Anda di halaman 1dari 6

PENGELOLAAN LIMBAH

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


1/7
Tanggal Terbit : Ditetapkan,
STANDAR 01 Februari 2018 Direktur RS.Santa Anna
PROSEDUR
OPERASIONAL

(dr. Mario Polo Widjaya, M.Kes., Sp.OT)

Limbah Rumah sakit semua limbah yang dihasilkan dari


kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair, gas, baik berupa
PENGERTIAN
limbah infeksius, limbah non infeksius, limbah cair, limbah B3,
serta limbah benda tajam.
Menciptakan kondisi lingkungan IBS yang memenuhi standar
TUJUAN sanitasi untuk mencegah infeksi nosokomial serta aman dan
nyaman bagi petugas.
Peraturan Direktur Rumah Sakit Santa Anna Nomor
.DIR.SA.SK.PPI.I. 2018 tentang “Pengelolaan limbah rumah
KEBIJAKAN sakit yang dihasilkan dari semua kegiatan rumah sakit harus
Sesuai dengan Regulasi yang Berlaku untuk Meminimalisasi
Resiko Penularan”
A. Pewadahan Limbah
1. Safety Box digunakan untuk wadah limbah benda
tajam
2. Kantong Plastik warna kuning digunakan untuk
PROSEDUR
wadah limbah infeksius
3. Kantong Plastik warna Hitam digunakan untuk
wadah limbah non infeksius
4. Kantong plastik warna merah digunakan untuk wadah

PENGELOLAAN LIMBAH
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
2/7

5. limbah bahan berbahaya dan beracun (LB3) dan


limbah radioaktif
6. Kantong plastik warna ungu digunakan untuk wadah
limbah sitotoksis (limbah obat-obatan kanker dan
atau obat antineoplastik)
7. Kantong plastik warna coklat digunakan untuk
limbah farmasi (obat-obatan kadaluarsa dan lain
sebagainya)
B. Pengelolaan Limbah infeksius

1. Pisahkan sampah medis infeksius


2. Masukan sampah infeksius ke dalam tempat sampah
yang telah dilapisi kantong plastik berwarna kuning
PROSEDUR 3. Buang sampah infeksius jika tempat sampah sudah
terisi ¾ bagian
4. Khusus sampah spuit, jarum, ampul, dan pisau
dimasukan kedalam tempat khusus yang tidak dapat
dibuka lagi (Safety Box).
5. Tempat sampah benda tajam terbuat dari bahan yang
kedap air dan tidak mudah bocor
6. Gunakan sarung tangan dan masker saat mengelola
sampah.
7. Kantong plastik diikat rapi untuk selanjutnya dibawa
ketempat pengolahan sampah infeksius rumah sakit.
8. Jaga agar tempat sampah selalu tertutup dan tidak
bocor.
9. Bersihkan tempat sampah menggunakan desinfektan

PENGELOLAAN LIMBAH
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
3/7
C. Pengelolaan limbah non infeksius
1. Masukan kantong plastik hitam kedalam tempat sampah
non medis yang tersedia sehingga posisi kantong plastic
menempel didinding tempat sampah.
2. Selanjutnya penghasil sampah non medis (basah dan
kering) akan memasukan sampah non medis (basah dan
kering) kedalam tempat sampah yang tersedia
3. Sampah dengan volume ¾ segera diikat kantong plastic
hitam dengan kuat lalu angkut menuju TPS limbah non
infeksius yang ada dirumah sakit.
4. Selanjutnya Limbah padat non infeksius siap diangkut ke
TPA Oleh mobil pengangkut sampah kota kendari.
PROSEDUR
5. Selesai melaksanakan, petugas wajib mencuci tangan
dengan air mengalir (air kran) dengan dibasuh sabun/
desinfektan
D. Pengelolaan Limbah Cair
1. Air hujan disalurkan kedrainase umum
2. Semua Limbah cair yang dihasilkan oleh rumah sakit
disalurkan kebak penampungan/septik tank
3. Limbah cair pada septik tank di alirkan menuju IPAL
dengan menggunkan mesin pompa air limbah
4. Air Limbah berupa cairan darah dan spesimen darah
dialirkan ke Spoelhoek
5. Air limbah terkelola dengan baik pada IPAL rumah sakit
6. Lakukan monitoring air limbah dengan pemeriksaan PH,

