Anda di halaman 1dari 21

makalah ISBD (manusia dan lingkungannya)

May 14, 2014 by Nur Hanifah Widiastuti Leave a comment

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya, lebih dari itu, manusia
telah berusaha pula mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan. Dari
sinilah lahir peradapan – istilah Toynbee- sebagai akibat dari kemampuan manusia mengatasi
lingkungan.

Lingkungan hidup tidak bisa di pisahkan dari ekosistem atau system ekologi. Ekosistem adalah
satuan kehidupan yang terdiri atas suatu komunitas makhluk hidup (dari berbagai jenis) dengan
berbagai benda mati membentuk suatu system. Lingkungan hidup pada dasarnya adalah suatu
system kehidupan dimana terdapat campur tangan manusia terhadap tatanan ekosistem. Manusia
adalah bagian dari ekosistem.

Lingkungan dapat pula berbentuk lingkungan fisik dan non fisik. Lingkungan alam dan buatan
adalah Lingkungan fisik. Sedangkan lingkungan nonfisik adalah lingkungan social budaya
dimana manusia itu berada. Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada
pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia,
karma lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung
perkehidupan manusia dan makhuk hidup lainya arti penting lingkungan bagi manusia karena
lingungan merupakan tempat hidup manusia, Lingkungan memberi sumber-sumber penghidupan
manusia, Lingkungan memengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia yang mendiaminya.

Menurut undang-undang No. 23 tentang pengelolaan lingkungan hidup, lingkungan hidup adalah
sistem kehidupan yang merupakan kesatuan ruang dengan segenap pengada (entity) baik
pengada ragawi abioti atau benda (materi) , maupaun pengada insani, abiotik atau mahluk hidup
termasuk manusia dengan perilakunya, keadaan (tatanan alma baca kosmologi), daya (peluang
tatanan dan harapan) yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kejateraan manusia
serta kesejahteraan mahluk hidup lainnya. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas
tentang hubungan antara manusia dan lingkungannya.

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat di rumuskan sebagai berikut


 Apa pengertian manusia?
 Bagaimanakah gambaran hubungan manusia dengan lingkungannya?
 Bagaimanakah cara mencegah dampak-dampak negatif dari pengaruh manusia pada
lingkungannya?
 Apa sajakah sumber alam yang terkait sebagai kebutuhan manusia?
 Apa hakikat dan makna lingkungan bagi manusia?
 Bagaimana kualitas lingkungan dan penduduk terhadap kesejahteraan?
 Apa saja problematika lingkungan sosial budaya yang dihadapi masyarakat?
 Apa saja isu-isu penting persoalan lintas budaya dan bangsa?

BAB II

Kerangka Teori

1. Pengertian Manusia

Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk
kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan dan mati dan
seterusnya. Serta terkait serta berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah
hubungan timbal balik itu positif maupun negative.

Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya. Pada mulanya,
manusia mencoba mengenal lingkungan hidupnya, kemudian barulah manusia berusaha
menyesuaikan dirinya. Lebih dari itu, manusia telah berusaha pula mengubah lingkungan
hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan. Dari sinilah lahir peradaban –istilah Toynbee-
sebagai akibat dari kemampuan manusia mengatasi lingkungan agar lingkungan mendukung
kehidupannya. Misalnya, manusia menciptakan jembatan agar bisa melewati sungai yang
membatasinya.

II. Pengertian Lingkungan


Lingkungan adalah media dimana makhluk hidup tinggal, mencari kehidupannnya dan memiliki
karakter serta fungsi yang khas yang terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk
hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peran yang lebih kompleks dan riil
(Setiadi, 2006). Sedangkan lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, terutama makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya. Menurut
pasal 1 UU No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, dinyatakan bahwa
lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk
hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Lingkungan hidup tidak bisa dipisahkan dari ekosistem atau sistem ekologi. Ekosistem adalah
satuan kehidupan yang terdiri atas suatu komunitas makhluk hidup (dari berbagai jenis) dengan
berbagai benda mati yang membentuk suatu sistem. Lingkungan hidup pada dasarnya adalah
suatu sistem kehidupan yang terdapat campur tangan manusia terhadap tatanan ekosistem.
Dengan demikian, manusia adalah bagian dari ekosistem.

1. Pengertian Ekologi

Setiadi (2006) menyebutkan, ekologi terdiri dari dua suku kata Yunani yaitu oikos yang berarti
rumah tangga dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah, kata ekologi berarti ilmu
kerumahtanggaan. Semantara itu, pengertian ekologi sendiri memiliki beberapa definisi,
misalnya:

a) Ekologi ialah cabang biologi yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia
dengan lingkungannya;

b) Ekologi ialah studi ilmiah tentang interaksi yang menentukan penyebaran dan kepadatan
makhluk hidup;

c) Ekologi adalah biologi lingkungan.

BAB III

Pembahasan

1. Manusia dan Lingkungan Hidup


Pada hakikatnya, manusia dan lingkungan sangat berhubungan erat, manusia tidak mampu
memenuhi kebutuhannya apabila tidak ada lingkungan. Lingkungan amat penting bagi
kehidupan manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk
mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu
kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Lingkungan dapat berbentuk lingkungan fisik dan nonfisik. Lingkungan alam dan buatan adalah
lingkungan fisik. Sedangkan lingkungan nonfisik adalah lingkungan sosial budaya di mana
manusia itu berada. Lingkungan alam adalah keadaan yang diciptakan oleh Allah untuk manusia.
Lingkungan buatan adalah dibuat oleh manusia. Lingkungan sosial adalah wilayah tempat
berlangsungnya berbagai kegiatan, yaitu interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta
pranatanya dengan simbol dan nilai, serta terkait dengan ekosistem (sebagai komponen
lingkungan alam) dan tata ruang atau peruntukan ruang (sebagai bagian dari lingkungan
binaan/buatan).

Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Unsur Hayati (Biotik)

Komponen biotik pada umumnya merupakan faktor lingkungan yang mempengaruhi makhluk-
makhluk hidup diantaranya:

1. Tanah sebagai tempat tumbuhnya tumbuh-tumbuhan, mengandung bahan-bahan


makannan atau mineral-mineral untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tanah jjuga
merupakan tempat tinggalnya manusia dan hewan-hewan.
2. Udara atau gas-gas yang membentuk atmosfer. Didalam udara terdapat oksigen yang
diperlukan untuk bernafas serta gas karbondioksida yang diperlukan untuk
memfotosintesiskan tumbuh-tumbuhan. Termasuk juga gas-gas yang kemudian larut
dalam air yang kemudian diperlukan pula oleh makhluk lain yang hidup didalam air.
3. Air, baik itu sebagai tempat hidup makhluk-makluk yang ada didalam air maupun yang
berbentuk sebagai uap yang menentukan kelembaban udara, yang besar pengaruhnya
bagi banyaknya makhluk hidup yang ada di darat.
4. Cahaya, terutama cahaya matahari banyak mempengarui keadaan makhluk-makhluk
hidup.
5. Suhu atau temperatur, merupakan faktor lingkungan yang besar pengaruhnya terhadap
kebanyakan makhluk-makhluk hidup. Tiap makhluk hidup mempunyai batas-batas
kemampuan pada suhu di mana mereka dapat tetap hidup.

Sedangkan komponen biotik diantaranya ialah:

1. Produsen, kelompok ini merupakan makhluk hidup yang dapat menghasilkan bahan-
bahan makanan dari zat-zat anorganik, umumnya merupakan makhluk hidup yang dapat
melakukan proses fotosintesis. Termasuk kelompok ini adalah tumbuhan yang
mempunyai klorofil (zat hijau daun).
2. Konsuman, merupakan komponen makhluk hidup yang menggunakan atau memakan zat-
zat organik atau makanan yang dibuat oleh produsen, yang termasuk golongan ini adalah
hewan dan manusia.
3. Pengurai adalah makhluk hidup atau organisme yang menguraikan sisa-siasa atau
makhluk hidup yang sudah mati. Olehkarenaya zat-zat organik yang terdapat dalam sisa-
sisa atau makhluk hidup yang sudah mati itu, terurai kembali menjadi zat-zat anorganik.
Dengan demikian zat-zat anorganik ini dapat digunakan kembali oleh produsen untuk
membentuk zat-zat organik atau makanan. Termasuk kelompok ini umumnya berupa
bakteri-bakteri dan jamur-jamur.
4. Selain itu, didalam lingkungan terdapat juga faktor-faktor sebagai berikut:

 Rantai makanan,yakni siklus makanan antara produsen, konsumen, dan pengurai baik di
darat, laut, maupun udara.
 Habitat, yakni tempat setiap jenis makhluk hidup memiliki tempat hidup tertentu, tempat
tinggal dengan keadaan-keadaan tetentu pula.
 Populasi, menurut batasan ekologi populasi adalah jumlah ari seluruh individu dari jenis
spesies yang sama pada suatu tempat atau daerah tertentu dalam waktu tertentu. Faktor-
faktor yang menentukan populasi: kelahiran menambah populasi, kematian mengurangi
populasi, perpindahan keluar mengurangi populasi, perpindahan masuk menambah
populasi.
 Komunitas, semua kumpulan populasi dari berbagai makhluk hidup yang hidup disuatu
tempat tertentu disebut komunitas.
 Biosfer, komunitas bersama-sama dengan faktor abiotik ditempatnya membentuk
ekosistem. Ekosistem-ekosistem ini terdapat di seluruh permukaan bumi, baik di darat,
laut, maupun udara. Ekosistem-ekosistem ini berhubungan satu sama lain dengan tidak
ada batas tegas antara satu ekosistem dengan ekosistem lainnya. Seluruh ekosistem di
permukaan bumi inilah yang disebut biosfer.

2. Unsur Sosial Budaya

Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan
sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan
masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan
ditaati oleh segenap anggota masyarakat.

3. Unsur Fisik (Abiotik)

Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup,
seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar
peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi
jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka
bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan
tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-
lain.

Lingkungan sangat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat
dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan
memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia
dan makhluk hidup lainnya. Arti penting lingkungan bagi manusia adalah sebagai berikut :

1. Lingkungan merupakan tempat hidup manusia. Manusia hidup, berada, tumbuh, dan
berkembang di atas bumi sebagai lingkungan.
2. Lingkungan memberi sumber-sumber penghidupan manusia.
3. Lingkungan memengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia.
4. Lingkungan member tantangan bagi kemajuan peradaban manusia.
5. Manusia memperbaiki, mengubah, bahkan menciptakan lingkungan untuk kebutuhan dan
kebahagiaan hidup.

Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati setiap tanggal 5 Juni. Peringatan ini dimaksudkan
untuk menggugah kepedulian manusia dan masyarakat pada lingkungan hidup yang cenderung
semakin rusak. Hari Lingkungan Hidup Sedunia pertama kali dicetuskan pada tahun 1972
sebagai rangkaian kegiatan lingkungan dari dua tahun sebelumnya ketika seorang senator
Amerika Serikat, Gaylord Nelson menyaksikan betapa kotor dan cemarnya bumi oleh ulah
manusia. Selanjutnya, ia mengambil prakarsa bersama LSM untuk mencurahkan satu hari bagi
usaha penyelamatan bumi dari kerusakan. Dari Konferensi PBB mengenai lingkungan hidup
yang diselanggarakan pada tanggal 5 Juni 1972 di Stockholm, Swedia. Tanggal 5 Juni tersebut di
tetapkan sebagai hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Warga atau masyarakat dapat berperan serta dalam pengelolaan lingkungan hidup. Kesempatan
berperan serta itu dapat dilakukan melalui cara sebagai berikut:

1. Meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat, dan kemitraan.


2. Menumbuhkankembangkan kemampuan dan kepeloporan masyarakat.
3. Menumbuhkan ketanggapsegeraan masyarakat untuk melakukan pengawasan sosial.
4. Memberikan saran dan pendapat.
5. Menyampaikan informasi dan/atau menyampaikan laporan.

1. Sumber Alam

Sumber alam dapat di golongkan ke dalam dua bagian yakni:

 Sumber alam yang dapat di perbaharui(renewable resources)atau di sebut pula sumber-


sumber alam biotik.yang tergolong ke dalam sumber alam ini adalah semua makhluk
hidup, hutan, hewan-hewan dan tumbuhan- tumbuhan.
 Sumber alam yang tidak di perbaharui(nonrenewable resources) atau di sebut pula
sebagai golongan sumber alam biotik.yang tergolong ke dalam sumber abiotik adalah
tanah, air, bahan-bahan galian, mineral dan bahan- bahan tambang lainnya.

Sumber alam biotik mempunyai kemampuan diri atau bertambah,misalkan tumbuhan dapat
berkembang biak dengan biji atau spora dan hewan-hewan menghasilkan keturunannya dengan
telur atau melahirkan. Oleh karena itu sumber daya alam tersebut di katakan sebagai sumber
daya alam yang masih dapat di perbaharui. Lain halnya dengan sumber daya alam abiotik yang
tidak dapat memperbahrui dirinya. Bila sumber minyak, batu bara atau bahan- bahan lainnya
telah habis di gunakan manusia, maka habislah bahan-bahan tambang tersebut.

Sumber alam biotik dapat terus di gunakan atau di manfaatkan oleh manusia,bila manusia
menggunakannya secara bijaksana dalam penggunaan berarti memerhatikan siklus hidup sumber
alam tersebut dan di usahakan jangan sampai sumber alam itu musnah. Sebab, sekali
suatu jenis species di bumi musnah, jangan berharap bahwa jenis tersebut dapat muncul
kembali. Seyogianya manusia menggunakan baik sumber daya biotik dan abiotik secara
tepat dan bertanggung jawab.

1. Penggunaan Sumber-Sumber Alam

Manusia memandang alam lingkungannya dengan bermacam-macam kebutuhan dan keinginan.


Manusia bergulat dan bersaing dengan species
lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam hal ini manusia memiliki
kemampuan lebih besar di bandingkan organisme lainnya, terutama pada penggunaan sumber-
sumber alamnya.

Berbagai cara telah di lakukan manusia dalam menggunakan sumber-sumber alam berupa tanah,
air, fauna, flora, bahan-bahan galian dan sebagainya.

1. Kerusakan Lingkungan Hidup

Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis,
yaitu:

1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam

Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah
menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang
memporak-porandakan bumi Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5 skala Ritcher yang
meratakan kawasan DIY dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang dalam sekejap
mampu merubah bentuk muka bumi.

Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a. Letusan gunung berapi

Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan
kuat keluar melalui puncak gunung berapi.Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi
antara lain berupa:

vHujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.

vLava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.

vAwan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.

vGas yang mengandung racun.

vMaterial padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.

b. Gempa bumi

Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di antaranya
kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan
lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia
sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya gempa. Oleh karena itu, bahaya yang
ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat
gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung,
di antaranya:

 Berbagai bangunan roboh.


 Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.
 Tanah longsor akibat guncangan.
 Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.
 Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).

c. Angin topan.

Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan
bertekanan rendah.

Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan
angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang
biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai di kawasan Asia
seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi
Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi
perubahan iklim di Indonesia yang tak lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global.
Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer
bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan
(puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk:

 Merobohkan bangunan.
 Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.
 Membahayakan penerbangan.
 Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.

2. Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia

Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan
kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi
mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan
modern seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak
diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan
yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup.

Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:

1. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya
kawasan industri.
2. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan
kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.
3. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.

Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak
pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:

1. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).


2. Perburuan liar.
3. Merusak hutan bakau.
4. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
5. Pembuangan sampah di sembarang tempat.
6. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
7. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.

1. Kualitas Penduduk dan Lingkungan Kesejahteraan Manusia


2. Hubungan Penduduk dengan Lingkungan dan Kesejahteraan

Penduduk pada dasarnya adalah orang-orang yang tinggal disuatu tempat yang secara bersama-
sama menyelenggarakan kehidupannya. Penduduk Negara adalah orang-orang yang bertempat
tinggal di suatu wilayah Negara, tunduk pada kekuasaan politik Negara dan menjalani
kehidupannya di bawah tata aturan Negara yang bersangkutan. Hal yang berkaitan dengan
penduduk Negara meliputi :

a. Aspek kualitas penduduk, mencakup tingkat pendidikan, keterampilan, etos kerja, dan
kepribadian.

b. Aspek kuantitas penduduk yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan, persebaran,


perataan, dan perimbangan penduduk di tiap wilayah Negara.

