Ainun Ramadhanty Noe Uas
Ainun Ramadhanty Noe Uas
(Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ergonomi Dan Faal Kerja yang
diampuh Oleh ibu Akmal Dwiyana Kau S. KM, M.PH)
Oleh :
1. Pendahuluan
a. Definisi Ergonomi
Ergonomi mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan
manusia. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam
lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian
tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress atau
tekanan yang akan dihadapi. Salah satu upaya yang dilakukan antara lain
menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan,
pengaturan suhu, cahaya dan kelembapan. Hal ini bertujuan agar sesuai dengan
kebutuhan tubuh manusia. Ada salah satu definisi yang menyebutkan bahwa
ergonomi bertujuan untuk “fitting the job to the worker”. Ergonomi juga bertujuan
sebagai ilmu terapan biologi manusia dan hubungannya dengan ilmu teknik bagi
pekerja dan lingkungan kerjanya, agar mendapatkan kepuasan kerja yang
maksimal selain meningkatkan produktivitasnya.
b. Tujuan Ergonomi
Pelaksanaan dan penerapan ergonomi di tempat kerja di mulai dari yang
sederhana dan pada tingkat individual terlebih dahulu. Rancangan ergonomi akan
dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerja, serta dapat
menciptakan system serta lingkungan yang cocok, aman, nyaman dan sehat.
Adapun tujuan penerapan ergonomic adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental dengan meniadakan beban kerja
tambahan(fisik dan mental), mencegah penyakit akibat kerja, dan
meningkatkan kepuasan kerja
2. Meningkatkan kesejahteraan social dengan jalan meningkatkan kualitas
kontak sesame pekerja, pengorganisasian yang lebih baik dan menghidupkan
system kebersamaan dalam tempat kerja.
3. Berkontribusi di dalam keseimbangan rasional antara aspek-aspek teknik,
ekonomi, antropologi dan budaya dari sistem manusia-mesin untuk tujuan
meningkatkan efisiensi sistem manusia-mesin.
c. Manfaat Ergonomi
a. Menurunnya angka kesakitan akibat kerja.
b. Menurunnya kecelakaan kerja.
c. Biaya pengobatan dan kompensasi berkurang.
d. Stress akibat kerja berkurang.
e. Produktivitas membaik.
f. Alur kerja bertambah baik.
g. Rasa aman karena bebas dari gangguan cedera.
h. Kepuasan kerja meningkat
d. Metode-Metode Ergonomi
1. Diagnosis
Dapat dilakukan melalui wawancara dengan pekerja, inspeksi tempat kerja,
penilaian fisik pekerja, uji pencahayaan, ergonomi checklist dan pengukuran
lingkungan kerja lainnya. variasi akan sangat luas mulai dari yang sederhana
sampai kompleks.
2. Treathment
Dapat dilakukan dengan cara perubahan posisi meubel, letak pencahayaan atau
jendela yang sesuai, Membeli furniture sesuai dengan dimensi fisik pekerja
3. Follow Up
Bisa dilakukan dengan cara menanyakan kenyamanan, bagian badan yang sakit,
nyeri bahu dan siku, keletihan, sakit kepala dan lain-lain.
2. Hasil Observasi Dan Analisi
a. Kegiatan Belajar Mengejar
b. Mengerjakan Tugas
Pada saat aktivitas menyetrika baju ini subjek sering mengeluhkan tempat
setrika baju tersebut terlalu rendah dan tidak sesuai dengan ukuran tubuhnya.
Tempat setrika baju tersebut kurang tinggi dan subjek harus lebih
membungkukkan badannya, hal ini termasuk tidak ergonomic karena subjek tidak
mersakan nyaman pada saat bekerja.
DAFTAR PUSTAKA
Suma’mur, Ergonomi untuk produktivitas kerja.PT Temprint: Jakarta. 2007
Yanto, Ergonomi. Graha Pustaka: Jakarta. 2009