Oleh:
220201172200080
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG 2018
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi
keperawatan, baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh
Pemerintah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan
(UU RI No 38. tentang Keperawatan). Perawat merupakan salah satu
profesi kesehatan yang berperan penting dalam hal pelayanan di
Rumah Sakit.
Keberhasilan pelayanan kesehatan tergantung dari pelayanan
kesehatan perawat dalam memberikan pelayanan yang berkualitas bagi
pasien. Untuk mencapai keberhasilan, sesuai dengan Standar Nasional
Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) dalam perencanaan kebutuhan staf
rumah sakit ditetapkan persyaratan pendidikan, keterampilan,
pengetahuan dan persyaratan lain dari seluruh staf rumah sakit. Setiap
staf rumah sakit mempunyai uraian tugas, tanggung jawab dan
wewenang. Rumah sakit menetapkan proses seleksi untuk menjamin
bahwa pengetahuan dan keterampilan staf klinis sesuai dengan
kebutuhan pasien. Anggota staf klinis yang kompeten direkrut melalui
proses yang seragam dengan proses rekrutmen staf lainnya. Proses ini
menjamin bahwa pendidikan, kompetensi, kewenangan, keterampilan,
pengetahuan, dan pengalaman staf klinis pada awalnya dan seterusnya
dapat memenuhi kebutuhan pasien.
Dalam pelaksanaannya, berdasarkan PMK No. 49 Tahun 2013,
Rumah Sakit membentuk suatu organisasi non struktural yaitu Komite
Keperawatan yang ditujukan untuk meningkatkan profesionalisme
tenaga keperawatan yang bekerja di Rumah Sakit. Komite
Keperawatan terdiri dari Sub. Kredensial, Sub. Mutu dan Sub. Etik
Disiplin memiliki peran dan tugas masing-masing untuk mencapai
tujuan dari Komite Keperawatan. RSUP Dr. Kariadi sudah memiliki
Komite Keperawatan tertanggal 28 Februari 2014 berdasarkan Surat
Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. Kariadi Semarang. Sesuai
2
dengan tugasnya, Komite Keperawatan RSUP Dr. Kariadi memiliki
tugas untuk meningkatkan profesionalisme perawatnya. Sub. Komite
Kredensial, memiliki tugas untuk membuat rincian kewenangan klinis
perawat, dimana rincian tersebut yang akan menentukan kompetensi
perawat pada saat dilakukan kredensial. Kewenangan klinis tenaga
keperawatan adalah kewenangan yang diberikan oleh kepala rumah
sakit kepala tenaga keperawatan untuk melakukan asuhan keperawatan
dalam lingkungan rumah sakit untuk suatu periode tertentu yang
dilaksanakan berdasarkan penugasan klinis. Kewenangan klinis
diberikan kepada perawat dengan tujuan agar tidak menimbulkan
konflik diantara tenaga kesehatan serta lebih tertata dan terjaganya
kualitas pelayanan keperawatan.
Proses kredensial dan rekredensial menjamin perawat
memberikan pelayanan kepada pasien sesuai dengan standar praktek
professional yang maksimal. Proses ini mencakup verifikasi diri,
evaluasi peer group dan review supervisor. Dalam proses kredensial di
RSUP Dr Kariadi, perawat akan diproses oleh tiga verifikator, pada
verifikator kedua perawat diberikan berupa pertanyaan yang sesuai
dengan kewenangan klinis perawat. Apabila perawat dapat
menjelaskan dengan benar maka perawat akan diberikan rekomendasi
bahwa perawat tersebut sudah berkompeten dibidang klinisnya. Hasil
studi pendahuluan dengan observasi pada saat proses kredensial tenaga
keperawatan RSUP Dr. Kariadi, didapatkan masih adanya perawat
yang belum bisa menjelaskan beberapa pertanyaan dari verifikator
bagian sub mutu terkait kewenangan klinisnya dan bagian sub etik dan
disiplin. Untuk melengkapinya, maka verifikator akan memberikan
penugasan kepada perawat yang nantinya perawat harus bisa
menjelaskan di hadapan semua rekan ruangan klinis perawat tersebut.
