Anda di halaman 1dari 33

MANFAAT IMPLEMENTASI PENUGASAN KREDENSIAL SUB ETIK

DAN DISIPLIN PERAWAT DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Ajar Praktik Peminatan Manajemen


Komite Keperawatan
Dosen Pembimbing Akademik: Bambang Edi Warsito, S.Kp., M. Kes

Oleh:

Monica Risqi Ershinta

220201172200080

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN XXXI

DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG 2018

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi
keperawatan, baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh
Pemerintah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan
(UU RI No 38. tentang Keperawatan). Perawat merupakan salah satu
profesi kesehatan yang berperan penting dalam hal pelayanan di
Rumah Sakit.
Keberhasilan pelayanan kesehatan tergantung dari pelayanan
kesehatan perawat dalam memberikan pelayanan yang berkualitas bagi
pasien. Untuk mencapai keberhasilan, sesuai dengan Standar Nasional
Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) dalam perencanaan kebutuhan staf
rumah sakit ditetapkan persyaratan pendidikan, keterampilan,
pengetahuan dan persyaratan lain dari seluruh staf rumah sakit. Setiap
staf rumah sakit mempunyai uraian tugas, tanggung jawab dan
wewenang. Rumah sakit menetapkan proses seleksi untuk menjamin
bahwa pengetahuan dan keterampilan staf klinis sesuai dengan
kebutuhan pasien. Anggota staf klinis yang kompeten direkrut melalui
proses yang seragam dengan proses rekrutmen staf lainnya. Proses ini
menjamin bahwa pendidikan, kompetensi, kewenangan, keterampilan,
pengetahuan, dan pengalaman staf klinis pada awalnya dan seterusnya
dapat memenuhi kebutuhan pasien.
Dalam pelaksanaannya, berdasarkan PMK No. 49 Tahun 2013,
Rumah Sakit membentuk suatu organisasi non struktural yaitu Komite
Keperawatan yang ditujukan untuk meningkatkan profesionalisme
tenaga keperawatan yang bekerja di Rumah Sakit. Komite
Keperawatan terdiri dari Sub. Kredensial, Sub. Mutu dan Sub. Etik
Disiplin memiliki peran dan tugas masing-masing untuk mencapai
tujuan dari Komite Keperawatan. RSUP Dr. Kariadi sudah memiliki
Komite Keperawatan tertanggal 28 Februari 2014 berdasarkan Surat
Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. Kariadi Semarang. Sesuai

2
dengan tugasnya, Komite Keperawatan RSUP Dr. Kariadi memiliki
tugas untuk meningkatkan profesionalisme perawatnya. Sub. Komite
Kredensial, memiliki tugas untuk membuat rincian kewenangan klinis
perawat, dimana rincian tersebut yang akan menentukan kompetensi
perawat pada saat dilakukan kredensial. Kewenangan klinis tenaga
keperawatan adalah kewenangan yang diberikan oleh kepala rumah
sakit kepala tenaga keperawatan untuk melakukan asuhan keperawatan
dalam lingkungan rumah sakit untuk suatu periode tertentu yang
dilaksanakan berdasarkan penugasan klinis. Kewenangan klinis
diberikan kepada perawat dengan tujuan agar tidak menimbulkan
konflik diantara tenaga kesehatan serta lebih tertata dan terjaganya
kualitas pelayanan keperawatan.
Proses kredensial dan rekredensial menjamin perawat
memberikan pelayanan kepada pasien sesuai dengan standar praktek
professional yang maksimal. Proses ini mencakup verifikasi diri,
evaluasi peer group dan review supervisor. Dalam proses kredensial di
RSUP Dr Kariadi, perawat akan diproses oleh tiga verifikator, pada
verifikator kedua perawat diberikan berupa pertanyaan yang sesuai
dengan kewenangan klinis perawat. Apabila perawat dapat
menjelaskan dengan benar maka perawat akan diberikan rekomendasi
bahwa perawat tersebut sudah berkompeten dibidang klinisnya. Hasil
studi pendahuluan dengan observasi pada saat proses kredensial tenaga
keperawatan RSUP Dr. Kariadi, didapatkan masih adanya perawat
yang belum bisa menjelaskan beberapa pertanyaan dari verifikator
bagian sub mutu terkait kewenangan klinisnya dan bagian sub etik dan
disiplin. Untuk melengkapinya, maka verifikator akan memberikan
penugasan kepada perawat yang nantinya perawat harus bisa
menjelaskan di hadapan semua rekan ruangan klinis perawat tersebut.
Berdasarkan fenomena dan latar belakang diatas, mahasiswa ingin
mengetahui bagaimana persepsi perawat terkait dengan manfaat
pemberian penugasan kredensial tersebut.

3
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mengetahui persepsi perawat mengenai manfaat
penugasan kredensial.
2. Tujuan Khusus
a) Melakukan pengkajian tentang proses pelaksanaan penugasan
yang diberikan saat evaluasi kredensial
b) Mengetahui persepsi perawat mengenai manfaat implementasi
penugasan yang diberikan pada saat kredenisal.
c) Mengetahui harapan perawat untuk proses kredensial dan komite
keperawatan selannjutnya.

