemandirian
aktivitas sehari-hari dipengaruhi oleh usia, tingkat pendidikan, status perkawinan, serta kondisi
kesehatan. Berdasarkan hal tersebut, faktor yang masih dapat dimodifikasi atau dikontrol adalah
kondisi kesehatan. Secara umum, semakin menua seseorang, kondisi kesehatan juga akan
mengalami penurunan. Berdasarkan hasil Riskesdas (2013) diketahui bahwa prevalensi penyakit
yang sering diderita lansia adalah hipertensi, penyakit radang sendi, PPOK, kanker, dan diabetes
melitus.Di posyandu lansia Puskesmas Kedaton penyakit paling banyak yang diderita lansia
adalah hipertensi yaitu sebesar 54%. Berdasarkan Riskesdas (2013) terdapat sebesar 26,5%
penduduk Indonesia yang mengalami penyakit hipertensi sedangkan pada kelompok umur ≥60
terdapat sebesar 57,6% penduduk yang berusia lebih dari 60 mengalami hipertensi. Kondisi
kesehatan seorang lansia selain dipengaruhi oleh penyakit juga secara tidak langsung dipengaruhi
oleh hal lain seperti status gizi. Masalah gizi pada lansia perlu menjadi perhatian khusus karena
mempengaruhi status kesehatan dan mortalitas. Gizi kurang maupun gizi lebih pada masa dewasa
akan memperburuk kondisi fungsional dan kesehatan fisik (McNaughton, 2012). Status gizi
buruk atau kurang akan menyebabkan lansia sulit dalam melakukan aktivitas sehari-hari (Setiani,
2011). 3 Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti hubungan antara status
gizi dengan tingkat kemandirian lansia serta hubungan antara penyakit hipertensi dengan tingkat
kemandirian lansia.
Jenis pelayanan kesehatan yang dapat diberikan kepada usia lanjut di puskesmas atau di
kelompok (Posyandu/karang lansia, dll) sebagai berikut :
11. Pemeriksaan aktifitas kegiatan sehari-hari (Activity of daily living) meliputi kegiatan
dasar dalam kehidupan,seperti makan/minum, berjalan, mandi, berpakaian,naik turun
tempat tidur, buang air besar/kecil dan sebagainya.
12. Pemeriksaan status mental.
Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental emosional, dengan menggunakan metode
2 menit pada KMS usia lanjut.
13. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan
dan dapat dicatat pada grafik Indeks Massa Tubuh (IMT).
14. Pengukuran tekanan darah dan penghitungan denyut nadi selama satu menit.
15. Pemeriksaan haemoglobin darah dengan menggunakan Talquist, Sahli atau Cuprisulfat.
16. Pemeriksaan kadar gula dalam urine sebagai deteksi awal adanya penyakit diabetes
mellitus (DM)
17. Pemeriksaan kadar protein dalam urine urine sebagai deteksi awal adanya penyakit
ginjal.
18. Pemeriksaan kolesterol, mata, telinga, tenggorokan, gigi dan mulut dll.
19. Melakukan rujukan bila mana ada keluhan dan atau ditemukan kelainan darisemua
pemeriksaan di atas.
20. Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas bagi anggota Kelompok Usia Lanjut yang
tidak datang, dalam rangka kegiatan perawatan kesehatan masyarakat (Public Health
Nursing). Kegiatan lain yang dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi setempat
antara lain :
3. Pemberian makanan tambahan (PMT) penyuluhan sebagai contoh menu makanan
dengan memperhatikan aspek kesehatan dan gizi usia lanjut serta menggunakan
bahan makanan yang berasal dari daerah tersebut.
4. Kegiatan olah raga antara lain senam usia lanjut, gerak jalan santai dan lain
sebagainya untuk meningkatkan kebugaran
N. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima terhadap usia lanjut di kelompok,
mekanisime pelaksanaan kegiatan yang sebaiknya digunakan adalah sistem 5 tahapan (5
Meja) sebagai berikut :
6. Tahap pertama : pendaftaran usia lanjut sebelum pelaksanaan pelayanan.
7. Tahap kedua : pencatatan kegiatan sehari-hari yang dilakukan usia lanjut, serta
penimbangan badan dan pengukuran tinggi badan.
8. tahap ketiga : pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kesehatan, dan pemeriksaan
status mental.
NO KEGIATAN BULAN
4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Membentuk kader posyandu lansia
2 Koordinasi lintas program UKM
3 Menyusun jadwal kegiatan
4 Menyampaikan jadwal kepada kader
dan sasaran
5 Mempersiapkan alat dan perlengkapan
6 Melaksanakan kegiatan bersama
lintas program yang lain
Mengetahui
Kepala Puskesmas Mulia Baru Pelaksana Kegiatan