Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH EKONOMI

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

OLEH

KELOMPOK VI

1. A.A GEDE AGUNG RAMA HAYATO (03/ANGGOTA)


2. BARGA BAYU WISNAWA (10/MODERATOR)
3. DEWA GEDE YUDISTIRA (12/KETUA)
4. I PT. DICKY PRATAMA PUTRA (23/ANGGOTA)
5. PUTU DONNY JAYA PRATAMA (36/WAKIL)

XII IPS 2
SMA KRISTEN HARAPAN DENPASAR
TAHUN 2019
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa yang atas rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah dengan judul “Perdagangan
Internasional”.

Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata


pelajaran ekonomi di SMAK Harapan. Diharapkan dengan
penyusunan makalah ini pemahaman kami tentang
Perdagangan Internasional dapat menambah wawasan kita
semua.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak


kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk
itu kritik dan saran sangat diharapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.

Denpasar, 22 Januari 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3
2.1 Pengertian Perdagangan Internasional ...................................3
2.2 Kebijakan Perdagangan Internasional.....................................3
2.3 Tujuan Perdagangan Internasional..........................................6
2.4 Fungsi Perdagangan Internasional..........................................7
2.5 Peran Perdagangan Internasional............................................7
2.6 Alat Pembayaran Perdagangan Internasional.........................8
2.7 Neraca Perdagangan...............................................................10
2.8 Devisa.....................................................................................11
BAB III PENUTUP........................................................................................13
3.1 Kesimpulan.............................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebijakan Perdagangan Internasional adalah rangkaian tindakan yang akan
diambil untuk mengatasi kesulitan atau nasalah hubungan oerdagangan
Internasional guna melindungi kepentingan nasional. Kebijakan Perdagangan
Internasional adalah kebijakan yang dilakukan suatu negara yang berupa tindakan
ataupun peraturan yang mempengaruhi baik langsung ataupun tidak langsung
terhadap struktur, komposisi dan arah perdagangan internasional dari ke negara
tersebut serta rangkaian tindakan yang akan diambil untuk mengatasi kesulitan atau
masalah hubungan perdagangan internasional guna melindungi kepentingan
nasional.
Dalam beberapa konteks perekonomian suatu negara, salah satu wacana
yang menonjol adalah mengenai pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada juga sebuah
wacana lain mengenai pengangguran, inflasi atau kenaikan harga barang-barang
secara bersamaan, kemiskinan, pemerataan pendapatan dan lain sebagainya.
Pertumbuhan ekonomi menjadi faktor penting dalam konteks perekonomian
suatu negara karena dapat menjadi salah satu ukuran dari pertumbuhan atau
pencapaian perekonomian bangsa tersebut, meskipun tidak bisa dinafikan ukuran-
ukuran yang lain.
Salah satu hal yang bisa dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan
adalah perdagangan internasional. Salvatore menyatakan bahwa perdagangan dapat
menjadi mesin bagi pertumbuhan (trade as engine of growth,Salvatore, 2004).
Jika aktifitas perdagangan internasional adalah ekspor dan impor, maka
salah satu dari komponen tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi motor
penggerak bagi pertumbuhan. Tambunan (2005) menyatakan pada awal tahun
1980-an Indonesia menetapkan kebijakan yang berupa export promotion. Dengan
demikian, kebijakan tersebut menjadikan ekspor sebagai motor penggerak bagi
pertumbuhan.

1
1.2 Rumusan masalah

1. Apa pengertian Perdagangan Internasional?

2. Apakah kebijakan Perdagangan Internasional?

3. Apakah tujuan Perdagangan Internasional?

4. Apakah fungsi Perdagangan Internasional?

5. Apakah peran Perdagangan Internasional?

6. Alat-alat pembayaran apa saja yang dipakai dalam Perdagangan


Internasional?

7. Apa yang dimaksud dengan Neraca Perdagangan?

8. Apakah yang dimaksud dengan Devisa?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan pengertian Perdagangan Internasional

2. Menjelaskan kebijakan Perdagangan Internasional

3. Menjelaskan tujuan Perdagangan Internasional

4. Menjelaskan fungsi Perdagangan Internasional

5. Menjelaskan peran Perdagangan Internasional

6. Menjelaskan alat-alat pembayaran apa saja yang dipakai dalam


Perdagangan Internasional

7. Menjelaskan tentang Neraca Perdagangan

8. Menjelaskan tentang Devisa

2
BAB II
Pembahasan

2.1 Pengertian Perdagangan Internasional


Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan
bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan
individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah
suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan
internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun
perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur
Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik
baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut
mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan
kehadiran perusahaan multinasional.