C. Manfaat
1. Bagi Perawat (mahasiswa)
Meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai proses Komite
Keperawatan Sub. Kredensial khususnya di RSUP Dr. Kariadi
Semarang. Menjadikan sarana belajar untuk meningkatkan pemahaman
mengenai proses perawat selama bekerja di rumah sakit dan hal apa saja
yang harus diperhatikan ketika sudah bekerja di rumah sakit, khususnya
di RSUP Dr. Kariadi.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Memberikan informasi dan menambah wawasan mengenai proses
kredensial di RSUP Dr. Kariadi sebagai dasar pengembangan ilmu
pendidikan.
3. Bagi Rumah Sakit
Memberikan informasi kepada institusi rumah sakit mengenai manfaat
implementasi penugasan kredensial perawat di RSUP Dr. Kariadi untuk
dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam meningkatkan mutu dari
Komite Keperawatan.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Sub. Komite Kredensial


Proses Kredensial menjamin tenaga keperawatan kompeten dalam
memberikan pelayanan keperawatan dan kebidanan kepada pasien sesuai
dengan standar profesi. Proses Kredensial mencakup tahapan review,
verifikasi dan evaluasi terhadap dokumen-dokumen yang berhubungan
dengan kinerja tenaga keperawatan. Berdasarkan hasil proses Kredensial,
Komite Keperawatan merekomendasikan kepada kepala/direktur Rumah
Sakit untuk menetapkan Penugasan Klinis yang akan diberikan kepada
tenaga keperawatan berupa surat Penugasan Klinis. Penugasan Klinis
tersebut berupa daftar Kewenangan Klinis yang diberikan oleh
kepala/direktur Rumah Sakit kepada tenaga keperawatan untuk melakukan
asuhan keperawatan atau asuhan kebidanan dalam lingkungan Rumah Sakit
untuk suatu periode tertentu.
1. Tujuan
a. Memberi kejelasan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga
keperawatan
b. Melindungi keselamatan pasien dengan menjamin bahwa tenaga
keperawatan yang memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan
memiliki kompetensi dan Kewenangan Klinis yang jelas
c. Pengakuan dan penghargaan terhadap tenaga keperawatan yang
berada di semua level pelayanan.
2. Tugas Sub Komite Kredensial adalah:
a. Menyusun daftar rincian Kewenangan Klinis
b. Menyusun buku putih (white paper) yang merupakan dokumen
persyaratan terkait kompetensi yang dibutuhkan melakukan setiap jenis
pelayanan keperawatan dan kebidanan sesuai dengan standar
kompetensinya. Buku putih disusun oleh Komite Keperawatan dengan
melibatkan Mitra Bestari (peer group) dari berbagai unsur organisasi

5
profesi keperawatan dan kebidanan, kolegium keperawatan, unsur
pendidikan tinggi keperawatan dan kebidanan
c. Menerima hasil verifikasi persyaratan Kredensial dari bagian SDM
meliputi:
1. Ijazah
2. Surat Tanda Registrasi (STR)
3. Sertifikat kompetensi
4. Logbook yang berisi uraian capaian kinerja
5.Surat penyataan telah menyelesaikan program orientasi Rumah
Sakit atau orientasi di unit tertentu bagi tenaga keperawatan baru
6.Surat hasil pemeriksaan kesehatan sesuai ketentuan.
d. Merekomendasikan tahapan proses Kredensial:
1. Perawat dan/atau bidan mengajukan permohonan untuk
memperoleh Kewenangan Klinis kepada Ketua Komite Keperawatan
2. Ketua Komite Keperawatan menugaskan Subkomite Kredensial
untuk melakukan proses Kredensial (dapat dilakukan secara individu
atau kelompok)
3. Sub komite membentuk panitia adhoc untuk melakukan review,
verifikasi dan evaluasi dengan berbagai metode: porto folio, asesmen
kompetensi
4. Sub komite memberikan laporan hasil Kredensial sebagai bahan
rapat menentukan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga
keperawatan.
e. Merekomendasikan pemulihan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga
keperawatan.
f. Melakukan Kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang
ditetapkan.
g. Sub komite membuat laporan seluruh proses Kredensial kepada Ketua
Komite Keperawatan untuk diteruskan ke kepala/direktur Rumah
Sakit.

6
3. Kewenangan Sub komite Kredensial mempunyai kewenangan
memberikan rekomendasi rincian Kewenangan Klinis untuk
memperoleh surat Penugasan Klinis (clinical appointment).
4. Mekanisme Kerja Untuk melaksanakan tugas sub komite Kredensial,
maka ditetapkan mekanisme sebagai berikut:
a. Mempersiapkan Kewenangan Klinis mencakup kompetensi sesuai
area praktik yang ditetapkan oleh rumah sakit
b. Menyusun Kewenangan Klinis dengan kriteria sesuai dengan
persyaratan Kredensial dimaksud
c. Melakukan assesmen Kewenangan Klinis dengan berbagai metode
yang disepakati
d. Memberikan laporan hasil Kredensial sebagai bahan rekomendasi
memperoleh Penugasan Klinis dari kepala/direktur Rumah Sakit
e. Memberikan rekomendasi Kewenangan Klinis untuk memperoleh
Penugasan Klinis dari kepala/direktur Rumah Sakit dengan cara
1)Tenaga keperawatan mengajukan permohonan untuk memperoleh
Kewenangan Klinis kepada Ketua Komite Keperawatan.
2) Ketua Komite Keperawatan menugaskan sub komite Kredensial
untuk melakukan proses Kredensial (dapat dilakukan secara
individu atau kelompok).
3) Sub komite melakukan review, verifikasi dan evaluasi dengan
berbagai metode: porto folio, asesmen kompetensi; 4) Sub komite
memberikan laporan hasil Kredensial sebagai bahan rapat
menentukan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga keperawatan.
f. Melakukan pembinaan dan pemulihan Kewenangan Klinis secara
berkala
g. Melakukan Kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang di
tetapkan.

