Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PERBANYAKAN

TANAMAN

“PENGENALAN ALAT KULTUR JARINGAN”

Nama : NOVI YANTI

NIM : D1D016034

Kelas : A

Dosen Pengampu : Ir. NELIYATI, M.Si

PROGRAM STUDI KEHUTANAN


FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Kultur jaringan adalah salah satu metode perbanyakan tanaman secara
vegetatif. Teknik perbanyakan tanaman ini dilakukan dengan cara mengisolasi
bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian
tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur
tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman
dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap (Tribowo,
2008).Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak
tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara
generatif. Bibit yang dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapa
keunggulan, antara lain mempunyai sifat yang identik dengan induknya, dapat
diperbanyak dalam jumlah yang besar sehingga tidak terlalu membutuhkan tempat
yang luas, mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam waktu yang
singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, kecepatan tumbuh bibit lebih
cepat dibandingkan dengan perbanyakan konvensional (Zulkarnain, 2009).
Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium
memerlukan perlakuan khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-
masing.Perlakuan yang salah dalam membawa, menggunakan dan menyimpan
alat dan bahan di Laboratorium dapat menyebabkan kerusakan alat dan bahan,
terjadinya kecelakaan kerja serta dapat menimbulkan penyakit.Cara
memperlakukan alat dan bahan di Laboratorium secara tepat dapat menentukan
keberhasilan dan kelancaran kegiatan.Oleh karena itu,perlu adanya pengetahuan
tentang berbagai peralatan yang digunakan dalam kultur jaringan.
1.2.Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan mengenal
alat- alat yang digunakan serta mengetahui fungsi dan prinsip kerja alat- alat
laboratorium kultur jaringan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara


mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan
bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan
zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian
tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap
(Tribowo, 2008).
Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak
tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara
generatif. Bibit yang dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapa
keunggulan, antara lain: mempunyai sifat yang identik dengan induknya, dapat
diperbanyak dalam jumlah yang besar sehingga tidak terlalu membutuhkan tempat
yang luas, mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam waktu yang
singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, kecepatan tumbuh bibit lebih
cepat dibandingkan dengan perbanyakan konvensional (Zulkarnain, 2009).
Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus
dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat
yang juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan
etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan. Teknisi
yang melakukan kultur jaringan juga harus steril (Aryulina, 2004).
Alat-alat yang digunakan dalam kultur jaringan yaitu botol kultur, cawan
petridish, oven, tabung reaksi, autoclave, kompor listrik, incubator, Erlenmeyer,
rak penyimpanan media, timbangan analitik, pipet micron, pH meter dan laminar
air flow (Anonim, 2011).
Fungsi dari botol kultur yaitu tempat untuk mengkulturkan atau menanam
eksplan. Cawan petridish berfungsi sebagai tempat untuk memotong-motong
eksplan yang akan di tanam dalam botol kultur. Oven berfungsi sebagai alat
sterilisasi kering. Tabung reaksi digunakan pada saat mengerjakan isolasi
protoplas dan isolasi khloroplas. Autoclave berfungsi untuk mensterilkan bahan
atau alat yang pada umumnya terbuat dari logam, plastik, karet, tekstil gelas juga
liquid (cairan) dalam keadaan terbungkus maupun tidak. Kompor listrik untuk
pemanas saat memasak media. Inkubator berfungsi untuk mensterilisasi alat dan
bahan yang akan digunakan dalam praktikum. Erlenmeyer berfungsi sebagai alat
penampung bahan yang akan dipanaskan. Rak penyimpanan media berfungsi
sebagai tempat untuk menyimpan media yang telah jadi. Timbangan analitik
berfungsi sebagai alat untuk menimbang nutrisi. Pipet micron berfungsi untuk
mengambil nutrisi yang akan diberikan pada media. pH meter berfungsi untuk
mengukur pH suatu media. Dan laminar air flow berfungsi sebagai tempat untuk
sterilisasi media (Anonim, 2010).
Botol-botol kultur, tabung reaksi, erlenmeyer dan cawan petridish yang
dipergunakan sebagai wadah kultur jaringan biasanya disterilisasi dalam oven.
Botol-botol yang sudah dicuci bersih dimasukkan dalam oven dan dipanaskan
selama 4 jam pada temperatur 160 C. Setelah disterilisasi dapat langsung
digunakan. Bila botol akan disimpan untuk beberapa lama maka sewaktu
sterilisasi, mulut botol harus ditutup dengan aluminium foil (Anonim, 2010).
Alat sterilisasi baik media maupun peralatan yang digunakan untuk proses
isolasi dan penanaman eksplan yang sering digunakan adalah autoklaf. Tipe
autoklaf yang dapat digunakan untuk sterilisasi ada bermacam-macam, mulai dari
yang sederhana sampai digital (terprogram). Autoklaf yang sederhana
menggunakan sumber uap dari pemanasan air yang ditambahkan ke dalam
autoklaf. Pemanasan air dapat menggunakan kompor atau api Bunsen. Dengan
autoklaf sederhana ini, tekanan dan temperatur diatur dengan jumlah panas dari
api (Anonim, 2011).
BAB III
METODOLOGI

