Proposal Infus Locke Ringer
Proposal Infus Locke Ringer
PROPOSAL
PRAKTIKUM
TEKNOLOGI FARMASI
SEDIAAN STERIL
INFUS INTRAVENA
LOCKE RINGER
Oleh :
Kelompok : A1-3
6. Rusiana 2015210212
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2018
2
I. PENDAHULUAN
Infus Locke Ringer adalah larutan steril dari Natrium Klorida, Kalium Klorida,
Kalsium Klorida, Magnesium Klorida, Natrium Bikarbonat, dan Dextrosa dalam
air untuk injeksi. Larutan ini digunakan sebagai penambah cairan elektrolit yang
diperlukan tubuh. Dan diberikan secara intravena sehingga tidak diperbolehkan
mengandung bakterisida, dan zat dapar. Larutan dalam infus intravena harus
jernih dan praktis bebas partikel.
Infus cairan intravena (intravenous fluids infusion) adalah pemberian sejumlah
cairan ke dalam tubuh, melalui sebuah jarum, ke dalam pembuluh vena (pembuluh
balik) untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat – zat makanan dari tubuh.
Pemberian obat secara intravena menghasilkan kerja obat yang cepat
dibandingkan dengan cara-cara pemberian lain dan karena absorpsi obat tidak
menjadi masalah, maka tingkatan darah optimum dapat dicapai dengan ketepatan
dan kesegaran yang tidak mungkin didapat dengan cara-cara lain. Pada keadaan
gawat, pemberian obat lewat intravena dapat menjadi cara yang menyelamatkan
hidup kerana penempatan obat langsung ke sirkulasi darah dan kerja obat yang
cepat terjadi. Sebaliknya, sekali obat diberikan lewat intravena maka obat itu tidak
dapat ditarik lagi, ini merupakan keburukan pemberian obat lewat intravena
(Ansel, hlm 401).
Air beserta unsur - unsur didalamnya yang diperlukan untuk kesehatan sel
disebut cairan tubuh. Cairan tubuh dibagi menjadi dua yaitu :
Cairan Intraseluler, cairan ini mengandung sejumlah ion Na dan klorida serta
hampir tidak mengandung ion kalsium, tetapi cairan ini mengandung ion
kalium dan fosfat dalam jumlah besar serta ion Magnesium dan Sulfat dalam
jumlah cukup besar.
Cairan Ekstraseluler, cairan ini mengandung ion Natrium dan Klorida dalam
jumlah besar, ion bikarbonat dalam jumlah besar, tetapi hanya sejumlah kecil
ion Kalium, Kalsium, Magnesium, Posfat, Sulfat, dan asam - asam organik
(Guyton hal 309).
Keseimbangan air dalam tubuh harus dipertahankan supaya jumlah yang
diterima sama dengan jumlah yang dikeluarkan. Penyesuaian dibuat dengan
penambahan / pengurangan jumlah yang dikeluarkan sebagai urin juga keringat.
Ini menekankan pentingnya perhitungan berdasarkan fakta tentang jumlah cairan
yang masuk dalam bentuk minuman maupun makanan dan dalam bentuk
pemberian cairan lainnya. Elektrolit yang penting dalam komposisi cairan tubuh
adalah Na, K, Ca, dan Cl. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka
dibuatlah sediaan infus locke Ringer sebagai pengganti cairan tubuh.
Kerja optimal dan sifat tersatukan dari larutan obat yang diberikan secara
parenteral hanya akan diperoleh jika persyaratan berikut terpenuhi:
1. Sesuai dengan bahan obat yang dinyatakan di dalam etiket dan yang ada dalam
sediaan, tidak terjadi pengurangan efek selama penyimpanan akibat perusakan obat
secara kimia dan sebagainya.
2. Penggunaan wadah yang cocok, yang tidak hanya memungkinkan sediaan tetap
steril, tetapi juga mencegah terjadinya interaksi bahan obat dan material dinding
wadah.