7
2. Alur Kredensial Keperawatan RSUP Dr. Kariadi
1. Perawat, Bidan, Perawat gigi mengajuka permohonan
kredensial/rekredensial pada Direktur Utama, dengan melampirkan
dokumen:
a. Fotocopy Ijazah
b. Surat Tanda Registrasi
c. Surat Ijin Praktek Perawatan/Bidan
d. Sertifikat Asesmen kompetensi
e. Sertifikat Pelatihan sesuai area kompetensi
f. Sertifikat pelatihan wajib yang berlaku di RSUP Dr. Karadi
Semarang
g. Surat Keterangan Sehat
h. Fotocopy Tanda Anggota Profesi
i. Usulan Rincian Kewenangan Klinis
j. Penugasan Klinis yang masih berlaku
k. Fotocopy penilaian kinerja terakhir
l. Surat Keputusan tentang pengangkatan calon pegawai
2. Direktur Utama mendisposisikan kepada Direktur SDM dan
Pendidikan
3. Direktur SDM dan Pendidikan mendisposisikan kepada bagian
SDM untuk melakukan verifikasi keabsahan dokumen kredensial.
4. Direktur SDM dan Pendidikan mengirim permintaan untuk
dilakukan kredensial kepada Komite Keperawatan.
5. Komite Keperawatan melakuan kredensial Keperawatan melalui
Sub. Komite Kredensial
6. Sub. Komite Kredensial bersama Mitra Bestari/Panitia Adhock
melakukan kredensial.
7. Sub. Komite Kredensial melaporkan hasil kredensial kepada ketua
Komite Keperawatan
8. Ketua Komite Keperawatan merekomendasikan rincian kewenanan
klinis kepada Direktur Utama.

8
2. Sasaran
1. Perawat, bidan dan perawat gigi yang diterima sebagai pegawai baru
di RSUP dr Kariadi.
2. Perawat, bidan dan perawat gigi baru pindahan dari rumah sakit lain.
3. Perawat, bidan dan perawat gigi yang ingin meningkatkan jenjang
karir.
4. Perawat, bidan dan perawat gigi dari luar RSUP dr. Kariadi yang
melakukan tindakan keperawatan di RSUP dr. Kariadi Semarang.
5. Perawat, bidan dan perawat gigi yang akan melakukan penyesuaian
ijazah.
6. Perawat, bidan dan perawat gigi yang dirotasi internal di area
praktek keperawatan yang berbeda
7. Perawat, bidan dan perawat gigi oleh karena suatu alas an tertentu
perlu dilakukan rekredensial.
3. Target
1. Memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan
yang berkualitas oleh perawat, bidan dan perawat gigi yang
kompeten.
2. Meningkatnya kompetensi perawat, bidan dan perawat gigi di rumah
sakit sesuai pola karir yang professional.
3. Meningkatnya budaya kerja perawat, bidan dan perawat gigi yang
berbasis kompetensi.
4. Metode Pengumpulan Bukti
1. Bukti langsung
Dilaksanakan dengan cara verifikasi, observasi, wawancara dan bila
perlu dengan simulasi.
2. Bukti tidak langsung
a. Mengkaji laporan pihak ketiga terhadap perilaku etik dan
disiplin profesi, performance, pengembanga profesi dan
perilaku caring serta budaya kerja Rumah Sakit.
b. Memverifikasi bukti kompetensi diantaranya, pelatihan, log
book dan portofolio.

9
5. Pelaporan Hasil Kredenisal
a. Sub komite kredensial keperawatan membuat risalah proses
kredensial sampai dengan usulan rekomendasi.
b. Usulan rekomendasi dilaporkan kepada ketua komite keperawatan.
c. Ketua komite keperawatan merekomendasikan rincian kewenangan
klinis kepada direktur utama.

10
BAB III
PENGKAJIAN

A. Profil Rumah Sakit


1. History
Sesuai dengan PMK No 49 tahun 2013 tentang Komite Keperawatan,
RSUP Dr Kariadi Semarang telah menetapkan Surat Keputusan
tertanggal 28 Feb 2014, tentang Struktur Organisasi Komite
Keperawatan di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Komite Keperawatan
dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Utama, Komite Keperawatan dalam melaksanakan tugasnya
dipimpin seorang Ketua Komite Keperawatan dibantu seorang sekretaris
dan 3 orang ketua Sub Komite, masing masing sub Komite Kredential,
Sub Komite Mutu Profesi dan Sub Komite Etik dan Disiplin. Masing-
masing ketua Sub Komite dibantu seorang Sekretaris dan beberapa
anggota sesuai kebutuhan.

