Anda di halaman 1dari 13

Diskusi Kasus

PITIRIASIS VERSIKOLOR

Oleh:

Rafenia Nayani, S.Ked

Pembimbing:

Prof. Dr.H. Soenarto Kartowigno, Sp.KK(K). FINSDV, FAADV

BAGIAN/DEPARTEMEN DERMATOLOGI DAN VENEREOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
2017
HALAMAN PENGESAHAN

Diskusi Kasus

Pitiriasis Versikolor

Oleh:
Rafenia Nayani, S.Ked
04084821618165

Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti ujian
kepaniteraan klinik senior di Bagian Dermatologi dan Venereologi Fakultas
Kedokteran Universitas Sriwijaya Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad
Hoesin Palembang periode 2 Oktober – 6 November 2017.

Palembang, Oktober 2017

Pembimbing,

Prof. Dr.H. Soenarto Kartowigno, Sp.KK(K). FINSDV, FAADV

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas nikmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan diskusi kasus dengan judul “Pitiriasis Versikolor”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. H. Soenarto Kartowigno,
Sp.KK(K). FINSDV, FAADV selaku pembimbing yang telah membantu dalam
penyelesaian laporan kasus ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam pengerjaan laporan kasus ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Akhir kata,
semoga diskusi kasus ini dapat berguna bagi banyak orang dan dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

Palembang, Oktober 2017

Penulis

3
I. IDENTIFIKASI
Nama : Tn.D
Tanggal Lahir : 29 April 1990
Usia : 27 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status : Menikah
Pekerjaan : Supir
Agama : Islam
Suku : Lubuk Linggau
Alamat : Jl. Basuki, Lubuk Linggau
No. RM : 10027450
Kunjungan pertama ke Poliklinik Dermatologi dan Venereologi RSMH
Palembang, tanggal 5 Oktober 2017 pukul 13.45 WIB.

II. ANAMNESIS (autoanamnesis, tanggal 5 Oktober April 2017 pukul


13.45 WIB)
Keluhan utama:
Bercak putih disertai sisik putih di leher, punggung, kedua lengan dan
tungkai bertambah banyak sejak 2 pekan lalu.

Keluhan tambahan:
Gatal pada bercak putih terutama saat berkeringat

Riwayat perjalanan penyakit :


Kisaran 1 tahun yang lalu, timbul bercak putih di lengan, beberapa
buah, ukuran kepala jarum pentul. Bercak putih disertai sisik putih halus.
Bercak putih terasa gatal terutama saat berkeringat. Tidak ada hilang
rasa/mati rasa pada bercak putih. Pasien tidak berobat.
Kisaran 3 bulan lalu, bercak putih di lengan bertambah banyak dan
melebar pada lengan semula ukuran biji jagung menjadi uang logam Rp
100,- sebagian disertai sisik putih dan halus. Terdapat juga bercak di paha

4
seukuran uang logam Rp.100,- beberapa buah ditutupi sisik halus. Pasien
tidak berobat.
Kisaran 1 bulan lalu, bercak putih melebar hingga ukuran telapak
tangan bayi di lengan kanan kiri dan sebagian ditutup sisik putih, halus.
Bercak putih pada bagian paha bertambah banyak dan melebar sebesar uang
logam Rp.500,-. Bercak putih terasa gatal terutama saat berkeringat. Pasien
tidak berobat.
Kisaran 2 pekan lalu, timbul bercak putih baru di leher dan
punggung beberapa buah, ukuran kepala jarum pentul hingga uang logam
setengah Rp 100,-. Pasien berobat ke Poliklinik Dermatologi dan
Venerologi RSMH.

Riwayat penyakit dahulu


 Pasien memiliki riwayat bercak putih disertai sisik halus tujuh tahun
yang lalu di bagian lengan yang hilang timbul
 Riwayat sesak nafas disertai mengi dan bersin di pagi hari disangkal
 Riwayat kontak dengan pasien sakit kulit berupa bercak putih/merah
yang kurang atau hilang rasa disangkal

Riwayat penyakit keluarga


 Riwayat bercak putih bersisik di keluarga pada ayah pasien.
 Riwayat keluhan bercak putih disertai mati rasa atau kurang rasa
keluarga satu rumah disangka

Riwayat Higienitas
 Pasien mandi 2x sehari dengan menggunakan sabun batangan, pasien
kadang menggunakan air sungai ketika melaksanakan pekerjaan
sebagai supir barang berat.
 Pasien mengaku mempunyai handuk sendiri, namun tidak jelas apakah
handuknya sering dipakai dengan orang satu rumah atau dipakai
sendiri oleh pasien.

