Disusun Oleh :
1
Nama : Agusti Deky Mahendra Putra (2015142)
Mengesahkan,
Mengetahui,
Direktur
APIKES Citra Medika Surakarta
2
(Tominanto, S.Kom.,M.Cs)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
praktek lapangan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Yogyakarta. Pada
1. drg. Hj. RR. Tuty Setyowati., MM selaku direktur RSUD Kota Yogyakarta
beserta stafnya yang telah memberi izin dan membantu dalam pelaksanaan
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kesalahan dan kurang
sempurna, maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
3
kesempurnaan penyusunan laporan di lain hari. Semoga laporan ini dapat
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
4
DAFTAR ISI............................................................................................................v
DAFTAR TABEL..................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................ix
DAFTAR SINGKATAN..........................................................................................x
BAB I.......................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................3
C. Tujuan...........................................................................................................4
D. Manfaat.........................................................................................................5
E. Ruang Lingkup..............................................................................................6
BAB II......................................................................................................................8
B. Quality Assurance.......................................................................................47
C. ICD-10........................................................................................................54
D. ICD-9..........................................................................................................60
E. Ergonomi.....................................................................................................63
BAB III..................................................................................................................75
BAB IV................................................................................................................110
BAB V..................................................................................................................120
A. Kesimpulan...............................................................................................120
B. Saran..........................................................................................................121
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 2.3
Tabel 2.4
Tabel 2.5
Tabel 2.6
6
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Tabel 3.6
Tabel 3.7
Tabel 3.8
Tabel 3.9
Tabel 3.10
Tabel 3.11
Tabel 3.12
Tabel 3.13
Tabel 3.14
DAFTAR LAMPIRAN
7
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Gambar 2.2
8
DAFTAR SINGKATAN
Clinical Modification
BY : Bayi
AN : Anak
SDR : Saudara
9
SDR/I : Saudari
TN : Tuan
NY : Nyonya
NN : Nona
UU : Undang-undang
RI : Republik Indonesia
EC : Elsheehere Classified
10
SK : Surat Keputusan
W2 : Wabah
11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menyelenggarakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (UU
No. 44 tahun 2009). Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan tenaga
Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
12
Rekam medis memiliki sistem dan sub sistem, sistem penerimaan pasien dan
berkaitan dengan sistem dan sub sistem rekam medis. Apabila sistem dan sub
sistem rekam medis di rumah sakit tersebut baik maka kualitas mutu
pelayanan kesehatan akan menjadi baik. Sehingga dengan adanya sistem dan
sub sistem rekam medis yang baik maka dapat meningkatkan kualitas mutu
13
14
pelayanan kesehatan. Selain dari sistem dan sub sistem rekam medis, mutu
dan sistematik memantau dan menilai mutu dan kewajaran asuhan terhadap
cara untuk menilai mutu pelayanan tersebut maka pihak rumah sakit
berkas rekam medis dengan cara melihat dari segi analisis kuantitatif. Analisis
kuantitatif adalah telaah atau review bagian tertentu dari isi rekam medis
analisis kuantitatif maka dapat diketahui lengkap tidaknya suatu berkas rekam
medis karena rekam medis yang lengkap mencerminkan mutu pelayanan yang
menunjang pelayanan kesehatan, selain fungsi dari sistem dan sub sistem
rekam medis dan quality assurance, juga mencakup ICD-10 dan ICD-9-CM.
ICD-10 dan ICD-9-CM membantu rekam medis dalam mengkode
sebuah penyakit dan tindakan terhadap diagnosa pasien yang telah ditegakkan
cause).
Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk
manusia baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan
B. Rumusan Masalah
Sistem dan Sub Sistem Rekam Medis, Quality Assurance, ICD-10, ICD-9-
C. Tujuan
sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengelolaan rekam medis dan informasi kesehatan di
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Yogyakarta ditinjau dari Sistem
16
dan Ergonomi.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran umum Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Kota Yogyakarta.
b. Mengetahui dan menganalisis sistem dan sub sistem rekam medis
(RSUD) KotaYogyakarta.
c. Mengetahui dan menganalisis quality assurance khususnya analisis
(RSUD) KotaYogyakarta.
d. Mengetahui dan menganalisis keakuratan kode diagnosis berdasarkan
D. Manfaat
sistem dan sub sistem rekam medis, quality assurance, ICD-10, ICD-
tinjauan sistem dan sub sistem rekam medis, quality assurance, ICD-
KotaYogyakarta.
b. Dapat mengetahui quality assurance khususnya analisis kuantitatif
Kota Yogyakarta.
c. Dapat mengetahui keakuratan kode diagnosis dan kode penyakit di
E. Ruang Lingkup
LANDASAN TEORI
rekam medis.
