Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam aspek kehidupan terdapat suatu ketergantungan baik dalam bidang ekonomi,
politik, sosial dan budaya negara – negara di dunia saat ini telah terikat dalam segala
aspek kehidupan, salah satunya adalah globalisasi yang membawa bnyak dampak
pada suatu negara, baik dampak negatif maupun dampak positif, ada salah satu
dampak dari globalisasi yang perlu diperhatika yaitu terjadinya kasus perdagangan
manusia.

Dengan berkembangnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi kasus


perdagangan manusia merupakan salah satu kejahatan yang sulit diberantas yang telah
melanggar hak asasi manusia saat ini. Perdagangan manusia dengan sangat cepat
berkembang karena salah satu kejahatan yang terkodinasi dan terselubung serta dapat
memakan korban sangat banyak, siapapun dan dimanapun.

Berbedanya perdagangan manusia dengan penyeludupan manusia yaitu jika


perdagangan manusia korban tidak menyadari bahwa dirinya telah diperjualbelikan
sedangkan penyeludupan manusia adalah suatu tindakan korban secara sadar bahwa
dirinya adalah warga negara yang ingin ke negara tujuannya namun cara caranya
tidak sesuai aturan keimigrasian, dalam kasus penyeludupan korban yang
diseludupkan akan memberikan imbalan kepada orang yang menyeludupkan.

Indonesia adalah salah satu negara asal terbesar bagi korban perdagangan orang, baik
bersifat domestik maupun lintas-batas. Mayoritas korban adalah perempuan yang
diperdagangkan untuk tujuan dipekerjakan sebagai buruh atau untuk eksploitasi
seksual. Perdagangan orang menuju dalam negeri juga semakin menjadi isu serius,
Modus perdagangan anak semakin tahun semakin maju, cotohnya saat ini banyak
terjadi tindak pidana perdagangan manusia secara online untuk menarik pengguna
media sosial, kemudian dengan menggunakan modus pernikahan yang kemudian
dieksploitasi baik seksual ataupun eksploitasi ekonomi dan banyak modus lainnya
lagi

Anak-anak dan perempuan merupakan pihak yang rentan menjadi korban traf icking
dan eksploitasi. Mereka yang menjadi korban sebagian besar berasal dari kelompok
masyarakat yang rentan. Perlindungan terhadap hak anak merupakan hak asasi
manusia yang dijamin oleh konsitusi negara Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia yaitu pada Pasal 28b. Dalam hal ini anak perlu mendapat kesempatan yang
seluasluasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, baik fisik, mental
maupun sosial. Dalam Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan
Anak Pasal 59 menyebutkan bahwa Pemerintah dan Lembaga Negara berkewajiban
dan bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan khusus kepada anak dalam
situasi darurat, anak yang berhadapan dengan hukum, anak anak dari kelompok
minoritas dan terisolasi, anak yang tereksplotasi secara ekonomi dan/ atau seksual
serta anak yang diperdagangkan
Tujuan dari isi makalah ini adalah :
a. Mengetahui dan memahami lebih jauh dari Human Trafficking
b. Mengerti cara mencegah dan menanggulangi Human Trafficking
c. Dapat memberikan tindakan nyata sebagai bentuk rasa simpati terhadap korban Human
Trafficking

Anda mungkin juga menyukai