PENGELOLAAN LIMBAH

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


4/7
PROSEDUR Logam berat, Nitrat dan Nitrit minimal setiap enam bulan
sekali di laboratorium kesehatan berizin.
7. Laporkan hasil pengukuran limbah sesuai dengan baku
mutu yang ditetapkan ke Badan lingkungan hidup
setempat minimal setiap 1 bulan dan maksimal selama 6
bulan sekali.
8. Hasil pengolahan limbah cair yang telah memenuhi baku
mutu dibuang kelingkungan/badan air sekitar
E. Pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (LB3)
1. Limbah yang termasuk dalam kategori limbah B3 yang
ada di rumah sakit santa anna adalah : Botol/Wadah bekas
kemasan, bekas tumpahan, Sludge IPAL, bola lampu,
obat kadaluarsa, batu baterai, limbah radioaktif.
2. Petugas yang menggunakan bahan kimia beracun dan
berbahaya mengumpulkan kedalam kantong plastik
merah.
3. Petugas membawa ke TPS limbah B3 setiap pagi dan
siang.
4. Petugas TPS limbah B3 menimbang, mencatat pada
neraca limbah, menyimpan di TPS LB3
5. Petugas TPS Limbah B3 melaporkan kepada kepala
sanitasi.
6. Kepala sanitasi melaporkan hasil neraca limbah ke
BPLHD setiap 3 bulan sekali.

PENGELOLAAN LIMBAH

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


5/7
PROSEDUR 7. Petugas TPS menghubungi pihak ketiga yang ditugaskan
untuk mengangkut limbah setelah masa simpan berakhir
atau jika volume limbah sudah penuh.
8. Pihak ketiga menimbang limbah dan mencatat pada
lembar manifest.
9. Petugas TPS B3 menandatanggani lembar manifest dan
memastikan lembar ketujuh manifest diterima Pihak
ketiga membawa limbah ketempat pengolahan
F. Pengelolaan Limbah Benda Tajam
1. Pengumpulan limbah benda tajam dilakukan pada unit
terkait yang menghasilkan limbah benda tajam tersebut
2. Untuk jarum suntik, sebelum dibuang tidak perlu
ditutup,cukup dilipat, atau ditekuk, Tidak perlu melepaskan
jarum suntik dari spuitnya masukan ke dalam safety box.
3. waste box/Safety Box dibuang setelah terisi ¾ bagian atau
jika telah digunakan selama 3x24 jam
4. Setelah safety box terisi ¾ tutup rapat agar limbah benda
tajam tidak tercecer kelingkungan.
5. Petugas kebersihan/unit terkait mengangkut Limbah benda
tajam menuju ke TPS LB3 rumah sakit
6. Semua limbah benda tajam yang dihasilkan rumah sakit
harus dimusnahkan melalui kerjasama dengan pihak ketiga
yang telah bekerjasama dengan rumah sakit.

PENGELOLAAN LIMBAH

No Dokumen : No Revisi : Halaman :


6/7
PROSEDUR G. Pemulasaraan Jenazah
1. Prosedur kerja Pemulasaraan Jenazah Tidak Terinfeksi
 Lepaskan cincin dan jam tangan pada area yang
aman(dapat disimpan dalam saku baju)
 Cuci tangan
 Gunakan APD
 Lepaskan selang infus, selang kateter, dan
sebagainya
 Luka bekas selang infus ditutup plester kedap air
 Lepaskan pakaian kotor
 Lepaskan pembalut luka
 Taruh pembalut absorben di daerah perineum dan
tutup dengan plester kedap air.
 Posisikan jenazah secara terlentang, tangan dilipat
di dada atau di sisi tubuh.
 Tutup kelopak mata dengan ditutup dengan kasa
lembab
 Tutup telinga dan mulut dengan kapas dan kasa
 Tutupi jenazah dengan kain bersih(keluarga boleh
menyaksikan)
 Antar jenazah dengan brankar ke kamar jenazah
 Lepaskan APD
 Cuci tangan

PENGELOLAAN LIMBAH

No Dokumen : No revisi : Halaman : 7/7

2. Prosedur kerja Pemulasaraan Jenazah Terinfeksi


a. Petugas:
Tetap mengacu pada kewaspadaan standar
b. Jenazah:
 Cara memandikan tetap mengikuti prosedur pada
perawatan jenazah tidak terinfeksi hanya saja pada air
PROSEDUR
pencuci ditambah dengan bahan desinfektan
 Jenazah terinfeksi dibungkus dengan bahan kedap
air
 Setelah jenazah dibungkus lakukan dekontaminasi
dan tidak boleh boleh dibuka lagi
 Jenazah harus segera dikubur/dikremasi
- Semua Unit Keperawatan - Cleaning Service
UNIT TERKAIT
- Kesling Rumah sakit - Petugas Kamar Jenazah

Anda mungkin juga menyukai