Anda di halaman 1dari 10

MOTOR BAKAR DIESEL & BENSIN

( PR 6 )
Tugas Mata Kuliah Peralatan Fluida Termal

Disusun oleh:
Bima Anugrah Saputra (1410912007)

Dosen Pengampuh : Ir. Adly Havendri, M.Sc

Jurusan Teknik Mesin


Fakultas Teknik
Universitas Andalas
Padang
2017
MOTOR BAKAR

A. Pengertian Umum Motor Bakar

Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin penggerak yang banyak dipakai dengan
memanfaatkan energi kalor dari proses pembakaran menjadi energi mekanik. Mesin yang
bekerja dengan cara seperti ini disebut motor pembakaran dalam (Internal Combustion Engine).
Adapun mesin kalor yang cara memperoleh energy dengan proses pembakaran di luar disebut
motor pembakaran luar (External Combustion Engine). Motor pembakaran dalam adalah mesin
yang memanfaatkan fluida kerja/gas panas hasil pembakaran, di mana antara medium yang
memanfaatkan fluida kerja dengan fluida kerjanya tidak dipisahkan oleh dinding pemisah.

B. Klasifikasi Motor Bakar

Motor bakar dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam. Adapun pengklasifikasian


motor bakar adalah sebagai berikut:

a Berdasarkan Sistem Pembakarannya

1 Mesin bakar dalam (Internal Combustion Engine).

Pada mesin pembakaran dalam fluida kerja yang dihasilkan pada mesin itu sendiri, sehingga
gas hasil pembakaran yang terjadi sekaligus berfungsi sebagai fluida.

Contoh: motor bakar torak.

2 Mesin bakar luar (External Combustion Engine)

Pada mesin pembakaran luar fluida kerja yang dihasilkan terdapat di luar mesin tersebut.
Energi thermal dan gas hasil pembakaran dipindahkan ke dalam mesin melalui beberapa
dinding pemisah.

Contoh: kereta uap.

b Berdasarkan Sistem Penyalaan

1 Motor bensin

Motor bensin dapat juga disebut sebagai motor otto. Motor tersebut dilengkapi dengan busi
dan karburator. Busi menghasilkan loncatan bunga api listrik yang membakar campuran
bahan bakar dan udara karena motor ini cenderung disebut spark ignition engine. Pembakaran
bahan bakar dengan udara ini menghasilkan daya. Di dalam siklus otto (siklus ideal)
pembakaran tersebut dimisalkan sebagai pemasukan panas pada volume konstanta.
2 Motor diesel

Motor diesel adalah motor bakar torak yang berbeda dengan motor bensin. Proses
penyalaannya bukan menggunakan loncatan bunga api listrik. Pada waktu torak hampir
mencapai titik TMA bahan bakar disemprotkan ke dalam ruang bakar. Terjadilah
pembakaran pada ruang bakar pada saat udara udara dalam silinder sudah bertemperatur
tinggi. Persyaratan ini dapat terpenuhi apabila perbandingan kompresi yang digunakan cukup
tinggi, yaitu berkisar 12-25.

MOTOR BENSIN

A. Pengertian Motor Bensin

Secara umum pengertian motor bakar diartikan sebagai pesawat yang dapat mengubah
suatu bentuk energi thermal menjadi bentuk energi mekanik. Motor bakar dapat pula diartikan
sebagai pesawat dan energi kerja mekaniknya diperoleh dari pembakaran bahan bakar dalam
pesawat itu sendiri. Oleh karena itu, motor bakar yang pembakarannya terjadi di dalam
pesawat itu sendiri disebut pesawat tenaga dengan pembakaran dalam (Internal Combustion
Engine).

Pada mulanya perkembangan motor bakar torak dengan motor bakar bensin ditemukan
oleh Nichollus Otto pada tahun 1876. Karena bentuknya kecil dan tenaganya besar juga
mudah dihidupkan dan sangat praktis, maka memberikan kemungkinan untuk dapat
mempergunakan motor tersebut diberbagai lapangan kerja dengan aneka macam ragamnya.
Motor bakar torak menggunakan silinder tunggal atau beberapa silinder. Salah satu fungsi
torak disini adalah sebagai pendukung terjadinya pembakaran pada motor bakar. Tenaga
panas yang dihasilkan dari pembakaran diteruskan torak ke batang torak, kemudian
diteruskan ke poros engkol yang mana poros engkol nantinya akan diubah menjadi gesekan
putar.