Struktur organisasi Komite Keperawatan RSUP Dr. Kariad

11
2. Visi, Misi, Motto dan Nilai Komite Keperawatan RSUP Dr. Kariadi
Semarang
a. Visi
“Menjadi Rumah Sakit Pendidikan Dan Rujukan Nasional Yang
Unggul”
b. Misi
1) Menyediakan pelayanan kesehatan dan rujukan yang paripurna,
bermutu tinggi, menjamin keselamatan pasien, dan menjangkau
seluruh masyarakat.
2) Menyediakan pendidikan dan pelatihan yang berkualitas sesuai
kebutuhan pelayanan kesehatan dan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang tetap berorientasi pada
keselamatan pasien
3) Melaksanakan dan memfasilitasi penelitian yang berkualitas sesuai
kebutuhan pelayanan kesehatan dan perkembangan ilmu
pengetahuan serta teknologi yang menjamin keselamatan pasien.
c. Nilai-nilai
1) Kepercayaan
2) Integritas
3) Peduli
4) Profesional
5) Efisien
6) Kebersamaan
d. Motto
“Sahabat menuju sehat”

12
B. Hasil Pengkajian (Input, Proses, Output)
1. Pengkajian
Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 7 November 2018 metode
observasi pada saat proses kredensial dan studi literatur. Mahasiswa
difokuskan untuk melakukan pengkajian mengenai proses kredensial
pada saat verifikasi kompetensi perawat terkait kewenangan klinisnya.
Pengkajian ini menggunakan pendekatan proses manajemen input,
proses dan output.
a) Input dari proses antara lain informasi, personel, peralatan dan
fasilitas.
1) Informasi
Sub komite kredensial RSUP dr. Kariadi Semarang dalam
melaksanakan fungsinya berlandaskan pedoman dari:
a. UU RI No 8 tahun 1998 tentang Perlindunan Konsumen
b. UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
c. UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
d. UU No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
e. UU No. 38 tahun 2014 tentang Keperawatan
f. Peraturan Pemerintah Nomor 31 tahun 2006 tentang Pelatihan
Kerja Nasional
g. Keputusan Menteri Kesehatan No. 131 tahun 2004 tentang
Sistem Kesehatan Nasional
h. Keputusan Menteri Kesehatan No:
HK.02.02/MENKES/148/1/2010 tentang Reistrasi dan
Praktek Perawat.
i. Peraturan Menteri kesehatan Nomor 1796/
MENKES/PER/VII/2011 tentang Registrasi Tenaga
Kesehatan
j. Peraturan Menteri Kesehatan No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
k. SK Dirut No.KP. 0802/I. IV/164/2014 Tentang Struktur
Organisasi Komite Keperawatan RSUP dr. Kariadi Semarang

13
l. SK Dirut No.KP. 0802/I.IV/174/2014 Tentang Pedoman
Penyelanggaraan Komite Keperawatan RSUP dr. Kariadi
Semarang
m. Keputusan Dirut RSUP dr. Kariadi No. HK. 00.01/I.
IV/1239/2014 tentang pemberlakuan peraturan internal
(Hospital by Laws) RSUP dr. Kariadi Semarang.
2) Personel
Anggota sub komite kredensial profesi terdiri dari 3 orang yaitu
bapak Zaenal Arifin, S. Kep., Ns, Faizal Abdi, S. Kep., Ns. dan
Diah Puspita S. Kep., Ns.
3) Fasilitas
Sub Kredensial adalah sub komite yang dibentuk untuk
melakukan pengkajian mengenai proses kredensial pada saat
verifikasi kompetensi perawat terkait kewenangan klinisnya.
Untuk hal tersebut diperlukan fasilitas :
• Ruangan Komite Keperawatan yang representative
• Peralatan kerja seperti komputer, meja kerja, alat tulis,
almari, map untuk berkas.
• Panduan Komite Keperawatan RSUP Dr. Kariadi
Semarang
• Pedoman Kredensial RSUP Dr. Kariadi Semarang
• Buku Putih Keperawatan
4) Dana
Anggaran pembiayaan untuk menunjang kegiatan operasional
Sub Komite Kredensial disusun setiap tahun dalam RAB dan
diajukan pada anggaran Komite Keperawatan.
5) Proses
• Planning
1) Mengikuti proses kredensial komite keperawatan yang
dilakukan di RSUP dr. Kariadi Semarang
2) Membuat catatan daftar nama perawat yang diberikan
penugasan saat kredensial

