Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
BAB I
Pendahuluan
Pada Pasal 14 ayat 3 Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
disebutkan bahwa Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) merupakan
rencana rinci dari rencana tata ruang wilayah provinsi yang disusun sebagai perangkat
operasional. Kawasan strategis dimaksud memerlukan acuan yang lebih rinci agar dalam
perwujudan pemanfaatan ruangnya nilai strategis kawasan tersebut dapat dimanfaatkan
secara optimal.
Pada Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota di Provinsi Banten WKP III;
meliputi Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak; terdapat isu strategis berupa :
a. Keberadaan sumber daya alam pertambangan, kehutanan, perkebunan dan pertanian
untuk dikelola sebaik-baiknya sebagai sumber pendapatan daerah.
b. Keberadaan sumber daya alam kelautan dan perikanan untuk dikelola sebaik-baiknya
sebagai sumber pendapatan daerah.
c. Keberadaan potensi jasa wisata yang menjunjung kearifan lokal sebagai daya tarik
investor untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
I 1
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
d. Keberadaan sumber daya alam dan sumber daya manusia lokal yang berpotensi
untuk memajukan industri.
1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam Pekerjaan Penyusunan RTR Kawasan Strategis
Perbatasan Antar Kabupaten/Kota di Provinsi Banten WKP III dapat dideskripsikan
sebagai berikut :
1. Menyusun Rencana Rinci (RTR KSP) berdasarkan Muatan substansi Umum dan
Khusus yang telah ditetapkan dalam Pedoman KSP.
2. Sinkronisasi Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Perbatasan Antar
Kabupaten/Kota di Provinsi Banten WKP III dengan produk perencanaan, baik RTRW
Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak; RDTR maupun RPJMD.
3. Menyusun Naskah Akademis Raperda Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis
Perbatasan Antar Kabupaten/Kota di Provinsi Banten WKP III.
1.2.3 Sasaran
Beberapa Sasaran yang ingin dicapai dalam Pekerjaan Penyusunan RTR Kawasan Strategis
Perbatasan Antar Kabupaten/Kota di Provinsi Banten WKP III, adalah sebagai berikut :
1. Tersempurnanya Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Perbatasan Antar
Kabupaten/Kota di Provinsi Banten WKP III.
2. Tersusunnya Naskah Akademis Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis
Perbatasan Antar Kabupaten/Kota di Provinsi Banten WKP III.
I 2
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
Gambar 1.1 Kedudukan RTRKSP dalam Sistem Penataan Ruang dan Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional
Sumber : Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi dan Rencana Tata Ruang
Kawasan Strategis Kabupaten
RTR KSP merupakan penjabaran RTRW Provinsi yang disusun sesuai tujuan penetapan
masing-masing KSP berdasarkan nilai-nilai strategis yang menjadi kepentingan provinsi.
Muatan RTR KSP ditentukan oleh nilai strategis yang menjadi kepentingan pemerintah
I 3
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
provinsi. Kepentingan pemerintah provinsi dalam penyusunan dan penetapan RTR KSP
harus menguatkan ketetapan yang telah dijabarkan di dalam RTRW provinsi. RTR KSP
juga menjadi acuan teknis bagi instansi sektoral dalam penyelenggaraan penataan ruang.
I 4
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
Dalam menetapkan tipologi KSP dilakukan dengan mempertimbangkan KSP yang telah
ditetapkan dalam RTRW Provinsi dan kemungkinan ditetapkannya KSP lain. Maka,
ditetapkan 12 (dua belas) tipologi sebagai berikut: kawasan perkotaan,kawasan koridor
ekonomi, kawasan perdesaan, kawasan cepat tumbuh,kawasan cagar budaya/sejarah,
kawasan permukiman/komunitas adat tertentu,kawasan teknologi tinggi,kawasan
sumber daya alam,kawasan perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup darat,
kawasan rawan bencana,kawasan kritis lingkungan, kawasan perlindungan pesisir dan
pulau kecil.