B. Siklus Teoritis Motor Bensin

Siklus termodinamika adalah serangkaian perubahan keadaan berturut-turut yang dialami


oleh sejumlah gas, sehingga dapat kembali ke keadaan semula baik tekanan volume maupun
temperaturnya. Untuk motor bensin digunakan siklus Otto (Otto Cycle) di mana proses
pemasukan kalor berlangsung pada volume konstan. Beberapa asumsi yang digunakan
adalah:

1. Kompresi berlangsung isontropis.

2. Pemasukan kalor pada volume konstan dan tidak memerlukan waktu.

3. Ekspansi isentropis

a) Siklus Termodinamika
Konversi energi yang terjadi pada motor bakar torak berdasarkan pada siklus termodinamika.
Proses sebenarnya amat komplek, sehingga analisa dilakukan pada kondisi ideal dengan
fluida kerja udara.

Idealisasi proses tersebut sebagai berikut:

1 Fluida kerja dari awal proses hingga akhir proses.

2 Panas jenis dianggap konstan meskipun terjadi perubahan temperatur pada udara.

3 Proses kompresi dan ekspansi berlangsung secara adiabatik, tidak terjadi perpindahan

panas antara gas dan dinding silinder.

4 Sifat-sifat kimia fluida kerja tidak berubah selama siklus berlangsung.

5 Motor 2 (dua) langkah mempunyai siklus termodinamika yang sama dengan motor
4(empat) langkah.

Gambar 1. Diagram P-V dan T-S siklus termodinamika

b) Siklus Otto (Siklus udara volume konstan)

Pada siklus otto atau siklus volume konstan proses pembakaran terjadi pada volume konstan,
sedangkan siklus otto tersebu ada yang berlangsung dengan 4 (empat) langkah atau 2 (dua)
langkah. Untuk mesin 4 (empat) langkah siklus kerja terjadi dengan 4 (empat) langkah piston
atau 2 (dua) poros engkol. Adapun langkah dalam siklus otto yaitu gerakan piston dari titik
puncak (TMA=titik mati atas) ke posisi bawah (TMB=titik mati bawah) dalam silinder.
Gambar 2. Diagram P-V dan T-S siklus otto

Proses siklus otto sebagai berikut :

Proses 1-2 : proses kompresi isentropic (adiabatic reversible) dimana piston bergerak menuju
(TMA=titik mati atas) mengkompresikan udara sampai volume clearance sehingga tekanan
dan temperatur udara naik.

Proses 2-3 : pemasukan kalor konstan, piston sesaat pada (TMA=titik mati atas) bersamaan
kalor suplai dari sekelilingnya serta tekanan dan temperature meningkat hingga nilai
maksimum dalam siklus.

Proses 3-4 : proses isentropik udara panas dengan tekanan tinggi mendorong piston turun
menuju (TMB=titik mati bawah), energi dilepaskan disekeliling berupa internal energi.

Proses 4-1 : proses pelepasan kalor pada volume konstan piston sesaat pada (TMB=titik

mati bawah) dengan mentransfer kalor ke sekeliling dan kembali mlangkah pada titik awal.

C.Prinsip Kerja Motor Bensin

Berdasarkan prinsipnya, terdapat 2 (dua) prinsip pada motor bakar torak, yaitu: 4 (empat)
langkah dan 2 (dua) langkah. Adapun prinsip kerja motor bakar 4 (empat) langkah dan 2
(dua) langkah adalah sebagai berikut:

1) Motor Bensin 4 (empat) Langkah

1.1) Bagian – bagian motor bensin 4 (empat) langkah

Gambar 3. Bagian – bagian motor bensin 4 langkah


a) Silinder ; Tempat untuk berlangsungnya proses atau siklus dari motor.

b) Torak ; Untuk mengubah gerakan bolak-balik menjadi gerakan isap dan tekan, juga
sebaliknya untuk mengubah pembakaran menjadi tenaga mekanik (gerak bolak-balik).

c) Cincin Torak ; Untuk mencegah kebocoran antara dinding silinder dengan torak.

d) Pena Torak ; Untuk menghubungkan torak dengan batang torak.

e) Pena Engkol ; Untuk menghubungkan poros engkol dengan batang torak.

f) Poros Engkol ; Untuk mengubah gerakan bolak-balik torak menjadi gerak putar pada

sumbu utama motor.

g) Batang Torak ; Untuk meneruskan gaya dari torak ke poros engkol.

h) Saluran Masuk ; Saluran yang dihubungkan dengan karburator, tempat pencampuran


antara udara dengan bahan bakar dan dapat masuk ke silinder dalam keadaan sudah
tercampur.

i) Saluran Buang ; Saluran untuk mengeluarkan gas-gas buang yang dihubungkan dengan
knalpot.

j) Katup Masuk ; Untuk mengatur pemasukan bensin dan udara ke dalam silinderyang
digerakkan oleh poros nok dan ditutup oleh pegas katup.

