Oleh :
MUHAMMAD INDERA PERDANA
30211132011643
KELOMPOK 2 (VISIONER)
Jabatan Fungsional Aparatur Sipil Negara adalah sekelompok jabatan yang berisi
fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada
keahlian dan keterampilan tertentu serta bersifat mandiri. Jabatan fungsional pada
hakekatnya adalah jabatan teknis yang tidak tercantum dalam struktur organisasi,
namun sangat diperlukan dalam tugas-tugas pokok dalam organisasi Pemerintah.
Jabatan fungsional Pegawai Negeri Sipil terdiri atas jabatan fungsional keahlian
dan jabatan fungsional keterampilan yang kenaikan pangkatnya disyaratkan
dengan angka kredit.
1
Gambar 1. Jenjang Jabatan Fungsional
1. Teknik Pengairan
2. Teknik Penyehatan Lingkungan
3. Teknik Jalan dan Jembatan
4. Teknik Tata Bangunan dan Perumahan
5. Penata Ruang
Teknik jalan dan jembatan ahli pertama adalah salah satu jabatan fungsional yang
diperoleh CPNS ketika menjadi PNS di lingkungan kementrian pekerjaan umum
dan perumahan rakyat. Dasar hukum jabatan fungsional jalan dan jembatan
adalah Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan
Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
64/KEP/MK.WASPAN/10/1999 tentang Jabatan Fungsional Teknik Jalan dan
Jembatan dan Angka Kreditnya.
Pejabat Fungsional Teknik Jalan dan Jembatan adalah Pegawai Negeri Sipil yang
diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang
berwenang untuk melakukan kegiatan teknis fungsional penyelenggaraan
penyusunan system jaringan jalan, penanganan jalan dan jembatan serta
pengembangan profesi. Untuk tugas jabatan fungsional jalan dan jembatan secara
detail dapat dilihat pada Tabel 1.
2
Tabel 1. Tugas Pokok Pejabat Fungsional Jalan dan Jembatan
3. Peran Teknik Jalan dan Jembatan dan Jembatan Ahli Pertama dalam
Meningkatkan Daya Saing Nasional
3
karena itu, kinerja jabatan fungsional akan lebih memberikan pengaruh besar
dibandingkan dengan jabatan struktural terhadap pencapaian tujuan nasional
yaitu meningkatkan daya saing nasional baik dari sisi ekonomi, sumber daya
manusia, teknologi, industri dan lain sebagainya.
Salah satu kegiatan di kementrian pekerjaan umum dan perumahan rakyat adalah
menyusun, merencanakan, dan menyediakan jaringan jalan dan jembatan.
Infrastruktur jaringan jalan dan jembatan itu bertujuan agar konektivitas antar
kabupaten/kota, provinsi dan nasional menjadi mudah dan praktis sehingga akan
menaikkan dinamika sosial dan ekonomi, yang berdampak pada naiknya jam kerja
dan pendapatan masyarakat. Faktanya infrastruktur di banyak daerah terutama
daerah terpencil seperti di sebagian Kalimantan, Maluku, Papua, Sumatera dan
Sulawesi masih sangat mengenaskan. Karena keterpencilannya itu mereka tidak
dapat bergerak secepat masyarakat kota, akibatnnya mereka tertinggal dalam
beberapa bidang pembangunan baik pendidikan, sosial maupun ekonomi. Mereka
hidup dalam kemiskinan subsisten, belum tersentuh ilmu pengetahuan dan
teknologi secara memadai, dan bahkan gerak langkah kehidupannya sangat
terbatas. Misalnya saja siswa sd untuk mencapai ke sekolah mereka yang terdekat
harus melewati sungai dan hutan belantara karena belum tersedianya infrastruktur
jalan dan jembatan.
Untuk menyediakan infrastruktur jalan dan jembatan yang handal maka peran
jabatan fungsional teknik jalan dan jembatan ahli mutlak diperlukan. Jabatan
fungsional jalan jembatan inilah yang akan melakukan tugasnya baik dalam
menyusun jaringan jalan yang baik dan sinergis, merencanakan dan menyediakan
4
jembatan hingga tercapai tepat mutu, waktu, dan biaya, serta mengembangkan
keprofesian mereka agar dapat memberikan inovasi dan rekomendasi teknologi
yang tepat guna serta memberikan bimbingan kepada jabatan fungsional jalan
dan jembatan dibawahnya.
Teknik jalan dan jembatan ahli pertama adalah jabatan awal yang diterima ahli
jalan dan jembatan ketika baru diangkat dari CPNS menjadi PNS. Perannya untuk
mendukung daya saing nasional adalah untuk belajar dan terus meningkatkan
kompetensi mereka agar suatu saat ketika mendapat tanggung jawab dalam
penyelenggaran jalan dan jembatan, mereka dapat melaksanakannya dengan
hasil baik sesuai kompetensinya. Misalnya bila diberikan kepercayaan untuk
menyediakan jalan dan jembatan maka diharapkan teknik jalan dan jembatan ahli
pertama sudah memiliki kompetensi yang cukup untuk menyediakan jalan dan
jembatan yang sesuai dengan target kualitas, waktu, dan biaya.
Selain kompetensi teknik jalan dan jembatan ahli pertama juga diharapkan dapat
menjadi ujung tombak tercapainya reformasi birokrasi yaitu dengan menjadi PNS
yang memiliki nilai-nilai iprove (Integritas, Profesional, Orientasi Misi, Visioner, dan
Etika). Karena nilai-nilai tersebut penting untuk dijaga agar jafung teknik jalan dan
jembatan ahli pertama dapat menjadi PNS dengan mutu profesionalisme yang
memadai, berdayaguna, berhasilguna, dan selalu berinovasi sehingga dapat
memberikan value yang lebih pada setiap pekerjaan yang dilakukan. Contohnya
adalah dengan adanya integritas maka dalam penyusunan jaringan jalan,
pertimbangan yang diambil murni untuk mencapai keadilan pembangunan bukan
karena kepentingan golongan. Contoh lainnya adalah dengan adanya nilai
visioner maka teknologi baru seperti jembatan apung yang menggunakan mortar
gabus dapat ditetliti dan diterapkan dalam pembangunan infrastruktur.
Secara garis besar, peran jafung teknik jalan dan jembatan ahli pertama dalam
meningkatkan daya saing nasional adalah untuk terus meningkatkan kompetensi
yang dibarengi dengan menjaga nilai-nilai luhur seperti integritas, profesionalisme,
visioner, dan etika sehingga kelak dapat memiliki modal yang cukup untuk
menyediakan infrastruktur handal yang diperlukan dalam peningkatan daya saing.