2.2 Kebijakan Perdagangan Internasional


Kebijakan-Kebijakan Perdagangan Internasional di Bidang Impor, meliputi:
1. Tarif
Tarif adalah sejenis pajak yang dikenakan atas barang-barang yang diimpor. Tarif
spesifik (Specific Tariffs) dikenakan sebagai beban tetap atas unit barang yang
diimpor. Misalnya $6 untuk setiap barel minyak). Tarifold Valorem (od Valorem
Tariffs) adalah pajak yang dikenakan berdasarkan persentase tertentu dari nilai
barang-barang yang diimpor (Misalnya, tariff 25 persen atas mobil yang diimpor).
Dalam kedua kasus dampak tarif akan meningkatkan biaya pengiriman barang ke
suatu negara.
2. Subsidi Ekspor
Subsidi ekspor adalah pembayaran sejumlah tertentu kepada perusahaan atau
perseorangan yang menjual barang ke luar negeri, seperti tariff, subsidi ekspor
dapat berbentuk spesifik (nilai tertentu per unit barang) atau Od Valorem
(presentase dari nilai yang diekspor). Jika pemerintah memberikan subsidi ekspor,
pengirim akan mengekspor, pengirim akan mengekspor barang sampai batas
dimana selisih harga domestic dan harga luar negeri sama dengan nilai subsidi.
Dampak dari subsidi ekspor adalah meningkatkan harga dinegara pengekspor
sedangkan di negara pengimpor harganya turun.
3. Pembatasan Impor
Pembatasan impor (Import Quota) merupakan pembatasan langsung atas jumlah
barang yang boleh diimpor. Pembatasan ini biasanya diberlakukan dengan

3
memberikan lisensi kepada beberapa kelompok individu atau perusahaan. Misalnya,
Amerika Serikat membatasi impor keju. Hanya perusahaan-perusahaan dagang
tertentu yang diizinkan mengimpor keju, masing-masing yang diberikan jatah untuk
mengimpor sejumlah tertentu setiap tahun, tak boleh melebihi jumlah maksimal
yang telah ditetapkan. Besarnya kuota untuk setiap perusahaan didasarkan pada
jumlah keju yang diimpor tahun-tahun sebelumnya.
4. Pengekangan Ekspor Sukarela
Bentuk lain dari pembatasan impor adalah pengekangan sukarela (Voluntary Export
Restraint), yang juga dikenal dengan kesepakatan pengendalian sukarela
(Voluntary Restraint Agreement=ERA). VER adalah suatu pembatasan kuota atas
perdagangan yang dikenakan oleh pihak negara pengekspor dan bukan pengimpor.
VER mempunyai keuntungan-keuntungan politis dan legal yang membuatnya
menjadi perangkat kebijakan perdagangan yang lebih disukai dalam beberapa tahun
belakangan. Namun dari sudut pandang ekonomi, pengendalian ekspor sukarela
persis sama dengan kuota impor dimana lisensi diberikan kepada pemerintah asing
dan karena itu sangat mahal bagi negara pengimpor. VER selalu lebih mahal bagi
negara pengimpor dibandingan dengan tariff yang membatasi impor dengan jumlah
yang sama. Bedanya apa yang menjadi pendapatan pemerintah dalam tariff menjadi
(rent) yang diperoleh pihak asing dalam VER, sehingga VER nyata-nyata
mengakibatkan kerugian.
5. Persyaratan Kandungan Lokal
Persyaratan kandungan lokal (local content requirement) merupakan pengaturan
yang mensyaratkan bahwa bagian-bagian tertentu dari unit-unit fisik, seperti kuota
impor minyak AS ditahun 1960-an. Dalam kasus lain, persyaratan ditetapkan dalam
nilai, yang mensyaratkan pangsa minimum tertentu dalam harga barang berawal
dari nilali tambah domestic. Ketentuan kandungan local telah digunakan secara luas
oleh negara berkembang yang beriktiar mengalihkan basis manufakturanya dari
perakitan kepada pengolahan bahan-bahan antara (intermediate goods). Di Amerika
serikat rancangan undang-undang kandungan local untuk kendaraan bermotor
diajukan tahun 1982 tetapi hingga kini belum diberlakukan.
6. Subsidi Kredit Ekspor
Subsidi kredit ekspor ini semacam subsidi ekspor, hanya saja wujudnya dalam
pinjaman yang di subsidi kepada pembeli. Amerika Serikat seperti juga kebanyakan
negara, memilki suatu lembaga pemerintah, export-import bank (bank Ekspor-
impor) yang diarahkan untuk paling tidak memberikan pinjaman-pinjaman yang
disubsidi untuk membantu ekspor.
7. Pengendalian Pemerintah (National Procurement)
Pembelian-pembelian oleh pemerintah atau perusahaan-perusahaan yang diatur
secara ketat dapat diarahkan pada barang-barang yang diproduksi di dalam negeri
meskipun barang-barang tersebut lebih mahal daripada yang diimpor. Contoh yang

