Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh:
Fuji Tri Lestari
Gina Amalia Nurpratiwi
Haffid Syah Bathin
Hamdi
Hana Karohmawati
Hetty Peggy Aprilianti
Cirebon, 16 septembe2017
Mengetahui
Penulis
DAFTAR ISI
1. Faktor Internal
Adapun yang menjadi dorongan dari dalam diri seseorang untuk berinteraksi sosial
meliputi hal-hal berikut :
d. Faktor Simpati
Yaitu proses kejiwaan dimana seorang individu merasa tertarik kepada seseorang atau
kelompok orang dikarenakan sikapnya, penampilannya, wibawanya atau perbuatannya yang
sedemikian rupa.
e. Faktor Motivasi
Yaitu rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu kepada
individu lain, sehingga orang yang diberi motivasi menuruti atau melaksanakan apa yang
dimotivasikan secara kritis, rasional dan penuh rasa tanggung jawab. Motivasi biasanya
diberikan oleh orang yang memiliki status yang lebih tinggi dan berwibawa.Contohnya :
motivasi dari seorang ayah kepada anaknya dan dari seorang guru kepada siswa.
f. Faktor Empati
Faktor empati mirip dengan simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan
saja. Empati dibarengi dengan perasaan organisme tubuh yang sangat dalam (intens).
1. Kontak Sosial
Kontak sosial dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung antara satu pihak
dengan pihak yang lain. Kontak sosial secara tidak langsung dapat terjadi karena adanya
bantuan peralatan komunikasi sebagai perantara misalnya : radio, telepon, e-mail, surat dan
lain sebagainya.
2. Komunikasi Sosial
Merupakan syarat pokok lain dalam proses sosial, yang mengandung pengertian bila
suatu hubungan sosial tidak terjadi komunikasi, maka dalam keadaan demikian tidak terjadi
kontak sosial. Dengan komunikasi, maka sikap dan pikiran disatu pihak dapat diketahui oleh
pihak lain.
Pada dasarnya interaksi sosial/komunikasi sosial dapat berjalan secara verbal dan non
verbal. Untuk interaksi sosial yang non verbal dapat disebutkan bahwa gerakan tubuh,
merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan sejak zaman manusia purba.
Yaitu kerja sama dua organisasi politik atau lebih untuk mencapai tujuan yang sama
dengan cara bergabung menjadi satu.
Kooptsi
Yaitu bentuk kerja sama yang di lakukan dengan jalan menyepakati pimpinan yang akan
di tunjuk untuk mengendalikan jalanya organisasi atau kelompok.
Tawar menawar
Yaitu bentuk perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara 2 pihak atau lebih.
Patungan
Yaitu kerja sama 2 badan usaha atau lebih untuk meraih keuntungan dalam bidang
ekonomi.
2. Akomodasi
Akomodasi terjadi bila hubungan kedua belah pihak seimbang, masing-masing menerima
nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku atau menyelesaikan pertikaian. Bentuk-
bentuk akomodasi sebagai berikut:
Kompromi
Yaitu persetujuan dengan dengan jalan damai untuk saling mengurangi tuntutan.
Toleransi
Arbitrasi
Yaitu suatu usaha penyelesaian sengketa dengan bantuan pihak ketiga yang di pilih oleh
kedua belah pihak yang bersengketa.
Mediasi
Yaitu proses pengikutsertaan pihak ketiga sebagai penasihat yang netral dalam
penyelsaian suatu perselisihan.
Ajudikasi
Yaitu penyelesaian konflik atau perselisihan di pengadilan.
3. Alkuturasi
Proses penerimaan dan pengolahan unsure –unsure kebudayaan asing menjadi bagian
dari kebudayaan suatu kelompok tanpa menghilangkan kepribadian atau pun cirri khas
kebudayaan yang asli.
4. Asimilasi
Yaitu peleburan 2 atau lebih kebudayaan yang berbeda menjadi satu kebudayaan
tunggal yng di rasakan sebagai kebudayaan milik bersama.
5. Amalgamasi
Yaitu meleburnya 2 kelompok budaya menjadi satu dan melahirkan kelompok budaya
baru.
B. DISASOSIATIF
Interaksi sosial yang mengarah pada perpecahan. Bentuk interaksi sosial sebagai berikut :
1. Persaingan
Suatu proses sosial yang dilakukan individu atau kelompok untuk mencari keuntungan
melalui bidang bidang kehidupan tertentu.
2. Pertentangan
Suatu proses sosial ketika seorang / kelompok dengan sadar atau tidak sadar menentang
pihak lain di sertai ancaman atau kekerasan untutk mendapat keinginan/ tujuanya.
3. Kontravensi
Usaha untuk merintangi atau menggagalkan tercapainya tujuan pihak lain. Cara cara
kontravensi berupa gangguan, fitnah, provokasi, dan intimidasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan makalah di atas dapat disimpulkan :
1. Proses sosial
Proses sosial adalah setiap interaksi sosial yang berlangsung dalam suatu jangka
waktu yang sedemikian rupa hingga menunjukkan pola-pola pengulangan hubungan perilaku
dalam kehidupan masyarakat.Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial,
karena tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama.
2. Tujuan dari proses sosial dan interaksi sosial :
a. Terciptanya hubungan yang harmonis.
b. Tercapainya tujuan hubungan dan kepentingan.
c. Sebagai sarana dalam mewujudkan keteraturan hidup (kehidupan sosial masyarakat).
3. Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial :
a. Faktor internal
Dorongan untuk meneruskan keturunan
Dorongan untuk memenuhi kebutuhan
Dorongan untuk mempertahankan kehidupan
Dorongan untuk berkomunikasi
b. Faktor eksternal
Faktor Imitasi
Faktor Sugesti
Faktor Identifikasi
Faktor Simpati
Faktor Motivasi
Faktor Empati
4. Agen sosialisasi :
a. Keluarga
b. Teman Bermain
c. Sekolah
d. Media massa
5. Syarat terjadinya interaksi sosial
a. Kontak Sosial
b. Komunikasi Sosial
6. Bentuk interaksi sosial
a. Kerjasama
b. Persaingan
c. Pertikaian
d. Akomodasi
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Hery. 2010. “Makalah Proses Sosial dan Interaksi sosial”. http://herry-
gunawan.blogspot.com/2010/12/makalah-proses-sosial-dan-interaksi.html.
http://beilmin.blogspot.co.id/2016/10/makalah-proses-sosial-dan-interaksi.html