Sistem pemberian nama seseorang di suatu bangsa atau suku
satu dengan lainnya. Oleh sebab itu penulisan nama pasien di setiap
terjadi karena pencatuman nama ibunya yang salah pada saat yang
19
20
1 Bayi By.
3 Anak-anak An.
membaca pasien.
6) Pada lembar identitas pasien disertakan nama penanggungjawab
1 Anak-anak Ayah
2 Laki-laki sudah menikah Dirinya sendiri atau istrinya
3 Perempuan sudah menikah Suaminya
b. Sistem Penomoran
Menurut Budi (2011) sistem penomoran dalam pelayanan
bersangkutan,
2) Untuk pedoman dalam tata-cara penyimpanan (penjajaran)
tengah dan akhir. Enam angka tersebut mulai dari 00-00-01 s/d 99-
angka 48; kelompok tengah angka 12 dan kelompok angka akhir 06.
pelayanan kesehatan.
Keuntungan sistem ini tentunya pelayanan pasien ke klinik
karena tidak memilah antara pasien baru atau lama semua pasien
sebelumnya.
1) Semua berkas rekam medis satu pasien memiliki satu nomor dan
nomor
27
seperti:
a) Penambahan jumlah dokumen rekam medis selalu tersebar
penyimpanan.
b) Petugas penyimpanan tidak akan terpaksa berdesak-desak di
section tertentu.
d) Pekerjaan akan terbagi rata mengingat setiap petuga rata-
(jumlah rak).
h) Kekeliruan menyimpan (misfile) dapat dicegah, karena
diantaranya:
terlalu lama.
b) Membutuhkan biaya awal lebih besar karena harus
folder atau map sehingga setiap folder berisi data dan informasi hasil
1) Sentralisasi
Sistem penyimpanan berkas rekam medis secara sentral
rekam medis pasien rawat jalan, rawat darurat, dan rawat inap ke
inap.
(2) Tempat penyimpanan dokumen rekam medis harus jaga
rawat darurat dan rawat inap pada folder tersendiri atau ruang
lebih banyak.
e. Sistem Penyusutan dan Pemusnahan
1) Sistem Penyusutan
Menurut surat edaran Dirjen Pelayanan Medik Nomor
Aktif Inaktif
Keluhan
No Rawat Rawat Rawat Rawat
Penyakit
Jalan Inap Jalan Inap
1 Umum 5th 5th 2th 2th
dengan cara:
langkah-langkah:
36
dimusnahkan;
b) Pembuatan daftar jenis arsip yang akan dimusnahkan (daftar
pertelaan);
c) Pembuatan berita acara pemusnahan arsip;
d) Pelaksanaan pemusnahan dengan saksi-saksi.
dalam gedung.
b) Pencacahan, cara pencacahan dokumen ini menggunakan
melenyapkan tulisan.
d) Pembuburan atau pulping merupakan metode pemusnahan
terdiri dari:
akan disimpan;
(3) Tahun : tahun terkhir kunjungan/pelayanan pasien
dirumah sakit;
(4) Jangka Waktu Penyimpanan : menunjukkan
Padaoleh
haridirektur rumah sakit.
ini.........................
Yang bertandatangan di bawah ini:
1. .....................
2. .....................
Telah melakukan pemusnahan arsip dengan
cara.......terhadap ..........sebagaimana tercantum pada daftar
pertelaan yang telah dimusnahkan (DPTM) terlampir pada
berita acara pemusnahan ini.
medis inaktif:
(3) Seringnya rekam medis digunakan untuk pendidikan
dan penelitian.
(4) Nilai guna primer, mencaku: administrasi, hukum,
sejarah.
(6) Lembar rekam medis yang dipilih:
(a) Ringkasan masuk dan keluar
40
(b) Resume
(c) Lembar operasi
(d) Lembar identifikasi bayi baru lahir
(e) Lembar persetujuan
(f) Lembar kematian
(7) Berkas rekam medis tertentu disimpan di ruang berkas
tersebut berobat.
meninggal dunia.
berikut:
rumah sakit.
e) Berita acara pemusnahan rekam medis, yang asli disimpan
Pelayanan Medik).
Dalam hal ini pihak yang memberi surat pengantar adalah dokter
ada yang disebut pasien baru dan pasien lama. Pasien baru berarti
kesehatan tertentu.
