Putra Nando Silalahi(17010068), 2K3, Kimia Tekstil, Politeknik STT Tekstil Bandung
E-mail: putranandosilalahi2017@gmail.com
ABSTRAK
I. PENDAHULUAN
II. TUJUAN
- Praktikan dapat memahami PLC
- Praktikan dapat merangkai rangkain manual
- Praktikan dapat mengubah rangkaian manual menjadi program PLC(ladder
diagram)
III. DASAR TEORI
Programmable Logic Controller atau yang sering disingkat dengan PLC seringkali kita
temui beberapa tahun terakhir. Pada mulanya alat ini digunakan untuk menggantikan
sistem kontrol berbasis relay yang tidak fleksibel dan mahal.
PLC mampu mengerjakan suatu proses terus menerus sesuai variabel masukan dan
memberikan keputusan sesuai keinginan pemrograman sehingga nilai keluaran tetap
terkontrol.
Sedangkan menurut Capiel (1982), PLC adalah sistem elektronik yang beroperasi
secara digital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini
menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal
instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika,
urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau
proses melalui modul-modul I/O digital maupun analog.
Sedangkan secara khusus, PLC mempunyai fungsi sebagai pemberi masukan (input)
ke CNC (Computerized Numerical Control) untuk kepentingan pemrosesan lebih
lanjut.
CNC mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya jika
dibandingkan dengan PLC.
Komponen-komponen utama dari suatu PLC adalah sebagai berikut:
Perangkat ini, biasanya dipakai untuk proses finishing, membentuk benda kerja,
moulding dan sebagainya.
Merupakan bagian yang berfungsi sebagai otak bagi sistem.CPU berisi mikroprosesor
yang menginterpretasikan sinyal-sinyal input dan melaksanakan tindakan-tindakan
pengontrolan sesuai dengan program yang telah tersimpan, lalu mengkomunikasikan
keputusan-keputusan yang diambilnya sebagai sinyal kontrol ke output interface.
2. Unit Memori
Memori didalam PLC digunakan untuk menyimpan data dan program.Secara fisik,
memori ini berupa chip dan untuk pengaman dipasang baterai back-up pada PLC. Unit
memori ini sendiri dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu:
Unit power supply atau unit catu daya diperlukan untuk mengkonversi tegangan
masukan AC (220Volt ~ 50Hz) atau DC (24Volt) sumber menjadi tegangan rendah DC
5 Volt yang dibutuhkan oleh prosesor dan rangkaian-rangkaian dala input/output
interface.
4. Unit Programmer
RUN, untuk mengendalikan suatu proses saat program dalam keadaan aktif.
OFF, untuk mematikan PLC sehingga program dibuat tidak dapat dijalankan.
MONITOR, untuk mengetahui keadaan suatu proses yang terjadi dalam PLC.
PROGRAM, menyatakan suatu keadaan dimana programmer/ monitor
digunakan untuk membuat suatu program.
5. Unit Input/Output
4.2.Cara Kerja
I. Perangkaian Ladder Diagram 1 lampu dan 2 timer
- Memersiapkan perangkat komputer, dan perangkat PLC Simatic.
- Membuka program Simatic, dan melanjutkan pada data simpanan
sebelumnya.
- Menyusun rangkaian 1lampu dan 2 timer sesuai dengan wirring
diagram yang telah ditentukan.
- Rangkaian yang telah dibuat dihubungkan ke komputer kemudian
data dari plc di pindahkan ke komputer dan di ubah ke bentuk ladder
diagram.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
VI. KESIMPULAN
Pada praktikum PlC dapat disimpulkan:
- Praktikan mampu merangkai PLC dengan 2 timer dan 1 lampu
- Praktikan merubah rangkaian manual ke bentuk ladder diagram
- Praktikan mampu memahami jalannnya arus pada ladder diagram
yang di buat
VII. DAFTAR PUSTAKA
https://ndoware.com/komponen-penyusun-plc-2.html
https://ndoware.com/komponen-penyusun-plc.html
http://kusuma-w-arya.blogspot.com/2013/05/pengertian-plc-dan-jenis-jenis-plc.html