3
3. Tersatukan tanpa terjadi reaksi. Untuk itu, beberapa faktor yang paling banyak
menentukan adalah :
Bebas kuman
Bebas pirogen
Bebas pelarut yang secara fisiologis tidak netral
Isotonis
Isohidri
Bebas bahan asing
Larutan infus sebaiknya memiliki sifat yang jika dibandingkan dengan cairan
darah dan cairan jaringan harus sesuai, yakni diisotoniskan, artinya turunnya titik
beku terhadap air murni dibuat sama. Pada pemakaian beberapa mililiter larutan
yang tidak isotonis, dan yang lebih jelas lagi pada saat pemakaiannya dalam bentuk
larutan infus, harus diperhitungkan dengan terjadinya kerusakan eritrosit.
Larutan hipotonis (rendahnya turunnya titik beku, tekanan osmotiknya lebih
rendah daripada darah) diinjeksikan ke dalam aliran darah, maka air akan melintasi
membran semipermeabel dari eritrosit. Akibatnya akan terjadi peningkatan volume
dari bodi darah, yang berkaitan dengan peningkatan tekanan di bagian dalam. Efek
yang berlawanan dapat disebabkan oleh larutan hipertonis (turunnya titik beku yang
lebih besar, tekanan osmotiknya lebih besar daripada darah), akan mentyebabkan
hilangnya air daribodi darah, akibatnya bodi darah akan mengkerut. Dalam hal ini
terjadi plasmolisis. Jika digunakan dalam larutan isotonis tidakakan terjadi
pertukaran cairan melalui membran. (Voight halaman 462-479)
Komposisi dari Locke Ringer adalah :
Ion natrium (Na+) dalam injeksi berupa natrium klorida dapat digunakan
untuk mengobati hipoatremia, karena kekurangan ion tersebut dapat
mencegah retensi air sehingga dapat menyebabkan dehidrasi.
Ion kalium (K+), kalium merupakan kation yang terpenting dalam cairan
intraseluler dan sangat esensial untuk mengatur keseimbangan asam-basa
serta isotonis sel.
Ion kalsium (Ca2+), bekerja membentuk tulang dan gigi, berperan dalam
proses penyembuhan luka pada rangsangan neuromuskuler. Jumlah ion
kalsium dibawah konsentrasi normal dapat menyebabkan iritabilitas dan
konvulsi.
Ion magnesium (Mg2+), juga diperlukan tubuh untuk aktivitas
neuromuskuler sebagai koenzim pada metabolisme karbohidrat dari
protein.
Dekstrosa, suatu bentuk karbohidrat yang diberikan secara parenteral
diharapkan dapat memberikan tambahan kalori yang diperlukan untuk
menambah energi pada tubuh.
II. PREFORMULASI
1) PREFORMULASI
Rumus Sifat Fisika Kimia Khasiat dan Ekivalensi
Bahan Sterilisasi
Molekul dan Stabilitas Dosis NaCl
Natrium NaCl Pemerian : Khasiat : E=1 Autoklaf
Klorida [BM = 58,44] pada suhu
4
Khasiat :
Mencegah
atau
mengobati
kekurangan
ion natrium
dan klorida
untuk
mencegah
kejang otot
dan
kelemahan
akibat
keringat
berlebihan
selama
pencahayaan
dan suhu
tinggi
3. Injeksi
NaCl
mengandu
ng 2,5-4
mEq/L Na+
dalam
plasma =
135-145
mEq/L
(Steril
Dosage
Forms hal
251)
6
2. Ion K+
dalam
plasma =
3,5-5
mEq/L
(Steril
Dosage
Forms
hal 251)
Khasiat :
Sumber
kation klorisa
untuk
pengobatan
atau
oencegahan
kekurangan
kalium pada
orang yang
makanannya
tidak cukup
8
orang yang
makanannya
tidak cukup
10
Rumus
Rumus Sifat Fisika
Sifat Fisika Kimia
Kimia Khasiat dan
Khasiat dan Ekivalensi
Ekivalensi
Bahan Sterilisasi
Bahan Molekul dan Stabilitas Dosis NaCl Sterilisasi
Molekul dan Stabilitas Dosis NaCl
Magnesium MgCl2 Pemerian : Khasiat : 0,45 Autoklaf
Klorida [BM=95,3] Tidak berwarna, digunakan (FI V hal pada suhu
(Martindale tidak berbau, terutama 1803) 121⁰C
28 hal 625) kristal higroskopis sebagai selama 15
dengan rasa pahit. sumber ion menit
(Martindale 28 magnesium (Martindal
hal. 625) pada e 28 hal.