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum pengenalan alat kultur jaringan ini dilaksanakan pada hari
Rabu, 27 Maret 2019 pada pukul 10.00 WIB sampai selesai di Laboratorium
Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Jambi.

3.2. Alat dan Bahan


Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis dan
kamera.
3.3. Prosedur Kerja

a.Menyiapkan modul dan alat tulis


b.Semua peserta di bagi berdasarkan kelompoknya.
c. Kemudian perkelompok berjalan dari ruangan ke ruangan yang lain untuk
mendapatkan penjelasan tentang alat-alat dan bahan yang digunakan dalam
kultur jaringan
d.Menulis penjelasan yang diberikan dan menanyakan apabila ada yang kurang
jelas.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Berdasarkan kegiatan praktikum kultur jaringan mengenai pengenalan alat –
alat laboratorium bioteknologi diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel: Hasil dan pembahasan praktikum pengenalan alat – alat laboratorium
bioteknologi.

No Nama Alat Gambar Fungsi


Sebagai tempat untuk
menkulturkan atau menanam
eksplan
1 Botol Kultur

untuk menutup media atau


botol kultur agar tidak
terkontaminasi oleh cendawan,
2 Wrapping terkadang juga digunakan
plastik untuk penutup parsel atau
buah-buahan.

sebagai media perkembangan


mikroorganisme

3 Cawan
Petridisk

untuk menanam eksplan ke


dalam botol dalam kondisi
steril atau melakukan sub
4 Laminar Air kultur yang dilengkapi dengan
Flow blower dan lampu UV
untuk mensterilkan media, baik
media agar atau pun media
cair. Juga dapat digunakan
5 Autoclave untuk sterilisasi tanah atau
kompos yang akan digunakan
untuk media tanaman.

Hot plate juga merupakan alat


untuk mencampur dan
memasak media kultur.Hot
6 Hotplate plate digunakan untuk
memasak segala macam bahan
nutrisi dengan melibatkan
pengaduk dan pemanas.

Digunakan untuk sterilisasi


botol kultur, gunting, pinset,
pisau, dan lain sebagainya yang
7 Oven digunakan dalam kultur
jaringan

mesin pengguncang, yang


digunakan dalam proses
8 Shaker perbanyakan sel atau
pertumbuhan PLB (Protocrm
Likes Body) dalam kegiatan
kultur jaringan, setelah
dilakukan inokulasi eksplan.
Untuk mengambil eksplan

9 Pinset

Untuk menuangkan atau


mempersiapkan bahan kimia
dan aquades dalam pembuatan
10 Gelas Ukur media.

11 Pisau scalpel Untuk memotong dan merobek


eksplan

12 Timbangan Berfungsi untuk Menimbang


analitik sampel yang akan
digunakan,biasanya untuk
ukuran yang lebih kecil dan
ringan