4
klasik adalah industri telekomunikasi Eropa. Negara-negara mensyaratkan eropa
pada dasarnya bebas berdagang satu sama lain. Namun pembeli-pembeli utama dari
peralatan telekomunikasi adalah perusahaan-perusahaan telepon dan di Eropa
perusahaan-perusahaan ini hingga kini dimiliki pemerintah, pemasok domestic
meskipun jika para pemasok tersebut mengenakan harga yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pemasok-pemasok lain. Akibatnya adalah hanya sedikit
perdagangan peralatan komunikasi di Eropa.
8. Hambatan-Hambatan Birokrasi (Red Tape Barriers)
Terkadang pemerintah ingin membatasi impor tanpa melakukannya secara formal.
Untungnya atau sayangnya, begitu mudah untuk membelitkan standar kesehatan,
keamanan, dan prosedur pabean sedemikian rupa sehingga merupakan perintang
dalam perdagangan. Contoh klasiknya adalah Surat Keputusan Pemerintah Perancis
1982 yang mengharuskan seluruh alat perekam kaset video melalui jawatan pabean
yang kecil di Poltiers yang secara efektif membatasi realiasi sampai jumlah yang
relatif amat sedikit.
9. Kuota
Kuota merupakan jumlah yang ditetapkan untuk suatu kegiatan dalam satu masa
atau suatu waktu tertentu. Jadi, kuota dalam impor adalah total jumlah barang yang
dapat diimpor dalam masa tertentu. Jumlah itu diperkirakan tidak akan mengganggu
industri dalam negeri. Ketika diberlakukan perdagangan bebas, kuota tidak dapat
dipakai lagi karena dapat menghambat perdagangan internasional.
Kebijakan-Kebijakan Perdagangan Internasional di Bidang Ekspor, meliputi:
a. Diskriminasi harga.
Diskriminasi harga adalah suatu tindakan dalam penetapan harga barang
yang berbeda untuk suatu negara dengan negara lainnya. Untuk barang yang sama,
harga untuk negara yang satu lebih mahal atau lebih murah daripada negara lainnya.
Hal ini dilakukan atas dasar perjanjian atau dalam rangka perang tarif.
b. Pemberian premi (subsidi).
Kebijakan yang diambil pemerintah untuk memajukan ekspor adalah
dengan memberi premi kepada badan usaha yang melakukan ekspor. Pemberian
premi (subsidi) itu antara lain berupa bantuan biaya produksi serta pembebasan
pajak dan fasilitas lain, dengan tujuan agar barang ekspor memiliki daya saing di
luar negeri.
c. Dumping.
Dumping adalah kebijakan yang diambil oleh pemerintah dengan
menetapkan barang ekspor (harga barang di luar negeri) lebih murah daripada harga
di dalam negeri. Cara dumping ini dapat dilakukan jika pasar dalam negeri dapat
dikendalikan atau dikontrol oleh pemerintah.