14
3) Mengikuti proses supervisi dengan verifikator keruangan
perawat yang diberikan penugasan saat kredensial
4) Memberikan pertanyaan kepada perawat yang mendapatkan
penugasan kredensial
5) Waktu supervisi disesuaikan dengan jadwal yang disepakati
• Organizing
1) Meminta izin kepada sub komite kredensial untuk melakukan
observasi perawat yang melaksanakan kredensial dan
mendapatkan penugasan
2) Melakukan koordinasi dengan pihak komite keperawatan
terkait rencana supervise yang akan dilakukan
3) Membuat instrument pertanyaan untuk pelaksanaan
observasi kepada perawat
4) Melaksanakan observasi dan wawancara kepada perawat
yang diberikan penugasan dengan pendampingan oleh pihak
komite keperawatan
• Actuating
1) Melakukan observasi di ruangan perawat yang mendapatkan
penugasan
2) Melakukan perizinan dan koordinasi dengan kepala ruang
terkait wawancara yang akan dilakukan dengan
pendampingan dari pihak komite keperawatan.
3) Melakukan pengolahan data terhadap hasil supervise
4) Melakukan Analisa terhadap hasil supervise
5) Merekomendasikan perencanaan pengembangan kredensial.
• Controling
1) Supervisi
Supervisi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian
pelaksanaan penugasan kredensial yang diberikan saat
diruangan. Memberikan pertanyaan tentang hasil, manfaat
dan harapan dari implementasi penugasan kredensial yang
sudah dilakukan.

15
2) Evaluasi
Hasil dari supervisi bila ditemukan adanya ketidaksesuaian
pada saat pelaksanaan implementasi penugasan maka bisa
diberikan saran atau koreksi untuk meningkatkan
pemahaman perawat lain yang juga mendapatkan penugasan
saat kredensial.

• Output
Setelah dilakukan kegiatan implementasi penugasan yang
diberikan pada saat kredenisal, diharapkan perawat bisa
mengetahui manfaat dari penugasan yang diberikan dan dari sub
kredensial dapat menjadikan sebagai bahan evaluasi apabila
dalam pelaksanaan implementasi penugasan masih ada yang
tidak dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan.

16
C. Analisa SWOT Kualitatif

OPPORTUNITY THREAT
1. Menjadi role model pelayanan 1. Tuntutan untuk mempertahankan
EKSTERNAL pasien yang cepat, tepat dan efisien RSDK sebagai rumah sakit
2. Meningkatkan pelayanan berstandar internasional JCI
keperawatan bermutu dan jaminan 2. Tidak sesuai harapan prestasi
keselmatan pasien pelayanan pasien
3. Meningkatkan kemampuan dan 3. Budaya fashion yang semakin
pengetahuan perawat untuk
berkembang dapat mempengaruhi
kemajuan mutu pelayanan
performance perawat di rumah sakit
4. Tersedia anggaran
5. Dukungan direktur terhadap 4. Kebutuhan akan spiritual sebagai hal
program kerja komite keperawatan penting yang dapat mendukung
kesembuhan pasien
INTERNAL 5. Ketidaksesuaian waktu pelaksanaan
implementasi penugasan diruangan
6. Tidak adanya pendampingan saat
implementasi penugasan kredensial

STRENGTH Comparative Adventages Mobilization


1. Landasan kuat (PMK No.49 1. Menyediakan pelatihan SDM 1. Mengevaluasi sistem penugasan
Th.2013, UU Keperawatan, SK secara berkala untuk meningkatkan pelayanan keperawatan dengan
DIRUT) softskill kewenangan klinis SDM
2. Staf Komite keperawatan 2. Melakukan studi banding dengan 2. Efektifitas sumber daya
RSDK sudah tersertifikasi RS dengan kualitas yang lebih 3. Optimalisasi sosialisasi kewenangan
pelatihan komite keperawatan tinggi kllinis
3. Komite keperawatan RSDK 3. Memotivasi penuh SDM untuk 4. Optimalisasi sosialisasi pengisian
menjadi acuan Komite mau dan mampu berkembang data profil keperawatan
Keperawatan RS lain
4. RSUP dr. Kariadi memfasilitasi
pelatihan yang dapat
meningkatkan mutu profesi
keperawatan
5. Program kerja Komite
Keperawatan berjalan sesuai
PERMENKES
6. Sarana dan prasarana terkait
kebutuhan spiritual pasien
sudah tersedia
WEAKNESS Divestment/ Investment Demage Control
1. Proses supervisi pelaksanaan 1. Optimalisasi/ Reformasi struktur 1. Optimalisasi kegiatan supervisi
penugasan kredensial secara organisasi dan tim tiap shift 2. Dapat terlaksananya supervisi secara
langsung belum dilakukan 2. Meningkatkan efektivias monitor langsung
secara merata dan evaluasi kegiatan keperawatan 3. Tegas dalam punishment
2. Supervise terkait performance 3. Meningkatkan minat perawat ketidaksesuaian pelayanan
perawat belum terlaksana dalam pelatihan keperawatan dan kewenangan klinis
secara menyeluruh 4. Meningkatkan intensitas dan 4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas
3. Pelaksanaan ronde etik terkait kualitas audit kompetensi SDM
pemenuhan keutuhan spiritual
pasien belum dilakukan secara
merata
4. Kurangnya kesiapan perawat
mengikuti proses kredensial

17
BAB IV
PERUMUSAN MASALAH PENGELOLAAN KOMITE KEPERAWATAN

A. Analisa Data Fishbone

Perawat

Prosedur Sudah ada


prosedur Kesiapan perawat
Kurangnya pemahaman
kredensial
kewenangan klinis dan
etik keseharian
Kurangnya kesiapan
dalam bekerja
perawat
Sosialisasi kredensial
masih kurang optimal
Suasana ruang informasi terkait
kredensial yang Sosialisasi persiapan kredensial
membuat tegang terkait sudah ada Buku putih
kredensial keperawatan ada
diruangan