13 Rak kultur Sebagai tempat planlet atau


hasil kultur
4.2. Pembahasan
Dari hasil yang diperoleh dapat diketahui berbagai fungsi atau prinsip kerja
setiap alat yang ada di laboratorium kultur jaringan. Autoclave adalah salah satu
jenis pressure vessel yang berfungsi untuk menampung udara panas
bertekanan.Autoclave digunakan untuk mensterilkan alat-alat bioteknologi seperti
tip, e-tube, mortar pestle, dan lain-lain. Selain itu alat ini juga digunakan untuk
mensterilkan media, baik media agar atau pun media cair. Juga dapat digunakan
untuk sterilisasi tanah atau kompos yang akan digunakan untuk media tanaman.
Pada umumnya, tangki ini terdiri dari bagian bodi shell yaitu bagian silinder dari
tangki, bagian tutup heads yang merupakan penutup tangki, dan nozzle yang
merupakan sebuah pipa yang menjadi jalur masuk dan keluarnya fliuda
(Hallmann, 2001).
Laminar air flow,alat ini digunakan sebagai tahap perlakuan penanaman
untuk menanam eksplan ke dalam botol dalam kondisi steril atau melakukan sub
kultur yang dilengkapi dengan blower dan lampu UV. Penyeterilan dalam ruangan
ini dapat dilakukan dengan menggunakan lampu ultraviolet yang selalu
dinyalakan pada saat ruangan ini kosong atau tidak digunakan. Sterilisasi ini dapat
dilakukan dengan cara menggunakan formalin 0,04 % atau dengan formalin tablet
yang diletakkan pada cawan Petridis. Prinsip kerja alat ini ialah dengan cara
mengalirkan udara ke dalam lemari penabur melalui saringan yang besar.
Oven adalah salah satu mesin yang digunakan sebagai mesin pengering
berbagai komoditas bahan, dilengkapi dengan alat kontrol suhu otomatis,
sehingga suhu pengeringan dapat diatur dan dikendalikan secara otomatis.Rangka
mesin pengering terbuat dari plat besi kotak sedangkan seluruh body dibuat dari
plat stainless steel food grade (khusus makanan) yang difinishing sehingga
mengkilap dan elegan. Mesin oven kapasitas minidigunakan sebagai mesin
pengering, pemanas, pengembang aneka produk pertanian dan makanan Anda.
Beberapa komoditas yang dapat dikeringkan dengan mesin bisnis ini antara lain:
sale pisang, ikan, dan tanaman obat (Anonim, 2011 ).
Hotplate adalah suatu alat yang berfungsi untuk homogen dan juga untuk
pemanas.Hotplate juga merupakan alat untuk mencampur dan memasak media
kultur.Hotplate digunakan untuk memasak segala macam bahan nutrisi dengan
melibatkan pengaduk dan pemanas.Pengadukan dan pemanas yang dihasilkan
oleh alat ini bersumber pada energi listrik. Besarnya kecepatan pengaduk dan
pemanasan dapat diatur berdasarkan keperluan(Suryowinoto,1991).
Rak kultur adalah tempat yang bersusun biasanya digunakan sebagai tempat
planlet atau hasil kultur. Rak kultur dalam suatu laboratorium dipisahkan agar
mengurangi terkontaminasinya bakteri atau jamur dengan media. Rak kultur
biasanya disimpan berjajar dengan rak–rak yang lainnya agar mudah mengamati
media yang dikultur (Anonim, 2011).Wrapping plastik adalah suatu alat yang
berfungsi untuk menutup media atau botol kultur agar tidak terkontaminasi oleh
cendawan, terkadang juga digunakan untuk penutup parsel atau buah-buahan.
Dengan adanya plastik ini media akan bebas dari serangan cendawan
(Suryowinoto, 1991 ).
Cawan petridish adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat
dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel. Cawan
Petridish selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang
lebih besar merupakan tutupnya. Alat ini digunakan sebagai wadah untuk
penyelidikan tropi dan juga untuk mengkultur bakteri, khamir, spora, atau biji-
bijian. Cawan Petridish plastik dapat dimusnahkan setelah sekali pakai untuk
kultur bakteri. Cawan Petridish plastik dapat dimusnahkan setelah sekali pakai
untuk kultur bakteri, terbuat dari kaca atau plastik yang berbentuk silider, yang