Tipologi KSP sebagaimana dimaksud dijabarkan pada Tabel 1.1., kemudian karakteristik
KSP berdasarkan tipologi dijabarkan pada Tabel 1.2 serta beberapa contoh jenis KSP yang
ada di RTRW Provinsi dapat dilihat pada Tabel 1.3.
I 5
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
Tabel 1.1 Penetapan Tipologi KSP Berdasarkan Sudut Kepentingan, Kriteria dan Isu Strategis Provinsi
I 6
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
Sumber : PP 15/2010
I 7
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
I 8
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
Sumber : PP 15/2010
I 9
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
I 10
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
Sumber : PP 15/2010
Gambar 1.2 Ilustrasi Bentuk KSP Berbasis Kawasan dan Obyek Strategis
Sumber : Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi dan Rencana Tata Ruang
Kawasan Strategis Kabupaten
2) Delineasi
Penentuan delineasi KSP dilakukan sesuai dengan karakteristik tipologi dan
dilakukan dengan pertimbangan antara lain:
I 11
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
3) Fokus penanganan
Penentuan fokus penanganan KSP dilakukan dengan mempertimbangkan upaya yang
perlu diprioritaskan untuk mewujudkan fungsi kawasan berdasarkan nilai dan isu
strategis kawasan sesuai dengan tipologi KSP.
6) Konsep pengembangan
Penentuan konsep pengembangan KSP sebagai arahan pengembangan struktur ruang
dan pola ruang dilakukan dengan menetapkan arahan atau rencana struktur ruang,
dan arahan atau rencana pola ruang sesuai dengan kedalaman muatan rencana yang
diatur dalam rangka pencapaian tujuan penataan ruang KSP.
I 12
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
9) Pengelolaan Kawasan
Penentuan pengelolaan KSP dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan
penanganan kawasan sesuai dengan tipologi KSP.
Penentuan muatan RTR KSP untuk masing-masing tipologi KSP dapat dilihat pada
Gambar 2.3 dan Tabel 2.4 berikut:
I 13
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
Tabel 1.4 Ketentuan Umum Muatan Pedoman RTR KSP Berdasarkan Tipologi
I 14
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
I 15
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
I 16
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
I 17
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
I 18
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
Sumber : PP 15/2010
I 19
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
I 20
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
I 21
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
b) Kebijakan
Kebijakan disusun sebagai arah tindakan dalam rangka mencapai tujuan.
Perumusan kebijakan difokuskan pada:
(1) Kebijakan terkait kawasan di WKP III yang berpotensi memajukan
perekonomian daerah,
(2) Kebijakan terkait kawasan inti; pengaturan zona dan kegiatan pada
kawasan industri, kehutanan, pertanian, pertambangan, kelautan,
perikanan, perkebunan dan pelayanan sistem jaringan prasarana
kawasan dan sarana penunjang sesuai standar pelayanan minimum
serta kearifan lokal dan nilai-nilai warisan budaya;
(3) Kebijakan terkait kawasan penyangga; batas, zonasi, penetapan
kegiatan, dukungan sistem jaringan prasarana kawasan dan sistem
pusat pelayanan sesuai standar pelayanan minimum yang ditetapkan
di kawasan penyangga.
c) Strategi
Muatan strategi berdasarkan pada rumusan pengaturan kebijakan. Acuan
minimal strategi diuraikan sebagai berikut :
(1) Perumusan strategi terkait optimalisasi kawasan pertumbuhan
ekonomi, meliputi:
I 22
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
I 23
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
D. Pengelolaan Kawasan
Pengelolaan kawasan memperhatikan:
a. Status kelembagaan yang telah diatur dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
b. Keterkaitan KSP dengan kewenangan daerah provinsi;
c. Keterkaitan KSP dengan kewenangan daerah kabupaten/kota; dan
d. Pemangku kepentingan lainnya.
I 24
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
Metode ini juga memperhatikan keterpaduan yang seimbang dan selaras dalam
pengembangan setiap komponen pembangunan, terutama yang mengacu pada kajian
terhadap kebijaksanaan sektoral tentang pemanfaatan ruang dan pengembangan
agropolitan dan migas. Adanya keterpaduan antara berbagai sektor dan bidang
pembangunan yang saling mendukung satu dengan lainya dalam satu kesatuan program
pengembangan sektoral akan menghasilkan perencanaan program yang terintegrasi
dengan kebijakan dan arahan pemanfaatan ruang dalam skala yang lebih luas. Di sisi lain,
pendektan antar sektoral ini akan mengarahkan pada pembangunan berdasarkan tipologi
kawasan perbatasan yang ada sehingga bisa diupaya pengendalian, pelaksanaan dan
pengawasan pembangunan fisik serta penyediaan sarana dan prasarana pendukung
kegiatan yang terukur dari segi kualitas maupun kuantitas.
Pendekatan Partisipatif yaitu proses penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis
Perbatasa Antar Kabupaten/Kota di Provinsi Banten WKP III semaksimal mungkin
diselenggarakan secara transparan, akuntabel dan melibatkan masyarakat (stakeholders)
dalam pengambilan keputusan perencanaan.
I 25
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
Pendekatan Atas-Bawah (Top-Down) yaitu dalam proses penyusunan Rencana Tata Ruang
Kawasan Strategis Perbatasa Antar Kabupaten/Kota di Provinsi Banten WKP III
dilaksanakan dengan mengutamakan sinergitas antar dokumen diatasnya yang berkaitan,
khususnya dengan dokumen RTRW Provinsi Banten, RTRW Kabupaten Pandeglang, RTRW
Kabupaten Lebal, RTRW Kabupaten Serang dan RTRW Kabupaten Tangerang, Serta
RPJMD Kabupaten yang berbatasan serta komitmen terhadap kebijakan dari pemerintah.
Tabel 1.5 Jenis Data dan Perolehan Data Kebijakan, Strategi dan Rencana
Pengembangan
DATA JENIS DATA SUMBER DATA INSTANSI PENYEDIA KETERANGAN
Kebijakan makro tata 1. Kebijakan terkait 1. RTRW Provinsi 1. Dinas PUPR Provinsi Survey
ruang wilayah perencanaan Banten (revisi) Banten sekunder
2. Peta rencana (jpg dan 2. RTRW Kabupaten 2. BAPPEDA Provinsi
shp) Pandeglang Banten
3. BAPPEDA Kabupaten
Pandeglang dan
I 26
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
Sedangkan survey primer dilakukan dengan observasi kondisi eksisting yang ada sehingga
mengetahui jumlah sungai, jenis vegetasi, arah aliran sungai secara actual yang nantinya
digunakan dengan data sekunder untuk mendapatkan output yang berupa data proyeksi
I 27
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
Tabel 1.7 Jenis data dan Perolehan Data Fisik Dasar dan Lingkungan
DATA JENIS DATA SUMBER DATA INSTANSI PENYEDIA KETERANGAN
1. Data suhu 1. Kabupaten 1. BPS Kabupaten Lebak Survey
2. Data kelembapan pandeglang dan dan Pandeglang sekunder
3. Data arah angin lebak dalam angka 2. BMKG Kabupaten
Klimatologi 4. Data curah hujan 2. BMKG kabupaten Lebak dan Pandeglang
5. Data lama pandeglang dan
pencahayaan kabupaten lebak
matahari
1. Data sungai 1. Kabupaten 1. BPS Kabupaten Lebak Survey
2. Data telaga pandeglang dan dan Pandeglang sekunder
3. Data interupsi air asin lebak dalam angka 2. Dinas PUPR bidang
4. Data aliran sungai 2. Dinas PUPR bidang pengairan Provinsi
5. Data vegetasi pengairan Provinsi Banten.
Hidrologi
6. Data genangan Banten. 3. Dinas Pengairan
3. Dinas Pengairan Kabupaten
Kabupaten Pandeglang dan Lebak
Pandeglang dan
Lebak
1. Data kemiringan 1. Kabupaten 1. Kabupaten Survey
tanah pandeglang dan pandeglang dan lebak sekunder
2. Data ketinggian tanah lebak dalam angka dalam angka
2. Badan Pertanahan 2. Badan Pertanahan
Topografi
Nasional Nasional kabupaten
kabupaten lebak lebak dan pandeglang
dan pandeglang
I 28
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
Tabel 1.9 Jenis data dan Perolehan Data Sarana dan Prasarana
DATA JENIS DATA SUMBER DATA INSTANSI PENYEDIA KETERANGAN
1. Jenis fasilitas 1. Profil kabupaten 1. BPS Kabupaten lebak Survey sekunder
2. Jumlah fasilitas lebak dan pandeglang dan pandeglang dan survey primer
3. Jumlah penduduk 2. Kabupaten lebak 2. BAPPEDA Kabupaten
dalam angka (time lebak dan pandeglang
Sarana Wilayah
series 5 tahun) 3. Dinas Pekerjaan Umum
3. Observasi lapangan Kabupaten pandeglang
dan lebak
I 29
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
F. Identifikasi Transportasi
Jenis data-data yang dibutuhkan pada aspek transportasi ini berupa data kondisi jalan,
kegiatan ekonomi dan fasilitas penunjang transportasi. Data tersebut bertujuan untuk
mengetahui kondisi sarana transportasi di kawasan perencanan yang dapat
mendukung kegiatan kawasan perbatasan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut :
G. Identifikasi Ekonomi
Aspek ekonomi merupakan salah satu aspek yang penting dalam penyusunan RTR
Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota di Provinsi Banten WKP III.
Gambaran mengenai ekonomi wilayah menjadi dasar dalam menyusun arahan
pengembangan kawasan perbatasan, meliputi beberapa indikator, seperti peluang
investasi, sektor unggulan, dan beberapa indikator lainnya. Karakteristik perekonomian
wilayah dijadikan dasar dalam penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar
Kabupaten/Kota di Provinsi Banten WKP III guna menciptakan kawasan perbatasan yang
dapat membangun dan mengembangkan perekonomian kawasan perbatasan. Adapun
berikut adalah pengumpulan data dan sumber data kondisi ekonomi wilayah.
I 30
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
Data yang telah diperoleh pada tahap inventarisasi tidak akan menghasilkan rencana
tanpa diolah lebih lanjut, sehingga data tersebut harus dianalisis. Analisis dilakukan pada
setiap aspek perencanaan maupun gabungan beberapa aspek. Dengan adanya kolaborasi
antar aspek, menunjukkan adanya integrasi atau keterkaitan antar aspek dalam
pengembangan kawasan perbatasan.
Keterkaitan tidak hanya terdapat pada data antar aspek dalam satu analisis, analisis yang
dilakukan pada dasarnya memiliki keterkaitan satu sama lain guna menciptakan
perencanaan yang komprehensif dan terintegrasi.
I 31
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
1. Sinkronisasi Kebijakan →
1. RTRW Provinsi Matriks per aspek
Banten (transportasi, pola ruang
2. RTRW Kab. Lebak dan struktur ruang, program Strategi dan arahan
Kab. Pandeglang stretegis, dll) pengembangan kawasan
3. RPJP dan RPJM perbatasan
Provinsi dan 2. Peta kebijakan dan
Kabupaten/Kota rencana matriks sasaran –
strategi – program –
indikasi lokasi
I 32
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
I 33
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
Pada aspek fisik dasar, sumber daya alam dan lingkungan analisis yang digunakan
meliputi analisis kualitas hidrologi, analisis potensi dan masalah, analisis persebaran
vegetasi dan analisa kemampuan lahan.
I 34
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
Survey Sekunder
Survey Sekunder
I 35
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
I 36
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
E. Analisis Transportasi
Prasarana transportasi merupakan salah satu elemen transportasi yang mendukung
terintegrasinya suatu sistem sirkulasi yang harmoni, seimbang, nyaman san memberikan
akomodasi yang terbaik kepada penggunanya. Dalam merencanakan kawasan strategis
perbatasan diperlukan analisis kondisi sarana dan prasarana transportasi sebagai alat
acuan dan pertimbangan dalam menyusun rencana-rencana yang terkait dengan sistem
jaringan pada kawasan strategis.