Petumbuhan penduduk akan selalu berkaitan dengan masalah lingkungan hidup. Penduduk
dengan segala aktivitasnya akan memberikan dampak terhadap lingkungan. Demikian pula
makin meningkatnya upaya pembangunan menyebabkan makin meningkat dampak terhadap
lingkungan hidup. Dampak lingkungan hidup adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup
yang diakibatkan oleh suatu usaha atau kegiatan. Lingkungan hidup bisa berdampak positif dan
negatif bagi kesejahteraan penduduk. Contoh perubahan positif : pembangunan jalan-jalan raya
yang bisa menghubungkan daerah-daerah yang sebelumnya terisolir penghijauan, penanaman
turus jalan. Perubahan yang positif dari lingkungan tersebut tentu dapat memberikan keuntungan
dan sumber kesejahteraan bagi penduduk. Contoh negative yaitu kerusakan lingkungan hidup.

Kesejahteraan hidup penduduk Negara sangat ditentukan oleh kualitas penduduk yang
bersangkutan. Kulitas penduduk mencerminkan kualitas insani dan sumber daya manusia yang
dimiliki Negara.

2. Hubungan Lingkungan dengan Kesejahteraan Manusia

Lingkungan dapat memberikan sumber kehidupan agar manusia dapat hidup sejahtera.
Lingkungan hidup menjadi sumber dan penunjang hidup. Dengan demikian, lingkungan mampu
memberikan kesejahteraan dalam hidup manusia.

Pada masa sekarang, manusia tetap menginginkan lingkungan sebagai tempat maupun sumber
kehidupannya yang dapat mendukung kesejahteraan hidup. Melalui ilmu pengetahuan dan
teknologi, manusia mengusahakan lingkungan yang sebelumnya tidak memiliki daya dukung
serta lingkungan yang tidak dapat untuk hidup (unhabitable) menjadi lingkungan yang memiliki
daya dukung yang baik dan bersifat habitable. Contoh : manusia membangun bendungan, dam,
atau waduk guna menampung air. Air tersebut digunakan untuk cadangan jika terjadi kemarau
panjang, air bendungan digunakan untuk mengairi sawah-sawah waega. Air juga digunakan
sebagai penggerak untuk pembangkit listrik. Daerah-daerah yang sebelumnya gersang, seperti
daerah gurun di Arab sekarang ini sudah bisa ditanami pepohonan. Manusia membuat saluran
khusus untuk menyalurkan air sungai ke wilayah tersebut. Bahkan, dalam waktu tertentu dibuat
hujan buatan.

Dewasa ini, manusia dengan kemampuan ilmu pengetahuan yang maju dan teknologi modern
dapat mengatasi keterbatasan lingkungan, terutama yang bersifat fisik atau lingkungan alam.
Daerah-daerah yang pada masa lalu dianggap tidak mungkin dapat digunakan sebagai tempat
hidup, sekarang ini dimungkinkan. Daerah itu sekarang mampu memberi kesejahteraan bagi
hidup manusia berkat penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan
teknologi telah meningkatkan kualitas hidup manusia melalui penciptaan lingkungan hidup yang
mendukungnya.

Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan,


pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup.
Pengelolaan lingkungan memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan


membangun manusia seutuhnya
2. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
3. Mewujudkan manusia sebagai Pembina lingkungan hidup.
4. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi
sekarang dan yang akan dating.
5. Melindungi Negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah Negara yang menyebabkan
kerusakan dan pencemaran lingkungan.

Hakikat pengelolaan lingkungan hidup oleh manusia adalah bagaimana manusia melakukan
berbagai upaya agar kualitas manusia meningkat sementara kualitas lingkungan juga semakin
baik. Lingkungan yang berkualitas pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi manusia, yaitu
meningkatkan kesejahteraan.

1. Problematika Lingkungan Sosial Budaya yang Dihadapi Masyarakat Beradab

Lingkungan sosial adalah wilayah tempat berlangsungnya berbagai kegiatan, yaitu interaksi
sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan symbol dan nilai, serta terkait
dengan ekosistem (sebagai komponen lingkungan alam) dan tata ruang atau peruntukan ruang
(sebagai bagian dari lingkungan binaan/buatan).

