Di susun Oleh :
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2018/2019
Waktu : 30 Menit
I. Tujuan Instruksional
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
c. Sasaran
Keluarga dan Pasien Ruang Arofah
d. Pokok Bahasa
1. Pengertian Pencegahan Infeksi
2. Tujuan Pencegahan Infeksi
3. Macam-Macam Pencegahan Infeksi
II. Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Demontrasi
III. Media
a. Leaflet
b. Banner
IV. Sasaran
Pasien dan Keluarga Pasien di Ruang Arofah Rumah Sakit Muhammadiyah
Lamongan
V. Setting Tempat
Keterangan :
: Penyaji
: Moderator
: Audiens
: Fasilitator
: Observer
: Notulen
VI. Pengorganisasian
1. Moderator : Agus Setiawan
2. Penyaji : Fifi Linda Fatmawati
Dwi Damayanti
3. Notulen : Dita Ardyana D.C
4. Fasilitator : Dwi Nur Anugrah Putri
5. Observer : Diana Yuli Rohmawati
VII. Uraian Tugas
1. Moderator
Membuka Penyuluhan
Memperkenalkan anggota kelompok
Melakukan Kontrak Waktu
Mengontrol kegiatan penyuluhan
Membantu dalam proses evaluasi
2. Penyaji
Menerangkan materi
Menjawab pertanyaan peserta
Melakukan evaluasi bagi peserta
3. Notulen
Mencatat topik permasalah
Mencatat waktu dan tempat penyuluhan
Mencatat jumlah peserta
Mencatat pertanyaan dari audiens
Menuliskan kesimpulan dan hasil penyuluhan
4. Fasilitator
Memfasilitasi peserta untuk bertanya
Mensupport peserta untuk bertanya
Menjalankan absensi audien
Membagikan leaflet di akhir acara
5. Observer
Mengamati jalannya kegiatan penyuluhan
Mengoreksi kesesuaian penyuluhan dengan jadwal dan target
Memberikan laporan evaluasi penyuluhan dengan merujuk ke SAP
VIII. Kegiatan
Langkah –
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran
langkah
IX. Evaluasi
Prosedur : Post test
Jenis Tes : Pertanyaan secara lisan
Butir-Butir Pertanyaan
a. Sebutkan Pengertian pencegahan infeksi
b. Sebutkan tujuan pencegahan infeksi
c. Sebutkan macam-macam pencegahan infeksi
X. Materi
1. Pengertian
Pencegahan Infeksi adalah suatu upaya yang bertujuan untuk mencegah
penularan penyakit menular di semua tempat pelayanan kesehatan
(Minnesota Department of Health, 2014)
2. Tujuan Pencegahan Infeksi
Mengidentifikasi dan mengurangi resiko penularan atau transmisi infeksi
diantara pasien, keluarga pasien, petugas kesehatan dan pengunjung.
3. Macam – Macam Pencegahan Infeksi
1.1. Cuci Tangan
1.1.1. Pengertian Cuci Tangan
Durasi cuci tangan dengan air mengalir dan sabun 40-60 detik
1.3. Etika
Batuk
1.3.1. Penege
rtian Etika
Batuk
Etika Batuk adalah tata cara batuk yang baik dan benar,
dengan cara menutup hidung dan mulut dengan tissue atau lengan
baju. jadi bakteri tidak menyebar ke udara dan tidak menular ke
orang lain.
1.3.2. Tujuan Etika Batuk
Mencegah penyebaran suatu penyakit secara luas melalui
udara bebas (Droplets) dan membuat kenyamanan pada orang di
sekitarnya. Droplets tersebut dapat mengandung kuman infeksius
yang berpotensi menular ke orang lain disekitarnya melalui udara
pernafasan. Penularan penyakit melalui media udara pernafasan
disebut “air borne disease”.