5
d. Politik dagang bebas.
Politik dagang bebas merupakan suatu kebijakan yang membuat masing-
masing pemerintah memberi kebebasan dalam ekspor dan impor. Kebebasan dalam
perdagangan ini akan membawa beberapa keuntungan, seperti mutu barang yang
tinggi dan harga yang relatif murah.
e. Larangan ekspor.
Kebalikan dari larangan impor, larangan ekspor merupakan kebijakan suatu
negara untuk melarang ekspor barang-barang tertentu ke luar negeri. Penyebabnya
adalah alasan ekonomi, politik, sosial, atau budaya. Misalnya, pelarangan ekspor
kayu gelondongan ke luar negeri merupakan larangan ekspor karena alasan
ekonomi. Ini terkait dengan pendapatan nasional. Mengekspor kayu gelondongan
berarti mengurangi pendapatan nasional dari produk olahan, yang tentu bernilai
tambah bagi negara. Contoh dari alasan politik adalah larangan ekspor minyak bumi
di lrak. Akan tetapi, larangan ekspor di Irak ini bukan atas inisiatif pemerintah Irak
sendiri namun karena campur tangan pihak asing, seperti PBB atau Amerika Serikat
yang mengenakan embargo ekonomi terhadap Irak. Contoh dari alasan sosial dan
budaya adalah larangan ekspor benda sejarah tertentu serta larangan mengekspor
hewan yang dilindungi.

2.3 Tujuan Perdagangan Internasional


1. Memperoleh keuntungan Internal Dan Eksternal
Keuntungan yang dicari bukan saja keuntungan internal melainkan juga
keuntungan eksternal. Keuntungan internal adalah keuntungan yang dimiliki oleh
perusahaan itu sendiri misalnya keuntungan melalui banyaknya pesanan dari luar
negeri yang dapat meningkatkan ekspor perusahaan. Keuntungan yang didapat
perusahaan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan alat-alat produksi maupun
untuk penambahan fasilitas yang dibutuhkan dalam perusahaan dalam memenuhi
kebutuhan produksi. Keuntungan yang selanjutnya yaitu keuntungan eksternal,
dalam hal ini keuntungan eksternal yaitu keuntungan spesialisasi. Keuntungan
spesialisasi yaitu keuntungan akibat fungsi dalam mempertinggi keefisienan
penggunaan faktor-faktor produksi.
2. Memperluas Pasar

Perdagangan Internasional bertujuan agar perusahaan dan para pengusaha


dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal tanpa khawatir kelebihan
akan produksi karena kelebihan produk tersebut dapat dijual keluar negeri. Hal ini
juga menyebabkan terbukanya berbagai pasar yang dapat menampung barang
produksi tersebut.
3. Transfer Teknologi Modern

6
2.4 Fungsi Perdagangan Internasional

1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu Negara ( fungsi utama ).


2. Memenuhi kebutuhan barang dan jasa yang tidak dapat atau belum mampu
diproduksi di dalam suatu Negara.
3. Menyebarluaskan barang dan jasa dari suatu Negara ke Negara lain.
4. Meningkatkan pendapatan Negara.
5. Memperluas penggunaaan teknologi antar Negara.

2.5 Peran Perdagangan Internasional


1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara.
Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan
iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara
mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
2. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh
keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat
memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara
lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut
dari luar negeri.
3. Memperluas pasar dan menambah keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya)
dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang
mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan
internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan
menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
4. Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik
produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.

7
2.6 Alat Perdagangan Internasional
1. Valuta Asing
Valas (valuta asing) merupakan jenis mata uang untuk mempermudah transaksi jual
beli antar negara, sebab banyak negara menerima Valas sebagai alat pembayaran
transaksi antar negara atau Internasional, karena ada sistem perdagangan eksport
dan import.
Salah satu jenis mata uang dari Valas adalah USD atau Dolllar Amerika. Hal ini
dikarenan beberapa faktor kenapa USD di terima oleh banyak negara, selain
dijadikan sebagai mata uang untuk transaksi Internasional. Di dalam Valas bukan
hanya Dollar saja, masih ada beberapa mata uang lain yang di terima sebagai alat
pembayaran perdagangan Internasional seperti Euro (Uni Eropa), Poundsterling
(Inggris) dan Yen (Jepang). Nah, mata uang untuk pembayaran ini ditentukan saat
membuat perjanjian kerja sama antar negara atau sales contract dalam eksport dan
import.
2. Wesel (Bill of Exchange)
Nama wesel mungkin sudah tidak asing di telinga orang yang sering mengirimkan
paket dengan jasa ekpedisi di Indonesia. Bagi sebagian orang menganggap wesel
hanya bisa melakukan proses pengiriman ataupun pembayaran uang kepada suatu
tempat dalam satu negara saja.
Selain sebagai jasa ekspedisi, wesel juga dikenal sebagai alat pembayaran
perdagangan Internasional banyak digunakan. Sementara pengertian wesel sebagai
alat pembayaran adalah surat perintah dari pihak importer kepada bank untuk
melakukan pembayaran uang sesuai transaksi kepada eksportir dengan kurun waktu
tertentu.
3. Letter of Credit
Letter of Credit merupakan surat jaminan dari bank untuk pihak importer, dimana
surat ini berisi kesepakatan untuk pembayaran perdagangan kepada pihak eksportir
dalam kurun waktu dan jumlah yang sudah ditentukan dalam perjanjian kerja sama.
Secara garis besar, wesel dan letter of credit memiliki posisi yang sama.
Perbedaan antara keduanya yaitu, apabila melakukan pembayaran menggunakan
wesel dan pembeli tidak sanggup untuk melunasi tanggungannya, bank tidak akan
memberikan bantuan apapun.
Sementara pembayaran dengan letter of credit dan pembeli tidak sanggup untuk
melunasi hutangnya, maka pihak bank akan melunasi hutang tersebut hingga tuntas.
Berdasarkan praktek kerja, alat pembayaran perdagangan Internasional ini paling
aman dilakukan. Sebab antara penjual dan pembeli sama-sama mendapat
keuntungan.
Dimana bank berfungsi sebagai cheker dokumen dan penyelesai kontrak dokumen,
bilamana dokumen sudah sesuai bank akan menyelesaikan pembayaran atas

