TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Hidradenitis adalah infeksi kelenjar apokrin, biasanya oleh Staphylococcus
aureus. Hidradenitis suppurativa (HS) adalah penyakit inflamasi kronis berulang yang
berasal dari kelenjar apokrin, biasanya terjadi setelah masa pubertas, sering mengenai
daerah aksila (Gambar 1), inguinal, dan anogenital. Nama lain dari HS adalah
apokrinitis, hidradenitis aksilaris, abses kelenjar apokrin, akne inversa.1,5
Hidradenitis supurativa sering dihubungkan dengan akne nodulokistik dan sinus
pilonidal (disebut sindrom oklusi folikular). Hidradenitis supurativa ditandai dengan
oklusi folikular comedolike, peradangan kronis rekuren, discharge mukopurulen, dan
jaringan parut progresif (Wiseman, M.C. 2008).
PATOGENESIS
Hidradenitis supurativa berawal dari oklusi apokrin atau duktus folikuler oleh
sumbatan keratin, yang menyebabkan dilatasi duktus dan stasis komponen glandular.
Bakteri memasuki sistem apokrin melalui folikel rambut dan terperangkap di bawah
sumbatan keratin yang kemudian bermultiplikasi dengan cepat dalam lingkungan yang
mengandung banyak nutrisi dari keringat apokrin. Kelenjar dapat ruptur, sehingga
menyebabkan penyebaran infeksi ke kelenjar dan area sekitarnya. Infeksi
Streptococcus, Staphylococcus, dan organisme lain menyebabkan inflamasi lokal yang
lebih luas, destruksi jaringan dan kerusakan kulit. Proses penyembuhan yang kronis
menimbulkan fibrosis luas dan sikatrik hipertrofi pada kulit di atasnya (Gambar 2).8
Sumbatan keratin
Folikel rambut
Kelenjar
apokrin Abses
Bakteri
Gambar 2. Patogenesis Hidradenitis suppurativa9 1. Sumbatan keratin menutupi folikel rambut, 2. Bakteri
bermultifikasi di kelenjar apokrin, 3. Kelenjar apokrin ruptur dan melepaskan bakteri, 4. Infeksi bakteri
sekunder menyebabkan terbentuk abses, 5. Abses mengalir membentuk saluran fistula, 6. Proses
penyembuhan.
GAMBARAN KLINIS
Nyeri adalah gejala utama dari hidradenitis suppurativa. Kualitas nyeri dijelaskan
oleh pasien berupa rasa panas, terbakar, terpotong, tajam, dan berdenyut.10
Hidradenitis Suppurativa terjadi pada kulit yang mengandung kelenjar apokrin.
Aksila dan daerah perianal (genital, pubis, inguinal, pantat, dan tungkai atas) merupakan
tempat tersering terjadinya HS (Gambar 3). Penyakit ini dapat juga mengenai payudara
wanita, leher, dan meatus auditorius eksterna, sekitar kulit kepala, dan punggung.5
A B
A B C
Gambar 4. Manifestasi Klinis Hidradenitis Suppurative A. Nodul, B. Pustul dan Papul, C. Abses yang
ruptur
A B C
Gambar 5. Proses Penyembuhan Hidradenitis Suppurative. A. Sikatriks dengan fibrosis, B.
Rope-like scar, C. Double ended comedone
Gambar 6. Pembentukan sinus pada daerah vulva seorang wanita yang menderita hidradenitis
suppurativa2
Perinanal hidradenitis suppurativa dapat disertai nyeri, edema, discharge purulen,
pruritus atau perdarahan dan dapat menyerupai penyakit lain seperti furunculosis, fistula
ani, penyakit pilonidal, abses perianal atau penyakit Crohn. Fistula pada canalis analis
dapat terjadi pada hidradenitis, namun hanya akan terjadi pada bagian terbawah canalis
analis, pada kulit yang mengandung kelenjar apokrin.5