http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/geoimage
Abstract
___________________________________________________________________
In the city of Semarang have mass transportation is Bus Rapid Transit (BRT) Trans-Semarang
operating since 2010 Expected able to reduce the growth of private vehicles in the city of Semarang. The problems
studied were: Already effective BRT Trans-Semarang as a mode of transportation in the city of Semarang? Based
on the above problems, the formulation of the objectives of this study were: to determine the effectiveness of trans-
Semarang BRT as a mode of transportation in the city of Semarang. This study took place in the city of Semarang
in the BRT and road along the BRT route. Population and sample are overall BRT buses and bus stops. The
method used was a survey, observation and interview to the BRT passengers. After mensurvay da bus stop and then
record the checklist method, after the next discoring in test validity with the data growth of private vehicles before
and after BRT to determine its effectiveness to reduce the growth of private vehicles in the city of Semarang In this
study, the BRT mode of transportation in the city of Semarang is declared effective. for BRT in the city of
Semarang is able to reduce the rate of growth of private vehicles in the region that is passed / into the BRT
Corridor 1 and 2 The effectiveness of the BRT because BRT is integrated, have a comfortable place special stops,
passengers expressed opinion of the BRT was safe, convenient and charge affordable
Alamat korespondensi: ISSN 2252-6285
Gedung C1 Lantai 1 FIS Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: geografiunnes@gmail.com
1
Endhar Gilang Pradipta/Geo Image 3 (2) (2014)
2
Endhar Gilang Pradipta/Geo Image 3 (2) (2014)
Variabelnya adalah jalur bus yang Ngaliyan, Semarang Barat, Semarang Tengah,
terpisah, integrasi moda di stasiun dan terminal, Semarang Timur, Gayamsari, Pedurungan dan
memiliki tempat pemberhentian yang khusus Genuk. Adapula wilayah Kecamatan yang
dan nyaman, pendapat penumpang BRT. mengalami kenaikan persentase pertumbuhan
Dengan teknik pengumpulan data yaitu survey kendaraan pribadi, yaitu Kecamatan
lapangan dan wawancara kepada penumpang Banyumanik, Gajahmungkur, Semarang Selatan
yang dilakukan disepanjang rute BRT Koridor 1 dan Candisari.
dan BRT Koridor 2. Teknik pengolahan data ini Secara umum, dengan adanya penurunan
menggunakan metode scoring, yaitu pemberian persentase pertumbuhan kendaraan pribadi di
skor pada masing masing indikator dan Kecamatan yang dilalui/ menjadi rute koridor
persentase pendapat penumpang. Teknik BRT, itu berarti BRT mampu untuk mengatasi
analisis datanya peneliti membagi efektivitas pertumbuhan kendaraan pribadi di Kota
BRT menjadi empat kriteria yaitu tidak efektif, Semarang. Keefektivan BRT itu karena BRT di
kurang efektif, cukup efektif dan efektif setelah Kota Semarang sudah terintegrasi antar koridor
itu menggunakan metode empiris yaitu BRT yang lain, sudah terintegrasi dengan moda
membandingkan antara data hasil pengolahan transportasi lain yaitu bus AKAP/ AKDP di
(basis data) dengan parameter. Khusus variabel Terminal Mangkang, Terboyo, Penggaron,
pendapat penumpang dengan batas 50% hasil Sisemut Ungaran. Tempat pemberhentian BRT/
persentase, bila persentasenya kurang dari 50% halte juga sudah nyaman, adanya rambu
maka tidak efektif, bila persentasenya lebih dari informasi, adanya pintu masuk ke halte, adanya
50% maka efektif. pintu masuk ke bus, adanya trotoar/ tempat
pejalan kaki, lantai halte sejajar dengan lantai
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN bus yang memudahkan penumpang untuk
berpindah dari halte ke bus dan sebaliknya, di
Dalam hasil penelitian ini, moda halte juga sudah ada bidang miring yang
transportasi BRT yang ada di Kota Semarang memudahkan kaum deffabel untuk naik dari
dinyatakan efektif. Mengapa demikian?, karena trotoar menuju ke halte.
BRT di Kota Semarang mampu mengurangi Pendapat penumpang yang menyatakan
angka pertumbuhan kendaraan pribadi di bahwa BRT sudah nyaman, aman, tarifnya
wilayah yang dilewati/ menjadi rute BRT terjangkau karena tarif untuk umum Rp 3.500,-
Koridor 1 dan 2 . Sesuai tujuannya yaitu dengan dan untuk pelajar Rp 1.000,-. Setelah itu dari
beroprasinya BRT diharapkan mampu menekan melihat perpindahan masyarakat yang
angka pertumbuhan kendaraan pribadi. Untuk sebelumnya tidak menggunakan BRT, 50% dari
mengetahui efektif/ tidaknya BRT tidak hanya penumpang menyatakan sebelum adanya BRT
dilihat dari segi untung dan rugi, tetapi dilihat mereka menggunakan kendaraan pribadi, 50%
dari sejauh mana BRT mampu mengurangi dari penumpang menyatakan sebelum adanya
pertumbuhan kendaraan pribadi. Untuk BRT mereka menggunakan angkutan umum.
mengetahui hal tersebut, maka akan Pengguna angkutan umum yang berpindah
dibandingkan persentase pertumbuhan menggunakan BRT rata-tata adalah pelajar
kendaraan pribadi sebelum ada BRT yaitu pada karena tarif BRT untuk pelajar Rp 1.000,-
tahun 2007, 2008, 2009 dan setelah ada BRT menurut mereka murah dibandingkan dengan
yaitu pada tahun 2010, 2011, 2013 di wilayah mereka menggunakan angkutan umum karena
Kecamatan yang dilalui/ menjadi rute BRT. BRT lebih cepat, tidak berhenti/ ngetem
Wilayah yang mengalami penurunan persentase disembarang tempat, ber-AC yang membuat
setelah BRT beroprasi adalah Kecamatan Tugu, mereka lebih nyaman.
3
Endhar Gilang Pradipta/Geo Image 3 (2) (2014)
BRT Trans-Semarang dinyatakan Efektif Badan Layanan Umum Trans Semarang. Standar
untuk mengatasi masalah keruangan yaitu Pelayanan BRT Trans Semarang
pertumbuhan kendaraan pribadi, itu terbukti Badan Pusat Statistik Kota Semarang. 2010. Kota
pada tahun 2012/ setelah beroprasinya BRT Semarang Dalam Angka Tahun 2007, 2008,
Koridor 1 dan 2, persentase pertumbuhan
2009. Badan Pusat Statistik Kota Semarang.
kendaraan pribadi di kecamatan yang dilalui
2010
BRT koridor 1 dan 2 mengalami penurunan.
Belum adanya jalur khuus itu menjadi kendala, Badan Pusat Statistik Kota Semarang. 2013. Kota
tetapi secara umum dari mulai kondisi halte, Semarang Dalam Angka Tahun 2010, 2011,
adanya integrasi sudah membuat BRT di Kota 2012. Badan Pusat Statistik Kota Semarang.
Semarang efektif. Pendapat pengguna/ 2013
penumpang BRT menyatakan, BRT sudah Departemen Perhubungan RI, Direktorat Jendral
cukup nyaman, aman dan tarifnya murah bila Perhubungan Darat. Perencanaan Angkutan
dibandingkan dengan kendaraan pribadi dan
Massal Berbasis Jalan tahun 2007
angkutan umum yang lain.
Departemen Perhubungan RI, Direktorat Jendral
Perhubungan Darat,
SK.687/AJ.206/DRJD/2002