8
dokumen tersebut. Selain itu, jenis transaksi ini hanya dimotori oleh antar bank atau
juga dimakud dengan Bank to Bank transaction.

Alur Letter of Credit (L/C)

4. Kredit Card
Onlineshop sudah berkembang sangat pesat dengan jaringan internet tidak
memiliki batasan ruang dan waktu, sehingga memungkinkan dijadikan sebagai
transaksi antar negara. Jika transaksi dengan menggunakan kredit card dalam satu
negara, mungkin tidak akan menjadi masalah.
Akan tetapi, apabila transaksi ini dilakukan dalam skala antar negara, mungkin
harus memikirkannya kembali untuk menggunakan metode pembayaran jenis ini.
5. Emas
Emas menjadi alat pembayaran perdagangan Internasional tertua di dunia sejak
jaman dahulu kala? Nilai tukar emas juga relatif sama di seluruh dunia.
Berbagai negara yang masih menggunakan emas sebagai pembayaran adalah Arab
Saudi, Kuwait, Oman, dan beberapa negara jazirah Arab menggunakan emas
sebagai mata uang dan juga disebut sebagai Dinar.
Emas sendiri diakui dengan baik dan mudah diterima semua negara, sehingga emas
menjadi alat pembayaran perdagangan Internasional yang sah.
6. Telegraphic Transfer / T.T Bank
Jika berbicara mengenai transaksi, jelas bahwa jenis transaksi ini meskipun melalui
bank, akan tetapi pihak bank tidak memiliki autoriti yang cukup untuk mengecek
seluruh aktifitas dalam transaksi ekspor impor, sehingga kurang aman dari segi
pihak pembeli (buyer).

9
Akan tetapi, apabila antara kedua belah pihak sudah saling percaya dalam
melangsungkan transaksi, maka ini merupakan anugerah terbesar yang didapatkan.
Dimana sangat jarang transaksi by T.T ini dilakukan jika tidak memiliki saling
kepercayaan yang cukup, terutama jika dalam nilai yang besar.
7. Fintech (Financial Technology)
Beberapa contoh dari produk fintech adalah token, e-money, paypal, money game,
gopay, grabpay, ovo, fastpay, bluepay, dan masih banyak lagi lainnya. Semua
produk tersebut adalah menangani pembayaran secara digital.
Meskipun itu semua belum bisa digunakan untuk transaksi internasional, maka bisa
jadi kedepan produk fintech juga dapat menangani untuk transaksi internasional.

2.7 Neraca Perdagangan


Dalam neraca perdagangan, dicatat keadaan barang atau jasa. Misalnya,
ekspor dari negara kita ke negara lain berupa kayu, garmen, minyak dan gas bumi,
serta barang-barang lainnya. Sedangkan, impor negara kita dari negara lain berupa
suku cadang kendaraan, barang-barang elektronik, dan barang lainnya yang kita
butuhkan untuk pembangunan dan konsumsi.
Negara kita menginginkan agar neraca perdagangan bersifat positif, yang
berarti ekspor lebih besar dari pada impor. Agar neraca perdagangan positif,
pemerintah telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan pada sektor
perdagangan internasional. Langkah-langkah itu antara lain membebaskan pajak
untuk barang ekspor dan memberi subsidi pada perusahaan yang mengekspor
barang. Di samping itu, pemerintah melakukan deregulasi dan debirokratisasi di
bidang perdagangan internasional untuk menghilangkan ekonomi biaya tinggi.
Negara kita berusaha untuk menghindari neraca perdagangan negatif atau
defisit. Neraca perdagangan negatif terjadi jika lebih banyak melakukan impor
daripada ekspor.
Neraca perdagangan mempunyai peranan sentral dalam neraca pembayaran
(balance of payment) di mana terlihat aliran uang secara keseluruhan yang masuk
dan keluar dari suatu negara.