1.3.3. Cara Etika Batuk yang Baik dan Benar
1.4. Pengelolaan Limbah
1.4.1. Pengertian Limbah
Limbah dibagi menjadi dua yaitu limbah medis dan non medis.
Limbah medis adalah yang berasal dari pelayanan medis,
perawatan, gigi, veterinari, farmasi atau sejenis, pengobatan,
perawatan, penelitian atau pendidikan yang menggunakan bahan-
bahan beracun, infeksius berbahaya atau bisa membahayakan
kecuali jika dilakukan pengamanan tertentu (Depkes, 2009).
Limbah non medis ini bisa berasal dari kantor/administrasi
kertas, unit pelayanan (berupa karton, kaleng, botol), sampah dari
ruang pasien, sisa makanan buangan; sampah dapur (sisa
pembungkus, sisa makanan/bahan makanan, sayur dan lain-lain)
(Arifin, 2009).
1.4.2. Jenis Jenis Limbah
1) Limbah Medis:
a. Limbah benda tajam
Limbah benda tajam adalah obyek atau alat yang
memiliki sudut tajam, sisi, ujung atau bagian menonjol
yang dapat memotong atau menusuk kulit seperti jarum
hipodermik, perlengkapan intravena, pipet pasteur,
pecahan gelas, pisau bedah. Semua benda tajam ini
memiliki potensi bahaya dan dapat menyebabkan
cedera melalui sobekan atau tusukan. Benda-benda
tajam yang terbuang mungkin terkontaminasi oleh
darah, cairan tubuh, bahan mikrobiologi, bahan beracun
atau radioaktif.
b. Limbah infeksius
Limbah infeksius mencakup pengertian sebagai
yaitu; limbah yang berkaitan dengan pasien yang
memerlukan isolasi penyakit menular (perawatan
intensif), Limbah laboratorium yang berkaitan dengan
pemeriksaan mikrobiologi dari poliklinik dan ruang
perawatan/isolasi penyakit menular.
c. Limbah jaringan tubuh
Limbah jaringan tubuh meliputi organ, anggota
badan, darah dan cairan tubuh, biasanya dihasilkan
pada saat pembedahan atau otopsi.
d. Limbah sitotoksik
Limbah sitotoksik adalah bahan yang
terkontaminasi atau mungkin terkontaminasi dengan
obat sitotoksik selama peracikan, pengangkutan atau
tindakan terapi sitotoksik. Limbah yang terdapat
limbah sitotoksik didalamnya harus dibakar dalam
incinerator dengan suhu diatas 1000oc
e. Limbah farmasi
Limbah farmasi ini dapat berasal dari obat-obat
kadaluwarsa, obat-obat yang terbuang
karena batch yang tidak memenuhi spesifikasi atau
kemasan yang terkontaminasi, obat-obat yang dibuang
oleh pasien atau dibuang oleh masyarakat, obat-obat
yang tidak lagi diperlukan oleh institusi yang
bersangkutan dan limbah yang dihasilkan selama
produksi obat-obatan.
f. Limbah kimia
Limbah kimia adalah limbah yang dihasilkan dari
penggunaan bahan kimia dalam tindakan medis,
veterinari, laboratorium, proses sterilisasi, dan riset.
g. Limbah radioaktif
Limbah radioaktif adalah bahan yang
terkontaminasi dengan radio isotop yang berasal dari
penggunaan medis atau riset radio nukleida. Limbah ini
dapat berasal dari antara lain : tindakan kedokteran
nuklir, radio-imunoassay dan bakteriologis; dapat
berbentuk padat, cair atau gas. Limbah cair yang
dihasilkan rumah sakit mempunyai karakteristik
tertentu baik fisik, kimia dan biologi.
h. Limbah Plastik
Limbah plastik adalah bahan plastik yang dibuang
oleh klinik, rumah sakit dan sarana pelayanan
kesehatan lain seperti barang-barang dissposable yang
terbuat dari plastik dan juga pelapis peralatan dan
perlengkapan medis.