Berdasarkan fenomena dan latar belakang diatas, mahasiswa ingin
mengetahui bagaimana persepsi perawat terkait dengan manfaat
pemberian penugasan kredensial tersebut.
3
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mengetahui persepsi perawat mengenai manfaat
penugasan kredensial.
2. Tujuan Khusus
a) Melakukan pengkajian tentang proses pelaksanaan penugasan
yang diberikan saat evaluasi kredensial
b) Mengetahui persepsi perawat mengenai manfaat implementasi
penugasan yang diberikan pada saat kredenisal.
c) Mengetahui harapan perawat untuk proses kredensial dan komite
keperawatan selannjutnya.
C. Manfaat
1. Bagi Perawat (mahasiswa)
Meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai proses Komite
Keperawatan Sub. Kredensial khususnya di RSUP Dr. Kariadi
Semarang. Menjadikan sarana belajar untuk meningkatkan pemahaman
mengenai proses perawat selama bekerja di rumah sakit dan hal apa saja
yang harus diperhatikan ketika sudah bekerja di rumah sakit, khususnya
di RSUP Dr. Kariadi.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Memberikan informasi dan menambah wawasan mengenai proses
kredensial di RSUP Dr. Kariadi sebagai dasar pengembangan ilmu
pendidikan.
3. Bagi Rumah Sakit
Memberikan informasi kepada institusi rumah sakit mengenai manfaat
implementasi penugasan kredensial perawat di RSUP Dr. Kariadi untuk
dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam meningkatkan mutu dari
Komite Keperawatan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
profesi keperawatan dan kebidanan, kolegium keperawatan, unsur
pendidikan tinggi keperawatan dan kebidanan
c. Menerima hasil verifikasi persyaratan Kredensial dari bagian SDM
meliputi:
1. Ijazah
2. Surat Tanda Registrasi (STR)
3. Sertifikat kompetensi
4. Logbook yang berisi uraian capaian kinerja
5.Surat penyataan telah menyelesaikan program orientasi Rumah
Sakit atau orientasi di unit tertentu bagi tenaga keperawatan baru
6.Surat hasil pemeriksaan kesehatan sesuai ketentuan.
d. Merekomendasikan tahapan proses Kredensial:
1. Perawat dan/atau bidan mengajukan permohonan untuk
memperoleh Kewenangan Klinis kepada Ketua Komite Keperawatan
2. Ketua Komite Keperawatan menugaskan Subkomite Kredensial
untuk melakukan proses Kredensial (dapat dilakukan secara individu
atau kelompok)
3. Sub komite membentuk panitia adhoc untuk melakukan review,
verifikasi dan evaluasi dengan berbagai metode: porto folio, asesmen
kompetensi
4. Sub komite memberikan laporan hasil Kredensial sebagai bahan
rapat menentukan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga
keperawatan.
e. Merekomendasikan pemulihan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga
keperawatan.
f. Melakukan Kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang
ditetapkan.
g. Sub komite membuat laporan seluruh proses Kredensial kepada Ketua
Komite Keperawatan untuk diteruskan ke kepala/direktur Rumah
Sakit.
6
3. Kewenangan Sub komite Kredensial mempunyai kewenangan
memberikan rekomendasi rincian Kewenangan Klinis untuk
memperoleh surat Penugasan Klinis (clinical appointment).