digunakanuntuk membiakan bakteri. Selain itu fungsi dari cawan petridish adalah
sebagai media perkembangan mikroorganisme (Hallmann, 2001 ).
Pinset digunakan untuk memegang atau mengambil irisan eksplan atau
untuk menanam eksplan. Botol kultur tempat untuk mengkulturkan atau menanam
eksplan. Sebelum menanam eksplan di dalam botol kultur, botol kultur harus
disterilkan terlebih dahulu di dalam Autoclave selama kurang lebih 20 menit,
setelah disterilkan barulah kita memasukkan media ke dalam botol kultur. Karena
salah satu keberhasilan dalam kultur jaringan botol kutur harus steril dan tidak
terkontaminasi oleh patogen.
Aluminium foil adalah lembaran aluminium tipis yang dapat dipakai untuk
berbagai macam aplikasi memasak ataupun lainnya. Salah satu keuntungan dari
menggunakan aluminium foil adalah karena sifatnya yang dapat digunakan
kembali hingga beberapa kali. emula aluminium foil lebih banyak dipakai sebagai
penahan tampias atau kebocoran atap dari hujan. Tapi, kemudian dikembangkan
juga sekaligus sebagai penepis panas.
Shaker merupakan alat pengocok yang putarannya dapat diatur menurut
kemauan kita. Alat ini dapat digunakan untuk keperluan menumbuhkan kalus
pada eksplan anggrek atau untuk membentuk protokormus atau sering disebut plb
(protocorm like bodies) dari kalus bermacam jaringan tanaman.Alat-alat yang
digunakan harus dalam keadaan steril. Karena kondisi yang steril akan
menentukan berhasil tidaknya suatu kegiatan kultur jaringan. Karena jika
kondisinya tidak steril, maka akan mudah terkena kontaminasi sehingga
kemampuan totipotensi sel akan terhambat. Totipotensi sel yaitu kemampuan
setiap sel tumbuhan untuk menjadi individu yang sempurna.
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan praktikum yang telah dilaksanakan maka dapat di
simpulkan bahwa :
1) Alat-alat yang digunakan dalam kultur jaringan yaitu : oven, autoclave,botol
kultur, laminar air flow, hot plate, timbangan analitik, cawan petri, pinset,
gelas ukur,wrapping plastik,shaker, rak kultur dan pisau scalpel.
2) Alat-alat tersebut memiliki fungsi masing-masing. Ada pula yang memiliki
kesamaan fungsi seperti oven dan autoclave. Hanya saja yang menjadi
perbedaan yaitu metode penggunaannya.
3) Segala peralatan yang digunakan dalam kultur jaringan harus dalam keadaan
steril melalui proses sterilisasi. Sterilisasi adalah membebaskan bahan dari
semua mikroba. Sterilisasi adalah istilah mutlak yang artinya mematikan
semua bentuk kehidupan pada suatu daerah.Sehingga dalam sterilisai nanti
alat-alat tidak terkontaminasi dengan pihak luar.
5.2. Saran
Dengan adanya praktikum pengenalan alat-alat yang digunakan dalam
penelitian kultur jaringan, diharapkan cara atau metode yang dilakukan dalam
memperkenalkan alat yang ada di laboratorium lebih ditingkatkan dan tidak
terlalu terburu-buru dalam penjelasan dan sebaiknya praktikan menyimak dengan
seksama penjelasan dari asisten ketika menjelaskan mengenai alat-alat yang
digunakan dalam kultur jaringan agar praktikan bisa mengetahui fungsi masing-
masing alat tersebut demi kelancaran pada praktikum berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. http://maistrofisika.blogspot.com/2011/11/praktikum-kultur-jaringan.html.


Diakses pada tanggal 30 Maret 2019.
https://masbiolover.wordpress.com/2014/04/17/laporan-praktikum-pengenalan-alat-kultur-
jaringan.html diakses pada tanggal 30 maret 2019
http://sazilakarinarahman.blogspot.co.id/2013/05/percobaan-1-pengenalan-alat-alat.html
diakses pada tanggal 30 maret 2019
https://prayudimarta.wordpress.com/2014/02/15/pengenalan-alat-dan-ruangan-kultur-
jaringan/.html diakses pada tanggal 30 maret 2019
P.Sriyanti Hendaryono, Ir. Daisy. 2012. Teknik Kultur Jaringan. Yogyakarta : Kanisius.
Yuliarti, Nurheti. 2010. Kultur Jaringan Skala Rumah Tangga.ANDI : Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai