Anda di halaman 1dari 26

Tugas Kelompok

ASUHAN KEPERAWATAN CA LIDAH

(SISTEM SENSOSI PERSEPSI)

DOSEN PEMBIMBING: FIRMAN., S.Kep.,NS.,M.Kes

KELOMPOK VI

Q2 KEPERAWATAN

JAILAN (P201601068)

DW. RAY YUNITA SARI (P201601084)

LILISRI SULIS DIAWATY (P201601058)

TITIN (P201601075)

MAHRINI (P201601108)

ERIKA OKTAPIANI ARISTA (P201601102)

AYU ANDRIANI (P201601097)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MANDALA WALUYA
KENDARI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala


rahmatNya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak
lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya
dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami


yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Kendari, April 2019

PENULIS
DAFTAR ISI

Halaman sampul ....................................................................................


Kata Pengantar ......................................................................................
Daftar Isi ................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................
B. Rumusan Masalah ......................................................................
C. Tujuan .........................................................................................
BAB II KONSEP MEDIS
A. Defenisi ......................................................................................
B. Etiologi .......................................................................................
C. Patofisiologi ...............................................................................
D. Manifestasi Klinis .......................................................................
E. Pemeriksaan Penunjang ............................................................
F. Penatalaksanaan .......................................................................
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN ......................................................
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................
B. Saran .........................................................................................
Daftar Pustaka ......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karsinoma lidah merupakan keganasan jenis karsinoma yang
mengenai lidah dan hampir 95% berupa karsinoma sel skuamosa.
Karsinoma lidah terletak sebagian besar pada dua pertiga anterior
lidah, umumnya pada tepi lateral dan bawah lidah yaitu sekitar 40-
75%. Keganasan ini menempati insiden 1% dari seluruh karsinoma
tubuh dan merupakan keganasan rongga mulut yang paling sering
ditemukan yaitu sekitar 25-45%. Insiden karsinoma lidah di Indonesia
masih belum diketahui dengan pasti tetapi bila dibandingkan dengan
hasil penelitian di luar negeri dapat dikatakan bahwa insidennya masih
jarang. Insiden pada penderita laki-laki di Perancis adalah 8 per
100.000 orang sedangkan di India adalah 6 per 100.000 orang. Pada
tahun 2009 di Amerika ditemukan 10.520 kasus baru karsinoma lidah
dan diperkirakan terjadi 1900 kematian. Karsinoma lidah lebih sering
terjadi pada laki-laki dengan perbandingan laki-laki dan wanita adalah
2 : 1 serta lebih sering ditemukan pada usia lanjut daripada usia
muda. Faktor utama yang berperan terhadap timbulnya karsinoma
lidah adalah penggunaan tembakau dan alkohol dalam jangka waktu
lama. Faktor lain adalah infeksi virus papiloma dan faktor gigi serta
mulut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Ca lidah ?
2. Apa saja etiologi dari Ca lidah ?
3. Bagaimana patofisiologi dari Ca lidah ?
4. Apa saja manifestasi klinis dari Ca lidah ?
5. Apa saja pemeriksaan penunjang dari Ca lidah ?
6. Bagaimana penatalaksanaan dari Ca lidah ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui defenisi dari Ca lidah.
2. Untuk mengetahui etiologi dari Ca lidah.
3. Untuk menegtahui patofisiologi dari Ca lidah.
4. Untuk mengetahui manifestasi klinis dari Ca lidah.
5. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang dari Ca lidah.
6. Untuk mengetahui penatalaksanaan dari Ca lidah.
BAB II
KONSEP MEDIS

A. Defenisi
Karsinoma lidah adalah suatu tumor yang terjadi didasar mulut,
kadang-kadang meluas kearah lidah dan menyebabkan gangguan
mobilitas lidah (Van de Velde, 1999). Kanker lidah (2/3 anterior).
Sebagian besar (40%) dari kanker rongga mulut adalah kanker lidah.
Lokasi tumor paling sering adalah tepi lateral pada perbatasan antara
bagian tengah dengan 1/3 belakang lidah.
Kanker lidah adalah suatu neoplasma maligna yang timbul dari
jaringan epitel mukosa lidah dengan selnya berbentuk squamous cell
carcinoma (cell epitel gepeng berlapis), juga beberapa penyakit-
penyakit tertentu (premaligna). Kanker ganas ini dapat menginfiltrasi
ke daerah sekitarnya, disamping itu dapat melakukan metastase
secara limfogen dan hematogen.