Petugas penerimaan pasien harus menguasai kegiatan ditempat
Pasien
TPP Ralan/UGD
Poliklinik/UGD
Ya
TPP RI
Farmasi
Pulang
Pelayana Tidak
n
Penunja
ng Ya
Pelayanan Penunjang
45
halaman ini dimulai dari berkas rekam medis rawat darurat, rawat
pengisisan berkas rekam medis dan formulir yang harus ada pada
pada buku register semua berkas yang masuk sesuai tanggal masuk ke
bagian assembling dan tanggal pasien pulang. Pada proses ini akan
berkas rekam medis ketika berkas rekam medis kembali dari unit
pelayanan.
2) Delinguent Medical Record, merupakan tipe ketidaklengkapan
yang terisi lengkap, terisi tidak lengkap dan tidak terisi. Hal ini dapat
kesehatan.
Kegiatan pengecekkan lembar yang harus ada pada kasus
setelah selesai rawat inap dan berkas kembali ke unit rekam medis
assembling diantaranya:
1) Ketepatan waktu pengembalian
2) Kelengkapan formulir pada berkas rekam medis
3) Kelengkapan pengisian pada berkas rekam medis
b. Coding
Menurut Budi (2011) kegiatan pengkodean adalah pemberian
antara huruf dan angka yang mewakili komponen data. Kegiatan yang
pasien, dan tenaga coding dibagian unit rekam medis tidak boleh
diagnosis yang sudah ditetapkan oleh tenaga medis. Apabila ada hal
yang kurang jelas, tenaga rekam medis mempunyai hak dan kewajiban
49
kemungkian yaitu:
1) Penetapan diagnosisi yang salah sehingga menyebabkan hasil
atau istilah penting yang terdapat dalam buku tersusun menurut abjad
sesuai dengan kode yang berasal dari data penyakit, operasi pasien
dan pengumpulan data dari indeks yang lain sebagai bahan untuk
Pasien, Indeks Penyakit (rawat jalan dan rawat inap), Indeks Operasi,
yaitu indeks yang berisi data pokok menegnai identitas pasien untuk
sering dalam wujud kartu maka disebut Kartu Indeks Utama Pasien
50
operasi yang sama, hal ini sering kali diminta oleh Komite
pelayanan tersebut.
Cara penyusunan indeks dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu
indeks secara seederha (single index) dan secara indeks silang (cross
ditelusuri indeks.
Indeks dokter yaitu daftar tabulasi nama-nama pasien yang
indeks dokter didasarkan pada nama dokter dan nomor kodenya urut
52
d. Reporting
salah satu bagian dalam unit rekam medis yang mempunyai tugas
pokok:
sakit
2) Merekap sensus harian sebagai dasar laporan kegiatan rumah
sakit
3) Mengumpulkan dan mengolah data penyakit rawat jalan dan
rumah sakit
10) Mengumpulkan dan mengolah data sebab kematian sebagai
bagian filing adalah salah satu bagian dalam unit rekam medis yang
medis.
B. Quality Assurance
analisis kuantitatif.
2. Kepentingan Quality Assurance
Menurut Sabarguna (2008) Quality Assurance menjadi penting bagi
dibawah ini :
a. Bagi Rumah Sakit
Persaingan antara rumah sakit memerlukan pelayanan bermutu
tertentu.
c. Bagi Dokter
Selain standart profesi yang telah ditentukan juga berhadapan
berikut:
1) Menentukan sekiranya ada kekurangan agar dapat dikoreksi
kurang lengkap.
2) Concurrent analysis yaitu analisis yang dilaksanakan saat pasien
sertifikasi lainnya.
3) Mengetahui hal-hal yang berpotensi menimbulkan tuntutan
rekam medis.
Setiap lembar berkas rekam medis wajib dicantumkan identitas
rekam medis.
Dalam pengisian rekam medis berlaku prinsip bahwa setiap
singkat atau bahkan inisial (singkatan nama) saja. Hal ini masih
dari satu orang jadi, inisial dan paraf harus bersifat unik
tegak.
C. ICD-10
1. Definisi ICD-10
International Statistical Classification of Disease and Related
volume yaitu:
a. Volume 1 adalah daftar tabulasi yang berupa daftar alfanumerik dan
mortalitas.
kombinasi parenthesee.
2) Menutup kode yang tidak termasuk
Contoh: H10.0 Blepharitis, exclude Blepharoconjungtivitis
(H10.5)
3) Menutup kategori 3 karakter yang termasuk ke dalam block
subkategori 4 karakter.
Contoh: K27 Peptic Ulcer, site unspesified [see page 566 for
subdivision].
c. Not elsewhere classified (NEC)
Jika digunakan pada kategori 3 karakter adalah sebagai tanda
ditempat lain.
Contoh: J16 Pneumonia due to other infectious organism, not
elsewhere clasified.