hemodialisis 625)
Kelarutan : dan solusi
1:1 dalam air untuk dialisis
(Martindale 28 peritoneal.
hal. 625) Telah
digunakan
pH : dalam
4,5-7 pengobatan
(Martindale 28 hypomagnese
hal. 625) mia
(Martindale
Stabilitas : 28 hal. 626)
Stabil
(Martindale 36 Dosis :
hal 1679) 25 mmol
dalam 500
OTT : mL
Ketika dipanaskan (Martindale
suhu 100 º akan 28 hal 626)
kehilangan 2
molekul air melalui
kristalisasi dan
suhu 110º
kehilangan
hydrogen klorida
sehingga kembali
menjadi garam
dasar
(Martindale 28
hal 626)
Wadah dan
penyimpanan :
Dalam wadah
tertutup rapat
(Martindale 36
hal 1679)
11
OTT :
Dengan asam,
garam asam
(hidromorfon
hidroklorida,
promazine
hidroklorida),
dopamin
hidroklorid,
12
pentazokin laktat,
garam alkaloid,
aspirin, dan
bismuth salisilat.
Sodium bicarbonat
dapat
mengintensifkan
penggelapan
salisilat.
(Martindale 28
hal 634)
Wadah dan
penyimpanan :
Dalam wadah
tertutup baik
(FI V : 909)
13
Stabilitas :
Memiliki stabilitas
yang baik dalam
wadah yang kering
(Handbook of
Pharmaceutical
Excipent 6th :
224)
OTT :
Sianokobalamin,
kanamisin sulfat,
sodium novobiosin
dan sodium
warfarin
(Handbook of
Pharmaceutical
Excipent 6th :
224)
Wadah dan
penyimpanan :
Dalam wadah
tertutup baik
(FI V : 297)
14
Stabilitas :
Uji yang tertera
pada uji keamanan
hayati
(Handbook of
Pharmaceutical
Excipent 6th :
766)
OTT :
Dapat bereaksi
dengan eksipien
yang mudah
terhidrolisis
(Handbook of
Pharmaceutical
Excipent 6th :
768)
Wadah dan
penyimpanan :
Dalam wadah
tertutup baik
(Handbook of
Pharmaceutical
Excipent 6th :
766)
15
2) TEKNOLOGI FARMASI
Injeksi adalah penyemprotan larutan (atau susensi) ke dalam tubuh untuk
tujuan terapeutik atau diagnostic. Mereka dapat berlangsuung dalam aliran darah
tetapi juga dalam jaringan dan dalam organ. Suatu kerja optimal dan tersatukan
dari larutan obat yang diberikan secara parenteral kemudian hanya diberikan jika
persyaratan berikut terpenuhi :
Penyesuaian dari kandungan bahan obat yang dinyatakan dan nyata-nyata
terdapat, tidak ada penurunan kerja selama penyimpanan melalui perusakan
secara kimia dari obat dan sebagainya.
Penggunaan wadah yang cocok, yang tidak hanya menginginkan suatu
pengambilan steril, melainkan juga menolak antaraksi antara beban obat
dan materi dinding.
Tersatukan tanpa reaksi. Untuk itu yang bertanggung jawab terutama bebas
kuman, bebas pyrogen, bahan pelarut yang netral secara fisiologis, isotoni,
isohidri, bebas bahan terapung (Voight, 1994).
Salah satu sediaan parenteral volume besar yang digunakan adalah infus
intravena. Infus intravena biasanya dierikan untuk menambah cairan tubuh,
elektrolit atau untuk memberi nutrisi. Biasanya diberikan dalam volume 250 mL
sampai beberapa liter dan dalam jumlah lebih banyak lagi per harinya, dengan
penetesan lambat intravena. Karena diiberikan dalam volume besar, larutan ini
tidak boleh mengandung zat bakteriostatik atau zat penambah farmasi lain.
Dikemas dalam wadah besar dosis tunggal (Ansel, 1989).
Infus intravena adalah sediaan steril berupa larutan atau emulsi, bebas
pyrogen dan sedapat mngkin dibuat isotonis terhadap darah, disuntikkan
langsung ke dalam vena dalam volume relative banyak. Kecuali dinyatakan lain,
infus intravena tidak diperbolehkan mengandung bakterisida dan zat dapar.
Larutan untuk infus intravena harus jernih dna praktis bebas partikel.
(Farmakope Indonesia III, 1979).
Larutan LVP (sediaan parenteral volume besar) dikemas dalam dosis
tunggal dalambkemasan gelas atau plastic dengan ketentuan harus steril, non
pirogen, dan bebas dari partikel partikulat. Selain itu, wadah injeksi termasuk
penutup tidak boleh berinteraksi melalui berbagai cara baik secara fisik maupun
kimiawi dengan sediaan yang dapat mengubah kekuatan, mutu atau kemurnian
diluar persyaratan resmi dalam kondisi biasa pada waktu penanganan,
pengangkatan, penyimpanan, penjualan, dan penggunaan. Wadah yang terbuat
dari bahan yang dapat mempermudah penanganan terhadap isi.
Bentuk sediaan injeksi yang beredar di pasaran saat ini berupa sediaan
parenteral volume kecil (contoh : ampul dan vial), sediaan parenteral volume
besar, dan sediaan parenteral berbentuk serbuk untuk direkonstitusi. Kemasan
yang berisi larutan injeksi dengan volume 100 mL atau lebih dinamakan
sebagai volume besar, biasanya digunakan melalui rute intravena. Larutan
parenteral volume besar biasanya tersedia dalam kontener dengan volume 500
mL atau 1000 mL.
Bahan pengemas untuk sediaan steril dapat berasal dari kaca, plastik, dan
metal. Gelas mempunyai bentuk nonkristalin, struktur amorf yang dibuat dari
bermacam material organik atau non organik. Gelas digunakan sebagai
pengemas sediaan karena beberapa alasan, yaitu karena sifat transparansinya
maka produk sediaan farmasi dapat dilihat secara mudah melalui kontener
gelas, gelas yang didesain untuk tujuan penggunaan aplikasi farmasi juga dapat
16
3) FARMAKOLOGI (medicalmed.us)
Indikasi (medicalmed.us)
Keracunan, disentri, diare dan muntah, kolera EL Tor, dehidrasi akibat
gangguan peredaran darah, kehilangan berat darah, radang dingin, shock,
peritonitis.
Kontraindikasi (medicalmed.us)
Di edema serebral atau paru
17
III. FORMULA
1) FORMULA RUJUKAN
Formula Infus Locke Ringer (USP 37 hal. 1449)
Sodium klorida 9,0 g
Pottasium klorida 0,42 g
Kalsium klorida 0,24 g
Magnesium klorida 0,20 g
Sodium bikarbonat 0,50 g
Dekstrosa 0,50 g
Aqua pro injeksi ad 1000 mL
2) FORMULA JADI
Formula Infus Locke Ringer (Formula Farmakope Indonesia Edisi V hal. 1722)