B. Etiologi
Beberapa faktor yang berperan terhadap timbulnya karsinoma
lidah adalah sebagai berikut :
1. Tembakau
Penggunaan tembakau dalam waktu lama merupakan faktor
utama yang penting dan berhubungan erat dengan timbulnya
karsinoma lidah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hampir
90% penderita karsinoma lidah mempunyai riwayat penggunan
tembakau dan meningkat dengan kebiasaan merokok. Insiden
karsinoma lidah pada penderita yang merokok diperkirakan 6 kali
lebih sering terjadi dibandingkan pada penderita yang tidak
merokok. Tembakau digunakan dengan cara dikunyah atau diisap.
Efek penggunaan tembakau yang tidak dibakar ini erat
hubungannya dengan timbulnya leukoplakia dan lesi mulut lainnya
termasuk lidah. Tembakau mengandung banyak molekul
karsinogenik seperti hidrokarbon polisiklik, nitrosamin,
nitrosodicthanolamine, nitrosoproline dan polonium. Paparan
tembakau menyebabkan perubahan yang progresif dari mukosa
mulut dan penggunaan dalam waktu lama menyebabkan
transformasi keganasan terutama perubahan dalam ekspresi
mutasi p53.14Efek karsinogenik dari tembakau sebagian besar
dirangsang oleh zat kimia yang terdapat pada asap rokok. Asap
rokok merangsang perubahan genetik termasuk mutasi gen,
gangguan kromosom, mikronuklei, perubahan kromatin, rusaknya
rantai DNA. Mutasi gen menyebabkan hiperaktif onkogen,
gangguan proliferasi, penolakan G-S, G-M dan M pada siklus sel,
mencegah apoptosis dan gangguan kelangsungan hidup sel.
Selain itu juga mutasi gen akan menginaktifkan tumor supresor
yang secara normal berperan untuk mencegah perubahan sel-sel
menjadi ganas.6Nitrosamin merupakan zat kimia utama yang
bersifat mutagen dalam asap rokok. Zat kimia yang lain adalah
tobacco-specific nitrosamines (TSNAs) yang berasal dari alkaloid
utama tembakau, nikotin, nornikotin, anabasin dan anatabin.
Nitrosonomikotin dan 4-(N-methyl-N-nitrosamino)-I-(3-pyridyl)-I-
butanone berasal dari nikotin dan karsinogen poten. Asap rokok
mengandung berbagai mutagenik dan karsinogenik termasuk
nitroso-compounds, hidrokarbon aromatik polisiklik heterosiklik
amin. Sebagian besar karsinogen dan mutagen dimetabolisme
menjadi bentuk yang lebih aktif dalam tubuh manusia dan
menyebabkan gangguan kromosom.

2. Alkohol
Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara
konsumsi alkohol yang tinggi terhadap terjadinya karsinoma sel
skuamosa lidah. Minuman alkohol mengandung bahan karsinogen
seperti etanol, nitrosamin, urethane contaminant. Alkohol
merupakan zat pelarut yang dapat meningkatkan permeabilitas sel
terhadap bahan karsinogen dari tembakau. Alkohol merupakan
salah satu faktor yang memudahkan terjadinya leukoplakia karena
penggunaan alkohol dapat menimbulkan iritasi pada mukosa.
Selain itu penggunaan alkohol dalam waktu lama dapat
meningkatkan respon enzim sitokrom p450 yang berfungsi untuk
mengaktivasi protokarsinogen menjadi karsinogen. Kemungkinan
mekanisme yang lain adalah rusaknya aktivitas makrofag dan
berkurangnya jumlah T limfosit. Alkohol juga menurunkan aktivitas
enzim yang berperan untuk perbaikan DNA sehingga terjadi
peningkatan kerusakan kromosom. Kombinasi kebiasaan merokok
dan minum alkohol menyebabkan efek sinergis sehingga
mempunyai resiko yang lebih besar untuk terjadinya karsinoma
lidah. Alkohol menyebabkan dehidrasi dan rasa panas yang
mempengaruhi selaput lendir mulut. Peningkatan permeabilitas
mukosa ini menimbulkan rangsangan menahun dimana timbul
proses kerusakan dan pemulihan jaringan yang berulang-ulang
sehingga mengganggu keseimbangan sel dan sel mengalami
displasia.