10
Coba perhatikan neraca perdagangan Indonesia berikut ini (Neraca Perdagangan
Indonesia Total 2011-2016 (Juta US$)

2.8 Devisa
a. Pengertian Devisa
Devisa adalah uang asing yang beredar pada suatu negara dan
digunakan untuk pembayaran transaksi dengan luar negeri. Keberadaan
devisa sangat diperlukan negara agar dapat membayar barang impor, utang
luar negeri, digunakan orang bepergian ke luar negeri, dan keperluan
lainnya.
b. Mekanisme Pasar Devisa
Pada setiap transaksi pasar internasional selalu digunakan devisa
(valuta asing) sehingga selalu ada permintaan valuta asing. Pasar devisa
dunia menawarkan mekanisme yang dapat menyelesaikan transaksi yang
rumit dan beragam secara efisien. Perantara utama dalam pasar devisa
adalah bank-bank utama yang beroperasi di seluruh dunia terutama yang
memperjualbelikan valuta asing. Berbeda dengan bursa saham yang
memiliki lantai perdagangan (trading floor), pialang-pialang dalam pasar
valuta asing tidak pernah bertemu dan berhadapan secara langsung.
c. Hubungan Kurs Devisa (Valuta Asing) dengan Neraca Pembayaran
Sebagaimana diketahui neraca pembayaran internasional mencatat
dengan cara tertentu perdagangan (ekspor-impor) penanaman modal,

11
pariwisata, pinjaman, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan neraca
pembayaran.
Dalam hal terjadi neraca pembayaran defisit maka selisih tersebut
umumnya dibayar dengan menggunakan devisa yang ada. Pengurangan
devisa atau valuta asing akan berakibat pengurangan alat pembayaran dan
dapat menaikkan kurs valuta asing.
Sebaliknya, jika berkat berbagai transaksi yang dicatat di neraca
pembayaran aliran uang masuk lebih besar dari aliran uang keluar maka
neraca pembayaran surplus. Akibatnya, negara yang memiliki surplus
tersebut akan memiliki banyak devisa dari luar negeri yang membuat
penawaran devisa menguat sehingga secara umum nilai mata uang dalam
negeri menguat.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dalam pembahasan makalah yang sederhana ini, kami dapat
memberikan suatu kesimpulan sebagaimana yang tercantum di bawah ini :

1. Perdagangan Internasional adalah kegiatan ekspor dan impor antar


negara atas kesepakatan bersama

2. Devisa adalah semua alat pembayaran yang diterima di luar


internasional sebagai alat pembayaran

3. Kita harus bekerja sama dengan bangsa-bangsa lain untuk saling tukar
menukar hasil produksi

4. Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara semakin banyak


pula kebutuhan masyarakatnya

5. Neraca perdagangan negatif terjadi jika lebih banyak melakukan impor


daripada ekspor.

6. Neraca perdagangan positif terjadi jika lebih banyak melakukan ekspor


daripada impor.

13
EVALUASI

A.
1. Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan
antarnegara untuk mempertukarkan barang dan jasa yang saling
menguntungkan

2. Tujuan utama dari perdagangan internasional adalah untuk


mendapatkan devisa

3. Berikut adalah faktor pendorong perdagangan internasional (perbedaan


sumber daya alam)

4. Teori keunggulan mutlak dalam perdagangan internasional


dikemukakan oleh Adam Smith

5. Berikut ini adalah produk dua negara dengan pengorbanan sumber


daya tertentu.

Memperhatikan keadaan di atas maka Jepang mengkhususkan diri


memproduksi kalkulator dan Indonesia mengkhususkan diri membuat
kain batik

6. Dengan pengorbanan sumber daya tertentu Indonesia dan Australia


dapat menghasilkan barang berikut.

