Suciana Wulandari (1710536023)
Suciana Wulandari (1710536023)
PENDAHULUAN
Sistem penyusunan anggaran (budgeting) merupakan tahap keempat proses SPPM.
Uraian dalam bab ini dimulai dengan penjelasan konsep anggaran dan pentingnya tahap
penyusunan anggaran. Kemudian secara mendalam diungkapkan berbagai kelemahan yang
melekat dalam sistem penyusunan anggaran tradisional. Kemudian uraian dilanjutkan ke
penyusunan anggaran dengan Balance Scorecared sebagai rerangka dan aktivitas sebagai
basis ( activity- based budgeting). Uraian dalam bab ini diakhiri dengan gambaran proses
penyusunan activity-based budgeting. Tujuan dalam penyusunan bab ini adalah untuk
menggambarkan pendekatan perencanaan laba jangka pendek perusahaan yang lebih efektif
memfokuskan usaha seluruh personel perusahan untuk menciptakan nilai melalui pemuasan
kebutuhan customer. Disamping itu, uraian dalam bab ini juga dimaksudkan untuk
menggambarkan bagaimana activity-based budgeting mampu membangkitkan kegairahan
seluruh personel dalam melakukan improvement terhadap proses yang digunakan oleh
perusahaan untuk menghasilkan value bagi customer. Mengingat dalam lingkungan bisnis
sekarang customer sangat dominan, penggeseran ke pendekatan activity- based budgeting
dalam perencanaan laba jangka pendek bukan lagi merupakan masalah pilihan, namun sudah
menjadi sesuatu yang menentukan kelangsungan hidup organisasi perusahaan.
KONSEP ANGGARAN
Anggaran seringkali diartikan secara luas sebagai suatu rencana yang dinyatakan
dalam satuan moneter standar. Dalam konsep ini, anggaran dapat berupa rencana jangka
panjang dan rencana jangka pendek.
Keterbatasan yang melekat pada sistem penyusunan anggaran tradisional adalah sistem
tersebut:
1. Tidak membangun keterkaitan erat antara anggaran dengan visi, tujuan, strategi
organisasi
2. Tidak berfokus ke perspektif nonkeuangan dan lebih dimaksudkan sebagai alat untuk
pengendalian internal
3. Tidak memotivasi personel untuk melakukan improvement berkelanjutan terhadap
proses yang digunakan untuk melayani costumer karena sistem penyusunan anggaran
tradisional menggunakan pendekatan fungsional (seringkali disebut dengan fungtional-
based budgeting)
4. Tidak cepat dalam penyusunannya, penyusunan anggaran tradisional memerlukan waktu
lama
Proses penyusunan anggaran berbasis Balanced Scorecard ini dilaksanakan melalui empat
tahap berikut ini :
1. Penerjemahan, visi, misi, tujuan, keyakinan dasar, nilai dasar, dan strategi organisasi ke
dalam company scorecard – sasaran strategik, ukuran hasil, ukuran pemacu kinerja,
target, dan inisiatif strategik organisasi secara keseluruhan.
2. Pelaksanaan cascading company scorecard ke dalam scorecard setiap jenjang organisasi
yang lebih rendah seperti departemen, bagian tim, sampai ke individu anggota
organisasi.
3. Penjabaran inisiatif strategik setiap jenjang organisasi ke dalam program
4. Penjabaran program setiap jenjang organisasi ke dalam anggaran.
Untuk menjelaskan konsep activity-based activity, berikut ini diuraikan definisi activity-
based budgeting, mindset yang melandasinya, perbedaan antara activity-based budgeting
dengn fungtional-based budgeting dan keunggualan activity-based budgeting.
DEFINISI ACTIVITY-BASED BUDGETING
Nilai yang diciptakan diukur dengan menggunakan ukuran economic value added (EVA)
yang dihitung denagan formula berikut ini :
EVA = Pendapatan- Biaya- Beban Modal
Untuk menjadikan penyusunan anggaran sebagai perencanaan penciptaan nilai, ada dua hal
penting yang harus difahami oleh personel perusahaan: (1) aktivitas yang digunakan oleh
perusahaan dalam penciptaan nilai dan (2) faktor yang menjadi pemacu nilai (value driver).
Di muka telah disebutkan bahwa aktivitas yang digunakan oleh perusahaan untuk
menghasilkan nilai dapat dikelompokkan ke dalam empat golongan berikut ini: (1)
resultproducing activities, (2) contributing activities, (3) support activities, dan (4) hygiene
and housekeeping activities.
Proses penyusunan activity-based budget ditentukan oleh empat faktor: struktur dan proses.
Struktur menjelaskan komponen-komponen yang harus ada atau dibentuk sebagai landasan
untuk penyusunan anggaran. Proses menjelaskan urutan langkah yang harus ditempuh dalam
penyusunan anggaran tersebut.
Struktur
Struktur mencakup:
1. Organisasi lintas fungsional
Tim lintas fungsional permanen
Case manajer
Team leader
Manajer fungsional utama
Manajer fungsional pendukung
2. Tim ad hoc penyusunan anggaran
Komite Anggaran
Departemen Anggaran
Keluaran yang dihasilkan dari proses penyusunan anggaran
Pendekatan ini menjanjikan efektivitas rencana laba jangka pendek yang disusun
oleh organisasi, mengingat telah bergesernya kendali bisnis ke tangan customers. Paul
Sharman memperkirakan bahwa activity-based costing akan diterima oleh semua organisasi
(di U.S.A.) sebagai mekanisme penentuan object cost.