3. Infeksi Virus
Virus dapat menyebabkan keganasan dengan mengubah
struktur DNA dan kromosom sel yang diinfeksinya. Virus human
papilloma (HPV) berhubungan dengan timbulnya karsinoma lidah.
HPV subtipe 16, 18, 31 dan 33 merupakan jenis yang dilaporkan
paling sering berhubungan dengan timbulnya displasia dan
karsinoma sel skuamosa. Virus human papilloma merupakan virus
DNA rantai ganda yang menyerang sel epitel.
4. Faktor Gigi dan Mulut
Keadaan rongga mulut dengan higien yang jelek ikut berperan
memicu timbulnya karsinoma lidah. Iritasi kronis yang terus
menerus berlanjut dari gigi yang kasar atau runcing, gigi yang
karies, akar gigi dan gigi palsu yang letaknya tidak sesuai akan
dapat memicu terjadinya keganasan.

C. Patofisiologi
Kejadian kanker lidah disebabkan oleh banyak faktor yang
dikelompokkan menjadi beberapa faktor. Yaitu, Faktor luar, faktor
heriditer dan faktor non heriditer. Faktor luar meliputi rokok, alcohol,
infeksi kronis dan trauma krinis. Faktor non heriditer meliputi Faktor
fisik seperti sinar ultraviolet, Faktor biologis seperti virus (papiloma
yang ditularkan melalui hubungan suami istri,hepatitis) parasit, dan
bakteri.
Faktor-faktor tersebut akan memicu suatu rangsang karsinogen
yang mengenai sel squamous carcinoma pada mukosa mulut yang
tidak mempunyai keratin sebagai pelindung. Dimukosa mulut tersebut,
zat-zat karsinogen tertampung dan berproliferasi secara tidak
terkontrol. Kanker lidah yang mengenai radix linguae biasanya
asimptomatis hingga proses penyakit berlanjut hingga timbul nyeri
menelan dan pergerakan lidah yang sangat terbatas.
Kanker pada posterior lidah (radix linguae) dominan
bermetastase kecolli/leher. Ketika kanker mengenai corpus linguae
tanda yang paling sering terlihat adalah putih-putih pada lidah yang
tidak bisa dihilangkan. Kemudian bisa terbentuk ulkus yang mudah
berdarah. Kanker pada anterior (corpus linguae) dominan metastase
pada kelenjar limfe submental dan submandibular.
D. Manifestasi Klinis
Gejala klinis penderita tergantung pada lokasi karsinoma
tersebut. Bila terletak pada duapertiga anterior lidah, keluhan
penderita adalah benjolan di lidah. Pada umumnya benjolan tidak
nyeri kecuali bila ada infeksi sekunder. Bila karsinoma terletak pada
sepertiga posterior lidah, biasanya tidak selalu diketahui oleh
penderita dan rasa sakit yang dirasakan biasanya dihubungkan
dengan rasa sakit di tenggorok. Pada umumnya penderita karsinoma
lidah memberikan keluhan disfagi, odinofagi, disartria, nyeri yang
menjalar ke telinga ipsilateral dan kadang-kadang trismus.
Leukoplakia dan eritroplakia yang tidak hilang dengan pengobatan
biasa harus dicurigai kemungkinan adanya keganasan. Keluhan lain
yang sering membawa penderita berobat adalah adanya benjolan di
leher.

