Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. PENDAHULUAN
Perkembanganilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek ) berdampak pada
semuakehidupan. Selain perkembangan yang pesat, perubahan juga terjadi dengan cepat,
karenanya diperlukan kemampuan untuk memperoleh, mengelola dan memanfaatkan
iptektersebut secara proporsional.kemampuan ini membutuhkan pemikiran yang sistematis,
logis dan kritis yang dapat dikembangkan melalui peningkatan mutu pendidikan. Halyang
paling menentukan untuk tercapainya pendidikan yang berkualitas adalah proses
pembelajaran yang dilaksanakan. Kemampuan ini membutuhkan pemikiran yang sistematis,
logis, kritis yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran matematika.
Matematika merupakan salah satu komponen dari serangkaian mata pelajaran yang
mempunyai peranan penting dalam pendidikan. Matematika merupakan salah satu bidang
studiyang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun sampai saat
inimasih banyak siswa yang merasa matematika ebagai mata pelajaran yang sulit, tidak
menyenangkan, bahkan momok yang menakutkan. Hal ini dikarenakan masih banyak siswa
yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal matematika.
Johnson dan Myklebust (dalam Abdurrahman, 2003;252) mengemukakakn bahwa
matematika merupakan bahasa simbolis yang mempunyai fungsi praktis untuk
mengekspresikan hubungan-hubungan kuantatif dan keruangan. Sedangkan fungsi teoritisnya
untuk memudahkan berpikir. Dengan kata lain, matematika adalah bekal bagi peserta didik
untuk berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif. Sebagai bahasa simbolis, ciri
utama matematika ialah penalaran induktif. Selain sebagai bahasa simbolis, matematika juga
merupakan ilmu yang kajian obyeknya bersifat abstrak. Hal ini senada dengan definisi
H.W.Fowler (dalam Suyitno, 1985;736) mengenai hakikat matematika yaitu “ Mathematics is
the abstract science of space and number.” Matematika adalah ilmu abstrak mengenai ruang
dan bilangan. Pendapat tersebut juga dikuatkan oleh Marshall Walker ( 1955;115 ) “
Mathematics maybe defined as the study of abstract structures and their interrelations, ”
matematika dapat didefinisikan sebagai studi tentang struktur-struktur abstrak dengan
berbagai hubungan.
Marti ( 2010 ) berpendapat bahwa, obyek matematika yang bersifat abstrak tersebut
merupakan kesulitan tersendiri yang harus dihadapi peserta didik dalam mempelajari
matematika. Tidak hanya peserta didik, guru pun juga mengalami kendala dalam
mengajarkan matematika terkait sifatnya yang abstrak tersebut. Konsep-konsep matematika
dapat dipahami dengan mudah bila bersifat konkret. Karenanya pengajaran matematika harus
dilakukan secara bertahap. Pembelajaran matematika harus dimulai dari tahapan konkret.
Lalu diarahkan pada tahapan semi konkret, dan pada akhirnya siswa dapat berfikir dan
memahami matematka secara abstrak.
Untuk menciptakan proses pembelajaran yang berkualitas, guru seringkali menemukan
kesulitan dalam memberikan materi pembelajaran, Khususnya bagi guru matematika dalam
pelaksanaan disekolah masih menunjukkan kekurangan danketerbatasan. Terutama dalam
memberikan gambaran konkret dari materi yang disampaikan, sehingga hal tersebut berakibat
langsung kepada rendah dan tidak meratanya kualitas hasil yang dicapai oleh para siswa.
Kondisi semacam ini akan terus terjadi selama guru matematika masih menganggap bahwa
dirinya merupakan sumber belajar bagi siswa dan mengabaikan peran media pembelajaran.
Harus kita akui bahwa media memberikan konstribusi positif dalam suatu proses
pembelajaran. Pembelajaran yang menggunakan media yang tepat, akan memberikan hasil
yang optimal bagi pemahaman siswa terhadap materi yang sedang dipelajarinya. Menurut
Kemp ( 1994; 43 ), konstribusi media dalam pembelajarannya adalah :
1. Penyampaian pembelajaran dapat lebih terstandar.
2. Pembelajaran dapat lebih menarik.
3. Waktu penyampaian pembelajaran dapat diperpendek.
4. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.
5. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan.
6. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran dapat ditingkatkan.
7. Peran guru berubah kearah yang positif ( Kemp & Dayton : 1985 )
Semakin sadar kita akan pentingnya media serta segala sesuatu yang dapat membantu
proses pembelajaran, semakin hari dapat kita rasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran
sudah sangat dibutuhkan.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah membaca dan mengikuti perkuliahan, mahasiswa dapat memahami konsep
mediapembelajaran matematika, dalam hal :
1. Pengertian media pembelajaran dana alat peraga matematika.
2. Fungsi media dan alat peraga dalam proses pembelajaran.
3. Jenis dan karakteristik media pembelajaran.
4. Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran.
5. Ciri-ciri media pembelajaran.
6. Syarat dan kriteria media dan alat peraga matematika
7. Landasan media dan alat peraga pembelajaran.
8. Hakikat pembelajaran matematika.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pembelajarn dan Alat Peraga Matematika