Dalam memajukan perdagangan internasional, Indonesia berspesialisasi


memproduksi batik dan Australia memproduksi wol. Keuntungan orang
Indonesia menjual 20 meter batik untuk medapat wol setelah spesialisasi
adalah 8 meter

7. Tujuan kebijakan perdagangan internasional adalah melindungi industri


dalam negeri

8. Salah satu komponen neraca perdagangan adalah ekspor dan impor


barang

9. Menjual barang yang sama lebih mahal dalam negeri dari pada diluar
negeri disebut dumping

14
10. Dalam perdagangan internasional sering pemerintah memberi subsidi
kepada perusahaan ekspor. Sasaran pemberian subsidi adalah
melindungi produksi dalam negeri

B.
1. Apakah yang dimaksud dengan perdagangan internasional bilateral?

Perdagangan internasional bilateral adalah proses tukar menukar barang


dan jasa yang dilakukan oleh 2 negara dan melewati batas negara.

2. Sebut tujuan diadakannya perdagangan internasional.

Melindungi industri atau produksi di dalam negeri, mencukupi


kebutuhan barang dan jasa dalam negeri, memperluas lapangan kerja,
memperoleh devisa melalui kegiatan ekspor impor, memperoleh
keuntungan lainya di bidang politik, keamanan, pertahanan dan sosial
budaya.

3. Berikut adalah produk Indonesia dan Singapura dengan pengorbanan


sumber daya ekonomi tertentu.

Apakah mungkin terjadi perdagangan internasional antara Indonesia


dan Singapura sebab Singapura unggul untuk produk kain batik dan
komputer.

Perdagangan dapat terjadi, karena walaupun singapura memiliki


keunggulan di kedua produk, menurut hukum keunggulan komparatif,
kedua negara akan melakukan spesialisasi agar dapat memperoleh
output yang lebih maksimal, lalu akan mendapat keuntungan bila
melakukan perdagangan.

4. Perhatikan tabel berikut.


Produk dua Negara yaitu Indonesia dan Jepang dalam memproduksi
kursi rotan dan komputer dengan pengorbanan daya ekonomi
tertentu.

Hitunglah keuntungan orang Jepang menjual 5 komputer untuk dapat


kursi rotan

15
Indeks Harga :

Indo : 20:5 = 4
Jadi 4 meter kursi rotan = 1 komputer
Jepang : 10:10 = 1
Jadi 1 meter kursi rotan = 1 komputer
(5 komputer = 5 meter kursi rotan)
Keuntungan Jepang :
a) 4 meter kursi rotan-1 meter kursi rotan = 3 meter kursi rotan/1
komputer
b) 3x5 = 15
c) Jadi, Jepang dapat menjual 5 unit komputer di Indonesia untuk
mendapatkan 3x lipat kursi rotan (15:5 = 3)

5. Kenapa keberhasilan perdagangan internasional ada hubungannya


dengan cadangan devisa?

Karena jika suatu negara menjual sebuah produk keluar negeri, maka
negara tersebut akan memperoleh pembayaran berupa devisa dari
negara importir. Semakin besar nilai ekspor keluar negeri, perolehan
devisa pun semakin besar. Kegiatan seperti ini yang menambah sumber
perolehan devisa suatu negara.

16
DAFTAR PUSTAKA

Irfan Hermawanto. 2017. Contoh Makalah Perdagangan Internasional


di https://irvanhermawanto.blogspot.com/2017/11/contoh-makalah-
perdagangan-internasional.html (di akses 18 Januari).

Fergit Yutaris. 2014. Makalah Perdagangan Internasional di


http://www.academia.edu/7497362/Makalah_Perdagangan_Internasio
nal (di akses 18 Januari)

Anonim. “Kebijakan Expor dan Impor Perdagangan Internasional”.


Artikel diposting pada 2014/05. Dapat ditemukan dilaman:
ssbelajar.net

Ashari, Septiani. “Kebijakan Impor dalam Perdagangan


Internasional”. Artikel diposting pada 2015/01. Dapat ditemukan
dilaman: ipapedia.web.id

Rifda Denita. 2015. Makalah Perdagangan Internasional Lengkap di


https://rifdadenita.blogspot.com (di akses 18 Januari)

Alam S, Rudianto. 2016. “SMA/MA Kelas 11 Ekonomi 2:Buku Siswa


Edisi Revisi/Kurikulum 2013”. Jakarta: Erlangga.

17

Anda mungkin juga menyukai