Kategori ini termasuk J16.0 Chlamydal pneumonia dan J18.8
bila kata yang dimaksud tidak lengkap. Colon dapat mengubah atau
lain:
a. Ubahlah ejaan diagnosis kedalam ejaan bahasa inggris ICD
b. Tentukan bagian dari istilah diagnosis yang dijadikan “LEAD
h. Gunakan rules yang tersedia bila perlu untuk memilih kembali kode
Blok Judul
T15-T19 Efek dari benda asing yang masuk melalui
lubang alamiah
T20-T32 Luka bakar dan korosi
T33-T35 Cidera dingin (frosbite)
T36-T50 Keracunan oleh drugs, obat medis dan zat-zat
biologis
T51-T65 Efek toksik dari zat yang peran utamanya
bukan obat medis
T66-T78 Efek lain dan yang tidak dijelaskan dari
penyebab eksternal
T79 Komplikasi dini tertentu dari trauma
T80-T88 Komplikasi asuhan nedah dan medis, not
64
elsewhere classified
T90-T98 Sequelae dari cidera, keracunan dan
konsekuensi lain penyebab eksternal
D. ICD-9
1. Pengertian ICD-9-CM
ICD-9-CM berisi sistem klasifikasi untuk prosedur-prosedur
2. Kararteristik ICD-9-CM
ICD-9-CM terdiri dari :
1) Daftar tabel yang berisikan daftar numerik dari penyakit nomor kode
coding diagnostik.
2) Volume 2 : indeks abjad terhadap penyakit
65
E. Ergonomi
1. Pengertian Ergonomi
Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk
ergonomi adalah :
a) Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya
(Tarwaka, 2010).
Berdasarkan Kepmenkes No 81/Menkes/SK/2004 pengertian
energi fisik pada otot manusia yang berfungsi sebagai sumber tenaga.
melibatkan kerja otak dari pada otot. Seorang tenaga kerja memiliki
realistis.
Menurut Kepmenkes No. 81 / Menkes / SK / 1 / 2004 terdapat 5
WISN, yaitu :
a. Menetapkan waktu kerja tersedia
Menetapkan waktu kerja tersedia tujuannya adalah
daya manusia yang bekerja di rumah sakit selam kurun waktu satu
tahun.
1) Data yang dibutuhkan untuk menetapkan waktu kerja tersedia
x 50 minggu). (A)
b) Cuti tahunan, sesuai ketentuan setiap sumber daya
sebagai berikut :
Rumus :
Waktu Kerja Tersedia = {A-(B+C+D+E)} X F
Keterangan :
A = Hari Kerja
B = Cuti Tahunan
C = Pendidikan dan Pelatihan
D = Hari LiburNasional
E = Ketidak Hadiran Kerja
F = Waktu Kerja
Apabila ditemukan adanya perbedaan rata-rata
adalah :
a) Bagian pendaftaran
b) Bagian pengambilan dan penyimpanan
c) Bagian pengolahan data
d) Bagian pelaporan administrasi.
c. Menyusun Standart Beban Kerja
Standar beban kerja adalah volume / kuantitas beban kerja
kategori tenaga.
Beban kerja masing-masing kategori sumber daya manusia di
kesehatan perorangan.
2) Rata – Rata Waktu
Rata – rata waktu adalah suatu waktu yang dibutuhkan
internal yaitu faktor yang berasal dari dalam tubuh itu sendiri
stressor.
4) Menyusun standar kelonggaran
Menyusun standar kelonggaran tujuannya adalah
kategori tentang :
a) Kegiatan-kegiatan yang tidak terkait langsung dengan
pakai.
b) Frekuensi kegiatan dalam suatu hari, minggu, bulan
c) Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan
d) Selama pengumpulan data kegiatan penyusunan standar
manusia.
Setelah faktor kelonggaran tiap kategori sumber daya
berdasarkan :
yaitu :
(1) Waktu kerja tersedia
(2) Standar beban kerja
(3) Standar kelonggaran masing-masing kategori sumber
daya manusia
74
(A + C).
Setelah mengetahui kuantitas kegiatan pokok
perhitungan WISN.
a) 1.0 – 1.1 dibulatkan kebawah menjadi 1 dan >1.1 -1.9
HASIL PENGAMATAN
rumah sakit umum dengan tipe kelas “D” meliputi pelayanan dasar
umum, gigi dan kebidanan. Pada tahun 1988 pelayanan sudah mulai
1 Oktober 2010 Rumah sakit berubah nama menjadi Rumah Sakit Jogja
Wirosaban.