5
 Pasien sering beraktivitas diluar dari pagi hari hingga siang hari berada
dibawah terik matahari, pasien jarang mengganti pakaian bila
berkeringat
 Kesan: Higienitas kurang baik

Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien adalah seorang supir yang mengangkut barang-barang berat ke
dalam daerah perkebunan/hutan tinggal dengan seorang istri dan mempunyai
penghasilan Rp 1500.000 per bulan
Kesan: sosial ekonomi menengah ke bawah

III. PEMERIKSAAN FISIK (tanggal 5 Oktober 2017 pukul 14.00 WIB)


Status generalikus
Keadaan umum : Tampak sehat
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 76x/menit
Suhu : 36,80 C
Pernafasan : 18x/menit
Tinggi badan : 166 cm
Berat badan : 55 kg
IMT : 22,9 (normoweight)
Status Lokalis
Kepala
Wajah : facies leonina tidak ada.
Mata : konjungtiva tidak anemis, konjungtivitis tidak ada,
sklera tidak ikterik, lagoftalmus tidak ada, madarosis
tidak ada, lipatan Dennie Morgan tidak ada.
Hidung : saddle nose tidak ada.
Mulut : cheilitis tidak ada.
Telinga : meatus acusticus externus lapang, membran timpani
intak, serumentidak ada, infiltrat tidak ada.

6
Tenggorokan : Faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1 tenang
Leher : JVP (5-2) cm H2O
Toraks
Jantung : HR 80 x/menit, reguler, bunyi jantung I dan II
normal, murmur tidak ada, gallop tidak ada.
Paru : suara napas vesikuler normal, ronkhi tidak ada,
wheezing tidak ada.
Abdomen : datar, lemas, nyeri tekan tidak ada, hepar dan lien
tidak teraba, bising usus dalam batas normal.
Genitalia : tidak ada kelainan
Ekstremitas : akral hangat, edema pretibia tidak ada, xerosis tidak
ada, iktiosis tidak ada
Atas : drop wrist tidak ada, claw hands tidak ada.
Bawah : drop feet tidak ada, claw toes tidak ada.
KGB : pada inspeksi dan palpasi tidak terdapat pembesaran
dan nyeri tekan kelenjar getah bening pada regio
submandibular, supraclavikula, colli, axilla, dan
inguinal

Status dermatologikus
Regio colli posterior, scapularis dextra et sinistra, thorax posterior, ante
brachii dextra et sinintra, femoralis dextra et sinistra
- Patch hipopigmentasi, multipel, ireguler, lentikuler-plakat, diskret
sebagian konfluen, ditutup skuama putih, halus, selapis.

Pemeriksaan Saraf Tepi


Pemeriksaan Pembesaran Saraf
N. ulnaris dextra et sinistra : pembesaran tidak ada, nyeri
tekan tidak ada.
N. radialis dextra et sinistra : pembesaran tidak ada, nyeri
tekan tidak ada.
N. auricularis magnus dextra et sinistra : pembesaran tidak ada, nyeri
tekan tidak ada.

7
N. peroneus communis dextra et sinistra : pembesaran tidak ada, nyeri
tekan tidak ada.
N. tibialis posterior dextra et sinistra : pembesaran tidak ada, nyeri
tekan tidak ada.
Pemeriksaan Fungsi Saraf
Tes Sensorik
Nyeri : tidak ada kelainan
Raba : tidak ada kelainan
Suhu : tidak ada kelainan

Tes Motorik
N. ulnaris dextra et sinistra : kekuatan otot jari kelingking
baik
N. medianus dextra et sinistra : kekuatan otot ibu jari baik.

Tes otonom : tidak dilakukan


: tidak dilakukan

c d

Gambar 1. (a-d). Thoraks posterior, colli posterior,scapularis dekstra et sinistra, ante brachii
dekstra et sinistra : Patch hipopigmentasi, multipel, ireguler, lentikuler-plakat, diskret sebagian
konfluen, ditutup skuama putih, halus, selapis.

8
a

Gambar 2 (a-b). Regio femoralis anterior dextra et sinistra: Patch hipopigmentasi, multipel,
ireguler, lentikuler-plakat, diskret sebagian konfluen, ditutup skuama putih, halus, selapis.

IV. PEMERIKSAAN DERMATOLOGI MANUAL


 Stretch test
Dilakukan peregangan pada bercak putih di regio femoralis anterior
dextra et sinistra menggunakan ibu jari dan jari telunjuk, didapatkan
skuama putih, halus, kering, dan selapis.
Kesan : Stretch test positif

 Scratch test
Dilakukan penggoresan pada bercak putih di regio regio femoralis anterior
dextra et sinistra menggunakan kaca objek, didapatkan skuama putih,
halus, kering, dan selapis.
Kesan : Scratch test positif

9
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan spesimen kerokan kulit dengan penambahan larutan
KOH 10%
Dilakukan pengerokan kulit pada lesi di regio antebrachii dextra et
sinintra kemudian dilakukan penambahan larutan KOH 10% dan diperiksa
menggunakan mikroskop pembesaran okuler 10x dan objektif 40x. Hasil:
pada regio scapularis dextra et sinistra ditemukan hifa pendek dan spora
berkelompok seperti gambaran spaghetti and meatball.

