Anda di halaman 1dari 12

SISTEM KOPLING : KOPLING SENTRIFUGAL

DAN KOPLING MAGNET

Mata Kuliah : Sistem Pemindah Tenaga

Disusun Oleh :

Yusuf Ramdhani Putra ( 14504244002 )

Kurnia Febry Setyabudi ( 14504244008 )

Bayu Rahmadi ( 14504244021 )

Kelas : C 2

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2015
Definisi Kopling

Secara umum, Kopling adalah alat yang digunakan untuk menyambung dua poros, poros
penggerak dan poros pemindah daya atau dari putaran engine (mesin) ke transmisi.

Syarat-syarat kopling :
1. Mampu memutuskan dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut.
2. Setelah terhubung, kopling dapat memindahkan seluruh daya secara penuh (100%)
tanpa slip.
3. Waktu terputus dan terhubungnya putaran dapat berlangsung dengan relatif cepat.

2. Komponen-komponen kopling:

a. Clutch cover berfungsi sebagai tempat utama pada sistem kopling manual yang
dimana didalamnya terdapat komponen-komponen lainnya yang mendukung kerja
kopling lebih sempurna, selain itu clutch cover menghimpit disc plate dengan fly
wheel supaya putaran disc plate dengan fly wheel berrotasi bersama saat pedal
kopling tidak diinjak.

Gambar 1 : kontruksi clutch cover


b. Diafragma spring berfungsi menekan dan menarik presure plate pada clucth
cover, saat pedal kopling diinjak gaya dari pedal sampai pada diafragma spring
dengan serangkaian komponen pendukung dan diafragma spring menarik presure
plate supaya tidak menekan disc plate dan putaran flywheel dgn disc plate bebas.
Begitu sebaliknya saat pedal kopling dilepas.

Gambar 2 : konstruksi diafragma spring

c. Disc clutch berfungsi sebagai penerus putaran dan bidang gesek antara flywheel
dengan presure plat dan clutch cover, disc plate bekerja sama dengan unit clutch
cover untuk meneruskan putaran dari flywheel ke input shaft transmisi.

Gambar 3 : konstruksi clutch disc

d. Presure plate berfungsi sebagai bidang gesek pada clucth cover untuk menghimpit
disc clutch dengan flywheel. Presure plate diatur kerjanya oleh diafragma spring,
presure plate berotasi bersamaan dengan clucth cover.
Gambar 4 : konstruksi pressure plate

3. Cara kerja kopling

Cara kerja kopling adalah apabila mesin berputar, dengan sendirinya roda gila ikut
berputar, sedangkan pada roda gaya ini dipasangkan tutup kopling yang tentunya juga
ikut berputar. Dalam hal ini poros roda gigi atau poros utama persneling belum dapat
berputar, demikian juga dengna plat kopling yang dipasang dengan perantaraan suatu
alur pada poros tersebut yang memungkinkannya bergerak sepanjang poros
persneling. Selanjutnya, apabila kita ingin menggerakkan roda, hal ini dapat dilakukan
dengna mengoperasikan pedal, dimana pada waktu pedal di angkat pegas-pegas
kopling akan menekan plat tekan pada roda gila. Hal ini yang menyebabkan plat
kopling tersebut terjepit diantara roda gila dengna plat tekan. Plat ini mulanya akan
slip, dan bergesekan dengan roda gila maupun plat tekan akan tetapi selanjutnya
secara bertahap akan ikut terbawa berputar dan selanjutnya akan memutar poros utama
persneling

Gambar 5 : cara kerja kopling


A. KOPLING SENTRIFUGAL

Kopling Sentrifugal adalah kopling yang menggunakan gaya sentrifugal untuk


menghubungkan dua poros segaris, dengan poros pemutar ditempatkan di dalam poros yang
diputar Input dari kopling dihubungkan dengan Poros engkol mesin, sedangkan output-nya
bisa menggerakan poros, rantai atau sabuk. Thomas Fogarty, yang juga menemukan balloon
catheter juga dianggap sebagai penemu kopling sentrifugal pada tahun 1940-an, walaupun
mobil dengan kopling sentirifugal sudah ada sejak 1936.

 Penggunaan

Kopling sentrifugal biasa digunakan pada motor bebek, skuter, gokart, peralatan berkebun,
mobil mainan bermesin besar, sepeda bermesin dan gergaji mesin.