4. Mekanisme Kerja Untuk melaksanakan tugas sub komite Kredensial,
maka ditetapkan mekanisme sebagai berikut:
a. Mempersiapkan Kewenangan Klinis mencakup kompetensi sesuai
area praktik yang ditetapkan oleh rumah sakit
b. Menyusun Kewenangan Klinis dengan kriteria sesuai dengan
persyaratan Kredensial dimaksud
c. Melakukan assesmen Kewenangan Klinis dengan berbagai metode
yang disepakati
d. Memberikan laporan hasil Kredensial sebagai bahan rekomendasi
memperoleh Penugasan Klinis dari kepala/direktur Rumah Sakit
e. Memberikan rekomendasi Kewenangan Klinis untuk memperoleh
Penugasan Klinis dari kepala/direktur Rumah Sakit dengan cara
1)Tenaga keperawatan mengajukan permohonan untuk memperoleh
Kewenangan Klinis kepada Ketua Komite Keperawatan.
2) Ketua Komite Keperawatan menugaskan sub komite Kredensial
untuk melakukan proses Kredensial (dapat dilakukan secara
individu atau kelompok).
3) Sub komite melakukan review, verifikasi dan evaluasi dengan
berbagai metode: porto folio, asesmen kompetensi; 4) Sub komite
memberikan laporan hasil Kredensial sebagai bahan rapat
menentukan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga keperawatan.
f. Melakukan pembinaan dan pemulihan Kewenangan Klinis secara
berkala
g. Melakukan Kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang di
tetapkan.
7
2. Alur Kredensial Keperawatan RSUP Dr. Kariadi
1. Perawat, Bidan, Perawat gigi mengajuka permohonan
kredensial/rekredensial pada Direktur Utama, dengan melampirkan
dokumen:
a. Fotocopy Ijazah
b. Surat Tanda Registrasi
c. Surat Ijin Praktek Perawatan/Bidan
d. Sertifikat Asesmen kompetensi
e. Sertifikat Pelatihan sesuai area kompetensi
f. Sertifikat pelatihan wajib yang berlaku di RSUP Dr. Karadi
Semarang
g. Surat Keterangan Sehat
h. Fotocopy Tanda Anggota Profesi
i. Usulan Rincian Kewenangan Klinis
j. Penugasan Klinis yang masih berlaku
k. Fotocopy penilaian kinerja terakhir
l. Surat Keputusan tentang pengangkatan calon pegawai
2. Direktur Utama mendisposisikan kepada Direktur SDM dan
Pendidikan
3. Direktur SDM dan Pendidikan mendisposisikan kepada bagian
SDM untuk melakukan verifikasi keabsahan dokumen kredensial.
4. Direktur SDM dan Pendidikan mengirim permintaan untuk
dilakukan kredensial kepada Komite Keperawatan.
5. Komite Keperawatan melakuan kredensial Keperawatan melalui
Sub. Komite Kredensial
6. Sub. Komite Kredensial bersama Mitra Bestari/Panitia Adhock
melakukan kredensial.
7. Sub. Komite Kredensial melaporkan hasil kredensial kepada ketua
Komite Keperawatan
8. Ketua Komite Keperawatan merekomendasikan rincian kewenanan
klinis kepada Direktur Utama.
8
2. Sasaran
1. Perawat, bidan dan perawat gigi yang diterima sebagai pegawai baru
di RSUP dr Kariadi.
2. Perawat, bidan dan perawat gigi baru pindahan dari rumah sakit lain.
3. Perawat, bidan dan perawat gigi yang ingin meningkatkan jenjang
karir.
4. Perawat, bidan dan perawat gigi dari luar RSUP dr. Kariadi yang
melakukan tindakan keperawatan di RSUP dr. Kariadi Semarang.
5. Perawat, bidan dan perawat gigi yang akan melakukan penyesuaian
ijazah.
6. Perawat, bidan dan perawat gigi yang dirotasi internal di area
praktek keperawatan yang berbeda
7. Perawat, bidan dan perawat gigi oleh karena suatu alas an tertentu
perlu dilakukan rekredensial.
3. Target
1. Memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan
yang berkualitas oleh perawat, bidan dan perawat gigi yang
kompeten.
