Anda di halaman 1dari 8

OBSERVASI ERGONOMI SECARA ATROPOMETRI PAPER

(Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ergonomi Dan Faal Kerja yang
diampuh Oleh ibu Akmal Dwiyana Kau S. KM, M.PH)

Oleh :

Nama : Ainun Ramadhanty Noe


Nim : 811416032
Kelas : A
Peminatan : K3

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS OLAHRAGA KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

1. Pendahuluan
a. Definisi Ergonomi
Ergonomi mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan
manusia. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam
lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian
tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress atau
tekanan yang akan dihadapi. Salah satu upaya yang dilakukan antara lain
menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan,
pengaturan suhu, cahaya dan kelembapan. Hal ini bertujuan agar sesuai dengan
kebutuhan tubuh manusia. Ada salah satu definisi yang menyebutkan bahwa
ergonomi bertujuan untuk “fitting the job to the worker”. Ergonomi juga bertujuan
sebagai ilmu terapan biologi manusia dan hubungannya dengan ilmu teknik bagi
pekerja dan lingkungan kerjanya, agar mendapatkan kepuasan kerja yang
maksimal selain meningkatkan produktivitasnya.
b. Tujuan Ergonomi
Pelaksanaan dan penerapan ergonomi di tempat kerja di mulai dari yang
sederhana dan pada tingkat individual terlebih dahulu. Rancangan ergonomi akan
dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerja, serta dapat
menciptakan system serta lingkungan yang cocok, aman, nyaman dan sehat.
Adapun tujuan penerapan ergonomic adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental dengan meniadakan beban kerja
tambahan(fisik dan mental), mencegah penyakit akibat kerja, dan
meningkatkan kepuasan kerja
2. Meningkatkan kesejahteraan social dengan jalan meningkatkan kualitas
kontak sesame pekerja, pengorganisasian yang lebih baik dan menghidupkan
system kebersamaan dalam tempat kerja.
3. Berkontribusi di dalam keseimbangan rasional antara aspek-aspek teknik,
ekonomi, antropologi dan budaya dari sistem manusia-mesin untuk tujuan
meningkatkan efisiensi sistem manusia-mesin.

c. Manfaat Ergonomi
a. Menurunnya angka kesakitan akibat kerja.
b. Menurunnya kecelakaan kerja.
c. Biaya pengobatan dan kompensasi berkurang.
d. Stress akibat kerja berkurang.
e. Produktivitas membaik.
f. Alur kerja bertambah baik.
g. Rasa aman karena bebas dari gangguan cedera.
h. Kepuasan kerja meningkat
d. Metode-Metode Ergonomi
1. Diagnosis
Dapat dilakukan melalui wawancara dengan pekerja, inspeksi tempat kerja,
penilaian fisik pekerja, uji pencahayaan, ergonomi checklist dan pengukuran
lingkungan kerja lainnya. variasi akan sangat luas mulai dari yang sederhana
sampai kompleks.
2. Treathment
Dapat dilakukan dengan cara perubahan posisi meubel, letak pencahayaan atau
jendela yang sesuai, Membeli furniture sesuai dengan dimensi fisik pekerja
3. Follow Up
Bisa dilakukan dengan cara menanyakan kenyamanan, bagian badan yang sakit,
nyeri bahu dan siku, keletihan, sakit kepala dan lain-lain.
2. Hasil Observasi Dan Analisi
a. Kegiatan Belajar Mengejar

Gambar 1. Kegiatan belajar Mengajar Dikampus


Untuk posisi yang dianggap tidak ergonomic yaitu cara duduk pada saat
menerima materi di ruangan kelas kuliah dan fasilitas kuliah yang dianggap tidak
ergonomic karena pada saat menulis badan mahsiswa harus lebih di bungkukan
sedikit. Desain bangku yang hanya satu sisi dipasang sandaran untuk lengan dan
sandaran untuk lengan ini tidak ergonomic untuk mahasiswa yang memiliki
ukuran tubuh kecil kaena sanadaran lengan tersebut posisinya rendah dan itu yang
mengakibatkna mahasiswa menulis badannya harus sedikit dibungkukan dan itu
akan menganggu kenyamanan belajar mahasiswa, mahasiswa akan merasakan
sakit pada bagian leher karena terlalu lama dibungkukan. Bangku yang bahan
dasarnya kayu ini juga akan menimnbulkan rasa sakit apabila duduk terlalu lama,
tidak seperti bangku kuliah yang bahannya besi dan tempat duduknya dilapisi
dengan spon, itu akan membuat mahasiswa nyaman dan tidak akan merasa sakit di
bagian belakang.
Fasilitas bangku kuliah didesain dengan dengan ukuran dan bahan yang
sama untuk semua ruangan kuliah dan untuk semua mahasiswa. Sehingga
kebanyakan tidak sesuai dengan antropometri.

b. Mengerjakan Tugas

Gambar 2. Mengerjakan Tugas


Pada saat mengerjakan tugas ini subjek hanya melantai dan tidak
menggunakan meja sebagai alas. Hal ini dapat dikatakan tidak ergonomic karena
subjek tidak menggunakan meja sebagai alas yang mengakibatkan subjek
mengerjakan tugas kepalanya harus lebih di bungkukan dan itu dapat
mengakibatkan sakit pada leher dan kadang menyebabkan nyeri pada
persendian.Jadi sebaiknya subjek mencari tempat yang lebih nyaman untuk
mengerjakan tugas, leptop harus ada diatas meja agar subjek tidak merasakan
sakit atau pegal karena kelamaan kepalanya dibungkukkan.
c. Memasak
Gambar 3. Memasak
Pada proses ini dapat dikatakan tidak ergonomic karena tempat memasak terlalu
rendah hal ini dapat membuat subjek tidak nyaman dalam memasak karena
ketinggian tempat memasak sebaiknya setinggi pinggul agar saat bekerja posisi
tidak terlalu tinggi atau tidak terlalu rendah yang akan mengakibtkan sakit atau
pegal. Tinggi standar yaitu adalah 85-90 cm.
d. Mencuci Piring

Gambar 4. Mencuci Piring


Untuk proses ini atau pada aktivitas ini subjek sedang mencuci piring dan
tempat mencuci piring tersebut dianggap tidak ergonomic untuk subjek yang
memiliki badan kecil atau pendek karena tempat mencuci piring tersebut kurang
tinggi terlihat subjek harus sedikit mebungkukkan kepala dan kadang itu membuat
sakit atau pegal.
e. Menyetrika Baju
Gambar 5. Menyetrika Baju

Pada saat aktivitas menyetrika baju ini subjek sering mengeluhkan tempat
setrika baju tersebut terlalu rendah dan tidak sesuai dengan ukuran tubuhnya.
Tempat setrika baju tersebut kurang tinggi dan subjek harus lebih
membungkukkan badannya, hal ini termasuk tidak ergonomic karena subjek tidak
mersakan nyaman pada saat bekerja.
DAFTAR PUSTAKA
Suma’mur, Ergonomi untuk produktivitas kerja.PT Temprint: Jakarta. 2007
Yanto, Ergonomi. Graha Pustaka: Jakarta. 2009

Anda mungkin juga menyukai