Wewww
Wewww
I. REFERENSI
1. SNI 03-3418-1994(Metode Pengujian Kandungan Udara Pada Beton Segar).
2. ASTM C.231-95, Standard Test Method for Air Content of Freshly Mixed Concrete
by the Pressure Method.
II. TUJUAN
Mampu melaksanakan pengujian penentuan kadar udara dalam beton segar dengan alat Air
Meter concrete dalam suatu kasus perancangan beton.
Daya tembus permeabilitas adalah kemudahan air mengalir, sedangkan daya serap
adalah kemampuan beton untuk mengikat air kedalam pori-pori. Untuk
bangunanbangunan seperti bendungan, pelabuhan, dan sebagainya, sifat daya tembus
dari beton merupakan persyaratan yang penting. Dalam hal ini kerusakan beton oleh
air agresif, sangat berkaitan dengan rongga-rongga dalam beton itu sendiri. Sesuai
dengan metode perancangan beton mensyaratkan kadar udara adalah 0,2 – 3%, dan
sesuai dengan perancangan beton kelompok kami didapatkan kadar udara maksimum
3%. Untuk menentukan kadar udara dalam beton dapat digunakan rumus
Keterangan :
H1 = Penurunan permukaan air pada tabung setelah tabung diberi tekanan udara (%)
H2 = Bacaan air setelah katup udara yang ada di leher bejana/tabung dibuka dalam
waktu ± 5 detik.(%)
B. Bahan
No. Nama Alat/Bahan Gambar Alat
V. LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dan pastikan semuanya dalam
kondisi yang baik dan dapat digunakan.
2. Masukkan beton segar ke dalam bejana 1/3 tinggi bejana kemudian tumbuk 25
kali perlapisan. (Gambar 1)
3. Ratakan permukaan beton dengan menggunakan ruskam atau sendok spesi secara
zig-zag, kemudian bersihkan adukan yang melekat di bibir dan bagian luar bejana
dengan menggunakan lap basah. (Gambar 2) (Gambar 3)
6. Buka tutup dari bagian atas penutup air meter ini, dimana pada tutup ini ada
manometernya dan buka kran air yang ada dibagian bawah tutup air meter ini.
7. Isikan air dari bagian atas tutup bejana perlahan-lahan, sampai air keluar dari
lengan keran, lalu keran ditutup dan pengisian air dilanjutkan sampai kira-kira
mencapai skala 0. (Gambar 7)
8. Ketuk perlahan-lahan bagian luar bejana sekelilingnya dengan palu karet,
untuk mengeluarkan udara yang mungkin terjebak diantara tutup bejana dengan
permukaan beton.
Bila sudah tidak ada lagi gelembung udara yang ke luar, isikan air lagi dengan
menggunkan corong atau botol spuit sampai permukaan air mencapai “0”.
Kemungkinan pada penambahan air ini, akan ada gelembung udara yang melekat
pada leher bejana, jika terjadi demikian dapat membuang gelembung udara
tersebut. Tambah air sedikit sampai permukaan air “0”, selanjutnya buka katup
udara yang terdapat di bagian atas leher tutup, kemudian tutupkan penutup leher
bejana dan kencangkan.
9. Tutup katup udara di atas leher bejana ini, lalu pompakan udara ke dalam bejana
dengan menggunakan pompa yang tersedia, sampai tekanan manometer
melebihi angka 0.1 MN/mm2 atau 1 atm. Lalu keluarkan udara sedikit demi
sedikit hingga tekanan mencapai tepat di angka 0,1 MN/mm2. Lalu baca skalanya,
maka di dapat H1. (Gambar 8)
10. Keluarkan udara selama 5 detik setelah itu baca skalanya, maka didapat H2.
(Gambar 9)
11. Hitung H1 – H2 = kadar udara dalam beton segar sebelum koreksi kadar udara
dalam agregat gabungan. Kadar udara ini harus dikoreksi dengan kadar udara di
dalam agregatnya, yang seharusnya sudah diketahui terlebih dahulu.
No H1 H2 H1 – H2 (%)
1 5,1 1,1 4
2 5,1 1 4,1
3 5,3 1,2 4,1
Rata – rata 4,07