Perda No.2 Tahun 1996 mengenai Susunan Organisasi dan Tata Kerja
RSUD Kota Yogyakarta. Pada saat itu rumah sakit telah berkembang
menjadi rumah sakit kelas C. Dalam hal mutu pelayanan Rumah Sakit
77
78
ditetapkan menjadi Rumah Sakit kelas “B” Non Pendidikan oada tanggal
RSUD kelas “B” Non Pendidikan maka susunan dan tata kerja organisasi
masyarakat”.
b) Misi
a. Mewujudkan pelayanan dengan standart profesi tertinggi
harapan pelanggan.
b. Meningkatkan kompetensi dan kinerja pegawai secara
berkesinambungan.
c. Mewujudkan Rumah Sakit Pendidikan, wahana penelitian,
yang handal.
e. Mewujudkan manajemen yang efektif dan efisien dalam iklim
pelanggan.
c) Motto
“Melayani dengan senyum dan upaya terbaik”.
Kota Yogyakarta baik untuk pasien rawat jalan, rawat inap maupun
Nomor Warna
1
2
3
4
5
6
Nomor Warna
7
8
9
d. Sistem Penyimpanan
Penyimpanan dokumen rekam medis di RSUD Kota
rekam medis rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat dijadikan
rekam medis yang akan susutkan harus dipisahkan aktif atau in aktif
manajemen.
Berikut ini adalah formulir-formulir rekam medis yang tetap
tahun dalam ordner dan disimpan di rak in aktif dan dijajarkan secara
Yogyakarta yaitu :
1) Pasien rawat jalan yang datang ke rumah sakit baik pasien
kedatangan.
2) Pasien mendaftar di loket pendaftaran sesuai nomor antrian
yang dituju.
5) Bagi pasien JKN pasien mengumpulkan berkas persyaratan
yang dituju.
6) Bagi pasien umum atau non jaminan, setelah melakukan
ditentukan.
2) Petugas pendafataran menanyakan nomor rekam medis , jaminan
pasien
pendaftaran.
2) Petugas pendaftaran melakukan identifikasi pasien
3) Petugas pendaftran melakukan verifikasi berkas jaminan
4) Petugas pendaftaran mencetak nomor urut dan diberikan kepada
pasien
5) Pasien berjaminan pasien menuju ke loket verifikasi jaminan
6) Pasien dapat langsung ke klinik yang dituju
c. Alur pendaftaran pasien rawat jalan WhatsApp yaitu :
1) Pasien mendaftar klinik melalui nomor telepon WhatsApp yang
telah ditentukan.
2) Pasien menulis format yang telah ditentukan dari jaminan yang
pasien
pendaftaran.
2) Petugas pendaftaran melakukan identifikasi pasien
3) Petugas pendaftran melakukan verifikasi berkas jaminan
4) Petugas pendaftaran mencetak nomor urut dan diberikan kepada
pasien
85
Mandiri
3) Pasien memporoleh nomor antrian klinik
4) Pasien umum dapat langsung ke klinik yang dituju
5) Pasien berjaminan mengambil nomor urut kedatangan kemudian
menuju ke klinik.
2. Alur dan Prosedur Pendaftaran Pasien Rawat Inap (TPPRI)
Alur Prosedur TPPRI di RSUD Kota Yogyakarta sebagai berikut :
a. Pasien datang ke TPPRI dengan membawa surat pengantar
darurat.
b. Petugas menanyakan jaminan kesehatan yang digunakan oleh
pasien.
c. Petugas menghubungi perawat bangsal untuk konfirmasi pasien
identitas.
c. Petugas membuat berkas rekam medis baru dan lembar triase untuk
1. Assembling
Assembling di RSUD Kota Yogyakarta dilakukan oleh 3 petugas
berikut:
a. Pasien setelah dinyatakan pulang dari rawat inap, maka petugas
assembling.
c. Dokumen rekam medis yang sudah dikembalikan dimasukan ke
yang dikode adalah berkas rekam medis yang sudah diassemblling dan
sudah terisi diagnosisnya pada lembar resume atau ringkasan masuk dan
keluar. Koder akan mencari kode diagnosis pada ICD 10 dan kode
jawab atas keakuratan kode dari suatu diagnosis penyakit atau tindakan
atau operasi yang sudah ditetapkan oleh tenaga medis. Oleh karena itu
hal yang kurang jelas atau tindak lengkap, sebelum kode ditetapkan,
88
bentuk data. Jenis indeks yang dibuat antara lain indeks pasien , indeks
petugas assembling
89
terdiri dari :
a) Cakupan pelayanan Rawat Jalan
b) Cakupan pelayanan Gawat Darurat
c) Cakupan pelayanan Rawat Inap
d) Cakupan Pelayanan Penunjang
e) Laporan jumlah kunjungan pasien berdasarkan cara pembayaran
f) Register pasien meninggal di Instalasi Gawat Darurat
g) Register pasien meninggal di Instalasi Rawat Inap
h) Laporan 10 Besar Penyakit Rawat Jalan, Gawat Darurat, dan
Rawat Inap
i) Laporan lainnya sesuai kebutuhan internal rumah sakit
Sumber data pelaporan diperoleh dari SIMRS dan register
kunjungan.