Natrium klorida 4,5 g
Kalium klorida 0,21 g
Kalsium klorida 0,12 g
Magnesium klorida 0,10 g
Natrium bikarbonat 0,25 g
Dekstrosa 0,25 g
Air pro injeksi ad 500 mL
4. Pipet tetes
5. Spatula
6. Botol Infus
7. Gelas ukur
8. Kertas saring
9. Batang pengaduk
10. Spatula
11. Kaca arloji
12. Penjepit besi
13. Karet tutup botol infus
14. Karet tutup pipet tetes
15. Oven
16. Autoklaf
Bahan-bahan:
1. NaCl
2. KCl
3. CaCl2
4. MgCl2
5. NaHCO3
6. Dekstrosa
7. Aqua pro injeks
V. PEMBUATAN
1) PERHITUNGAN DAN PENIMBANGAN
Akan dibuat infus 500 mL sebanyak 2 botol (1000 mL)
Volume total larutan infus yang dibuat
= (volume x n) + (10% x volume)
= (500 mL x 2) + (10% x (500 mL x 2))
= 1000 mL + (10% x 1000 mL)
= 1100 mL
E Dekstrosa = 0,16
NaCl
W NaCl x 17,1 mEq
mEq Na+ = 1g
9 g x 17,1 mEq
= = 153,9 mEq ≈ 154 mEq/L
1g
KCl
W KCl x 13,4 mEq
mEq K+ = 1g
0,42 g x 13,4 mEq
= = 5,628 mEq ≈ 6 mEq/L
1g
CaCl 2
W CaCl2 x 13,6 mEq
mEq Ca 2+ = 1g
0,24 g x 13,6 mEq
= = 3,264 mEq ≈ 4 mEq/L
1g
MgCl 2
W MgCl2 x 9,8 mEq
mEq Mg2+ = 1g
0,20 g x 9,8 mEq
= = 1,96 mEq ≈ 2 mEq/L
1g
NaHCO 3
W NaHCO3 x 11,9 mEq
mEq Na+ = 1g
0,5 g x 11,9 mEq
= = 5,95 mEq ≈ 6 mEq/L
1g
Penimbangan bahan :
Penimbangan untuk 2 botol infus masing - masing 500 mL
V = {(2 x 500 mL) + (10% (2 x500 mL)} = 1100 mL
Penimbangan ditambah 5% untuk diserap karbon absorben :
1100 mL 1100 mL
NaCl = ((4,5 g x 2) x ) + (5% x 9,0 g x )
1000 mL 1000 mL
1100 mL 1100 mL
= (9,0 g x ) + (5% x 9,0 g x )
1000 mL 1000 mL
22
= 10,3950 g
1100 mL 1100 mL
KCl = ((0,21 g x 2) x ) + (5% x 0,42 g x )
1000 mL 1000 mL
1100 mL 1100 mL
= (0,42 g x ) + (5% x 0,42 g x )
1000 mL 1000 mL
= 0,4851 g
1100 mL 1100 mL
CaCl2 = ((0,12 g x 2) x ) + (5% x 0,24 g x )
1000 mL 1000 mL
1100 mL 1100 mL
= (0,24 g x ) + (5% x 0,24 g x )
1000 mL 1000 mL
= 0,2772 g
1100 mL 1100 mL
MgCl2 = ((0,10 g x 2) x ) + (5% x 0,20 g x )
1000 mL 1000 mL
1100 mL 1100 mL
= (0,20 g x ) + (5% x 0,20 g x )
1000 mL 1000 mL
= 0,2310 g
1100 mL 1100 mL
NaHCO3 = ((0,25 g x 2) x ) + (5% x 0,50 g x )
1000 mL 1000 mL
1100 mL 1100 mL
= (0,50 g x ) + (5% x 0,50 g x )
1000 mL 1000 mL
= 0,5775 g
1100 mL 1100 mL
Dekstrosa = ((0,25 g x 2) x ) + (5% x 0,50 g x )
1000 mL 1000 mL
1100 mL 1100 mL
= (0,50 g x ) + (5% x 0,50 g x )
1000 mL 1000 mL
= 0,5775 g
Karbon absorben = 0,1% x 1100 mL = 1,1 g
H2O2 = 1% X 1100 mL =11 g
Catatan : Fungsi H2O2 untuk menghilangkan pirogen efektif pada 1%, namun
sifatnya beracun dan akan menguap jika dipanaskan. Sedangkan
penggunaan karbon absorben untuk menyerap pirogen dari bahan
baku yang efektif adalah 0,1%.
