Anda di halaman 1dari 5

COMPETITIVE & CORPORATE STRATEGY

CASE
ARAUCO : FORWARD INTEGRATION OR HORIZONTAL
EXPANSION?

KELOMPOK:
Uman Miftah S. 041524353002
Nur Aini R 041524353021
Citra Dewi K. 041524353044
Onny Heru S. 041524353024

MM 46 Akhir Pekan
Magister Manajemen Fakultas Ekonomi & Bisnis
Universitas Airlangga Surabaya
2017
PORTER'S FIVE FORCES ANALYSIS - PULP INDUSTRY
 Low bargaining power of suppliers: Kebanyakan perusahaan produsen bubur kertas
merupakan perusahaan yang terintegrasi ke belakang (backward integrated) ke areal perhutanan
(forestry). Keuntungan untuk supplier di industri perhutanan dipengaruhi oleh pembeli dan tren
pasar. Sebagai contoh dengan memiliki 1,200,000 hektar areal penanaman pohon, Arauco
menikmati keunggulan kompetitif dengan memanfaatkan sumber daya hutan tawanan dan
perkebunan berkelanjutan. Selain itu, tidak terlalu banyak jumlah supplier bahan-bahan kimia
dengan kualitas tinggi untuk proses pemutihan sehingga Arauco menjalin kerjasama kontrak
dengan supplier.
 Medium bargaining power of buyers: Meskipun perusahaan kertas, dimana merupakan
pembeli satu-satunya dari industri bubur kertas (yang terintegrasi ke belakang dengan industri
bubur kertas), permintaan pasar industri tersebut dirasa masih cukup tinggi. Di tahun 2003, 183
juta ton bubur kertas diproduksi dan perusahaan terintegrasi secara vertikal ke industri bubur
kertas dan industri kertas yang menggunakan 142 juta ton. Hanya 41 juta ton bubur kertas yang
tidak terbeli di pasar. Dan harga bubur kertas diperkirakan naik yang dipengaruhi oleh
permintaan dari perusahaan kertas.
 Low threat of new entrants: Industri bubur kertas adalah industri yang membutuhkan modal
cukup besar yang membutuhkan waktu cukup lama untuk membangun mill bubur kertas hingga
mencapai $ 1 miliar dan tiga tahun. Selanjutnya, pabrik bubur kertas dirancang khusus untuk
jenis kayu yang berbeda dan sangat tidak fleksibel terhadap diversifikasi. Diperlukan investasi
yang besar dalam membangun perusahaan produksi bubur kertas dengan produk yang kaya dan
beragam.
 Medium threat of substitutes: Daur ulang kertas dan pengenalan peralatan elektronik sebagai
pengganti kertas, yang berarti ancaman cukup tinggi pengganti pulp juga karena industri kertas
adalah konsumen utama pulp.
 High industry rivalry: Industri bubur kertas terfragmentasi. Pangsa pasar lima perusahaan
bubur kertas pasar terbesar hanya 27%. Produksi Pulp bersaing dengan biaya dengan cara
meningkatkan efisiensi dalam produksi dan integrasi ke belakang. Proyek Nueva Aldea -
dengan satu miliar dolar investasi di pabrik pulp kimia akan Arauco produsen pulp terbesar di
pasar dengan kapasitas produksi 3,2 juta ton, memberi Itu kepemimpinan didorong keunggulan
kompetitif.

PORTER'S FIVE FORCES ANALYSIS - PAPER INDUSTRY


 Low Bargaining power of supplier: Sebagian besar industri merupakan terintegrasi ke belakang
ke dalam bubur kertas dan perhutanan. Karena kertas adalah produk komoditas, perusahaan harus
menyesuaikan diri dengan harga pasar dan tidak dapat mengenakan biaya apapun. Biaya
transportasi menghambat daya tawar mereka.
 Medium Industry rivalry: Industri ini telah mengalami sejumlah merger dan akuisisi pada tahun
1990-an karena produsen bubur kertas dan kertas berjuang untuk meningkatkan profitabilitas,
meningkatkan kapasitas dan menurunkan biaya. Namun, bahkan setelah periode konsolidasi ini,
industri pulp pasar masih terfragmentasi sehingga mengakibatkan volatilitas harga. Permintaan
pasar global secara untuk kertas bergantung pada aktivitas ekonomi, China dan India diprediksi
dan disiapkan menjadi salah satu konsumen kertas terbesar di tahun-tahun mendatang, oleh
karena itu prospek pertumbuhan industri tampak menarik.
 High Bargaining power of buyers: Kertas sebagai produk komoditas sehingga produsen di
industri ini tidak memiliki kekuatan penawaran (bargaining power). Sehingga biaya penggantian
dari penggunaan kertas (switching cost) adalah rendah.
 Low Threat of new entrants: Industri kertas adalah industri yang membutuhkan modal cukup
besar dan sebagian besar pemain besar terintegrasi ke belakang dan hadir dalam beberapa lini
produk. Selain itu, diperlukan investasi sejumlah nilai setara dengan penyusutan untuk menjaga
efisiensi pabrik. Faktor-faktor ini membuat sangat sulit bagi pemain baru untuk bersaing dengan
pemain eksisting. Akhir-akhir ini, pemerintah telah meningkatkan peraturan bagi perusahaan
kertas untuk menghindari penebangan hutan yang jelas, untuk mengurangi produk sampingan
kimiawi seperti klorin, membatasi emisi gas dari pengoperasian pabrik dan meningkatkan daur
ulang. Hal ini menciptakan hambatan lebih lanjut untuk masuk.