Lingkungan Fasilitas

18
B. Rumusan Masalah

Data Fokus Masalah

1) Kurangnya kesiapan Resiko belum optimalnya


perawat mengikuti implementasi penugasan kredensial
proses kredensial
2) Masih adanya perawat
yang belum bisa
menjawab pada saat
proses verifikasi
3) Proses supervisi
penugasan secara
langsung belum
merata

19
BAB V
PERENCANAAN

A. Rencana Tindakan Untuk Menyelesaikan Masalah


1. Mengobservasi selama proses kredensial.
2. Menyusun jadwal rencana survey.
3. Melakukan survey kesesuaian implementasi penugasan kredensial
diruangan dengan pendampingan dari Komite Keperawatan.
4. Menganalisis dan mengolah data hasil survey.
5. Menyusun rekomendasi hasil survey.

20
C. Planning of Action

Tanggal Penjab

26-
No Problem Goal Tindakan Sasaran 12- 20-
7-8 9 16 19 29
13 23
nov nov nov nov
nov nov nov
1 Resiko belum Implementasi Mengobservasi selama proses Komite monica
optimalnya penugasan kredensial Keperawatan
implementasi klinis sesuai sub kredensial
penugasan dengan Melakukan studi pendahuluan saat monica
Diklat
kredensial jenjang karir kredensial
Menyusun instrumen untuk Komite monica
melakukan survey Keperawatan
Komite monica
Menyusun jadwal rencana survey
Keperawatan
Komite monica
Melakukan seminar proposal Keperawatan,
akademik
Melakukan survey implementasi Ruangan monica
penugasan kredensial bangsal
Menganalisis dan mengolah data monica
Komite
hasil survey
Keperawatan
Komite monica
Melakukan konsultasi Keperawatan,
akademik
Menyusun rekomendasi hasil Komite monica
survey Keperawatan

21
BAB VI
IMPLEMENTASI

A. Prosedur Pelaksanaan
Berdasarkan kesepakatan antara institusi Pendidikan dengan komite
keperawatan RSUP Dr. Kariadi Semarang, mahasiswa dalam stase
peminatan ini mengimplementasikan satu intervensi yaitu survey
implementasi penugasan kredensial dengan metode wawancara dan di
dampingi oleh salah satu pihak Komite Keperawatan.
No Tindakan Pelaksanaan
1. Mengobservasi - Proses kredensial dilaksanakan
seama proses pada tanggal 7 November 2018
kredensial - Perawat yang mendapatkan
penugasan kredensial sejumlah 5
perawat dari 9 orang perawat
2. Menyusun instrumen - Dilaksanakan pada tanggal 12
untuk melakukan November 2018
survey
3. Melakukan survey - Survey pertama dilakukan pada
implementasi tanggal 12 dan 13 November 2018
penugasan - Survey kedua dilakukan pada
kredensial tanggal 26 dan 27 November 2018
4. Menganalisis dan - Analisa dilakukan pada tanggal 27
mengolah data hasil November 2018
survey

22
B. Hasil
Berdasarkan hasil survey dengan wawancara kepada 5 orang perawat yang
mendapatkan penugasan kredensial dari sub mutu dan sub etik disiplin, di
dapatkan hasil sebagai berikut.
Pertanyaan 1.
Menurut anda, apa manfaat dari penugasan kredensial ini untuk diri anda?
Kata Kunci Kategori
1. Bermanfaat Berdasarkan jawaban 5 orang
perawat dari pertanyaan pertama
2. Menambah ilmu pengetahuan
dapat disimpulkan bahwa
3. Menjadi lebih paham penugasan kredensial bermanfaat
menjadikan lebih paham,
4. Update ilmu menambah ilmu, update ilmu dan
5. Sebagai motivasi menjadikan motivasi perawat
karena dapat memberikan
6. Memberikan kesempatan kesempatan mendapatkan
rekomendasi direktur.

Pertanyaan 2.
Apa harapan anda untuk pelaksanaan kredensial bagi teman-teman anda
yang belum melakukan kredensial?
Kata Kunci Kategori
1. Daftar kredensial Berdasarkan jawaban 5 orang
perawat dari pertanyaan kedua
2. Belajar
dapat disimpulkan bahwa harapan
3. Motivasi dari perawat untuk teman-
temannya supaya menjadikan
4. Persiapkan diri motivasi untuk segera
5. Aplikasikan ilmu dengan baik mendaftarkan diri,
memepersiapkan diri dengan baik,
belajar dan mengaplikaskan ilmu
denga baik

23
Pertanyaan 3.
Apa harapan anda untuk kredensial komite keperawatan kedepan?
Kata Kunci Kategori
1. Persyaratan dipermudah Berdasarkan jawaban 5 orang
perawat dari pertanyaan ketiga
2. Jadwal kredensial tepat waktu
dapat disimpulkan bahwa harapan
3. Tingkatkan mutu komite perawat terhadap kredensial komite
keperawatan adalah, agar
keperawatan peryaratan untuk kredensial
4. Mencari inovasi dipermudah, jadwal kredensila
datang tepat waktu, mencari
5. Gugup inovasi suasana kredensial agar
tidak membuat peserta gugup dan
berharap agar mutu kredensial
komite keperawatan lebih baik da
terus ditingkatkan.