2. Meningkatnya kompetensi perawat, bidan dan perawat gigi di rumah
sakit sesuai pola karir yang professional.
3. Meningkatnya budaya kerja perawat, bidan dan perawat gigi yang
berbasis kompetensi.
4. Metode Pengumpulan Bukti
1. Bukti langsung
Dilaksanakan dengan cara verifikasi, observasi, wawancara dan bila
perlu dengan simulasi.
2. Bukti tidak langsung
a. Mengkaji laporan pihak ketiga terhadap perilaku etik dan
disiplin profesi, performance, pengembanga profesi dan
perilaku caring serta budaya kerja Rumah Sakit.
b. Memverifikasi bukti kompetensi diantaranya, pelatihan, log
book dan portofolio.
9
5. Pelaporan Hasil Kredenisal
a. Sub komite kredensial keperawatan membuat risalah proses
kredensial sampai dengan usulan rekomendasi.
b. Usulan rekomendasi dilaporkan kepada ketua komite keperawatan.
c. Ketua komite keperawatan merekomendasikan rincian kewenangan
klinis kepada direktur utama.
10
BAB III
PENGKAJIAN
11
2. Visi, Misi, Motto dan Nilai Komite Keperawatan RSUP Dr. Kariadi
Semarang
a. Visi
“Menjadi Rumah Sakit Pendidikan Dan Rujukan Nasional Yang
Unggul”
b. Misi
1) Menyediakan pelayanan kesehatan dan rujukan yang paripurna,
bermutu tinggi, menjamin keselamatan pasien, dan menjangkau
seluruh masyarakat.
2) Menyediakan pendidikan dan pelatihan yang berkualitas sesuai
kebutuhan pelayanan kesehatan dan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang tetap berorientasi pada
keselamatan pasien
3) Melaksanakan dan memfasilitasi penelitian yang berkualitas sesuai
kebutuhan pelayanan kesehatan dan perkembangan ilmu
pengetahuan serta teknologi yang menjamin keselamatan pasien.
c. Nilai-nilai
1) Kepercayaan
2) Integritas
3) Peduli
4) Profesional
5) Efisien
6) Kebersamaan
d. Motto
“Sahabat menuju sehat”
12
B. Hasil Pengkajian (Input, Proses, Output)
1. Pengkajian
Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 7 November 2018 metode
observasi pada saat proses kredensial dan studi literatur. Mahasiswa
difokuskan untuk melakukan pengkajian mengenai proses kredensial
pada saat verifikasi kompetensi perawat terkait kewenangan klinisnya.
Pengkajian ini menggunakan pendekatan proses manajemen input,
proses dan output.
a) Input dari proses antara lain informasi, personel, peralatan dan
fasilitas.
1) Informasi
Sub komite kredensial RSUP dr. Kariadi Semarang dalam
melaksanakan fungsinya berlandaskan pedoman dari:
a. UU RI No 8 tahun 1998 tentang Perlindunan Konsumen
b. UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
c. UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
d. UU No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
e. UU No. 38 tahun 2014 tentang Keperawatan
f. Peraturan Pemerintah Nomor 31 tahun 2006 tentang Pelatihan
Kerja Nasional
g. Keputusan Menteri Kesehatan No. 131 tahun 2004 tentang
Sistem Kesehatan Nasional
h. Keputusan Menteri Kesehatan No:
HK.02.02/MENKES/148/1/2010 tentang Reistrasi dan
Praktek Perawat.
i. Peraturan Menteri kesehatan Nomor 1796/
MENKES/PER/VII/2011 tentang Registrasi Tenaga
Kesehatan
j. Peraturan Menteri Kesehatan No. 49 tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan
k. SK Dirut No.KP. 0802/I. IV/164/2014 Tentang Struktur
Organisasi Komite Keperawatan RSUP dr. Kariadi Semarang
13
l. SK Dirut No.KP. 0802/I.IV/174/2014 Tentang Pedoman
Penyelanggaraan Komite Keperawatan RSUP dr. Kariadi
Semarang
m. Keputusan Dirut RSUP dr. Kariadi No. HK. 00.01/I.