 High Threat of substitutes: Karena regulasi yang semakin meningkat, industri kertas daur ulang
pun kian bermunculan sebagai salah satu sumber ancaman bagi industri. Di AS, 42% kertas
dipulihkan untuk didaur ulang. Kertas tidak bisa digunakan kembali tapi di sisi lain kertas daur
ulang bisa digunakan sampai tujuh kali. Selain itu, beberapa pengamat industri berpendapat
bahwa penggunaan komputer, perangkat genggam dan telepon genggam muncul sebagai
pengganti kertas.
VALUE CHAIN ANALYSIS

- Adopting strict environmental policies


- Low forest operating cost
- Reduce, reuse recycle
- Bio forest
- Install two electricity generating turbines
- Friendly energy
- Well trained human resources

Profit Margin
Inbound Operation Outbound Sales & Services
Logistics Logistics Marketing
 Hired independent  Green sawn  Client base
 Strategically contractor timber  Providing
located plantation  Efficiency, increase  Built close to competitively
 Fast growing capacity, lower its plantation price and high
conifer tree cost  Well managed quality pulp
 High quality raw transportation
material
 Third party supplier
(Alto Parana)

SWOT ANALYSIS

1. Strengths
- Efisiensi pada teknologi dan peralatan
- Mempunyai electricity generating turbine sendiri
- Vertical integration strategy
- Single producer dari unbleached softwood kraft pulp
- Low cost production
2. Weaknesses
- Economic condition : direct , efek negatif pada harga , suku bunga yang rendah yang
secara umum accompany economic downtums
- Merger and acquisition : unrealistic expectation, inadequete due diligence , dan konflik
budaya perusahaan
3. Opportunities
- Memiliki pangsa pasar yang besar : Amerika Utara
- Berpotensi menjadi market leader
- Tumbuh sebagai perusahaan penyedia hardwood
- Terdepan dalam rekayasa genetic pohon dan pengendalian hama
4. Threats
- Penggunaan electricity menjadi besar
- Volatiliti dan ketidakstabilan harga pulp
- Pertumbuhan recycling paper

4Ps ANALYSIS
1. Produk : produk kayu yang dihasilkan sangat beragam dan mempunyai kualitas bagus.
Dengan ragam, kualitas dan harga yang ditawarkan arauco akan dengan mudah masuk
dalam pasar dikarenakan tidak banyak perusahaan sejenis yang mempunyai kualitas setara
dengan Arauco. Meskipun produk pulp yang dihasilkan arauco mulai menurun, arauco tetap
bisa menjaga fokus untuk memproduksi produk olahan kayu yang sudah menjadi
spesialisasinya sejak lama.
2. Price (harga) : harga yang ditawarkan arauco cukup kompetitif pada industri kayu dan pulp,
namun untuk produk kayu tidak bisa menggunakan harga terlalu murah karena jenis kayu
yang digunakan mempengaruhi harga jual produk.
3. Place (tempat) : lokasi pemasaran arauco berawal di daerah Amerika Utara dan berkembang
ke seluruh benua Amerika. Dengan menempatkan kantor perwakilan di setiap negara di
benua Amerika dan beberapa negara di dunia dapat mempermudah pelanggan untuk
memesan dan membeli produk Arauco.
4. Promosi : untuk memperkenalkan produknya Arauco memberikan bukti bahwa bahan baku
kayu yang digunakan merupakan kayu yang legal dan tidak merusak lingkungan karena isu
lingkungan merupakan hal yang sensitif

Anda mungkin juga menyukai