k) Katup Buang ; Untuk mengatur pembuangan gas-gas bekas pembakaran yang di gerakkan
oleh poros nok dan di tutup oleh pegas katup sebagaimana halnya pada katup masuk.

l) Busi ; Bagian dari pengapian, yaitu untuk memulainya pembakaran bahan bakar di dalam
silinder dengan bunga api listrik yang meloncat dari elektrode ke tengah-tengah elektrode sisi.

m) Ruang Engkol ; Untuk oli pelumas dan ruang gerak sumbu engkol.

n) Karburator ; Untuk mencampur bahan bakar (Bensin) dengan udara supaya tercampur
dengan halus(seperti kabut).

o) Sistem Pengapian ; Dapat membangkitkan bunga api listrik pada busi, untuk keperluan
pembakaran bahan bakar di dalam silinder.

p) Poros Nok ; Untuk membuka katup-katup dan keluar yang di gerakkan oleh timing gear
melalui sabuk gilir atau rantai keting.
1.2) Prinsip Kerja Motor Bensin 4 (empat) Langkah

Yang dimaksud dengan motor bakar 4 (empat) langkah adalah bila 1 (satu) kali proses
pembakaran terjadi pada setiap 4 (empat) langkah gerakan piston atau 2 (dua) kali putaran
poros engkol. Dengan anggapan bahwa katup masuk dan katup buang terbuka tepat pada
waktu piston berada pada TMA dan TMB, maka siklus motor 4 (empat) langkah dapat
diterangkan sebagai berikut:

Gambar 4. prinsip kerja motor 4 (empat) langkah

MOTOR DIESEL

A. Pengertian Motor Diesel

Motor bakar diesel merupakan mesin pembakaran internal yang menggunakan panas
kompresi untuk melakukan pembakaran pada bahan bakar. Secara sederhana mesin diesel
bekerja dengan cara menginjeksikan bahan bakar ke dalam ruangan yang telah dikompresi
dan memiliki suhu yang tinggi sehingga bahan bakar langsung berubah menjadi uap dan
meledak. Adanya ledakan ini menyebabkan terbentuknya tenaga untuk menggerakan
mesin-mesin pertanian, generator dan lain sebagainnya. Pada langkah isap hanyalah udara
segar yang masuk kedalam silinder.Pada waktu torak hampir mencapai TMA bahan bakar
disemprotkan kedalam silinder. Terjadilah penyalaanan untuk pembakaran, pada saat udara
masuk kedalam silinder sudah bertemperatur tinggi.

B. Prinsip Dasar Motor Diesel

Mesin empat langkah adalah mesin yang melengkapi satu siklusnya yang terdiri dari proses
kompresi, ekspansi, buang dan hisap selama dua putaran poros engkol. Prinsip kerja motor
diesel empat langkah di gambarkan pada gambar 2.1 dibawah ini.
Gambar 5. Prinsip Kerja Motor Diesel Empat Langkah

Prinsip kerja motor diesel dapat dipahami dengan mempelajari urutan langkah kerja dalam
menghasilkan satu usaha untuk memutar poros engkol. Urutan langkah kerjanya sebagai
berikut :

a). Langkah Hisap.

Piston (torak) bergerak dari TMA ke TMB, katup masuk membuka dan katup buang
tertutup. Udara murni terhisap masuk ke dalam selinder diakibatkan oleh dua
hal.Pertama,karena kevakuman ruang selinder akibat semakin memperbesar volume karena
gerakan torak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB), dan kedua, karena
katup masuk (hisap) yang terbuka. Gambar 5. (diagram kerja katup motor diesel 4 tak),
tanda panah putih melambangkan derajad pembukaan katup hisap. Katup hisap ternyata
mulai membuka beberapa derajat sebelum torak (piston) mencapai TMA (dalam contoh :
100 sebelum TMA) dan menutup kembali beberapa derajad setelah TMB (dalam contoh :
490 setelah TMB).

b).Langkah Kompresi.

Poros engkol berputar, kedua katup tertutup rapat, piston (torak) bergerak dari TMB ke TMA.
Udara murni yang terhisap ke dalam selinder saat langkah hisap, dikompresi hingga tekanan
dan suhunya naik mencapai 35 atm dengan temperatur 500-8000C (pada perbandingan
kompresi 20 : 1).Gambar 2.1.1 menunjukkan katup hisap baru menutup kembali setelah
beberapa derajad setelah TMB (dalam contoh : 490 setelah TMB). Dengan kata lain, langkah
kompresi efektif baru terjadi setelah katup masuk (hisap) benar-benar tertutup.

c). Langkah Usaha (pembakaran).