PENIMBANGAN:
Bahan Teori (gram)
NaCl 10,3950
KCl 0,4851
CaCl2 0,2772
MgCl2 0,2310
NaHCO3 0,5775
Dekstrosa 0,5775
Aqua pi ad 1100 mL
Norit 1,1
H2O2 11
23
Perhitugan Isotonis
V = ∑ (W x E) x 111,1
Keterangan :
∑ = jumlah
W = berat (gram)
E = ekivalen NaCl
111,1 =volume yang diperlukan untuk melarutkan 1 NaCl sehingga diperoleh
larutan isotonis 0,9%
554,5112mL
% Tonisitas = x0,9% 0,9981%( HIPERTONIS )
500
0,9000%
Laju tetes per menit = X 40tetes 36,0685tetes ~ 37tetes ~ 1,85mL
0,9981%
2) CARA PEMBUATAN
VI. EVALUASI
1) IPC (In Process Control)
a. Uji Kejernihan (Lachman III hal. 1355)
Produk dalam wadah diperiksa dibawah penerangan cahaya yang baik,
terhalang dari refleks mata, berlatar belakang hitam dan putih dengan
rangkaian isi dijalankan suatu aksi memutar.
25
Syarat: Semua wadah diperiksa secara visual dari tiap partikel yang terlihat
dibuang, batas 50 partikel 10µm dan lebih besar, serta 5 partikel >
25μm / mL
Pilih 1 atau lebih wadah bila volume 10 mL. Ambil isi tiap wadah
dengan alat suntik hipodemik kering berukuran tidak lebih dari 3 kali
volume yang akan diukur dan dilengkapi dengan jarum suntik no. 21
dengan panjang tidak kurang dari 2,5 µm.
Keluarkan gelembung udara dari jarum dan alat suntik.
Pindahkan isi dalam alat suntik tanpa mengosongkan bagian jarum ke
dalam gelas ukur kering volume tertentu yang telah dibakukan sehingga
volume yang diukur memenuhi sekurang-kurangnya 40% volume dari
kapasitas tertera.
Syarat : seragam
2) QC (Quality Control)
a. Uji Kejernihan (Lachman III hal. 1355)
Produk dalam wadah diperiksa dibawah penerangan cahaya yang baik,
terhalang dari refleks mata, berlatar belakang hitam dan putih dengan
rangkaian isi dijalankan suatu aksi memutar.
Syarat: Semua wadah diperiksa secara visual dari tiap partikel yang terlihat
dibuang, batas 50 partikel 10µm dan lebih besar, serta 5 partikel >
25μm / mL
26
Pilih 1 atau lebih wadah bila volume 10 mL. Ambil isi tiap wadah
dengan alat suntik hipodemik kering berukuran tidak lebih dari 3 kali
volume yang akan diukur dan dilengkapi dengan jarum suntik no. 21
dengan panjang tidak kurang dari 2,5 µm.
Keluarkan gelembung udara dari jarum dan alat suntik.
Pindahkan isi dalam alat suntik tanpa mengosongkan bagian jarum ke
dalam gelas ukur kering volume tertentu yang telah dibakukan sehingga
volume yang diukur memenuhi sekurang-kurangnya 40% volume dari
kapasitas tertera.
Syarat : seragam
Syarat : steril.
e. Penetapan Kadar
Natrium Klorida (FI V hal 918)
27
Syarat : Natrium klorida mengandung tidak kurang dari 99,0% dan tidak
lebih dari 101,0% NaCl, dihitung terhadap zat yang telah
dikeringkan. Tidak mengandung zat tambahan.
Syarat : Kalium Klorida mengandung tidak kurang dari 99,0% dan tidak
lebih dari 100,5% KCl, dihitung terhadap zat yang telah
dikeringkan.
VII. PENGEMASAN
Terlampir
Katzung, Bertram G. Farmakologi Dasar dan Klinik edisi VI. Penerbit Buku
Kedokteran.
Sweetman SC. Martindale The Extra Pharmacopoeia. 36rd edition. London: The
Pharmaceutical Press; 2008.
Turco S, King RE. Sterile Dosage Forms. School edition. Philadelphia: Lea &
Febiger; 1979
Reynolds JEF. Martindale The Extra Pharmacopocia 28th edition. London: The
Pharmaceutical Press; 1982.
Evory MC, Gerald K. Drug Information 88. USA: American Society of Health
System Pharmacist; 2008.
The United States Pharmacopeia. The Nasional Formulari 37. Volume I. United
States Pharmacopeia Convention Inc. Washington, D.C.
Lachman L, Lieberman HA, Kanig JL. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri
Edisi Ketiga. Jakarta: UI-press.