E. Pemeriksaan Penunjang
Periksaan radiologi CT Scan atau MRI dapat digunakan untuk
menentukan batas dan ukuran tumor serta keterlibatan kelenjar getah
bening leher. Pembesaran kelenjar getah bening lebih dari satu
sentimeter dapat dideteksi pada pemeriksaan CT scan. Pemeriksaan
CT scan juga dapat mendeteksi penjalaran karsinoma lidah ke tulang
berupa nekrosis tulang, sedangkan MRI dapat mendeteksi luasnya
suatu massa pada jaringan lunak. Pemeriksaan lain yang dapat
dilakukan untuk mendeteksi adanya metastasis jauh adalah foto
toraks dan pemeriksaan fungsi hati.
F. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan karsinoma lidah meliputi pembedahan,
radioterapi, kemoterapi dan kombinasi.
1. Pembedahan
Tindakanpembedahan karsinoma lidah pada bagian anterior
lidah dilakukan dengan pendekatan transoral berupa eksisi luas,
hemiglosektomi atau glosektomi subtotal. Eksisi luas merupakan
teknik pengambilan jaringan lidah kurang dari separuh lidah.
Hemiglosektomi adalah pengambilan separuh jaringan lidah.
Glosektomi subtotal adalah pengambilan jaringan lidah lebih dari
separuh tetapi tidak sampai seluruh lidah terambil. Glosektomi
total adalah mengambil seluruh jaringan lidah. Glosektomi total
dilakukan pada karsinoma lidah yang luas, karsinoma yang
melibatkan dua sisi pangkal lidah dan permukaan ventral lidah.
Pull-through operationdilakukan pada karsinoma lidah yang
menyebar ke dasar mulut. Pendekatan ini dilakukan dengan cara
insisi horisontal pada leher atas dan flap diangkat untuk
memperluas lapang pandang. Kemudian tumor ditarik dari bawah
dagu tanpa merusak lengkung mandibula. Pada tumor besar yang
melekat ke mandibula dapat dilakukan dengan tehnik ini
dilanjutkan diseksi leher serta mandibulektomi marginal.

2. Radioterapi
Karsinoma lidah dapat dilakukan dengan terapi radiasi
eksternal maupun radiasi internal. Sebelum radioterapi harus
diperhatikan higiene rongga mulut yang baik dengan
membersihkan atau mencabut gigi yang karies, mencegah dan
mengeliminasi sumber infeksi dari dental. Pada tumor primer T1
dengan lokasi dimana saja pada lidah dapat dilakukan radioterapi
dengan menggunakan brakiterapi implan jarum Ir-192. Pada tumor
primer T2 dan T3 yang eksofitik atau dengan infiltrasi minimal
diberikan radioterapi eksternal menggunakan radiasi sinar X, Co-
60 dengan dosis 40-60 Gy selama 4-6 minggu selanjutnya
diberikan radiasi internal implan interstisial. Pada penderita yang
tidak dapat dilakukan tindakan pembedahan diberikan radiasi
ekternal paliatif dengan dosis total 70 Gy/7 minggu. Dosis yang
diterima medula spinal dibatasi kurang dari 40 Gy untuk
mencegah mielitis radiasi.

3. Kemoterapi
Kemoterapi digunakan pada karsinoma stadium lanjut dan
sebagai terapi paliatif pada tumor rekuren untuk mengurangi rasa
nyeri. Regimen yang digunakan adalah cisplatin dan 5-fluorouracil.

4. Kombinasi Pembedahan dan Radioterapi


Terapi kombinasi pembedahan dan radioterapi memberikan
hasil terapi yang lebih baik untuk karsinoma lidah stadium III dan
IV. Terapi kombinasi dilakukan dengan 2 cara yaitu terapi
kombinasi terencana dan terapi kombinasi tanpa rencana. Terapi
kombinasi terencana yaitu dilakukan pembedahan untuk
mengambil semua tumor yang nampak dan teraba sampai 1–2 cm
dari tepi tumor yang merupakan jaringan normal. Selanjutnya
dilakukan radioterapi untuk eradikasi tumor residu secara
mikroskopik. Terapi kombinasi tanpa rencana dilakukan sebagai
terapi kuratif dan belum ada kesepakatan tentang waktu untuk
dilakukan radioterapi. Keuntungan pemberian radioterapi
preoperatif adalah sel kanker pada tepi tumor menjadi inaktif,
radioterapi menyebabkan sklerosis dan menyumbat aliran kelenjar
getah bening serta mengurangi penyebaran karsinoma saat
pembedahan. Tetapi radioterapi preoperatif menyebabkan
gangguan penyembuhan luka seperti fistula orofaringokutan, luka
yang mengelupas serta ruptur vaskuler. Saat ini ada
kecenderungan untuk melakukan pembedahan terlebih dahulu
dan selanjutnya diberikan radioterapi. Keuntungan pendekatan ini
adalah morbiditas operasi dapat dikurangi dan kerugiannya adalah
apabila terjadi komplikasi pembedahan maka pemberian
radioterapi menjadi terlambat dan tidak efektif.
BAB III

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

CA LIDAH

A. PENGKAJIAN
Tgl/Jam MRS : Senin, 22 April 2019/ 14:00 WITA
Ruangan : Anggrek
No. Registrasi Medik : 112376
Diagnosa. Medis : CA Lidah
Tgl. Pengkajian : Senin, 22 April 2019/ 14:00 WITA
I. Identitas Klien:
Nama : Tn. A
Umur : 50 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Status : Suami
Alamat : Baruga
Penanggung Jawab
Nama : Tn. J
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Hubungan dengan Klien : Anak Klien
Alamat : Baruga
II. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri pada lidah karena ada benjolan
berwarna merah muda dan sakit jika disentuh, lidah mudah
berdarah dan sakit tenggorokan terus-menerus

2. Riwayat penyakit Sekarang


Klien mengatakan nyeri pada lidah karena ada benjolan
berwarna merah muda dan sakit jika disentuh dan lidah
mudah berdarah. Klien juga mengatakan pergerakan lidah
terbatas sehingga kesulitan mengunyah, menelan, dan
berbicara terganggu.

3. Riwayat penyakit dahulu


Klien memiliki riwayat perokok aktif. 80% penderita kanker
lidah adalah perokok. Oral hygiene yang buruk
4. Riwayat kesehatan keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit
yang sama seperti klien
III. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum : Tampak lemah
2. Kesadaran : Compos mentis
3. TTV: TD : 140/100 mmHg
N: 95X/menit
RR: 28X/menit
S: 38oC
4. Pemeriksaan B1-B6
a. B1 (Breathing)
Merokok (tembakau, hidup dengan seseorang yang
merokok)
b. B2 (Blood)
Takikardia, Hipertensi (nyeri hebat).
c. B3 (Brain)
Sakit kepala, tinitus, tuli, juling
d. B4 (Bladder)
Perubahan pola defekasi konstipasi atau diare,
perubahan eliminasi urine, perubahan bising usus,
distensi abdomen.
e. B5 (Bowel)
Anoreksia, mual, muntah, mulut rasa kering, inteleransi
makanan, perubahan berat badan
f. B6 (Bone)
Kelemahan atau keletihan, perubahan pada pola
istirahat; adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tidur
seperti nyeri, ansietas.

IV. Pemeriksaan diagnostic


1. Ultrasound yaitu dipakai untuk menilai massa superficial.
2. CT scan dan Magnetic Resonance Imaging (MRI) yaitu
digunakan untuk lesi lebih dalam dan menilai struktur lebih
dalam pada tumor dan menunjukkan apakah terdapat
metastase atau tidak. (Charlene J. Reeves, 2001)

V. Klasifikasi Data
Data Subjektif Data Objektif
1. Klien mengatakan 1. Klien tampak meringis
nyeri pada lidah menahan nyeri
karena ada benjolan 2. Tampak ada benjolan
berwarna merah pada lidah klien dan
muda dan sakit jika berwarna merah
disentuh 3. Lidah klien tampak
2. Klien mengatakan mudah berdarah
lidah mudah berdarah 4. Klien tampak kesulitan
3. Klien mengatakan mengunyah dan menelan
sakit tenggorokan makanan sehingga
terus-menerus mengalami penurunan
4. Klien mengatakan nafsu makan
pergerakan lidah 5. Klien tampak kesulitan
terbatas sehingga untuk berbicara
kesulitan mengunyah, 6. TTV: TD : 140/100 mmHg
menelan, dan N: 95X/menit
berbicara terganggu. RR: 28X/menit
S: 38oC
7. Data Tambahan
a. P: Klien mengatakan
nyeri pada lidah karena
ada benjolan berwarna
merah muda dan sakit
jika disentuh
b. Q : klien mengatakan
nyerinya seperti
tertusuk-tusuk
c. R : Klien mengatakan
nyerinya di lidah
menyebar ke
tenggorokan sampai ke
kepala
d. S: Skala nyeri 6
e. T : Klien mengatakan
nyeri yang dirasakan
terus-menerus
VI. Analisa Data

No. Data Etiologi Problem


1. DS: Zat-zat karsinogen Nyeri akut
1. Klien mengatakan tertampung dan
nyeri pada lidah berpoliferasi secara
karena ada benjolan tidak tercontrol pada
berwarna merah mukosa mulut
muda dan sakit jika
disentuh Kanker mengenai
2. Klien mengatakan corpus linguae
sakit tenggorokan
terus-menerus Bercak putih/merah
DO: pada lidah
1. Klien tampak
meringis menahan Terbentuk ulkus
nyeri yang mudah
2. Tampak ada berdarah pada lidah
benjolan pada lidah
klien dan berwarna Nyeri akut
merah
3. Lidah klien tampak
mudah berdarah
4. Skala nyeri 6
2. DS: Massa tumor Ketidakseimbangan
1. Klien mengatakan dirongga mulut nutrisi kurang dari
pergerakan lidah kebutuhan tubuh
terbatas sehingga
kesulitan Kemerahan pada
mengunyah, rongga mulut
menelan, dan
berbicara
terganggu. Kesulitan untuk
DO: menelan,
1. Klien tampak mengunyah lidah
kesulitan seperti mati rasa
mengunyah dan dan kaku
menelan makanan
sehingga mengalami
penurunan nafsu Ketidakseimbangan
makan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh

3. DS: Massa tumor Hambatan


1. Klien mengatakan dirongga mulut komunikasi verbal
pergerakan lidah
terbatas sehingga
kesulitan Kanker pada lidah
mengunyah, pecah, banyak
menelan, dan jaringan nekrosis
berbicara terganggu.
DO:
1. Klien tampak Mobilitas lidah
kesulitan untuk menurun
berbicara
2. Suara bicara klien Pengaturan vokal
tidak jelas tidak berfungsi

Hambatan
komunikasi verbal

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan ulkus pada lidah akibat kanker
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan adanya massa tumor pada rongga mulut
3. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan Mobilitas
lidah menurun
C. RENCANA KEPERAWATAN

NO. Diagnosa NOC INTERVENSI

1. Nyeri akut Setelah dilakukan NIC


berhubungan tindakan keperawatan Pain Management
dengan ulkus selama 2 x 24 jam a. Lakukan pengkajian nyeri
pada lidah akibat diharapkan pasien nyeri secaraa komprehensif
kanker hilang, dengan termasuk lokasi,
Kriteria hasil : karakteristik, durasi,
a. Mampu mengontrol frekuensi, kualitas dan
nyeri (tahu penyebab faktor presipitasi
nyeri, mampu b. Observasi reaksi
mengunakan tehnik nonverbal dari
nonfarmakologi untuk ketiadaknyamanan
mengurangi nyeri, c. Gunakan teknik
mencari bantuan) komunikasi terapeutik
b. Melaporkan bahwa untuk mengetahui
nyeri berkurang pengalaman nyeri pasien
dengan d. Kontrol lingkungan yang
menggunakan dapat mempengaruhi nyeri
manajemen nyeri seperti suhu ruangan,
c. Mampu mengenali pencahayaan dan
nyeri (skala, kebisingan
intensitas, frekuensi e. Pilih dan lakukan
dan tanda nyeri) penanganan nyeri
d. Menyatakan rasa (farmakologi,
nyaman setelah nyeri nonfarmakologi dan
berkurang personal
f. Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
g. Tingkatkan istirahat
h. Kolaborasi dengan dokter
jika ada keluhan dan
tindakan nyeri tidak
berhasil

2. Ketidakseimbang Setelah dilakukan NIC


an nutrisi kurang tindakan selama 2 x 24 Nutrition Managemet
dari kebutuhan jam diharapkan nutrisi a. Kaji adanya alergi
tubuh klien terpenuhi, dengan makanan
berhubungan Kriteria hasil : b. Kolaborasi dengan
dengan adanya a. Adanya peningkatan denagan ahli gizi untuk
massa tumor berat badan sesuai menentukan jumlah kalori
pada rongga dengan tujuan dan nutrisih yang
mulut b. Berat badan ideal dibutuhkan pasien
sesuai dengan tinggi c. njurkan pasien untuk
badan meningkatkan intake fe
c. Mampu d. Anjurkan pasien untuk
mengidentifikasih meningkatkan protein dan
kebutuhan nutrisi vitamin C
tidak ada tanda- e. Berikan supstansi gula
tanda malnutrisi f. Yakinkan diet yang
d. Menunjukan dimakan mengandung
peningkatan fungsi tinggi serat untuk
pengecapan dari mencegah konstipasi
menelan g. Berikan makanan yang
e. Tidak terjadi terpilih (sudah
penurunan berat dikonsultasihkan dengan
badan yang berarti ahli gizi)
h. Ajarkan pasien bagaimana
membuat catatan
makanan harian.
i. Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
j. Berikan informsih tentang
kebutuhan nutrisi
k. Kaji kemampuan pasien
untuk mendapatkan nutrisi
yang di butuhkan

3. Hambatan Setelah dilakukan NIC


komunikasi tindakan keperawatan Communication
verbal selama 2 x 24 jam Enhancement:Speech
berhubungan hambatan komunikasi Deficit
dengan Mobilitas verbal dapat teratasi a. Gunakan penerjemah, jika
lidah menurun dengan diperlukan
Kriteria hasil: b. Dengarkan setiap ucapan
a. Komunikasi : pasien dengan penuh
penerimaan, perhatian
interpretasi dan c. Dorong pasien untuk
ekspresi pesan lisan, berkomunikasi secara
tulisan, dan non perlahan dan untuk
verbal meningkat mengurangi permintaan
b. Pengelolaan d. Gunakan kartu baca,
informasi: klien kertas, pensil, bahasa
mampu untuk tubuh, gambar, daftar kosa
memperoleh, kata bahasa asing,
mengatur, dan computer dan lain-lain
menggunakan untuk memfasilitasi
informasi komunikasi dua arah yang
c. Mampu optimal
mengkomunikasikan e. Anjurkan eksresi diri
kebutuhan dengan dengan cara lain dalam
lingkungan sosial menyampaikan informasi
(bahasa isyarat)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Carsinoma lidah adalah penyakit yang mempunyai tingkat kematian
yang cukup tinggi dan mempunyai prognosa yang jelek, terutama apabila
mengenai sepertiga bagian posterior lidah dan telah bermetastase ke
servical dan leher, ke submaksilaris, sub mandibularis. Hal-hal yang
berhubungan dengan penyakit-penyakit tertentu (premalignant) perlu
diawasi oleh dokter gigi di dalam menentukan gejala awal dari suatu tumor
yang ada pada lidah.
Adapun hal-hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah kebersihan
dari mulut yang harus dijaga terutama gigi berlubang dengan karang gigi
yang banyak dan pemasangan prothesa yang tidak cocok, serta
penggunaan tembakau yang berlebihan (merokok/menyirih) dan peminum
berat (alkoholisme).

B. Saran
Sebaiknya kita menghindari kemungkinan-kemungkinan atau
hal-hal yang dapat menyebabkan kanker lidah, candidiasis oral, kelainan
bentuk lidah seperti minum-minman beralkohol, menjaga kebersihan
mulut,dan tidak merokok.
DAFTAR PUSTAKA

Nurarif, Amin Huda dan Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan


Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC-NOC
Edisi Revisi Jilid 3. Jogjakarta : Mediaction
http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-thtkl1f3d8dc6c1full.pdf
Diakses pada tanggal 23 April 2019
http://destatoasa607.blogspot.com/2017/08/v-behaviorurldefaultvmlo.html
Diakses pada tanggal 23 April 2019

Anda mungkin juga menyukai