Poros engkol terus berputar, beberapa derajad sebelum torak mencapai TMA,
injector(penyemprot bahan bakar) menginjeksikan bahan bakar ke ruang bakar (di atas torak
piston). Bahan bakar yang diinjeksikan dengan tekanan tinggi (150-300 atm) akan
membentuk partikel-partikel kecil (kabut) yang akan menguap dan terbakar dengan cepat
karena adanya temperatur ruang bakar yang tinggi (500-8000C). Pembakaran maksimal tidak

terjadi langsung saat bahan bakar diinjeksikan, tetapi mengalami keterlambatan pembakaran
(ignition delay). Dengan demikian meskipun saat injeksi terjadi sebelum TMA tetapi tekanan
maksimum pembakaran tetap terjadi setelah TMA akibat adanya keterlambatan pembakaran
(ignition delay). Proses pembakaran ini akan menghasilkan tekanan balik kepada piston
(torak) sehingga piston akan terodorong ke bawah beberapa saat setelah mencapai TMA
sehingga bergerak dari TMA ke TMB.Gaya akibat tekanan pembakaran yang mendorong
piston ke bawah diteruskan oleh batang piston (torak) untuk memutar poros engkol. Poros
engkol inilah yang berfungsi sebagai pengubah gerak naik turun torak menjadi gerak putar
yang menghasilkan tenaga putar pada motor diesel.
d). Langkah Pembuangan

Katup buang terbuka dan piston bergerak dari TMB ke TMA. Karena adanya gaya
kelembamam yang dimiliki oleh roda gaya (fly wheel) yang seporos dengan poros engkol,
maka saat langkah usaha berakhir,,poros engkol tetap berputar. Hal tersebut menyebabkan
torak bergerak dari TMB ke TMA.Karena katup buang terbuka, maka gas sisa pembakaran
terdorong keluar oleh gerakan torak dari TMB ke TMA. Setelah langkah ini berakhir, langkah
kerja motor diesel 4 langkah (4 tak) akan kembali lagi ke langkah hisap.Proses yang berulang-
ulang.

Mekanisme katup pada motor diesel generator 4 tak berfungsi untuk mengatur pemasukan
udara murni dan pengeluaran gas sisa pembakaran dengan cara membuka dan menutup
kedua katup. Mekanisme katup pada motor diesel 4 tak terdiri dari : poros bubungan
(camshaft), pengungkit (tappet), batang pendorong (pushrod), tuas penekan katup (rocker
arm) dan katup beserta pegas pengembalinya.Cara kerja mekanisme katup yaitu : saat motor
bekerja roda gigi poros engkol berputar menggerakkan roda gigi bubungan sehingga poros
bubungan juga ikut berputar.Karena permukaan poros bubungan berbentuk eksentris
(lonjong) maka pengungkit (tappet) yang berhubungan dengannya cenderung bergerak naik

turun sesuai dengan bentuk permukaan poros bubungan yang menggerakkannya.Gerak naik
turun tappet tersebut diteruskan oleh batang pendorong (push-rod) ke tuas penekan katup
(rocker-arm) sehingga menekan (katup terbuka) dan membebaskan katup (katup tertutup)
secara bergantian mengikuti putaran poros bubungan yang lonjong (eksentrik).

C. Kelebihan dan Kekurangan Motor Diesel VS Motor Bensin

Kelebihan dan kekurangan dari penggunaan motor bakar diesel adalah harganya lebih
ekonomis. Lebih ekonomis dibanding motor bakar bensin karena motor bakar diesel memiliki
efisiensi yang lebih tinggi dan harga bahan bakar solar lebih murah daripada bensin. Motor
diesel lebih aman dibanding motor bensin yang lebih mudah terbakar. Motor diesel lebih
mudah perawatannya daripada motor bensin dan motor diesel lebih tahan lama daripada
motor bensin karena pada umumnya putarannya rendah dan konstruksinya lebih kuat.
Kendati demikian motor diesel memiliki beberapa kekurangan seperti dayanya lebih besar
dibanding motor bensin sehingga menyebabkan ia menjadi tidak portable, lebih sukar hidup,
dan getaran yang dihasilkan lebih tinggi dibanding dengan motor bensin.
Dalam penggunaan di bidang industri perlu diperhatikan kebutuhan dari penggunaan motor
bakar tersebut. Jika motor yang diperlukan adalah yang mempunyai kekuatan yang besar
namun tidak perlu memiliki kecepatan yang tinggi maka motor bakar diesel adalah pilihan
yang paling sesuai. Sedangkan jika menginginkan kecepatan yang tinggi maka sebaiknya
digunakan motor bakar bensin. Dalam menentukan motor yang akan digunakan dalam
sebuah indistri perlu dikaji penggunaan dari motor bakar tersebut sehingga dapat memilih
motor bakar yang paling sesuai.

Anda mungkin juga menyukai