2) Laporan Eksternal, mengacu pada Petunjuk Teknis Informasi Rumah
dari kepegawaian
(3) RL 3, berisikan Data Pelayanan Rumah Sakit, sumber data
pasien.
pasien.
c) Laporan Sistem Informasi Imunisasi Terpadu (SIMUNDU), data
Kota Yogyakarta
h) Laporan Mingguan Wabah (W2), laporan ini dilaporkan setiap
Yogyakarta
i) Laporan Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDRS), laporan ini
Yogyakarta yaitu :
a. Pengambilan dokumen
1) Petugas filing menerima tracer dari unit pelayanan
2) Petugas filing mencari dokumen rekam medis rawat jalan sesuai
dituju.
4) Selanjutnya dokumen rekam medis diserahkan kepada petugas
1. Analisis Kuantitatif
Berdasarkan hasil pengamatan quality assurance dari 10 sample
a. Review Identifikasi
Tabel 3.2
Hasil Analisis Kuantitatif Review Identifikasi Pasien Rawat Inap
dengan diagnosis Close Fracture of Lower end of Radius di RSUD
Kota Yogyakarta
Review Identifikasi
NO RM Hasil
No RM Nama Tgl Lahir
7056xx L L L L
5105xx L L L L
4723xx L L L L
7165xx L L L L
7085xx L L L L
7029xx L L L L
7055xx L L L L
7110xx L L L L
4748xx L L L L
7125xx L L L L
93
Jumlah 10 10 10 10
Persentase 100% 100% 100% 100%
Sumber: Analysis
Keterangan :
L = Lengkap
TL = Tidak Lengkap
b. Review Pelaporan
Tabel 3.3
Hasil Analisis Kuantitatif Review Pelaporan Pada Pasien Rawat
Inap dengan diagnosis Close Fracture of Lower end of Radius di
RSUD Kota Yogyakarta
Review Pelaporan
NO RM Laporan yang Hasil
Jam Tanggal
harus ada
7056xx L L L L
5105xx L L L L
4723xx L L L L
7165xx L L L L
7085xx L L L L
7029xx L L L L
7055xx L L L L
7110xx L L L L
4748xx L L L L
7125xx L L L L
Jumlah 10 10 10 10
94
Sumber: Analysis
Keterangan :
L = Lengkap
TL = Tidak Lengkap
Berdasarkan tabel diatas kelengkapan review pelaporan dari
c. Review Autentifikasi
Tabel 3.4
Hasil Analisis Kuantitatif Review Autentifikasi Pada Pasien Rawat
Inap dengan diagnosis Close Fracture of Lower
end of Radius di Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Yogyakarta
Review Autentifikasi
NO RM Hasil
Jam Tanggal
7056xx L L L
5105xx L L L
4723xx L L L
7165xx L L L
7085xx L L L
7029xx L L L
7055xx L L L
7110xx L L L
4748xx L L L
95
7125xx L L L
Jumlah 10 10 10
Persentase 100% 100% 100%
Sumber: Analysis
Keterangan :
L = Lengkap
TL = Tidak Lengkap
d. Review Pencatatan
Tabel 3.5
Hasil Analisis Kuantitatif Review Pencatatan Pada Pasien
Rawat Inap dengan diagnosis Close Fracture of Lower
end of Radiuss di Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Yogyakarta
Review Pencatatan
NO RM Cairan Coretan Tanpa Singkatan Hasil
TipeX Paraf Tidak Baku
7056xx L L L L
5105xx L TL L TL
4723xx L L L L
7165xx L L L L
7085xx L TL L TL
7029xx L L L L
7055xx L L L L
7110xx L L L L
96
4748xx L L L L
7125xx L L L L
Jumlah 10 8 10 8
Persentase 100% 80% 100% 80%
Keterangan :
L = Lengkap
TL = Tidak Lengkap
Berdasarkan tabel diatas kelengkapan review pencatatan
lengkap.
yang dilihat dari keempat review dapat dilihat pada dibawah ini:
Tabel 3.6
Hasil Analisis Kuantitatif 10 Dokumen Rekam Medis Pada Pasien Rawat Inap
dengan Diagnosis Close Fracture of Lower End of Radius di RSUD Kota
Yogyakarta
7055xx L L L L L
7110xx L L L L L
4748xx L L L L L
7125xx L L L L L
Keterangan :
L = Lengkap
TL = Tidak Lengkap
20%.
