Anda di halaman 1dari 3

Warren Ruppel

Chapter 7
Collection
FASB 116 “Accounting for Contributions Received and Contributions Made”
Muncul permasalahan terkait collections terkait penilaian pencatatan collections yang didapat
dari donasi ke OSP. Bagaimana cara menilai seluruh collections yang dimiliki OSP saat ini
menjadi permasalahan. Pada akhirnya muncul berbagai aturan akuntansi untuk masalah ini,
namun pencatatan OSP terkait collections tidak boleh semaunya saja, setidaknya, jika sudah
menggunakan 1 cara, harus konsisten.

What is a collection?
FASB 116 defines collection as work of art, historical treasures, and similar assets that
are:
 Digunakan untuk pameran, edukasi, atau penelitian lebih lanjut untuk kepentingan
public dibandingkan untuk keuntungan finansial
 Terlindungi dan dirawat
 Terikat terhadap peraturan organisasi yang menyatakan penerimaan dari penjualan
collections tersebut akan digunakan untuk mendapatkan collections lainnya.
Contoh ilustrasi dari collections: Museum vs Galeri
Keduanya memiliki banyak lukisan dan banyak orang yang melihat. Namun, tujuannya dari
kedua tempat tersebut berbeda. Museum melindungi dan merawat lukisan-lukisan tersebut, tapi
memperlihatkannya pada public. Walaupun biasanya ada biaya masuk, tapi uang tersebut
digunakan untuk membiayai perawatan benda-benda bersejarah yang ada di museum
ketimbang sebagai “kas masuk”. Dan lukisan atau benda artistic didalamnya tidak untuk
diperjual belikan. Walau terkadang menjual atau menukar, hal tersebut dilakukan untuk
mendapatkan benda artistic lainnya.
Galeri bertujuan untuk menjual benda artistic yang ada, bukan melindungi dan merawatnya.
Tidak ada Batasan keuntungan yang diraih dari penjualan benda-benda tersebut (selain
membayar sesuai yang diperjanjikan kepada artisnya).

Accounting for Collections


OSP memiliki 3 opsi untuk menentukan cara akuntansi untuk collections. Harus konsisten
digunakan untuk seluruh barang collections-nya, tidak menggunakan cara yang berbeda untuk
tiap barang yang berbeda.
Setiap opsi berfokus pada apakah biaya atau nilai dari collections dikapitalisasi atau tidak.
Dikapitalisasi berarti biaya atau nilai dicatat sebagai aset pada laporan posisi keuangan. 3 opsi
yang ada, yaitu:
 Kapitalisasi semua collections
 Kapitalisasi collections yang didapat hanya setelah berlakunya FASB 116
 Tidak mengkapitalisasi collections sama sekali

A. Kapitalisasi semua collections


Perlakuannya sama seperti kapitalisasi pembelian aset. Collection yang dari donasi harus di
aku isebesar nilai wajarnya dan dicatat sebagai aset dan pendapatan kontribusi. Jika harga pasar
untuk menentukan nilai wajar tidak didapat karena collections tersebut merupakan barang yang
unik maka dapat menggunakan harga pasar barang yang mirip atau sejenis, bantuan appraisals
atau menggunakan Teknik valuasi lain. Appraisal highly regarded karena pemberi donasi juga
ingin tau berapa besar tax deduction yang dia dapat dari donasi collections tersebut.
Ketidakpastian dari servis dimasa yang akan datang atau keuntungan ekonomis yang mungkin
didapat dari collections mungkin mengindikasikan collections tidak perlu di akui. OSP harus
berhati-hati kalau tidak mencatat aset collections yang tidak praktikal.
Dalam kasus belum dicatatnya collections sebelum FASB 116. OSP dapat menilai collections
dengan cara:
 Pada Biaya atau harga wajar ketika collections didapatkan
 Pada Biaya atau harga wajar ketika FASB 116 di terapkan.

B. Kapitalisasi collections yang didapat hanya setelah berlakunya FASB 116


Dikapitalisasi seperti 2 metode lainnya, namun barang artistic yang tidak memenuhi kriteria
collections memerlukan perhatian khusus. Barang artistic tersebut perlu dicatat pada biaya
perolehan jika dari pembelian atau nilai wajar jika hasil donasi. Barang artistic tersebut harus
dinyatakan terpisah (baris sendiri) pada laporan posisi keuangan dan dinyatakan pada CALK.
C. Tidak mengkapitalisasi collections sama sekali
Beberapa OSP memiliki ketentuan tidak ingin mengkapitalisasi collections sama sekali, hal
tersebut diijinkan oleh FASB 116. Perlakuan akuntansi ini dapat diterapkan walaupun
collections didapatkan dari pembelian, bukan hanya donasi.
Cara OSP melaporkan informasi pada laporan keuangan jika tidak mengkapitalisasi
collections:
 Biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan collections menjadi pengurang net aset
yang sesuai. Dicatat sebagai biaya ketimbang aset.
 Pendapatan atas penjualan collections menjadi penambah net aset yang sesuai. Dicatat
sebagai kentungan dari penjualan, tidak ada pencatatan terkait aset.
 Pendapatan dari asuransi perbaikan atau kehilangan atau kerusakan collections sebagai
penambahan net aset yang sesuai. Karena tidak ada pencatatan terkait aset, pendapatan
tersebut dicatat sebagai keuntungan perbaikan, kehilangan, atau kerusakan collections.
Collections harus memiliki baris sendiri dalam laporan keuangan, dengan nilai 0. Arus kas dari
pembelian, penjualan dan asuransi yang belum dikapitalisasi dicatat sebagai aktivitas investasi
pada laporan arus kas.
Jika mendapat donasi yang tidak dikapitalisasi, kontribusinya tidak dinyatakan pada laporan
keuangan namun akan di cantumkan pada CALK (notes).

Anda mungkin juga menyukai