IV/1239/2014 tentang pemberlakuan peraturan internal
(Hospital by Laws) RSUP dr. Kariadi Semarang.
2) Personel
Anggota sub komite kredensial profesi terdiri dari 3 orang yaitu
bapak Zaenal Arifin, S. Kep., Ns, Faizal Abdi, S. Kep., Ns. dan
Diah Puspita S. Kep., Ns.
3) Fasilitas
Sub Kredensial adalah sub komite yang dibentuk untuk
melakukan pengkajian mengenai proses kredensial pada saat
verifikasi kompetensi perawat terkait kewenangan klinisnya.
Untuk hal tersebut diperlukan fasilitas :
• Ruangan Komite Keperawatan yang representative
• Peralatan kerja seperti komputer, meja kerja, alat tulis,
almari, map untuk berkas.
• Panduan Komite Keperawatan RSUP Dr. Kariadi
Semarang
• Pedoman Kredensial RSUP Dr. Kariadi Semarang
• Buku Putih Keperawatan
4) Dana
Anggaran pembiayaan untuk menunjang kegiatan operasional
Sub Komite Kredensial disusun setiap tahun dalam RAB dan
diajukan pada anggaran Komite Keperawatan.
5) Proses
• Planning
1) Mengikuti proses kredensial komite keperawatan yang
dilakukan di RSUP dr. Kariadi Semarang
2) Membuat catatan daftar nama perawat yang diberikan
penugasan saat kredensial
14
3) Mengikuti proses supervisi dengan verifikator keruangan
perawat yang diberikan penugasan saat kredensial
4) Memberikan pertanyaan kepada perawat yang mendapatkan
penugasan kredensial
5) Waktu supervisi disesuaikan dengan jadwal yang disepakati
• Organizing
1) Meminta izin kepada sub komite kredensial untuk melakukan
observasi perawat yang melaksanakan kredensial dan
mendapatkan penugasan
2) Melakukan koordinasi dengan pihak komite keperawatan
terkait rencana supervise yang akan dilakukan
3) Membuat instrument pertanyaan untuk pelaksanaan
observasi kepada perawat
4) Melaksanakan observasi dan wawancara kepada perawat
yang diberikan penugasan dengan pendampingan oleh pihak
komite keperawatan
• Actuating
1) Melakukan observasi di ruangan perawat yang mendapatkan
penugasan
2) Melakukan perizinan dan koordinasi dengan kepala ruang
terkait wawancara yang akan dilakukan dengan
pendampingan dari pihak komite keperawatan.
3) Melakukan pengolahan data terhadap hasil supervise
4) Melakukan Analisa terhadap hasil supervise
5) Merekomendasikan perencanaan pengembangan kredensial.
• Controling
1) Supervisi
Supervisi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian
pelaksanaan penugasan kredensial yang diberikan saat
diruangan. Memberikan pertanyaan tentang hasil, manfaat
dan harapan dari implementasi penugasan kredensial yang
sudah dilakukan.
15
2) Evaluasi
Hasil dari supervisi bila ditemukan adanya ketidaksesuaian
pada saat pelaksanaan implementasi penugasan maka bisa
diberikan saran atau koreksi untuk meningkatkan
pemahaman perawat lain yang juga mendapatkan penugasan
saat kredensial.
• Output
Setelah dilakukan kegiatan implementasi penugasan yang
diberikan pada saat kredenisal, diharapkan perawat bisa
mengetahui manfaat dari penugasan yang diberikan dan dari sub
kredensial dapat menjadikan sebagai bahan evaluasi apabila
dalam pelaksanaan implementasi penugasan masih ada yang
tidak dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan.