1. Interaksi dalam Lingkungan Sosial

Interaksi sosial bisa terjadi dalam situasi persahabatan ataupun permusuhan (kerjasama atau
konflik), bisa dengan tutur kata, jabat tangan, bahasa isyarat, atau bahkan tanpa kontak fisik.
Interaksi sosial hanya dapat berlangsung antara pihak-pihak apabila terjadi reaksi dari kedua
belah pihah.

2. Pranata dalam Lingkungan Sosial

Pranata adalah suatu sistem norma khusus yang menata rangkaian tindakan berpola mantap guna
memenuhi keperluan yang khusus dalam kehidupan masyarakat. Contohnya, permainan silat
yang diperagakan anak-anak sekolah yang sedang istirahat dan pertandingan silat dalam suatu
kejuaraan. Maksud dari contoh ini adalah contoh yang pertama bukan pranata karena
berlangsung dalam situasi tidak resmi dan tidak adanya aturan baku yang ditetapkan. Sedangkan
contoh yang kedua merupakan pranata karena berlangsung dalam situasi resmi dengan
mendasarkan pada aturan pertandingan silat yang telah ditetapkan.

3. Problema dalam Kehidupan Sosial

Problema sosial merupakan persoalan karena menyangkut tata kelakuan yang abnormal, amoral,
berlawanan, dengan hokum, dan bersifat merusak. Problema sosial menyangkut nilai-nilai sosial
dan moral yang menyimpang sehingga perlu diteliti, diperbaiki, bahkan untuk dihilangkan.
Problema sosial yang terjadi dan dihadapi masyarakat banyak dan dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :

1. Problema sosial karena faktor ekonomi, seperti kemiskinan, kelaparan, dan


pengangguran.
2. Problema sosial karena faktor biologis, seperti wabah penyakit.
3. Problema sosial karena faktor psikologis, seperti bunuh diri, sakit jiwa, dan disorganisasi.
4. Problema sosial karena faktor kebudayaan, seperti perceraian, kejahatan, kenakalan anak,
konflik ras, dan konflik keagamaan.

1. Isu-Isu Penting tentang Persoalan Lintas Budaya dan Bangsa

Isu-isu penting yang menjadi persoalan lintas budaya dan bangsa pada umumnya merupakan isu
global yang menjadi keprihatinan umat manusia sedunia. Merupakan isu global karena persoalan
ini tidak hanya dihadapi umat manusia dalam suatu Negara atau wilayah tertentu, tetapi melanda
ke berbagai belahan dunia.

Berikut ini adalah isu-isu yang mengenai lingkungan dan isu mengenai kemanusiaan, yaitu :

1. Isu tentang Lingkungan

a. Kekurangan Pangan

Kekurangan pangan menciptakan kekhawatiran berbagai pihak. Dunia pun diliputi kekhawatiran
itu, karena pertambahan penduduk yang tinggi, terutama di negara-negara berkembang.
Kekurangan pangan menciptakan gejala serius berupa kelaparan, karena pangan itu merupakan
kebutuhan pokok manusia yang hakiki.

b. Kekurangan Sumber Air Bersih


Sejak dulu air diakui sebagai sumber kehidupan. Khususnya air bersih banyak dimanfaatkan
manusia untuk berbagai keperluan, terutama sekali untuk minum. Kurangnya ketersediaan air
bersih berarti telah terjadi kelangkaan air sebagai sumber kehidupan. Tidak tersedianya air bersih
dapat memicu timbulnya berbagai macam penyakit, seperti kolera, tifus, malaria, demam
berdarah, dan penyakit lain yang menular.

c. Polusi atau Pencemaran

Polusi atau pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup,
zat, energi, atau komponen lain kedalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat
berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Pencemaran dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :
pencemaran udara, air, dan tanah. Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya :
gas, Gas CO, CO2, dan batu bara. Polusi air dapat disebabkan oleh pembuangan limbah industri,
sisa insektisida, dan pembuangan sampah domestik, sampah organik, dan fosfat. Pencemaran
tanah disebabkan oleh sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan
kaca, dan kaleng; detergen yang bersifat nonbiodegradable (secara alami sulit diuraikan) dan zat
kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.

d. Perubahan iklim

Sumber energi fosil (minyak bumi, batu bara, dan gas alam) yang dihasilkan oleh banyak
pembangkit energi mengakibatkan terjadinya pencemaran udara. Perubahan iklim
mengakibatkan adanya perubahan-perubahan yang tidak terkirakan sebelumnya, seperti
peningkatan suhu, melelehnya gunung es permukaan air laut naik, banyaknya banjir dan badai,
serta musim panas yang semakin panjang.