24
BAB VII
EVALUASI

A. Evaluasi Hasil Kegiatan


1. Melakukan studi pendahuluan selama proses kredensial.
Studi pendahuluan dilakukan pada tanggal 1 November 2018, pada saat
studi pendahuluan mahasiswa menemukan masalah terkait pemberian
penugasan untuk perawat pada saat proses kredensial. Penugasan
diberikan karena perawat yang melakukan kredensial belum memenuhi
kualifikasi pemberian rekomendasi dari verifikator. Dari fenomena
tersebut mahasiswa tertarik untuk ingin mengetahui manfaat yang
dirasakan oleh perawat dari pemberian penugasan kredensial tersebut.
2. Mengobservasi selama proses kredensial.
Proses observasi berlangsung pada saat kredensial, mahasiswa
mengikuti proses kredensial di meja satu dan terdapat 9 orang peserta
perawat yang mengikuti kredensial. Dari 9 orang peserta didapatkan 5
peserta yang mendapatkan penugasan kredensial. Umumnya peserta
mendapatkan penugasan dari verifikator kedua dari seminatan tentang
kewenangan klinisnya dan verifikator ketiga dari etik dan disiplin
keperawatan. Mahasiswa mencatat nama-nama perawat yang
mendapatkan penugasan kredensial.
3. Menyusun instrument dan jadwal untuk melakukan survey
- Mahasiswa meminta izin dan saran dari pihak komite dari sub
kredensial dan etik disiplin mengenai fenomena penugasan
kredensial untuk dijadikan laporan penugasan mahasiswa. Pihak
komite memberikan izin dan menemani pendampingan saat
mahasiswa akan melakukan survey tersebut. Mahasiswa melakukan
konsultasi terkait fenomena yang akan diambil seperti pertanyaan
apa saja yang diperbolehkan untuk ditanyakan dengan perawat.
- Survey direncanakan pada tanggal 12 dan 13 november 2018. Pada
pelaksanaan survey yang pertama bertempat di Ruang Radioterapi
dan Ruang IBS. Kemudian survey kedua dilaksanakan pada tanggal

25
27 dan 29 November 2018 di Ruang 5B Rajawali dan di Instalasi
Kasuari.
4. Menganalisis dan mengolah data hasil survey
Setelah dilakukan survey penugasan klinis dengan metode wawancara,
hasil dari proses pelaksanaannya yaitu, ada 2 orang perawat yang tidak
di supervise oleh verifikator yang memberikan penugasan pada saat
kredensial, implementasinya hanya di hadiri oleh teman ruangan dan
kepala ruangan saja. Dari hasil survey dengan supervise, perawat yang
melaksanan penugasan sudah melakukan dengan baik, serta
mendapatkan tanggapan positif dari teman satu ruangannya. Hasil
wawancara dari perawat yaitu, penugasan tersebut sangat bermanfaat
dan sangat membantu mereka utuk mendapatkan rekomendasi dan
penugasan klinis yang baru.
B. Rencana Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil survey maka perlu untuk menyusun rencana tindak lanjut
untuk menangani masalah yang ada. Adapun rencana tindak lanjut sebagai
berikut :
1. Dilakukannya supervisi oleh verifikator yang memberikan penugasan
tersebut untuk melihat kesesuaian materi yang disampaikan, sekaligus
memberikan sosialisasi terkait proses kredensial dan motivasi bagi
perawat yang belum mengajukan kredensial.
2. Apabila pihak verifikator tidak memiliki waktu untuk melakukan
supervisi, maka pada saat implementasi penugasan berlangsung kepala
ruang memberikan evaluasi terkait penugasan yang diberikan bisa
berupa catatan yang kemudian bisa diberikan pada saat perawat
mengumpulkan penugasan di komite keperawatan.
3. Memberikan sosialisasi kepada kepala ruang terkait perubahan
persyaratan kredensial.
Dari hasil tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas dari proses
kredensial kedepannya agar kualitas perawat seteah dilakukannya
kredensial semakin baik dan meningkatkan mutu dari kredensial komite
keperawatan kedepannya.

26
BAB VIII
PEMBAHASAN

Sesuai dengan PMK No. 49 Tahun 2013, Rumah Sakit membentuk


suatu organisasi non struktural yaitu Komite Keperawatan yang
ditujukan untuk meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan
yang bekerja di Rumah Sakit. Kinerja perawat termasuk dalam hal yang
terpenting dalam pelayanan kesehatan di Rumah Sakit untuk
menentukan, mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan
Rumah sakit (Mulyono dkk, 2013:2).

Peraturan Menteri Kesehatan RI No.