16
C. Analisa SWOT Kualitatif
OPPORTUNITY THREAT
1. Menjadi role model pelayanan 1. Tuntutan untuk mempertahankan
EKSTERNAL pasien yang cepat, tepat dan efisien RSDK sebagai rumah sakit
2. Meningkatkan pelayanan berstandar internasional JCI
keperawatan bermutu dan jaminan 2. Tidak sesuai harapan prestasi
keselmatan pasien pelayanan pasien
3. Meningkatkan kemampuan dan 3. Budaya fashion yang semakin
pengetahuan perawat untuk
berkembang dapat mempengaruhi
kemajuan mutu pelayanan
performance perawat di rumah sakit
4. Tersedia anggaran
5. Dukungan direktur terhadap 4. Kebutuhan akan spiritual sebagai hal
program kerja komite keperawatan penting yang dapat mendukung
kesembuhan pasien
INTERNAL 5. Ketidaksesuaian waktu pelaksanaan
implementasi penugasan diruangan
6. Tidak adanya pendampingan saat
implementasi penugasan kredensial
17
BAB IV
PERUMUSAN MASALAH PENGELOLAAN KOMITE KEPERAWATAN
Perawat
Lingkungan Fasilitas
18
B. Rumusan Masalah
19
BAB V
PERENCANAAN
20
C. Planning of Action
Tanggal Penjab
26-
No Problem Goal Tindakan Sasaran 12- 20-
7-8 9 16 19 29
13 23
nov nov nov nov
nov nov nov
1 Resiko belum Implementasi Mengobservasi selama proses Komite monica
optimalnya penugasan kredensial Keperawatan
implementasi klinis sesuai sub kredensial
penugasan dengan Melakukan studi pendahuluan saat monica
Diklat
kredensial jenjang karir kredensial
Menyusun instrumen untuk Komite monica
melakukan survey Keperawatan
Komite monica
Menyusun jadwal rencana survey
Keperawatan
Komite monica
Melakukan seminar proposal Keperawatan,
akademik
Melakukan survey implementasi Ruangan monica
penugasan kredensial bangsal
Menganalisis dan mengolah data monica
Komite
hasil survey
Keperawatan
Komite monica
Melakukan konsultasi Keperawatan,
akademik
Menyusun rekomendasi hasil Komite monica
survey Keperawatan
21
BAB VI
IMPLEMENTASI
A. Prosedur Pelaksanaan
Berdasarkan kesepakatan antara institusi Pendidikan dengan komite
keperawatan RSUP Dr. Kariadi Semarang, mahasiswa dalam stase
peminatan ini mengimplementasikan satu intervensi yaitu survey
implementasi penugasan kredensial dengan metode wawancara dan di
dampingi oleh salah satu pihak Komite Keperawatan.
No Tindakan Pelaksanaan
1. Mengobservasi - Proses kredensial dilaksanakan
seama proses pada tanggal 7 November 2018
kredensial - Perawat yang mendapatkan
penugasan kredensial sejumlah 5
perawat dari 9 orang perawat
2. Menyusun instrumen - Dilaksanakan pada tanggal 12
untuk melakukan November 2018
survey
3. Melakukan survey - Survey pertama dilakukan pada
implementasi tanggal 12 dan 13 November 2018
penugasan - Survey kedua dilakukan pada
kredensial tanggal 26 dan 27 November 2018
4. Menganalisis dan - Analisa dilakukan pada tanggal 27
mengolah data hasil November 2018
survey
22
B. Hasil
Berdasarkan hasil survey dengan wawancara kepada 5 orang perawat yang
mendapatkan penugasan kredensial dari sub mutu dan sub etik disiplin, di
dapatkan hasil sebagai berikut.
Pertanyaan 1.
Menurut anda, apa manfaat dari penugasan kredensial ini untuk diri anda?
Kata Kunci Kategori
1. Bermanfaat Berdasarkan jawaban 5 orang
perawat dari pertanyaan pertama
2. Menambah ilmu pengetahuan
dapat disimpulkan bahwa
3. Menjadi lebih paham penugasan kredensial bermanfaat
menjadikan lebih paham,
4. Update ilmu menambah ilmu, update ilmu dan
5. Sebagai motivasi menjadikan motivasi perawat
karena dapat memberikan
6. Memberikan kesempatan kesempatan mendapatkan
rekomendasi direktur.
Pertanyaan 2.
Apa harapan anda untuk pelaksanaan kredensial bagi teman-teman anda
yang belum melakukan kredensial?
Kata Kunci Kategori
1. Daftar kredensial Berdasarkan jawaban 5 orang
perawat dari pertanyaan kedua
2. Belajar
dapat disimpulkan bahwa harapan
3. Motivasi dari perawat untuk teman-
temannya supaya menjadikan
4. Persiapkan diri motivasi untuk segera
5. Aplikasikan ilmu dengan baik mendaftarkan diri,
memepersiapkan diri dengan baik,
belajar dan mengaplikaskan ilmu
denga baik
23
Pertanyaan 3.
Apa harapan anda untuk kredensial komite keperawatan kedepan?
Kata Kunci Kategori
1. Persyaratan dipermudah Berdasarkan jawaban 5 orang
perawat dari pertanyaan ketiga
2. Jadwal kredensial tepat waktu
dapat disimpulkan bahwa harapan
3. Tingkatkan mutu komite perawat terhadap kredensial komite
keperawatan adalah, agar
keperawatan peryaratan untuk kredensial
4. Mencari inovasi dipermudah, jadwal kredensila
datang tepat waktu, mencari
5. Gugup inovasi suasana kredensial agar
tidak membuat peserta gugup dan
berharap agar mutu kredensial
komite keperawatan lebih baik da
terus ditingkatkan.
24
BAB VII
EVALUASI
25
27 dan 29 November 2018 di Ruang 5B Rajawali dan di Instalasi
Kasuari.
4. Menganalisis dan mengolah data hasil survey
Setelah dilakukan survey penugasan klinis dengan metode wawancara,
hasil dari proses pelaksanaannya yaitu, ada 2 orang perawat yang tidak
di supervise oleh verifikator yang memberikan penugasan pada saat
kredensial, implementasinya hanya di hadiri oleh teman ruangan dan
kepala ruangan saja. Dari hasil survey dengan supervise, perawat yang
melaksanan penugasan sudah melakukan dengan baik, serta
mendapatkan tanggapan positif dari teman satu ruangannya. Hasil
wawancara dari perawat yaitu, penugasan tersebut sangat bermanfaat
dan sangat membantu mereka utuk mendapatkan rekomendasi dan
penugasan klinis yang baru.
B. Rencana Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil survey maka perlu untuk menyusun rencana tindak lanjut
untuk menangani masalah yang ada. Adapun rencana tindak lanjut sebagai
berikut :
1. Dilakukannya supervisi oleh verifikator yang memberikan penugasan
tersebut untuk melihat kesesuaian materi yang disampaikan, sekaligus
memberikan sosialisasi terkait proses kredensial dan motivasi bagi
perawat yang belum mengajukan kredensial.
2. Apabila pihak verifikator tidak memiliki waktu untuk melakukan
supervisi, maka pada saat implementasi penugasan berlangsung kepala
ruang memberikan evaluasi terkait penugasan yang diberikan bisa
berupa catatan yang kemudian bisa diberikan pada saat perawat
mengumpulkan penugasan di komite keperawatan.
3. Memberikan sosialisasi kepada kepala ruang terkait perubahan
persyaratan kredensial.
Dari hasil tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas dari proses
kredensial kedepannya agar kualitas perawat seteah dilakukannya
kredensial semakin baik dan meningkatkan mutu dari kredensial komite
keperawatan kedepannya.
26
BAB VIII
PEMBAHASAN
27
keperawatan. dalam kegiatan ini perawat hanya diberikan pertanyaan
terkait dengan kewenangan klinisnya sehari-hari yang dilakukan
perawat dalam perawatan pasien.
Menurut hasil observasi yang sudah dilakukan di kegiatan
kredensial RSUP Dr. Kariadi Semarang, masih ada beberapa perawat
yang belum mampu menjelaskan terkait kewenangan klinis yang
dimiliki saat proses verifikasi kredensial. Hasil survey menunjukkan
bahwa 5 dari 7 perawat belum mampu menjelaskan terkait kewenangan
klinis maupun etik keperawatan. Oleh karena itu petugas verifikator
memberikan penugasan untuk melengkapi kekurangan dalam proses
kredensial yang dilakukan oleh perawat.
Penugasan kredensial diberikan untuk perawat sebagai syarat untuk
mendapatkan rekomendasi pemberian penugasan klinisnya. Dalam
implementasinya, hasil survey dengan perawat yang mendapatkan
penugasan mengatakan bahwa, penugasan kredensial ini sangat
bermanfaat dan sangat membantu untuk kemudahan mendapatkan
rekomendasi. Selain itu penugasan ini bisa dijadikan contoh dan
motivasi untuk teman-temannya yang belum melakukan kredensial agar
bisa belajar dengan baik dan mengaplikasikan ilmu dengan baik saat
bekerja. Meskipun begitu ada pula kesan perawat yang menyatakan
bahwa suasana ketika kredensial membuat perasaan menjadi tegang
sehingga harapan perawat untuk proses kredensial kedepan bisa
membuat suasana kredensial nyaman sehingga tidak menimbulkan
kesan nervous.
28
BAB IX
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari lima orang responden perawat berpendapat bahwa dengan adanya
peugasan ini sangat bermanfaat untuk para perawat. Penugasan ini bermanfaat
untuk perawat yang belum melaksanakan kredensial karena dapat belajar dan
mengerti bahwa dalam mengikuti kredensial segala sesuatu harus dipersiapkan
terkait apa yang perawat kerjakan sehari-harinya dan memahami apa yang
belum dimengerti sebelumnya. Harapan untuk kredensial selanjutnya adalah,
agar selanjutnya persyarayan untuk kredensial dipermudah dan suasana
kredensial tidak membuat para perawat gugup.
B. SARAN
Dari hasil survey yang dilakukan ada beberapa hal yang dapat menjadi
pertimbangan sebagai masukan bagi beberapa pihak. Penulis menyarankan:
1. Dilakukannya supervisi oleh verifikator yang memberikan penugasan
tersebut untuk melihat kesesuaian materi yang disampaikan
2. Memberikan sosialisasi terkait proses kredensial dan motivasi bagi
perawat yang belum mengajukan kredensial.
3. Kepala ruang memberikan evaluasi terkait penugasan yang diberikan bisa
berupa catatan yang kemudian bisa diberikan pada saat perawat
mengumpulkan penugasan di komite keperawatan.
4. Perlunya sosialisasi kepada kepala ruang terkait bila adanya perubahan
persyaratan kredensial
5. Adanya informasi disetiap ruangan mengenai system kredensial
29
Penugasan Kredensial
30
No Pertanyaan Jawaban
1 Menurut anda, apa manfaat dari
penugasan kredensial ini untuk diri
anda dan untuk teman-teman anda
diruangan?
Daftar Pustaka
31
Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan.
Mulyono, M.H., Hamzah, A & Abdullah, A.Z. (2013). Faktor yang berpengaruh
terhadap kinerja perawat di rumah sakit dirumah sakit tingkat III 16.16.06.01
Ambon. Jurnal AKK, Vol. 2 No. 1. Dipublikasikan. FKM, Unhas, Makassar.
32
33