1. ICD-10
pengkodean penyakit menjadi lebih cepat dan efisien. Pada penelitian ini
Tabel 3.7
Sepuluh Sampel Dokumen Rekam Medis Penyakit Closed Fracture of
Lower end of Radius di RSUD Kota Yogyakarta
98
pergelangan tangan
kanan post terjatuh
saat futsal)
Tabel 3.8
Sepuluh Sampel Dokumen Rekam Medis Penyakit Kasus Cidera di
RSUD Kota Yogyakarta
obat lain)
2. ICD-9 CM
penyakit menjadi lebih cepat dan efisien. Pada penelitian ini kami
Tabel 3.9
102
Fracture without
internal Fixation
10 7110xx Close Reduction 79.02 79.02 √ - Akurat
Of Radius
Fracture without
internal Fixation
= 2602,61
= 0,01
kegiatan pokok yang sudah di tetapkan oleh rumah sakit dalam satu
tahun, tetapi jika data yang di tetapkan kurang dari satu tahun atau
berikut :
Tabel 3.14
Kuantitas Kegiatan Pokok Bagian Assembling Tahun 2018
No Unit A B C D
Kerja (Jumlah (Jumlah (B x kurang (A+C)
kunjungan kunjungan bulan)
selama 2 perbulan)
bulan)
1 Assembling 1.565 782,5 7825 9.390
. berkas rekam
medis rawat
inap
108
daya manusia per unit kerja sesuai dengan beban kerja selama satu
sumber daya manusia per unit kerja meliputi, waktu kerja tersedia,
berikut :
= 3,60 + 0,01
= 3,61
= 4 orang
PEMBAHASAN
1. Sistem Penamaan
penamaan yaitu nama ditulis sesuai dengan kartu identitas, dan untuk
pasien asing nama ditulis sesui dengan pasport dan Kartu Izin Tinggal
Sementara (KITAS) serta dalam penulisan nama diberi gelar atau nama
gelar atau kata sapaan dibelakang nama pada berkas rekam medis. Maka
teori Budi (2011) dan SOP yang ditetapkan di RSUD Kota Yogyakarta.
2. Sistem Penomoran
Numbering System (UNS). Sistem ini sesuai dengan teori Budi (2011)
sistem UNS yaitu riwayat kesehatan pasien terkumpul utuh dalam satu
folder dengan satu nomer rekam medis. Ini sangat membantu dan
109
110
3. Sistem Penjajaran
adalah Terminal Digit Filing (TDF). Salah satu kelebihan dari sistem
4. Sistem Penyimpanan
sistem sentralisasi, yang artinya dokumen rekam medis rawat jalan, rawat
rekam medis dengan cara memilah-milah nilai guna setiap dokumen atau
dengan baik tetapi di RSUD Kota Yogyakarta belum terdapat rak filing in
dibawah hal ini belum sesuai dengan teori Budi (2011) yang salah satunya
pemusnahan. Saat ini tim pemusnahan sudah dibentuk namun belum ada
jaminan bagi pasien jaminan non JKN dan jaminan JKN, petugas
baik, hal ini sudah sesuai dengan SPO yang ditetapkan di RSUD Kota
Yogyakarta
membuatkan gelang pasien serta berkas rekam medis pasien. Hal ini sudah
Kota Yogyakarta sudah baik yang dimulai dari pasien mendaftar ke bagian
untuk pasien baru dan mencetak lembar triase untuk pasien baru maupun
Yogyakarta dibuka selama 24 jam. Hal ini sudah sesuai dengan SPO yang
1. Assembling
Bagian Assembling di RSUD Kota Yogyakarta yaitu merakit,
kurang efektifnya jam kerja. (pak, dalam SOP ataupun teori tidak ada
indeks penyakit, indeks operasi, indeks kematian, dan indeks dokter. Hal
4. Analysis
Kegiatan analysis di RSUD Kota Yogyakarta dilakukan oleh 1
sert mengentry pada SIMRS. Hal ini sudah sesuai dengan teori Sudra
tidak lengkap yang dengan mudah dapat dikoreksi sesuai prosedur yang
berlaku.