Kata Media sendiri berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang secara harfiah berarti “perantara” atau “penyalur”.Dengan demikian,maka
media media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.Gerlach dan
Ely (1971) menyatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah
manusia,materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan,keterampilan,atau sikap.Dalam pengetahuan ini,guru,buku teks dan
lingkungan sekolah merupakan media.
Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung
diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses,
dan menyusun kembali informasi visual dan verbal. Batasan lain AECT ( Association Of
Education and Communication Technology, 1977 ) memberikan batasan tentang media
sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakn untuk menyampaikan pesan atau informasi.
Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau
mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran.
Alat peraga adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyatakan pesan
merangsang pikiran, perasaan dan perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong
proses belajar ( Ali, 1989 ). Menurut Ruseffendi (1992), alat peraga adalah alat yang
menerangkan atau mewujudkan konsep matematika, sedangkan pengertian alat peraga
matematika menurut Pramudjono (1995), adalah benda konkret yang dibuat, dihimpun atau
disusun secara sengaja digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan
konsep matematika.
B. Fungsi Media dalam Proses Pembelajaran
Seacara umum, Sadiman (1993;16) menyatakan bahwa media mempunyai fungsi :
1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
2. Mengatasi keterbatasan ruang,waktu tenaga dan daya indra.
a. Objek yang terlalu besar,bisa digantikan dengan realita,gambar,film
bingkai,film atau model;
b. Objek yang terlalu kecil,dibantu dengan proyektor mikro,film bingkai,film atau
gambar;
c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat,dapat dibantu denagn timelapse atau
High Speed Photoghraphy;
d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat
rekaman film,video,film bingkai,foto maupun secara verbal;
e. Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan
model,diagram dan lain-lain;dan
f. Konsep yang terlalu luas (gunung berapi,gempabumi,iklim dan lain-lain) dapat
divisualisasikan lewat film,gambar dan lain-lain.
3. Menimbulkan gairah belajar,interaksi lebih langsung antara siswa dengan sumber
belajar.
4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan
visual,auditori dan kinestetiknya.
5. Memberi rangsangan yang sama,mempersamakan pengalaman dan menimbulkan
persepsi yang sama.
6. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar.
7. Pembelajaran dapat lebih menarik.
8. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar.
9. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek.
10. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.
11. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan.
12. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat
ditingkatkan.

Adapun menurut Sanaky ( 2009; 6-7 ) menyebut media pembelajaran untuk merangsang
siswa dalam belajar dengan cara :

1. Menghadirkan obyek sebenarnya dan obyek langkah.


2. Membuat duplikasi dari obyek yang sebenarnya.
3. Membuat konsep abstrak kekonsep konkret.
4. Memberikan kesamaan persepsi.
5. Mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah dan jarak.
6. Menyajikan ulang informasi secara konsisten
7. Memberi suasana belajar yang tidak tertekan, santai dan menarik sehingga dapat
mencapai tujuan pembelajaran.
C. Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran
Mengingat banyaknya media dalam pembelajaran, maka dirasa sangat perlu untuk
melakukan pengelompokkan terhadap berbagai media pendidikan yang ada tersebut.
Pengelompokkan ini secara praktis dimaksudkan agar memudahkan kita sebagai pengguna
dalam memahami prinsip penggunaan, perawatan dan pemilihan media dalam proses
pembelajaran. Menurut Sanjaya ( 2006;170 ), media pembelajaran dapat diklasifikasikan
menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana melihatnya.
1. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam :
a. Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya
memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara.
b. Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur
suara. Jenis media yang tergolong kedalam media visual adalah : film slide, foto,
transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media
grafis dan lain sebagainya.
c. Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga
mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai
ukuran film, slide suara, dan lain sebainya.
2. Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi ke dalam :
a. Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak, seperti radio dan televisi.
b. Media yang mempunyai day input yang terbatas oleh ruang dan waktu, seperti film
slide, film, video, dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai