Anda di halaman 1dari 24

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidian : SMA Negeri 3 Padang


Mata Pelajaran : Matematika (Umum)
Kelas/Semester : X/ 2
Materi Pokok : rasio trigonometri (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan
cotangen) pada segitiga siku-siku
Alokasi waktu : 8 × 45 menit (4x pertemuan)
Tahun Pelajaran : 2018/2019
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku a. jujur, b. disiplin, c. santun, d. peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), e. bertanggung jawab, f. responsif,
dan g. pro-aktif, dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan
anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang a. ilmu pengetahuan, b.
teknologi, c. seni, d. budaya, dan e. humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: a. efektif, b.
kreatif, c. produktif, d. kritis, e. mandiri, f. kolaboratif, g. komunikatif, dan h.
solutif, dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan
kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Pasangan Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.7 Menjelaskan rasio trigonometri 3.7.1 Menjelaskan ukuran sudut derajat


(sinus, cosinus, tangen, cosecan, 3.7.2 Menjelaskan ukuran sudut radian
secan, dan cotangen) pada segitiga 3.7.3 Mengubah ukuran sudut dari
siku-siku derajat menjadi radian dan
sebaliknya
3.7.4 Menerapkan perbandingan sisi-
sisi segitiga siku-siku yang
sebangun.
3.7.5 Menemukan konsep
perbandingan trigonometri (sinus,
cosinus, tangen, cosecan, secan,
dan cotangen) pada segitiga siku-
siku
Pasangan Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.7.6 Menentukan nilai perbandingan


trigonometri (sinus, cosinus,
tangen, cosecan, secan, dan
cotangen) pada segitiga siku-siku
melalui sudut-sudut istimewa
0°,30°,45°,60° 𝑑𝑎𝑛 90°
4.7 Menyelesaikan masalah kontekstual 4.7.1 Menggunakan konsep konversi
yang berkaitan dengan rasio sudut (radian ke derajat) dalam
trigonometri (sinus, cosinus, tangen, menyelesaikan masalah
cosecan, secan, 4.7.2 Menggunakan konsep konversi
sudut (derajat ke radian) dalam
menyelesaikan masalah
4.7.3 Menggunakan konsep rasio
perbandingan trigonometri dalam
menyelesaikan masalah
kontekstual

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning dan Inquiri
yang dipadukan dengan metode diskusi, eksperimen dan pendekatan saintifik yang
menuntun peserta didik untuk mengamati (membaca) permasalahan, menuliskan
penyelesaian dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas, peserta didik dapat
menjelaskan rasio trigonometri (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan cotangen)
pada segitiga siku-siku. Selain itu, peserta didik dapat Menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan dengan rasio trigonometri (sinus, cosinus, tangen,
cosecan, secan, dan cotangen) pada segitiga siku-siku, dengan rasa rasa ingin tahu,
tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran, bersikap jujur, santun, percaya
diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan pro-
aktif (kreatif), serta mampu berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik

D. Materi Pembelajaran
Rasio trigonometri (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan cotangen) pada
segitiga siku-siku

1. Fakta
 Rasio trigonometri

2. Konsep
Rasio trigonometri
 Definisi sinus α
 Definisi cosinus α
 Definisi tangen α
 Definisi cosecan α
 Definisi secan α
 Definisi cotangen α
3. Prosedur
 Menentukan salah satu sisi atau sudut pada sebuah segitiga siku-siku

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : diskusi dan eksperimen
Model : Discovery Learning dan Inquiry

F. Media/Alat dan Bahan Pembelajaran


Lembar Kerja, Penggaris, Papan Tulis/White Board, LCD

G. Sumber Belajar :
a. Buku Matematika (Umum) Kelas X, Kementerian dan Kebudayaan Tahun
2016.
b. Buku Matematika (Wajib) Kelas X, Karangan: Sukino, Penerbit Erlangga
Tahun 2016.

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 ×45 menit)
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.7.1 Menjelaskan ukuran sudut derajat
3.7.2 Menjelaskan ukuran sudut radian
3.7.3 Mengubah ukuran sudut dari derajat menjadi radian dan sebaliknya
4.7.1 Menggunakan konsep konversi sudut (radian ke derajat) dalam
menyelesaikan masalah
4.7.2 Menggunakan konsep konversi sudut (derajat ke radian) dalam
menyelesaikan masalah

Pendahuluan 15 menit
1. Memberi salam, berdoa’ dan membaca Al’Qur’an serta menyanyikan lagu
Indonesia Raya selama 15 menit untuk kelas yang masuk di jam pertama;
2. Mengkondisikan suasana belajar dengan mengecek kehadiran peserta didik;
3. Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya berkaitan dengan materi perbandingan trigonometri. Melalui tanya
jawab membahas kembali tentang ukuran sudut (radian dan derajat) dan
mengaitkannya dengan QS. Almujadilah ayat 11:
Integrasi Pendidikan Al Qur’an dan Budaya Alam Minangkabau (Jam
gadang Bukittinggi)
Apakah sama derajat yang dimaksud ayat diatas dengan derajat ukuran sudut?

4. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan


sehari-hari berkaitan dengan ukuran sudut;
5. Menyampaikan garis besar cakupan materi rasio trigonometri, dan kegiatan yang
akan dilakukan;
6. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan
saat membahas materi ukuran sudut.
7. Membagi peserta didik menjadi 8 Kelompok (dengan setiap anggota kelompok
berjumlah 4 - 5 orang).

Kegiatan Inti (60 menit)


1. Stimulation (Memberi Stimulus)
 Peserta didik mengamati dan mendiskusikan permasalahan dalam bentuk
cerita yang disajikan berkaitan dengan ukuran sudut
Contoh bahan pengamatan:

Diberikan grafik berbentuk diagram lingkaran seperti gambar berikut :

Minta siswa untuk menyebutkan besar sudut gambar yang diarsir


(diharapakan siswa menjawab ada yang dalam derjat, putaran dan radian,
jika tak ada yg menjawab dalam radian atau putaran, pancing siswa
apakah pernah mendengar radian, 1 putaran )
Berdasarkan cerita tersebut, apa yang dapat kalian simpulkan tentang
definisi “ukuran sudut?”

2. Problem Statement (mengidentifikasi masalah)


 Peserta didik Mendiskusikan masalah:
Perhatikan permasalahan berikut
Jika pada sebuah lingkaran mempunyai sudut dalam ukuran derjat,
bagaimana cara merubah ukuran sudut tersebut dalam satuan radian ?
atau putaran ?atau sebaliknya. Atau lebih tepatnya 1 derajat =…𝜋 radian,
Koversikanlah : 30° ke radian
Konversikanlah : 1/3 𝜋 𝑟𝑎𝑑 𝑘𝑒 𝑑𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡

3. Data Collecting (mengumpulkan data)


 Peserta didik bekerjasama dalam kelompok dan berbagi tugas untuk
mencari informasi/data pendukung guna memperkuat rumusan masalah
yang telah dikembangkan dari berbagai sumber.
 Berdiskusi dengan rekan sekelompok berkaitan dengan
masalah/permasalahan yang disajikan oleh guru dengan bantuan LKPD
sebagai alur menemukan konsep untuk menyelesaikan
masalah/permasalahan tersebut, dan bertanya dengan guru seandainya ada
yang belum dipahami.
 Mencari bahan referensi dari buku paket maupun internet untuk dapat
menjawab permasalahan yang berkaitan dengan ukuran sudut dan
penggunaannya dalam masalah kontekstual.

4. Data Processing (mengolah data)


 Menuliskan hasil penyelesaiannya pada kertas karton.

5. Verification (memverifikasi)
 Membuat kesimpulan sementara dari hasil diskusi kelompok;
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas yang sudah
dituliskan di kertas karton, dan kelompok lain memberikan tanggapan
dengan mengajukan pertanyaan ataupun memberikan masukkan.
6. Generalization (menyimpulkan)
 Membuat kesimpulan bersama tentang konsep ukuran sudut berdasarkan
hasil presentasi setiap kelompok.
 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penggunaan konsep
ukuran sudut dalam masalah kontekstual

Penutup (15 menit)


1. Memfasilitasi dalam membuat kesimpulan tentang konsep ukuran sudut,
melalui review indikator yang hendak dicapai pada hari itu.
2. Meminta beberapa peserta didik untuk mengungkapkan konsep ukuran sudut
dengan kalimat sendiri.
3. Memberikan tugas kepada peserta didik (PR), dan mengingatkan peserta didik
untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya tentang
konsep perbandingan trigonometri.
4. Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator
5. Berdo’a dan memberi salam

Pertemuan 2 (2 ×45 menit)


Indikator Pencapaian Kompeten
3.7.4 Menerapkan perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku yang sebangun.
3.7.5 Menemukan konsep perbandingan trigonometri (sinus, cosinus, tangen,
cosecan, secan, dan cotangen) pada segitiga siku-siku

4.7.3 Menggunakan konsep rasio perbandingan trigonometri dalam menyelesaikan


masalah kontekstual

Pendahuluan 15 menit
1. Memberi salam, berdoa’ dan membaca Al’Qur’an serta menyanyikan lagu
Indonesia Raya selama 15 menit untuk kelas yang masuk di jam pertama;
2. Mengkondisikan suasana belajar dengan mengecek kehadiran peserta didik;
3. Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya berkaitan dengan materi perbandingan trigonometri. Melalui tanya
jawab membahas kembali tentang sudut
4. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari berkaitan dengan perbandingan trigonometri dalam
kehidupan sehari-hari;
5. Menyampaikan garis besar cakupan materi perbandingan trigonometri, dan
kegiatan yang akan dilakukan;
6. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan
digunakan saat membahas materi rasio trigonometri.
7. Membagi peserta didik menjadi 8 Kelompok (dengan setiap anggota kelompok
berjumlah 4 - 5 orang).

Kegiatan Inti (60 menit)


1. Stimulation (Memberi Stimulus)
 Peserta didik mengamati dan mendiskusikan permasalahan dalam bentuk
cerita yang disajikan berkaitan dengan konsep perbandingan trigonometri.

Pak Yahya adalah seorang penjaga sekolah. Tinggi pak Yahya adalah 1,6
m. Dia mempunyai seorang anak, namanya Dani. Dani masih kelas II
Sekolah Dasar. Tinggi badannya 1,2 m. Dani adalah anak yang baik dan
suka bertanya. Dia pernah bertanya kepada ayahnya tentang tinggi tiang
bendera di lapangan itu. Dengan senyum, Ayahnya menjawab 8 m. Suatu
sore, disaat dia menemani ayahnya membersihkan rumput liar di
lapangan, Dani melihat bayangan setiap benda di tanah. Dia mengambil
tali meteran dan mengukur panjang bayangan ayahnya dan panjang
bayangan tiang bendera, yaitu 3 m dan 15 m.Tetapi dia tidak dapat
mengukur panjang bayangannya sendiri karena bayangannya mengikuti
pergerakannya. Jika kamu sebagai Dani, dapatkah kamu mengukur
bayangan kamu sendiri?
Berdasarkan cerita tersebut, dapatkah kalian mengukur bayangan sendiri.
2. Problem Statement (mengidentifikasi masalah)
 Peserta didik Mendiskusikan masalah:
Seorang anak ingin membuat seluncuran dari sepotong papan dengan
salah satu ujung papan menyentuh tanah di posisi A (lihat gambar).
Ujung papan yang satu lagi di B yang akan disangga dengan tumpukan
batu bata. Jika pada posisi C yang berjarak 30 cm dari A dibutuhkan 1
buah batu bata untuk menyangga papan. Berapa banyak bata yang
dibutuhkan untuk menyangga papan di posisi B, jika jarak A ke B 2,4
m?

3. Data Collecting (mengumpulkan data)


 Peserta didik bekerjasama dalam kelompok dan berbagi tugas untuk
mencari informasi/data pendukung guna memperkuat rumusan masalah
yang telah dikembangkan dari berbagai sumber.
 Berdiskusi dengan rekan sekelompok berkaitan dengan
masalah/permasalahan yang disajikan oleh guru dengan bantuan LKPD
sebagai alur menemukan konsep untuk menyelesaikan
masalah/permasalahan tersebut, dan bertanya dengan guru seandainya
ada yang belum dipahami.
 Mencari bahan referensi dari buku paket maupun internet untuk dapat
menjawab permasalahan yang berkaitan dengan konsep perbandingan
trigonometri pada segitiga siku-siku dan penggunaannya dalam masalah
kontekstual.

4. Data Processing (mengolah data)


 Menuliskan hasil penyelesaiannya pada kertas karton.

5. Verification (memverifikasi)
 Membuat kesimpulan sementara dari hasil diskusi kelompok;
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas yang sudah
dituliskan di kertas karton, dan kelompok lain memberikan
tanggapan dengan mengajukan pertanyaan ataupun memberikan
masukkan.
6. Generalization (menyimpulkan)
 Membuat kesimpulan bersama tentang konsep perbandingan
trigonometri pada segitiga siku-siku berdasarkan hasil presentasi setiap
kelompok.
 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penggunaan konsep
perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku dalam masalah
kontekstual.

Penutup (15 menit)


1. Memfasilitasi dalam membuat kesimpulan tentang konsep ukuran sudut,
perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku, melalui review indikator
yang hendak dicapai pada hari itu.
2. Meminta beberapa peserta didik untuk mengungkapkan konsep ukuran sudut
dan perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku dengan kalimat sendiri.
3. Memberikan tugas kepada peserta didik (PR), dan mengingatkan peserta didik
untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya tentang
perbandingan trigonometri pada sudut istimewa
4. Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator
5. Berdo’a dan memberi salam

Pertemuan 3&4 (4 ×45 menit)


Indikator Pencapaian Kompetensi
3.7.6 Menentukan nilai perbandingan trigonometri (sinus, cosinus, tangen,
cosecan, secan, dan cotangen) pada segitiga siku-siku melalui sudut-sudut
istimewa 0°,30°,45°,60° 𝑑𝑎𝑛 90°

4.7.4 Menggunakan konsep rasio perbandingan trigonometri dalam menyelesaikan


masalah kontekstual

Pendahuluan
1. Memberi salam, berdoa’ dan membaca Al’Qur’an serta menyanyikan lagu
Indonesia Raya selama 15 menit untuk kelas yang masuk di jam pertama;
2. Mengkondisikan suasana belajar dengan mengecek kehadiran peserta didik;
3. Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya berkaitan dengan materi perbandingan trigonometri. Melalui tanya
jawab membahas kembali tentang perbandingan trigonometri dan sudut.
4. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari berkaitan dengan rasio trigonometri dalam kehidupan
sehari-hari
5. Menyampaikan garis besar cakupan materi rasio trigonometri, dan kegiatan
yang akan dilakukan;
6. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan
digunakan saat membahas materi rasio trigonometri.
7. Membagi peserta didik menjadi 8 Kelompok (dengan setiap anggota kelompok
berjumlah 4 - 5 orang).

Kegiatan Inti
1. Penyajian Masalah
 Guru memberikan beberapa pertanyaan tentang perbandingan
trigonometri melalui beberapa segitiga siku-siku
2. Verifikasi Data
 Guru memberikan gambaran secara umum tentang beberapa nilai
perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut istimewa 0°,30°,45°,60°
𝑑𝑎𝑛 90° kemudian meminta siswa untuk menemukan sendiri

3. Mengadakan Eksperimen dan Mengumpulkan Data


 Peserta didik diminta untuk : Menentukan nilai perbandingan
trigonometri (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan cotangen) pada
segitiga siku-siku melalui sudut-sudut istimewa 0°,30°,45°,60° 𝑑𝑎𝑛 90°
dalam bentuk tabel.

4. Presentasi
 Peserta didik mempresentasikan tentang perbandingan trigonometri
untuk sudut-sudut istimewa 0°,30°,45°,60° 𝑑𝑎𝑛 90° dalam bentuk tabel
di depan kelas.

5. Mengadakan Analisis Inquiry


 Guru memberikan soal-soal yang berkaitan dengan perbandingan
trigonometri untuk sudut-sudut istimewa 0°,30°,45°,60° 𝑑𝑎𝑛 90° pada
segitiga siku-siku.

Penutup
1. Siswa diminta menyimpulkan tentang bagaimana menentukan perbandingan
trigonometri dalam segitiga siku-siku untuk sudut-sudut istimewa
0°,30°,45°,60° 𝑑𝑎𝑛 90°
2. Guru memberikan tugas PR beberapa soal mengenai permasalahan
perbandingan trigonometri dalam segitiga siku-siku untuk sudut-sudut istimewa
0°,30°,45°,60° 𝑑𝑎𝑛 90° .
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar

I. Penilaian
1. Teknik Penilaian:
a) Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
b) Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c) Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja
2. Bentuk Penilaian :
1. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
2. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
3. Unjuk kerja : lembar penilaian ujuk kerja

3. Instrumen Penilaian (terlampir)


4. Remedial
- Pembelajaran remedial dilakukan bagi siswa yang capaian KD nya belum
tuntas
- Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.

5. Pengayaan
Bagi siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan
Padang, 12 Mei 2018
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. Ramadansyah, M.Pd Evidel, S. Pd


NIP. 19671231 199303 1 005 NIP. 19671207 199403 1 007
J. Lampiran Pendukung RPP
1. Uraian Materi Pembelajaran:
3.7 Perbandingan trigonometri
3.7.1 Ukuran Sudut (Derajat dan Radian)
Pada umumnya, ada dua ukuran yang digunakan untuk menentukan
besar suatu sudut, yaitu derajat dan radian. Tanda “ ° ” dan “ rad ”
berturut- turut menyatakan simbol derajat dan radian. Singkatnya,
satu putaran penuh = 360°, atau 1° didefenisikan sebagai besarnya
sudut yang dibentuk oleh 1360 kali putaran.

Tentunya dari Gambar 4. 1, kamu dapat mendeskripsikan untuk


beberapa satuan putaran yang lain. Misalnya, untuk 1/3 putaran, 1/6
putaran, 2/3 putaran. Sebelum kita memahami hubungan derajat
dengan radian, mari pelajari teori mengenai radian berikut

Satu radian diartikan sebagai besar ukur- an sudut pusat α yang


panjang busurnya sama dengan jari-jari, perhatikan Gambar 4.2. Jika
∠AOB = α dan AB = OA = OB, maka α = AB r = 1 radian. Jika
panjang busur tidak sama dengan r, maka cara menentukan besar
sudut tersebut dalam satuan radian dapat dihitung menggunakan
perbandingan
Lebih lanjut, dapat dikatakan bahwa hubungan satuan derajat dengan
satuan radian, adalah 1 putaran sama dengan 2π rad. Oleh karena itu,
berlaku

Contoh 4.1
Selanjutnya, dalam pembahasan topik selanjutnya terdapat beberapa
sudut (sudut istimewa) yang sering digunakan. Secara lengkap
disajikan dalam tabel berikut ini, tetapi kamu masih harus
melengkapinya
Dalam kajian geometris, sudut didefinisikan sebagai hasil rotasi dari
sisi awal (initial side) ke sisi akhir (terminal side). Selain itu, arah
putaran memiliki makna dalam sudut. Suatu sudut bertanda “positif”
jika arah putarannya berlawanan dengan arah putaran jarum jam, dan
bertanda “negatif” jika arah putarannya searah dengan arah putaran
jarum jam. Arah putaran sudut juga dapat diperhatikan pada posisi
sisi akhir terhadap sisi awal. Untuk memudahkannya, mari kita
cermati deskripsi berikut ini.

Dalam koordinat kartesius, jika sisi awal berimpit dengan sumbu x


dan sisi terminal terletak pada salah satu kuadran pada koordinat
kartesius, disebut sudut standar (baku). Jika sisi akhir berada pada
salah satu sumbu pada koordinat tersebut, sudut yang seperti ini
disebut pembatas kuadran, yaitu 0°,90°,180°,270°,𝑑𝑎𝑛 360°.
Sebagai catatan bahwa untuk menyatakan suatu sudut, lazimnya
menggunakan huruf-huruf Yunani, seperti,𝛼 (alpha), 𝛽 (betha), γ
(gamma) dan θ (tetha) juga menggunakan huruf-huruf kapital, seperti
A, B, C, dan D. Selain itu, jika sudut yang dihasilkan sebesar α, maka
sudut b disebut sudut koterminal, seperti yang dideskripsikan pada
gambar di bawah ini
Untuk memantapkan pemahaman kamu akan sudut baku dan
pembatas kuadran, cermati contoh dan pembahasan di bawah ini.
Contoh 4.2
Gambarkan sudut-sudut baku di bawah ini, dan tentukan posisi setiap
sudut pada koordinat kartesius.

Alternatif penyelesaian

3.7.2 Perbandingan Trigonometri pada Segitiga Siku-Siku


Trigonometri berasal dari bahasa Yunani, trigonon artinya tiga sudut,
dan metro artinya mengukur. Ilmuwan Yunani di masa Helenistik,
Hipparchus (190 B.C – 120 B.C) diyakini adalah orang yang pertama
kali menemukan teori tentang trigonometri dari keingintahuannya
akan dunia.

Matematikawan Yunani lainnya, Ptolemy sekitar tahun 100


mengembangkan penghitungan trigonometri lebih lanjut.
Matematikawan Silesia Bartholemaeus Pitiskus menerbitkan sebuah
karya yang berpengaruh tentang trigonometri pada 1595 dan
memperkenalkan kata ini ke dalam bahasa Inggris dan Perancis.
Adapun rumusan sinus, cosinus juga tangen diformulasikan oleh
Surya Siddhanta, ilmuwan India yang dipercaya hidup sekitar abad 3
SM. Selebihnya teori tentang Trigonometri disempurnakan oleh
ilmuwan- ilmuwan lain di jaman berikutnya.
Pada peradaban kehidupan budaya Dayak, kajian mengenai
trigonometri sudah tercermin dari berbagai ikon kehidupan mereka.
Misalnya, para arsitekturnya sudah menerapkan kese- timbangan
bangunan pada rumah adat yang mereka ciptakan.

Rumah adat tersebut berdiri kokoh sebagai hasil hubungan yang tepat
antara besar sudut yang dikaitkan dengan panjang sisi-sisinya.
Apakah para Arsitektur tersebut mempelajari trigonometri juga?
Pada subbab ini, akan dipahami konsep perbandingan trigonometri
pada suatu segitiga siku-siku. Coba kamu pahami deskripsi berikut.
Masalah 4.1
Pak Yahya adalah seorang penjaga sekolah. Tinggi pak Yahya adalah
1,6 m. Dia mempunyai seorang anak, namanya Dani. Dani masih
kelas II Sekolah Dasar. Tinggi badannya 1,2 m. Dani adalah anak
yang baik dan suka bertanya. Dia pernah bertanya kepada ayahnya
tentang tinggi tiang bendera di lapangan itu. Dengan senyum,
Ayahnya menjawab 8 m. Suatu sore, disaat dia menemani ayahnya
membersihkan rumput liar di lapangan, Dani melihat bayangan setiap
benda di tanah. Dia mengambil tali meteran dan mengukur panjang
bayangan ayahnya dan panjang bayangan tiang bendera, yaitu 3 m
dan 15 m.Tetapi dia tidak dapat mengukur panjang bayangannya
sendiri karena bayangannya mengikuti pergerakannya. Jika kamu
sebagai Dani, dapatkah kamu mengukur bayangan kamu sendiri?
Konsep kesebangunan pada segitiga terdapat pada cerita tersebut.
Mari kita gambarkan segitiga sesuai cerita di atas.

Berdasarkan gambar segitiga di atas terdapat tiga segitiga, yaitu


ΔABC, ΔDEC, dan ΔFGC sebagai berikut
Hubungan perbandingan sudut (lancip) dengan panjang sisi-sisi suatu
segitiga siku-siku dinyatakan dalam definisi berikut.
Jika diperhatikan aturan perbandingan di atas, prinsip matematika
lain yang perlu diingat kembali adalah Teorema Phytagoras. Selain
itu, pengenalan akan sisi miring segitiga, sisi di samping sudut, dan
sisi di depan sudut tentunya dapat mudah diperhatikan. Oleh karena
yang telah didefinisikan perbandingan sudut untuk sudut lancip C,
sekarang giliranmu untuk merumuskan keenam jenis perbandingan
sudut lancip
2. Instrumen Penilaian
a. Intrumen Penilaian Sikap
Nama Satuan pendidikan : SMA Negeri 3 Padang
Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : X / Semester I
Mata Pelajaran : Matematika - Umum
Kejadian/ Butir Pos/
No Waktu Nama Tindak Lanjut
Perilaku Sikap Neg
1