HK.02.02/MENKES/148/1/2010 Tentang: Izin dan Penyelanggaraan
Praktik Perawat, pasal 12 ayat 2 yang menyatakan: Perawat dalam
menjalankan Praktik senantiasa meningkatkan mutu pelayanan
profesinya dengan mengikuti perkembangan ilmu pangetahuan dan
teknologi melalui pendidikan dan pelatihan sesuai dengan tugasnya,
yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau orgarnisasi profesi (PPNI,
2013 :4). Pelayanan Kredensial merupakan serangkaian kegiatan untuk
menentukan dan mempertahankan kompetenasi perawat.
Untuk menjamin mutu pelayanan serta melindungi pasien, perlu
dikembangkan system kredensial guna memastikan bahwa setiap
perawat di rumah sakit bermutu dan memenuhi standar yang telah
ditetapkan (PPNI, 2013:4). Harapan adanya kegiatan kredensial ini
dapat meyakini bahwa perawat yang bekerja di Rumah Sakit merupakan
perawat yang benar-benar kompeten.
Dalam menjalankan tugasnya sub kredensial komite keperawatan
berperan dalam menentukan atau merekomendasikan perawat untuk
mendapatkan surat penugasan kewenangan klinisnya. Proses kredensial
merupakan tahapan verifikasi setelah perawat melakukan assesmen

27
keperawatan. dalam kegiatan ini perawat hanya diberikan pertanyaan
terkait dengan kewenangan klinisnya sehari-hari yang dilakukan
perawat dalam perawatan pasien.
Menurut hasil observasi yang sudah dilakukan di kegiatan
kredensial RSUP Dr. Kariadi Semarang, masih ada beberapa perawat
yang belum mampu menjelaskan terkait kewenangan klinis yang
dimiliki saat proses verifikasi kredensial. Hasil survey menunjukkan
bahwa 5 dari 7 perawat belum mampu menjelaskan terkait kewenangan
klinis maupun etik keperawatan. Oleh karena itu petugas verifikator
memberikan penugasan untuk melengkapi kekurangan dalam proses
kredensial yang dilakukan oleh perawat.
Penugasan kredensial diberikan untuk perawat sebagai syarat untuk
mendapatkan rekomendasi pemberian penugasan klinisnya. Dalam
implementasinya, hasil survey dengan perawat yang mendapatkan
penugasan mengatakan bahwa, penugasan kredensial ini sangat
bermanfaat dan sangat membantu untuk kemudahan mendapatkan
rekomendasi. Selain itu penugasan ini bisa dijadikan contoh dan
motivasi untuk teman-temannya yang belum melakukan kredensial agar
bisa belajar dengan baik dan mengaplikasikan ilmu dengan baik saat
bekerja. Meskipun begitu ada pula kesan perawat yang menyatakan
bahwa suasana ketika kredensial membuat perasaan menjadi tegang
sehingga harapan perawat untuk proses kredensial kedepan bisa
membuat suasana kredensial nyaman sehingga tidak menimbulkan
kesan nervous.

28
BAB IX
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari lima orang responden perawat berpendapat bahwa dengan adanya
peugasan ini sangat bermanfaat untuk para perawat. Penugasan ini bermanfaat
untuk perawat yang belum melaksanakan kredensial karena dapat belajar dan
mengerti bahwa dalam mengikuti kredensial segala sesuatu harus dipersiapkan
terkait apa yang perawat kerjakan sehari-harinya dan memahami apa yang
belum dimengerti sebelumnya. Harapan untuk kredensial selanjutnya adalah,
agar selanjutnya persyarayan untuk kredensial dipermudah dan suasana
kredensial tidak membuat para perawat gugup.
B. SARAN
Dari hasil survey yang dilakukan ada beberapa hal yang dapat menjadi
pertimbangan sebagai masukan bagi beberapa pihak. Penulis menyarankan:
1. Dilakukannya supervisi oleh verifikator yang memberikan penugasan
tersebut untuk melihat kesesuaian materi yang disampaikan
2. Memberikan sosialisasi terkait proses kredensial dan motivasi bagi
perawat yang belum mengajukan kredensial.
3. Kepala ruang memberikan evaluasi terkait penugasan yang diberikan bisa
berupa catatan yang kemudian bisa diberikan pada saat perawat
mengumpulkan penugasan di komite keperawatan.
4. Perlunya sosialisasi kepada kepala ruang terkait bila adanya perubahan
persyaratan kredensial
5. Adanya informasi disetiap ruangan mengenai system kredensial

29
Penugasan Kredensial

30
No Pertanyaan Jawaban
1 Menurut anda, apa manfaat dari
penugasan kredensial ini untuk diri
anda dan untuk teman-teman anda
diruangan?

2 Apa harapan anda untuk


pelaksanaan kredensial bagi teman
anda yang belum melakukan
kredensial?

3 Apa harapan anda untuk kredensial


komite keperawatan kedepan?

Daftar Pustaka

31
Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan.

Kusnanto. 2014. Pengantar Profesi dan Praktek Keperawatan Profesional. Jakarta:


EGC.

Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit. 2017.

Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 49 Tahun 2013 Tentang Komite


Keperawatan Rumah Sakit.

Pedoman Kredensial RSUP dr. Kariadi Semarang. 2016.

Mulyono, M.H., Hamzah, A & Abdullah, A.Z. (2013). Faktor yang berpengaruh
terhadap kinerja perawat di rumah sakit dirumah sakit tingkat III 16.16.06.01
Ambon. Jurnal AKK, Vol. 2 No. 1. Dipublikasikan. FKM, Unhas, Makassar.

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/MENKES/148/1/2010 Tahun


2010 tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Perawat

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). 2014. Profil Perawat Nasional di


Indonesia. Jakarta: PPNI

32
33

Anda mungkin juga menyukai