 Kopling sentrifugal cairan kering

Alat ini dipergunakan pada pesawat Taylor Aerocar pada akhir 1940-an dan awal 1950-an.
Pada umumnya kinerja sebuah mesin dapat maksimal karena adanya ketergantungan dan
keterkaitan satu antara lain. Contohnya pada bagian kopling. Dimana fungsi kopling adalah
sebagai pemutus dan penghubung antara mesin dan transmisi,yang kemudian diteruskan ke
gigi utama dan dihubungkan yang berakhir di putaran roda. Sebelum pada pokok pembicaraan
yakni artian dan cara kerja kopling, kami akan memperkenalkan komponen - komponen yang
terdapat pada sebuah kopling. Pada sebuah kopling, teradapat beberapa bagian, inilah
komponen -komponen yang terdapat pada kopling. perhatikan gambar berikut :

Komponen Pada Kopling


keterangan gambar,

1. Diaphragm spring retainer (penahan pegas diapragma)


2. Diaphragm spring
3. Diaphragm spring seat (dudukan pegas diapragma)
4. Pressure plat (plat penekan)
5. Pullroad and bearing (batang pendorong dan bantalan)
6. Friction plates (plat gesek)
7. Plain plates (plat yang digerakan)
8. Nut and lockwasher (mur dan cincin pengunci kopling)
9. wire retaining ring (cincin kawat penahan)
10. Inner plain plate (plain plate bagian dalam)
11. Inner friction plate (plat gesek bagian dalam)
12. Anti-judder spring (pegas)
13. Anti-judder spring seat (dudukan pegas)
14. Clutch centre (kopling tengah)
15. Thrust washer (cincin pendorong)
16. Clutch housing (rumah kopling)
17. Needle bearing (bantalan)
18. Starter clutch gear (gigi kopling starter)
19. Neadle bearing (bantalan)
20. Starter clutch sprag (ganjal kopling starter)
21. Gearbox input shaft (poros masuk transmisi)

Pada dasarnya, motor tipe bebek masih banyak yang menggunakan Kopling Otomatis
(Kopling sentrifugal). Kopling otomatis ialah kopling yang cara kerjanya diatur oleh tinggi
rendahnya putaran mesin itu sendiri. Kopling terhubung dan terputus dengan menggunakan
gaya centrifugal yang akibat putaran crank shaft (sepatu bergerak kearah luar oleh gerakan
sentrifugal sehingga sepatu tersebut berhubungan langsung dengan drum/rumah kopling).
Saat kecepatan engine rendah, kopling terputus. Sedangakan pada saat putaran mesin tinggi,
kopling terhubung secara otomatis.
Kopling Otomatis (kopling sentrifugal)

 Cara kerja pada kopling otomatis

sebenarnya sama saja dengan cara kerja pada kopling manual, namun yang berbeda hanya
pada cara pengoperasiannya saja. Untuk kopling otomatis tidak ditarik dengan kabel kopling
ataupun ditekan dengan cairan hidrolik. Tetapi kopling otomatis bekerja mengandalkan
komponen kopling sentrifugal yang bekerja mengikuti kecepatan putaran mesin. Pada saat
putaran mesin rendah (stasioner), gaya sentrifugal dan kampas kopling, pemberat menjadi
kecil sehingga sepatu kopling terlepas dari rumah kopling dan tertarik ke arah poros engkol,
akibatnya rumah kopling yang berkaitan dengan gigi pertama penggerak menjadi bebas
terhadap poros engkol. Saat putaran mesin bertambah, gaya sentrifugal semakin besar
sehingga mendorong kanvas kopling mencapai rumah kopling di mana gayanya lebih besar
dari gaya tarik pengembali. Rumah kopling ikut berputar dan meneruskan ke tenaga gigi
pertama yang digerakkan.
 Cara Kerja Kopling Sentrifugal

Ketika Putaran mesin naik lebih tinggi maka lengan berpemberat di dalam kopling akan
mengayun ke arah luar dan menekan kopling untuk berhubungan. Jenis paling umum
mempunyai bantalan gesek atau “sepatu” yang terpasang melingkar untuk menghubungkan
poros tengah dengan bagian dalam dari rumah kopling. Di poros tengah terdapat beberapa
pegas yang terhubung dengan bantalan gesek. Ketika poros tengah berputar cukup cepat maka
pegas ini akan merenggang dan membuat bantalan gesek bersentuhan dengan permukaan
gesek yang terhubung dengan bagian yang akan diputar. Cara kerja ini bisa dibandingkan
sebagagai kebalikan dari cara kerja rem drum.