2. Isu Tentang Kemanusiaan

a. Kemiskinan

Kemiskinan merupakan masalah global yang sering dihubungkan dengan kebutuhan, kesulitan,
dan kekurangan di berbagai keadaan hidup.

b. Konflik atau Perang

Konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di
mana salah satu berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau
membuatnya tidak berdaya. Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa
individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut
ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan dan lain sebagainya.

c. Wabah Penyakit
Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah
penderitaannya meningkat secara nyata, melebihi keadaan yang lazim pada waktu dan daerah
tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka. Sumber penyakit dapat berasal dari manusia,
tumbuhan, dan benda-benda yang mengandung atau tercemar penyakit, serta yang menimbulkan
wabah. Wabah membahayakan kesehatan masyarakat karena dapat mengakibatkan sakit, cacat,
dan kematian.

Menurut Diamond, ada empat masalah utam dalam lingkungan global, yaitu:

1. Pertumbuah populasi manusia (human population growth)


2. Populasi dan degradasi ekosistem (ecosystem degradation and population)
3. Masalah air
4. Masalah pangan.

Masalah lainnya, yaitu:

1. Masalah perusakan hutan dan habitatnya


2. Masalah tanah (erosi, hilangnya kesuburan tanah)
3. Masalah pengelolaan air
4. Masalah perburuan
5. Masalah penangkapan ikan
6. Masalah spesies yang punah
7. Masalah pertumbuhan penduduk

Berikut adalah peringkat negara-negara di dunia berdasarkan jumlah penduduk tahun 2005:

1. Republik Rakyat Cina (1.306.313.812 jiwa)


2. India (1.103.600.000 jiwa)
3. Amerika Serikat (98.186.698 jiwa)
4. Indonesia (241.973.879 jiwa)
5. Brasil (86.112.794 jiwa)
6. Pakistan (162.419.946 jiwa)
7. Bangladesh (144.319.628 jiwa)
8. Rusia (143.420.309 jiwa)
9. Nigeria (128.771.988 jiwa)
10. Jepang (127.417.244 jiwa)

1. Upaya Pelestarian Lingkuan Hidup dalam Pembangunan Berkelanjutan

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan
hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan tanggung
jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang harus melakukan usaha
untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-
masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya
bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak.

Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa harus
menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program pembangunan
berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan lingkungan.

Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara


bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan
dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan
merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2
gagasan penting, yaitu:

1. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup.


2. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi
kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:

1. Menjamin pemerataan dan keadilan.


2. Menghargai keanekaragaman hayati.
3. Menggunakan pendekatan integratif.
4. Menggunakan pandangan jangka panjang.

Pada masa reformasi sekarang ini, pembangunan nasional dilaksanakan tidak lagi berdasarkan
GBHN dan Propenas, tetapi berdasarkan UU No. 25 Tahun 2000, tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN).

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tujuan di antaranya:

1. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan
berkelanjutan.
2. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
dan pengawasan.

1. Upaya yang Dilakukan Pemerintah

Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya memiliki tanggung


jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan terbentuknya pelestarian lingkungan
hidup. Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:

 Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata Guna
Tanah.
 Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
 Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa
Mengenai Dampak Lingkungan).
 Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan, dengan
tujuan pokoknya:

a) Menanggulangi kasus pencemaran.

b) Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).

c) Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).

 Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.

2. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah

Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap
kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing-masing. Beberapa
upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup antara
lain:

 Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)

Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan
masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut
erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari
permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan
tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus
berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang tandus. Upaya
pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau
penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan
atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan,
sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.

 Pelestarian udara

Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernapas memerlukan
udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara terkandung beranekaragam gas, salah satunya
oksigen.
Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen
berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka
perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar,
dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara
lain:

a) Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita

Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu
memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman
lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga
mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.

b) Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik


pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan
cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan
industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan
menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong
asap pabrik.

c) Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan
ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta
dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas
ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer
yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar ultraviolet ke
luar angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan
jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara. Pemanasan global terjadi di
antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.

 Pelestarian hutan

Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi
dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Pembalakan liar yang
dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal
hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya
menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan
lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air.

Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:

a) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.

b) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.

c) Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.

d) Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.


e) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai
pengelolaan hutan.

 Pelestarian laut dan pantai

Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota laut dan
pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, karang di laut,
pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian
laut dan pantai. Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telah
hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran
ombak. Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:

a) Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar
pantai.

b) Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena
karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.

c) Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.

d) Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.

 Pelestarian flora dan fauna

Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan
alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan
gangguan dalam kehidupan. Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang
mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk
menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:

a) Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.

b) Melarang kegiatan perburuan liar.

c) Menggalakkan kegiatan penghijauan.

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan memiliki karakter
serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup
yang menempatinya. Pada hakikatnya, manusia dan lingkungan sangat berhubungan erat,
manusia tidak mampu memenuhi kebutuhannya apabila tidak ada lingkungan. Hal ini
dikarenakan segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk
mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu
kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Lingkungan yang berkualitas pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi manusia, yaitu
meningkatkan kesejahteraan.terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi
kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan dan
pengendalian Lingkungan hidup.

Di kehidupan manusia yang berhubungan dengan lingkungannya, ada kalanya didalamnya


mengalami suatu problem atau masalah. Problematika lingkungan sosial budaya yang dihadapi
masyarakat bisa berupa dalam hal: interaksi dalam lingkungan sosial, pranata dalam lingkungan
sosial, dan problema dalam kehidupan sosial. Isu-isu penting persoalan lintas budaya dan bangsa
dibagi menjadi dua, yaitu isu tentang lingkungan (kekurangan pangan, kekurangan sumber air
bersih, polusi atau pencemaran, dan perubahan iklim), dan isu tentang kemanusiaan (kemiskinan,
konflik atau perang, wabah penyakit).

Sebagai mahluk hidup harus dapat menjaga dan merawat lingkungan karna sudah kita ketahui
banyak bahaya yang dapat terjadi apabila kita tidak merawat lingungan seperti: pencemaran,
erosi, banjir, penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang buruk (seperti: diare, batuk, gatal-
gatal, dll), tanah longsor, kekeringan dan lain. Oleh karena itu kita sebagai mahluk hidup harus
menjaga dan melestarikan lingkungan supaya bahaya itu tidak terjadi. Berkaitan dengan itu,
maka lingkungan perlu di kelola secara baik dan benar demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat
Indonesia. Pengelolaan Lingkungan hidup adalah upaya

Saran

Dalam penulisan makalah ini penulis ingin menyarankan kepada pembaca diantaranya sebagai
berikut :

 Manusia perlu mengambil kebijakan-kebijakan terhadap lingkungan sebagai usaha


untuk memperoleh efisiensi pemanfaatan sumber alam dan lingkungan. Kita sebagai
manusia wajib menyadari bahwa kita saling terkait dengan lingkungan yang mengitari
kita. Kemampuan kita untuk menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana
hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan diri
yang dapat membuat kita menyadari hubungan manusia dengan lingkungan.
 Manusia harus mampu menjaga dan melestarikan lingkungannya.
 Manusia harus mampu menjaga eksistensinya dalam sosialisasi dengan manusia lain di
lingkungannya
 Manusia juga memiliki problema dalam kehidupannya sehingga manusia dituntut untuk
mampu menangani problema tersebut.

Daftar Pustaka

Aiulfahfaridabio2b09541107.2011.”Manusia dan Lingkungan ISBD”.http:// makalah ISBD/ilmu


sosial budaya dasar.htm.Diakses tanggal 14 Desember 2013

.Drs.Sujarwo.2011. Ilmu Sosial & Budaya Dasar.Yogyakarta: Pustaka Pelajar


Moh. Soerjani, dkk. 1987. Lingkungan : Sumber Daya Alam dan Kependudukan dalam
Pembangunan. Jakarta : UI Press.

Setiadi, M.Si. dkk. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Siutompul.1993.Manusia dan Budaya.Jakarta: Gunung Mulia

UU.No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Anda mungkin juga menyukai