5. Reporting
Secara garis besar di RSUD Kota Yogyakarta terdapat 2 jenis
banyak dokumen rekam medis yang jatuh dibawah dan tidak diletakkan
115
1. Analisis Kuantitatif
Hasil perhitungan tinjauan kelengkapan berdasarkan check list pada
dokumen rekam medis pasien rawat inap kasus Close Fracture of Lower
a. Review Identifikasi
Review Identifikasi dokumen rekam medis meliputi no rm, nama,
tanggal lahir .
b. Review Pelaporan
Review Pelaporan 10 dokumen rekam medis menghasilkan
seharusnya ada. Hal ini sudah sesuai dengan teori Sudra (2014).
c. Review Autentifikasi
Review autentifikasi pada 10 dokumen rekam medis menghasilkan
diteliti terdapat 10 dokumen yang lengkap. Hal ini sudah sesuai dengan
teori Sudra (2014), dimana pada setiap formulir sudah terdapat nama
d. Review Pencatatan
Review pencatatan pada10 dokumen rekam medis yang diteliti
coretan tanpa paraf. Hal ini sudah sesuai dengan teori Sudra (2014),
penghapus, tidak ada coretan tanpa paraf, tidak ada singkatan yang
tidak baku.
1. ICD-10
a. No RM 4157xx
b. No RM 7029xx
c. No RM 4723xx
d. No RM 4855xx
e. No RM 7055xx
f. No RM 7056xx
adalah jatuh.
g. No RM 7085xx
h. No RM 7165xx
i. No RM 5105xx
j. No RM 7110xx
a. No RM 6968xx
121
b. No RM 6713xx
c. No RM 6982xx
d. No RM 7197xx
122
e. No RM 7011xx
f. No RM 6681xx
g. No RM 4767xx
123
h. No RM 4756xx
i. No RM 5848xx
j. No RM 7199xx
124
yang tidak akurat dan 1 dokumen rekam medis akurat. Hal ini belum
2. ICD-9-CM
Yogyakarta yang diberi kode 79.02 artinya kode tersebut sudah akurat
100% dan pemberian kode tindakan sudah sesuai protap di rumah sakit
tetapi dengan adanya 4 petugas yang telah mencukupi beban kerjanya masih
tinggi. Hal ini dikarenakan masih banyak dokumen rekam medis yang
A. Kesimpulan
1. Sistem dan subsistem rekam medis di RSUD Kota Yogyakarta terdiri dari
dilakukan.
pelayanan pendaftaran gawat darurat, rawat inap, dan rawat jalan yang
anjungan mandiri.
126
127
B. Saran
5. Sebaiknya jika ada catatan yang salah maka dicoret satu kali dan diberi
(DETIK)
1 Menerima pengembalian berkas dari ruang 01:02:56
perawatan dan melakukan pengecekan
antara berkas rekam medis yang diterima
dengan daftar penyerahan
00:45:99
00:31:27
00:32:11
00:47:97
00:34:03
00:30:35
00:42:05
00:29:01
00:39:50
2 Mengentry dokumen rekam medis masuk 01:21:57
instalasi rekam medis pertama kembali
setelah rawat inap
00:23:37
00:13:71
00:19:71
00:18:51
00:10:11
00:14:50
00:12:60
00:16:51
00:19:53
00:20:70
00:14:75
00:14:42
00:12:79
00:09:88
00:14:84
00:14:68
00:16:91
00:16:92
00:13:57
NO KEGIATAN POKOK WAKTU PER
KEGITAN
(DETIK)
3 Menyusun lembaran-lembaran pada berkas 08:54:35
rekam medis sesuai dengan daftar urutan
formulir berkas rekam medis,
mengeluarkan formulir-formulir yang tidak
terpakai, penyusunan berkas rekam medis
disusun secara kronologis dengan
kunjungan terbaru disusun paling depan
04:16:91
04:35:35
05:09:23
06:05:19
05:25:62
03:48:03
04:26:26
04:44:79
07:19:73
4 Melakukan pengecekan kelengkapan berkas 02:07:13
rekam medis rawat inap dan menyendirikan
berkas rawat inap yang belum lengkap
untuk dikembalikan lagi ke bangsal
02:58:24
02:40:62
01:52:92
01:17:32
03:12:44
03:44:09
02:21:52
05:14:33
03:11:62
NO KEGIATAN POKOK WAKTU PER
KEGITAN
(DETIK)
5 Melakukan pengecekan kelengkapan berkas 02:07:13
rekam medis rawat inap dan menyendirikan
berkas rawat inap yang belum lengkap
untuk dikembalikan lagi ke bangsal
02:58:24
02:40:62
01:52:92
01:17:32
03:12:44
03:44:09
02:21:52
05:14:33
03:11:62
6 Mengentry dikumen rekam medis yang 01:21:57
sudah lengkap ke dalam aplikasi ekspedisi
00:23:37
00:13:71
00:19:71
00:18:51
00:10:11
00:14:50
00:12:60
00:16:51
00:19:53
00:20:70
00:14:75
00:14:42
00:12:79
00:09:88
00:14:84
00:14:68
00:16:91
00:16:92
00:13:57