2
3
4
5
6
7
8
9
10
b. Instrumen Penilaian Pengetahuan
1) Instrumen Tes Tertulis
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 3 Padang
Mata Pelajaran : Matematika - Umum
Kelas/ Semester : X/ 1
Kompetensi Dasar : 3.7 Menjelaskan rasio trigonometri (sinus, cosinus,
tangen,cosecan,
secan, dan cotangen) pada segitiga siku-siku
IPK :
3.7.1 Menjelaskan ukuran sudut derajat
3.7.2 Menjelaskan ukuran sudut radian
3.7.3 Mengubah ukuran sudut dari derajat menjadi radian dan
sebaliknya
3.7.4 Menerapkan perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku
yang sebangun.
3.7.5 Menemukan konsep perbandingan trigonometri (sinus,
cosinus, tangen, cosecan, secan, dan cotangen) pada
segitiga siku-siku

2) KISI-KISI PENULISAN SOAL TES TERTULIS

Satuan Pendidikan : SMA


Jumlah Soal :3
Mata Pelajaran : Matematika-Umum
Penyusun : Evidel

No. Kompetensi Dasar Materi Kelas/ Indikator Soal No.


Urt Semester Soal
1. 3.7 Menjelaskan Rasio X/2 Peserta didik dapat 1
rasio Trigonometri menentukan ukuran
trigonometri sudut dalam derjat
(sinus, cosinus, dan radian jika
tangen, cosecan, diberikan posisi jam
secan, dan tertentu
cotangen) pada
segitiga siku- Peserta didik dapat 2
siku menentukan
perbandingan
trigonometri yang
lain pada segitiga
siku-siku jika
diketahui salah satu
perbandingan
trigonometrinya
3) Lembar Instrumen

1. Hitunglah sudut terkecil yang dibentuk jarum panjang dan jarum pendek pada
pukul 11.10 dalam ukuran
a. Derajat
b. Radian
2. Pada segitiga ABC dengan siku-siku di B, cos C = 20/24. Tentukanlah nilai dari
a. sin A
b. tan C
4) Pedoman Peskoran
c. Instrumen Tes Ujuk Kerja

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 3 Padang


Mata Pelajaran : Matematika - Umum
Kelas/ Semester : X/ 1
Kompetensi dasar : 4.7 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan
rasio trigonometri (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan
cotangen) pada segitiga siku-siku
IPK :
4.7.1 Menggunakan konsep konversi sudut (radian ke derajat) dalam menyelesaikan
masalah
4.7.2 Menggunakan konsep konversi sudut (derajat ke radian) dalam menyelesaikan
masalah
4.7.3 Menggunakan konsep rasio perbandingan trigonometri dalam menyelesaikan
masalah kontekstual

1) Kisi-Kisi Penulisan Soal Ujuk Kerja

Satuan Pendidikan : SMA


Jumlah Soal :3
Mata Pelajaran : Matematika-Umum
Penyusun : Evidel

No. Kompetensi Dasar Materi Kelas/ Indikator Soal No.


Urt Semester Soal
4.7 Menyelesaikan Masalah X/2 Peserta didik dapat 1
masalah Kontekstual menyelesaikan
kontekstual yang yang masalah kontekstual
berkaitan dengan berkaitan yang berkaitan
rasio dengan dengan perbandingan
trigonometri rasio trigonometri pada
(sinus, cosinus, trigonometri segitiga siku-siku
tangen, cosecan, (sinus,
secan, dan cosinus,
cotangen) pada tangen,
segitiga siku-siku cosecan,
secan, dan
cotangen)
pada segitiga
siku-siku
2) Lembar Instrumen
Contoh Soal merupakan Integrasi Pendidikan Al Qur’an dan
Budaya Alam Minangkabau (Jam gadang Bukittinggi)
1. Dua orang peserta didik yang bernama Ari dan Beben dengan tinggi badan yang
sama yaitu 170 cm sedang berlibur. Peserta didik tersebut terpesona memandang
puncak jam gadang di Bukttinggi. Ari berdiri tepat 1 m di depan Beben. Jika sudut
elevasi Ari α dan Beben β, maka dapatkah kamu menghitung tinggi jam gadang
tsb? Jelaskan jawabanmu

Anda mungkin juga menyukai