 Langkah kerja pada Kopling otomatis

adalah ketika perpindahan gigi, dengan menginjak tuas perseneling maka gigi akan langsung
dapat berpindah, karena terdapatnya kopling ganda, sehingga begitu tuas perseneling di injak,
maka kopling ganda menekan kampas kopling yang terdapat pada gearbox.

Setelah mengetahui fungsi, cara kerja dan langkah kerja diatas, tentunya kanvas kopling yang
sering rusak/aus yang intinya kanvas kopling harus diganti secara berkala. Tujuannya agar
performa sang motor tetap prima. Karena bagian yang satu ini juga sangat berpengaruh
terhadap tenaga dan top speed .

 Keuntungan

 Tidak perlu mekanisme pengontrol


 Lebih murah dari kopling jenis lain
 Menjaga mesin dari terbakar secara internal, tidak mati ketika poros output dihentikan
atau diperlambat.
 Memutus beban ketika pada saat start atau idle stasioner .

 Kerugian

 Karena melibatkan gesekan maka akan ada tenaga yang hilang.


 Karena melibatkan gesekan dan geseran maka tidak dianjurkan untuk penggunaan yang
melebitkan beban berat dan membutuhkan torsi tinggi
 Tanda - tanda kanvas kopling Anda sudah aus (harus diganti)
 Ketika berpindah gigi si motor terasa ngajlok .
 Putaran mesin sudah tinggi tapi laju si motor tidak sesuai dengan putaran mesin.
 Tenaga terasa berkurang.
 Sudah tidak bisa disetting lagi, dimana setelan yang ada dikanan blok sudah mentok
tidak dapt berputar lagi.

B. KOPLING MAGNET (MAGNETIC CLUTCH)

Magnetic Clutch digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan kompresor dari mesin.
Komponen utamanya terdiri dari stator, rotor, dan pressure plate.

 Prinsip Kerja
Apabila arus listrik dialirkan ke koil, dalam gambar sebelah kiri mka akan timbul gaya
magnet pada besi II dan gaya magnet pada besi I

 Konstruksi
Magnetic clutch terdiri dari stator, rotor dengan puli, dan pressure plate untuk mengikat
drive pulley dan kompresor secara magnet. Stator diikat pada kompresor housing, dan
pressure plate dipasangkan pada kompresor shaft. Dua ball bearing terletak diantara
permukaan dalam roeor dan depan housing dari kompresor.
Pada saat mesin berputar, puli penggerak yang berhubungan dengan poros mesin juga
akan berputar. Pada saat ini kompresor tidak ikut berputar dikarenakan puli penggerak
tidak dihubungkan dengan poros kompresor. Jika saklar kontrol AC dinyalakan, arus
mengalir dari baterai menuju ke kumparan pada stator. Gaya elektromagnet yang
terbentuk pada stator akan menarik plat tekan untuk berhubungan dengan rotor dan
selanjutnya rotor dan poros kompresor akan berputar bersamasama. Bila saklar kontrol
AC dimatikan, arus yang mengalir ke kumparan stator terputus sehingga kemagnetan
menghilang. Plat tekan tidak lagi tertarik dan kembali ke posisi semula. Kompresor tidak
berputar meskipun puli masih tetap berputar selama mesin mesin hidup.

 Cara Kerja
Apabila mesin hidup maka pulley berputar akibat gerakan oleh shaft melalui tali
penggerak (drive belt) tetapi kompressor tidak berputar kecuali magnetic clutch dialiri
arus. Pada saat sistem Air Conditioning ON amplifier mengalirkan arus ke stator coil.
Selanjutnya gaya electro magnet pada statorakan menarik pressure plate dan menarik plat
terhadap permukaan gesek pada puli. Pergesekan antara permukaan dan plat
mengakibatkan clutch assembly berputar sebagai satu unit dan meggerakkan kompressor.
 Tipe – tipe Magnetic Clutch
Magnetic clutch dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuk kompresor dan jarak mesin
sebagai berikut :
Tipe F, Tipe G : untuk tipe crank shaft
Tipe R, Tipe P : untuk kompresor tipe swash plate dan tipe through vane

Daftar Pustaka
New Step 1. Jakarta. Toyota Astra Motor
Modul Diknas : Sistem Kelistrikan dan Elektronika Kendaraan
Modul Diknas : Pemeliharaan sasis dan pemindah tenaga
Parts Catalogue Vixion. Yamaha Motor

Anda mungkin juga menyukai