Dalam aspek transportasi data yang dibutuhkan untuk analisa adalah data primer dan
sekunder berupa jumlah, jenis, dan kondisi transportasi darat, fungsi dan
pengelompokkan ruas jalan, serta pola pergerakan barang dan orang. Kemudian dari data-
data tersebut dilakukan analisis dengan cara memperkirakan kebutuhan sarana dan
prasarana transportasi untuk 20 tahun kedepan yang disesuaikan dengan kawasan
strategis perbatasan, selain itu juga diperkiraan untuk kebutuhan sarana dan transportasi
untuk kawasan permukiman. Analisis sistem jaringan transportasi dilakukan untuk
melihat kondisi lalu lintas transportasi dalam wilayah perencanaan. Analisis sistem
jaringan transportasi mencakup bangkitan transportasi, sistem jaringan, pola
pergerakan, fungsi dan kelas jalan, serta karateristik lalu lintas dalam wilayah
perencanaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan berikut ini :
I 37
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
Sebaran fasilitas
Fasilitas penunjang Analisis fasilitas penunjang
penunjang
Arahan Pengembangan
transportasi kawasan
perbatasan
F. Analisis Ekonomi
Analisis perekonomian wilayah dibutuhkan dalam penetapan sektor unggulan dan strategi
pengembangan sektor-sektor lainnya sebagai langkah dalam pengembangan Kawasan
strategis perbatasan. Berkaitan dengan kawasan perbatasan sebagai objek perencanaan,
maka analisis perekonomian wilayah terkonsentrasi pada kondisi ekonomi yang
terbentuk dari aktivitas yang ada pada kawasan. Analisis perekonomian ini meliputi 2
(dua) faktor pengembangan, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
adalah keunggulan komparatif dilihat dari kemampuan sektor dalam mengembangkan
perekonomian wilayah dan kapasitas masyarakat setempat, sedangkan faktor eksternal
meliputi keunggulan kompetitif, hubungan antar sektor dan peluang investasi. Dengan
analisis perekonomian wilayah diharapkan arahan pengembangan kawasan perbatasan
yang dihasilkan dapat mendukung dan mengembangkan ekonomi wilayah serta
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
I 38
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
Arahan Pengembangan
Ekonomi kawasan
Perbatasan
I 39
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
I 40
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
26. Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil
Terluar;
27. Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung;
28. Permen PU No 41 Tahun 2007 tentang Pedoman Kriteria Teknis Kawasan Budidaya;
29. Permendagri No 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah;
30. Permendagri No 50 Tahun 2009 tentang Pembentukan BKPRD;
31. Permen PU Nomor 20/PRT/2011 tentang Pedoman RDTR Kawasan Perkotaan;
32. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 9 Tahun 2011 tentang Pedoman
Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS);
33. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2012 tentang Batas Daerah
Kabupaten Serang Dengan Kabupaten Lebak Provinsi Banten;
34. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 2015 tentang Batas Daerah
Kabupaten Tangerang Dengan Kabupaten Lebak Provinsi Banten;
35. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Batas Daerah
Kabupaten Pandeglang Dengan Kabupaten Serang Provinsi Banten;
36. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2016 tentang Batas Daerah
Kabupaten Pandeglang Dengan Kabupaten Lebak Provinsi Banten;
37. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 37 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan
Strategis Provinsi dan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten;
38. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi Banten 2010 – 2030 ;
39. Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Tata
Ruang Kabupaten Tangerang Tahun 2009 – 2029;
40. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 3 Tahun 2011 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 – 2031;
41. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Tangerang Tahun 2011 – 2031;
42. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 2 Tahun 2014 tentang Rencana Tata
Ruang Kabupaten Lebak Tahun 2014 – 2034;
I 41
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
I 42
LAPORAN FAKTA DAN ANALISA
Penyusunan RTR Kawasan Strategis Perbatasan Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Banten WKP III
I 43