Gambar 3. Hasil pemeriksaan spesimen kerokan kulit di regio femoralis anterior dextra
et sinistra menggunakan larutan KOH 10% dilihat dengan mikroskop pembesaran okuler
10x dan objektif 40x. Ditemukan hifa pendek dan spora berkelompok(spaghetti and
meatball).

Gambar 4. Hasil pemeriksaan spesimen kerokan kulit di regio femoralis anterior dextra
et sinistra menggunakan larutan KOH 10% dilihat dengan mikroskop pembesaran okuler
10x dan objektif 40x. Ditemukan hifa pendek dan spora berkelompok(spaghetti and
meatball).

10
Pemeriksaan penyinaran lampu wood
Dilakukan pemeriksaan lampu wood di lesi patch hipopigmentasi di regio
femoralis anterior sinistra. Hasil: didapatkan fluoresensi kuning keemasan
pada lesi.

Gambar 5. Hasil pemeriksaan penyinaran lampu wood di regio femoralis anterior sinistra
Ditemukan fluoresensi kuning keemasan.

VI. RESUME
Tn. D, laki-laki, 27 th, dengan bercak putih di lengan, leher,
punggung dan paha yang bertambah banyak sejak 2 pekan lalu. Kisaran 1
tahun lalu, timbul makula hipopigmentasi, milier, multipel, diskret di regio
brachii posterior dectra et sinistra. Makula hipopigmentasi, pruritus
terutama saat berkeringat. Kisaran 3 bulan lalu, patch hipopigmentasi
bertambah banyak di regio femoralis anterior dekstra et sininstra,
lentikuler sampai numuker, sebagian ditutupi skuama putih, halus, selapis.
Kisaran 1 bulan lalu, patch hipopigmentasi ditutup skuama putih, halus,
kering, selapis melebar di regio thorax posterior, scapularis dextra et
sinistra, ireguler. Kisaran 1 pekan lalu, timbul patch hipopigmentasi baru
di region colli posterior, multipel, lentikuler, ireguler. Patch
hipopigmentasi meluas, diskret sebagian konfluen. Pasien berobat ke
Poliklinik Dermatologi dan Venerologi RSMH. Pasien memiliki riwayat
bercak putih disertai sisik halus satu tahun lalu di regio antebrachii dekstra

11
et sinistra yang hilang timbul tanpa pengobatan. Ayah pasien memiliki
keluhan yang sama. Pada pemeriksaan fisik, status generalikus dan
keadaan spesifik dalam batas normal. Pada status dermatologikus regio
thoraks posterior, colli posterior,scapularis dekstra et sinistra, ante
brachii dekstra et sinistra, femoralis anterior didapatkan patch
hipopigmentasi, multipel, ireguler, lentikuler-plakat, diskret sebagian
konfluen, ditutup skuama putih, halus, selapis. Pada pemeriksaan spesimen
kerokan kulit di regio femoralis anterior dextra et sinintra dengan
penambahan larutan KOH 10% didapatkan hifa pendek dan spora
berkelompok membentuk gambaran spaghetti and meatball. Pada
pemeriksaan penyinaran lampu wood di regio femoralis anterior dextra et
sinistra didapatkan fluoresensi berwarna kuning keemasan.

VII. DIAGNOSIS BANDING


- Pitiriasis versikolor
- Pitiriasis alba
- Morbus hansen tipe multibasiler

VIII. DIAGNOSIS KERJA


Pitiriasis versikolor

IX. PENATALAKSANAAN
Umum:
• Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit disebabkan oleh infeksi jamur
dan menular.
• Menjelaskan kepada pasien untuk segera mengganti pakaian jika lembab,
menggunakan baju menyerap keringat.
• Menjelaskan untuk tidak menggunakan handuk secara bergantian dengan
orang satu rumah, dan jemur di luar ruangan setelah dipakai.
• Memberikan informasi kepada pasien mengenai cara menggunakan sampo
dan obat yang diminum.

12
Khusus:
Topikal:
− Shampo Ketokonazole 2%, dipakai selama 3 hari berturut-turut
dalam seminggu pada bercak putih di punggung, lengan dan paha
diamkan selama 5 menit kemudian dibilas sambil mandi.
Sistemik :
− Tablet itrakonazol 200 mg per 12 jam selama 1 pekan

X. PROGNOSIS
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam

13

Anda mungkin juga menyukai